SULAWESI BARAT
Oleh
November 2017
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas tersusunnya “Laporan
Tahunan Tim Nusantara Sehat Puskesmas Tabang, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat”. Laporan ini
memuat keadaan umum Puskesmas, gambaran pembangunan kesehatan, situasi derajat kesehatan
masyarakat dan pelaksanaan kegiatan unggulan (inovasi) Nusantara Sehat Puskesmas Tabang.
Tim penyusun menyadari pentingnya laporan ini. Kami berharap laporan ini dapat digunakan
sebagai alat monitoring dan evaluasi dalam pembangunan kesehatan di Puskesmas Tabang. Saran dan
kritik untuk penyempurnaan laporan ini sangat kami harapkan, kerja sama yang telah dibina dalam
penyusunan laporan ini harus terus ditingkatkan, mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat.
Akhirnya, kami menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah menyumbangkan usulan, pikiran, data dan informasi dalam pembuatan Laporan Tahunan
Tim Nusantara Sehat Puskesmas Tabang, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat Tahun 2017.
TIM PENYUSUN
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
ANALISA SITUASI
1.1.1 GEOGRAFIS
Kecamatan Tabang memiliki luas wilayah sebesar 304,50 km2 dan memiliki 1 daerah
datar, 4 daerah miring, dan 2 daerah bergelombang. Kecamatan Tabang berbatasan dengan
kabupaten Mamuju di sebelah utara, provinsi Sulawesi Selatan di sebelah timur, Kecamatan
Pana di sebelah selatan, dan Kecamatan Mamasa dan Kecamatan Tawalian di sebelah barat
(gambar 1). Kecamatan Tabang berada di ketinggian 800-1103 meter dari permukaan laut dan
jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota kabupaten Mamasa adalah 36 km. Curah hujan
tertinggi di kabupaten Mamasa terjadi di bulan Desember (234 mm3) dan terendah di bulan Juli
(7 mm3).
Kecamatan Tabang teridiri dari 1 kelurahan, yaitu kelurahan Tabang, dan 6 desa, yaitu
desa Tado Kalua, Tabang Barat, Masuppu, Bakadisura, Kalama, dan Salukona. Setiap desa
terdiri dari beberapa lingkungan atau dusun dengan total 33 dusun (tabel 1).
3
Table 1 Desa dan dusun di Kecamatan Tabang
Nama Desa
Puskesmas Tabang terletak di ibukota kecamatan yaitu kelurahan Tabang dan memiliki
puskesmas pembantu di setiap desa di wilayah kerjanya. yaitu Kondisi geografis Kecamatan Tabang
terletak di daerah pegunungan dengan kondisi jalan penghubung antar desa rusak sedang sampai rusak
parah. Pembangunan jalan beton atau beraspal tidak merata di seluruh wilayah Kecamatan Tabang.
Sejumlah wilayah menuju rumah penduduk hanya dapat diakses oleh kendaraan roda dua dan berjalan
kaki (gambar 2).
4
1.1.2 DEMOGRAFI
Berdasarkan pendataan Keluarga Sehat dilakukan bulan Januari sampai Maret 2017
,tercatat bahwa terdapat 1214 Kepala Keluarga dan 5780 penduduk di Kecamatan Tabang.
Tabel 2 menunjukkan jumlah kepala keluarga, penduduk, dan kepadatan penduduk di
Kecamatan Tabang tahun 2017.
Table 2. Jumlah kepala keluarga (KK) dan penduduk per desa di Kecamatan Tabang tahun 2017
85+ tahun
80 - 84 tahun
75 - 79 tahun
70 - 74 tahun
65 - 69 tahun
60 - 64 tahun
55 - 59 tahun
50 - 54 tahun
45 - 49 tahun
40 - 44 tahun
35 - 39 tahun
30 - 34 tahun
25 - 29 tahun
20 - 24 tahun
15 - 19 tahun
10 - 14 tahun
5 - 9 tahun
0 - 4 tahun
20 15 10 5 0 5 10 15 20
5
1.1.3 SOSIO, EKONOMI, DAN PENDIDIKAN
Kategori umur yang digunakan dalam laporan ini berdasarkan siklus hidup yang terdiri
dari Bayi (0-1 tahun), Balita (2-4 tahun), Pra-sekolah (5-6 tahun), Anak (7-9 tahun), Remaja
(10-18 tahun), Dewasa (19-44 tahun), Pra-lansia (45-59 tahun), Lansia (60-70 tahun), dan
Lansia Resiko Tinggi (Resti) (70< tahun).
Gambar 4 menunjukkan bahwa pada kategori remaja, mayoritas penduduk belum
menikah namun masih ditemukan remaja yang sudah menikah sebanyak 0.7% dan berstatus
cerai hidup sebanyak 0.5%. Pada kategori dewasa lebih dari setengah penduduknya telah
menikah dan komposisi terbanyak kedua pada kategori dewasa adalah penduduk yang belum
menikah. Pada kategori pra-lansia, tiga perempat penduduknya berstatus telah menikah. Pada
kategori lansia dan lansia resti komposisi terbanyak adalah penduduk dengan status menikah
yang diikuti oleh penduduk dengan status cerai mati.
Gambar 4. komposisi penduduk Kecamatan Tabang bedasarkan status perkawinan dan kategori umur
Gambar 5 menunjukkan pada kategori dewasa lebih dari seperempat penduduk tamat
SD dan hanya kurang dari sepuluh persen penduduk di kategori dewasa yang tidak pernah
sekolah. Pada kategori pra-lansia, proporsi penduduk yang tidak pernah sekolah, tidak tamat
SD, dan tamat SD hampir sama dan hanya kurang dari sepuluh persen penduduk di kategori
pra-lansia yang tamat SMP. Pada kategori lansia dan lansia resti, proporsi penduduk yang tidak
pernah sekolah mendominasi di antara grup latar belakang pendidikan lainnya. Yang perlu
diperhatikan bahwa data berikut tidak kami tampilkan di Gambar 5, namun di kategori anak
terdapat 31.4% anak di Kecamatan Tabang yang tidak pernah sekolah dan pada kategori remaja
terdapat 10.4% remaja yang tidak pernah sekolah.
6
Gambar 5. komposisi penduduk Tabang berdasarkan latar belakang pendidikan dan kategori umur
Gambar 6. komposisi penduduk Tabang berdasarkan jenis pekerjaan dan kategori umur
7
Table 3. Persentase rumah tangga miskin per desa Kecamatan Tabang akhir 2015
Tabang 8.2
Masuppu 11.4
Bakadisura 9.1
Kalama 13.4
Salukona 9.8
Total 100.0
8
Gambar 9. Kantor TU Gambar 10. Kantor TU
9
Gambar 17. Gudang obat Gambar 18. Apotek
Gambar 19. Poliklinik Umum Gambar 20. Poliklinik Gigi dan Mulut
Gambar 23. Gedung Rawat Inap tampak luar Gambar 24. Ruang Rawat Inap
10
Denah Puskesmas Tabang
A G H K
E
C
F I J L M
B
N
Q
D P O
masuk
R
Keterangan denah
C IGD L Laboratorium
E Kantor TU N Apotek
UKBM
11
Kondisi fisik Puskesmas Pembantu di Kecamatan Tabang
Gambar 25. Pustu Bakadisura tampak luar Gambar 26. Pustu Bakadisura tampak dalam
Gambar 27. Pustu Masuppu tampak luar Gambar 28. Pustu Masuppu tampak dalam
Gambar 29. Pustu Salukona tampak luar Gambar 30. Pustu Salukona tampak dalam
Gambar 31. Pustu Tabang Barat tampak luar Gambar 32. Pustu Tabang Barat tampak dalam
12
Gambar 33. Pustu Tado’ Kalua tampak luar Gambar 34. Pustu Tado’ Kalua tampak dalam
Kecamatan Tabang memiliki 19 sekolah yang terdiri dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah
pertama (SMP), dan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang bekerja sama dengan Puskesmas Tabang
untuk meningkatkan derajat kesehatan anak hingga remaja di Kecamatan Tabang. Tabel berikut
memuat daftar sekolah di Kecamatan Tabang.
SD SMP SMK
Kelurahan SMK Pelita
Tabang SDN 005 Tabang SMPN 001 Tabang Harapan
SDK Tondon
Bakadisura SDN 002 Tandung Talado
SDK 009 Ratte
Salukona SDN 008 Buttu Buttu Bakaru
SMPN 3 Satap
Masuppu SDN 001 Limbong Tabang
SDK Buttu SMPN 4 Satap
Tabang Barat SDN 003 Mawa Dewata SDK Tullu Tabang
SDN 007 SDK 011 SMPN 2 Satap
Tado' Kalua SDN 004 Lamba' Timbaan Rarunan Tabang
SMPN 5 Satap
Kalama SDN 006 Kalama Kalama
Puskesmas Tabang terletak di kelurahan Tabang dimana jarak antara puskesmas dengan desa-desa di
wilayah kerjanya dengan desa terjauh adalah Kalama sejauh 14 km dan terdekat adalah Bakadisura
sejauh 4 km. Namun, di setiap desa di wilayah kerja puskesmas Tabang terdapat puskesmas pembantu
yang memiliki tenaga kesehatan bidan.
13
Daftar ketersediaan obat esensial, obat emergensi, dan peralatan medis
14
Daftar ketersediaan peralatan non medis
1. Meja 13 Baik
2. Lemari 6 Baik
3. Kursi 28 Baik
4. Bantal 1 Baik
5. Kasur 2 Baik
8. Lap 1 Baik
9. Pispot 1 Baik
16 sofa 4 Baik
17 komputer 1 Rusak
18 printer 1 Rusak
19 dispenser 1 Baik
21 tv 1 Rusak
22 ssb 1 Baik
23 receiver 1 Rusak
24 rak 3 Rusak
25 gorden 6 Baik
27 trolley 2 Baik
28 stavol 1 Baik
15
29 papan tulis 1 Baik
30 sapu 2 Baik
31 kemoceng 2 Baik
16
1.2.2 TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS
17
Nama Jenis Kelamin Pendidikan Profesi Status Lokasi Kerja
No.
Sumber Dana
Bulan
JKN Pasien Umum BOK
Pemasukan Pengeluaran Pemasukan Pengeluaran Pemasukan Pengeluaran
Januari Rp 65,279,320 Rp 65,279,320 Rp 1,500,000 Rp 1,500,000 Rp 69,126,000 Rp 69,126,000
Februari Rp 64,270,000 Rp 64,270,000 Rp 1,725,000 Rp 1,725,000 Rp 68,841,000 Rp 68,841,000
Maret Rp 66,410,000 Rp 66,410,000 Rp 1,510,000 Rp 1,510,000 Rp 78,254,000 Rp 78,254,000
April Rp 68,050,000 Rp 68,050,000 Rp 1,566,000 Rp 1,566,000 Rp 37,776,000 Rp 37,776,000
Mei Rp 68,020,000 Rp 68,020,000 Rp 1,320,000 Rp 1,320,000 Rp 36,276,000 Rp 36,276,000
Juni Rp 68,420,000 Rp 62,720,000 Rp 1,430,000 Rp 1,430,000 Rp 52,776,000 Rp 52,776,000
Juli Rp 68,440,000 Rp 64,940,000 Rp 1,595,000 Rp 1,595,000
Agustus Rp 68,470,000 Rp 68,470,000 Rp 1,787,500 Rp 1,787,500
September Rp 68,410,000 Rp 68,410,000 Rp 1,402,500 Rp 1,402,500
Oktober Rp 67,550,000 Rp 67,550,000 Rp 1,730,000 Rp 1,730,000
Total Rp 673,319,320 Rp 664,119,320 Rp 15,566,000 Rp 15,566,000 Rp 343,049,000 Rp 343,049,000
Sisa Rp 9,200,000 Rp - Rp -
18
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Tabang
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselanggarakan.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
serta lingkungannya.
5. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperan aktif dalam membudayakan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
19
• Kelembagaan dan Struktur Organisasi Puskesmas Tabang
Jejaring Fasilitas
Pelayanan Gizi yang Pelayanan Kesehatan Pelayanan Gawat Darurat Pelayanan Kesehatan
bersifat UKM Olahraga
1. Serlyati AS, Amd. Kep. dr. Untarti Dewi
Siti Asiyah, Amd.
Gz Zaenal Panani, Amd. AK. 2. Kartika, STr. Keb.
Pelayanan Laboratorium
1.3.2 MORBIDITAS
1 ISPA 691
2 Sakit Kepala 65
6 Batuk 173
8 Gastritis 116
9 Diare 115
10 Demam typoid 30
21
1.4 CAPAIAN KEGIATAN PUSKESMAS
▪ Kesehatan Ibu dan Anak bulan Januari-September 2017
▪ K1 = 74%
▪ K4 = 54%
▪ PN = 53%
▪ Nifas = 53%
▪ Pelayanan Komplikasi Obstestric = 3%
▪ Deteksi Resiko Tinggi oleh Masyarakat = 80%
▪ KN1 = 54.7%
▪ KN lengkap = 40%
▪ Pelayanan Komplikasi Neonatus = 14%
▪ Bayi = 100%
▪ Balita = 69%
▪ KB Aktif = 35%
22
▪ DPT 1/Polio 2 = 60%
▪ DPT 2/ Polio 3 = 65%
▪ DPT 3/Polio 4 = 74.8%
▪ Campak = 60.2%
▪ DPT lanjutan = 46 orang
▪ Campak Tambahan = 23 orang
▪ IPV = 28 orang
23
BAB II
24
2.6 Evaluasi
Terdapat peningkatan pengetahuan peserta mengenai dampak dari membuang air
besar sembarangan yang dibuktikan dengan peningkatan nilai rata-rata dari pre-test (66.35)
ke post-test (72.12). Satu bulan setelah kegiatan tercatat 12 keluarga berhenti melakukan
praktek buang air besar dan dalam proses untuk membuat jamban keluarga.
2.7 Dokumentasi
Gambar 35. Pembukaan acara oleh Kepala Puskesmas Tabang Gambar 36. Peserta berdiskusi bagaimana tinja sampai ke mulut
Gambar 37. Penyuluhan tentang jamban sehat Gambar 38. Peserta mempraktekan cara membuat toilet sederhana yang sehat
25
BAB III
PENUTUP
Derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Tabang dapat dikatakan masih relatif
rendah. Hal tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor seperti akses jalan yang belum baik, rumah
penduduk yang umumnya masih tersebar dan belum berkelompok, rendahnya kesadaran penduduk akan
kesehatan, dan belum ada kesadaran dari pemerintah desa untuk melakukan pembangunan berdasarkan
kesehatan. Terlebih lagi belum akuratnya pendataan penduduk sehingga masih dapat ditemukan kasus-
kasus dimana penduduk di Kecamatan Tabang belum terdaftar di daerah maupun tidak memiliki
identitas apapun sehingga menyulitkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terutama
pada kasus darurat. Masalah internal manajemen Puskesmas Tabang dan Dinas Kesehatan Kabupaten
Mamasa yang sistematis juga membuat belum maksimalnya pelayanan kesehatan yang diberikan.
Contohnya adalah ketidaklengkapan obat-obatan, alat-alat kesehatan, dan bahan habis pakai yang
disediakan, terbatasnya alat transportasi petugas yang menyulitkan petugas untuk turun ke lapangan
memberikan pelayanan kesehatan, belum tercapainya bangunan puskesmas yang sesuai dengan
standard akreditasi, dan masalah kuantitas dan kapasitas sumber daya manusia petugas kesehatan yang
belum memadai.
Namun, Puskesmas Tabang terus menerus memperbaharui dan memperbaiki diri dalam konteks
fisik bangunan dan manajemen, juga terus dilakukan komunikasi dan advokasi dengan berbagai lintas
sektor untuk meningkatkan dukungan seluruh aparat dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Kecamatan Tabang. Dengan meningkatnya pendanaan yang diterima Puskesmas Tabang selama ini
juga meningkatakan frekuensi kunjungan petugas kesehatan ke lapangan, namun saran kedepannya
adalah terus dilakukan pengawasan dan evaluasi secara baik dari pihak-pihak yang berwenang agar
penyerapan dana kesehatan yang diterima puskesmas dari berbagai sumber dapat diserap semaksimal
mungkin untuk mendukung program-program kesehatan. Demikian yang dapat kami paparkan
mengenai Laporan Tahunan Nusantara Sehat pada Puskesmas Tabang. Tentunya masih banyak
kekurangannya, karena keterbatasan pengetahuan dan referensi yang ada hubungannya dengan laporan
ini. Kami banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya laporan ini dikesempatan-kesempatan berikutnya.
Semoga laporan ini berguna khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya
26