Anda di halaman 1dari 47

TATA CARA PENILAIAN ANGKA KREDIT

JABATAN FUNGSIONAL
PENYULUH PERIKANAN
PRAMINTO ADI.S.IP
KEPALA BAGIAN SDM APARATUR, HUKUM DAN
ORGANISASI
BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIAN KP

BRSDM KP
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 1
UNSUR KEGIATAN YANG DINILAI

1. PENDIDIKAN :
- FORMAL (PENDIDIKAN SEKOLAH)
- DIKLAT FUNGSIONAL / TEKNIS

2. PELAKSANAAN TUGAS POKOK :


- Penyuluhan Perikanan : persiapan, pelaksanaan,
evaluasi dan pelaporan
- Pengembangan Penyuluhan Perikanan

3. PENGEMBANGAN PROFESI

4. PENUNJANG
PRESTASI KERJA / KEGIATAN
YG DAPAT DINILAI ANGKA KREDIT

1. CALON FUNGSIONAL :
Prestasi kerja/kegiatan yg diperoleh/dilaksanakan sejak
CPNS fungsional atau setelah Ybs ditugaskan pada kegiatan
yg terkait dg jabatan fungsional yg akan dipangku, kecuali
pendidikan sekolah

2. PEJABAT FUNGSIONAL :
Prestasi kerja/kegiatan yg diperoleh atau dilaksanakan
setelah tanggal periode penilaian dlm PAK terakhir, kecuali
pendidikan sekolah.
* Penilaian dilakukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan
sebelum periode kenaikan pangkat PNS
* Periode penilaian yang disampaikan tidak boleh berulang
tetapi harus berkelanjutan dan berkesinambunan dg
periode penilaian sebelumnya.
PENDIDIKAN SEKOLAH

1. Gelar / ijazah dapat diberi angka kredit, apabila :


 Untuk pengangkatan pertama, atau
 Diperoleh setelah tanggal penilain terakhir; atau
 Diperoleh sebelum tanggal penilaian terakhir tetapi belum
digunakan (dinilai); atau belum tercantum dalam keputusan
jabatan/kepangkatan ybs

2. Bukti Fisik yg dijadikan dasar penilaian adalah


fotocopy ijazah/STTB/Diploma yg dilegalisir
pejabat ybw
3. PEMBERIAN ANGKA KREDIT

A. Gelar/Ijazah yang sesuai dengan bidang tugas


Angka Kredit Pengangkatan Pertama, yaitu :

 SLTA = 25 angka kredit


 Diploma II = 40 angka kredit
 Diploma III = 60 angka kredit
 S.1 / D.IV = 100 angka kredit
 S.2 = 150 angka kredit
 S.3 = 200 angka kredit
 Angka Kredit setelah berstatus sebagai
Pejabat Fungsional, maka angka kredit yang
diberikan adalah sebesar selisih antara angka kredit yang
pernah diberikan (ijazah lama) dengan angka kredit
gelar/ijazah yang lebih tinggi (ijazah baru).

Contoh : Seorang Penyuluh Perikanan Pelaksana (II/d)


mempunyai ijazah DIII Perikanan dan Ijazah tersebut
pernah dinilai atau dicantumkan dalam keputusan
jabatan/kepangkatan terakhir. Dalam hal demikian
ybs telah mendapat angka kredit 60 dari ijazah DIII-
nya. Selanjutnya ybs memperoleh ijazah sarjana
(S1) Perikanan oleh karena ybs telah menggunakan
ijazah DIII dengan angka kredit 60, maka dalam
penilaian, ybs mendapat angka kredit 100-60=40
B. Gelar/Ijazah yang tidak sesuai dengan bidang tugas

 Mendapat ijazah/gelar kesarjanaan tetapi tidak sesuai dengan tugasnya


atau gelar kesarjanaan yang setara dengan ijazah yang pernah diperoleh,
maka angka kredit yang diberikan masuk unsur penunjang, yaitu;
 Ijazah D.III = 4 angka kredit
 Ijazah D.IV/S1 = 5 angka kredit
 Ijazah S2 = 10 angka kredit
 Ijazah S3 = 15 angka kredit
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEDINASAN

1. Diklat Kedinasan diberi angka kredit apabila :


 Sesuai dengan tugas pokoknya :
=> apabila diklat tsb berkenaan dengan pelaksanaan tugas
pokoknya atau berkenaan dengan salah satu atau lebih
kegiatan dalam jabatan fungsionalnya

 Materi Kajian atau materi latihan yg diberikan atau judul latihan


yang mewakili materi yg sesuai dengan tupoksinya

 Jangka waktu pelaksanaan, tanggal, hari atau jumlah jam latihan


jelas

 Penyelenggaranya harus jelas.


Latihan kedinasan yang tidak berkaitan
langsung dengan tugas pokoknya, atau tidak
spesifik untuk jabatan fungsional tersebut
tetapi berlaku umum untuk seluruh PNS
tidak diberikan angka kredit.
2. Bukti Fisik yang dijadikan dasar penilaian adalah
STTPL yang dilegalisir oleh pimpinan unit kerja /
Kepala UPT

3. Pemberian angka kredit :


 Angka Kerdit diberikan untuk setiap STTPL/Piagam yang sesuai dan
diperoleh pada periode penilaian ybs
 Latihan kedinasan yang diselenggarakan kurang dari 30 jam
perhitungan angka kreditnya, setara dengan kegiatan
seminar/lokakarya (unsur penunjang)
PELAKSANAAN TUGAS POKOK
1. Kriteria Penilaian

- Harus sesuai dengan tugas kewenangannya

- Kegiatan yang dilakukan pada periode


penilaian ybs.
2. BUKTI FISIK YANG DIJADIKAN DASAR PENILAIAN

 Surat Penugasan apabila diperlukan

 Laporan hasil untuk masing-masing kegiatan

 Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Kegiatan dari Pimpinan


Unit Kerja/UPT
3. PEMBERIAN ANGKA KREDIT

 Angka kredit diberikan untuk setiap laporan kegiatan

 Besarnya nilai angka kredit bersifat absolut/mutlak sesuai


butir kegiatan yang dilaksanakan
PENGEMBANGAN PROFESI

 Adalah kegiatan yang dilakukan Pejabat Fungsional


dalam pengamalan ilmu, pengetahuan, dan teknologi
serta keterampilan yang bermanfaat bagi
pengembangan tupoksi / kegiatan fungsional ybs.
 Jabatan jenjang Madya dan Utama diwajibkan
melaksanakan kegiatan pengembangan profesi
dengan memperoleh sekurang-kurangnya 12 Angka
Kredit.

14
1. Kriteria Penilaian Pengembangan Profesi
a. Karya tulis yang dipublikasikan:
1) Buku : - diterbitkan oleh penerbit yang memiliki dewan redaksi
(ISBN) atau diterbitkan oleh lembaga pemerintah.
- diedarkan dan digunakan secara nasional.
- Membahas bidang masalah yang terkait Jabatan
Fungsional ybs.
- dan belum ada yang menulisnya.
2) Dalam bentuk majalah :
- Majalah tsb diakui oleh instansi ybs atau LIPI
(ISSN)
- Dapat dikelola  Perguruan Tinggi atau organisasi
profesi
b. Karya tulis yang tidak dipublikasikan tetapi
didokumentasikan di perpustakaan:
 Membahas bidang yang terkait dengan Jabatan
Fungsional ybs dan belum ada yang menulisnya.
 Karya tersebut telah diseminarkan/dipresentasikan
sekurang-kurangnya di lingkungan Unit Kerjanya.
 Di dokumentasikan di perpustakaan pada kantor Instansi
ditingkat Kabupaten/ Kotamadya.
2. Bukti Fisik Yang Dijadikan Dasar Penilaian :

- Buku asli atau fotocopi hasil karya tulis yang


disahkan oleh pimpinan unit kerja/UPT/UPTD
- Majalah asli atau fotocopi majalah yang memuat
hasil karya tulis
- Naskah tulisan asli atau fotocopi kliping naskah
tulisan yang dimuat dlm media massa, dll
- Surat pernyataan telah diseminarkan atau
telah dipresentasikan (tidak dipublikasikan)
3. Pemberian Angka Kredit :
 Angka Kredit untuk kegiatan pengembangan profesi adalah
angka kredit maksimal dan bukan absolut.
Artinya dalam penilaian karya tulis/karya ilmiah, besarnya angka
kredit yang akan diberikan harus memperhatikan beberapa
unsur yaitu :
- Sistematika penulisan
- Teknis penulisan
- Konsistensi pembahasan dengan judul
- Tata bahasa
- Ketajaman analisa
- Kelengkapan data pendukung
APIK
- Metodologi
- Komunikatif
- Keorisinilan/Keaslian
- Kemanfaatannya
 Pemberian angka kredit karya tulis ilmiah yang dibuat lebih dari
satu orang, maka pembagiannya adalah adalah sbb:

 60 % bagi penulis utama 2 orang penulis


 40 % bagi semua penulis pembantu

 50% bagi penulis utama 3 orang penulis


 25% bagi semua penulis pembantu

 40% bagi penulis utama 4 orang penulis


 20% bagi semua penulis pembantu
 Penulis Utama adalah penulis yang secara jelas
tertulis dalam karya tulis sebagai penulis utama;
atau pada urutan pertama; atau dinyatakan oleh
pejabat yang berwenang sebagai penulis utama.

 Penulis pembantu adalah penulis yang ada pada


urutan kedua dan seterusnya, atau dinyatakan
secara jelas sebagai penulis pembantu, dengan
ketentuan :
Penulis pembantu sebanyak-banyaknya 3 orang

20
UNSUR PENUNJANG

1. MENGIKUTI SEMINAR/LOKAKARYA
A. KRITERIA:
 Materi yang dibahas adalah dalam bidang yang sesuai/terkait
dengan tugas jabatan fungsional ybs;
 Diselenggarakan oleh lembaga/instansi yang jelas;
 Penyaji dan pembahas adalah para pakar/yg dianggap ahli;
 Sekurang-kurangnya tingkat kabupaten/kotamadya.

Angka kredit diberikan setiap kali mengikuti


kegiatan tsb sesuai dengan peranan yang
bersangkutan. Apabila melakukan lebih dari satu
peran, angka kredit yang diberikan adalah yang
tertinggi.
2. MENJADI ANGGOTA TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL
 Angka kredit diberikan setiap tahun

3. MEMPEROLEH PENGHARGAAN/TANDA JASA


 Adalah tanda kehormatan yang diberikan oleh Pemerintah
RI atau negara asing atau organisasi ilmiah atau
organisasi profesi atas prestasi yang dicapai dalam
pengabdian kepada nusa, bangsa dan negara dalam
bidang tugasnya.
 Angka kredit diberikan untuk setiap kali memperoleh
penghargaan atau tanda jasa sesuai dengan tingkat
pemberi penghargaan.
 Angka kredit untuk Satya Lencana Karya Satya 10, 20 dan
30 thn adalah angka kredit kumulatif
4. MENGAJAR/MELATIH PADA DIKLAT PERIKANAN
 Angka kredit diberikan setiap jam pelajaran (45 menit)

5. MENJADI ANGGOTA ORGANISASI PROFESI


A. KRITERIA
• Keanggotaannya terdiri dari orang-orang yang
memiliki profesi/keahlian yang sama/sejenis;
• Bersifat nasional atau regional;
• Menjadi anggota atau pengurus;
• Diakui oleh Departemen ybs atau pemerintah.

B. Angka kredit yang diberikan untuk setiap tahun sesuai


dengan peran yang bersangkutan
7. MEMPEROLEH IJAZAH/GELAR KESARJANAAN
LAINNYA:

 Gelar sarjana/Pasca sarjana yang


setingkat dengan gelar ijazah yang telah
diperoleh sebelumnya, atau
kesarjanaan/ijazah yang tidak sesuai/
terkait dengan tugas pokoknya;

 Angka kredit diberikan setiap gelar/ijazah


yang diperolehnya.
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN DUPAK
• Pengumpulan Kelengkapan Berkas Dokumen/output butir kegiatan yang
telah dilaksanakan;
• Membuat Surat Pernyataan melaksanakan kegiatan :
1. Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Penyuluh Perikanan (Bila ada);
2. Persiapan Penyuluhan Perikanan (Wajib Ada);
3. Kegiatan Pelaksanaan Penyuluhan Perikanan (Wajib Ada);
4. Kegiatan Evaluasi dan Pelaporan Penyuluhan Perikanan (Wajib Ada);
5. Kegiatan Pengembangan Penyuluhan (Bila Ada);
6. Kegiatan Pengembangan Profesi (Untuk Gol. IV/b ke atas Wajib Ada);
7. Kegiatan Penunjang Tugas Penyuluhan Perikanan (Bila Ada)
• Menuangkan dalam form DUPAK;
• Pengesahan oleh Pimpinan Unit Kerja

25
LAMPIRAN

26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
TE RI MA KA SIH

Sekretariat
Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan
Gedung Minabahari III, Lantai 5-7
Jl. Medan Merdeka Timur No. 16
Jakarta Pusat 47
47

Anda mungkin juga menyukai