PEDOMAN ORGANISASI
tentang
UNIT ANESTESI
RUMKIT TK. III BALADHIKA HUSADA
Mohamad Bisri,SKM
Kaurtuud 31-12-2018
Kapten Ckm NRP 21980081340177
BAB I PENDAHULUAN
i
BAB XI PELAPORAN
ii
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG
RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA
SURAT KETETAPAN
KEPALA RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA
NOMOR SK/503/XII/2018
tentang
b. bahwa agar tata kelola Unit Anestesi terlaksana dengan baik dan
terstandardisasi maka perlu suatu Pedoman Pengorganisasian Unit
intsalasi Anestesi sebagai landasan;
MENETAPKAN
Ditetapkan di Jember
pada tanggal 31 Desember 2018
PEDOMAN ORGANISASI
tentang
UNIT ANESTESI
RUMKIT TK. III BALADHIKA HUSADA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.
Anestesi adalah salah satu fasilitas yang ada di rumah sakit dan termasuk sebagai
fasilitas yang mempunyai banyak persyaratan. Fasilitas ini dipergunakan untuk pasien
pasien yang membutuhkan tindakan operasi, terutama untuk tindakan operasi besar.
Proses operasi meskipun sebuah operasi yang komplek akan terbagi menjadi 3 periode
yaitu 1. Prior Surgery, 2. During Surgery dan 3. After Surgery.
Rumah sakit menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk melakukan
operasi baik untuk pasien maupun tenaga medis yang beraktifitas di dalamnya.
Kenyamanan dan keamanan ini dapat dicapai dari dua hal kenyamanan fisik dan
kenyamanan non fisik.
Mengingat kompleksitas pelayanan di Anestesi, maka disusunlah Pedoman ini
sebagai acuan bagi pelaksana di Unit Anestesi dalam mengelola sistem manajerial dan
sistem pelayanan Anestesi di RS.
2. Tujuan Umum.
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam memberikan
pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi rumah sakit
3. Tujuan Khusus.
a. Memudahkan bagi pemberi jasa pelayanan Anestesi dalam memberikan
pelayanan yang bermutu dan profesional.
b. Setiap pemberi jasa pelayanan Laboratorium dapat bekerja berdasarkan
Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan rumah sakit.
BAB II
GAMBARAN UMUM RS
Jember dimulai karena terdapat 2 resimen (Resimen III dan Resimen IV) di wilayah
Karesidenan Besuki dan berdasarkan perintah Komando Atap di setiap Resimen harus
memiliki institusi kesehatan, maka dibentuklah DKT (Djawatan Kesehatan Tentara)
Resimen IV pada tahun 1945.
Pemrakarsa DKT berasal dari Pusat dan karna tergabungnya Resimen III dan
Resimen IV di wilayah Karesidenan Besuki. Posisi DKT pertama adalah di Resimen IV
Divisi VIII Jember. Pimpinan pada saat pertama kali DKT terbentuk adalah dr. RM.
Soebandi (pada tahun 1946) dengan personel sejumlah 25 orang yang merupakan
mantan Tentara PETA yang terdiri dari Pa, Ba, dan Ta. Pada saat pertama kali dibentuk
DKT, rumah sakit ini belum mempunyai dokter/pimpinan yang sah. Atas perintah Ir.
Soekarno memerintahkan semua dokter batalyon kembali ke Induknya di Malang.
Disebabkan adanya kekosongan jabatan dokter di DKT, maka : Pada tanggal 22 April
1946 Raden Mas Soebandi dipindahkan ke Resimen IV Divisi VIII di Jember menjadi
Kepala DKT dengan pangkat Mayor.
Tanggal 8 Februari 1949 Letkol dr. Soebandi gugur di Dusun Plalangan Desa
Karang Kedawung Kec. Mumbulsari Kawedanan Mayang Kabupaten Jember akibat
pertempuran dengan tentara Belanda. Jenazah dr. Soebandi ditemukan tanggal 23 Maret
1950 di tepi sawah Dusun Plalangan Desa Karang Kedawung, Jember. Tanggal 26 Maret
1950 jenazah dimakamkan di TMP Kreongan Jember dan pada tanggal 15 Agustus 1960
jenazah dipindahkan ke TMP Patrang, Jember.
Dari perjalan waktu ke waktu sampai dengan sekarang, Rumah Sakit Tk. III
Baladhika Husada, nama-nama Pejabat Kepala Rumah Sakit Tk. III Baladhika Husada
sejak 1962 adalah sebagai berikut :
a. Mayor Cdm dr. Soedjono Tahun 1959 s.d 1962
b. Mayor Cdm dr. Karno Supojo Tahun 1966 s.d 1969
c. Kapten Cdm dr. Sam Pakpahan Tahun 1969 s.d 1972
d. Kapten Cdm dr. Soedomo Pradono Tahun 1972 s.d 1973
e. Mayor Cdm dr. Tom Uripan Tahun 1973 s.d 1976
f. Mayor Cdm dr. Suryono Tahun 1977 s.d 1983
g. Letkol Ckm dr. Koesnan D Tahun 1983 s.d 1990
h. Mayor Ckm dr. Budiharto bulan Januari 1991 s.d April 1991
i. Mayor Ckm dr. H. Zularnain Pohan Tahun 1991 s.d 1995
j. Letkol Ckm Drs. Basuki, MS Tahun 1997 s.d 2001
k. Letkol Ckm dr. Bambang Haryatno, Sp. S Tahun 2001 s.d 2004
l. Letkol Ckm dr. Muhammad Ilyas, Sp. An Tahun 2004 s.d 2006
m. Letkol Ckm dr. Agus Sunandar, Sp. An Tahun 2006 s.d 2009
n. Letkol Ckm dr. Trio Tangkas W.M, Sp. PD Tahun 2009- 2013
o. Letkol Ckm (K) dr. Dwi Ana Wahyuningrum bulan Februari 2013 s.d
Desember 2013
p. Letkol Ckm dr. A Rusli Budi Ansyah, Sp. B., MARS 1 Maret 2013 s.d Maret
2016
q. Letkol Ckm dr. Masri Sihombing, Sp.OT (K)., M.Kes 1 April s.d Sekarang
5. Organisasi/Kesatuan.
a. Pada tahun 1945 DKT Resimen IV terbentuk namun belum memiliki dokter
dengan lokasi pertama penyerahan dari Jepang saat ini menjadi Jl. PB. Sudirman
No. 45 Jember, Jawa Timur.
b. Tahun 1946 dipimpin oleh Letkol dr. RM. Soebandi dan lokasi dipindah ke
gedung milik Polri yang saat ini menjadi Gedung Bhayangkara.
c. Tahun 1947 DKT (Djawatan Kesehatan Tentara) Resimen IV Divisi VIII
berubah menjadi Resimen 40 Damarwulan Diviai VII dan Kepala DKT tetap dijabat
5
oleh dr. RM. Soebandi. Sejak saat itu lokasi DKT sering berpindah di antaranya :
d. Bertempat di wilayah Kreongan, Kec. Patrang saat ini
e. Kemudian dipindah di dekat Alun-alun Kota Jember saat ini
f. Kemudian dipindah ke Kebonsari yang saat ini menjadi Markas Yon Armed
8/12 Kostrad
g. Tahun 1948 pindah ke lokasi yang sekarang, yaitu Jl. PB. Sudirman No. 45
Jember, Jawa Timur dengan nama DKT (Djawatan Kesehatan Tentara) dan tetap
dipimpin oleh dr. RM. Soebandi.
h. Nama DKT selanjutnya diubah menjadi Rumah Sakit TK. III Rem 083/BJ.
i. Kemudian nama tersebut berubah menjadi Rumah Sakit TK. III 05.06.02
Jember Dankesyah 05/04/03 Malang Kesdam V/Brawijaya.
j. Berdasarkan Skep Pengdam V/Brawijaya No : Skep/147/VIII/2003 tanggal
26 Agustus 2003 RSAD TK. III 05.06.02 berubah nama menjadi Rumah Sakit TK.III
Baladhika Husada Kesdam V/Brawijaya sampai dengan sekarang.
BAB III
VISI MISI
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS
KARUMKIT TK III
WAKARUMKIT
ESELON PIMPINAN
KETKOMETI
KETKOMPRO KETKOMRE KETKOMME KETKOMFARM KETKOMKEP KETSTAF
KOMKORDIK K & HUKUM KETSPI KETKOMPMKP KETKOMK3RS KETKOMPPI
FESIKESLAIN KAMMEDIS DIS ASI & TERAPI ERAWATAN FUNGSIONAL
RS
ESELON PELAYANAN
ESELON PELAKSANA
KET TIM
PONEK
KAPOLI KAUNIT
KAUNIT KAUNIT KAUNIT KAPOLI KAUNIT KAUNIT KET TIM PPRA
KARU KAUNITLAB KAPOLI SUB SPESIALIS KAMAR
BEDAH ANESTESI INSTALWATNAP RADIOLOGI UMUM GIZI LOUNDRY
SPESIALIS ONKOLOGI JENAZAH
KET TIM
TERPADU
GERIATRI
Komandan Denkesyah Malang,
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG Lampiran Sprin Karumkit Tk. III Baladhika Husada
RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA Nomor Sprin/ /X/2018
Tanggal Oktober 2018
WAKARUMKIT
Ayu Agustin K., A.Md. Kep Ardini Fitri Diana, S.Kep, Ners Aliefi Tito Nagari, S.Kep, Ners Karumkit Tk. III Baladhika Husada,
NIS 05.06.02.92.17.291 NIS 05.06.02.89.16.21 NIS 05.06.02.91.16.246
BAB VI
URAIAN JABATAN
d. Hubungan Kerja:
1) Dengan kepala Anestesi terkait terselenggaranya kegiatan anestesi
dan penyediaan kelengkapan sarana dan prasarana di unit anestesi.
2) Dengan Komite Keperawatan terkait pembinaan dan peningkatan
ketrampilan perawat di unit anestesi.
3) Dengan kepala ruangan terkait kesinambungan pelayanan pasien di
ruang rawat inap
e. Tantangan Terberat:
1) Kelengkapan berkas rekam medis pasien post operasi
2) Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi
3) Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi, salah
penempatan endotrachealtube
4) Tidak adanya kejadian kematian di meja operasi
f. Wewenang:
1) Membuat dan menetapkan jadwal dinas perawat Anestesi
2) Mengajukan permintaan persediaan peralatan medis, bahan habis
pakai, dan obat-obatan di Anestesi untuk disetujui oleh Kepala Anestesi
g. Persyaratan dan Kualifikasi
1) Pendidikan Formal : S1/ D – III Keperawatan/Anestesi,
berpengalaman sedikitnya 3 tahun.
2) Pendidikan Non Formal : BCLS
3) Memiliki Sertifikat Manajemen Keperawatan.
4) Pengalaman Kerja : sebagai perawat di kamar operasi minimal 5
tahun.
5) Ketrampilan : memiliki kemampuan dan kepemimpinan.
6) Usia : antara 26 – 55 Tahun
7) Berbadan sehat jasmani dan rohani
8. Perawat Anestesi.
a. Tujuan Jabatan
Membantu terselenggaranya tindakan pembiusan di Unit Anestesi .
b. Tanggung Jawab
1) Menjamin terselenggaranya pelayanan anestesi di unit anestesi
secara efektif dan efisien.
2) Menjamin terselenggaranya pelayanan unit anestesi yang
bermutu.
3) Bertanggung jawab terhadap tindakan anestesi yang dilakukan.
a) Sebelum pembedahan:
(1) Melakukan kunjungan pra anestesi untuk menilai
status fisik pasien sebatas wewenang dan
tanggungjawabnya.
(2) Menerima pasien di ruang penerimaan Anestesi .
(3) Menyiapkan sistem gas medik dan mesin anestesi.
(4) Menyiapkan kelengkapan formulir anestesi.
(5) Menilai kembali fungsi dan keadaan mesin
anestesi dan alat monitoring.
(6) Menyiapkan kelengkapan meja operasi antara lain:
(7) Pengikat meja operasi, standar tangan, kunci meja
operasi, donat kepala dan standar infus.
(8) Menyiapkan botol suction.
10
c. Dimensi Kerja
Terlaksananya pelayanan pembiusan dalam rangkaian tindakan
operasi agar tindakan yang diberikan dapat berjalan secara efektif dan
efisien.
11
d. Hubungan Kerja
Dengan perawat ruangan terkait kesinambungan pelayanan pasien di
Anestesi
e. Tantangan Terberat:
Kecermatan tindakan anestesi dan monitoring pasien selama
pembedahan berlangsung
f. Wewenang
Melakukan tindakan anestesi sesuai dengan program dokter.
g. Persyaratan dan kualifikasi
1) Pendidikan Formal :
Berijazah Keperawatan dari semua jenjang yang disahkan oleh
pemerintah atau yang berwenang.
2) Pendidikan Non Formal : sertifikat penata anestesi,
PPGD/GELS/BLS
3) Pengalaman Kerja : memiliki pengalaman kerja di bidang
anestesi
4) Ketrampilan : memiliki bakat dan minat serta berdedikasi tinggi,
berkepribadian mantap dan emosional yang stabil.
5) Usia : antara 22 - 35 Tahun
6) Berbadan sehat jasmani dan rohani.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONAL
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
17. Metode.
a. Pre test
b. Kuliah singkat
c. Penugasan
d. Kerja Kelompok
e. Diskusi Pleno
f. Pos test
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
BAB XI
PELAPORAN
c. Laporan Tahunan
1) Evaluasi kinerja staf
2) Evaluasi kinerja staf Anestesi dilakukan setiap sekali dalam 1
tahun
3) Evaluasi Ketenagaan Anestesi
4) Evaluasi Mutu Pelayanan Anestesi .