Judul Naskah
Diterbitkan Oleh:
Guepedia
The First On-Publisher in Indonesia
E-mail: guepedia@gmail.com
Fb. Guepedia
Twitter. @guepedia
Website: www.guepedia.com
2
Pilar Teduh
KATA PENGANTAR
3
Membuktikan Tuhan Itu Ada
Terima kasih
(Pilar Teduh)
.
4
Pilar Teduh
Daftar Isi
Kata Pengantar........................................................3
Daftar Isi.................................................................5
Bab 1 Pendahuluan.................................................7
Bab 2 Diskursus Penolakan Eksistensi Tuhan.........38
Bab 3 Pembuktian Adanya Tuhan...........................82
Bab 4 Syeikh Mishbah Yazdi Membuktikan Tuhan. .126
Bab 5 Penutup........................................................173
Tentang Penulis.......................................................176
5
Membuktikan Tuhan Itu Ada
6
Pilar Teduh
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
7
Membuktikan Tuhan Itu Ada
8
Pilar Teduh
9
Membuktikan Tuhan Itu Ada
10
Pilar Teduh
11
Membuktikan Tuhan Itu Ada
2
Mulyadhi Kartanegara, Lentera Kehidupan, (Bandung: PT Mizan
Pustaka, 2017) Hal. xviii. Lihat pula Erich Fromm, Psychoanalysis and
Religion (New Heaven: Yale University Press, 1950). Lihat pula Lihat Karen
Amstrong, Sejarah Tuhan (terj), (Bandung: Penerbit Mizan, 1993) Hal.459
3
Mulyadhi Kartanegara, Lentera Kehidupan, (Bandung: PT Mizan
Pustaka, 2017) Hal. xviii. Lihat pula Richard Dawkins, The God Delusion
(London: Black Swan, 2007)
4
Hasan Yusufian, Kalam Jadid, terj. Ali Passolowangi (Jakarta:
Sadra Press, 2014) Hal.xxviii
12
Pilar Teduh
5
Franz Magnis-Suseno, Menalar Tuhan (Yogyakarat: Penerbit PT Kanisius,
2006) Hal. 101
6
Hasan Yusufian, Kalam Jadid, terj. Ali Passolowangi (Jakarta:
Sadra Press, 2014) Hal.xxviii
13
Membuktikan Tuhan Itu Ada
14
Pilar Teduh
materials which can be appropriated only through the activity of the senses. I
do not generate the object from the thought, but the thought from the object;
and I hold that alone to be an object which has an existence beyond one’s own
brain”
13
Lihat Franz Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx;Dari
soialisme utopis ke perselisihan Revisionisme, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 1999) hal. 73
14
Hasan Yusufian, Kalam Jadid, terj. Ali Passolowangi (Jakarta: Sadra Press,
2014) Hal.xxv
15
Membuktikan Tuhan Itu Ada
15
Lihat Karen Amstrong, Masa Depan Tuhan: Sanggahan
Terhadap Fundamentalisme dan Ateisme, diterjemahkan oleh Yuliani Liputo
(Bandung: Penerbit Mizan, 2011) Hal. 395. Lihat juga Hasan Yusufian, Kalam
Jadid; Pendekatan Baru dalam Isu-Isu Agama, diterjemahkan oleh Ali
Passolowangi (Jakarta: Sadra Press, 2014) Hal. 29
16
Pilar Teduh
17
Membuktikan Tuhan Itu Ada
18
Pilar Teduh
21
Lihat Dimitri Gutas, Avicenna and The Aristotelian Tradition,
(Leiden: E.J. Brill, 1988) Hal. 264. Lihat pula Mulyadhi Kartanegara,
Essentials of Epistemology, (Brunei: UBD Press, 2014) hal. 128
22
Lihat William Chittick, “Ibn Arabi” dalam Nasr dan Leaman,
History of Islamic Philosophy (London: Routledge, 1996) Hal. 514
19
Membuktikan Tuhan Itu Ada
20
Pilar Teduh
21
Membuktikan Tuhan Itu Ada
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka
dapat dikemukakan identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Adanya problem epistemologis perspektif
Immanuel Kant dan beberapa filosof barat dalam
menjustifikasi pengetahuan metafisika tentang
eksistensi Tuhan. Bahwa konsep metafisika
tentang Tuhan itu tidak dapat dijangkau oleh
akal. Akal hanya menjangkau yang nampak
atau dalam bahasa Kant (phenemona) saja.
Adapun Tuhan ada dalam domain noumena,
sehingga sulit diterima nalar.
2. Problem epistemologis itu kemudian berefek
pada krisis ontologis pada sebagian filosof barat
seperti Auguste Comte yang lebih mengagungkan
pengetahuan sains empiris daripada hal-hal yang
berkenaan dengan metafisika seperti agama dan
konsep Tuhan. Baginya, orang-orang yang masih
percaya dengan dua domain tersebut adalah
terbilang kaum primitif. Jadi, orang-orang
beragama dianggap Comte sebagai manusia-
manusia yang terkungkung dalam dunia
takhayul yang tidak rill. Kontras daripada itu,
Para saintis dalam hal ini adalah orang-orang
yang tercerahkan, maju, dan merdeka.
22
Pilar Teduh
D. Tujuan Penelitian
23
Membuktikan Tuhan Itu Ada
E. Manfaat Penelitian
24
Pilar Teduh
F. Kajian Pustaka
Buku
M.T Mishbah Yazdi, menulis karya teologi
islam dalam bahasa persia berjudul “Amuzesye
Aqayid”. Buku tersebut telah diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia dengan judul “Iman
Semesta: Merancang Piramida Keyakinan”.26 Buku
ini berisi 7 Bab dengan 60 pelajaran. Di dalamnya
di bahas mulai dari agama, ketuhanan, keadilan
Tuhan, Kenabian, imamah, eskatologi, serta
beberapa masalah penting lainnya. Meskipun
buku tersebut cenderung bermuatan teologis,
tetap saja ada pendekatan filosofis-rasional.
Seperti epistemologi dalam mengenal Tuhan dan
26
M.T Mishbah Yazdi, Iman Semesta: Merancang Piramida Keyakinan,
diterjemahkan oleh Ahmad Marzuki Amin (Jakarta: Nur Al-Huda, 2012).
25
Membuktikan Tuhan Itu Ada
27
Muhsin Labib, Pemikiran Ayatullah M.T. Mishbah Yazdi: Filsuf Iran
Kontemporer (Jakarta: Sadra Press, 2011).
26
Pilar Teduh
28
M.T. Mishbah Yazdi, Buku Daras Filsafat Islam: Orientasi ke Filsafat
Islam Kontemporer, diterjemahkan oleh Musa Kazhim (Jakarta: Sadra Press,
2010).
29
Mohsen Gharawiyan, “Pengantar Memahami Buku Daras Filsafat Islam”
diterjemahkan oleh Muhammad Nur Djabir (Jakarta: Sadra Press, 2012).
27
Membuktikan Tuhan Itu Ada
30
Karen Amstrong, Masa Depan Tuhan: Sanggahan Terhadap
Fundamentalisme dan Ateisme, diterjemahkan oleh Yuliani Liputo, (Bandung:
Mizan Pustaka, 2011)
31
Hasan Yusufian, Kalam Jadid: Pendekatan Baru dalam Isu-Isu Agama,
diterjemahkan oleh Ali Passolowangi (Jakarta: Sadra Press, 2014).
28
Pilar Teduh
Artikel Ilmiah
32
Fariz Pari, Pengalaman Rasional Eksistensi Tuhan: Pengantar
Ontoteologi, Jurnal Kanz Philosophia Vol.1. Num. 1 (Jakarta: Sadra
International Institute, 2011).
29
Membuktikan Tuhan Itu Ada
Tesis
M. Alfan Sidik, menulis sebuah tesis di
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta berjudul “Epistemologi Muhammad
Taqi Mishbah Yazdi”.33 Tesis ini berisi tentang
uraian epistemologi dalam filsafat Islam guna
merespon kompleksitas modrnisme yang
melahirkan berbagai masalah tentang
skeptisisme, ateisme, dan fundamentalisme. Ada
anggapan bahwa akal tidak bisa mencapai
pengetahuann yang benar. Sehingga nalar
menjadi cuti. Namun sebaliknya, ada yang malah
mengagungkan akal semata. Sebagai pisau
analisa dalam penelitian ini digunakan teori
epistemologi Murtadha Murthahhari dan
kritisisme Immanuel Kant. Lewat pemikiran
kreatif Mishbah Yazdi yang melingkupi aliran
masya’iyyah, isyraqi, dan hikmah muta’aliyyah di
perpustakaan Hawzah ilmiah Qum-Iran.
Penelitian ini menghasilkan epistemologi Islam
yang elaboratif dalam mensintesiskan kedudukan
akal dan pengetahuan. Sehingga menghasilkan
kesimpulan bahwa cara perolehan manusia
dalam menghasilkan pengetahuan ada dua.
Yakni ‘ilmu hudhuri (pengetahuan tanpa
perantara) secara langsung, dan “ilmu hushuli
(pengetahuan dengan perantara) dengan
perantara melalui instrumen indra dan akal. Dan
akal bukan hanya sebagai instrumen, juga
sebagai sumber pengetahuan itu sendiri.
Pengetahuan juga terbagi dua macam. Yaitu
tasawwur (konsepsi) dan tasdiq (afirmasi).
Konsep ini memberikan kritik terhadap
empirisme, bahwa konsep itu bukan persepsi dari
33
M. Alfan Sidik, Epistemologi Muhammad Taqi Mishbah Yazdi,
(Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2014).
30
Pilar Teduh
31
Membuktikan Tuhan Itu Ada
36
Dikutip dari; repository.upi.edu/1267/6/T_ADPEN_999787_Chapter3.pdf.
Hal 72. 03/06/17. 10.25 WIB. (1)kualitatif merupakan setting amaliah
sebagai sumber data langsung dan peneliti menjadi instrumen utamanya,
(2)Penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Data yang terkumpul merupakan
kata-kata dan gambar, bukan berupa angka-angka, (3) Penelitian kualitatif
berkenaan dengan proses bukannya semata-mata hasil atau produk, (4)
Penelitian kualitatif mengutamakan pengolahan data secara umum terlebih
dahulu, (5) Makna merupakan perhatian utama dalam penelitian kualitatif.
37
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, (Jakarta: Rieneka Cipta, 2002), Hal. 117.
38
Sumardi Suryabrata, Metodologi penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo,1998)
Hal.85
32
Pilar Teduh
H. Sistematika Penulisan
33
Membuktikan Tuhan Itu Ada
34
Pilar Teduh
I. Bibliografi
35
Membuktikan Tuhan Itu Ada
36
Pilar Teduh
BAB II
Diskursus Penolakan Eksistensi Tuhan
A. Sejarah Ateisme
37
Membuktikan Tuhan Itu Ada
41
Simon P. Lili Tjahjadi, Tentang Atheisme (Jakarta: Jurnal STF Driyarkara
Ateisme Modern, 2009) Hal. 1.
42
Cambridge Advanced Learner’s Dictionary, Third Edition, Digital Camus
English
38
Pilar Teduh
39
Membuktikan Tuhan Itu Ada
40
Pilar Teduh
41
Membuktikan Tuhan Itu Ada
42
Pilar Teduh
49
Kamajaya, Fisika: Buku ajar kelas IX SMA, (Bandung:
PT.Grafindo Media Pratama, 2008) Hal. 147
50
Lihat kamus atau buku islam Tuhan islam manusia pak
haidar
51
Lihat kamus atau liat glosarium buku pak haidar buku saku
dan islam Tuhan islam manusia
43
Membuktikan Tuhan Itu Ada
44
Pilar Teduh
52
Mulyadhi Kartanegera, Menembus Batas Waktu: Panorama Filsafat Islam
(Bandung: Penerbit Mizan, 200) Hal. 88. Lihat juga Mulyadhi
Kartanegara, Menyibak Tirai Kejahilan:Pengantar
Epistemologi Islam (Bandung: Penerbit Mizan, 2003) Hal.
127. Lihat Pula Mulyadhi Kartanegara, Nalar Religius:
Memahami Hakikat Tuhan, Alam, dan Manusia, (Jakarta: PT
Gelora Aksara Pratama, 2007) Hal. 108. Disebutkan dalam
bahasa Perancis “Je n’ai pas besoin de cet hypothese” (saya
tidak memerlukan hipotesa seperti itu). Lihat pula Antony
Flew, A Dictionary of Philosophy, Revised Second Edition,
(New York: St. Martin’s Press, 1984) hal 197, dan Bertrand
Russsell, Religion and Science, (London: Oxford University
Press, ) Hal. 58
45
Membuktikan Tuhan Itu Ada
53
Simon P. Lili Tjahjadi, Tentang Atheisme (Jakarta: Jurnal STF Driyarkara
Ateisme Modern, 2009) Hal. 3
46
Pilar Teduh
47
Membuktikan Tuhan Itu Ada
48
Pilar Teduh
49
Membuktikan Tuhan Itu Ada
50
Pilar Teduh
56
Franz Magnis Suseno, Menalar Tuhan, (Yogyakarta:
Penerbit Kanisius, 2006) Hal. 67
51
Membuktikan Tuhan Itu Ada
52
Pilar Teduh
57
Franz Magnis Suseno, Menalar Tuhan, (Yogyakarta:
Penerbit Kanisius, 2003) Hal. 72
58
Frans Magnis Suseno, Menalar Tuhan, (Yogyakarta:
Penerbit Kanisius, 2003) Hal. 73
53
Membuktikan Tuhan Itu Ada
54
Pilar Teduh
55
Membuktikan Tuhan Itu Ada
56
Pilar Teduh
62
Frans Magnis Suseno, Menalar Tuhan, (Yogyakarta:
Penerbit Kanisius, 2003) Hal. 78
63
Frans Magnis Suseno, Menalar Tuhan, (Yogyakarta:
Penerbit Kanisius, 2003) Hal. 79
57
Membuktikan Tuhan Itu Ada
58
Pilar Teduh
66
James F Brennan, History and System of Psychology (New Jersey: Pearson
EducationUpper Saddle River, 2002) Hal. 221
59
Membuktikan Tuhan Itu Ada
60
Pilar Teduh
67
Frans Magnis Suseno, Menalar Tuhan, (Yogyakarta:
Penerbit Kanisius, 2003) Hal. 85. Cari di buku Where there is
no pshyciater
61
Membuktikan Tuhan Itu Ada
68
Lihat Buku Sigmund Freud di kampus tentang neurosis
terbitan series mizan. Kemungkinan adanya neurosis bisa
dideteksi bila muncul rasa fobia (keadaan takut tanpa
alasan), Obsesi (kelakuan yang tida proporsional),
hipokhondrik (merasa sakit padahal tidak sakit), histeris dan
dan ciri-ciri psikosomatris lainnya.
69
Oedipus adalah salah satu tokoh dalam mitologi Yunani yang, dengan tanpa
sadar, telah membunuh ayahnya sendiri, kemudian kawin dengan ibunya.
Tentu saja perbuatannya itu mendapatkan kecaman dan kutukan dari para
Dewa.
62
Pilar Teduh
63
Membuktikan Tuhan Itu Ada
64
Pilar Teduh
65
Membuktikan Tuhan Itu Ada
66
Pilar Teduh
67
Membuktikan Tuhan Itu Ada
68
Pilar Teduh
69
Membuktikan Tuhan Itu Ada
70
Pilar Teduh
71
Membuktikan Tuhan Itu Ada
83
Karen Amstrong, Masa Depan Tuhan, terj. Yuliani Lupito (Bandung: Mizan
Pustaka,2011) Hal. 25
72
Pilar Teduh
73
Membuktikan Tuhan Itu Ada
74
Pilar Teduh
85
“It is Hume who awakened me from my dogmatic slumber,” Lihat
Pula Muhammad Taqi Mishbah Yazdi, Philosophical Instructions: An
Introduction to Contemporary Islamic Philosophy, ter. Muhammad
Legenhausen, (New York: Institute of Global Cultural Studies
University of Binghamton, 1999). Hal. 36
75
Membuktikan Tuhan Itu Ada
86
Lihat pembagian filsafat akal teoritis (matematika, fisika, metafisika) dan
filsafata akal praktis (etika, ekonomi, dan politik) Muhammad Taqi Mishbah
Yazdi, Al-Manhaj Al-Jadid Fi Talim Al Falsafah terj.Muhammad Abdul
Munim al-Khafini (Beirut: Dar atta’aarif al matbuu’aat, 1999) Hal.18
87
Haidar Bagir, Buat Apa Shalat, (Bandung: Mizan Pustaka, 2007) Hal. 48
76
Pilar Teduh
77
Membuktikan Tuhan Itu Ada
78
Pilar Teduh
79
Membuktikan Tuhan Itu Ada
Bab III
Argumentasi Pembuktian Eksistensi Tuhan
A. Konsep Tuhan
91
Lihat 6 kritikan Muhammad Taqi Mishbah Yazdi pada dasar-dasar
positivisme dalam karyanya Buku Daras Filsafat Islam, terj. Musa Kazhim
(Jakarta: Sadra Press, 2010) Hal. 153-154. Muhammad Taqi Mishbah Yazdi,
Philosophical Instructions: An Introduction to Contemporary Islamic
Philosophy, ter. Muhammad Legenhausen, (New York: Institute of Global
Cultural Studies University of Binghamton, 1999). Hal. 154
92
Muhammad Taqi Mizhbah Yazdi, Philosophical Instructions; an
Introdiction to Contemporary Islamic Philosophy terj. Muhammad
Legenhausen (Qum: Dar Rāh-e Haqq Institute, 1992) Hal. 506. “The
Concept which common people have about Almighty God and
the meaning which is understood upon hearing the word
‘God’ or its synonyms in various language is that of an
existent which has created the cosmos.”
80
Pilar Teduh
81
Membuktikan Tuhan Itu Ada
97
Ninian Smart, The World’s Religions (Cambridge: Cambridge University
Press, 1993) hal. 77. Menurut riset yang dilakukan oleh Ninian Smart, Agama
Buddha khususnya Theravada adalah sebuah contoh dari mistisisme tanpa
Tuhan.
98
Kitab Bhagavadgita 14.27
99
Lihat L. Ivry, Al-Kindi’s Metaphysics: A Translation of Ya’qub ibn Ishaq
Al-Kindi’s Treatise Fil Al-Falsafa Al-Ula (Albany: State University of New
York, 1974) Hal. 172.
100
Lihat Anthony Flew, A Dictionary of Philosophy, Revised Second edition
(New York: St. Martin’s Press, 1984) Hal. 69
82
Pilar Teduh
83
Membuktikan Tuhan Itu Ada
84
Pilar Teduh
85
Membuktikan Tuhan Itu Ada
Seyyed Hossein Nasr dan Oliver Leaman (New York: Routledge, 1996) hal.
504. Pandangan wahdat al-Wujud kemudian dikoreksi oleh Syaikh Ahmad
Sirhindi, mengganti istilah tersebut menjadi wahdat al-Syuhud (kesatuan
penyaksian). Lihat William C. Chittick , The School of Ibn ‘Arabi, History of
Islamic Philosophy, ed. Seyyed Hossein Nasr dan Oliver Leaman (New York:
Routledge, 1996) hal. 520.
86
Pilar Teduh
112
Lihat William C. Chittick , Ibn ‘Arabi, History of Islamic Philosophy, ed.
Seyyed Hossein Nasr dan Oliver Leaman (New York: Routledge, 1996) hal.
501. “In theological language, Ibn ‘Arabi describes the vision acvieved
through human perfection as the balanced combination of the declaration of
God’s incomparability (tanzih) and that of His Similarity (tasybih).”
87
Membuktikan Tuhan Itu Ada
88
Pilar Teduh
89
Membuktikan Tuhan Itu Ada
90
Pilar Teduh
91
Membuktikan Tuhan Itu Ada
92
Pilar Teduh
117
Lihat Felix Klein-Franke, Al-Kindi, History of Islamic Philosophy, ed.
Seyyed Hossein Nasr dan Oliver Leaman (New York: Routledge, 1996) hal.
169
118
Abdul Hadi W.M, Cakrawala Budaya Islam, (Yogyakarta:
Ircisod, 2016) Hal. 132-133
93
Membuktikan Tuhan Itu Ada
94
Pilar Teduh
119
Majid Fakhry, Sejarah Filsafat Islam, terj. Mulyadhi Kartanegara (Jakarta:
Pustaka Jaya, 1986 ) hal. 122. Bandingkan dengan Majid Fakhry, History of
Islamic Philosophy, (New York: Columbia University Press, 1983)
95
Membuktikan Tuhan Itu Ada
96
Pilar Teduh
97
Membuktikan Tuhan Itu Ada
122
Mulyadhi Kartanegara, Gerbang Kearifan: Sebuah
Pengantar Filasafat Islam (Jakarta: Lentera Hati, 2006) Hal.
81
98
Pilar Teduh
99
Membuktikan Tuhan Itu Ada
123
Ian Richard Netton, Allah Transcendent: Studies in The Structure and
Semiotics of Islamic Philosophy, Theology and Cosmology, (Richardmond:
Curzon Press, 1989) Hal. 53. Cari Jurnal STF Driyarkara Kosmologi
Aristoteles....
100
Pilar Teduh
124
Joel Kraemer, Philosophy in The Renassaince of Islam, (Leiden: E.J. Brill,
1986) Hal. 194
125
Cari puisi Rumi tentang Cinta, alam, dan Tuhan
126
Felix Klein Franke, Al-Kindi, History of Islamic Philoshopy ed. Seyyed
Hossein Nasr dan Oliver Leaman (London dan New York: Routledge:1996)
Hal. 165. Abu Ya’qub ibn Ishaq Al-Kindi is generally held to have been the
101
Membuktikan Tuhan Itu Ada
102
Pilar Teduh
127
Lihat Hasan Yusufian, Kalam Jadid: Sebuah Pendekatan Baru Dalam Isu-
Isu Agama, terj. Ali Passolowangi (Jakarta: Sadra Press, 2014) Hal. 83
103
Membuktikan Tuhan Itu Ada
104
Pilar Teduh
105
Membuktikan Tuhan Itu Ada
b. Argumen Ontologis
Argumen kosmologis di atas meskipun
sangat berguna untuk membuktikan eksistensi
Tuhan dengan berdasarkan pada penalaran akal
pada alam, tetapi masih memiliki kelemahan,
sebagaiman telah didemonnstarikan pada uraian
di atas. Paling tidak, penelaran jenis ini mulai
sedikit terlepas dari ketergantungan pada nash
ayat-ayat suci dan lebih menghargai akal.
Meskipun argumen ini telah diterima dan
digunakan oleh Al-Kindi, tetapi seperti sifatnya
filsafat yang radikal, argumen kosmologi
106
Pilar Teduh
129
Lihat Dimitri Gutas, Avicenna and the Aristotelian Tradition, (Leiden: E.J.
Brill, 1988) Hal. 264. Bandingkan pula dengan Mulyadhi Kartanegara,
Essentials of Islamic Epistemology, (Brunei: UBD Press, 2014) Hal. 128
107
Membuktikan Tuhan Itu Ada
130
Lihat tentang pembagian wujud ini pada Sayyed Hossein Nasr, Three
Muslim Sages, (Cambridge: Harvard University Press, 1964) Hal. 24-25
108
Pilar Teduh
109
Membuktikan Tuhan Itu Ada
110
Pilar Teduh
131
Lihat Hasan Yusufian, Kalam Jadid: Sebuah Pendekatan Baru Dalam Isu-
Isu Agama, terj. Ali Passolowangi (Jakarta: Sadra Press, 2014) Hal. 71
111
Membuktikan Tuhan Itu Ada
132
Lihat Hasan Yusufian, Kalam Jadid: Sebuah Pendekatan Baru Dalam Isu-
Isu Agama, terj. Ali Passolowangi (Jakarta: Sadra Press, 2014) Hal. 76
112
Pilar Teduh
113
Membuktikan Tuhan Itu Ada
133
Hasan Yusufian, Kalam Jadid : Pendekatan Baru Dalam Isu-Isu
Agama terj. Ali Passolowangi (Jakarta: Sadra Press, 2014) Hal.
88. berasal dari kata telos (tujuan) dan
logos (ilmu), berkaitan dengan kajian tentang fenomena yang
menampakkan keteraturan,
desain, tujuan, akhir, cita-cita, tendensi, sasaran, dan arah. Lihat Haidar Bagir,
Buku Saku Filsafat Islam, (Bandung: Mizan Pustaka, 2005)Hal. 17. Lihat juga
Karen Amstrong, Masa Depan Tuhan, terj. Yuliani Liputo(Bandung: Mizan
114
Pilar Teduh
115
Membuktikan Tuhan Itu Ada
116
Pilar Teduh
138
Fuad Hassan, Pengantar Filsafat Barat (Jakarta: Pustaka Jaya, 1996)
Hal.19-20
117
Membuktikan Tuhan Itu Ada
118
Pilar Teduh
119
Membuktikan Tuhan Itu Ada
142
Dominique Urvoy, Ibn Rushd, History of Islamic Philosophy ed. Seyyed
Hossein Nasr and Oliver Leaman, (New York: Routledge, 1996) Hal.333
143
Mulyadhi Kartanegara, Nalar Religius:Memahami Hakikat Tuhan, Alam,
dan Manusia (Jakarta; Pustaka Jaya, 2000) Hal. 35
120
Pilar Teduh
144
Lihat https://rumahfilsafat.com/2010/08/04/jika-ada-tuhan-
mengapa-ada-kejahatan-dan-penderitaan/ diambil 13/04/2017. 0:54.
Lihat Pula sebuah artikel yang ditulis oleh Haidar Bagir, Membincang
Keadilan Tuhan (Teodise) dalam Bencana Tsunami di Aceh, Unusia
NO. 56/XXVIII/II/2005.
121
Membuktikan Tuhan Itu Ada
Bab IV
Analisa Akal dalam Membuktikan Eksistensi Tuhan
Perspektif Metafisika Muhammad Taqi Mizhbah Yazdi
A. Akal
Akal berasal dari kata dalam bahasa Arab ‘aql
yang berarti pengikat secara harfiah. ‘aql berasal
dari kata kerja ‘aqala yang berarti berakal dan
122
Pilar Teduh
145
Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia
(Surabaya: Pustaka Progressif, 1997) Hal. 956-957.
146
Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Al-‘asri (Surabaya: Multi
Karya Grafika,1996) Hal. 1307
147
Mulyadi Kartanegara, Lentera Kehidupan (Bandung: Mizan Pustaka,
2017) Hal.
148
Hasan Yusufian, Akal dan Wahyu: Tentang Rasionalitas Dalam Ilmu,
Agama, dan Filsafat, terj. Ammar Fauzi Heryadi (Jakarta: Sadra Press, 2011)
Hal. 243
123
Membuktikan Tuhan Itu Ada
124
Pilar Teduh
125
Membuktikan Tuhan Itu Ada
126
Pilar Teduh
127
Membuktikan Tuhan Itu Ada
156
Kata ‘’mind” dalam sebagian literatur barat berarti sama dengan jiwa,
Rene Descartes (w.1650) misalnya, menggunakan istilah “mind-body
problem” untuk menjelaskan hubungan antara jiwa dan tubuh. Lihat Anthony
Flew, a Dictionary of Philosophy, (New York: St. Martin Press, 1984) Hal.
232-233
157
128
Pilar Teduh
158
129
Membuktikan Tuhan Itu Ada
130
Pilar Teduh
B. Pengetahuan
Macam-macam pengetahuan menurut
Muhammad Taqi Mizbah Yazdi, dari satu sudut
pandang secara umum bagaimana jalur
pengetahuan diperoleh dalam upaya
mendapatkan pandangan dunia (world view),
terbagi menjadi empat macam. Pertama,
pengetahuan indrawi (experimental
understanding). Kedua, Pengetahuan rasional
(Intellectual Understanding). Ketiga, Pengetahuan
Tekstual (Devotional Understanding or Religious
Understanding). Keempat, Pengetahuan hudhuri
atau Syuhudi (Mystical or Intuitive
Understanding).159 Adapun Penjelasan rinci dari
keempat pengetahuan tersebut sebagai berikut:
1. Pengetahuan Indrawi. Dengan pancaindranya,
seseorang akan mendapatkan sebuah
pengetahuan yang berkaitan dengan fungsi
dari masing-masing indra-indra itu. Peran
akal juga tidak boleh dinafikkan dalam
perolehan pengetahuan tersebut.
Pengetahuan yang diperoleh lewat jalur indra
ini telah digunakan di berbagai cabang ilmu
empiris seperti: Fisika, Kimia, dan Biologi.
2. Pengetahuan Rasional. Pengetahuan ini
tersusun dari konsep-konsep
159
Muhammad Taqi Mishbah Yazdi, Theological Instructions: An
Introduction To Contemporary Islamic Theology terj. Mirza Muhammad
Abbas Rida (Qum: Institute of Imam Khumayni (IIK), 2006) Hal. 29
131
Membuktikan Tuhan Itu Ada
132
Pilar Teduh
161
Ulasan tentang empat macam pengetahun ini dapat dirujuk di Muhammad
Taqi Mishbay Yazdi, Iman Semesta: Merancang Piramida Keyakinan.
(Jakarta: Nur Al-Huda, 2012) Hal. 53-54
162
Muhammad Taqi Mishbah Yazdi, Theological Instructions: An Introduction
To Contemporary Islamic Theology terj. Mirza Muhammad Abbas Rida
(Qum: Institute of Imam Khomeini (IIK), 2006) Hal. 30
133
Membuktikan Tuhan Itu Ada
163
Lihat uraian empat macam pandangan dunia tersebut dalam Muhammad
Taqi Mishbah Yazdi, Iman Semesta: Merancang Piramida Keyakinan.
(Jakarta: Nur Al-Huda, 2012) Hal. 55
164
Muhammad Taqi Mishbah Yazdi, Theological Instructions: An
Introduction To Contemporary Islamic Theology terj. Mirza Muhammad
Abbas Rida (Qum: Institute of Imam Khomeini (IIK), 2006) Hal. 21
134
Pilar Teduh
165
Muhammad Taqi Mishbah Yazdi, Iman Semesta: Merancang Piramida
Keyakinan. (Jakarta: Nur Al-Huda, 2012) Hal. 29
166
Karen Amstong, Masa Depan Tuhan, terj. Yuliani Liputo (Bandung: Mizan
Pustaka, 2011) Hal. 26
135
Membuktikan Tuhan Itu Ada
Analisis Kritis
136
Pilar Teduh
137
Membuktikan Tuhan Itu Ada
138
Pilar Teduh
139
Membuktikan Tuhan Itu Ada
170
Pandangan dunia adalah seperangkat keyakinan mengenai penciptaan,
alam semesta, dan manusia, bahkan mengenai wujud secara mutlak.
Sedangkan arti ideologi, salah satunya adalah seperangkat pandangan
universal tentang sikap praktis manusia. Berdasarkan dua arti ini, sistem
akidah setiap agama dapat dianggap sebagai sebuah pandangan yang bersifat
universal. Sedang sistem hukum praktis agama agama yang bersifat umum
adalah ideologinya. Maka dari itu, kedua istilah ini dapat diterapkan pada
ushuluddin dan furu’uddin. Lihat Muhammad Taqi Mishbah Yazdi,
140
Pilar Teduh
141
Membuktikan Tuhan Itu Ada
172
Toshihiko Izutsu, Konsep Kepercayaan dalam Teologi Islam: Analisis
Semantik Iman dan Islam terj. Agus Fahru Husein (Yogyakarta: Tiara Wacana
Yogya, 1994) Hal.124. Karena akal menurut Mu’tazilah adalah sesuatu yang
umum pada semua orang baik yang beriman ataupun yang kafir, bahkan tidak
ada perbedaan antara Nabi dan orang biasa ketika bersangkutan dengan akal.
173
Muhammad Taqî Mishbâh al-Yazdî, Al-Manhaj al-Jadîd fî Ta‘lîm al-
Falsafah, terj. M. -Abdul Mun’im al-Khâqânî (Qom: Mu‘assasah al-Nasyr al-
Islâmî, tt.), I: 171-172.
142
Pilar Teduh
143
Membuktikan Tuhan Itu Ada
144
Pilar Teduh
176
Muhammad Taqi Mishbah Yazdi, Theological Instructions: An
Introduction To Contemporary Islamic Theology terj. Mirza Muhammad
Abbas Rida (Qum: Institute of Imam Khomeini (IIK), 2006) Hal. 34
145
Membuktikan Tuhan Itu Ada
146
Pilar Teduh
147
Membuktikan Tuhan Itu Ada
148
Pilar Teduh
149
Membuktikan Tuhan Itu Ada
150
Pilar Teduh
151
Membuktikan Tuhan Itu Ada
152
Pilar Teduh
179
Muhammad Taqi Mishbah Yazdi, Theological Instructions: An
Introduction To Contemporary Islamic Theology terj. Mirza Muhammad
Abbas Rida (Qum: Institute of Imam Khomeini (IIK), 2006) Hal. 37. Lihat
pula Muhammad Taqi Mishbah Yazdi, Iman Semesta: Merancang Piramida
Keyakinan. (Jakarta: Nur Al-Huda, 2012) Hal. 76
153
Membuktikan Tuhan Itu Ada
180
Muhammad Taqi Mishbah Yazdi, Theological Instructions: An
Introduction To Contemporary Islamic Theology terj. Mirza Muhammad
Abbas Rida (Qum: Institute of Imam Khomeini (IIK), 2006) Hal. 37. Lihat
pula Muhammad Taqi Mishbah Yazdi, Iman Semesta: Merancang Piramida
Keyakinan. (Jakarta: Nur Al-Huda, 2012) Hal. 77
181
Qs. Al-an’am: 95
154
Pilar Teduh
155
Membuktikan Tuhan Itu Ada
156
Pilar Teduh
157
Membuktikan Tuhan Itu Ada
158
Pilar Teduh
159
Membuktikan Tuhan Itu Ada
185
Muhammad Taqi Mishbah Yazdi, Theological Instructions: An
Introduction To Contemporary Islamic Theology terj. Mirza Muhammad
Abbas Rida (Qum: Institute of Imam Khomeini (IIK), 2006) Hal. 38. Lihat
pula Muhammad Taqi Mishbah Yazdi, Iman Semesta: Merancang Piramida
Keyakinan. (Jakarta: Nur Al-Huda, 2012) Hal. 84
186
Muhammad Taqi Mishbah Yazdi, Philosophical Instructions: An
Introduction to Contemporary Islamic Philosophy, ter. Muhammad
Legenhausen, (New York: Institute of Global Cultural Studies University of
Binghamton, 1999). Hal. 279. Lihat pula uraian tentang definisi kausalitas
pada Mohsen Gharawiyan, Pengantar Memahami Buku Daras Filsafat Islam,
terj. Muhammad Nur Djabir (Jakarta: Sadra Press, 2012) Hal. 105.
160
Pilar Teduh
187
Muhammad Taqi Mishbah Yazdi, Theological Instructions: An
Introduction To Contemporary Islamic Theology terj. Mirza Muhammad
Abbas Rida (Qum: Institute of Imam Khomeini (IIK), 2006) Hal. 39. Lihat
pula Muhammad Taqi Mishbah Yazdi, Iman Semesta: Merancang Piramida
Keyakinan. (Jakarta: Nur Al-Huda, 2012) Hal. 85
161
Membuktikan Tuhan Itu Ada
4. Kemustahilan Tasalsul
Premis yang terakhir yang telah kita
gunakan dalam argumentasi ini adalah bahwa
mata rantai sebab harus berakhir pada yang
dirinya bukan lagi akibat. Sebagaimana yang
188
Muhammad Taqi Mishbah Yazdi, Theological Instructions: An
Introduction To Contemporary Islamic Theology terj. Mirza Muhammad
Abbas Rida (Qum: Institute of Imam Khomeini (IIK), 2006) Hal. 40. Lihat
pula Muhammad Taqi Mishbah Yazdi, Iman Semesta: Merancang Piramida
Keyakinan. (Jakarta: Nur Al-Huda, 2012) Hal. 85
162
Pilar Teduh
163
Membuktikan Tuhan Itu Ada
164
Pilar Teduh
165
Membuktikan Tuhan Itu Ada
166
Pilar Teduh
Bab V
Penutup
A. Kesimpulan
167
Membuktikan Tuhan Itu Ada
168
Pilar Teduh
169
Membuktikan Tuhan Itu Ada
170
Pilar Teduh
Tentang Penulis
Jamal. Lahir di
daerah pesisir
pantai utara
Desa Pabean
Ilir, Blok Tegur
RT. 20. RW. 05.
N0 47. 45219
Kecamatan
Pasekan,
Kabupaten
Indramayu,
Jawa Barat
pada hari
Jum’at 22 April
1994. Riwayat
pendidikan
dasar, penulis
tempuh di SDN Pabean Ilir III. Kemudian penulis
melanjutkan di SMPN 1 Pasekan. Setelah itu, penulis
mendapatkan beasiswa penuh untuk melanjutkan
pendidikan di Islamic Boarding School SMA Unggulan
Da’i An-Nur. Penulis pernah menjadi peserta pemilihan
murid berprestasi Indramayu mewakili SD hingga SMP.
Ketika SMP, penulis aktif dalam organisasi siswa intra
sekolah (osis) sebagai ketua dan ekstrakurikuler
Pramuka. Begitupun ketika SMA, penulis juga sempat
aktif dalam osis sebagai ketua dan ekstrakurikuler
paskibra, Beladiri Tarung Derajat, dan sebagai vokalis
grup band bernama Adventure hingga berhasil meraih
juara 1 tingkat pelajar nasional di Universitas Indonesia,
pada peringatan Geography-Festival tahun 2012. Selain
tertarik pada seni musik, penulis juga hobi menulis puisi
dan syair. Beberapa karya lagu telah dibuat di studio
rekaman. Selain itu, satu film yang penulis bintangi
sendiri berjudul “Bingkisan An-Nur” juga sudah bisa di
tonton di channel Youtube. Saat ini, penulis aktif di
organisasi Forum Himpunan Mahasiswa (FHM) Sadra
sebagai ketua, pengurus Himpunan Mahasiswa Islam
171
Membuktikan Tuhan Itu Ada
172
Pilar Teduh
173