Pendahuluan
Wawasan Nusantara sangat penting peranannya dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Semuanya itu diwarnai oleh
pengal aman sejarah yang tidak menginginkan terulangnya
perpecahan dalam lingkungan Bangsa dan Negara
Indonesia yang akan melemahkan perjuangan dalam
mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan
nasional sebagai hasil kesepakatan bersama agar bangsa Indonesia
setara dengan bangsa lain.
Dalam rangka menerapkan Wawasan Nusantara, kita sebaiknya
terlebih dahulu mengerti dan memahami ajaran dasar, hakikat,
asas, kedudukan, fungsi serta tujuan dari Wawasan Nusantara.
Wawasan Nusantara dalam kehidupan nasional yang mencakup
kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan
harus tercermin dalam pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang
senantiasa mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia di atas kepentingan pribadi atau
golongan.
Wawasan Nusantara menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan
perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di seluruh wilayah
Negara, sehingga menggambarkan sikap dan perilaku, paham serta semangat
kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi yang merupakan identitas atau jati diri
bangsa Indonesia.
Aspek Sosial Budaya
Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing-masing memiliki adat istiadat, bahasa, agama, dan
kepercayaan yang berbeda - beda, sehingga tata kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi antar
golongan mengandung potensi konflik yang besar.
Budaya daerah merupakan aset bangsa Indonesia yang harus dilestarikan sebagai implementasi dalam kehidupan
sosial, Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari segi budaya, status
sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar
pemerataan akses ekonomi harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat dijadikan kegiatan
pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun daerah. Contohnya dengan pelestarian
budaya, pengembangan museum, cagar budaya, penataan kehidupan masyarakat lintas etnis sebagai perwujudan
persatuan dan kesatuan anak
bangsa membangun Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Secara Geografis wilayah Kota
Cimahi mempunyai kedudukan
strategis, baik dari segi ekonomi
maupun sosial budaya. Dari segi
potensi, industri dan
perdagangan, perhubungan
serta pendidikan. Kota Cimahi
mempunyai prospek yang baik
bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakatnya, kota Cimahi
yang meliputi : 3 (tiga)
kecamatan, yaitu Kecamatan
Cimahi Utara, Kecamatan
Cimahi Tengah dan Kecamatan
2 2 Forum Pembauran Kebangsaan
Cimahi Selatan, dengan penduduk yang heterogen, multi kultur mewarnai kehidupan sosial politik ekonomi dan
budaya, masyarakatnya.
Sebagai bangsa yang pluralistik dan multicultural kita harus bertumpu pada kebersamaan, mutualisme, yang melalui
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 telah didisain oleh para pendiri Negara sebagai sarana bagi kita untuk
menjadi bangsa yang besar, bersatu yang menjaga tanah air yang kaya raya. Kearifan lokal budaya nasional harus
diperkuat untuk membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar.
Terjadinya banyak permasalahan di setiap daerah adalah karena kita semua mengabaikan wawasan
kebangsaan dalam memahami segala aspek daerah lainnya, sehingga masalah yang seharusnya kita selesaikan
bersama, kita selesaikan sendiri-sendiri dan tidak efektif. Demikian ungkapan
mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan RI, Meutia Hatta
Swasono, Menjalin Persatuan dan Kesatuan dalam Menguatkan
Wawasan Kebangsaan dan Penanaman Cinta Tanah Air
untuk Mencapai Masyarakat Madani yang Cerdas, Agamis,
Demokratis, produktif membangun anak bangsa dalam
kebersamaan.
Forum Pembauran Kebangsaan
Kota Cimahi harus mampu
mencegah krisis identitas dan tidak
terpecah seperti kebanyakan terjadi di
daerah lain di Indonesia saat ini. Kalau
kita sekarang terpuruk, itu karena kita
cenderung terpilah, berjalan sendiri-sendiri,
tidak mampu melihat musuh bersama. Kita
harus bangkit bersama memerangi musuh
bersama berupa kemiskinan,
kebodohan, kemalasan dan in-
efisiensi, serta sikap individualistis
yang hampir setiap saat dapat
menimbulkan perpecahan sesama
anak bangsa.
Wawasan kebangsaan merupakan salah satu wahana
membangun cinta tanah air. Karena wawasan kebangsaan
merupakan cara pandang bangsa Indonesia, tentang diri dan
lingkungannya yang didasari oleh falsafah cita-cita dan tujuan nasional,
karena itu, wawasan kebangsaan harus terus dipupuk di tengah- tengah
masyarakat. Terutama warga masyarakat yang plural.
B. Dasar Hukum
Pelaksanaan kegiatan Forum Pembauran Kebangsaan di Kota Cimahi Propinsi Jawa Barat adalah berdasarkan PERATURAN
MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 34 TAHUN 2006, TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMBAURAN KEBANGSAAN
DI DAERAH.
C. Tema Kegiatan
“ Implementasi Wawasan Kebangsaan melalui karya nyata untuk Mencapai Masyarakat yang Cerdas, Agamis,
Demokratis Dan produktif membangun Indonesia “
D. Acara
“Sangkuriang Culture Festival ”
Dalam Pesona Seni Budaya, Busana Tradisional, Kuliner, Fashion Show, Handicraft
Suku Bangsa Indonesia
A Pembiayaan
1 Pembuatan stand Kuliner, Handicraft 500,000 50 Unit 25,000,000
2 Home Band 3 hari 10,000,000 3 Hr 30,000,000
3 Gebyarl Seni Budaya Lintas Etnis 2,500,000 34 Prov 85,000,000
4 Gebyar Band Generasi Harapan 750,000 5 Group 3,750,000
5 Gebyar Paduan Suara Kebangsaan 750,000 5 Group 3,750,000
6 Gebyar Kuliner Lintas Etnis 1 Pkt 0
7 Gebyar Handicrfat Lintas Etnis 1 Pkt 0
8 Perizinan Polsek dan Polres 2,500,000 2 pkt 5,000,000
9 Soud System 10000000 1 pkt 10,000,000
10 Lighting Area Panggung 17,500,000 1 Pkt 17,500,000
11 Panggung FOH 1,000,000 1 Hri 1,000,000
12 Meja + Kursi 2 bh untuk 3 hari 3 hri 0
13 Biaya Administrasi Dokter dan Mobil PMI 2,500,000 1 Hri 2,500,000
14 Biaya administrasi Mobil Damkar 2,500,000 1 Pkt 2,500,000
15 Pengamanan Polsek LSM 5,000,000 1 Pkt 5,000,000
16 Multi Kamera (Dokumentasi Video) 5,000,000 1 Pkt 5,000,000
17 LED Panggung (6m x 10 m) 25,000,000 1 pkt 25,000,000
18 MC 5,000,000 3 Hri 15,000,000
19 Cetak Undangan 15,000 1000 Org 15,000,000
20 Biaya Pengiriman Undangan Peserta 25,000 1000 Org 25,000,000
21 Sewa Infocus plus screen 3 unit selamat 3 hari 11,000,000 1 Hr 11,000,000
22 Promosi Media Cetak, Elektronik, media OnLine 25,000,000 1 Pkt 25,000,000
23 Honor Panitia 5,000,000 11 Org 55,000,000
24 Honor Panitia Hari H 1,500,000 20 Org 30,000,000
Spanduk dan umbul2 promosi sepanjang 1 km. +
25 700,000 30 Std 21,000,000
pemasangan
26 transport rekan media cetak dan elektroni 30 orang 500,000 30 Org 15,000,000
27 Biaya komunikasi panitia 10,000,000 1 Pkt 10,000,000
28 Administrasi Sekretariat selama 3 bulan 5,000,000 1 Pkt 5,000,000
29 Id Card Panitia, peserta, seragam panitia dan security 20,000 150 Org 3,000,000
30 Hadiah Gebyar Seni Budaya dan Stand terbaik 15,000,000 1 PKT 15,000,000
31 Honor Tim penilai Lomba 5,500,000 5 Org 27,500,000
32 Biaya surat menyurat 5,000,000 1 Pkt 5,000,000
Penggandaan materi Gebyar Kebangsaan untuk
33 150,000 30 Pkt 4,500,000
Sponsorship
34 Biaya keamanan selama Festival berlangsung 10,000,000 1 Pkt 10,000,000
35 Biaya konsumsi panitia dan Tamu Undangan VIP 35,000 500 Org 17,500,000
36 Doorprize 3,000,000 10 Org 30,000,000
Total Biaya Kegiatan (Lima ratus enam puluh juta lima ratus ribu rupiah) 560,500,000
O. Penutup
Kebhinnekaan atau multikulturalisme
merupakan salah satu realitas utama
yang dialami masyarakat dan
kebudayaan di masa silam, lebih-lebih
lagi pada masa kini dan di waktu-waktu
mendatang. Multikulturalisme secara
sederhana dapat dipahami sebagai
pengakuan, bahwa sebuah negara atau
masyarakat adalah beragam dan
majemuk. Sebaliknya, tidak ada satu
negarapun yang mengandung hanya
kebudayaan nasional tunggal.
Tetapi, penting dicatat, keragaman itu
hendaklah tidak diinterpretasikan secara
tunggal. Dan, lebih jauh, komitmen untuk
mengakui keberagaman sebagai salah
satu ciri dan karakter utama masyarakat perkotaan, tidaklah berarti keterserabutan, relativisme kultural, disrupsi
sosial atau konflik berkepanjangan pada setiap komunitas, masyarakat dan kelompok etnis dan rasial. Sebab, pada
saat yang sama sesungguhnya juga terdapat berbagai simbol, nilai, struktur dan lembaga dalam kehidupan bersama
yang mengikat berbagai keragaman tadi.
Semuanya ini, dan lebih khusus lagi, lembaga-lembaga, struktur-struktur, dan bahkan pola tingkah laku (patterns of
behavior) memiliki fokus tertentu terhadap kolaborasi, kerja sama, mediasi dan negosiasi untuk menyelesaikan
berbagai perbedaan. Dengan demikian, mereka potensial untuk menyelesaikan konflik yang dapat muncul dan
berkembang sewaktu-waktu. Semua simbol, nilai, struktur dan lembaga tersebut juga sangat menekankan
kehidupan bersama, saling mendukung dan menghormati satu sama lain dalam berbagai hak dan kewajiban
personal maupun komunal, dan lebih jauh lagi masyarakat nasional.
Mengetahui :
Penanggungjawab Kegiatan
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Kota Cimahi
(………………………………………………….)
10
Mengetahui :
Penanggungjawab Kegiatan
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Kota Cimahi
15