Kata Kerja oprasional merupakan kata kerja yang dapat diukur ketercapaiannya, dapat
diamati perubahan, tingkah laku atau tindakannya, dapat diuji, dan digunakan untuk
merumuskan tujuan pembelajaran. Kata kerja oprasional (Taksonomi Bloom) ini bisa
mengukur implementasi kata kerja operasional KI KD kurikulum 2013 dalam buku teks. Kata
Kerja Operasional tersebut meliputi C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman), C3 (aplikasi), C4
(analisis), C5 (evaluasi), dan C6 (kreasi). Dari hasil analisis kata kerja operasional ini maka
akan terlihat bobot soal yang terdapat dalam buku teks Panggelar Basa SMA Kelas X, apakah
memiliki bobot soal yang HOTS atau LOTS. Berikut tabel data analisis implementasi kata
kerja operasional KI KD kurikulum 2013 dalam buku teks Panggelar Basa kelas X.
Tabel I
Implementasi Kata Kerja Operasional KI KD Kurikulum 2013
dalam Buku Teks Panggelar Basa Kelas X
Materi Rambu-Rambu
Kls No. KD Tk Ket
Pembelajaran Pembelajaran
10 Pangajaran 1 1. Perintah Membaca 3.1 Menganalisis C1 Hlm. 4
unsur
Narjamahkeun a. Tarjamahan Dadaran C2
kebahasaan dan
Bacaan “Undang-Undang rasa bahasa teks C4
terjemahan.
Dasar Negara Republik C6
Indonesia tahun 1945
(bahasa Indonesia dan
bahasa Sunda)” Pék ku
hidep baca sing gemet tur
lenyepan naon bédana!
2. b. Tarjamahan Sajak C1
Bacaan “Sajak Hareupeun C2
Gedung Merdéka (bahasa C4 Hlm. 5
sunda dan bahasa inggris”
Pék ku hidep lenyepan
eusina ku cara
ngabandingkeun
tarjamahanana!
3. Pancén 1 C2
Hidep geus maca téks
tarjamahan di luhur. Ayeuna
pék jawab pananya ieu di
handap! Hlm 6
4. Perintah Membaca 3.1 Menganalisis C1 Hlm. 9
Pedaran unsur kebahasaan C2
Titénan kecap nu dan rasa bahasa
didéngdékkeun dina kalimah teks terjemahan.
ieu di handap! “Conto kecap
serepan”
5. Pedaran C2
Titénan aturan nuliskeun
basa serepan ieu di handap!
“conto cara nuliskeun kecap
serepan”
6. Pancen 2 C2
Sangkan leuwih écés, titénan
sawatara paribasa
tarjamahan tina basa
deungeun di handap ieu!
“conto tarjamahan”
Dari tabel di atas terlihat jelas bahwa implementasi kata kerja operasional KI KD
kurikulum 2013 dalam buku teks Pangeelar Basa Sunda SMA Kelas X mengandung empat
aspek kebahasaan yang meliputi aspek membaca (dalam bentuk 28 perintah membaca, baik
perintah untuk membaca dalam hati atau dibacakan secara lantang, baik membaca bersama
ataupun dibacakan oleh perwakilan siswa), menulis (dalam bentuk 18 perintah), berbicara
(dalam bentuk 6 perintah) dan mendengarkan (dalam bentuk 8 perintah) yang terkandung
dalam rambu-rambu pembelajaran, latihan, dan tugas-tugas yang terdapat dalam setiap materi
dalam buku teks.
Selain adanya aspék kebahasaan, dalam setiap materi pembelajaran pun terdapat ciri-
ciri pendekatan scientific yang meliputi mengamati, menanya, megumpulkan data,
mengasosiasi, dan mengkomunikasikan/ menyimpulkan. Aspek mengamati telihat dari
perintah membaca yang terdapat dalam sub bab bacaan. Baik itu perintah untuk membaca
secara lantang atau membaca dalam hati. Aspek menanya terlihat ketika adanya perintah
untuk mendiskusikan baik dengan teman sebangku ataupun dengan kelompok. Dalam prose
diskusi ini, siswa berperan aktif untuk bertanya baik pada temannya atau kepada guru.. Aspek
mengumpulkan data terlihat dari usaha peserta didik dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang terdapat dalam latihan-latihan dan tugas-tugas dalam buku teks. Aspek mengasosiasi
dan mengkomunikasikan atau menyimpulkan dapat terlihat dari hasil kerja siswa baik yang
dikerjakan secara individu ataupun kelompok. Misalnya dalam materi laporan kegiatan anak
menceritakan laporan kegiatan yang telah dibuatnya berdasarkan pada pengalamannya
sendiri.kemuadian setiap kelompok mengamati dan mengomentari/ mengaspresiasi
penampilan kelompok yang meragakan di depan kelas.
Implementasi kata kerja operasional KI KD kurikulum 2013 dalam buku teks Panggelar
Basa Sunda SMA Kelas X, bisa terlihat dari KI KD yang kemudian Kata Kerja Oprasional itu
dapat diimplementasikan dalam perintah-perintah pengerjaan soal dalam buku teks Panggelar
Basa Sunda SMA kelas X.
Dari tabel di atas bisa dilihat Kata Kerja Oprasional yang sering digunakan dalam buku
teks adalah C1 (pengetahuan) dengan jumlah 36 buah, C2 (pemahaman) dengan jumlah 39
buah dan C3 (aplikasi) dengan jumlah total 20 buah. Sedangkan C4 (analisis) dengan jumlah
17 buah, C5 (evaluasi) dengan jumlah delapan buah, dan C6 (kreasi) hanya berjumlah lima
buah.
Seperti yang telah kita ketahui jika kata kerja operasional yang digunakan dalam sebuah
buku teks banyak menggunakan kata kerja operasional C1-C3 berarti bobot soalnya LOTS.
Sebaliknya jika dalam sebuah buku teks banyak menggunakan kata kerja operasional C4-C6
berarti bobot soalnya HOTS. Berdasarkan data, jadi bisa disimpulkan bahwa sebagian besar
latihan soal-soal, tugas, dan rambu-rambu pembelajaran dalam buku teks Panggelar Basa
Sunda SMA Kelas X, tingkat/ bobot soalnya memiliki kritreria soal LOTS, namun tidak
semua LOTS karena masih ada sebagian kecil soal yang memiliki kriteria soal HOTS.
Contoh penjabaran analisis soal LOTS dalam materi paguneman buku teks Panggelar
Basa Sunda SMA Kelas X diantaranya:
2. Tataan kecap-kecap dina Pembukaan Uud 1945 anu teu di tarjamahkeun kana basa
Sunda! → C1 (menyebutkan) → LOTS
3. Dumasar cutatan sajarah, kungsi aya kajadian naon di Gedong Merdéka téh? → C2
(membandingkan) → LOTS
4. Nurutkeun hidep perlu atawa henteu karya sastra Sunda ditarjamahkeun kana basa
séjén? → C2 (menjelaskan/menerangkan) → LOTS
Soal
Sabada hidep nyusun (C6 → kreasi → menyusun → HOTS) laporan kagiatan, pék
caritakeun (C3 → Aplikasi → menceritakan → LOTS) di hareupeun kelas. Anu henteu
kagiliran ka hareup, méré pangajén (C5 → evaluasi → menilai → HOTS) ka siswa anu keur
nyaritakeun laporan kagiatan. Ari anu diajénna nya éta: