Anda di halaman 1dari 2

AIR MATA PEMADAM API NERAKA

………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya dan meminta pertolongan, pengampunan, dan petunjuk-
Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal kita. Barang
siapa mendapat dari petunjuk Allah maka tidak akan ada yang menyesatkannya, dan barang siapa
yang sesat maka tidak ada pemberi petunjuknya baginya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan
selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, semoga doa dan
keselamatan tercurah pada Muhammad dan keluarganya, dan sahabat dan siapa saja yang
mendapat petunjuk hingga hari kiamat.

Mata adalah jendela hati, air mata yang tergenang di pelupuk mata lalu tumpah mengalir
membasahi pipi adalah merupakan ekspresi dan luapan dari isi hati yang tak tertahankan.
Sehingga dengan begitu apa yang menjadi beban hati seakan telah tumpah dan tersalurkan.

Ketika hati kita bersedih, bisa jadi kesedihan itu mengalir lalu tumpah melalui air mata, begitu
juga di saat gembira, di saat mengalami ketidak berdayaan, di saat dilanda kerinduan karena
cinta yang amat sangat, di saat dilanda ketakutan yang sangat mencekam. Oleh sebab itu, air
mata ada kalanya air mata cinta, air mata kerinduan, air mata kedukaan, air mata kepalsuan, ada
juga air mata yang tumpah karena takut kepada Allah SWT.

Lalu air mata manakah yang bisa membebaskan dari neraka? Untuk mendapatkan jawaban ini
perhatikan beberapa riwayat berikut ini. Diriwayatkan dalam suatu hadist bahwa nabi saw,
bersabda: “ Tidak ada seorang pun dari hamba Allah yang beriman yang kedua matanya
mengalirkan air mata mengenai permukaan wajahnya sebesar kepala lalat, karena takut kepada
Allah SWT. Maka dia tidak akan disentuh api neraka untuk selamanya.”

Nabi saw, juga bersabda: “ Tidak akan masuk neraka orang yang menangis karena takut kepada
Allah SWT, sehingga ada air susu yang kembali ke tempat asalnya.”

Di dalam kitab Daqaiqul Akhbar diterangkan bahwa kelak di hari kiamat ada seorang hamba
yang didatangkan, setelah ditimbang amal perbuatannya, ternyata keburukannya lebih berat
daripada kebaikannya. Maka ia diperintahkan agar dibawa ke neraka. Tetapi tiba-tiba sehelai
rambut matanya melakukan pembelaan seraya berkata: “Ya Tuhanku, Rasul-Mu, Muhammad
saw pernah bersabda, ‘Barang siapa yang pernah menangis karena takut kepada Allah, maka Ia
mengharamkan matanya tersentuh api neraka.’ Sesungguhnya mataku biasa menangis karena
takut kepada Allah.” Akhirnya Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
mengampuni dosa-dosa hamba itu dan menyelamatkannya dari api neraka, berkat pengaduan
sehelai rambut matanya yang biasa menangis karena takut kepada Allah swt.

Bapak, ibu, saudara sekalian rahimakumullah ….

Dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa kelak pada hari kiamat setiap orang disibukkan
dengan persoalannya sendiri – sendiri, termasuk para Nabi. Ketika mereka dimintai pertolongan,
mereka menyatakan nafsi – nafsi. Kecuali Nabi teristimewa, yaitu Nabi Muhammad SAW.
Dalam kondisi sulit itu, beliau terus berjuang berusaha untuk menyelamatkan umat beliau
dengan menyatakan ummati – ummati (bagaimana halnya dengan umatku, selamatkan umatku …
selamatkan umatku ….). Ketika penghuni neraka digiring menuju neraka, keluarlah gejolak api
neraka Jahanam, bergulung – gulung menyambar – nyambar. Ketika api neraka itu bergulung –
gulung hendak menyambar umat Muhammad, Jibril berteriak, awas sambaran api menuju
Muhammad, seraya membawa semangkok air. Maka dengan secepat kilat, Muhammad meraih
air yang berada ditangan Jibril. Jibril berkata cepat Muhammad. Nabi Muhmmad segera
menyiramkan air itu pada api neraka jahanam yang menyambar – nyambar, hinggga menjadi
padam seketika. Setelah gejolak api itu padam dan surut kembali ke asalnya, beliau bertanya :
“Wahai Jibril, air apakah itu?” Jibril menjawab: “Itu adalah air mata umatmu yang menangisi
dosa – dosanya, karena takut kepada Allah SWT.”

Karenanya, menangislah, geraikan dan alirkan air mata membasahi pipi, atau tumpahkan di atas
sajadah, ketika membaca Al – Qur’an atau pada saat merebah sujud, karena takut kepada Allah
SWT. Jika tidak bisa, maka tangis – tangiskanlah.

Allah SWT, berfirman :

  


   
 
Artinya ;

“ Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak “

(QS. At - Taubah ; 82).

Bapak , ibu, saudara sekalian yang saya muliakan.

Mengakhiri kultum dalam kesempatan yang mulia ini, marilah kita berdo’a semoga Allah
senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia serta petunjuk – Nya kepada kita. Sesekali kita
perlu menangis, kita tumpahkan airmata karena takut kepada Allah SWT. Demikianlah yang
dapat saya sampaikan, terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas kesalahandan kurang
lebihnya. Handanallah waiyyakum ajma’in wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai