KETERANGAN :
*) 1) Program pendidikan akademik (untuk kenaikan dari AA s/d GB) :
- memperoleh dan melaksanakan pendidikan dan pengajaran sekurang-kurangnya 30%
- melaksanakan penelitian sekurang-kurangnya 25%
- melaksanakan pengabdian pada masyarakat sebanyak-banyaknya 15%
Keputusan Bersama Mendikbud dan Kepala BKN: 61409/MPK/KP/1999 dan nomor 181
tahun 1999 tanggal 13 Oktober 1999: petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional dosen dan
angka kreditnya (html). Lampiran: 01020304050607080910
Lamp. I berisi contoh Daftar Usul Penetapan Angka Kredit Dosen (DUPAK)
Lamp. II berisi contoh Surat Pernyataan melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran
Lamp. III berisi contoh Surat Pernyataan melaksanakan kegiatan penelitian
Lamp. IV berisi contoh Surat Pernyataan Melaksanakan kegiatan Pengabdian pada
Masyarakat
Lamp. V berisi contoh Surat Pernyataan Melaksanakan kegiatan Penunjang
Lamp. VI berisi contoh SK Penetapan angka kredit dosen (SK PAK)
Kalo ingin form Pakta Integritas dan contoh pengisian surat pernyataan tersebut di atas
bisa ambil di sini Presentasi KABAG TU dan Form JJA 2010 (Revisi 1 Juli 2010)
Standar Penilaian angka kredit untuk unsur utama dan penunjang ( hal 4-19),
Penjelasan lengkap persyaratan khusus untuk Lektor kepala dan Guru Besar ( hal 20-23) dan
Skema Mekanisme penilaian karya ilmiah dosen ( Hal 23-30) bisa unduh di :
Pedoman operasional perhitungan angka kredit dosen 2010
Beberapa catatan
- Dosen tetap yayasan yang SK pengangkatannya sebelum 01 Jan 2007 dapat
mempergunakan ijazah S1
- Dosen tetap yayasan yang SK pengangkatannya mulai 01 Jan 2007 harus pakai ijazah S2
- Dosen PNS Non Kemdiknas statusnya adalah dosen tidak tetap
- Untuk pengangkatan pertama, bidang A dihitung sejak menjadi dosen (sk mengajar), untuk
bidang B dapat dihitung sebelum ybs jadi dosen
- Untuk pengangkatan selanjutnya ( dari AA ke L, dari L ke LK) dalam waktu 1-3 jabatan
terakhir harus ada tulisan di Jurnal terakreditasi Dikti minimal 25% dari AK bidang B. Bagi
yang lebih 3 tahun berada dalam jabatan terakhir harus ada tulisan di majalah ilmiah ber
ISSN minimal 25% dari angka kredit bidang B
- Untuk Pengangkatan dari LK ke GB harus ada 2 tulisan di jurnal ilmiah terakditasi
Dikti sebagai penulis utama, atau satu publikasi di jurnal internasional
- Selain persyaratan angka kredit untuk Pendidikan, Kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi,
dan Kegiatan Penunjang serta persyaratan khusus seperti telah diutarakan di muka, untuk
kenaikan jabatan fungsional dosen ke Lektor Kepala dan Guru Besar diharuskan memenuhi
persyaratan non akademik berupa pertimbangan Senat Perguruan Tinggi untuk ke Lektor
Kepala dan persetujuan Senat Perguruan Tinggi untuk ke Guru Besar
-Ketua Penguji dan anggota penguji tugas akhir adalah dosen yang tidak menjadi
pembimbing mahasiswa yang diuji
-Angka kredit bagi dosen yang menduduki jabatan struktural lebih dari satu pada saat yang
sama adalah angka kredit dari salah satu jabatan yang bernilai tertinggi
- Artikel dalam buku
Yang dipublikasikan dan berisi berbagai tulisan dari berbagai penulis disetarakan dengan
karya tulis ilmiah yang dipublikasikan dalam buku prosiding yang dipresentasikan
(Sesuai pengarahan dalam pertemuan di Batam Tanggal 19 Mei 2010)
- Publikasi Ilmiah Internasional
Satu publikasi ilmiah internasional bereputasi dinilai sama dengan 2(dua) publikasi
ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi
Unsur penunjang :
1.Angka kredit maksimal yang boleh diajukan adalah 20% dari angka kredit minimal yang
diperlukan untuk kenaikan pangkat/jabatan fungsional dosen yang diusulkan
2.Angka kredit minimal untuk bidang ini boleh 0 (nol), akan tetapi setiap Perguruan Tinggi
dapat menentukan syarat minimal besarnya angka kredit tertentu bilamana diperlukan
Semoga bermanfaat,
Salam, Fitri
>>>
Sejak Permenpan no. 17 tahun 2013 diundangkan, maka perhitungan kum, kenaikan jabatan
akademik dan kepangkatan dosen mengalami perubahan. Adapun kum yang diperoleh
sebelum tanggal 21 Maret 2013 masih dihitung menurut Pedoman Operasional AK 2009
yang berujuk pada Kepmenkoswanpan no. 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 dan juklaknya
Kepmendiknas 36/D/O/2001. Prestasi (kum) yang diperoleh setelah 21 Maret 2013 sudah
harus mengikuti ketentuan Permenpan no. 17 tahun 2013 yang kabarnya dalam waktu dekat
akan terbit Permendikbud dan Ka BKN atau Keputusan barsama sebagai juklak dari
Permenpan ini.
Update 03/03/2011 :
Sudah terbit Surat Edaran Dirjen Dikti No. 190/D/T/2011 tgl 16/02/2011 tentang
Validasi Karya Ilmiah berisi 4 penegasan penting:
1) Untuk Pengusulan Jabatan Fungsional Lektor Kepala dan Guru Besar wajib laksanakan
pengesahan validasi karya ilmiah sebelum berkas usulan diteruskan ke Dikti. Validasi
karya ilmiah dilakukan oleh Tim Validasi PTN/PTS dan ditanda tangai oleh pimpinan
PTN/PTS, formnya harus sesuai dengan yang terlampir di Surat Edaran No. 190/D/T/2011
(lampiran 1)
2) Untuk pengusulan jabatan Fungsional dari AA sampai Guru Besar wajib mengisi Fakta
Integritas sesuai format yang terlampir (lampiran 2). Untuk jafung AA dan Lektor tak perlu
menyertakan lembaran pengesahan hasil validasi karya ilmiah
3) Ketentuan 1 dan 2 tidak berlaku bagi berkas usulan Lektor kepala an GB yang sudah
disampaikan ke Dikti sebelum surat edaran ini terbit.
4) Dosen yang tidak memiliki NIDN tidak bisa mengusulkan jabatan fungsinonal dosen
dari Asisten Ahli sampai Guru Besar.
>>>
Dalamnya ada surat edaran yang menjelaskan berkas yang harus disajikan dalam pengusulan
kenaikan jabatan/pangkat dosen, bersama 8 lampiran (CONTOH SURAT USUL
PENILAIAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN KE DIRJEN DIKTI) yang
terdiri dari 16 halaman
3. Kebijakan Unggah Karya Ilmiah dan Jurnal (Surat Edaran Dirjen Dikti no.
2050/E/T/2011 tanggal 30 Desember 2011)
4. Validasi Karya Ilmiah (Surat Edaran Dirjen Dikti no. 190/D/T/2011 tanggal 16 Februari
2011)
5. Rumpun Ilmu
6. Surat Edaran Dirjen Dikti no. 2050/E/T/2011: Kebijakan Unggah Karya Ilmiah dan
Jurnal
9. Surat Edaran Direktur Diktendik No 1037/E4.3/2011 tanggal 5 Mei 2011 tentang Usul
Kenaikan Pangkat/jabatan
13. Surat Edaran Dirjen Dikti No. 2002/Dl.3/C/2008: Pengisian Surat-surat Pernyataan dan
Daftar Usul Penetapan Angka Kredit Dosen (DUPAK)
14. Form Lembar Pengesahan Hasil Validasi Karya Ilmiah dan Fakta Integritas
Dalamnya terdapat Surat Edaran Dirjen Dikti No. 190/D/T/2011 tentang Validasi Karya
Ilmiah, Surat Edaran Koordinator Kopertis 3 No. 147/L3/Kp/2011, salinan Permendiknas no.
17 tahun 2010, lampiran 1 format lembar pengesahan hasil validasi Karya Ilmiah, lamp 2
adalah Form Fakta Integritas
15. Fomat DP3 bersama surat edaran Koordinator kopertis 3 yang berisi petunjuk pengisian
DP3
>>>
Materi Sosialisasi Sistem Informasi Penetapan Angka Kredit (SIMPAK) Rabu, 08/11/11
di Unsoed
5. Penyamaan Persepsi Unsur & Tata Cara Penilaian AK Dosen Klik Di sini
Tags Format Validasi Karya Ilmiah & Pakta Integritas Persetujuan & Pertimbangan Senat PT
utk Usulan GB dan LK Persyaratan angka kredit dan administratif jabatan akademik dosen
persyaratan khusus Guru Besar dan Lektor Surat Edaran Dirjen Dikti ttg Wajib Validasi
Karya Ilmiah Surat Edaran Sekjen ttg pengusulan jafung LK dan GB Tanpa NIDN tak bisa
usul Jafung
» Pengajuan NUPTK Baru bagi Guru Ber NUPTK 999 dan Pengertian Nomor
Registrasi Guru
» Permendikbud tentang Pengangkatan Dosen Tetap Non PNS pada PTN dan Dosen
Tetap pada PTS
» BKD update 27 Mei 2013
» Paparan Menpan & RB: Kebijakan Pengadaan CPNS 2013, Kebijakan Seleksi
Honorer K2 & Pelamar Umum
» Angka Kredit Dosen
» Ingat, Cuti Bersama Lebaran 5-7 Agustus. Senin, 12 Agustus Masuk Kerja Seperti
Biasa
» Peringkat Perguruan Tinggi di Indonesia versi 4ICU Edisi Juli 2013
» Silakan Cek Status Dosen Anda di Laman Forlap Dikti yang Mulai Aktif Hari Ini...
» Kemenpan & RB: Paling Lambat 2015, Dosen dan Guru Harus Lulus S2 dan S1/D4
» Pejabat Pelaksana Tugas (PLT) dan Pejabat Pelaksana Harian (PLH)
23 Comments
1. Rudi Heriansyah
Salam Bu Fitri,
[1] Bisakah utk seseorang dosen baru, langsung menjadi Lektor Kepala ato bahkan
Guru Besar? Dosen baru ini belum pernah menjadi dosen tetap/yayasan pada PT
dalam negeri, tetapi sekarang berstatus sebagai dosen di PT luar negeri dg jabatan
Assistant Professor dg pengalaman kerja delapan tahun, pengalaman riset 15 tahun,
20 publikasi ilmiah (luar negeri), dan pengalaman akademik/administratif lainnya.
[2] Dosen tetap/yayasan PTS, seandainya dia ingin pindah ke PTS yg lainnya, apakah
bisa mengusulkan kenaikan jabatan/pangkat di tempat yg baru?
[3] Apakah jurnal nasional luar negeri (indexed by SCOPUS) bisa diperhitungkan sbg
jurnal internasional yg diakreditasi DIKTI dlm usulan kenaikan pangkat/jabatan?
Wassalam,
Rudi
Log in to Reply
o Fitri
Log in to Reply
2. Fakih Kurniawan
salam,
ibu fitri yang baik, saya dosen PNS di salah satu institut mulai 1 februari 2012 dengan
kepangkatan asisten ahli. yang mau saya tanyakan bisakah saat ini (setelah 1 tahun)
saya mengajukan kenaikan ke Lektor tetapi tulisan yang saya punya dari jurnal yang
masih dalam proses perpanjangan akreditasi? (jurnal itu habis masa akreditasinya
pada akhir 2010 dan mendapat akreditasi lagi pada tahun 2012, nah tulisan saya itu
dimuat pada akhir 2011)
kemudian, di tempat saya, kepala biro yang menjabat saat ini pada awal tahun
kemarin (2013) SK fungsionalnya sudah turun dan awal semester sekarang sudah
mulai di jadwal ngajar tetapi beliau masih menduduki jabata kepala biro. yang saya
tanyakan apakah boleh rangkap jabatan seperti itu?
salam,
Fakih
Log in to Reply
o Fitri
Dik Fakih Kurniawan, itu sangat tergantung pada kejelian dan kebijakan
Reviewer yang menilai, kalo ketahuan juga masih dianggap sebagai jurnal
tidak terakreditasi yang bisa menghasilkan kum.
Kalo Kepala Bironya berkaitan dengan bidang akademik dan dianggap sebagai
tugas tambahan maka masih boleh menjabat. Itu tentu tergantung pada
kebijakan PT apakah jabatan itu dianggap sebagai tugas tambahan atau jabatan
struktural yang harus dijabat oleh tenaga kependidikan non dosen.
Ok back to work, ada kerjaan kantor yang harus diselesaikan sore ini.
Salam, Fitri.
Log in to Reply
3. Rani Purbaningtyas
Log in to Reply
4. Rani Purbaningtyas
Maaf, mo menanyakan lagi. Yang saya maksud itu bukan jafung untuk awal jabatan,
tetapi kenaikan jafungnya. Di tempat lama, saat ini sudah lektor (per 2007 yang lalu)
di tempat yang baru mau mengajukan ke LK.
Apakah itu juga harus mengabdi dulu di tempat yg baru selama 1 tahun baru bisa
mengusulkan kenaikan jafung? Tks.
Wass.
Log in to Reply
o Fitri
Log in to Reply
5. Rani Purbaningtyas
Bu Fitri……
Ass. Saya mau nanya. Ini saya baru aja mutasi, lintas kopertis. Di tempat yang baru,
saya mau mengajukan usulan PAK/jafung. Tetapi katanya sesuai aturan
(Menkowasbangpan…..) harus mengabdi dulu di tempat yg baru selama 1 tahun, baru
bisa mengusulkan PAK dengan alasan menunggu DP3 yg berasal dari tempat baru.
Apakah benar demikian? Karena di tempat saya lama, saya belum pernah mendengar
yg demikian. Mohon share-nya ya…..
Wass.
Log in to Reply
o Fitri
Log in to Reply
6. Angdy Erna
Assalamualaikum…
Bu Fitri yang baik,
Apakah untuk pengurusan kenaikan jabatan fungsional dari Lektor ke Lektor Kepala
mensyaratkan bahwa pengusul sudah menyelesaikan S3?
Wassalam
Log in to Reply
o Fitri
Walaikumsalam Wr. Wb. Sorry dik Angdy Erna, agak late reply soalnya tadi
di kantor banyak kerjaan.
Sejauh ini yang mensyaratkan pengusul Lektor ke Lektor Kepala harus sudah
lulus S3 masih merupakan draft Permen, namun harus diingat masing-masing
PT memiliki kebijakan sendiri dalam pengajuan jabatan akademik untuk
dosennya sesuai dengan sikon di kampus masing-masing, intinya PT boleh
menambah persyaratan tambahan selain yang terdapat di pedoman Dikti
termasuk mewajibkan pengusul LK harus sudah S3. Dan saat ini sedang
penghentian sementara usulan LK (Jan-Maret 2013), bisa jadi nanti akan ada
lagi kebijakan baru.
SE Direktur Diktendik no.3676/E4.3/2012 tentang Kenaikan Pangkat/Jabatan
Akademik Dosen (Usulan LK diberhentikan dari Jan-Maret 2013)
http://img.dikti.go.id/wp-content/uploads/2012/12/Kenaikan-Pangkat-Jabatan-
Akademik-Dosen2.pdf
Salam, Fitri.
Log in to Reply
7. Flukman
Yth. Ibu Fitri, saya mohon penjelasan, saya salah seorang dosen kopertis yang akan
mengambil kepangkatan Asisten Ahli (AA) dengan kondisi :
1. S1 dan S2 tdk linear
2. Sudah mengajar sejak 2009 dan telah diangkat sebagai dosen tetap(S1/S2)
3. Sudah pernah membimbing dan menguji skripsi/thesis
4. Sudah pernah manduduki jabatan struktural
5. Sudah melakukan pengabdian masyarakat
6. Tetapi belum memiliki kum karya ilmiah/penelitian
Mohon pencerahan dan penjelasan dari bu fitri.
sebelumnya saya ucapkan terimakasih.
Log in to Reply
o Fitri
Pak Flukman, untuk kenaikan awal selain kum ijazah dibutuhkan sejumlah
kum di luar ijazah yang disyaratkan, bagi yang linear S1 dan S2 dibutuhkan
tambahan kum 10 di luar kum ijazah, bagi yang tidak linear dibutuhkan yang
lebih banyak (bisa baca contoh yang linknya saya berikan di bawah). Kegiatan
bidang B tetap harus ada yaitu sebanyak 25% dari kum awal yang dibutuhkan.
Untuk lebih jelas (mohon maaf keterbatasan waktu karena awal bulan banyak
kesibukan di perusahaan kami) silakan baca :
- Penjelasan Teknis Pengusulan Jabatan Akademik dan Angka Kredit Dosen
http://www.kopertis3.or.id/html/wp-content/uploads/2009/06/presentasi-ibu-
agustina.ppt
Di dalamnya ada perhitungan prosentase jenjang jabatan akademik dosen dan
persyaratan bidang B (Penelitian) untuk tiap jenjang dan persyaratan
administratif usulan.
dan
- contoh perhitungan kenaikan awal jafung AA yang ijazah S1 dan S2 tidak
linear:
http://www.kopertis3.or.id/html/wp-content/uploads/2011/05/jabatan-
fungsional-dosen.pdf
Log in to Reply
8. hebron
Dear bu fitri,
Saya dosen kopertis. Saya mau tanya bu Informasi seputar penulisan karya ilmiah ,
yang menurut info harus dipublikasikan melalui Jurnal atau majalah yang sudah
online. Apakah memang demikian bu? Sementara di daerah saya, Medan, belum ada
jurnal berbasis online. Thanks
Log in to Reply
o Fitri
8 April 2012 at 3:53 pm
Benar Pak Hebron, namun untuk posting ke jurnal online kan tak dibatasi oleh
lokasi, walaupun berlokasi di Medan, anda boleh kirim artikel ke Portal jurnal
di kota lain.
Salam, Fitri
Log in to Reply
9. icha
Dear ma fitri,
Terima kasih atas penjelasannya.
Satu lagi yang mengganjal. Apakah MK saya binaan Biokimia dengan ijazah s3
Biomedik masih dianggap sesuai padasaat pengangkatan GB?
Karena menurut tabel sub rumpun ilmu yang saya liat Kimia ada pada IPA sementara
Biomedik ada pada Ilmu Kesehatan/Kedokteran …..Tidak ada mata kuliah spesifik
Biokimia.
Terima kasih
Log in to Reply
o Fitri
Log in to Reply
10. icha
Dear admin,
Saya dokter dengan pangkat lektor 200 M.K binaan biokimia pada fakultas ilmu
kesehatan, krn saat ini belum ada fakultas kedokteran di Univ.kami
Saya ingin tanya apakah jika saya mengambil s3 Biomedik informatik masih
tergolong linear dengan s1 saya dokter dgn Mk.Binaan saya Biokimia?
Biokimia dan Biomedik (apakah masih termasuk “Bidang Ilmu penugasan GB bisa
lebih luas dari Mata Kuliah”)
Terima kasih.
Log in to Reply
o Fitri
Bu Icha,
Silakan pelajari daftar rumpun ilmu http://www.kopertis12.or.id/rumpun,
biomedik bisa masuk ilmu kesehatan juga bisa masuk ilmu kedokteran.
Bidang ilmu yang terletak di sub rumpun ilmu (warna merah) yang sama
adalah linear, bagi bidang ilmu yang berada di sub rumpun ilmu yang berbeda
namun bila penelitian di thesis atau disertasi ada kaitan dengan bidang ilmu
sebelumnya masih bisa dianggap linear. Fakultas tidak masalah, yang dilihat
adalah bidang penugasan harus sesuai dengan bidang ilmu di ijazah. Kalo S2
tak linear dengan S3 tetap bisa diusul kenaikan ke GB hanya membutuhkan
kum yang lebih besar, bila tidak berada di sub rumpun yang sama maka
diusahakan penelitian disertasi ada kaitan dengan S2 sehingga bisa tetap
dinilai linear.
Sekian penjelasanku, salam, Fitri.
Log in to Reply
11. Lianto
2. Dosen B: jafung Lektor (200) mau naik ke LK (400) dlm 1-3 tahun. Benarkah ybs
harus menerbitkan 2 artikel di jurnal terakreditasi berdasarkan alasan kondisi ybs naik
dua jenjang (200–>300–>400)? Bisakah jurnal terakreditasi LIPI (bukan Dikti)
dipakai?
Log in to Reply
o Fitri
Salam, Fitri.
Log in to Reply
12. irpangi
Dengan hormat,
apakah ketentuan lulusan doktoral (s3) dari PTS yang sudah terakreditasi tidak bisa
menjadi guru besar, sudah berdasarkan undang-undang/peraturan yang sudah ada?
wasssalam
Log in to Reply
o Fitri