Anda di halaman 1dari 6

PENGELOLAAN OBAT

ANTIRETROVIRAL (ARV)

PENDAHULUAN

 Pengelolaan obat ARV adalah serangkaian kegiatan yang dimulai


dari perencanaan, pengadaan,penyimpanan, pendistribusian,
pencatatan dan pelaporan

TUJUAN

 Memberikan pedoman tentang pengelolaan obat ARV sehingga


proses perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
pendistibusian, pencatatan dan pelaporan sehingga berjalan
dengan baik

PELAKSANA

 Apoteker dan Asisten Apoteker (AA)

PROSEDUR

Perencanaan

o Menghitung jumlah kumulatif pasien setiap rejimen setiap


bulan
o Menghitung masing-masing sisa stok obat pada akhir bulan
o Perencanaan dilaksanakan setiap bulan untuk kebutuhan 3
bulan kedepan dengan perhitungan buffer stok 2 bulan
Pengadaan

Pengadaan kebutuhan obat ARV di laksanakan dengan


mengajukan usulan perencanaan kebutuhan obat ARV setiap bulan
kepada:

Sekretaris Tim Pengendali dan pemantau 3 by5, Subdit AIDS & PMS
Ditjen P2PL, Jl. Percetakan Negara No.29 Gd B Lt. 3 Jakarta Pusat,
Fax.021-42880231, untuk dilakukan kompilasi dan verivikasi. Kebutuhan
obat ARV yang telah dikompilasi dikirim kepada distributor yang telah
ditunjuk oleh Menteri Kesehatan.

Dengan tembusan kepada:

o Ditjen Binfar dan Alkes


o Ditjen Yanmed
o Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur

Penerimaan

o Instalasi Farmasi menerima obat ARV dari distributor yang


ditunjuk Pemerintah. Bukti penerimaan obat ARV dikirim
melalui fax no.021-42880231 (Sekretaris tim Pengendali dan
Pemantau 3 by 5, up. Subdit AIDS & PMS Ditjen P2PL) dan
dikirim ke distributor yang bersangkutan.
o Dalam proses penerimaan harus memperhatikan dan
melakukan pengecekan : jenis, jumlah, kekuatan, kualitas,
dan tgl kadaluarsa obat ARV
Penyimpanan

Obat ARV yg diterima harus dicatat sesuai prosedur administrasi yang


berlaku. Konisi penyimpanan harus memenuhi persyaratan sebagi
berikut:

o Suhu penyimpanan 15-25°C (Disimpan diruangan ber AC,


kecuali kaletra disimpan dilemari es)
o Kelebamban 30-50%
o Tidak terkena cahay langsung
o First In First out/ First Expired first out

Pendistribusian:

I. Pendistibusian kepada ODHA rawat jalan


 Dokter yang ditunjuk untuk memberikan terapi terhadap
pasien membuat resep untuk ODHA,selanjutnya ODHA
membawa resep ke Depo farmasi untuk mendapatkan ARV
disertai dengan konseling obat.

II. Pendistribusian kepada ODHA rawat inap

 Dokter yang ditunjuk untuk memberikan terpai kepada


pasien untuk membuat resep untuk pasien ODHA. Resep
diserahkan kepada petugas farmasi diruangan (AA satelit
Farmasi) untuk selanjutnya dibawa ke Depo farmasi. Obat
ARV diserahkan kepada pasien sesuai sistem distribusi yang
berlaku (sistem unit Dose Dispending)
III. Pendistribusian ke Rumah sakit satelit/klinik vct lain
 Rumah sakit /satelit klinik vct lain mengajukan permintaan
dengan menggunakan formulir permintaan ARV sesuai
kebutuhan kepada rumah sakit rujukan disertai dengan
laporan pemakaian dan melampirkan surat pengantar dari
dokter/Tim medic AIDS/ Tim VCT. Penyerahan obat ARV
dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku

Pencatatan

Setiap penerimaan dan pendistribusian obat ARV harus selalu dicatat


dan didokumentasikan, meliputu :

a. Bukti penerimaan ARV


b. Kartu stok obat Arv
c. Form register pemberian ARV
d. Form register stok obat obat ARV
e. Kartu ARV per pasien
f. Laporan bulanan

Pelaporan

Setiap penerimaan dan penggunaan ARV harus dilaporkan setiap bulan


yang terdiri bagian A, yaitu perawatn medis, dan bagian B yaitu farmasi.

Bagian B dari laporan bulanan terdiri dari :

a. Rejimen pada akhir bulan, yang menjelaskan distribusi


pasien sesuai dengan jenis rejimen yang mereka terima
selama bulan tersebut(penulisan resep terakhir). Hal nini
memberikan informasi tentang resep yang tersering
digunakan, selain itu akan mengidentifikasi pasien yang
sudah mendapat rejimen lini kedua
b. Stok obat yang menjelaskan konsumsi tiap-tiap obat selama
bulan tersebut.Pada kolom terakhir, mencatat jumlah obat
yang diminta, dengan memperhatikan stok penyangga
selama 2 bulan dari jumlah obat yang diberikan kepada
ODHA. Setelah semua format laporan sudah diisi, maka
laporan tersebut harus dikirim pada minggu pertama bulan
berikutnya kepetugas pencatatan dan pelaporan untuk
dikirim kealamat yang tertera diformulir

UNIT TERKAIT

Instalasi Farmasi dan UPIPI

DOKUMENTASI

a. Form register pemberian ARV


b. Form register stok obat obat ARV
c. Bukti penerimaan dan pengeluaran obat ARV
d. Kartu stok ARV
e. Kartu pasien penerimaan ARV
f. Laporan bulanan

REFERENSI

 Pedoman pelayanan kefarmasian untuk orang dengan HIV & AIDS


(ODHA)
 Direktorat Bina farmasi komunitas dan klinik
 Ditjen Bina kefarmasian dan Alat kesehatan Departemen
kesehatan RI,2006

Anda mungkin juga menyukai