Anda di halaman 1dari 21

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG

RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA

PEDOMAN ORGANISASI

tentang

UNIT ANESTESI
RUMKIT TK. III BALADHIKA HUSADA

DISAHKAN DENGAN SURAT KETETAPAN KARUMKIT TK III BALADHIKA HUSADA


NOMOR SK/503/XII/2018 TANGGAL 31 DESEMBER 2018
LEMBAR PENGESAHAN

PENGESAHAN DOKUMEN RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA


Pedoman Organisasi Unit Anestesi
TANDA
NAMA JABATAN TANGAN TANGGAL

dr. Rahadi Sp. An KaInstal Bedah


& Anestesi 31-12-2018
NIS 05.06.02.82.16.287

Mohamad Bisri,SKM
Kaurtuud 31-12-2018
Kapten Ckm NRP 21980081340177

dr. Maksum Pandelima, Sp.OT.


Karumkit 31-12-2018
Letnan Kolonel Ckm NRP 11950008540771
DAFTAR ISI
Surat Ketetapan Kepala Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Nomor
SK/503/XII/2018 tentang Pedoman Organisasi Unit Anestesi ...........................1

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang .................................................................................. 3


2. Tujuan ............................................................................................... 3
3. Pengertian ......................................................................................... 3

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

4. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit ....................................................... 3


5. Organisasi/Kesatuan ......................................................................... 4

BAB IIIVISI MISI

6. Visi, Misi, Tujuan dan Moto ............................................................... 5

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT ................................................. 6

BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA ....................................................... 7

BAB VI URAIAN JABATAN

7. Kepala Perawat Unit Anestesi .........................................................16


8. Perawat Anestesi .............................................................................17

BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA

14. Hubungan Kerja Internal ...................................................................19


15. Hubungan Kerja Eksternal................................................................20

BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONAL

16. Pola Ketenagaan ..............................................................................21


17. Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi .....................................................21

BAB IX KEGIATAN ORIENTASI

18. Peserta Orientasi ..............................................................................22


19. Kelengkapan Orientasi .....................................................................22
20. Waktu Dan Tempat Orientasi ...........................................................22
21. Kegiatan Orientasi ............................................................................23
22. Metode .............................................................................................23
23. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan .........................................................23
24. Evaluasi Orientasi.............................................................................24

BAB X PERTEMUAN / RAPAT

25. Rapat Koordinasi Internal Unit Anestesi ...........................................24


26. Pertemuan Isidentil ...........................................................................25

i
BAB XI PELAPORAN

27. Jenis Laporan ...................................................................................25

ii
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG
RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA

SURAT KETETAPAN
KEPALA RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA
NOMOR SK/503/XII/2018

tentang

PEDOMAN ORGANISASI UNIT ANESTESI


RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA

KEPALA RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan anestesi


dirumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada, maka diperlukan
standarisasi kegiatan tata kelola organisasi unit anestesi;

b. bahwa agar tata kelola Unit Anestesi terlaksana dengan baik dan
terstandardisasi maka perlu suatu Pedoman Pengorganisasian Unit
intsalasi Anestesi sebagai landasan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana butir a, perlu


ditetapkan Pedoman organisasiUnit Anestesi di lingkungan Rumah
Sakit Tingkat III Baladhika Husada dengan Ketetapan Kepala RS.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004


tentang Praktik Kedokteran;

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009


tentang Kesehatan;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009


tentang Rumah Sakit;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1438/Menkes/Per/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


519/Menkes/Per/III/2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif di Rumah Sakit;

6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor


1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;

7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


2052/Menkes/Per/X/2011 tentang Izin Praktik Kedokteran;

8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 31


Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perawat Anestesi;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56
Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;
2

MENETAPKAN

Menetapkan : 1. Ketetapan Kepala Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada


Tentang Pedoman Organisasi Unit Anestesi

2. Pedoman Pengorganisasian Unit Anestesi di lingkungan Rumah


Sakit Tingkat III Baladhika Husada sebagaimana terlampir dalam
Ketetapan ini.

3. Pedoman Organisasi Unit Anestesi di lingkungan Rumah Sakit


Tingkat III Baladhika Husada digunakan sebagai acuan tata kelola
manajerial Unit Anestesi di Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada.

4. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Ketetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jember
pada tanggal 31 Desember 2018

Karumkit Tk. III Baladhika Husada,

dr. Maksum Pandelima, Sp.OT.


Letnan Kolonel Ckm NRP 11950008540771
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG Lampiran SK Karumkit TK III Baladhika Husada
RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA Nomor SK/503/XII/2018
Tanggal 31 Desember 2018

PEDOMAN ORGANISASI

tentang

UNIT ANESTESI
RUMKIT TK. III BALADHIKA HUSADA

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.
Anestesi adalah salah satu fasilitas yang ada di rumah sakit dan termasuk sebagai
fasilitas yang mempunyai banyak persyaratan. Fasilitas ini dipergunakan untuk pasien
pasien yang membutuhkan tindakan operasi, terutama untuk tindakan operasi besar.
Proses operasi meskipun sebuah operasi yang komplek akan terbagi menjadi 3 periode
yaitu 1. Prior Surgery, 2. During Surgery dan 3. After Surgery.
Rumah sakit menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk melakukan
operasi baik untuk pasien maupun tenaga medis yang beraktifitas di dalamnya.
Kenyamanan dan keamanan ini dapat dicapai dari dua hal kenyamanan fisik dan
kenyamanan non fisik.
Mengingat kompleksitas pelayanan di Anestesi, maka disusunlah Pedoman ini
sebagai acuan bagi pelaksana di Unit Anestesi dalam mengelola sistem manajerial dan
sistem pelayanan Anestesi di RS.

2. Tujuan Umum.
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam memberikan
pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi rumah sakit

3. Tujuan Khusus.
a. Memudahkan bagi pemberi jasa pelayanan Anestesi dalam memberikan
pelayanan yang bermutu dan profesional.
b. Setiap pemberi jasa pelayanan Laboratorium dapat bekerja berdasarkan
Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan rumah sakit.

BAB II
GAMBARAN UMUM RS

4. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit.


Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember merupakan institusi kesehatan
di bawah Dankesyah 05.04.03 Malang, Dalam pelaksanaan tugasnya Rumah Sakit
Tingkat III Baladhika Husada mempunyai tugas pokok memberikan dukungan kesehatan
dan pelayanan kesehatan untuk anggota TNI/PNS dan keluarganya serta masyarakat
umum.
Dasar dibentuknya sejarah Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada adalah surat
Kakesdam V/Brawijaya Nomor : B/887/IX/2006 tanggal 7 september 2006 tentang
permintaan sejarah satuan. Pembentukan Rumah Sakit tingkat III Baladhika Husada
4

Jember dimulai karena terdapat 2 resimen (Resimen III dan Resimen IV) di wilayah
Karesidenan Besuki dan berdasarkan perintah Komando Atap di setiap Resimen harus
memiliki institusi kesehatan, maka dibentuklah DKT (Djawatan Kesehatan Tentara)
Resimen IV pada tahun 1945.
Pemrakarsa DKT berasal dari Pusat dan karna tergabungnya Resimen III dan
Resimen IV di wilayah Karesidenan Besuki. Posisi DKT pertama adalah di Resimen IV
Divisi VIII Jember. Pimpinan pada saat pertama kali DKT terbentuk adalah dr. RM.
Soebandi (pada tahun 1946) dengan personel sejumlah 25 orang yang merupakan
mantan Tentara PETA yang terdiri dari Pa, Ba, dan Ta. Pada saat pertama kali dibentuk
DKT, rumah sakit ini belum mempunyai dokter/pimpinan yang sah. Atas perintah Ir.
Soekarno memerintahkan semua dokter batalyon kembali ke Induknya di Malang.
Disebabkan adanya kekosongan jabatan dokter di DKT, maka : Pada tanggal 22 April
1946 Raden Mas Soebandi dipindahkan ke Resimen IV Divisi VIII di Jember menjadi
Kepala DKT dengan pangkat Mayor.
Tanggal 8 Februari 1949 Letkol dr. Soebandi gugur di Dusun Plalangan Desa
Karang Kedawung Kec. Mumbulsari Kawedanan Mayang Kabupaten Jember akibat
pertempuran dengan tentara Belanda. Jenazah dr. Soebandi ditemukan tanggal 23 Maret
1950 di tepi sawah Dusun Plalangan Desa Karang Kedawung, Jember. Tanggal 26 Maret
1950 jenazah dimakamkan di TMP Kreongan Jember dan pada tanggal 15 Agustus 1960
jenazah dipindahkan ke TMP Patrang, Jember.
Dari perjalan waktu ke waktu sampai dengan sekarang, Rumah Sakit Tk. III
Baladhika Husada, nama-nama Pejabat Kepala Rumah Sakit Tk. III Baladhika Husada
sejak 1962 adalah sebagai berikut :
a. Mayor Cdm dr. Soedjono Tahun 1959 s.d 1962
b. Mayor Cdm dr. Karno Supojo Tahun 1966 s.d 1969
c. Kapten Cdm dr. Sam Pakpahan Tahun 1969 s.d 1972
d. Kapten Cdm dr. Soedomo Pradono Tahun 1972 s.d 1973
e. Mayor Cdm dr. Tom Uripan Tahun 1973 s.d 1976
f. Mayor Cdm dr. Suryono Tahun 1977 s.d 1983
g. Letkol Ckm dr. Koesnan D Tahun 1983 s.d 1990
h. Mayor Ckm dr. Budiharto bulan Januari 1991 s.d April 1991
i. Mayor Ckm dr. H. Zularnain Pohan Tahun 1991 s.d 1995
j. Letkol Ckm Drs. Basuki, MS Tahun 1997 s.d 2001
k. Letkol Ckm dr. Bambang Haryatno, Sp. S Tahun 2001 s.d 2004
l. Letkol Ckm dr. Muhammad Ilyas, Sp. An Tahun 2004 s.d 2006
m. Letkol Ckm dr. Agus Sunandar, Sp. An Tahun 2006 s.d 2009
n. Letkol Ckm dr. Trio Tangkas W.M, Sp. PD Tahun 2009- 2013
o. Letkol Ckm (K) dr. Dwi Ana Wahyuningrum bulan Februari 2013 s.d
Desember 2013
p. Letkol Ckm dr. A Rusli Budi Ansyah, Sp. B., MARS 1 Maret 2013 s.d Maret
2016
q. Letkol Ckm dr. Masri Sihombing, Sp.OT (K)., M.Kes 1 April s.d Sekarang

5. Organisasi/Kesatuan.
a. Pada tahun 1945 DKT Resimen IV terbentuk namun belum memiliki dokter
dengan lokasi pertama penyerahan dari Jepang saat ini menjadi Jl. PB. Sudirman
No. 45 Jember, Jawa Timur.
b. Tahun 1946 dipimpin oleh Letkol dr. RM. Soebandi dan lokasi dipindah ke
gedung milik Polri yang saat ini menjadi Gedung Bhayangkara.
c. Tahun 1947 DKT (Djawatan Kesehatan Tentara) Resimen IV Divisi VIII
berubah menjadi Resimen 40 Damarwulan Diviai VII dan Kepala DKT tetap dijabat
5

oleh dr. RM. Soebandi. Sejak saat itu lokasi DKT sering berpindah di antaranya :
d. Bertempat di wilayah Kreongan, Kec. Patrang saat ini
e. Kemudian dipindah di dekat Alun-alun Kota Jember saat ini
f. Kemudian dipindah ke Kebonsari yang saat ini menjadi Markas Yon Armed
8/12 Kostrad
g. Tahun 1948 pindah ke lokasi yang sekarang, yaitu Jl. PB. Sudirman No. 45
Jember, Jawa Timur dengan nama DKT (Djawatan Kesehatan Tentara) dan tetap
dipimpin oleh dr. RM. Soebandi.
h. Nama DKT selanjutnya diubah menjadi Rumah Sakit TK. III Rem 083/BJ.
i. Kemudian nama tersebut berubah menjadi Rumah Sakit TK. III 05.06.02
Jember Dankesyah 05/04/03 Malang Kesdam V/Brawijaya.
j. Berdasarkan Skep Pengdam V/Brawijaya No : Skep/147/VIII/2003 tanggal
26 Agustus 2003 RSAD TK. III 05.06.02 berubah nama menjadi Rumah Sakit TK.III
Baladhika Husada Kesdam V/Brawijaya sampai dengan sekarang.

BAB III
VISI MISI

6. Visi, Misi, Nilai, Dan Motto.


a. Visi
Menjadi Rumah Sakit kepercayaan dan kebanggaan Prajurit, PNS dan
Keluarganya di wilayah Kodam V/Brawijaya, serta masyarakat Umum di Jember
dan sekitarnya.
b. Misi
1) Menyelenggarakan dukungan kesehatan yang handal.
2) Memberikan pelayanan kesehatan yang prima.
3) Mengembangkan kemampuan sumberdaya yang dimiliki melalui
pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan sesuai bidang dan profesinya.
c. Tujuan
1) Meningkatkan derajat kesehatan prajurit, PNS dan keluarganya dalam
mendukung tugas pokok Komando.
2) Meningkatkan kemampuan Rumah Sakit secara terencana dan
berkesinambungan sesuai standar yang bermutu.
d. Motto
1) Profesional
2) Empati
3) Dedikasi
4) Universal
5) Loyal
6) Inisiatif
6

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS

Lampiran SK Dandenkesyah Malang


KESEHATAN DAERAH MILITER V/BRAWIJAYA Nomor SK/100/IX/2018
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG Tanggal 20 September 2018
STRUKTUR ORGANISASI RUMKIT TK III BALADHIKA HUSADA

KARUMKIT TK III

WAKARUMKIT

ESELON PIMPINAN

KETKOMETI
KETKOMPRO KETKOMRE KETKOMME KETKOMFARM KETKOMKEP KETSTAF
KOMKORDIK K & HUKUM KETSPI KETKOMPMKP KETKOMK3RS KETKOMPPI
FESIKESLAIN KAMMEDIS DIS ASI & TERAPI ERAWATAN FUNGSIONAL
RS

ESELON PEMBANTU PIMPINAN

ESELON PELAYANAN

KAURJANGMED URYANMED KAURTUUD KAURREN KAURINFOKES

KAUNIT KAUNIT KAUNIT KAUR KAUNIT KAUNIT KAUNIT KAUNIT


ALPAKES PERENCPROG ANEV&DALPRO KASIR
PROMKES PENGADAAN URDAL PERS PAM BEKUM REKAM MEDIS SIMRS

ESELON PELAKSANA

KET TIM
PONEK

KET TIM HIV /


KAUNIT KAINSTALBEDAH& KAINSTAL KAINSTAL KAINSTAL
KAINSTALWATNAP KAINSTALJANGDIAG KAINSTALWATLAN KAINSTALJANGWAT KAISP AIDS
RIKKES ANESTESI FARMASI GADAR DIK

KET TIM DOTS

KAPOLI KAUNIT
KAUNIT KAUNIT KAUNIT KAPOLI KAUNIT KAUNIT KET TIM PPRA
KARU KAUNITLAB KAPOLI SUB SPESIALIS KAMAR
BEDAH ANESTESI INSTALWATNAP RADIOLOGI UMUM GIZI LOUNDRY
SPESIALIS ONKOLOGI JENAZAH
KET TIM
TERPADU
GERIATRI
Komandan Denkesyah Malang,

dr. Dwi Anna Wachyuningrum


Letnan Kolonel Ckm (K) NRP 1910054950266
7

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG Lampiran Sprin Karumkit Tk. III Baladhika Husada
RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA Nomor Sprin/ /X/2018
Tanggal Oktober 2018

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI BEDAH & ANESTESI

KARUMKIT TK III BALADHIKA HUSADA


dr. Maksum Pandelima, Sp.OT
Letnan Kolonel Ckm NRP 11950008540771

WAKARUMKIT

KAINSTAL BEDAH & ANESTESI


KSM BEDAH & ANESTESI
dr. Rahadi, Sp. An
05.06.02.82.16.287
Administrasi
Rendy Dwi Saputra
NIS 05.06.02.92.16.254
UNIT BEDAH UNIT ANESTESI

Ida Rosilawati, A.Md.Kep Subur Hariyono, A.Md. An


III/c NIP 196906151991032003 Serma NRP 599983

KA TIM 1 KA TIM 2 KA TIM 3 INSTRUMEN PENATA ANESTESI


1. Imanda Dwi S, S.Kep, Ners
M. Ambar Faesol, A.Md.Kep Solekhan Hariyono, Amd. Kep NIS 05.06.02.93.17.290 1. Subur Hariyono, A.Md. An
III/b NIP 196911051998031006 III/b NIP 197003071996121001 II/d NIP 197301011998031003 2. Febrian Maulana P., S.Kep. Ners Serma NRP 599983
NIS 05.06.02.91.16.255 2. Priyo, A.Md.An
ASISTEN ASISTEN 3. Ardini Fitri Diana, S.Kep, Ners
ASISTEN NIS 05.06.02.89.16.21
Febrian Maulana P., S.Kep. Apriliana, A.Md. Kep 4. Aliefi Tito Nagari, S.Kep, Ners
Rizky Hidayatullah, A.Md.Kep. NIS 05.06.02.91.16.246
Ners III/b NIP 196404291991022001
NIS 05.06.02.91.14.162 5. Ayu Agustin K., A.Md. Kep
NIS 05.06.02.91.16.255
NIS 05.06.02.92.17.291

SIRKULER SIRKULER SIRKULER

Ayu Agustin K., A.Md. Kep Ardini Fitri Diana, S.Kep, Ners Aliefi Tito Nagari, S.Kep, Ners Karumkit Tk. III Baladhika Husada,
NIS 05.06.02.92.17.291 NIS 05.06.02.89.16.21 NIS 05.06.02.91.16.246

dr. Maksum Pandelima, Sp.OT


Letnan Kolonel Ckm NRP 11950008540771
8

BAB VI
URAIAN JABATAN

7. Kepala Unit Anestesi.


a. Tujuan Jabatan:
Tenaga perawat profesional yang bertanggung jawab dan berwenang
dalam mengelola dan mengkoordinir kegiatan pelayanan keperawatan di Unit
Anestesi
b. Tanggung Jawab dan Tugas:
1) Bertanggung jawab atas pemberian asuhan keperawatan anestesi
2) Bertanggung jawab atas ketersediaan tenaga perawat profesional di
anestesi
3) Bertanggung jawab atas pembagian tugas dan pengaturan jadwal
dinas perawat anestesi.
4) Mengawasi dan mengendalikan semua kegiatan pelayanan
perawatan di Unit Anestesi .
5) Melaksanakan fungsi perawatan meliputi :
a) Menyusun rencana kegiatan berdasarkan jenis, jumlah, mutu
tenaga keperawatan serta tenaga lainnya sesuai kebutuhan di Unit
Anestesi .
b) Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawat yang
berlaku tiap minggu/bulan.
c) Membagi tugas harian dengan memperhatikan jumlah dan
tingkat kemampuan perawatan.
d) Merencanakan jumlah dan jenis peralatan di unit anestesi.
e) Menyusun program pengembangan staf di unit anestesi.
f) Bersama staf menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan
di unit anestesi.
6) Melaksanakan fungsi penggerakan tenaga keperawatan meliputi :
a) Memantau seluruh staf dalam penerapan dan pelaksanaan
tugas yang dibebankan.
b) Mengadakan pelatihan untuk perawat dan tenaga lainnya
secara berkesinambungan.
c) Memberi orientasi kepada perawat/tenaga baru.
d) Melaksanakan kegiatan pengadaan, pemeliharaan dan
penggunaan alat-alat maupun obat-obatan.
e) Menilai hasil kerja pegawai dan memberikan penghargaan
yang berprestasi baik.
7) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian
meliputi :
a) Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing pegawai.
b) Mengawasi penggunaan alat-alat agar digunakan secara
tepat
c) Mengawasi pelaksanaan sterilisasi alat dan ruang Anestesi
d) Mengatur supaya alat-alat tetap dalam keadaan siap pakai.
e) Mengawasi pelaksanaan inventaris secara periodik.
c. Dimensi Kerja:
1) Sedikitnya 2 orang perawat /penata anestesi dan 1 orang tenaga
administrasi anestesi
2) Pengelolaan peralatan medis dan obat-obatan di unit anestesi.
9

d. Hubungan Kerja:
1) Dengan kepala Anestesi terkait terselenggaranya kegiatan anestesi
dan penyediaan kelengkapan sarana dan prasarana di unit anestesi.
2) Dengan Komite Keperawatan terkait pembinaan dan peningkatan
ketrampilan perawat di unit anestesi.
3) Dengan kepala ruangan terkait kesinambungan pelayanan pasien di
ruang rawat inap
e. Tantangan Terberat:
1) Kelengkapan berkas rekam medis pasien post operasi
2) Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi
3) Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi, salah
penempatan endotrachealtube
4) Tidak adanya kejadian kematian di meja operasi
f. Wewenang:
1) Membuat dan menetapkan jadwal dinas perawat Anestesi
2) Mengajukan permintaan persediaan peralatan medis, bahan habis
pakai, dan obat-obatan di Anestesi untuk disetujui oleh Kepala Anestesi
g. Persyaratan dan Kualifikasi
1) Pendidikan Formal : S1/ D – III Keperawatan/Anestesi,
berpengalaman sedikitnya 3 tahun.
2) Pendidikan Non Formal : BCLS
3) Memiliki Sertifikat Manajemen Keperawatan.
4) Pengalaman Kerja : sebagai perawat di kamar operasi minimal 5
tahun.
5) Ketrampilan : memiliki kemampuan dan kepemimpinan.
6) Usia : antara 26 – 55 Tahun
7) Berbadan sehat jasmani dan rohani

8. Perawat Anestesi.
a. Tujuan Jabatan
Membantu terselenggaranya tindakan pembiusan di Unit Anestesi .
b. Tanggung Jawab
1) Menjamin terselenggaranya pelayanan anestesi di unit anestesi
secara efektif dan efisien.
2) Menjamin terselenggaranya pelayanan unit anestesi yang
bermutu.
3) Bertanggung jawab terhadap tindakan anestesi yang dilakukan.
a) Sebelum pembedahan:
(1) Melakukan kunjungan pra anestesi untuk menilai
status fisik pasien sebatas wewenang dan
tanggungjawabnya.
(2) Menerima pasien di ruang penerimaan Anestesi .
(3) Menyiapkan sistem gas medik dan mesin anestesi.
(4) Menyiapkan kelengkapan formulir anestesi.
(5) Menilai kembali fungsi dan keadaan mesin
anestesi dan alat monitoring.
(6) Menyiapkan kelengkapan meja operasi antara lain:
(7) Pengikat meja operasi, standar tangan, kunci meja
operasi, donat kepala dan standar infus.
(8) Menyiapkan botol suction.
10

(9) Mengatur posisi meja operasi sesuai tindakan


operasi.
(10) Memasang infus / tranfusi darah kalau perlu.
(11) Memberikan premedikasi ssuai program dokter
anestesi.
(12) Mengukur tanda vital dan menilai kembali kondisi
fisik pasien.
(13) Menjaga keamanan pasien dari bahaya jatuh dan
aspirasi.
(14) Memindahkan pasien ke meja operasi dan
memasang tali pengaman.
(15) Menyiapkan obat – obat bius dan membantu dokter
anestesi dalam proses pembiusan.
b) Saat pembiusan:
(1) Membebaskan jalan napas dengan
mempertahankan posisi kepala tetap ekstensi, menghisap
lendir, mempertahankan posisi endotracheal tube.
(2) Memenuhi keseimbangan O2 dan CO2 dengan
memantau flowmeter pada mesin anestesi.
(3) Mempertahankan keseimbangan cairan dengan
mengukur dan memantau cairan tubuh yang hilang
selama pembedahan .
(4) Mengukur tanda vital.
(5) Memberi obat – obatan sesuai progaram
pengobatan dokter.
(6) Melaporkan hasil pemantauan kepada dokter
anestesi/bedah.
(7) Menjaga keamanan pasien dari bahaya jatuh.
(8) Menilai hilangnya efek obat anestesi pada pasien.
(9) Melakukan resusitasi pada henti jantung.
c) Setelah pembedahan:
(1) Mempertahankan jalan napas pasien.
(2) Memantau tanda – tanda vital untuk mengetahui
sirkulasi pernapasan dan keseimbangan cairan.
(3) Memantau tingkat kesadaran dan reflek pendeita.
(4) Menilai respon pasien terhadap efek obat bius.
(5) Memindahkan pasien ke ruang pemulihan bila kondisi
stabil dan atas instruksi dokter anestesi.
(6) Melengkapi catatan perkembangan pasien sebelum,
selama dan sesudah pembiusan.
(7) Mengembalikan dan merapikan alat – alat anestesi ke
tempat semula agar siap pakai.
(8) Membersihkan kamar operasi sesuai prosedur yang
berlaku.

c. Dimensi Kerja
Terlaksananya pelayanan pembiusan dalam rangkaian tindakan
operasi agar tindakan yang diberikan dapat berjalan secara efektif dan
efisien.
11

d. Hubungan Kerja
Dengan perawat ruangan terkait kesinambungan pelayanan pasien di
Anestesi
e. Tantangan Terberat:
Kecermatan tindakan anestesi dan monitoring pasien selama
pembedahan berlangsung
f. Wewenang
Melakukan tindakan anestesi sesuai dengan program dokter.
g. Persyaratan dan kualifikasi
1) Pendidikan Formal :
Berijazah Keperawatan dari semua jenjang yang disahkan oleh
pemerintah atau yang berwenang.
2) Pendidikan Non Formal : sertifikat penata anestesi,
PPGD/GELS/BLS
3) Pengalaman Kerja : memiliki pengalaman kerja di bidang
anestesi
4) Ketrampilan : memiliki bakat dan minat serta berdedikasi tinggi,
berkepribadian mantap dan emosional yang stabil.
5) Usia : antara 22 - 35 Tahun
6) Berbadan sehat jasmani dan rohani.

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

9. Hubungan Kerja Internal.


a. Dokter Anestesi dengan Perawat Anestesi
1) Koordinasi persiapan pasien
2) Koordinasi premedikasi pasien
3) Koordinasi persiapan obat dan alat pembiusan
4) Bekerjasama dengan perawat dalam melaksanakan pembiusan
b. Perawat Logistik
1) Koordinasi dalam pengadaan logistik (obat, alat, material)
2) Koordinasi dalam hal pengawasan persediaan / stok obat dan
alkes
3) Koordinasi dalam hal pengawasan tanggal kedaluwarsa obat
4) Koordisai apabila ada kerusakkan alat kesehatan

10. Hubungan Kerja Eksternal.


a. Dengan Perawat Rawat Inap
1) Terkait dengan penjadualan pasien yang akan menjalani operasi
2) Terkait dengan persiapan pra operasi
3) Terkait dengan alih rawat pasien pasca operasi
b. Dengan Bagian lain
1) Laboratorium
2) Pemeriksaan kultur pus / sensitivity test
3) Periksaan Hb post operasi di ruang pulih sadar
4) Pemariksaan Patologi Anatomi
5) Poliklinik/Anestesi
12

6) Koordinasi jadual operasi


7) Koordinasi persiapan pasien pre operasi rawat jalan dan rawat
inap
c. Instalansi Pemeliharaan alat
1) Pemeliharaan alat rutin sesuai jadual
2) Perbaikan alat apabila mengalami kerusakan sewaktu - waktu
d. Rekam medis
1) Penyerahan berkas pasien pasca operasi rawat jalan pasien poli
dan pribadi
2) Penyerahan berkas laporan bulanan Anestesi
e. Keuangan
1) Penyelesaian administrasi penderita rawat jalan/one day surgery
2) Penyerahan kuitansi sewa alat atau pemakaian protese pada
pasien dari distributor
f. Kamar terima
1) Koordinasi jadual operasi pasien rawat jalan dari
poliklinik/Anestesi /pribadi
2) Penerimaan pasien pre operasi yang telah di data oleh bagian
kamar terima

BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONAL

11. Pola Ketenagaan.


a. Tenaga Medis
1) Dokter Spesialis Anestesi
b. Tenaga Perawat
Ketenagaan di Unit Anestesi mengacu pada fungsi dan peran serta
kompetensi, dengan ketentuan yang dipersyaratkan, sesuai kualifikasi yang
mendukung terwujudnya fungsi pelayanan keperawatan Anestesi yang
berkualitas, efisien dan efektif.Kebutuhan tenaga perawat di Anestesi
mengacu pada Kementerian Kesehatan RI tahun 2011. Penghitungan itu
berdasarkan :
1) Jumlah dan jenis operasi
2) Jumlah Ruang bedah
3) Pemakaian kamar bedah ( diprediksi 6 jam perhari) pada hari
kerja
4) Tugas perawat anestesi di kamar bedah
5) Waktu ketergantungan pasien :
a) Operasi besar : 5 jam/ operasi
b) Operasi sedang : 2 jam/ operasi
c) Operasi kecil : 1 jam/ operasi
Rumus :
( ∑ jam perawatan / hari x ∑ operasi) x ∑ perawat dalam tim
Jam kerja efektif / hari
13

12. Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi.


a. Managerial
1) Koordinator Perawat / Kepala perawat Anestesi adalah perawat
yang berkompetensi, dengan kualifikasi pendidikan minimal DIII
Keperawatan, memiliki sertifikat pelatihan BLS, memiliki sertifikat Anestesi
dan Manajemen Perawatan, serta berpengalaman bekerja di Anestesi
minimal 10 tahun. Mempunyai SIP dan SIK. Ditetapkan oleh Pimpinan
RS.
b. Fungsional
1) Staf medis
a) Penempatan staf medis yang bekerja di Anestesi melalui
rekrutmen dan Kredensial dari Komite Medik
b) Staf medis yang bekerja harus mempunyai Surat ijin kerja
dari pimpinan RS.
2) Perawat Anestesi .
Kualifikasi perawat yang bertugas di Anestesi diatur dalam format
uraian tugas.

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

13. Peserta Orientasi.


Peserta orientasi adalah pegawai baru yang sudah dinyatakan diterima
sebagai pegawai oleh RS,pegawai yang mutasi ke unit kerja baru.

14. Kelengkapan Orientasi.


Kelengkapan orientasi yang harus dimiliki dan digunakan oleh peserta
orientasi adalah sebagai berikut :
a. Menggunakanpapan nama bertuliskan nama lengkap.
b. Name Tag yang bertuliskan peserta orientasi.
c. Name Tag digunakan di baju peserta orientasi di dada kanan.
d. Peserta orientasi wajib menggunakan baju atasan hem putih polos dan
bawahan celana panjang kain berwarna hitam polos.
e. Peserta orientasi wajib menggunakan sepatu fantofel hitam selama
masa orientasi.

15. Waktu Dan Tempat Orientasi.


a. Orientasi Manajer dilaksanakan dalam waktu 1 minggu (6 hari kerja)
setelah tanggal penetapan pegawai tersebut diterima di RS. Waktu orientasi
adalah dari pukul 08.00 sampai pukul 15.00
b. Orientasi Staf, dilaksanakan dalam waktu 1 minggu (6 hari kerja) teori
maupun praktek. Waktu orientasi dimulai pukul 08.00 sampai pukul 15.00.
c. Tempat orientasi sesuai ruang lingkup tugasnya
16. Kegiatan Orientasi.
a. Orientasi Organisasi
1) Struktur organisasi dan tata laksana dalam pelayanan RS
2) Visi, misi, prinsip dan tujuan organisasi dan pelayanan di RS
3) Jenis-jenis pelayanan atau program yang tersedia atau
dilaksanakan
4) Fasilitas-fasilitas yang ada di RS
14

5) Prosedur yang digunakan untuk pemeliharaan untuk


pemeliharaan fasilitas-fasilitas RS
6) Sistem pengamanan dan ketertiban termasuk peraturan di RS
b. Orientasi Kebijakan tentang manajemen SDM
1) Wewenang dan larangan
2) Hak dan kewajiban pegawai (contoh : insentif, libur, cuti, pensiun
dan kesejahteraan)
3) Sistem penghargaan dan sanksi (reward and punishment)
4) Sistem pengembangan staf
5) Sistem evaluasi kinerja staf
c. Orientasi lapangan
Pegawai baru tersebut diberikan orientasi langsung ke lapangan di
semua ruangan di lingkungan RS
d. Orientasi khusus (dimana mereka ditempatkan)
1) Organisasi dan tata ruang dari unit kerja
2) Fasilitas-fasilitas dan peralatan yang tersedia di unit kerja
3) Perkenalan dengan semua staf di unit kerja
4) Tugas dan tanggung jawab serta wewenangnya dalam unit kerja
5) Prosedur administrasi serta dokumen pendukungnya
6) Model penugasan, tata cara kerja dan hal-hal lain yang berlaku

17. Metode.
a. Pre test
b. Kuliah singkat
c. Penugasan
d. Kerja Kelompok
e. Diskusi Pleno
f. Pos test

18. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan.


Pelaksanaan kegiatan orientasi :
Hari : Senin – Kamis
Tanggal : ……………………….. 2018

Adapun materi dan pemateri pada pelaksanaan orientasi karyawan baru


adalah :
No Materi Orientasi Pemateri
a Visi, misi, dan tujuan RS Kepala RS
b Struktur Organisasi Wadir Umum
Hak dan kewajiban karyawan RS serta
c Kabag. Personalia
peraturan karyawan
d Hak Pasien Humas
e Patient Safety Tim KPRS
Prosedur dan tatalaksana pengendalian
f Tim PPI
INOS di RS dan hand hygine
g Customer satisfaction di RS Wakil Kepala medis
Kesehatan dan keselamatan kerja di RS
h K3
dan disaster plan
i Etika dan etos kerja SPI
j Ketentuan orientasi di unit kerja masing- Kepala masing-masing
15

masing unit kerja


k Pemasaran Tim marketing
l Rekam Medis Rekam Medis
m Alat medis dan maintenance IPS
n Gizi Tim gizi
o Farmasi Kabag. Farmasi
p Radiologi Radiologi
q Laboratorium Laboratorium

19. Evaluasi Orientasi.


Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi dari
jadwal kegiatan . Jadwal tersebut akan dievaluasi setiap berapa bulan sekali (kurun
waktu tertentu), sehingga bila dari evaluasi dketahui ada pergeseran jadwal atau
penyimpangan jadwal maka dapat segera diperbaiki sehingga tidak mengganggu
program secara keseluruhan. Karena itu, yang ditulis dalam kerangka acuan adalah
kapan (setiap kurun waktu berapa lama) evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan
dan siapa yang melakukan.
Evaluasi dalam program orientasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mendapatkan hasill kerja klinis yang professional. Kepala ruangan bertanggung
jawab terhadap proses adaptasi serta perkembangan para karyawan baru baik
dalam kemampuan dan perilakunya. Evaluasi perlu dilakukan setiap minggu atau
dua kali dalam seminggu untuk kemajuan yang dihasilkan selama periode 3
bulan.Batas waktu diperlukan untuk mendapatkan standar minimal dari
kapabilitasnya dari setiap karyawan baru yang masih dalam masa orientasi.Evaluasi
dilakukan dengan menggunakan alat evaluasi (checklist) sesuai kebutuhan dan
dilpaorkan kepada yang berwenang.

BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

Untuk mencapai mutu pelayanan Anestesi yang menjamin kesinambungan


pelayanan yang berkualitas dan efektif, maka diperlukan pertemuan rutin maupun
insidentil / berkala untuk membahas masalah - masalah aktual yang terjadi dan
sebagai evaluasi dari kinerja anestesi . Pertemuan yang dilakukan meliputi :

20. Rapat Koordinasi Internal Unit Anestesi .


a. Harian/serah terima
Dilakukan setiap hari saat pergantian dinas, hal ini dilakukan untuk
mengetahui kegiatan operasi yang dilakukan pada saat itu, jumlah/
kelengkapan alat,obat atau material, kemungkinan adanya masalah/ kesulitan
pada saat operasi, dan rencana kegiatan selanjutnya
b. Bulanan
Pertemuan bulanan dilakukan setiap sekali dalam sebulan, yang
dilakukan pada minggu pertama, untuk membahas program yang akan
dilaksanakan selama 1 bulan kedepan. Kemungkinan ada masukkan dari
pasien atau dokter ahli bedah/ anestesi, dari bulan sebelumnya.Juga untuk
mengevaluasi mutu pelayanan dari Anestesi . Pertemuan ini wajib dihadiri
oleh semua staf Anestesi
16

c. Pertemuan Bulanan Bidang Pelayanan Medis


Merupakan pertemuan rutin bulanan antar unit pelayanan di bawah
Bidang Pelayanan Medis, yang dipimpin oleh Kepala Bidang Pelayanan
Medis dan diselenggarakan setiap hari Senin minggu kedua dalam bulan.

21. Pertemuan Isidentil.


Merupakan pertemuan yang tidak terjadwal yang diselenggarakan untuk
membahas permasalahan khusus dan insidentil sesuai dengan kondisi di
lapangan.Pertemuan dipimpin oleh Kepala Unit Anestesi .

BAB XI
PELAPORAN

22. Jenis Laporan.


a. Laporan Harian
Laporan Harian adalah satu kegiatan pelaporan yang rutin dilakukan
setiap hari
1) Pasien operasi hari ini
2) Tindakan operasi hari ini
3) Keselamatan pembedahan atau insiden yang terjadi hari ini
4) Kerusakan alat atau kekurangan material obat bila ada
b. Laporan Bulanan
1) Utilisasi Anestesi
Laporan penggunaan Anestesi dengan mnggunakan data - data
jumlah pelayanan yang diberikan baik dalam angka maupun grafik
serta dibedakan dalam:
a) Jumlah pasien menurut rawat jalan atau rawat inap
b) Jumlah pasien menurut kelas rawat inapnya
c) Jumlah pasien berdasarkan jenisnya dari praktek dokter
pribad atau pasien yang datang langsung ke poliklinik RS .
d) Jumlah pasien menurut type operasinya
e) Jumlah pasien berdasarkan spesialisasi pelayanannya
2) Evaluasi Kepuasan customer
Untuk mengetahui kepuasan dari customer, dilakukan dengan
pengisian kuisioner oleh pasien ..
3) Evaluasi Keselamatan Anestesi
a) Ketepatan Identifikasi Pasien
b) Komunikasi Efektif
c) Keamanan Obat-obatan
17

c. Laporan Tahunan
1) Evaluasi kinerja staf
2) Evaluasi kinerja staf Anestesi dilakukan setiap sekali dalam 1
tahun
3) Evaluasi Ketenagaan Anestesi
4) Evaluasi Mutu Pelayanan Anestesi .

Karumkit Tk. III Baladhika Husada.

dr. Maksum Pandelima, Sp.OT.


Letnan Kolonel Ckm NRP 11950008540771

Anda mungkin juga menyukai