Rad
Pasien dengan trauma maksilofasial harus secepatnya
dilakukan pemeriksaan radiologis.
Informasi pentingAhli bedah, Gigi dan Mulut, THT,
mata.
Informasi penting :
1. Ada / tidaknya fraktur yg menyebabkan ggn fisiologis
normal sinus, mulut, dasar hidung dan orbita.
2. Untuk rekonstruksi wajah / kosmetik.
ANATOMI
Foto polos muka dgn berbagai posisimemegang
peranan penting dlm mengevaluasi fraktur
maksilofasial.
CT ScanMemegang peranan lebih penting.
Fraktur pada tulang muka dpt dibagi atas :
1. Terjadi pada satu tulang.
2. Terjadi pada beberapa tulang (kompleks)
Fraktur tersebut meliputi :
Fraktur tulang nasal : terjadi gangguan aliran
(passage) dr sinus ke cavum nasi.
Fraktur tulang frontalis : dimana terdapat sinus
frontalis.
Fraktur arkus zygomatikus : Dimana terlibat sinus
maksilaris.
Fraktur yg meliputi ethmoid / maksilaris atau
keduanya.
Fraktur os.frontalisperselubungan pada sinus
frontalis ok perdarahan (adanya fraktur salah satu dg
sinus) atau gangguan aliran (drainase) pada daerah
bagian bawah sinus frontalis.
Kadang pada foto AP / PA tdk jelas tanda fraktur pada
ddg sinus frontalis baru pada foto lateral tampak
fraktur karena karena tekanan(depressed fracture)
dimana tampak defect pd ddg anterior sinus frontalis
dan tampak sbg fragmentasi tulang tertekan dalam
sinus.
Gambaran depressed fracture kadang susah di deteksi
tertutup oleh bayangan perdarahan &
edemapem.ulang 2-3 mgg.
Dilaporkan ke bedah plastikRekonstruksi.
Trauma mukamis ok kasti (basket), tinju dll srg trjd
kerusakan orbita.
Daerah plg lemah pd orbita1/3 tengah dasar orbita
ok tdpt foramen intra-orbital dan kanalis
orbitalistjd enofthalmus akut, herniasi jaringan
lunak orbita kedalam sinus ethmoidalis, sinus
frontalis atau disertai fraktur pada daerah ethmoid
dan frontalis, sehingga pasien mengeluh diplopia.
Foto polosgaris fraktur disekitar orbita dan
perselubungan sinus ethmoidalis dan frontalis.
Fraktur kompleks yaitu fraktur yg mengenai bbrp
tulang yg sering tjd ;
a. Fx naso-orbital.
b. Fx trimalar (tripod)
c. Fx Le Fort.
A. Fx Naso-orbital-
Ethmoid.
ok benturan kuat pd
dasar hidung yg
menekan os nasal ke
belakangsinus
ethmoidalis kollaps
(fraktur accordion).
Tjd Rinorhoe cairan
CSF.
Pemeriksaan Fisik
• Epistaksis.
• Periorbital edema dan ekimosis berat.
• Perdarahan subconjunctival.
• Septal hematom dan deviasi.
• Crepitasi.
DiagnosaPemeriksaan mata dan neurology.
Bila terjadi peningkatan TIK perlu monitoring khusus.
Foto polos APsukar dinilai
Foto Lateral Fx os nasal, perselubungan sinus
ethmoidalis.
CT Scan coronalkollpas sinus ethmoidalis.
CT Scan
CT Scan Potongan Coronal
CT Scan dan CT Scan 3 D
B. Fx Trimalar
Srg pd petinju.
Pukulan keras pd os.zygoma.
Fx pd zygomatikomaksilar
(insiden plg tinggi), lalu
disusul fx
zygomatikotemporal &
zygomatikofrontal.
Px radiologiWaters dan
CT Scan.
ZMC fractures. Axial
nonenhanced CT
image shows
fractures at the
zygomaticotemporal
(bottom arrow) and
zygomaticomaxillary
(top arrow) sutures of
the upper transverse
maxillary buttress.
C. Fx Lefort.
Fx kompleks meliputi tulang – tulang muka (fasial)
yg srg tjd pd kecelakaan mobil.
Pem radiologifoto polos muka & CT Scan utk
memeperlihatkan luas daerah yg terkena dan tulang
apa saja yg fraktur u/keselamatan pasien & utk
bedah plastik.
1. Lefort I (transversal)
Fx yg berjalan transversal mell maksila & dasar
nasal, biasanya diatas palatum durum, palatum
durum mengapung(floating palate) bergeser ke
posteriormaloklusi.
Le Fort I
2. Lefort II (Piramidal)
Fx yg tjd pd daerah mid fasial mulai dr os
zygomatikus sampai seluruh cranium. Garis fraktur
berjalan menyilang dasar hidung melalui bag depan
maksila, mell ddg medial orbita berjalan keatas dan
bawah sampai menyilang dinding lat sinus
maksilaris berakhir pd atap pterygoid akibatnya
fragmen midfasial bergeser ke blkg, seolah2 wajah
terbagi 2.
Le Fort II
3. Le fort III (Disfungsi kraniofasial)
Fx berjalan melintang melalui daerah nasofrontal,
turun menyilang ddg orbita medial sesuai dgn garis
Le fort II
Le Fort III
Fraktur Le Fort
CT Scan coronal Lefort I,II dan III
CT Scan 3 D Fx Le fort
Fraktur Mandibula
Salah satu fx ter sering
bila tjd trauma kepala.
Temuan klinisnyeri,
distorsi wajah, maloklusi
pada gigi, ekimosis pada
dasar mulut, laserasi
mukosa, mobilitas
abnormal dari bagian-
bagian dari mandibula
atau gigi.
Fracture Type Prevalence
Body 30 - 40 %
Angle 25 - 31 %
Condyle 15 - 17 %
Symphysis 7 - 15 %
Ramus 3-9%
Alveolar 2-4%
Coronoid process 1-2%
Gambaran Klinis