Serba-Serbi 21:39
Kemisteriusan memang sangat identik dengan orang Dayak. Stereotipe ganas dan
kejam pun masih melekat. Memang tidak semuanya baik, karena ada banyak juga
kekurangannya dan kesalahannya.
Terlebih lagi kekerasan, yang apapun bentuk dan alasannya, tetap saja tidak dapat
dibenarkan. Terlepas dari segala macam legenda dan mitos, atau nyata tidaknya tokoh
tersebut, Panglima Burung bagi saya merupakan sosok perlambang sejati orang Dayak.
“Amun ikam kada maulah sual awan ulun, ulun gen kada handak jua bahual lawan pian
malah ulun maangkat dingsanak awan pian” begitu yang diucapkan orang Kalimantan
khususnya orang Banjar untuk menggambarkan sikap dari orang-orang Dayak.
(sumber: http://indonesiatanahairku-indonesia.blogspot.com/
USER STORY
'CREEPS'
Sisi Dimensi Lain
Ikuti
19 Juni 2018 20:37 WIB
0
0
Panglima Burung
Foto: youtube.com
Panglima burung merupakan tokoh masyarakat Dayak yang telah tiada, dalam masyarakat Dayak
mempercayai bahwa panglima burung ialah suatu makhluk yang disebut-sebut sangat Agung, Sakti,
Ksatria, dan Berwibawa. Sosoknya konon menghuni gunung di pedalaman Kalimantan, dan
sosoknya tersebut selalu bersinggungan dengan alam gaib. Panglima Burung ialah sosok yang sangat
di dewakan oleh orang dayak dan dianggap sebagai Pemimpin spiritual, panglima perang, guru, atau
tetua yang diagungkan.
Cerita mengenai Panglima Burung memiliki banyak versi, terutama ketika namanya mencuat saat
kerusuhan Sambas dan Sampit. Ada yang menyebutkan bahwa Panglima Burung berwujud gaib dan
bisa berbentuk laki-laki atau perempuan tergantung pada situasinya. Ada-pun yang menyebutkan
bahwa Panglima Burung telah hidup selama beratus-ratus tahun dan tinggal di perbatasan antara
Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Walaupun sosok Panglima Burung telah tiada, namun rohnya dapat berkomunikasi lewat suatu
ritual. Hingga sosok Panglima Brung disebut sebagai penjelmaan dari Burung Enggang, yaitu
burung yang dianggap keramat dan suci di Kalimantan. Ada-pun versi lain yang menceritakan
bahwa Panglima Burung adalah sebuah gelar yang diberikan kepada seorang Panglima di tanah
Meliau, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Ia memiliki kehidupan sehari-hari layaknya orang
biasa pada umumnya tetapi dia tidak menikah dan sosok panglimanya akan hadir jika terjadi
kekacauan di tanah Dayak.
Sama halnya dengan Panglima Naga ialah yang berasal dari warga Nanga Mahap, Kabupaten
Sekadau, Kalimantan Barat. Sosok Panglima Naga sudah berpulang, namun beliau memiliki
keturunan. Salah satu Keponakan Panglima Naga adalah anggota Dewan Kabupaten Sekadau 2004-
2009. Dapat di simpulkan Panglima Burung, Panglima Naga adalah sosok yang benar-benar ada.
Dari banyak versi cerita, di penjuru Kalimantan juga ada banyak orang yang mengakui dirinya
sebagai Panglima Burung. Namun setiap pengakuan itu ada yang mempercayainya, ada juga yang
tidak percaya, dan ada pula yang ragu-ragu. Karena belum ada bukti otentik yang dapat memastikan
sifat Panglima Burung yang sejati.