Meskipun banyak roh yang dipercayai oleh suku Manggarai, namun tetap mereka
dianggap sebagai rakyat dari Mori Keraeng. Jadi ada kemungkinan mereka adalah
wujud lain dari Mori Keraeng.
Keyakinan Terhadap Dewa
Suku Ngada
Tokoh dewa tertinggi disebut Dewa (pengaruh Hindu)
Suku Manggarai
Mori Keraeng menjadikan dunia.
Penciptaan manusia.
Proses pemisahan langit dan bumi.
Flores Tengah
Bumi penuh dengan air.
Sem dan Ma.
Keyakinan Tentang Manusia
Suku Manggarai: Manusia memiliki jiwa yang berasal dari Mori Keraeng dan yang
akan kembali kepadanya lagi jika manusia sudah mati
Jiwa dipandang sebagai: teman/pelindung(terpisah dari diri manusia) dan menyatu sebab
ketika mati jiwa meninggalkannya.
Flores Tengah: Jiwa dibagi menjadi dua, yaitu:
Manar(kekuatan atau daya hidup manusia).
Maeng(jiwa yang meninggalkan tubuh jika manusia sudah mati).
Sekalipun manusia masih hidup, jiwanya juga dapat meninggalkan tubuh pada waktu
tidur. Perwujudan jiwa itu dapat berubah untuk menampakkan diri kepada manusia
dalam bentuk kucing, anjing, ular, dan sebagainya.
Hidup di Akhirat
Flores Barat: Suku Manggarai
Ada kalanya jiwa orang mati dianggap pergi ke Mori Keraeng dan hidup bersamanya.
Ada kalanya jiwa dianggap sebagai suatu persekutuan, yang masih memelihara hubungan
dengan para keturunannya yang masih hidup.
Ada kalanya jiwa itu dianggap masih tetap berada dalam kubur.
Flores Tengah
Ada suku yang berkeyakinan bahwa setelah kematian jiwa pergi ke alam bawah, tempat
Nitu. Disitu jiwa masih mengalami kematian hingga tujuh kali, sesuai dengan lapisan alam
bawah tersebut.
Ada juga suku yang berkeyakinan bahwa setelah kematian, jiwa pergi ke langkan / balkon
(atap yang rata) dan menetap disitu. Sesudah itu, jiwa yang baik pergi ke Lera-Wulan,
sedangkan jiwa yang jahat pergi ke alam bawah, tempati Nitu.