Anda di halaman 1dari 19

Persyaratan Menjadi Guru Besar/Lektor

Kepala/Lektor/AA (Update: 04 Maret 2012)


32296 views Favorite, headline, Info Penting 23 comments

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF YANG HARUS DIPENUHI


UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN PANGKAT/JABATAN BAGI DOSEN

NAMA, JABATAN, GOLONGAN, DAN JUMLAH


MINIMAL ANGKA KREDIT
UNSUR
No. ASISTEN LEKTOR LEKTOR GURU KETERANGAN
KEGIATAN
AHLI KEPALA BESAR
III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
1 Unsur Utama 80 120 160 240 320 440 560 680 850 sekurang-
a) memperoleh kurangnya 80%,
pendidikan b) yang terbagi
melaksanakan atas; *)
Tridharma
Perguruan Tinggi
2 Unsur Penunjang 20 30 40 60 80 110 140 170 200 Sebanyak-
Tridharma banyaknya 20%
Perguruan Tinggi
JUMLAH 100 150 200 300 400 550 700 850 1050 100%

KETERANGAN :
*) 1) Program pendidikan akademik (untuk kenaikan dari AA s/d GB) :
- memperoleh dan melaksanakan pendidikan dan pengajaran sekurang-kurangnya 30%
- melaksanakan penelitian sekurang-kurangnya 25%
- melaksanakan pengabdian pada masyarakat sebanyak-banyaknya 15%

2) Program pendidikan professional (untuk Kenaikan dari AA s/d LK) :


- memperoleh dan melaksanakan pendidikan dan pengajaran sekurang-kurangnya 40%
- melaksanakan penelitian sekurang-kurangnya 10%
- melaksanakan pengabdian pada masyarakat sebanyak-banyaknya 15%
Cara kalkulasi % masing-masing bidang silakan klik link Penjelasan Teknis Pengusulan
Jabak dan AK dosen di bawah ini.

Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen

Penjelasan Teknis Pengusulan Jabatan Akademik dan Angka Kredit Dosen


Di dalamnya ada perhitungan prosentase jenjang jabatan akademik dosen dan persyaratan
bidang B (Penelitian) untuk tiap jenjang dan persyaratan administratif usulan.

Presentasi calon guru besar


Sebelum pengusulan GB diteruskan ke Dikti, sebagaian Kopertis akan mengundang calon GB
utk memberi presentasi untuk dinilai apa layak diteruskan ke Dikti
Persyaratan khusus untuk ke Lektor Kepala
Kenaikan Reguler
a. Kenaikan jabatan dalam kurun waktu 1 (satu) sampai 3 (tiga) tahun
–Memiliki publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional yang terakreditasi, atau jurnal ilmiah
internasional yang bereputasi sebagai penulis pertama dalam bidang ilmu yang sama dengan
bidang ilmu yang menjadi penugasan Jabatan Lektor Kepalanya, yang jumlahnya mencukupi
25% dari jumlah minimal angka kredit tambahan yang diperlukan.
b. Kenaikan jabatan dalam kurun waktu lebih dari 3 (tiga) tahun
—Memiliki sedikitnya satu karya ilmiah dalam bidang ilmu yang sama dengan bidang ilmu
yang menjadi penugasan jabatan Lektor Kepalanya, yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah
serendah-rendahnya jurnal ilmiah nasional yang tidak terakreditasi,sebagai penulis pertama
Loncat jabatan
—Memiliki sekurang-kurangnya 4 (empat) publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional
yang terakreditasi atau 2 (dua) dalam jurnal ilmiah internasional bereputasi,atau kombinasi
keduanya yang secara keseluruhan setara dengan 4 (empat) publikasi dalam jurnal ilmiah
nasional terakreditasi sebagai penulis pertama, berupa hasil penelitian dalam bidang ilmu
yang sama dengan bidang penugasan Lektor Kepalanya
—UNTUK KENAIKAN KE JABATAN LEKTOR KEPALA HARUS ADA
PERTIMBANGAN SENAT PERGURUAN TINGGI

Persyaratan Khusus Ke Guru Besar


Persyaratan gelar akademik dan kesesuaian bidang ilmu
1) Gelar doktor sesuai dengan bidang penugasan Guru Besar
2) Ijazah doktor berasal dari PT dalam negeri minimal terakreditasi B atau dari Luar Negeri
yang diakui Dikti
3) Bidang ilmu penugasan lebih luas dari mata kuliah
4) bidang ilmu penugasansesuai dengan bidang kekhususan doktornya tercermin di bidang
ilmu peneliti dalam disertasinya
a. Kenaikan Reguler kurun waktu 1 sampai 3 tahun :
1. Dua tulisan di jurnal terakreditasi Dikti, salah satu artikel ilmiah harus diterbitkan oleh
lembaga ilmiah diluar Perguruan Tingginya atau satu jurnal ilmiah internasional yang
bereputasi sebagai penulis pertama berupa hasil penelitian dalam bidang yang sama dengan
bidang penugasan Guru Besarnya
2. Jumlahnya minimal 25% dari jumlah angka kredit tambahan yang diperlukan
b. Kenaikan dalam kurun waktu lebih dari 3 thn
Memiliki sekurang-kurangnya satu karya ilmiah hasil penelitian dalam bidang ilmu yang
sesuai dengan bidang penugasan Guru Besarnya yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah
nasional terakreditasi atau jurnal ilmiah internasional yang bereputasi sebagai penulis
pertama
Loncat jabatan
—Memiliki sekurang-kurangnya 4 (empat) publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional
yang terakreditasi atau 2 (dua) dalam jurnal ilmiah internasional bereputasi, atau kombinasi
keduanya yang secara keseluruhan setara dengan 4 (empat) publikasi dalam jurnal ilmiah
nasional terakreditasi sebagai penulis pertama,berupa hasil penelitian dalam bidang ilmu
yang sama dengan bidang penugasan Guru Besarnya
—UNTUK KENAIKAN KE JABATAN GURU BESAR HARUS ADA PERSETUJUAN
SENAT PERGURUAN TINGGI

Keputusan Bersama Mendikbud dan Kepala BKN: 61409/MPK/KP/1999 dan nomor 181
tahun 1999 tanggal 13 Oktober 1999: petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional dosen dan
angka kreditnya (html). Lampiran: 01020304050607080910
Lamp. I berisi contoh Daftar Usul Penetapan Angka Kredit Dosen (DUPAK)
Lamp. II berisi contoh Surat Pernyataan melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran
Lamp. III berisi contoh Surat Pernyataan melaksanakan kegiatan penelitian
Lamp. IV berisi contoh Surat Pernyataan Melaksanakan kegiatan Pengabdian pada
Masyarakat
Lamp. V berisi contoh Surat Pernyataan Melaksanakan kegiatan Penunjang
Lamp. VI berisi contoh SK Penetapan angka kredit dosen (SK PAK)
Kalo ingin form Pakta Integritas dan contoh pengisian surat pernyataan tersebut di atas
bisa ambil di sini Presentasi KABAG TU dan Form JJA 2010 (Revisi 1 Juli 2010)

Standar Penilaian angka kredit untuk unsur utama dan penunjang ( hal 4-19),
Penjelasan lengkap persyaratan khusus untuk Lektor kepala dan Guru Besar ( hal 20-23) dan
Skema Mekanisme penilaian karya ilmiah dosen ( Hal 23-30) bisa unduh di :
Pedoman operasional perhitungan angka kredit dosen 2010

Beberapa catatan
- Dosen tetap yayasan yang SK pengangkatannya sebelum 01 Jan 2007 dapat
mempergunakan ijazah S1
- Dosen tetap yayasan yang SK pengangkatannya mulai 01 Jan 2007 harus pakai ijazah S2
- Dosen PNS Non Kemdiknas statusnya adalah dosen tidak tetap
- Untuk pengangkatan pertama, bidang A dihitung sejak menjadi dosen (sk mengajar), untuk
bidang B dapat dihitung sebelum ybs jadi dosen
- Untuk pengangkatan selanjutnya ( dari AA ke L, dari L ke LK) dalam waktu 1-3 jabatan
terakhir harus ada tulisan di Jurnal terakreditasi Dikti minimal 25% dari AK bidang B. Bagi
yang lebih 3 tahun berada dalam jabatan terakhir harus ada tulisan di majalah ilmiah ber
ISSN minimal 25% dari angka kredit bidang B
- Untuk Pengangkatan dari LK ke GB harus ada 2 tulisan di jurnal ilmiah terakditasi
Dikti sebagai penulis utama, atau satu publikasi di jurnal internasional
- Selain persyaratan angka kredit untuk Pendidikan, Kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi,
dan Kegiatan Penunjang serta persyaratan khusus seperti telah diutarakan di muka, untuk
kenaikan jabatan fungsional dosen ke Lektor Kepala dan Guru Besar diharuskan memenuhi
persyaratan non akademik berupa pertimbangan Senat Perguruan Tinggi untuk ke Lektor
Kepala dan persetujuan Senat Perguruan Tinggi untuk ke Guru Besar
-Ketua Penguji dan anggota penguji tugas akhir adalah dosen yang tidak menjadi
pembimbing mahasiswa yang diuji
-Angka kredit bagi dosen yang menduduki jabatan struktural lebih dari satu pada saat yang
sama adalah angka kredit dari salah satu jabatan yang bernilai tertinggi
- Artikel dalam buku
Yang dipublikasikan dan berisi berbagai tulisan dari berbagai penulis disetarakan dengan
karya tulis ilmiah yang dipublikasikan dalam buku prosiding yang dipresentasikan
(Sesuai pengarahan dalam pertemuan di Batam Tanggal 19 Mei 2010)
- Publikasi Ilmiah Internasional
Satu publikasi ilmiah internasional bereputasi dinilai sama dengan 2(dua) publikasi
ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi

Kegiatan tambahan yang diakui sebagai komponen kegiatan melaksanakan penelitian :


1. Artikel yang dimuat dalam jurnal elektronik
2. Artikel dalam buku yang dipublikasikan
3. Jurnal ilmiah yang ditulis dalam bahasa PBB tetapi tidak memenuhi syarat sbg jurnal
ilmiah internasional
4. Hasil penelitian yang disajikan tetapi tidak dimuat dalam prosiding
5. Hasil penelitian yang tidak disajikan tetapi dimuat dalam prosiding
6. Edisi khusus jurnal nasional maupun internasional
Publikasi ilmiah (2) s/d (6) tidak dapat digunakan untuk memenuhi persyaratan kenaikan
jabatan akademik < 3 tahun, loncat jabatan atau ke Guru Besar (Sesuai pengarahan dalam
pertemuan di Batam Tanggal 19 Mei 2010 )

Pengabdian Kepada Masyarakat


1. Angka kredit maksimal yang boleh diajukan adalah 15% dari angka kredit minimal yang
diperlukan untuk kenaikan pangkat/jabatan fungsional dosen yang diusulkan
2. Angka kredit minimal 0.5, akan tetapi setiap Perguruan Tinggi dapat menentukan syarat
minimal besarnya angka kredit tertentu bilamana diperlukan

Unsur penunjang :
1.Angka kredit maksimal yang boleh diajukan adalah 20% dari angka kredit minimal yang
diperlukan untuk kenaikan pangkat/jabatan fungsional dosen yang diusulkan
2.Angka kredit minimal untuk bidang ini boleh 0 (nol), akan tetapi setiap Perguruan Tinggi
dapat menentukan syarat minimal besarnya angka kredit tertentu bilamana diperlukan

Penilaian pakar atau peer -review


1) Penilaian minimal oleh dua orang pakar di bidangnya
2) Penilaian dilakukan terpisah, masing-masing menilai dan hasilnya ditulis di format yang
sudah dibakukan
3) Hasil akhir adalah rata-rata dari penilain semua pakarurriculum vitae peer-reviewe
dilampirkan

Semoga bermanfaat,
Salam, Fitri

>>>

Update 21 Maret 2013:


Terhitung sejak 21/03/2013 sudah diundangkan PerMenpan no. 17 tahun 2013 tentang
Jabatan Fungsional dosen dan angka kreditnya yang dilengkapi dengan 6 Lampiran

Sejak Permenpan no. 17 tahun 2013 diundangkan, maka perhitungan kum, kenaikan jabatan
akademik dan kepangkatan dosen mengalami perubahan. Adapun kum yang diperoleh
sebelum tanggal 21 Maret 2013 masih dihitung menurut Pedoman Operasional AK 2009
yang berujuk pada Kepmenkoswanpan no. 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 dan juklaknya
Kepmendiknas 36/D/O/2001. Prestasi (kum) yang diperoleh setelah 21 Maret 2013 sudah
harus mengikuti ketentuan Permenpan no. 17 tahun 2013 yang kabarnya dalam waktu dekat
akan terbit Permendikbud dan Ka BKN atau Keputusan barsama sebagai juklak dari
Permenpan ini.

Update 03/03/2011 :
Sudah terbit Surat Edaran Dirjen Dikti No. 190/D/T/2011 tgl 16/02/2011 tentang
Validasi Karya Ilmiah berisi 4 penegasan penting:

1) Untuk Pengusulan Jabatan Fungsional Lektor Kepala dan Guru Besar wajib laksanakan
pengesahan validasi karya ilmiah sebelum berkas usulan diteruskan ke Dikti. Validasi
karya ilmiah dilakukan oleh Tim Validasi PTN/PTS dan ditanda tangai oleh pimpinan
PTN/PTS, formnya harus sesuai dengan yang terlampir di Surat Edaran No. 190/D/T/2011
(lampiran 1)

2) Untuk pengusulan jabatan Fungsional dari AA sampai Guru Besar wajib mengisi Fakta
Integritas sesuai format yang terlampir (lampiran 2). Untuk jafung AA dan Lektor tak perlu
menyertakan lembaran pengesahan hasil validasi karya ilmiah

3) Ketentuan 1 dan 2 tidak berlaku bagi berkas usulan Lektor kepala an GB yang sudah
disampaikan ke Dikti sebelum surat edaran ini terbit.

4) Dosen yang tidak memiliki NIDN tidak bisa mengusulkan jabatan fungsinonal dosen
dari Asisten Ahli sampai Guru Besar.

>>>

Update : 15 September 2011


Pengumuman Tentang Usulan Kenaikan Pangkat
August 13th, 2011
Merujuk kepada surat Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan No. 1037 /E4.3/2011
tanggal 5 Mei 2011 tentang Usul Kenaikan Pangkat/Jabatan (tatakelola layanan), dengan ini
disampaikan beberapa kebijakan terkait dengan layanan kenaikan pangkat/jabatan dosen tetap
dan rekap hasil tahapan penilaian periode Juni s.d Juli 2011 sebagai berikut.

1. Seluruh informasi kenaikan pangkat/jabatan akademik dosen disampaikan melalui


laman http://pak.dikti.go.id, dan untuk sementara rekap hasil tahapan penilaian di
Ditjen Dikti dapat diakses melalui operator PAK Perguruan Tinggi/Kopertis masing-
masing.
2. Data rekap hasil yang disampaikan pada laman ini (menu “Hasil PAK”) tanggal 11
Agustus 2011 adalah data penilaian periode Juni s.d Juli 2011 yang data dasarnya
tersedia di sistem PAK. Selain data tersebut, masih terdapat sejumlah data hasil
penilaian yang diproses secara konvensional dan akan kami umumkan secepatnya.
3. Seluruh proses lanjutan (misalnya melengkapi berkas atau lainnya) yang
membutuhkan layanan langsung Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan harus
disampaikan oleh Bagian Kepegawaian atau pejabat yang ditunjuk oleh Perguruan
Tinggi /Kopertis, sedangkan layanan informasi individual akan dilayani secara online
melalui menu “Pesan”.
4. Seluruh usulan baru kenaikan pangkat/jabatan harus didaftarkan melalui laman ini
dengan prosedur yang akan diatur tersendiri melalui edaran Biro Kepegawaian
Kemdiknas.
Surat-Surat Edaran dan Format Terkait Usulan Kenaikan
Pangkat/Jabaran (Update 24 Januari 2012) :
1. Surat Edaran 71936/A4/KP/2011tanggal 26 Agustus 2011 tentang usul Jabatan
Fungsional Dosen jenjang Lektor Kepala dan Guru Besar bisa unduh di sini:

Dalamnya ada surat edaran yang menjelaskan berkas yang harus disajikan dalam pengusulan
kenaikan jabatan/pangkat dosen, bersama 8 lampiran (CONTOH SURAT USUL
PENILAIAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN KE DIRJEN DIKTI) yang
terdiri dari 16 halaman

2. Pedoman Operasional AK 2009

3. Kebijakan Unggah Karya Ilmiah dan Jurnal (Surat Edaran Dirjen Dikti no.
2050/E/T/2011 tanggal 30 Desember 2011)

4. Validasi Karya Ilmiah (Surat Edaran Dirjen Dikti no. 190/D/T/2011 tanggal 16 Februari
2011)

5. Rumpun Ilmu

6. Surat Edaran Dirjen Dikti no. 2050/E/T/2011: Kebijakan Unggah Karya Ilmiah dan
Jurnal

7. Surat Edaran Dirjen Dikti no. 24/E/T/2012: Kebijakan Layanan Kenaikan


Pangkat/Jabatan Akademik Dosen

8. Surat Edaran Direktur Diktendik no. 64/E4.3/2012 : Penilaian Angka Keredit


Kenaikan

9. Surat Edaran Direktur Diktendik No 1037/E4.3/2011 tanggal 5 Mei 2011 tentang Usul
Kenaikan Pangkat/jabatan

10. Surat Edaran Koordinator Kopertis VI no. 1252/006.1/Kp6/2011 tanggal 09 Agustus


2011 tentang Penjelasan Usul Kenaikan Pangkat/Jabatan

- Lampiran SE no. 1252 yang berisi :


Resume PAK Dikti 2011 (lampiran 1a)
Validasi Karya Ilmiah (lampiran 1b)
Surat Pernyataan (lampiran 1c)
Daftar Hasil Perhitungan Peer Reviewers (lampiran 1d)
Berita Acara Pertimbangan/Persetujuan Senat (lampiran 1e)

11. Surat Edaran Koordinator Kopertis 6 no. 1380/006.1/Kp6/2011tanggal 23 Sept 2011


berisi tambahan penjelasan (1)

- Lampiran SE no. 1380 yang berisi surat pengantar


12. Surat Edaran Kooerdinator Kopertis 6 no. no 1687/006.1/Kp6/2011 tanggal 06 Des
2011 berisi tambahan penjelasan (2)

13. Surat Edaran Dirjen Dikti No. 2002/Dl.3/C/2008: Pengisian Surat-surat Pernyataan dan
Daftar Usul Penetapan Angka Kredit Dosen (DUPAK)

14. Form Lembar Pengesahan Hasil Validasi Karya Ilmiah dan Fakta Integritas
Dalamnya terdapat Surat Edaran Dirjen Dikti No. 190/D/T/2011 tentang Validasi Karya
Ilmiah, Surat Edaran Koordinator Kopertis 3 No. 147/L3/Kp/2011, salinan Permendiknas no.
17 tahun 2010, lampiran 1 format lembar pengesahan hasil validasi Karya Ilmiah, lamp 2
adalah Form Fakta Integritas

15. Fomat DP3 bersama surat edaran Koordinator kopertis 3 yang berisi petunjuk pengisian
DP3

16. Surat Pernyataan melaksanakan Kegiatan A-D

17. Form DUPAK dan Contoh Pembuatan DUPAK Klik Di Sini

18. Form DUPAK ( dalam format xls)

>>>

Materi Sosialisasi Sistem Informasi Penetapan Angka Kredit (SIMPAK) Rabu, 08/11/11
di Unsoed

1. Materi Sosialisasi 1. Klik Di sini

2. Bahan Pendukung Penyamaan Persepsi Unsur Penilaian Klik Di Sini

3. Form DUPAK dan Contoh Pembuatan DUPAK Klik Di Sini

4. Mendiknas/BKN/Waspan Klik Disini

5. Penyamaan Persepsi Unsur & Tata Cara Penilaian AK Dosen Klik Di sini

6. Presentasi Pedoman Penilaian Angka Kredit Dosen Klik Di Sini

Tags Format Validasi Karya Ilmiah & Pakta Integritas Persetujuan & Pertimbangan Senat PT
utk Usulan GB dan LK Persyaratan angka kredit dan administratif jabatan akademik dosen
persyaratan khusus Guru Besar dan Lektor Surat Edaran Dirjen Dikti ttg Wajib Validasi
Karya Ilmiah Surat Edaran Sekjen ttg pengusulan jafung LK dan GB Tanpa NIDN tak bisa
usul Jafung

Baca Juga Artikel Lainnya :

 » Pengajuan NUPTK Baru bagi Guru Ber NUPTK 999 dan Pengertian Nomor
Registrasi Guru
 » Permendikbud tentang Pengangkatan Dosen Tetap Non PNS pada PTN dan Dosen
Tetap pada PTS
 » BKD update 27 Mei 2013
 » Paparan Menpan & RB: Kebijakan Pengadaan CPNS 2013, Kebijakan Seleksi
Honorer K2 & Pelamar Umum
 » Angka Kredit Dosen
 » Ingat, Cuti Bersama Lebaran 5-7 Agustus. Senin, 12 Agustus Masuk Kerja Seperti
Biasa
 » Peringkat Perguruan Tinggi di Indonesia versi 4ICU Edisi Juli 2013
 » Silakan Cek Status Dosen Anda di Laman Forlap Dikti yang Mulai Aktif Hari Ini...
 » Kemenpan & RB: Paling Lambat 2015, Dosen dan Guru Harus Lulus S2 dan S1/D4
 » Pejabat Pelaksana Tugas (PLT) dan Pejabat Pelaksana Harian (PLH)

23 Comments

1. Rudi Heriansyah

14 May 2013 at 1:43 pm

Salam Bu Fitri,

Ada beberapa pertanyaan:

[1] Bisakah utk seseorang dosen baru, langsung menjadi Lektor Kepala ato bahkan
Guru Besar? Dosen baru ini belum pernah menjadi dosen tetap/yayasan pada PT
dalam negeri, tetapi sekarang berstatus sebagai dosen di PT luar negeri dg jabatan
Assistant Professor dg pengalaman kerja delapan tahun, pengalaman riset 15 tahun,
20 publikasi ilmiah (luar negeri), dan pengalaman akademik/administratif lainnya.

[2] Dosen tetap/yayasan PTS, seandainya dia ingin pindah ke PTS yg lainnya, apakah
bisa mengusulkan kenaikan jabatan/pangkat di tempat yg baru?

[3] Apakah jurnal nasional luar negeri (indexed by SCOPUS) bisa diperhitungkan sbg
jurnal internasional yg diakreditasi DIKTI dlm usulan kenaikan pangkat/jabatan?

Terima kasih atas pencerahan Bu Fitri.

Wassalam,

Rudi

Log in to Reply

o Fitri

14 May 2013 at 4:19 pm


Dik Rudi Heriansyah,
1 ) Bagi dosen yang potensial/berprestasi tinggi dapat dinaikan langsung ke
jenjang jabatan yang lebih tinggi (loncat jabatan) maksimal menjadi Lektor
Kepala dan pangkatnya dinaikan setingkat lebih tinggi sesuai ketentuan
peraturan perundangan yang berlaku. Silakan baca :
Pedoman PAK dosen hal 20
http://pak.dikti.go.id/portal/wp-content/plugins/downloads-
manager/upload/PEDOMAN%20OPERASIONAL%20AK%202009.pdf
atau Kepmendikbud no.36/D/O/2001 pasal 1 ayat 14
http://luk.tsipil.ugm.ac.id/atur/Kepmen36-D-O-
2001PenilaianAngkaKreditDosen.docx
2 ) bisa, kum sebelumnya bisa disetarakan kembali dengan terbit sk baru oleh
team PAK di tempat baru.
3 ) kriteria jurnal internasional dan jurnal terakreditasi dikti silakan baca di:
Butir P (no.9-11 untuk jurnal terakreditsi Dikti) dan Q (Kriteria Jurnal
internasional), agar jurnal nasional yang terindex scopus diakui sebagai jurnal
internasional oleh Dikti harus ditambah dengan persyaratan terakreditasi Dikti
dengan peringkat A.
http://www.kopertis12.or.id/2010/08/02/kumpulan-info-penting-untuk-
dosen.html
Salam, Fitri

Log in to Reply

2. Fakih Kurniawan

1 March 2013 at 9:56 am

salam,
ibu fitri yang baik, saya dosen PNS di salah satu institut mulai 1 februari 2012 dengan
kepangkatan asisten ahli. yang mau saya tanyakan bisakah saat ini (setelah 1 tahun)
saya mengajukan kenaikan ke Lektor tetapi tulisan yang saya punya dari jurnal yang
masih dalam proses perpanjangan akreditasi? (jurnal itu habis masa akreditasinya
pada akhir 2010 dan mendapat akreditasi lagi pada tahun 2012, nah tulisan saya itu
dimuat pada akhir 2011)

kemudian, di tempat saya, kepala biro yang menjabat saat ini pada awal tahun
kemarin (2013) SK fungsionalnya sudah turun dan awal semester sekarang sudah
mulai di jadwal ngajar tetapi beliau masih menduduki jabata kepala biro. yang saya
tanyakan apakah boleh rangkap jabatan seperti itu?

terimakasih bu fitri semoga tidak mengganggu kesibukan ibu.

salam,
Fakih

Log in to Reply
o Fitri

1 March 2013 at 12:37 pm

Dik Fakih Kurniawan, itu sangat tergantung pada kejelian dan kebijakan
Reviewer yang menilai, kalo ketahuan juga masih dianggap sebagai jurnal
tidak terakreditasi yang bisa menghasilkan kum.
Kalo Kepala Bironya berkaitan dengan bidang akademik dan dianggap sebagai
tugas tambahan maka masih boleh menjabat. Itu tentu tergantung pada
kebijakan PT apakah jabatan itu dianggap sebagai tugas tambahan atau jabatan
struktural yang harus dijabat oleh tenaga kependidikan non dosen.
Ok back to work, ada kerjaan kantor yang harus diselesaikan sore ini.
Salam, Fitri.

Log in to Reply

3. Rani Purbaningtyas

22 February 2013 at 9:07 am

Baik, ibu. Terima kasih untuk informasinya.

Log in to Reply

4. Rani Purbaningtyas

21 February 2013 at 3:15 pm

Ass, mbak Fitri

Maaf, mo menanyakan lagi. Yang saya maksud itu bukan jafung untuk awal jabatan,
tetapi kenaikan jafungnya. Di tempat lama, saat ini sudah lektor (per 2007 yang lalu)
di tempat yang baru mau mengajukan ke LK.
Apakah itu juga harus mengabdi dulu di tempat yg baru selama 1 tahun baru bisa
mengusulkan kenaikan jafung? Tks.
Wass.

Log in to Reply

o Fitri

21 February 2013 at 4:29 pm


Walaikumsalam Wr. Wb. Dik Rani, kalo untuk kenaikan jafung (bukan usulan
baru) minimal sudah setahun di jabatan akademik sebelumnya, namun
berhubung pengajuan ke LK harus ada PT dan Kopertis yang mengusul ke
Dikti, mereka berwenang buat persyaratan tambahan. Untuk LK saat ini belum
bisa diusulkan, sudah ada surat edaran pemberhentian sementara sampai 31
Maret 2013:
SE Direktur Diktendik no. tentang Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik
Dosen (Usulan LK diberhentikan dari Jan-Maret 2013)
http://img.dikti.go.id/wp-content/uploads/2012/12/Kenaikan-Pangkat-Jabatan-
Akademik-Dosen2.pdf

Ok ya lagi agak sibuk, salam, Fitri.

Log in to Reply

5. Rani Purbaningtyas

20 February 2013 at 3:01 pm

Bu Fitri……

Ass. Saya mau nanya. Ini saya baru aja mutasi, lintas kopertis. Di tempat yang baru,
saya mau mengajukan usulan PAK/jafung. Tetapi katanya sesuai aturan
(Menkowasbangpan…..) harus mengabdi dulu di tempat yg baru selama 1 tahun, baru
bisa mengusulkan PAK dengan alasan menunggu DP3 yg berasal dari tempat baru.
Apakah benar demikian? Karena di tempat saya lama, saya belum pernah mendengar
yg demikian. Mohon share-nya ya…..
Wass.

Log in to Reply

o Fitri

20 February 2013 at 3:29 pm

Benar Dik Rani ada di pasal 21 http://luk.tsipil.ugm.ac.id/atur/Kepmen38-


Waspan-8-1999FungsionalDosen.pdf dan pasal 1 ayat (9)a
http://luk.tsipil.ugm.ac.id/atur/Kepmen36-D-O-
2001PenilaianAngkaKreditDosen.docx
Bisa juga baca di sini: http://www.kopertis12.or.id/2011/10/30/alur-
mekanisme-pengusulan-jabatan-fungsional-awal-bagi-dosen-tetap-
yayasan.html
Salam, Fitri.

Log in to Reply
6. Angdy Erna

29 January 2013 at 3:30 pm

Assalamualaikum…
Bu Fitri yang baik,
Apakah untuk pengurusan kenaikan jabatan fungsional dari Lektor ke Lektor Kepala
mensyaratkan bahwa pengusul sudah menyelesaikan S3?
Wassalam

Log in to Reply

o Fitri

29 January 2013 at 8:11 pm

Walaikumsalam Wr. Wb. Sorry dik Angdy Erna, agak late reply soalnya tadi
di kantor banyak kerjaan.
Sejauh ini yang mensyaratkan pengusul Lektor ke Lektor Kepala harus sudah
lulus S3 masih merupakan draft Permen, namun harus diingat masing-masing
PT memiliki kebijakan sendiri dalam pengajuan jabatan akademik untuk
dosennya sesuai dengan sikon di kampus masing-masing, intinya PT boleh
menambah persyaratan tambahan selain yang terdapat di pedoman Dikti
termasuk mewajibkan pengusul LK harus sudah S3. Dan saat ini sedang
penghentian sementara usulan LK (Jan-Maret 2013), bisa jadi nanti akan ada
lagi kebijakan baru.
SE Direktur Diktendik no.3676/E4.3/2012 tentang Kenaikan Pangkat/Jabatan
Akademik Dosen (Usulan LK diberhentikan dari Jan-Maret 2013)
http://img.dikti.go.id/wp-content/uploads/2012/12/Kenaikan-Pangkat-Jabatan-
Akademik-Dosen2.pdf
Salam, Fitri.

Log in to Reply

7. Flukman

2 May 2012 at 4:06 pm

Yth. Ibu Fitri, saya mohon penjelasan, saya salah seorang dosen kopertis yang akan
mengambil kepangkatan Asisten Ahli (AA) dengan kondisi :
1. S1 dan S2 tdk linear
2. Sudah mengajar sejak 2009 dan telah diangkat sebagai dosen tetap(S1/S2)
3. Sudah pernah membimbing dan menguji skripsi/thesis
4. Sudah pernah manduduki jabatan struktural
5. Sudah melakukan pengabdian masyarakat
6. Tetapi belum memiliki kum karya ilmiah/penelitian
Mohon pencerahan dan penjelasan dari bu fitri.
sebelumnya saya ucapkan terimakasih.

Log in to Reply

o Fitri

2 May 2012 at 4:26 pm

Pak Flukman, untuk kenaikan awal selain kum ijazah dibutuhkan sejumlah
kum di luar ijazah yang disyaratkan, bagi yang linear S1 dan S2 dibutuhkan
tambahan kum 10 di luar kum ijazah, bagi yang tidak linear dibutuhkan yang
lebih banyak (bisa baca contoh yang linknya saya berikan di bawah). Kegiatan
bidang B tetap harus ada yaitu sebanyak 25% dari kum awal yang dibutuhkan.
Untuk lebih jelas (mohon maaf keterbatasan waktu karena awal bulan banyak
kesibukan di perusahaan kami) silakan baca :
- Penjelasan Teknis Pengusulan Jabatan Akademik dan Angka Kredit Dosen
http://www.kopertis3.or.id/html/wp-content/uploads/2009/06/presentasi-ibu-
agustina.ppt
Di dalamnya ada perhitungan prosentase jenjang jabatan akademik dosen dan
persyaratan bidang B (Penelitian) untuk tiap jenjang dan persyaratan
administratif usulan.
dan
- contoh perhitungan kenaikan awal jafung AA yang ijazah S1 dan S2 tidak
linear:
http://www.kopertis3.or.id/html/wp-content/uploads/2011/05/jabatan-
fungsional-dosen.pdf

Terima kasih, salam, Fitri

Log in to Reply

8. hebron

8 April 2012 at 3:46 pm

Dear bu fitri,
Saya dosen kopertis. Saya mau tanya bu Informasi seputar penulisan karya ilmiah ,
yang menurut info harus dipublikasikan melalui Jurnal atau majalah yang sudah
online. Apakah memang demikian bu? Sementara di daerah saya, Medan, belum ada
jurnal berbasis online. Thanks

Log in to Reply

o Fitri
8 April 2012 at 3:53 pm

Benar Pak Hebron, namun untuk posting ke jurnal online kan tak dibatasi oleh
lokasi, walaupun berlokasi di Medan, anda boleh kirim artikel ke Portal jurnal
di kota lain.
Salam, Fitri

Log in to Reply

9. icha

29 March 2012 at 9:44 am

Dear ma fitri,
Terima kasih atas penjelasannya.
Satu lagi yang mengganjal. Apakah MK saya binaan Biokimia dengan ijazah s3
Biomedik masih dianggap sesuai padasaat pengangkatan GB?
Karena menurut tabel sub rumpun ilmu yang saya liat Kimia ada pada IPA sementara
Biomedik ada pada Ilmu Kesehatan/Kedokteran …..Tidak ada mata kuliah spesifik
Biokimia.

Terima kasih

Log in to Reply

o Fitri

29 March 2012 at 9:55 am

Bu Icha, di surat rekomentasi dari pimpinan yang kita sertakan, akan


menerangkan bidang tugas kita sesuai dengan bidang ilmu kita. Para pakar
yang duduk di team penilai usulan kenaikan GB akan mencermati surat
rekomendasi tsb juga materi mata kuliah (Biokimia) bila dianggap ada kaitan
dengan Biomedik (yang tergambar di penelitian Disertasi Ibu), tidak akan
mendatangkan masalah.
Salam, Fitri.

Log in to Reply

10. icha

28 March 2012 at 9:38 pm

Dear admin,
Saya dokter dengan pangkat lektor 200 M.K binaan biokimia pada fakultas ilmu
kesehatan, krn saat ini belum ada fakultas kedokteran di Univ.kami
Saya ingin tanya apakah jika saya mengambil s3 Biomedik informatik masih
tergolong linear dengan s1 saya dokter dgn Mk.Binaan saya Biokimia?
Biokimia dan Biomedik (apakah masih termasuk “Bidang Ilmu penugasan GB bisa
lebih luas dari Mata Kuliah”)

bagaimana jika nntinya GB berpindah dari fakultas ilmu kesehatan ke fakultas


kedokteran, apakah bisa? apa bedanya Gb di fak.ilmu kesehatan dan di Fak.
kedokteran dengan mk binaan yng sama?

Apakh s2 juga ngaruh dalam linearitas ilmu.


Misalnya s1 dokter, s2 Mars dan s3 biomedik dapatkah diangkat GB mk.binaan
biokimia?

Mnurut mba firtri…sebaiknya mengambil s3 apa jika s1 dokter s2 mars/biomedik dgn


mk binaan biokimia pnugasan di fakultas ilmu kesehatan.

Terima kasih.

Log in to Reply

o Fitri

28 March 2012 at 10:09 pm

Bu Icha,
Silakan pelajari daftar rumpun ilmu http://www.kopertis12.or.id/rumpun,
biomedik bisa masuk ilmu kesehatan juga bisa masuk ilmu kedokteran.
Bidang ilmu yang terletak di sub rumpun ilmu (warna merah) yang sama
adalah linear, bagi bidang ilmu yang berada di sub rumpun ilmu yang berbeda
namun bila penelitian di thesis atau disertasi ada kaitan dengan bidang ilmu
sebelumnya masih bisa dianggap linear. Fakultas tidak masalah, yang dilihat
adalah bidang penugasan harus sesuai dengan bidang ilmu di ijazah. Kalo S2
tak linear dengan S3 tetap bisa diusul kenaikan ke GB hanya membutuhkan
kum yang lebih besar, bila tidak berada di sub rumpun yang sama maka
diusahakan penelitian disertasi ada kaitan dengan S2 sehingga bisa tetap
dinilai linear.
Sekian penjelasanku, salam, Fitri.

Log in to Reply

11. Lianto

19 February 2012 at 8:31 am

Bu Fitri yang baik…


Ada 2 kasus, mohon penjelasan dan pencerahannya.
1. Dosen A: jafung AA (150) mau naik ke Lektor (200) dalam 1-3 tahun. Menurut
aturan, ybs wajib publikasi di jurnal terakreditasi. Apakah artikel di mana ybs menjadi
penulis anggota (bukan utama) dapat dipakai?

2. Dosen B: jafung Lektor (200) mau naik ke LK (400) dlm 1-3 tahun. Benarkah ybs
harus menerbitkan 2 artikel di jurnal terakreditasi berdasarkan alasan kondisi ybs naik
dua jenjang (200–>300–>400)? Bisakah jurnal terakreditasi LIPI (bukan Dikti)
dipakai?

Terima kasih atas perhatian Ibu.

Log in to Reply

o Fitri

19 February 2012 at 9:40 am

Dear Pak Linto:


1) persyaratannya untuk kasus dosen A harus ada publikasi di jurnal akreditasi
minimal 25% dari angka kredit kegiatan B. Kalo bukan sebagai penulis utama
kumnya tentu lebih kecil yaitu maksimal 40% bila hanya satu penulis
pendamping.
Dari AA (150) ke L (200) dibutuhkan kum 50,
syarat minimal kegiatan bidang B (penelitian) = 25% x jumlah kum yang
dibutuhkan = 25% x 50= 12,5
Syarat kewajiban khusus publikasi di jurnal = 25% x kum bidang B = 25% x
12,5 = 3,1
Kum maksimal untuk publikasi di jurnal nasional non akreditasi =10
kum maksimal berarti belum tentu dapat 10, nilai berkisar dari 0-10,
maksimalnya 10. Bila sebagai penulis pendamping, bisa dapat kum maksimal
40% yang tentunya tergantung pada team yang menilai apakah layak diberi
40% dan apakah artikel itu kumnya dapat maksimal 10, seandainya keduanya
bisa dapat nilai maksimal yaitu 40% dikali 10= 4 tentu cukup untuk cover kum
yang dibutuhkan (3,1), seandainya tidak bisa peroleh maksimalnya tentu tidak
memenuhi persyaratan dan harus ada publikasi yang lain.

2) L (200) ke LK (400) dibutuhkan tambahan kum 200, khusus kegiatan


bidang B (penelitian) dibutuhkan minimal 25% x 200 =50,
persyarantan khusus untuk publikasi adalah minimal 25% dari kum kegiatan B
= 25% x 50 = 12,5
Dalam tabel A pedoman PAK dosen bisa nampak kum maksimal untuk
publikasi di jurnal internasional =40, jurnal nasional (majalah ilmiah)
terakreditasi Dikti = 25 dan jurnal nasional (majalah ilmiah) tidak terkareditasi
Dikti = 10
Berhubung kum yang dibutuhkan menurut perhitungan di atas adalah minimal
12,5 sehingga dibutuhkan minimal 1 jurnal nasional terkareditasi dikti atau 2
jurnal nasional tidak terakreditasi Dikti (boleh yang terakreditasi LIPI)
Perlu saya jelaskan Jurnal terakreditasi LIPI berlaku untuk para peneliti,
sedangkan untuk akademisi dalam hal kenaikan jafung dan kepangkatan yang
dimaksud dengan terakreditasi adalah terakreditasi Ditjen Dikti.

Ini bacaan yang mungkin membantu:


- Penjelasan Teknis Pengusulan Jabatan Akademik dan Angka Kredit Dosen
http://www.kopertis3.or.id/html/wp-content/uploads/2009/06/presentasi-ibu-
agustina.ppt
- Pedoman PAK Dosen terbitan 24 Desember 2009
http://www.dikti.go.id/dmdocuments/PEDOMAN%20OPERASIONAL%202
009_New.pdf

Salam, Fitri.

Log in to Reply

12. irpangi

19 March 2011 at 9:32 am

Dengan hormat,
apakah ketentuan lulusan doktoral (s3) dari PTS yang sudah terakreditasi tidak bisa
menjadi guru besar, sudah berdasarkan undang-undang/peraturan yang sudah ada?

wasssalam

Log in to Reply

o Fitri

19 March 2011 at 10:53 am

Dear Pak Irpangi,


Persyaratan ijazah S3 hanya salah satu persyaratan dari Persyaratan gelar
akademik dalam pengusulan kenaikan jabatan GB. Sebagaimana dijelaskan
dalam buku pedoman Operasional Penilaian AK dan Kenaikan Jafung Dosen
terbitan 24 Desember 2009 :
Dalam perhitungan AK dan kenaikan jafung Dosen, Ijazah yang diakui adalah
ijazah yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Perguruan tinggi dalam negeri:
1) Memiliki izin pendirian dari Depdiknas (untuk perguruan tinggi agama
memiliki izin pendirian dari Departemen Agama); dan
2) Program studi terakreditasi serendah-rendahnya B, atau program studi pada
perguruan tinggi yang terakreditasi institusi serendah-rendahnya B, atau dalam
proses perpanjangan akreditasi program studi atau institusi yang sebelumnya
sudah terakreditasi serendah-rendahnya B.
Khusus untuk ijazah yang diperoleh sebelum dikeluarkannya pedoman ini,
ijazah yang diakui adalah ijazah yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi yang
memiliki izin pendirian perguruan tinggi dan izin penyelenggaraan program
studi yang sesuai dengan program
studi yang dicantumkan dalam ijazah dari Ditjen Pendidikan Tinggi
Depdiknas, (atau dari Departemen Agama untuk perguruan tinggi agama) atau
dalam proses perpanjangan izin tersebut.
b. Perguruan tinggi luar negeri:
Ijazah dari Perguruan Tinggi luar negeri yang diakui oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan
Tinggi Depdiknas atau dari perguruan tinggi luar negeri yang telah mendapat
penyetaraan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas.
>>>
Untuk Jabatan Akademik Guru Besar selain harus memenuhi persyaratan AK
yang sudah ditentukan sesuai yang tercantum dalam buku
pedoman/Kepmendiknas terkait, ada 3 kelompok persyaratan khusus yang
harus dipenuhi.
Baik saya jelaskan/ulangi secara singkat 3 kelompok persyaratan tersebut sbb:
A. Persyaratan Gelar Akademik dan Kesesuaian Bidang Ilmu
• Memiliki Gelar Doktor (S3) dalam bidang ilmu yang sesuai dengan bidang
penugasan Jabatan Guru Besar yang diusulkan
• Ijazah Doktor harus berasal dari PT di dalam negeri yang diakui oleh
pemerintah (DIKTI, DEPDIKNAS), dengan Program Studi (Prodi) yang
terakreditasi minimal B, atau Prodi yang berada dalam PT terakreditasi
institusi minimal B, atau
• PT Luar negeri yang diakui pemerintah
• Penetapan bidang ilmu penugasan GB yang diusulkan ditentukan oleh PT
masing-masing
• Bidang Ilmu penugasan GB bisa lebih luas dari Mata Kuliah
• Tercantum dalam Ijazah Doktor
• Dalam hal gelar Doktor tidak sesui dengan bidang ilmu saat menjabat LK,
maka yang bersangkutan tidak bisa di ajukan ke GB pada bidang ilmu saat
LK.
>>>
B. Persyaratan Publikasi Ilmiah
a. Kenaikan Reguler terbagi 2 kategori sbb:
(1) Kenaikan Jabatan dalam Kurun Waktu 1 (satu) s/d 3 (tiga) Tahun
• Memiliki Publikasi Ilmiah dalam Jorunal Nasional Terakreditasi atau,
• Jurnal Internasional yang bereputasi, dengan
• Jumlah A.K. mencukupi 25 % jumlah minimum A.K tambahan yang di
perlukan
• Sebagai Penulis Utama
• Bidang Ilmu sesuai dengan bidang ilmu penugasan GB nya
• Salah satunya terbitan Lembaga Ilmiah di luar Perguruan Tinggi Pengusul
(2) Kenaikan Jabatan dalam Kurun Waktu lebih dari 3 (Tiga) Tahun
• Memiliki sekurang-kurangnya satu karya ilmiah yang dipublikasikan dalam
Jurnal Ilmiah Nasional terakreditasi, atau
• Jurnal Ilmiah Internasional bereputasi
• Sebagai Penulis Utama
• Bidang Ilmu sesuai dengan bidang ilmu penugasan GB
• Memenuhi jumlah A.K. yang dipersyaratkan
b. Kenaikan Loncat Jabatan
• Sekurang-kurangnya telah menduduki Jabatan Lektor selama 1 (satu) Tahun
• Memiliki sekurang-kurangnya 4 (empat) Publikasi Ilmiah dalam Jurnal
Ilmiah Nasional terakreditasi, atau
• Dua Jurnal Ilmiah Internasional bereputasi, atau
• Kombinasi keduanya
• Sebagai Penulis Utama
• Bidang ilmu sesuai dengan bidang ilmu penugasan GB
• Memenuhi Jumlah A.K. yang dipersyaratkan
>>>
C. Persyaratan Administrasi/Akademik lainnya
• Memenuhi persyaratan Administrasi/Akademik yang ditentukan DIKTI,
PERGURUAN TINGGI, FAKULTAS pengusul contohnya sekarang harus
lampirkan validasi karya imiah sesuai format yang ditentukan Dikti.
• Persetujuan Senat Perguruan Tinggi untuk ke Guru Besar
>>>
Sekian semoga penjelasan ini membantu, terima kasih,
Wassalam, Fitri

Anda mungkin juga menyukai