BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
RAHASIA
2
b. Tata Urut. Naskah departemen ini disusun dengan tata urut sebagai berikut :
1) Pendahuluan.
2) Pembinaan Jasmani, Pembinaan Mental dan Pembinaan Disiplin.
3) Cuti.
4) Perkawinan/Perceraian.
5) Kartu Isteri/Kartu Suami.
6) Perubahan Nama, Pindah Agama, Tambah Gelar dan Ganti Kelamin.
7) Tanda Kehormatan Negara.
8) Evaluasi.
9) Penutup.
4. Pengertian-pengertian.
a. Cuti. Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka
waktu tertentu, dengan tujuan menjamin kesegaran jasmani dan rohani serta untuk
kepentingan Pegawai Negeri Sipil tersebut.
b. Ganti Nama . Ganti Nama adalah mengganti nama dari nama semula menjadi
nama lain (nama baru) yang menyebabkan perubahan secara menmyeluruh atau
sebagian unsur kata yang terdapat pada nama semula sehingga mengakibatkan
harus ada perubahan data tersebut secara syah oleh pejabat yang berwenang.
c. Ganti Agama. Ganti Agama adalah tindakan berganti agama dari yang
dianutnya semula menjadi agama lain melalui prosedur dan bukti yang syah sehingga
mengakibatkan harus ada perubahan pada data tersebut secara syah oleh pejabat
yang berwenang.
d. Ganti Kelamin. Ganti Kelamin adalah tindakan berganti kelamin dari pria
menjadi wanita atau sebaliknya, sehingga mengakibatkan harus ada perubahan pada
data tersebut secara syah oleh pejabat yang berwenang.
e. Ijin Kawin. Ijin kawin adalah ijin untuk melaksanakan perkawinan yang
diberikan oleh pejabat yang berwenang kepada PNS dengan harapan akan
membawa kebahagiaan serta kesejahteraan dalam hidupnya di kemudian hari dan
dari perkawinan itu tidak akan membawa pengaruh buruk atau merugikan dinas.
f. Iddah. Iddah adalah ketentuan waktu bagi seorang isteri yang bercerai dengan
suaminya untuk dapat rukun kembali dengan cara rujuk, selama masa idah seorang
isteri tidak dibenarkan menerima lamaran pria lain (masa Iddah 3 Bulan).
h. Perkawinan. Perkawinan adalah ikatan lahir dan bathin antara pria dan wanita
sebagai suami/isteri, dengan tujuan untuk membentuk dan membina keluara yang
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa yang dilakukan menurut
hukum masing-masing agama dan dicatat menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
3
k. Perubahan Nama :
n. Rujuk. Rujuk adalah kembalinya kehidupan sebagai suami isteri setelah terjadi
perceraian yang masih dalam masa iddah dan belum jatuh Talak Tiga.
q. Talak Rajai. Talak Rajai adalah talak satu/talak dua yang jatuh pada isteri bila
dikemudian hari ada kecocokan dapat rujuk kembali tanpa dikawin dulu oleh Pria lain.
4
BAB II
a. Olahraga Umum.
b. Olahraga Rekreatif.
a) Teguran lisan.
b) Teguran tertulis.
b) Penurunan gaji satu kali kenaikan gaji berkala paling lama satu
tahun.
b. Tata cara penjatuhan hukum disiplin. Tata cara penjatuhan hukuman disiplin
diatur tersendiri.
c. Wewenang.
9. Evaluasi.
BAB III
CUTI
10. Umum. Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu
tertentu, dengan tujuan menjamin kesegaran jasmani dan rohani serta untuk kepentingan
Pegawai Negeri Sipil tersebut.
11. Jenis Cuti. Jenis cuti yang diberikan kepada PNS AD sebagai berikut :
a. Cuti Tahunan.
1) Syarat. Cuti tahunan diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah
bekerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun secara terus menerus termasuk
Capeg.
2) Ketentuan.
b. Cuti Besar.
2) Ketentuan :
c. Cuti Sakit.
2) Ketentuan.
a) PNS yang sakit selama 1 (satu) atau 2 (dua) hari berhak atas
cuti sakit, dengan ketyentuan bahwa ia harus memberitahukan kepada
atasannya.
d. Cuti Bersalin.
2) Ketentuan.
2) Ketentuan.
3) Wewenang.
12. Evaluasi
BAB IV
PERKAWINAN / PERCERAIAN
13. Umum.
a. PNS sebagai aparatur negara wajib memberikan contoh yang baik dan menjadi
suri tauladan di masyarakat termasuk dalam kehidupan berkeluarga.
b. Setiap PNS AD yang akan beristri lebih dari seorang wajib memperoleh izin
terlebih dahulu, dengan persyaratan :
13
1) Syarat alternatif :
b) Istri mendapat cacat badan atau penyakit lain yang tidak dapat
disembuhkan, dalam arti bahwa istri menderita penyakit badan yang
menyeluruh yang buktikan dengan surat keterangan dokter.
2) Syarat komulatif.
b. Setiap PNS AD hanya dapat melakukan perceraian apabila ada alasan yang
syah :
a) Keputusan pengadilan.
14
2) Salah satu pihak menjadi pemabuk, pemadat atau penjudi yang sukar
disembuhkan dan dibuktikan dengan :
c. Setiap pimpinan yang menerima surat permintaan izin cerai, harus berusaha
semaksimal mungkin untuk merukunkan kembali suami istri tersebut dan apabila tidak
berhasil baru diteruskan kepada atasan yang berwenang.
c. Apabila bekas istri kawin lagi ia tidak mendapat hak apa-apa kecuali hak
anaknya yang mengikutinya tetap mendapat gaji, dan apabila bekas istrinya tidak
kawin lagi ia tetap mendapatkan hak sepertiga gaji.
d. Tunjangan anak diberikan sampai usia tahun dan 25 tahun apabila anak
tersebut masih sekolah, dan apabila anak tersebut sudah kawin atau sudah
mempunyai penghasilan sendikit ia tidak mendapat tunjangan (dihentikan).
e. Apabila PNS Pria yang telah menceraikan istrinya dan kemudian kawin lagi
dengan wanita lain dan kemudian cerai lagi maka bekas istrinya tersebut berhak
menerima :
1) 1/3 dari gaji PNS pria apabila anak-anaknya mengikuti PNS AD yang
bersangkutan.
17. Evaluasi
BAB V
18. Umum. Setiap PNS AD sebagai kelengkapan identitas yang bersangkutan akan
diberikan identitas yang disebut KTA dan Karpeg yang diberikan kepada PNS AD tetapi tidak
termasuk Capeg, kepada istri/suami PNS AD yang sah menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku sebagai identitasnya harus dibuatkan Karis kepada istri personel
dan Karsu (Kartu Suami) kepada suami PNS AD.
20. Ketentuan.
f. Sebagai data/bahan Administrasi untuk istri yang sah dalam Kep Pensiun.
17
21. Prosedur.
a. Satminkal.
4) Pas fhoto hitam putih ukuran 3X4 cm dari istri/suami PNS masing-
masing rangkap 3 (tiga).
b. Kotama/Balakpus.
24. Evaluasi.
BAB VI
25. Umum. Bagi PNS AD selain diberikan Perawatan yang meliputi kebutuhan
jasmaniah dan rohaniah, juga diberikan pelayanan yang meliputi perubahan nama, pindah
agama, tambah gelar dan ganti kelamin.
26. Ganti Nama. Ganti nama adalah tindakan mengganti nama semula menjadi
nama lain (nama baru) yang menyebabkan perubahan secara menyeluruh atau sebagian
unsur kata yang terdapat pada nama semula, sehingga mengakibatkan harus ada
perubahan data tersebut secara sah oleh pejabat yang berwenang.
28. Ganti Agama. Ganti agama adalah tindakan berganti agama dari yang
dianutnya semula menjadi agama lain melaui prosedur dan bukti yang sah, sehingga
mengakibatkan harus ada perubahan pada data tersebut secara sah oleh pejabat yang
berwenang.
29. Ganti Kelamin. Ganti kelamin adalah tindakan berganti kelamin dari pria menjadi
wanita atau sebaliknya, sehingga mengakibatkan harus ada perubahan pada data tersebut
secara sah oleh pejabat yang berwenang.
30. Penambahan Gelar. Penambahan gelar dan sebutan lulusan perguruan tinggi
adalah predikat yang dimiliki oleh seseorang dari suatu prestasi yang telah dicapai dalam
bidang ilmiah, sehingga perlu diadakan penyesuaian pada penulisan nama yang
bersangkutan secara sah oleh pejabat yang berwenang.
19
31. Ketentuan.
c. Ganti agama yaitu dari/ke Islam, Katholik, Protestan, Hindu dan Budha.
d. Ganti agama bagi PNS yang telah beristeri/suami harus melampirkan surat ijin
dari isteri/suami yang bersangkutan, kecuali ganti agama tersebut sebelum menikah.
e. Untuk memperoleh data yang akurat maka data nama, tanggal lahir dan NIP
yang tercantum pada Skep pengangkatan PNS, harus dijadikan dasar/pedoman
penulisan, pada setiap bahan administrasi yang diajukan.
a. Ganti Nama.
b. Perubahan Nama.
c. Ganti Agama.
4) Surat ijin dari suami/isteri yang bersangkutan bagi PNS yang telah
bersuami/isteri.
d. Ganti Kelamin.
34. Mekanisme.
a. Satminkal.
b. Kotama/Balakpus.
c. Ditajenad.
35. Evaluasi.
a. Apa yang menjadi dasar pertimbangan perubahan nama, pindah agama dan
tambah gelar dan ganti kelamin ?
BAB VI
36. Umum. Dalam rangka meningkatkan pengabdian PNS kepada Negara dan Bangsa,
maka setiap personel PNS dirawat dan dipelihara baik personel itu sendiri maupun
keluarganya sehingga dalam pelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanya dapat
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, efektif, efisien dan memuaskan serta diberikan
tanda jasa atau tanda kehormatan negara.
23
37. Tanda Penghargaan. Tanda penghargaan yang diberikan kepada PNS berupa
1) Klasifikasi.
i) PNS AD yang pada saat PP. No. 25 tahun 1994 teleh memiliki
masa kerja 20 atau lebih tetapi pada masa 10 tahun tahap pertama tidak
memenuhi syarat, sedangkan masa 10 tahun tahap ke dua memenuhi
syarat, maka ybs dapat diusulkan SLKS 10 thn.
24
c. Penghargaan Lain-lain.
b. Medali SLKS dibuat dari logam berbentuk lingkaran dengan relief sebagai
berikut :
1) Pada sisi bagian depan berupa setangkai kapas dan setangkai padi
masing-masing terdiri dari 17 daun dan 8 bunga kapas serta 45 butir padi,
ditengah-tengah lingkaran terdpat gambar perisai Pancasila yang di atasnya
terdapat bintang persegi lima dan tulisan karya satya serta angka romawi X
untuk SLKS10 tahun, romawi XX untuk SLKS20 dan romawi XXX untuk SLKS
30 tahun
c. SLKS tersebut digantung pada pita berwarna dasar biru dengan lima lajur
berwarna abu-abu
c. Pemakaian :
2) Ketentuan pemakaian :
c) Dalam hal memiliki SLKS lebih dari satu macam, maka yg dipakai
hanya satu yang tinggi derajatnya
5) Bila penerima SLKS meninggal dunia, hak memakai SLKS tidak dapat
beralih kepada isteri/suami atau anaknya isteri/suami/anaknya hanya bisa
menyimpannya tanpa ada hak utk menjual belikannya.
d. Pencabutan :
c. Kasad (dalam hal ini Dirajenad) atas dasar hassil sidang tingkat Mabesad
mengajukan usul kepada Panglima TNI U.p. Aspers Kasum TNI deagan dilampiri
persyaratan administrasi.
4) PNS yang berhak atas tanda penghargaan yang diberikan kepada prajurit TNI
sepanjang yang bersangkutan memenuhi persyaratan wewenangnya adalah
Panglima TNI didelegasikan kepada Kasad.
43. Evaluasi.
BAB VIII
d. Jelaskan secara singkat PNS TNI AD yang akan beristri lebih dari satu
orang !
e. Apa yang menjadi dasar pertimbangan penentuan besar atau kecilnya gaji
PNS ?
f. Penghasilan gaji PNS disamping berupa gaji pokok juga ditambah beberapa
tunjangan. Sebutkan jenis tunjangan yang diterima PNS !
h. Apa yang menjadi dasar pertimbangan perubahan nama, pindah agama dan
tambah gelar dan ganti kelamin ?
26
BAB IX
PENUTUP
45. Penutup. Demikian naskah departemen ini disusun sebagai bahan ajaran untuk
pedoman bagi Gadik dan Pasis dalam proses belajar mengajar perawatan PNS pada
pendidikan dasar kecabangan Ajen.
RAHASIA
RAHASIA
29
PETUNJUK UMUM
( Khusus Untuk Tenaga Pendidik )
3. Isi Pelajaran :
a. Pendahuluan.
b. Tanda Jasa.
c. Cuti PNS.
d. Perkawinan/Perceraian.
e. KTA/Karpeg/Karis/Karsu.
f. Perubahan Nama, Pindah Agama dan Tambah Gelar dan Ganti Kelamin.
g. Praktek.
h. Penutup.
i. Evaluasi.
4. Tujuan Pelajaran :
a. Tujuan Kurikuler : Agar Perwira Basis mengerti tentang Pelayanan PNS dan
dapat menerapkanya dalam pelaksanaan tugas.
b. Tujuan Instruksional :
1) Pendahuluan. (15 menit ).
a) Tujuan Instruksional Umum. Agar Perwira Basis mengerti
tentang Pelayanan PNS.
3) Cuti. ( 90 Menit ).
30
8) Penutup. ( 15 menit ).
a) Tujuan Instruksional Umum. Agar Perwira Basis mengerti tentang
pentingnya pelajaran Pelayanan PNS dalam menunjang pelaksanaan
tugas.
b) Kriteria Keberhasilan. Perwira Basis dapat menjelaskan seluruh
pelajaran yang telah diberikan.
5. Metode.
a. Metode Utama : Ceramah dan Aplikasi.
b. Metode Penunjang : Tanya Jawab dan Pemberian Tugas.
6. Alins/Alongins :
a. OHP dan Transparansi.
b. White Board.
c. Board Marker.
d. Laser Point.
e. LCD In Focus.
f. Laptop/Note Book.
4
7. Proses Belajar Mengajar :
KEGIATAN
NO
TENAGA PENDIDIK PERWIRA BASIS
1 2 3
1. Pendahuluan.
a. Menjelaskan secara umum a. Memperhatikan, mendengarkan dan
tentang maksud dan tujuan mencatat hal-hal yang penting.
diberikannya pelajaran Pelayanan
PNS.
2. Tanda Jasa.
a. Menjelaskan secara rinci tentang a. Memperhatikan, mendengarkan dan
Tanda Penghargaan dan mencatat hal-hal yang penting.
Wewenang.
3. Cuti.
a. Menjelaskan secara rinci tentang a. Memperhatikan, mendengarkan dan
Jenis Cuti. mencatat hal-hal yang penting.
4. Perkawinan/Perceraian.
a. Menjelaskan secara rinci tentang a. Memperhatikan, mendengarkan dan
Ketentuan Perkawinan, Ketentuan mencatat hal-hal yang penting .
Perceraian, Hak dan Kewajiban
Suami/Isteri
5. KTA/Karpeg/Karis/Karsu.
a. Menjelaskan secara rinci tentang a. Memperhatikan, mendengarkan dan
Tatacara Pengajuan Karpeg, mencatat hal-hal yang penting.
Wewenang, KARIS/KARSU,
Ketentuan, Prosedur, Bahan
Administrasi dan Wewenang.
5
1 2 3
7. Praktek.
a. Memberikan penugasan membuat a. Melaksanakan praktek Mingar
usul Tanda Jasa, Permohonan Cuti Pelayanan PNS sesuai tugas/arahan dari
dan membuat surat ijin jalan, Gadik.
Permohonan Kawin, usul KTA/
Karpeg/Karis/Karsu dan usul Ganti
33
8. Penutup.
a. Memberikan kesimpulan/ a. Memperhatikan, mendengarkan dan
rangkuman dan penekanan terhadap mencatat hal-hal yang penting.
seluruh materi pelajaran yang telah
diberikan.
6
1 2 3
9. Evaluasi.
a. Evaluasi Teori.
1) Menyusun bahan ujian yang 1) Mengikuti ujian sesuai jadwal dan
diketahui oleh Kadep Binpers dan tempat yang ditentukan.
dalam pelaksanaan ujian sebagai
pengawas umum.
2) Menyerahkan bahan evaluasi/ 2) Menyerahkan hasil ujian kepada
ujian kepada Kasiopsdik dan pengawas ujian.
mengoreksi/menilai hasil ujian
Perwira Basis.
b. Evaluasi Praktek.
1) Menyusun tugas/bahan - Mengikuti evaluasi sesuai tugas dan
evaluasi praktek yang diketahui jadwal serta tempat yang ditentukan.
oleh Kadep Binpers.
2) Menyerahkan bahan evaluasi
praktek kepada Kasiopsdik dan
mengoreksi/menilai hasil evaluasi
Perwira Basis.
3) Pelaksaan evaluasi
dilaksanakan bersamaan dengan
pelajaran praktek.
34
9. Referensi.
a. Keputusan Pangab Nomor Kep/06/VI/1992 tanggal 24 Juni 1992 tentang
Pembinaan PNS TNI.
b. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1976 tentang Cuti PNS.
c. Petunjuk Pelaksanaan Nomor : Juklak/2/II/1992 tanggal 12 Pebruari 1992
tentang Penyelenggaraan Administrasi Perkawinan dan Perceraian PNS TNI AD.
d. SE Ka BAKN No. 01/SE/1975 tanggal 9 Januari 1975 tentang Permintaan
NIP/Karpeg untuk PNS.
e. SE Ka BAKN No. 68/SE/1983 tanggal 26 Mei 1983 tentang persyaratan untuk
mendapatkan Karis/Karsu.
f. Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 2003 tentang Penghasilan Gaji PNS.
RAHASIA
10. Lain-lain :
a. Naskah Departemen ini disusun untuk kepentingan Lembaga Pendidikan.
b. Untuk kepentingan peserta didik dapat direproduksi Lembaga Pendidikan tanpa
Petunjuk Umum dan Evaluasi tiap Bab serta Evaluasi Akhir Pelajaran.
RAHASIA
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1. Umum......... 1
2. Maksud dan Tujuan......... 1
3. Ruang Lingkup......... 1
4. Referensi....... 2
5. Pengertian...................................................................... 2
BAB IV PERKAWINAN/PERCERAIAN
13. Umum........... 10
14. Ketentuan Perkawinan....... 10
15. Ketentuan Perceraian......... 11
16. Hak dan Kewajiban Suami/Istri......... 12
17. Evaluasi............ 13
BAB V KTA/KARPEG/KARIS/KARSU
18. Umum........ 13
19. Tatacara Pengajuan Karpeg......... 13
20. Wewenang .......... 14
21. KARIS/KARSU......... 14
22. Ketentuan......... 14
23. Prosedur....... 14
36
BAB VI PERUBAHAN NAMA, PINDAH AGAMA DAN TAMBAH GELAR DAN GANTI
KELAMIN
27. Umum............ 15
28. Ganti Nama.......... 15
29. Perubahan Nama........... ........... 15
30. Ganti Agama................ 16
31. Ganti Kelamin.......... 16
32. Penambahan Gelar........................................................ 16
33. Ketentuan...................................................................... 16
34. Bahan Administrasi........................................................ 17
35. Prosedur........................................................................ 18
36. Mekanisme.................................................................... 19
37. Evaluasi............ 20