Anda di halaman 1dari 7

KISAH SANG JUARA GURU SMP BERPRESTASI MENUJU ISTANA

TAHUN 2018

Uripah, MPd. Guru SMPN 172 Jakarta


Saya selanjutnya disebut penulis bernama Uripah dilahirkan di Bumiayu – Brebes Jawa tengah . Pernah

mengenyam pendidikan di SD di Penggarutan ,Bumiayu. SMP Muhammadiyah & SMA Muhammadiyah Bumiayu, kuliah di

IKIP Negeri Karang Malang Yogyakarta, IKIP Negeri Jakarta , dan S2 di IKIP PGRI Jakarta.

Penulis pernah mengajar di SMA Muhammadiyah Bumiayu kurang lebih tiga tahun yakni tahun 1990 – 1993.

Sejak bulan Juli 1993 saya pindah ke Jakarta karena mengikuti sang suami. Pada tahun 1993 – 1996 mengajar di SMP &

SMA Muhammadiyah 4 Cawang Jakarta Timur sebagai guru Honorer dan pada tahun 1995 bulan Desember diangkat

sebagai guru PNS dan dipekerjakan di MTSN 7 Ciracas Jakarta Timur. Tahun 1998 penulis mutasi ke SMPN 172 Jakarta

sampai sekarang .

Penulis selain mengajar juga aktif di MGMP Matematika sebagai pengurus MGMP kecamatan Cakung dari

tahun 2010 sampai 2014 sebagai bendahara. Sejak tahun 2014 – sekarang ,menjadi pengurus MGMP kota Jakarta timur

wilayah I sebagai bendahara juga.

Kisah perjalanan guru prestasi mulai tahun 2016 tepatnya bulan Mei penulis diutus oleh kepala sekolah

dengan dukungan seluruh guru dan pengawas sekolah . Saat inilah penulis mulai mencoba mengikuiti lomba guru SMP

berprestasi tingkat Wilayah 1 Jakarta timur peserta kurang lebih 49 guru smp. Kurang lebih satu minggu penulis

mempersiapkan portofolio dengan menguras tenaga dan pikiran juga dengan bantuan kasatlak dan anak saya nomor 2.

Bahkan sampai nginap di sekolah dua malam untuk melengkapi portofolio sebagai persyaratan gupres.

Dengan semangat dan tekad yang kuat penulis berusaha untuk menjadi yang terbaik minimal masuk 10 besar.

Karena SMPN 172 belum pernah berhasil dalam lomba gupres .Saat acara pengarahan gupres di Durensawit penulis

sempat pesimis melihat calon – calon gupres yang tampak begitu wibawa, cerdas, dalam hati berkata waduuh...apakah

saya bisa ? harus bisa . Dua hari kemudian tes tertulis tempatnya di SMPN 195 dengan jumlah soal 100 nomor waktu 120

menit , setelah selesai tes tulis istirahat , makan , dan sholat. Kemudian lanjut tes portofolio. Langsung diumumkan hasil

tes tulis dan portofolio diambil 10 besar untuk tes babak selanjutnya yaitu Paparan dan wawancara, lanjut pearteaching.

Alhamdulillah penulis masuk 10 besar yaitu peringkat 2 dan bertahan sampai selesai paparan tetap juara 2.
Pada bulan Mei tahun 2017 saatnya lomba guru prestasi dibuka . Penulis diusulkan lagi oleh sekolah untuk

mencoba ikut tes guru berprestasi. Sebenarnya penulis menolak karena masih ada guru lain biar bergantian . Tetapi

Kepala sekolah mendukung penulis untuk ikut lagi dengan alasan sudah pengalaman setahun yang lalu. Akhirnya penulis

ikut pengarahan tentang prosedur tes guru berprestasi yang bertempat di smpn 195. Penulis mengikuti tes tulis ,

portofolio dan hari itu juga diumumkan 10 besar untuk ikut tes berikutnya yaitu paparan dan wawancara. Peserta guru

berprestasi saat itu 50 peserta se wilayah 1 Jakarta timur. Akhirnya penulis Alhamdulillaah masuk 10 besar dengan

urutan nomor 1.Keesokan harinya penulis mengikuti tes paparan dan wawancara. Untuk tahun 2017 tidak ada

pearteaching seperti tahun sebelumnya. Setelah semua rangkaian tes selesai tibalah saatnya pengumuman dan penulis

mendapat juara 2 seperti tahun sebelumnya yaitu tahun 2016. Jadi dua tahun berturut – turut mendapat juara 2.

Seiring berjalannya waktu hari demi hari, bulan ke bulan akhirnya sampailah satu tahun kemudian. Program

Guru prestasi setahun sekali diadakan . Tepatnya bulan April 2018 di Jakarta timur wilayah I tibalah saatnya

pelaksanaan pemilihan guru berprestasi. Saat itu Penulis dalam keadaan berkabung yaitu telah dipanggil oleh Allah

yang maha kuasa sang suami tercinta tanggal 6 Maret 2018 di Rumah sakit setelah 5 hari dirawat karena typus. Tetapi

yang membuat sang suami meninggal karena serangan jantung secara tiba – tiba. Betapa sedihnya , sock berat, namun

apa daya Allah telah mentakdirkan jalan hidup penulis seperti itu. Penulis harus menerima walau sangat berat

menerima kenyataan ini rasanya tak sanggup. Kesedihan penulis alami saat itu beruntun . Dimana 4 bulan sebelum

kepergian sang suami tercinta telah dipanggil pula Sang Ibu tercinta tepatnya tanggal 20 Oktober 2017. Namun penulis

berusaha untuk menerima kenyataan , dibalik kesedihan pasti ada kegembiraan. Penulis sangat percaya bahwa Allah

tidak akan memberi ujian pada hambanya diluar kemampuan . Penulis dianggap mampu menerima ujian ini.

Kurang lebih satu minggu setelah berpulangnya sang suami tercinta, penulis ditunjuk untuk mewakili lomba

pemilihan guru berprestasi oleh sekolah atas dasar dukungan dari guru – guru dan pengawas sekolah. Dengan alasan

belum dapat juara 1. Namun penulis menolak karena pikiran masih kalut, kacau balau tak menentu, tidak fokus masih

dihantui rasa sedih , ditinggal dua orang sekaligus yang paling dan sangat berarti dalam hidup penulis. Waktu berjalan

terus sampai tibalah saatnya tes pemilihan guru berprestasi . tak seorang guru pun yang siap untuk maju ikut lomba
guru prestasi. Akhirnya dengan berat hati penulis maju , kepala sekolah pun berkata kerjakan soal , ikuti tes

semampunya. Dengan kata – kata kepala sekolah seperti itulah penulis siap untuk ikut tes yang ke 3 kalinya. Yaitu tahun

2016, 2017 dan tahun 2018 berturut – turut..

Akhirnya penulis menyiapkan persyaratan untuk lomba guru prestasi dengan situasi dan kondisi berkabung.

Sesekali teringat sang suami dan meneteskan air mata tetapi tak seorangpun yang melihat kesedihan penulis tak

seorangpun melihat,tetesan air mataku saat itu karena penulis tidak mau kesedihannya dilihat orang lain. Mengapa

penulis sering teringat almarhum suami tercinta ? karena pada tahun sebelumnya ikut membantu mempersiapkan

berkas portofolio , mendampingi sampai larut malam, dan memotivasi dengan pesan dan nasihat melalui washap “

sesibuk apapun jangan lupa sholat , makan “ kata – kata itulah selalu diucapkan lewat washap saat penulis sibuk

menyiapkan portofolio. Namun tahun ini tidak ada lagi yang mendampingi , membantu menyiapkan berkas, tidak ada lagi

yang mengirim pesan lewat Washap, Tidak ada lagi suara HP berdering di tengah – tengah kesibukan menyiapkan

portofolio. Penulis selalu berderai air mata tatkala teringat almarhum dalam kebersamaan namun tak lupa sambil

berdoa Ya Allah berikanlah kekuatan , dan kemudahan dalam mengikuti lomba pemilihan guru berprestasi ini.

Tiba saatnya tes lomba guru berprestasi tahun 2018 , hari pertama tes tulis, alhamdulillah diberi kemudahan

dan kelancaran , apa yang penulis baca semua keluar dalam tes, dilanjutkan portofolio. Penulis masuk 10 besar yakni

urutan ke 1. Seperti tahun sebelumnya yang masuk 10 besar ikut tes paparan. Hari berikutnya

Paparan dan tes wawancara hasilnya sangat memuaskan . Alhamdulillah penulis juara I . Maju tingkat Provinsi DKI.

Dimana ada kesulitan disitu ada jalan disertai kemudahan. Terimakasih ya Allah...

Tes seleksi lomba guru berprestasi di tingkat provinsi DKI dijadwalkan tanggal 25 Juni 2018. Namun karena

sesuatu hal tiba – tiba di majukan tanggal 22 juni. Saat itu penulis lagi mudik lebaran di Bumiayu Jawatengah, tiba –

tiba si bontot anak yang paling kecil minta balik ke Jakarta tgl 20 Juni tidak bisa ditahan, rencana semula tgl.21 Juni

baru balik . Sesampainya di rumah dapat washap tgl 21 harus ke sudin DIKDAS ada pembinaan. Ternyata ada rahasia
Illahi dibalik si Bontot minta pulang cepat. Alhamdulillaah.....diberi kemudahan. Tgl 22 Juni tes tulis , lanjut hari

berikutnya paparan lanjut wawancara satu minggu sebelumnya menyerahkan portofolio.

Peserta tes di tingkat provinsi DKI Jakarta terdiri atas 10 peserta masing – masing mewakili wilayah kota.

Pengumuman juara 1 tingkat DKI pada tanggal 13 Juli hari Jumat, bertepatan dengan RAKER tahun ajaran 2018-2019 di

SMPN 172, Tiba – tiba penulis ditelpon suruh datang ke DINAS saat itu raker sedang berlangsung. Akhirnya penulis ijin

tidak ikut raker pergi ke DINAS sepanjang perjalanan penulis bertanya – tanya ada apa saya dipanggil ? ternyata

penulis dapat Juara 1 DKI Jakarta. Dan dianjurkan untuk mempersiapkan diri maju ke tingkat nasional. Kabar

gembirapun penulis sampaikan ke sekolah, saat itu RAKER masih berlangsung. Semua warga sekolah ikut senang dan

bahagia mendapat kabar penulis masuk ke tingkat nasional. Selama SMPN 172 berdiri tahun 1978 baru kali ini menang

lomba guru berprestasi ke tingkat nasional. Alhamdulillaah..........

Lomba guru berprestasi tingkat nasional dilaksanakan tanggal 11 – 18 Agustus 2018 di hotel ARYA DUTA

Jakarta . Kurang lebih satu bulan latihan dan latihan terus, bimbingan paparan , membuat power point oleh para juara

nasional tahun sebelumnya. Tempat di sekolah – sekolah yang ditentukan , dan kebetulan sekolah yang dijadikan tempat

latihan sangat jauuh dari sekolah tempat penulis bertugas. Perjalanan ditempuh 4 jam pulang pergi karena daerah

rawan macet dan jauh. Penulis sempat jatuh sakit kecapaian seminggu sebelum pelaksanaan lomba guru SMP

berprestasi.

Hari sabtu tanggal 11 Agustus hari pertama masuk hotel, cek in di hotel Arya Duta jam 12.00 satu kamar

dengan guru SD Mentheng 03 , guru berprestasi DKI Jakarta ibu Nuryati. Kegiatan pertama dimulai sabtu malam

semua peserta guru berprestasi nasional kumpul di Aula . Betapa bahagianya bertemu guru – guru hebat se Indonesia

dari Sabang sampai Merauke seakan bertemu dalam mimpi. Saat di Aula ditanya sama salah seorang instruktur siapa

yang siap menjadi ketua kelas sukarela angkat tangan, akhirnya salah seorang ibu guru berprestasi dari Provinsi bali

angkat tangan, ibu guru itu bernama Putu Ira Sita, MPd .orangnya lembut, cantik dan ramah.

Keesokan harinya tepatnya hari Minggu, 12 Agustus 2018 diadakan acara pembukaan di hotel Syahid dihadiri

oleh semua peserta guru, kepala sekolah dan pengawas berprestasi dari berbagai jenjang. Acara berlangsung mulai
jam 09.00 – 11.00. Guru berprestasi SD dan SMP kembali ke hotel Arya Duta. Pukul 13.30 – 15.30 tes kepribadian lanjut

pukul 16.00 – 17.30 tes tulis profesional. Materi tes soal profesional sangat mengejutkan penulis kebetulan guru

matematika SMP, materi yang diujikan bukan materi SMP saja melainkan materi SMA bahkan perguruan tinggi sungguh

luar biasa. Lanjut Minggu malam pukul 19.00 – 22.00 presentasi dan wawancara tempat di ruang kecil sebelah ruang

Aula.Saat Penulis masuk ruangan semua peserta guru prestasi dari 34 provinsi dan dewan juri 4 orang sudah siap di

ruangan suasana tegang mencekam , dalam hati berkata serem amat dan bikin jantung deg – degan. Semua peserta

serius dan tegang membuka laptop masing – masing menunggu dikocok nomor antrian untuk paparan . Di sela – sela

saat – saat yang menegangkan salah seorang juri yang bernama Prof. Harsono bertanya kepada semua peserta “

sudah hadir semua “ tak seorangpun menjawab pertanyaan profesor , karena seriusnya dan tegang , akhirnya Prof.

Harsono marah dengan melontarkan kata – kata : anda itu guru, ko tidak punya sopan satun . Pada paparan Guru

prestasi ini yang dinilai salah satunya sopan santun , ramah tamah. Semua peserta terdiam .....suasana mencekam.

Akhirnya paparan berjalan dengan lancar berlangsung sampai Selasa, 14 agustus 2018 pukul 21.00.

Hari demi hari kita lalui , tibalah saatnya acara refresing ke Kebon raya Bogor dengan sebuah Bus AC dengan

34 peserta guru berprestasi nasional dan panitia kurang lebih 4 orang. Sepanjang jalan penuh cerita dan canda sesama

peserta , karaoke , dan clotehan – clotehan lainnya. Saat – saat seperti itulah tak bisa terlupakan , Apakah mungkin

bisa terulang kembali ??? Akhirnya kita berpisah sabtu , 18 Agustus 2018 menuju kampung halaman masing – masing,

ke tempat tugas masing – masing dengan membawa gelar Finalis guru SMP berprestasi tingkat nasional. Selamat

bertugas, berkarya demi kemajuan Pendidikan dan kebudayaan. Deemikan kisah singkat tentang perjalanan Guru SMP

berprestasi tingkat nasional dari SMPN 172 DKI Jakarta. Semoga bermanfaat , terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai