Fraktur Nasal
Palpasi
o Ditemukan krepitasi akibat emfisema subkutan
o kasus dengan hematom septi tampak area
berwarna putih mengkilat pada kedua sisi septum
nasal.
Pemeriksaan Radiologi
Foto rontgen dari arah AP/ lateral dapat menunjang
diagnosis.
CT-scan dapat diindikasikan untuk menilai
fraktur wajah atau mandibular.
Penatalaksanaan
Konservatif
Dekongestan berguna untuk mengurangi
pembengkakan mukosa
Pasien dengan perdarahan hebat, biasanya dikontrol
dengan pemberian vasokonstriktor topikal
Antibiotik diberikan untuk mengurangi resiko infeksi,
komplikasi dan kematian.
Analgetik berperan simptomatis untuk mengurangi
nyeri dan memberikan rasa nyaman pada pasien
Operatif
Fraktur nasal yang tidak disertai dengan perpindahan
fragmen tulang, penanganan bedah tidak dibutuhkan
Deformitas akibat fraktur nasal sering dijumpai dan
membutuhkan reduksi dengan fiksasi adekuat untuk
memperbaiki posisi hidung dengan cara teknik reduksi
tertutup
Teknik Reduksi Tertutup (Close
Reduction)
Alat :
Komplikasi
Hematom Septi
Septum hematom ditandai dengan adanya akumulasi
darah pada ruang subperikondrial.
Fraktur septum nasal
Fraktur dinding orbita
Fraktur lamina kribriformis
Prognosis
Kebanyakan fraktur nasal tanpa disertai dengan
perpindahan posisi akan sembuh tanpa adanya kelainan
kosmetik dan fungsional.
Dengan teknik reduksi terbuka dan tertutup akan
mengurangi kelainan kosmetik dan fungsional pada 70 %
pasien.
Kesimpulan
Tulang hidung dan kartilago rentan untuk mengalami fraktur karena hidung
letaknya menonjol dan merupakan bagian sentral dari wajah
Ketepatan waktu dalam dalam mencapai penyembuhan yang optimal dan
estetika yang baik.
Gejala klinis dari fraktur hidung yang sering dijumpai adalah epistakis,
deformitas hidung, obstruksi hidung dan anosmia
Untuk memastikan diagnosa dapat ditunjang dengan pencitraan seperti foto
X-ray hidung dan CT scan hidung.
Penanganan dari fraktur hidung secara konservatif, jika disertai dengan
deviasi septum dan deformitas harus dilakukan tindakan operatif
TERIMA KASIH