Anda di halaman 1dari 6

ADMINISTRASI PERAWATAN PRAJURIT DAN PNS

1. Tujuan Perawatan Personel. Perawatan personel TNI bertujuan untuk menjamin


kesejahteraan jasmani dan rohani sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku bagi
setiap personel dan keluarganya, agar dalam melaksanakan tugas dan kewajiban dapat
diarahkan sepenuhnya untuk kepentingan organisasi TNI.

2. Sasaran Perawatan Prajurit.

a. Prajurit TNI.
b. Prajurit Cadangan TNI.
c. Keluarga Prajurit TNI.

3. Prinsip Perawatan Prajurit.

a. Kesamaaan perlakuan terhadap setiap prajurit TNI.

b. Mempunyai nilai daya dorong pribadi (motivasi) untuk berkarya.

c. Semua hak personel yang telah diatur disampaikan secara tepat waktu, tepat
jumlah dan tepat alamat/tujuan.

d. Diselenggarakannya untuk tercapainya keseimbangan secara wajar dan


berkelanjutan antara lain :

1) Kepentingan jasmani dan rohani.


2) Kebutuhan spiritual dan material.
3) Kepentingan dinas dan pribadi.
4) Kepentingan tugas dan rekreasi.
5) Kepentingan individu.

e. Dipelihara dan ditingkatkan kesadaran nasional dan kepribadian prajurit Sapta


Marga berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
4. Kebijaksanaan Dasar Perawatan Prajurit.

a. Perawatan personel mengutamakan langkah-langkah yang bersifat preventif


dan penyuluhan.

b. Setiap prajurit yang berprestasi mendapat panghargaan/penganugerahan


sesuai dengan tingkat prestasi dan pelaksanaannya harus dapat mendorong
prajurit yang lain untuk beRp. restasi.

c. Kegiatan perawatan dilaksanakan secara tepat waktu, tepat jumlah, tepat


mutu, dan tepat sasaran, agar kondisi yang optimal dapat dicapai dan
dipertahankan.

d. Segala ketentuan dan kebijaksanaan dalam bidang peraturan diketahui dan


dipahami oleh semua prajurit sesuai dengan keadaan sebenarnya.

e. Kegiatan perawatan mendahulukan yang perlu didahulukan demi


tercapainya daya guna dan hasil guna yang optimal, baik untuk kepentingan
prajurit maupun organisasi.

5. Aspek-aspek Perawatan Prajurit. Hak-hak personel telah diatur sesuai dengan


kebijaksanaan dasar Panglima TNI yang meliputi :

a. Rawatan Kedinasan. Rawatan kedinasan diberikan sesuai dengan


jabatan prajurit dan penugasan yang meliputi :

1) Penghasilan Prajurit. PK dan PSDP menerima gaji ditambah dengan


tunjangan menurut peraturan yang berlaku.

2) PW menerima tunjangan Dinas Wajib yang besarnya sama dengan gaji


pokok PK dalam pangkat yang sama dan ditambah tunjangan-tunjangan
menurut peraturan yang berlaku.

3) Prajurit siswa selama mengikuti pendidikan pertama menerima uang saku


pendidikan terhitung mulai tanggal diangkat menjadi prajurit siswa sesuai
ketentuan yang berlaku.

4) Rawatan Prajurit. PK, PSDP dan Prajurit siswa menerima rawatan prajurit
sebagai berikut :

a) perlengkapan perorangan;
b) ransum pangan;
c) rawatan kesehatan;
d) pembinaan jasmani;
5) Rawatan keluarga prajurit. Keluarga PK, PSDP yang melaksanakan tugas
tempur mendapat rawatan keluarga prajurit yaitu :

a) rawatan kesehatan;
b) pembinaan moril;
c) pembinaan mental;
d) pembinaan hukum;dan
e) perumahan dinas.

6. Rawatan Purnadinas. Rawatan purnadinas meliputi pensiun/tunjangan sebagai


pensiun, tunjangan bersifat pensiun, tunjangan atau pesangon dan rawatan purna dinas
lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Rawatan purna dinas
merupakan penghargaan dari negara dan jaminan bagi kelangsungan kehidupan diri dan
atau keluarganya, yang diberikan kepada prajurit dan prajurit siswa yang diberhentikan
dengan hormat dari dinas keprajuritan.

7. Perawatan PNS. Perawatan diselenggarakan dengan memberikan rawatan


kedinasan bagi PNS dan keluarganya sejak diangkat menjadi PNS sampai berakhirnya
dinas untuk mewujudkan keseimbangan dan keserasian antara kepentingan organsasi
dan kepentingan individu

ADMINISTRASI PEMISAHAN PRAJURIT DAN PNS

8. Pemberhentian Dengan Hormat. Pemberhentian dengan hormat dari dinas


keprajuritan dilakukan oleh pejabat yang berwenang, dengan tujuan untuk memberikan
kepastian hukum bahwa yang bersangkutan telah tidak lagi berstatus sebagai prajurit
serta memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk melanjutkan pengabdian di
luar lingkungan TNI.

9. Sebab-sebab Pemberhentian Dengan Hormat.

a. Bagi PK untuk menjalani masa pensiun atau tidak memperpanjang atau


diperpanjang ikatan dinas.

b. Bagi PW telah berakhir masa dinas keprajuritan.

c. Pertimbangan khusus untuk kepentingan dinas atau yang menyangkut


keamanan negara yang telah diputuskan dalam kategori pemberhentian
dengan hormat.
d. Tidak lagi memenuhi persyaratan jasmani dan rohani kecuali cacat berat
sebagai akibat tindakan langsung lawan.

e. Atas permohonan sendiri tidak melanjutkan ikatan dinas dan diijinkan.

f. Gugur, tewas atau meninggal dunia termasuk meninggal dunia karena bunuh
diri atau karena dinas.

g. Tidak ada kepastian atas dirinya setelah satu tahun sejak dinyatakan hilang
dalam dinas.

h. Menduduki jabatan yang menurut peraturan perundang-undangan tidak dapat


diduduki oleh seorang prajurit aktif.

i. Berdasarkan pertimbangan khusus untuk kepentingan dinas apabila


(penguruangan jumlah prajurit karena validasi organisasi/satuan dan tidak
memenuhi persyaratan administrasi dan kemampuan untuk menduduki
jabatan).

j. Kehilangan kewarganegaraan RI bukan karena tindak pidana.

k. Alih status menjadi PNS.

10. Ketentuan Prajurit yang Hilang Dalam Tugas. Prajurit yang hilang dalam tugas
wajib terus dicari, dan setelah selama-lamanya satu tahun sebelum/tidak ada kepastian
atas dirinya, diberhentikan dengan hormat, dalam dinas keprajuritan karena hilang dalam
tugas. Ketetapan saat mulai dinyatakan hilang dalam tugas adalah tujuh hari sejak
tanggal yang bersangkutan tidak kembali atau tidak bergabung lagi kesatuannya,
serendah-rendahnya oleh Danyon atau setingkat

11. Pemberhentian Dengan Tidak Hormat. Pemberhentian dengan tidak hormat dari
dinas keprajuritan terhadap seorang prajurit adalah pengakhiran dinas keprajuritan oleh
pejabat yang berwenang, karena sebab-sebab tertentu yang membawa akibat kepada
yang bersangkutan tidak diberikan rawatan purna dinas.

12. Sebab-sebab Pemberhentian Dengan Tidak Hormat.

a. Menganut ideologi, pandangan atau ajaran yang bertentangan dengan


pancasila.

b. Melakukan tindakan yang membahayakan keamanan dan keselamatan negara


dan bangsa.
c. Dijatuhi hukuman tambahan diberhentikan dengan tidak hormat dari dinas
keprajuritan berdasarkan keputusan pengadilan yang telah diperoleh kekuatan
hukum tetap.

d. Dikenai hukuman pidana yang lebih berat dari hukuman penjara tiga bulan,
dan menurut pertimbangan pejabat yang berwenang ia tidak dapat lagi
dipertahankan untuk tetap berada dalam dinas keprajuritan.
e. Hidup bersama dengan wanita/pria tanpa dasar perkawinan yang sah dan
telah ditegur oleh atasannya atau pejabat agama tetapi masih tetap
mempertahankan status hidup bersama.

f. Melakukan pelanggaran asusila dengan jenis kelamin yang sama (homo


seksual/lesbian).

g. Melakukan pelanggaran susila yang melibatkan sesama prajurit


istri/suami/anak prajurit atau melibatkan PNS, istri/suami/anak PNS di
lingkungan TNI.

h. Diketahui kemudian bahwa untuk dapat diterima menjadi prajurit, yang


bersangkutan telah dengan sengaja memberikan keterangan palsu, tidak
benar, atau tidak lengkap.

i. Mempunyai tabiat yang nyata-nyata merugikan atau dapat merugikan disiplin


keprajuritan atau TNI.

j. Dunuh diri dengan maksud menghindari penyidikan, tuntutan hukum atau


menghindari tugas yang dibebankan kepadanya.

k. Meninggal dunia dalam melakukan tindak kejahatan atau sebagai akibat dari
tindakan kejahatan yang dilakukannya.

l. Melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana 12 tahun atau lebih
atau hukuman mati.

13. Pemisahan PNS. Pemisahan PNS dilaksanakan untuk menjaga keseimbangan


komposisi personel baik ditinjau dari segi kuantitas maupun kualitas dan memberikan
kesempatan PNS yang dipisahkan untuk melanjutkan pengabdiannya di lingkungan
masyarakat.

a. Jenis-jenis pemberhentian.
1) Atas permintaan sendiri.
2) Mencapai batas usia pensiun (58 tahun).
3) Penyederhanaan organisasi.
4) Pelanggaraan / tindak pidana penyelewengan.
5) Karena tidak cakap jasmani dan rohani.
6) Karena meninggalkan tugas.
7) Karena meninggal dunia atau hilang.
8) Pemberhentian karena sebab-sebab lain.

b. Bebas tugas. PNS yang akan menjalani pensiun diberikan waktu bebas
tugas mulai tanggal satu bulan berikutnya setelah PNS tersebut mencapai umur
57 tahun dalam rangka persiapan administrasi pensiun dan penyesuaian diri
dengan masyarakat.

c Pensiun. Pensiun diberikan kepada PNS yang diberhentikan kepada PNS


yang diberhentikan dengan hormat dan telah memenuhi salah satu persyaratan
sebagai berikut :

1) telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 tahun dan masa untuk


pensiun sekurang-kurangnya 20 tahun;

2) dinyatakan tidak dapat bekerja bagi dalam jabatan apapun karena


keadaan jasmani/rohani yang disebabkan oleh dan karena menjalankan
kewajiban jabatannya;

3) mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 4 tahun dan dinyatakan


tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun juga karena keadaan
jasmani/rohani yang tidak disebabkan oleh dan karena menjalankan
kewajiban jabatannya;

4) telah berusia sekurang-kurangnya 50 tahun dan memiliki masa kerja


untuk pensiun sekurang-kurangnya 10 tahun dan tidak dipekerjakan
kembali karena penghapusan jabatan, perubahan dalam susunan pegawai
pegawai, penertiban aparatur negara atau karena alasan-alasan dinas
lainnya;dan

5) telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 tahun dan memiliki


masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 10 tahun seteleh
menjalankan tugas negara dan tidak dipekerjakan kembali sebagai
pegawai negeri

Anda mungkin juga menyukai