Pengembangan Sistem Sandwich ELISA untuk Diagnosis Antigen Permukaan
Virus Hepatitis B dan Antibodi dalam serum Tubuh Manusia
A. Latar Belakang Penggunaan Teknik ELISA
Hepatitis B adalah penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (HBV). Infeksi HBV adalah masalah kesehatan masyarakat gobal yang cukup serius. Infeksi HBV kronis menjadi penyebab utama sirosis hepatis dan karsinoma hepatoseluler (HCC). Deteksi HBV penting untuk memerangi virus hepatitis. Vaksinasi hepatitis B banyak digunakan untuk pencegahan infeksi HBV. Hepatitis B menyebar terutama melalui kontak darah yang terinfeksi misalnya berbagi jarum pada saat transfusi darah yang belum diskrining untuk HBV. Virus hepatitis B juga ditemukan di setiap jenis cairan tubuh manusia dan dapat pula menyebar melalui oral dan kontak genital. HBV juga dapat ditularkan dari ibu ke janin selama dalam kandungan. Antigen permukaan hepatitis B adalah protein virus yang dapat dideteksi selama 30 hingga 60 hari setalah infeksi. Diagnostik dan skrining darah paling sering menggunakan antigen permukaan hepatitis B (HBsAg). HBsAg adalah indikator awal dari infeksi hepatitis B. Antibodi permukaan hepatitis B biasanya muncul sekitar 4 minggu setelah HBsAg menghilang dan berarti infeksi sudah menghilang sehingga tidak dapat menularkan virus kepada orang lain. Antibodi ini juga melindungi orang dari yang terinfeksi HBV. Tes ini dilakukan untuk menentukan kebutuhan vaksinasi. Antibodi akan terbentuk setelah menerima vaksin HBV. Yang paling banyak digunakan untuk tes skrining HBsAG dan anti- HBSAg yakni menggunakan teknik Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA). ELISA adalah uji sensiifitas dan spesifisitas untuk medeteksi dan menentukan kuantitas antigen atau antibodi. Penelitian ini mengembangkan perangkat diagnostik yang berbasis sandwich ELISA. Penelitian ini menggunakan antibodi monoklonal anti-HbsAg (2G3) dan antibodi poliklonal. Antibodi monoklonal (MAb) dikonjugasikan dengan horseradish peroxidase (HRP) dan biotin. HRP yang terkonjugasi MAb memiliki tujuan untuk mempercepat tes stabilitas dan kemudian digunakan dalam sistem sandwich ELISA. Pada penelitian ini, sandwich ELISA buatan akan dibandingkan dengan ELISA konvensional lainnya dengan menggunakan serum tubuh manusia. Selama ini pada negara peneliti, banyak digunakan perangkat diagnostik yang diimpor dari negara luar dan harganya mahal. Pada penelitian ini sandwich ELISA buatan diharapkan menjadi alternatif perangkat diagnostik bagi Hepatitis B yang lebih murah sehingga dapat mencegah kerugian ekonomi serta menurunkan ketergantungan terhadap negara lain.