Gambar pada contoh di atas termasuk irama sinus karena pada EKG ini gelombang P selalu
diikuti gelombang QRS.
Latihan soal
Tentukan gambaran EKG di bawah ini termasuk Sinus atau Non-Sinus
1.
2.
Jawaban: Bukan sinus, karena gelombang P pada EKG ini tidak terlalu jelas, kecil-kecil,
banyak dan tiap gelombang P tidak diikuti oleh QRS.
3.
2). Rate
Selanjutnya dalam menilai suatu gambaran EKG yang perlu dilakukan ialah menghitung rate
gelombangnya. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam menghitung rate, namun ada
2 cara yang disarankan disini karena dinilai lebih sederhana dan mudah dimengerti. Sebelum
menghitung rate gelombang, yang juga penting diketahui adalah kecepatan rekaman kertas
dari EKG yang digunakan. Kecepatan normal yang sering dipakai (default) adalah 25mm/s.
Sehingga disini diasumsikan kecepatan rekaman kertas EKG yang digunakan adalah 25mm/s.
Seperti yang disebutkan sebelumnya ada 2 cara mudah dalam menghitung rate, yaitu:
1. Cara Pertama: 300 dibagi jumlah kotak besar (jarak gelombang R ke R)
Contoh:
Pada contoh EKG ini terdapat 3 buah kotak besar, oleh karena itu cara menghitung rate-nya
ialah:
300/3 (jumlah kotak besar) = 100x/ menit
Cara ini disarankan untuk kasus EKG yang sifatnya non-aritmia (irama reguler), dimana jarak
antar gelombang R ke R masih sama.
Latihan soal:
Tentukan berapa rate EKG berikut.
1.
Pada contoh ini terdapat 8 gelombang QRS pada 30 kotak besar, sehingga cara menghitung
rate-nya yaitu:
10 x 8 (jumlah gelombang QRS) = 80x/ menit
Cara ini disarankan pada kasus-kasus EKG yang sifatnya aritmia (irama irreguler) dimana
jarak antar gelombang R ke R tidak sama.
Latihan soal:
Tentukan berapa rate EKG berikut.