Pasien merupakan penderita Diabetes Melitus dengan komplikasi hipertensi dan ulkus
diabetikum serta sering mengalami vertigo. Saat ini pasien mendapatkan 4 (empat) macam obat
yaitu obat anti diabetes berupa Gludepatic 500 (Metformin HCL 500 mg), serta obat untuk
mengatasi ulkus diabetikum berupa Hufralgin (Metimazole sodium, Thiamin HCL, Pyridoxin
HCL, Cyanocobalamin) sebagai anti nyeri, Dextaf (Dexamethasone, Dexchlorpheniramine
maleat) sebagai anti inflamasi, serta Floxigra (Ciprofloxacin HCL) sebagai antibiotik..
Penggunaan Hufralgin, Dextaf, serta Floxigra sudah tepat, dimana pasien mendapatkan
Hufralgin (Metimazole sodium 500 mg, Thiamin HCL 50 mg, Pyridoxin HCL 100 mg,
Cyanocobalamin 100 mg) diminum secara peroral 2x1 hari setelah makan, Dextaf
(Dexamethasone 0,5 mg, Dexchlorpheniramine maleat 2 mg) diminum secara peroral 2x1 setelah
makan, serta Floxigra (Ciprofloxacin HCL 500 mg) diminum secara peroral 2x1 hari setelah
makan. Namun terdapat penggunaan obat yang kurang tepat yaitu Gludepatic 500 (Metformin
HCL 500 mg) diminum secara peroral 2x1 hari sebelum makan. Sebaiknya Metformin diminum
bersama atau segera setelah makan untuk mengurangi efek samping setelah penggunaan yang
sering terjadi yaitu rasa mual. Pasien minum obat secara teratur 2x1 hari yaitu pada pagi hari
sekitar pukul 05.30 WIB dan sore hari sekitar pukul 15.00 atau 16.00 WIB.
Terdapat interakasi obat pada pengobatan ini yaitu antara Ciprofloxacin dengan
Dexamethasone, Ciprofloxacin dengan Metformin, dan Dexamethasone dengan Metformin.
Interaksi antara Ciprofloxacin dengan Dexamethasone besifat mayor. Interaksi kedua obat
tersebut dapat menyebabkan tendinitis dan ruptur tendon. Hal ini dikhawatirkan dapat
memperparah ulkus pada daerah tendon yang diderita pasien. Interaksi antara Ciprofloxacin
dengan Metformin bersifat moderat. Interaksi kedua obat tersebut dapat menyebabkan
hipoglikemia atau hiperglikemia pada pasien. Interaksi antara Dexamethasone dengan Metformin
bersifat moderat. Interaksi kedua obat tersebut dapat menyebabkan penurunan efektivitas
Metformin. Untuk memantau efek dari interaksi Ciprofloxacin dengan Metformin serta
Dexamethasone dengan Metformin dapat dilakukan monitoring gula darah pasien secara rutin.
Pasien memperoleh obat Gludepatic dari Puskesmas, sedangkan obat lainnya diperoleh dari
Klinik Panggih Griya Husada. Selain itu, pasien terkadang membeli obat di apotek. Pasien jarang
menggunakan obat yang diperoleh dari warung. Selain pengobatan dari Puskesmas atau klinik,
saat ini pasien tidak melakukan pengobatan alternatif ataupun menggunakan obat tradisional.
Dilihat dari hasil skoring menggunakan tools MMAS 8, dapat diketahui bahwa kepatuhan
pasien dalam mengkonsumsi obat-obatan tersebut tinggi. Pasien selalu mengkonsumsi obat yang
diperoleh secara teratur. Hal ini dikarenakan pasien menyadari pentingnya konsumsi obat secara
tepat. Sehari-hari pasien lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sehingga mendukung untuk
mimun obat secara teratur. Pasien merasa lebih baik setelah mengkonsumsi obat yang diberikan.
Walaupun sudah merasa lebih baik pasien tidak pernah mencoba untuk berhenti minum obat.
Pasien tidak pernah mengalami kesulitan dalam konsumsi obat dikarenakan obat mudah
dikonsumsi yaitu secara oral. Dari tingkat kepatuhan pasien yang tinggi ini menandakan pasien
memiliki motivasi yang besar untuk dapat sembuh dari penyakit diabetes ini.
Obtained
Obtained
from Activity Guidelines for assessment
from patient
informant
Assistance - Using I = Able to look up numbers, dial, receive
required Telephone and make calls without help
A = Unable to use telephone
D = Able to answer phone or dial operator
in an emergency but needs special phone
or help in getting number, dialing
Assistance - Traveling I = Able to drive own car or travel alone
required on buses, taxis
A = Able to travel but needs someone to
travel with
D = Unable to travel
Assistance - Shopping I = Able to take care of all food / clothes
required A = Able to shop but needs someone to
shop with
D = Unable to shop
Independen - Preparing I = Able to plan and cook full meals
t Meals A = Able to prepare light foods but unable
to cook meals alone
D = Unable to prepare any meals
Independen - Housework I = Able to do heavy housework, i.e. scrub
t floors
A = Able to do light housework, but needs
help with heavy tasks
D = Unable to do any housework
Independen - Taking I = Able to prepare / take madications in
t Medicine the right dose at the right time
A = Able to take medications, but needs
reminding or someone to prepare them
D = Unable to take medications
Independen - Managing I = Able to manage buying needs, i.e.
t Money write checks, pay bills
A = Able to manage daily buying needs
but needs help managing check-book,
paying bills
D = Unable to handle money
Skoring kemandirian pasien 4/7 x 100 % = 57,14 % ( cukup mandiri )
Dilihat dari hasil skoring ADL ( Activity Daily Living ) dapat dikatakan bahwa pasien
cukup mandiri dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Pasien mampu untuk memasak dan
menyiapkan makanan, mengurusi pekerjaan rumah, dan mengatur keuangannya sendiri. Selain
itu pasien mampu untuk menyiapkan dan meminum obat tersebut sendiri, Pasien dapat
berbelanja di daerah dekat rumah, namun untuk berbelanja di pasar pasien membutuhkan
bantuan orang lain. Pasien mengalami kesulitan dalam menggunakan telepon dan bepergian
sehingga membutuhkan bantuan orang lain.