Anda di halaman 1dari 21

TRAUMA

MUKA &
HIDUNG

Prof.dr.Abd. Rachman S, SpTHT-KL(K)


TRAUMA MUKA DAN HIDUNG

Bertambahnya trauma wajah dapat terjadi karena :

1. Meningkatnya kecelakaan lalu lintas


2. Meningkatnya kriminalitas
3. Trauma di tempat pekerjaan / industri
Trauma muka mengenai :

1. Hidung

2. Sinus paranasal

3. Organ lain pada wajah seperti mandibular,


orbita
FRAKTUR TULANG HIDUNG
(dibicarakan sendiri)

Anamnesis + Pemeriksaan Fisik


• pasca trauma
• deformitas
• maloklusi
• hematom/ bengkak di muka
• diplopia
FRAKTUR MAKSILA
Le Fort
• gangguan jalan napas atas
• Le Fort I & II Fiksasi intermaksiler, fiksasi dari arkus zigoma
atau orbita rim lateral
• Le Fort III  Fiksasi intermaksiler, pengkawatan inter oseal,
resuspensi tulang fasial ke kranium

TRAUMA MUKA TINDAKAN SEGERA FRAKTUR ZIGOMA


* Bebaskan jalan napas • Fraktur arkus Reduksi tertutup/ terbuka & fiksasi
* Hentikan perdarahan  dengan kawat baja atau miniplate,
* Perawatan cairan tubuh & • Fraktur tripoid rekontur dengan implan
elektrolit
FRAKTUR MANDIBULA
• Kondilar/ subkondilar Reduksi tertutup/ terbuka & fiksasi
• Angulus dengan kawat baja kalau perlu
• Simpisis intra oseal, atau lempeng mini,
Pem.
Pem. Penunjang • Korpus mandibula fiksasi intermaksilaris
• Rontgen muka: PA, lateral, oblik, khusus
• CT Scan FRAKTUR ORBITA
• dasar orbita
• otot Pembedahan
• saraf
 Hidung--> sering fraktur .
 Fraktur tulang rawan septum sering tidak
diketahui dan tidak didiagnosis, -->
hematom septum atau defleksi.
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan
palpasi dan inspeksi intranasal
 Kemungkinan fraktur --> foto rontgen
(proyeksi Water, pemeriksaan soft tissue
lateral , dari atas hidung)
FRAKTUR HIDUNG
 Terjatuh atau terkena
pukulan langsung ke
bgn tengah wajah

 Deformitas hidung

 Bengkak, ekimosis,
epistaksis

 Reduksi terbuka atau


tertutup
• Trauma muka  kecelakaan lalu lintas, kelalaian
pekerja bangunan, kecerobohan dalam melakukan
pekerjaan rumah tangga , perkelahian, dan
kecelakaan waktu melakukan olah raga.

• >> usia remaja, laki-laki > perempuan.


Pembagian trauma hidung

1. Waktucallus
2. Hubungan dengan dunia luar : trauma terbuka /
trauma tertutup.
3. Arah trauma : lateral atau frontal.
4. Lokasi : dorsum nasi atau frontal etmoid
Tanda-tanda fraktur hidung
• Depresi atau pergeseran tulang-tulang hidung
• Pada perabaan dirasakan nyeri
• Edema hidung
• Epistaksis
• Krepitasi
Diagnosis Fraktur Hidung
1. riwayat trauma hidung
2. Pemeriksaan intranasal  suatu dislokasi atau
hematom septum.
3. Palpasi hidung bagian  rasa nyeri / rasa gerakan
4. Pemeriksaan radiologi
 foto dengan proyeksi water ,foto rontgen dengan
proyeksi dari atas hidung
5. Dokumentasi foto fraktur hidung
Tujuan Penanganan Fraktur Hidung :
• Mengembalikan penampilan secara memuaskan
• Mengembalikan patensi jalan nafas hidung
• Menempatkan kembali septum pada garis tengah
• Menjaga keutuhan rongga hidung
• Mencegah sumbatan setelah operasi , perforasi septum ,
retraksi kolumela , perubahan bentuk punggung hidung
• Mencegah gangguan pertumbuhan hidung
Fraktur hidung sederhana
• Jika fraktur dari tulang hidung saja, dapat dilakukan
perbaikan dari fraktur tersebut dengan anastesi lokal
• anak-anak atau orang dewasa yang tidak kooperatif 
anestesi umum
• Tampon kapas 3 buah, setiap lubang hidung.
• dipertahankan selama 10 menit . Kadang- kadang
diperlukan penambahan lidokain spray
Anamnesis + Pemeriksaan Fisik
• pasca trauma
• deformitas
• epistaksis
• tensi normal/ turun TRAUMA TERTUTUP
• tidak ada edema  reposisi segera

• edema  reposisi setelah edema hilang

TRAUMA HIDUNG TINDAKAN SEGERA


* Bebaskan jalan napas
* Hentikan perdarahan
* Infus bila perlu TRAUMA TERBUKA
* eksplorasi & reposisi

Pem.
Pem. Penunjang
• foto Rontgen tulang hidung
• CT Scan bila perlu
Fraktur Tulang Hidung Terbuka
Fraktur tulang hidung terbuka menyebabkan perubahan
tempat dari tulang hidung & disertai laserasi pada kulit
atau mukoperiosteum rongga hidung. diperbaiki atau
direkonstruksi pada saat tindakan.

Fraktur Tulang Nasoetmoid


fraktur hebat pada tulang hidung, prosesus frontal pars
maksila dan prosesus nasal pars frontal.  Fraktur ini
dapat menyebabkan komplikasi
1. Komplikasi neurologik
a. Robeknya duramater.
b. Keluarnya cairan serebrospinal dengan
kemungkinan timbulnya meningitis
c. Pneumosefalus
d. Laserasi otak
e. Avulsi dari nervus olfaktorius
f. Hematoma epidural atau subdural
g. Kontusio otak dan nekrosis jaringan otak
2. Komplikasi pada mata:
a. Telekantus traumatika.
b. Hematoma pada mata
c. Kerusakan nervus optikus yang mungkin
menyebabkan kebutaan
d. Epifora
e. Ptosis
f. Kerusakan bola mata
3. Komplikasi pada hidung:
a. Perubahan bentuk hidung
b. Obstruksi rongga hidung  fraktur, dislokasi
atau hematoma pada septum .
c. Gangguan penciuman ( hiposmia atau anosmia )
d. Epistaksis posterior robeknya arteri
ethmoidalis.
e. Kerusakan duktus nasofrontalis sinusitis
frontalis atau mukokel.
Trauma Hidung Pada Anak
• cedera minimum dapat menyebabkan abnormalitas
fungsional atau kosmetik dimasa mendatang.
• Pada anak kecil sulit dilakukan pemeriksaan tanpa
anestesi umum
• Cedera pada hidung yang sedang tumbuh dapat
menyebabkan pertumbuhan berlebihan atau retardasi
pertumbuhan kartilago tersebut
• cedera minimum pada anak-anak dapat menyebabkan
hematom septum.

Anda mungkin juga menyukai