LEMBAR PENGESAHAN
A. PENDAHULUAN
Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir (BBL)/Neonatus di Indonesia
memperlihatkan Angka Kematian Ibu 359/100.000 kelahiran hidup
dan Angka Kematian BBL 19/1000 kelahiran hidup pada SDKI 2012
yang lalu.
Untuk menurunkan AKI dan AKN diperlukan akselerasi kegiatan
agar target AKI yang berada diluar jalur dan AKN yang cenderung
stagnan dapat dicapai. Berbagai kebijakan dan program telah
disiapkan dan diimplementasikan selama ini, baik program lama
maupun yang baru diluncurkan, tentunya semua itu membutuhkan
kerja keras berbagai pihak pengelola program dan sektor untuk secara
bersama sama saling berkoordinasi dalam menjalankannya.
Program EMAS (Expanding Maternal Neonatal Survival) adalah
salah satu program yang diupayakan untuk berfungsinya Sistem
Rujukan Kegawat-daruratan Ibu dan BBL (Neonatal) yang efektif,
efisien dan berkeadilan agar kematian ibu dan BBL (Neonatus) dapat
dicegah sebanyak-banyaknya.
Melalui Program EMAS diupayakan suatu pendekatan
komprehensif dan terpadu, didukung denga sistem tatakelola,
teknologi informasi komunikasi terkini, alat monitoring dan evaluasi
untuk memfungsikan semua program terkait dengan Pelayanan
Kegawatdaruratan Ibu dan BBL (Neonatus) dengan memanfaatkan Alat
Pantau Kinerja Jejaring Sistem Rujukan dengan disertai Pedoman
Operasional yang terpadu dan komprehensif serta dilengkapi dengan
semua Pedoman Teknis terkait untuk mencapainya.
B. LATAR BELAKANG
Masih adanya kematian ibu dan bayi di Puskesmas Bogor Timur
yaitu 1 kematian ibu dan 2 kematian bayi di tahun 2016 membuat
program Kesehatan Ibu dan Bayi harus melaksanakan upaya
akselerasi dalam pelayanan persalinan dan komplikasinya karena
hampir semua ibu hamil sudah bertemu dengan tenaga kesehatan
pada saat mereka mendapatkan pelayanan antenatal pertama kali.
Angka capaian tahun 2016 menunjukkan Kunjungan Pertama
Antenatal (K1) mencapai 99,1% sedangkan angka kunjungan antenatal
minimal 4 kali (K4) yaitu 96,1%. Hal ini menunjukkan bahwa belum
semua ibu hamil mendapatkan pelayanan yang berkualitas.
Sedangkan angka capaian persalinan oleh tenaga ksehatan Puskesmas
Bogor Timur adalah 91,8%.
Meskipun Angka capaian persalinan oleh tenaga kesehatan
sudah cukup bagus, akan tetapi masih terjadi angka kematian ibu dan
bayi di Puskesmas Bogor Timur. Salah satu penyebab terjadinya
kematian baik pada ibu maupun pada bayi adalah yang lebih dikenal
dengan istilah “ 3 terlambat “ yaitu terlambat pengambilan keputusan
di tingkat keluarga, terlambat mencapai fasilitas pelayanan dan
terlambat mendapat pertolongan di tingkat fasilitas.
Program EMAS menjadi salah satu program yang diupayakan
untuk menurunkan bahkan meniadakan angka kematian baik ibu
maupun bayi di Puskesmas Bogor Timur. Untuk lebih mengoptimalkan
terlaksananya program EMAS di Puskesmas Bogor Timur selain
dengan meningkatkan ketrampilan petugas juga diperlukan penyiapan
sarana prasarana yang mendukung sehingga program EMAS dapat
terlaksana dengan maksimal.
C. TUJUAN
TUJUAN UMUM : Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka
Kematian Bayi
TUJUAN KHUSUS :
Meningkatkan ketrampilan petugas dalam tatalaksana
pelayanan ibu dan anak
Menyiapkan sarana prasarana yang memadai untuk
mendukung pelayanan ibu dan bayi
Memperkuat sistem rujukan berjenjang pelayanan ibu dan
anak