Hadits Arbain Nawawi PDF
Hadits Arbain Nawawi PDF
Imam Nawawi
ﺖ
ُ ﺳ ِﻤ ْﻌ
َ : ل َ ﻋ ْﻨ ُﻪ ﻗَﺎ
َ ﷲ ُ ﻲ ا َﺿ ِ ب َر ِ ﺨﻄﱠﺎ َ ﻦ ا ْﻟ ِ ﻋ َﻤ َﺮ ْﺑ ُ ﺺ ٍ ﺣ ْﻔ َ ﻲ ْ ﻦ َأ ِﺑَ ﻦ َأ ِﻣ ْﻴ ِﺮ ا ْﻟ ُﻤ ْﺆ ِﻣ ِﻨ ْﻴْﻋَ
ئ ﻣَﺎٍ ت َوِإ ﱠﻧﻤَﺎ ِﻟ ُﻜﻞﱢ ا ْﻣ ِﺮ ِ ل ﺑِﺎﻟ ﱢﻨﻴﱠﺎ ُ ﻋﻤَﺎ
ْﻷَ ِإ ﱠﻧﻤَﺎ ْا: ل ُ ﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ َﻳ ُﻘ ْﻮ ِ لا َ ﺳ ْﻮ
ُ َر
ﺖ
ْ ﻦ آَﺎ َﻧ
ْ َو َﻣ،ِﺳ ْﻮِﻟﻪُ ﷲ َو َر ِ ﺠ َﺮ ُﺗ ُﻪ ِإﻟَﻰ ا
ْ ﺳ ْﻮِﻟ ِﻪ َﻓ ِﻬُ ﷲ َو َر ِ ﺠ َﺮ ُﺗ ُﻪ ِإﻟَﻰ ا ْ ﺖ ِه ْ ﻦ آَﺎ َﻧ ْ َﻓ َﻤ. َﻧﻮَى
. ﺟ َﺮ ِإَﻟ ْﻴ ِﻪ
َ ﺠ َﺮ ُﺗ ُﻪ ِإﻟَﻰ ﻣَﺎ هَﺎْ ﺤﻬَﺎ َﻓ ِﻬ ُ ﺼ ْﻴ ُﺒﻬَﺎ َأ ْو ا ْﻣ َﺮَأ ٍة َﻳ ْﻨ ِﻜ
ِ ﺠ َﺮ ُﺗ ُﻪ ِﻟ ُﺪ ْﻧﻴَﺎ ُﻳْ ِه
]رواﻩ إﻣﺎﻣﺎ اﻟﻤﺤﺪﺛﻴﻦ أﺑﻮ ﻋﺒﺪ اﷲ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ إﺳﻤﺎﻋﻴﻞ ﺑﻦ إﺑﺮاهﻴﻢ ﺑﻦ اﻟﻤﻐﻴﺮة ﺑﻦ ﺑﺮدزﺑﺔ اﻟﺒﺨﺎري واﺑﻮ اﻟﺤﺴﻴﻦ ﻣﺴﻠﻢ ﺑﻦ
[اﻟﺤﺠﺎج ﺑﻦ ﻣﺴﻠﻢ اﻟﻘﺸﻴﺮي اﻟﻨﻴﺴﺎﺑﻮري ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺤﻴﻬﻤﺎ اﻟﻠﺬﻳﻦ هﻤﺎ أﺻﺢ اﻟﻜﺘﺐ اﻟﻤﺼﻨﻔﺔ
Kosa kata / ﻣﻔﺮدات:
( اﻷﻋﻤﺎل )اﻟﻌﻤﻞ: Perbuatan اﻣﺮء : Seseorang
ﻧﻮى : (Dia) niatkan اﻣﺮأة : seorang wanita
Catatan :
1. Hadits ini merupakan salah satu dari hadits-hadits yang menjadi inti ajaran Islam. Imam
Ahmad dan Imam syafi’i berkata : Dalam hadits tentang niat ini mencakup sepertiga
ilmu. Sebabnya adalah bahwa perbuatan hamba terdiri dari perbuatan hati, lisan dan
anggota badan, sedangkan niat merupakan salah satu dari ketiganya. Diriwayatkan dari
Imam Syafi’i bahwa dia berkata : Hadits ini mencakup tujuh puluh bab dalam fiqh.
Sejumlah ulama bahkan ada yang berkata : Hadits ini merupakan sepertiga Islam.
2. Hadits ini ada sebabnya, yaitu: ada seseorang yang hijrah dari Mekkah ke Madinah
dengan tujuan untuk dapat menikahi seorang wanita yang konon bernama : “Ummu
Qais” bukan untuk mendapatkan keutamaan hijrah. Maka orang itu kemudian dikenal
dengan sebutan “Muhajir Ummi Qais” (Orang yang hijrah karena Ummu Qais).
1. Yang dimaksud perbuatan disini adalah amal ibadah yang membu-tuhkan niat. Adapun perbuatan buruk niat baiknya tidak
akan merubah buruknya menjadi baik
2. Niat adalah keinginan dan kehendak hati.
1. Hijrah secara bahasa artinya : meninggalkan, sedangkan menurut syariat artinya : meninggalkan negri kafir menuju negri
Islam dengan maksud menyelamatkan agamanya. Yang dimaksud dalam hadits ini adalah perpindahan dari Mekkah ke
Madinah sebelum Fathu Makkah (Penaklukan kota Mekkah th. 8 H).
Pelajaran yang terdapat dalam Hadits / اﻟﻔﻮاﺋﺪ ﻣﻦ اﻟﺤﺪﻳﺚ:
1. Niat merupakan syarat layak/diterima atau tidaknya amal perbuatan, dan amal ibadah
tidak akan mendatangkan pahala kecuali berdasarkan niat (karena Allah ta’ala).
2. Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya di hati.
3. Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena Allah ta’ala dituntut pada semua
amal shaleh dan ibadah.
4. Seorang mu’min akan diberi ganjaran pahala berdasarkan kadar niatnya.
5. Semua pebuatan yang bermanfaat dan mubah (boleh) jika diiringi niat karena mencari
keridhoan Allah maka dia akan bernilai ibadah.
6. Yang membedakan antara ibadah dan adat (kebiasaan/rutinitas) adalah niat.
7. Hadits diatas menunjukkan bahwa niat merupakan bagian dari iman karena dia
merupakan pekerjaan hati, dan iman menurut pemahaman Ahli Sunnah Wal Jamaah
adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan
perbuatan.
اﻟﺤـﺪﻳﺚ اﻟﺜﺎﻧﻲ
HADITS KEDUA
ﷲُ ﺻﻠﱠﻰ ا َ ﷲ ِ لا ِ ﺳ ْﻮُ ﻋ ْﻨ َﺪ َر ِ س ٌ ﺟُﻠ ْﻮُ ﻦ ُﺤ ْ َﺑ ْﻴ َﻨﻤَﺎ َﻧ: ل َ ﻋ ْﻨ ُﻪ َأﻳْﻀًﺎ ﻗَﺎ َ ﷲ ُ ﻲا َﺿ ِ ﻋ َﻤ َﺮ َر ُ ﻦ ْﻋ َ
ﻻ
َ ،ِﺸ ْﻌﺮ ﺳﻮَا ِد اﻟ ﱠ َ ﺷ ِﺪ ْﻳ ُﺪ َ ب ِ ض اﻟﱢﺜﻴَﺎ ِ ﺷ ِﺪ ْﻳ ُﺪ َﺑﻴَﺎ َ ﻞ ٌﺟ ُ ﻋَﻠ ْﻴﻨَﺎ َر
َ ﻃَﻠ َﻊ َ ت َﻳ ْﻮ ٍم ِإ ْذ َ ﺳﱠﻠ َﻢ ذَا َ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َو َ
ﻲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﺲ ِإﻟَﻰ اﻟ ﱠﻨ ِﺒ ﱢَ ﺟَﻠ َ ﺣﺘﱠﻰ َ ،ٌﺣﺪ َ ﻻ َﻳ ْﻌ ِﺮ ُﻓ ُﻪ ِﻣﻨﱠﺎ َأ
َ َو،ِﺴ َﻔﺮ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َأ َﺛ ُﺮ اﻟ ﱠ
َ ُﻳﺮَى
ﻦ
ِﻋ َ ﺧ ِﺒ ْﺮﻧِﻲ ْ ﺤﻤﱠﺪ َأ َ ﻳَﺎ ُﻣ:ل َ ﺨ َﺬ ْﻳ ِﻪ َوﻗَﺎ
ِ ﻋﻠَﻰ َﻓ َ ﺿ َﻊ َآ ﱠﻔ ْﻴ ِﻪ َ ﺳ َﻨ َﺪ ُر ْآ َﺒ َﺘ ْﻴ ِﻪ ِإﻟَﻰ ُر ْآ َﺒ َﺘ ْﻴ ِﻪ َو َو ْ َﻓَﺄ
ﷲُ ﻻا ﻻ ِإَﻟ َﻪ ِإ ﱠ َ ن ْ ﺸ َﻬ َﺪ َأ ْ ن َﺗْ ﻼ ُم َأ َﺳ ِﻹ ِ ْا: ﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ِ لا ُ ﺳ ْﻮ ُ ل َر َ َﻓﻘَﺎ،ِﻼم َﺳ ْﻹ ِ ْا
ﺖَ ﺞ ا ْﻟ َﺒ ْﻴ ﺤﱠ ُ ن َو َﺗ َ ﺼ ْﻮ َم َر َﻣﻀَﺎ ُ ﻲ اﻟ ﱠﺰآَﺎ َة َو َﺗ َ ﻼ َة َو ُﺗ ْﺆ ِﺗ
َ ﺼﷲ َو ُﺗ ِﻘ ْﻴ َﻢ اﻟ ﱠ ِ لا ُ ﺳ ْﻮُ ﺤ ﱠﻤﺪًا َر َ ن ُﻣ َوَأ ﱠ
ﻦ
ِﻋ َ ﺧ ِﺒ ْﺮﻧِﻲ ْ َﻓَﺄ:ل َ ﻗَﺎ،ُﺼ ﱢﺪ ُﻗﻪ َ ﺴَﺄُﻟ ُﻪ َو ُﻳْ ﺠ ْﺒﻨَﺎ َﻟ ُﻪ َﻳِ َﻓ َﻌ،َﺻ َﺪ ْﻗﺖ َ :ل َ ﻼ ﻗَﺎً ﺳ ِﺒ ْﻴ
َ ﺖ ِإَﻟ ْﻴ ِﻪ
َ ﻄ ْﻌ َ ﺳ َﺘْ نا ِ ِإ
ﻦ ﺑِﺎ ْﻟ َﻘ َﺪ ِرَ ﺧ ِﺮ َو ُﺗ ْﺆ ِﻣ ِ ﺳِﻠ ِﻪ َوا ْﻟ َﻴ ْﻮ ِم اﻵ ُ ﻼ ِﺋ َﻜ ِﺘ ِﻪ َو ُآ ُﺘ ِﺒ ِﻪ َو ُر
َ ﷲ َو َﻣ ِ ﻦ ﺑِﺎ َ ن ُﺗ ْﺆ ِﻣ ْ َأ: ل َ ن ﻗَﺎ ِ ﻹ ْﻳﻤَﺎِ ْا
ﻚ َﺗﺮَا ُﻩ َ ﷲ َآ َﺄ ﱠﻧ َ ن َﺗ ْﻌ ُﺒ َﺪ ا ْ َأ:ل َ ﻗَﺎ،ِﺣﺴَﺎن ْﻹِ ﻦ ْا ِﻋ َ ﺧ ِﺒ ْﺮﻧِﻲ ْ ل َﻓَﺄَ ﻗَﺎ،َﺻ َﺪ ْﻗﺖ َ ل َ ﻗَﺎ.ﺷ ﱢﺮ ِﻩَ ﺧ ْﻴ ِﺮ ِﻩ َو َ
ﻋ ْﻨﻬَﺎ
َ ل ُ ﺴ ُﺆ ْو ْ َﻣﺎ ا ْﻟ َﻤ:ل َ ﻗَﺎ،ِﻋﺔ َ ﻦ اﻟﺴﱠﺎ ِﻋ َ ﺧ ِﺒ ْﺮﻧِﻲ ْ َﻓ َﺄ:ل َ ﻗَﺎ. ك َ ﻦ َﺗﺮَا ُﻩ َﻓِﺈ ﱠﻧ ُﻪ َﻳﺮَا ْ ن َﻟ ْﻢ َﺗ ُﻜ ْ َﻓِﺈ
ن َﺗﺮَى ْ ﻷ َﻣ ُﺔ َر ﱠﺑ َﺘﻬَﺎ َوَأ َ ن َﺗِﻠ َﺪ ْا ْ ل َأَ ﻗَﺎ،ﻦ َأﻣَﺎرَا ِﺗﻬَﺎ ْﻋ َ ﺧ ِﺒ ْﺮﻧِﻲ ْ ل َﻓَﺄ َ ﻗَﺎ.ﻞ ِ ﻦ اﻟﺴﱠﺎ ِﺋ َ ﻋَﻠ َﻢ ِﻣ ْ ِﺑَﺄ
:ل َ ُﺛﻢﱠ ﻗَﺎ،ﺎﺖ َﻣِﻠﻴ ُ ﻖ َﻓَﻠ ِﺒ ْﺜَ ﻄَﻠ
َ ُﺛﻢﱠ ا ْﻧ،ِن ﻓِﻲ ا ْﻟ ُﺒ ْﻨﻴَﺎن َ ﺤﻔَﺎ َة ا ْﻟ ُﻌﺮَا َة ا ْﻟﻌَﺎَﻟ َﺔ ِرﻋَﺎ َء اﻟﺸﱠﺎ ِء َﻳ َﺘﻄَﺎ َوُﻟ ْﻮ ُ ا ْﻟ
ﻞ أَﺗـَﺎ ُآ ْﻢ ُﻳ َﻌﻠﱢ ُﻤ ُﻜ ْﻢ ُ ﺟ ْﺒ ِﺮ ْﻳِ ل َﻓِﺈ ﱠﻧ ُﻪ َ ﻗَﺎ. ﻋَﻠ َﻢ
ْ ﺳ ْﻮُﻟ ُﻪ َأُ ﷲ َو َر ُ ا:ﺖ ُ ﻞ ؟ ُﻗ ْﻠ ِ ﻦ اﻟﺴﱠﺎ ِﺋ ِ ﻋ َﻤ َﺮ َأ َﺗ ْﺪرِي َﻣ ُ ﻳَﺎ
[ ]رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ. ﻢ ْ ِد ْﻳ َﻨ ُﻜ
Kosa kata / ﻣﻔﺮدات:
ﻃﻠﻊ : Terbit / datang (اﻟﻌﺮاة )اﻟﻌﺎري : telanjang
أﺳﻨﺪ : Menyandarkan (رﻋﺎء )راﻋﻲ : Penggembala
(آﻔﱠﻴﻪ )آﻒ : Kedua telapak
ﻳﺘﻄﺎوﻟﻮن : saling meninggikan
tangan
(ﻓﺨﺬﻳﻪ )ﻓﺨﺬ : Kedua pahanya اﻧﻈﻠﻖ : Berangkat / Bertolak
(رآﺒﺘﻴﻪ )رآﺒﺔ : Kedua lututnya أﺛﺮ : Bekas
(اﻟﺤُﻔﺎة )اﻟﺤﺎﻓﻲ : telanjang kaki ( أﻣﺎرات )أﻣﺎرة: tanda-tanda
Catatan :
• Hadits ini merupakan hadits yang sangat dalam maknanya, karena didalamnya
terdapat pokok-pokok ajaran Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan .
• Hadits ini mengandung makna yang sangat agung karena berasal dari dua makhluk
Allah yang terpercaya, yaitu: Amiinussamaa’ (kepercayaan makhluk di langit/Jibril) dan
Amiinul Ardh (kepercayaan makhluk di bumi/ Rasulullah ε)
اﻟﺤـﺪﻳﺚ اﻟﺜﺎﻟﺚ
HADITS KETIGA
ﺖ
ُ ﺳ ِﻤ ْﻌ
َ :ل َ ﻋ ْﻨ ُﻬ َﻤ ﺎ َﻗ ﺎ
َ ﷲ ُ ﻲا َ ﺿِ ب َر ِ ﻄﺎ ﺨﱠ َ ﻦ ا ْﻟ ِ ﻋ َﻤ َﺮ ْﺑ
ُ ﻦ ِ ﷲ ْﺑ
ِ ﻋ ْﺒ ِﺪ ا
َ ﻦ ِ ﺣ َﻤ
ْ ﻋ ْﺒ ِﺪ اﻟ ﱠﺮ
َ ﻦ َأﺑِﻲ ْﻋَ
ﷲ
ُ ﻻا ﻻ ِإَﻟ َﻪ ِإ ﱠ
َ ن ْ ﺷ ﻬَﺎ َد ُة َأ
َ :ﺲ ٍ ﺧ ْﻤَ ﻋﻠَﻰ َ ﻼ ُم َﺳ ْﻹ ِ ﻲ ْا
َ ُﺑ ِﻨ: ل
ُ ﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ وﺳﻠﻢ َﻳ ُﻘ ْﻮ ِ لا َ ﺳ ْﻮ
ُ َر
.ن
َ ﺻ ْﻮ ُم َر َﻣﻀَﺎ َ ﺖ َو ِ ﺞ ا ْﻟ َﺒ ْﻴ
ﺣﱡَ ﻼ ِة َوِإ ْﻳﺘَﺎ ُء اﻟ ﱠﺰآَﺎ ِة َوَﺼﷲ َوِإﻗَﺎ ُم اﻟ ﱠ ِ لاُ ﺳ ْﻮ
ُ ﺤﻤﱠﺪًا َر َ ن ُﻣ َوَأ ﱠ
[ ]رواﻩ اﻟﺘﺮﻣﺬي وﻣﺴﻠﻢ
Kosa kata / ﻣﻔﺮدات:
ﺖ
ُ ﺳﻤﻌ : (saya) mendengar (ﻲ ) َﺑﻨَﻰ
َ ُﺑ ِﻨ : Dibangun
Terjemah hadits / اﻟﺤﺪﻳﺚ ﺗﺮﺟﻤﺔ:
Dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Alh- Khottob radiallahuanhuma dia berkata
: Saya mendengar Rasulullah ε bersabda : Islam dibangun diatas lima perkara; Bersaksi
bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan bahwa nabi Muhammad utusan
Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan puasa Ramadhan.
(Riwayat Turmuzi dan Muslim)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / اﻟﻔﻮاﺋﺪ ﻣﻦ اﻟﺤﺪﻳﺚ:
1. Rasulullah ε menyamakan Islam dengan bangunan yang kokoh dan tegak diatas tiang-
tiang yang mantap.
2. Pernyataan tentang keesaan Allah dan keberadaannya, membenarkan kenabian
Muhammad ε, merupakan hal yang paling mendasar dibanding rukun-rukun yang
lainnya.
3. Selalu menegakkan shalat dan menunaikannya secara sempurna dengan syarat
rukunnya, adab-adabnya dan sunnah-sunnahnya agar dapat memberikan buahnya dalam
diri seorang muslim yaitu meninggalkan perbuatan keji dan munkar karena shalat
mencegah seseorang dari perbuatan keji dan munkar.
4. Wajib mengeluarkan zakat dari harta orang kaya yang syarat-syarat wajibnya zakat
sudah ada pada mereka lalu memberikannya kepada orang-orang fakir dan yang
membutuhkan.
5. Wajibnya menunaikan ibadah haji dan puasa (Ramadhan) bagi setiap muslim.
6. Adanya keterkaitan rukun Islam satu sama lain. Siapa yang mengingkarinya maka dia
bukan seorang muslim berdasarkan ijma’.
7. Nash diatas menunjukkan bahwa rukun Islam ada lima, dan masih banyak lagi perkara
lain yang penting dalam Islam yang tidak ditunjukkan dalam hadits. Rasulullah ε
bersabda:
ﺷ ْﻌ َﺒ ًﺔ
ُ ن
َ ﺳ ْﺒ ُﻌ ْﻮ
َ ﻀ ٌﻊ َو
ْ ن ِﺑ
ُ ﻹ ْﻳﻤَﺎ
ِا
“ Iman itu terdapat tujuh puluh lebih cabang “
8. Islam adalah aqidah dan amal perbuatan. Tidak bermanfaat amal tanpa iman demikian
juga tidak bermanfaat iman tanpa amal .
اﻟﺤـﺪﻳﺚ اﻟﺨﺎﻣﺲ
HADITS KELIMA
1. Yang dimaksud adalah, perbuatan-perbuatan yang dinilai ibadah tetapi tidak bersumber dari ajaran Islam dan tidak
memiliki landasan yang jelas, atau yang lebih dikenal dengan istilah bid’ah.
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / اﻟﻔﻮاﺋﺪ ﻣﻦ اﻟﺤﺪﻳﺚ:
1. Setiap perbuatan ibadah yang tidak bersandar pada dalil syar’i ditolak dari pelakunya.
2. Larangan dari perbuatan bid’ah yang buruk berdasarkan syari’at.
3. Islam adalah agama yang berdasarkan ittiba’ (mengikuti berdasarkan dalil) bukan ibtida’
(mengada-adakan sesuatu tanpa dalil) dan Rasulullah ε telah berusaha menjaganya dari
sikap yang berlebih-lebihan dan mengada-ada.
4. Agama Islam adalah agama yang sempurna tidak ada kurangnya.
اﻟﺤــﺪﻳﺚ اﻟﺴﺎدس
HADITS KEENAM
ﷲ
ُ ﺻﻠﱠﻰ ا َ ﷲ ِ لا َ ﺳ ْﻮ ُ ﺖ َر ُ ﺳ ِﻤ ْﻌَ ل َ ﻋ ْﻨ ُﻬﻤَﺎ ﻗَﺎ َ ﷲ ُ ﻲا َﺿ ِ ﺸ ْﻴ ٍﺮ َر ِ ﻦ َﺑِ ن ْﺑ
ِ ﷲ اﻟ ﱡﻨ ْﻌﻤَﺎِ ﻋ ْﺒ ِﺪ اَ ﻦ َأﺑِﻲ ْﻋ َ
ﻻ َﻳ ْﻌَﻠ ُﻤ ُﻬﻦﱠ
َ تٌ ﺸ َﺘ ِﺒﻬَﺎ ْ ﻦ َو َﺑ ْﻴ َﻨ ُﻬﻤَﺎ ُأ ُﻣ ْﻮ ٌر ُﻣٌ ﺤﺮَا َم َﺑ ﱢﻴَ ن ا ْﻟ
ﻦ َوِإ ﱠٌ ل َﺑ ﱢﻴ
َﻼ َﺤ َ ن ا ْﻟ
ِإ ﱠ: ل ُ ﺳﱠﻠ َﻢ َﻳ ُﻘ ْﻮ
َ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َو
َ
ﻦ َو َﻗ َﻊ ﻓِﻲ ْ َو َﻣ،ِﺿﻪ ِ ﻋ ْﺮِ ﺳ َﺘ ْﺒ َﺮَأ ِﻟ ِﺪ ْﻳ ِﻨ ِﻪ َو ْ ت َﻓ َﻘ ْﺪ ا ِ ﺸ ُﺒﻬَﺎ
ﻦ اﱠﺗﻘَﻰ اﻟ ﱡ ِ َﻓ َﻤ،ِﻦ اﻟﻨﱠﺎس َ َآ ِﺜ ْﻴ ٌﺮ ِﻣ
ن
ﻻ َوِإ ﱠ َ َأ،ِن َﻳ ْﺮ َﺗ َﻊ ِﻓ ْﻴﻪ
ْ ﻚ َأ
ُﺷ ِ ﺤﻤَﻰ ُﻳ ْﻮ ِ ل ا ْﻟ َ ﺣ ْﻮَ ﻰ َ آَﺎﻟﺮﱠاﻋِﻲ َﻳﺮْﻋ،ِﺤﺮَام َ ت َو َﻗ َﻊ ِﻓﻲ ا ْﻟ ِ ﺸ ُﺒﻬَﺎاﻟ ﱡ
ﺖ
ْ ﺤ َ ﺻَﻠ َ ﻀ َﻐ ًﺔ ِإذَا ْ ﺴ ِﺪ ُﻣ َﺠ َ ن ﻓِﻲ ا ْﻟ ﻻ َوِإ ﱠ َ ﷲ َﻣﺤَﺎ ِر ُﻣ ُﻪ َأ ِ ﺣﻤَﻰ ا ِ ن ﻻ َوِإ ﱠ َ ﺣﻤًﻰ َأ ِ ﻚ ٍ ِﻟ ُﻜﻞﱢ َﻣِﻠ
ﺐ
ُ ﻲ ا ْﻟ َﻘ ْﻠ
َ ﻻ َو ِه َ ﺴ ُﺪ ُآﻠﱡ ُﻪ َأ َﺠ
َ ﺴ َﺪ ا ْﻟ
َ ت َﻓْ ﺴ َﺪَ ﺴ ُﺪ ُآﻠﱡ ُﻪ َوِإذَا َﻓ َﺠ َ ﺢ ا ْﻟَ ﺻَﻠ
َ
[]رواﻩ اﻟﺒﺨﺎري وﻣﺴﻠﻢ
Catatan :
• Hadits ini merupakan salah satu landasan pokok dalam syari’at. Abu Daud berkata :
Islam itu berputar dalam empat hadits, kemudian dia menyebutkan hadits ini salah
satunya.
اﻟﺤــﺪﻳﺚ اﻟﺴﺎﺑﻊ
HADITS KETUJUH
1. Wara’ adalah sikap dari rasa takutnya seseorang dari perbuatan haram.
Dari Abu Ruqoyah Tamim Ad Daari radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah ε
bersabda : Agama adalah nasehat6)7), kami berkata : Kepada siapa ? beliau bersabda :
Kepada Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya dan kepada pemimpan kaum muslimin dan rakyatnya 8).
(Riwayat Bukhori dan Muslim)
Pelajaran :
1. Agama Islam berdiri tegak diatas upaya saling menasihati, maka harus selalu saling
menasihati diantara masing-masing individu muslim.
2. Nasihat wajib dilakukan sesuai kemampuannya .
اﻟﺤـﺪﻳﺚ اﻟﺜـﺎﻣﻦ
HADITS KEDELAPAN
ت
ُ ُأ ِﻣ ْﺮ: ل َ ﺻ ﻠﱠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴ ﻪ وﺳ ﻠﻢ َﻗ ﺎ َ ﷲ ِ لا َ ﺳ ْﻮُ ن َر
ﻋ ْﻨ ُﻬﻤَﺎ َأ ﱠ
َ ﷲ ُ ﻲا َﺿ ِ ﻋ َﻤ َﺮ َر ُ ﻦ ِ ﻦ ا ْﺑْﻋَ
َو ُﻳ ِﻘ ْﻴ ُﻤ ﻮا،ِل اﷲ ُ ﺳ ْﻮ ُ ﺤ ﱠﻤ ﺪًا َر َ ن ُﻣ
ﷲ َوَأ ﱠ
ُ ﻻاﻻ ِإَﻟ َﻪ ِإ ﱠ
َ نْ ﺸ َﻬﺪُوا َأ ْ ﺣ ﱠﺘ ﻰ َﻳ َ سَ ﻞ اﻟ ﱠﻨ ﺎ َ ن ُأﻗَﺎ ِﺗ
ْ َأ
ﻖ
ﺤ ﱢَ ﻻ ِﺑ ﺼ ﻤُﻮا ِﻣ ﱢﻨ ﻲ ِد َﻣ ﺎ ُء ُه ْﻢ َوَأ ْﻣﻮَاُﻟ ـ ُﻬ ْﻢ ِإ ﱠ
َ ﻋ َ ﻚ َ َﻓ ِﺈذَا َﻓ َﻌُﻠ ﻮا َذِﻟ،َﻼ َة َو ُﻳ ْﺆ ُﺗ ﻮا اﻟﺰﱠآ َﺎة
َ ﺼ اﻟ ﱠ
ﻰ
َ ﷲ َﺗﻌَﺎﻟ ِ ﻋﻠَﻰ ا َ ﺣﺴَﺎ ُﺑ ُﻬ ْﻢ ِ ﻼ ِم َو َﺳ ْﻹِا
[ ]رواﻩ اﻟﺒﺨﺎري وﻣﺴﻠﻢ
ت
ُ ُأ ِﻣ ْﺮ : aku diperintahkan ُأﻗَﺎﺗِﻞ: (aku) Memerangi
دﻣﺎء : bentuk jamak dari دم: darah ﻋﺼﻤﻮا: mereka terlindung
Terjemah hadits / اﻟﺤﺪﻳﺚ ﺗﺮﺟﻤﺔ :
Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma sesungguhnya Rasulullah ε bersabda : Aku
diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada ilah selain
Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, menegakkan shalat, menunaikan zakat. Jika
mereka melakukan hal itu maka darah dan harta mereka akan dilindungi kecuali dengan hak
Islam dan perhitungan mereka ada pada Allah Υ (Riwayat Bukhori dan Muslim)
Catatan :
Hadits ini secara praktis dialami zaman kekhalifahan Abu Bakar As-Shiddiq, sejumlah
rakyatnya ada yang kembali kafir. Maka Abu Bakar bertekad memerangi mereka termasuk
1. Nasehat adalah : ungkapan yang menyeluruh berupa keinginan yang mencakup semua kebaikan.
2. Yang dimaksud adalah bahwa nasehat merupakan penopang agama.
3. Yang dimaksud dengan nasehat kepada Allah adalah beriman kepadanya, tidak menyekutukannya, mensucikannya dari
segala kekurangan, ta’at kepada-Nya dan tidak bermaksiat kepada-Nya. Nasehat kepada Rasul-Nya adalah membenarkan
risalahnya, beriman kepada semua yang dibawanya, menghormatinya, melaksanakannya ajarannya dll.
diantaranya mereka yang menolak membayar zakat . Maka Umar bin Khottob menegurnya
seraya berkata : “ Bagaimana kamu akan memerangi mereka yang mengucapkan Laa Ilaaha
Illallah sedangkan Rasulullah telah bersabda : Aku diperintahkan…..(seperti hadits diatas)” .
Maka berkatalah Abu Bakar : “Sesungguhnya zakat adalah haknya harta”,9)
hingga akhirnya Umar menerima dan ikut bersamanya memerangi mereka.
اﻟﺤــﺪﻳﺚ اﻟﺘـﺎﺳﻊ
HADITS KESEMBILAN
ﷲ
ِ لا َ ﺳ ْﻮ ُ ﺖ َر ُ ﺳ ِﻤ ْﻌَ :ل َ ﻋ ْﻨ ُﻪ َﻗ ﺎَ ﷲ ُ ﻲا َ ﺿ ِ ﺻ ﺨْﺮ َر َ ﻦ ِ ﻦ ْﺑ ِ ﺣ َﻤْ ﻋ ْﺒ ِﺪ اﻟ ﱠﺮ َ ﻦ َأ ِﺑ ﻲ ُه َﺮ ْﻳ َﺮ َة
ْ ﻋَ
َو َﻣ ﺎ َأ َﻣ ْﺮ ُﺗ ُﻜ ْﻢ ِﺑ ِﻪ َﻓ ْﺄﺗُﻮا ِﻣ ْﻨ ُﻪ َﻣ ﺎ،ُﺟ َﺘ ِﻨ ُﺒ ْﻮﻩ
ْ ﻋ ْﻨ ُﻪ َﻓ ﺎ
َ َﻣ ﺎ َﻧ َﻬ ْﻴ ُﺘ ُﻜ ْﻢ: ل ُ ﺳﱠﻠ َﻢ َﻳ ُﻘ ْﻮ
َ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َو
َ ﷲُ ﺻﻠﱠﻰ ا َ
. ﻋﻠَﻰ َأ ْﻧ ِﺒﻴَﺎ ِﺋ ِﻬ ْﻢ
َ ﻼ ُﻓ ُﻬ ْﻢ
َ ﺧ ِﺘ
ْ ﻦ َﻗ ْﺒَﻠ ُﻜ ْﻢ َآ ْﺜ َﺮ ُة َﻣﺴَﺎ ِﺋِﻠ ِﻬ ْﻢ وَاْ ﻦ َﻣَ ﻚ اﱠﻟ ِﺬ ْﻳ
َ َﻓِﺈ ﱠﻧﻤَﺎ َأ ْهَﻠ،ْﻄ ْﻌ ُﺘﻢ
َ ﺳ َﺘ
ْا
[]رواﻩ اﻟﺒﺨﺎري وﻣﺴﻠﻢ
Kosa kata / ﻣﻔﺮدات:
ﻧَـ َﻬ ْﻴﺘُﻜﻢ: (Aku) larang kalian اﺟﺘﻨﺒﻮا: Mereka menghindari- nya
1. Maksudnya adalah bahwa mereka yang tidak membayar zakat berhak diperangi berdasarkan hak (ajaran) Islam seperti
yang disinggung dalam hadits.
َأ َﻣ ْﺮ ُﺗﻜُﻢ : (Aku) perintahkan kalian ﻚ
َ َأ ْهَﻠ : Menghancurkan
اﻟﺤـﺪﻳﺚ اﻟﻌﺎﺷﺮ
HADITS KESEPULUH
ﷲ
َ نا ِإ ﱠ: ﺳﱠﻠ َﻢ َ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َوَ ﷲ ُ ﺻﻠﱠﻰ ا َ ﷲ ِ لا ُ ﺳ ْﻮ ُ ل َر َ ﻗَﺎ: ل َ ﻋ ْﻨ ُﻪ ﻗَﺎ
َ ﷲ ُ ﻲا َﺿ ِ ﻦ َأﺑِﻲ ُه َﺮ ْﻳ َﺮ َة َر ْﻋ َ
ل َﺗﻌَﺎﻟَﻰ َ ﻦ َﻓﻘَﺎ َ ﺳِﻠ ْﻴ
َ ﻦ ِﺑﻤَﺎ َأ َﻣ َﺮ ِﺑ ِﻪ ا ْﻟ ُﻤ ْﺮ
َ ﷲ َأ َﻣ َﺮ ا ْﻟ ُﻤ ْﺆ ِﻣ ِﻨ ْﻴ
َ نا َوِإ ﱠ،ًﻃﻴﱢﺒﺎ َ ﻻ ﻞ ِإ ﱠ
ُ ﻻ َﻳ ْﻘ َﺒ
َ ﺐ
ٌ ﻃ ﱢﻴَ َﺗﻌَﺎﻟَﻰ
ﻳَﺎ َأ ﱡﻳﻬَﺎ: ل َﺗﻌَﺎﻟَﻰ َ ﻋ َﻤﻠُﻮا ﺻَﺎﻟِﺤًﺎ وَﻗَﺎ ْ ت وَا ِ ﻄ ﱢﻴﺒَﺎ
ﻦ اﻟ ﱠ َ ﻞ ُآﻠُﻮا ِﻣ ُﺳ ُ ﻳَﺎ َأ ﱡﻳﻬَﺎ اﻟﺮﱡ:
ﻏ َﺒ َﺮ
ْ ﺚ َأَ ﺷ َﻌْ ﺴ َﻔ َﺮ َأ ﻞ اﻟ ﱠ ُ ﻄ ْﻴِ ﻞ ُﻳ َﺟ ُ ت ﻣَﺎ َر َز ْﻗﻨَﺎ ُآ ْﻢ ُﺛﻢﱠ َذ َآ َﺮ اﻟ ﱠﺮ ِ ﻃ ﱢﻴﺒَﺎ
َ ﻦ ْ ﻦ ﺁ َﻣﻨُﻮا ُآﻠُﻮا ِﻣ َ اﱠﻟ ِﺬ ْﻳ
ﺣﺮَا ٌم َ ﺴ ُﻪ ُ ﺣﺮَا ٌم َو َﻣ ْﻠ َﺒ َ ﺸ َﺮ ُﺑ ُﻪ ْ ﺣﺮَا ٌم َو َﻣَ ﻄ َﻌ ُﻤ ُﻪ ْ ب َو َﻣ ب ﻳَﺎ َر ﱢ ﺴﻤَﺎ ِء ﻳَﺎ َر ﱢ َﻳ ُﻤﺪﱡ َﻳ َﺪ ْﻳ ِﻪ ِإﻟَﻰ اﻟ ﱠ
[]رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ . ب َﻟ ُﻪُ ﺴ َﺘﺠَﺎ
ْ ﺤﺮَا ِم َﻓَﺄﻧﱠﻰ ُﻳَ ي ﺑِﺎ ْﻟ
َ ﻏ ﱢﺬ
ُ َو
Kosa kata / ﻣﻔﺮدات
ﻳﻘﺒﻞ : Menerima ﻳﻄﻴﻞ : Panjang / jauh
أﺷﻌﺚ : Kumal أﻏﺒﺮ : Berdebu / dekil
ّ َﻳ ُﻤﺪ: Memanjangkan/ mengangkat ﻓَﺄﻧﱠﻰ: Maka dari mana/ bagaimana
Pelajaran :
1. Dalam hadits diatas terdapat pelajaran akan sucinya Allah ta’ala dari segala kekurangan
dan cela.
2. Allah ta’ala tidak menerima kecuali sesuatu yang baik. Maka siapa yang bersedekah
dengan barang haram tidak akan diterima.
3. Sesuatu yang disebut baik adalah apa yang dinilai baik disisi Allah ta’ala.
4. Berlarut-larut dalam perbuatan haram akan menghalangi seseorang dari terkabulnya
doa.
5. Orang yang maksiat tidak termasuk mereka yang dikabulkan doanya kecuali mereka
yang Allah kehendaki.
6. Makan barang haram dapat merusak amal dan menjadi penghalang diterimanya amal
perbuatan.
7. Anjuran untuk berinfaq dari barang yang halal dan larangan untuk berinfaq dari sesuatu
yang haram.
8. Seorang hamba akan diberi ganjaran jika memakan sesuatu yang baik dengan maksud
agar dirinya diberi kekuatan untuk ta’at kepada Allah.
9. Doa orang yang sedang safar dan yang hatinya sangat mengharap akan terkabul.
10. Dalam hadits terdapat sebagian dari sebab-sebab dikabulkannya do’a : Perjalanan jauh,
kondisi yang bersahaja dalam pakaian dan penampilan dalam keadaan kumal dan
berdebu, mengangkat kedua tangan ke langit, meratap dalam berdoa, keinginan kuat
dalam permintaan, mengkonsumsi makanan, minuman dan pakaian yang halal.
ﺳ ﱠﻠ َﻢ
َ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َو َ ﷲُ ﺻ ﻠﱠﻰ ا َ ﷲ ِ لا ِ ﺳ ْﻮ
ُ ﻂ َرِ ﺳ ْﺒ
ِ ﺐٍ ﻦ أﺑِﻲ ﻃَﺎِﻟ ِ ﻋﻠِﻲ ْﺑَ ﻦ ُ ﻦ ْﺑ ُﺴ
َﺤ
َ ﺤ ﱠﻤ ٍﺪ ا ْﻟ
َ ﻦ َأﺑِﻲ ُﻣْﻋ َ
عْ ﺳ ﱠﻠﻢَ؛ َد َ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َو
َ ﷲ
ُ ﺻ ﻠﱠﻰ ا َ ﷲ ِ لا ِ ﺳ ْﻮ
ُ ﻦ َرْ ﺖ ِﻣُ ﻈْ ﺣ ِﻔ
َ :ل َ ﻋ ْﻨ ُﻬﻤَﺎ ﻗَﺎ
َ ﻲ اﷲ
َﺿ ِ َو َر ْﻳﺤَﺎ َﻧ ِﺘ ِﻪ َر
.ﻚ َ ﻻ َﻳ ِﺮ ْﻳ ُﺒ
َ ﻚ ِإﻟَﻰ ﻣَﺎ َ ﻣَﺎ َﻳ ِﺮ ْﻳ ُﺒ
[ ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﺻﺤﻴﺢ: ]رواﻩ اﻟﺘﺮﻣﺬي وﻗﺎل
Kosa kata / ﻣﻔﺮدات:
(ﺣﻔﻆ)ت : (saya) menghafal/ ع
ْ َد : tinggalkan
mengetahui ( ﻳﺮﻳﺐ)ك: meragukan-(mu)
Terjemah hadits:
Dari Abu Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah ε dan
kesayangannya ψ dia berkata : Saya menghafal dari Rasulullah ε (sabdanya): Tinggalkanlah
apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu.
(Riwayat Turmuzi dan dia berkata: Haditsnya hasan shoheh)
Pelajaran:
1. Meninggalkan syubhat dan mengambil yang halal akan melahirkan sikap wara’.
2. Keluar dari ikhtilaf ulama lebih utama karena hal tersebut lebih terhindar dari perbuatan
syubhat, khususnya jika diantara pendapat mereka tidak ada yang dapat dikuatkan.
3. Jika keraguan bertentangan dengan keyakinan maka keyakinan yang diambil.
4. Sebuah perkara harus jelas berdasarkan keyakinan dan ketenangan. Tidak ada harganya
keraguan dan kebimbangan.
5. Berhati-hati dari sikap meremehkan terhadap urusan agama dan masalah bid’ah.
6. Siapa yang membiasakan perkara syubhat maka dia akan berani melakukan perbuatan
yang haram.
ﻦ
ِﺴ
ْﺣُ ﻦ
ْ ِﻣ:ﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ
ِ لا
ُ ﺳ ْﻮ
ُ ل َر
َ ﻗَﺎ: ل
َ ﻋ ْﻨ ُﻪ ﻗَﺎ
َ ﷲ ُ ﻲا َﺿ
ِ ﻦ َأﺑِﻲ ُه َﺮ ْﻳ َﺮ َة َر ْﻋَ
ﻻ َﻳ ْﻌ ِﻨ ْﻴ ِﻪ
َ ﻼ ِم ا ْﻟ َﻤ ْﺮ ِء َﺗ ْﺮ ُآ ُﻪ ﻣَﺎ
َﺳ
ْ ِإ
[]ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ رواﻩ اﻟﺘﺮﻣﺬي وﻏﻴﺮﻩ هﻜﺬا
Terjemah hadits :
Dari Abu Hurairah radhiallahunhu dia berkata : Rasulullah ε bersabda : Merupakan tanda
baiknya Islam seseorang, dia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya .
(Hadits Hasan riwayat Turmuzi dan lainnya)
Pelajaran:
1. Termasuk sifat-sifat orang muslim adalah dia menyibukkan dirinya dengan perkara-
perkara yang mulia serta menjauhkan perkara yang hina dan rendah.
2. Pendidikan bagi diri dan perawatannya dengan meninggalkan apa yang tidak bermanfaat
didalamnya.
3. Menyibukkkan diri dengan sesuatu yang tidak bermanfaat adalah kesia-siaan dan
merupakan pertanda kelemahan iman.
4. Anjuran untuk memanfaatkan waktu dengan sesuatu yang manfaatnya kembali kepada
diri sendiri bagi dunia maupun akhirat.
5. Ikut campur terhadap sesuatu yang bukan urusannya dapat mengakibatkan kepada
perpecahan dan pertikaian diantara manusia.
ﺳ ﱠﻠ َﻢ
َ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َو
َ ﷲُ ﺻﻠﱠﻰ ا
َ ﷲ ِ لا ِ ﺳ ْﻮ
ُ ﺧَﺎ ِد ُم َر،ُﻋ ْﻨﻪَ ﷲ
ُ ﻲاَﺿ ِ ﻚ َر ٍ ﻦ ﻣَﺎِﻟ ِ ﺲ ْﺑ
ْ ﺣ ْﻤ َﺰ َة َأ َﻧ
َ ﻦ َأﺑِﻲ ْﻋ
َ
ﺤ ﺐﱡ ِ ﺧ ْﻴ ِﻪ َﻣ ﺎ ُﻳ
ِﻷ
َ ﺤ ﺐﱠِ ﺣ ﱠﺘ ﻰ ُﻳ
َ ﺣ ُﺪ ُآ ْﻢ
َ ﻦ َأ
ُ ﻻ ُﻳ ْﺆ ِﻣ
َ :لَ ﺳ ﱠﻠ َﻢ َﻗ ﺎ
َ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َو
َ ﷲ ُ ﺻ ﻠﱠﻰ ا َ ﻲ ﻦ اﻟ ﱠﻨ ِﺒ ﱢ
ِ ﻋ
َ
ﺴ ِﻪِ ِﻟ َﻨ ْﻔ []رواﻩ اﻟﺒﺨﺎري وﻣﺴﻠﻢ
Kosa kata / ﻣﻔﺮدات:
ﻳﺤﺐ : Mencintai ( )ﻟـ(ﻧﻔﺲ)ـﻪ: (untuk) diri-(nya)
Terjemah hadits :
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, pembantu Rasulullah ε dari Rasulullah ε,
beliau bersabda: Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai
saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri. (Riwayat
Bukhori dan Muslim)
ﻞ
ﺤﱡِ ﻻ َﻳَ : ﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ِ لا ُ ﺳ ْﻮ ُ ل َر َ ﻗَﺎ:ل َ ﻋ ْﻨ ُﻪ ﻗَﺎ َ ﷲ ُ ﻲا َﺿ ِ ﺴ ُﻌ ْﻮ ٍد َر ْ ﻦ َﻣِ ﻦ ا ْﺑ
ِﻋ َ
ﺐ
ُ اﻟﺜﱠﻴﱢ: ث
ٍ ﻼ
َ ﺣﺪَى َﺛ
ْ ﻻ ِﺑِﺈ
ﷲ ِإ ﱠ
ِ لا ُ ﺳ ْﻮ
ُ ﷲ َوَأﻧﱢﻲ َر ُ ﻻا ﻻ ِإَﻟ َﻪ ِإ ﱠ َ ن ْ ﺸ َﻬ ُﺪ َأ
ْ ﺴِﻠ ٍﻢ َﻳ
ْ ئ ُﻣٍ َد ُم ا ْﻣ ِﺮ
ﻋ ِﺔ
َ ﺠﻤَﺎَ ق ِﻟ ْﻠ
ُ ك ِﻟ ِﺪ ْﻳ ِﻨ ِﻪ ا ْﻟ ُﻤﻔَﺎ ِر
ُ ﺲ وَاﻟﺘﱠﺎ ِرِ ﺲ ﺑِﺎﻟ ﱠﻨ ْﻔ
ُ وَاﻟﻨﱠ ْﻔ،اﻟﺰﱠاﻧِﻲ
[]رواﻩ اﻟﺒﺨﺎري وﻣﺴﻠﻢ
Pelajaran :
1. Iman terkait langsung dengan kehidupan sehari-hari.
2. Islam menyerukan kepada sesuatu yang dapat menumbuhkan rasa cinta dan kasih
sayang dikalangan individu masyarakat muslim.
3. Termasuk kesempurnaan iman adalah perkataan yang baik dan diam dari selainnya .
4. Berlebih-lebihan dalam pembicaraan dapat menyebabkan kehancuran, sedangkan
menjaga pembicaraan merupakan jalan keselamatan.
5. Islam sangat menjaga agar seorang muslim berbicara apa yang bermanfaat dan
mencegah perkataan yang diharamkan dalam setiap kondisi.
6. Tidak memperbanyak pembicaraan yang diperbolehkan, karena hal tersebut dapat
menyeret kepada perbuatan yang diharamkan atau yang makruh.
7. Termasuk kesempurnaan iman adalah menghormati tetangganya dan memperhatikanya
serta tidak menyakitinya.
8. Wajib berbicara saat dibutuhkan, khususnya jika bertujuan menerangkan yang haq dan
beramar ma’ruf nahi munkar.
9. Memuliakan tamu termasuk diantara kemuliaan akhlak dan pertanda komitmennya
terhadap syariat Islam.
10. Anjuran untuk mempergauli orang lain dengan baik.
،ﺻﻨِﻲ
ِ َأ ْو:ﺳﱠﻠ َﻢ
َ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َو
َ ﷲ
ُ ﺻﻠﱠﻰ ا
َ ﻲ ل ﻟِﻠ ﱠﻨ ِﺒ ﱢ
َ ﻼ ﻗَﺎ
ً ﺟُ ن َر
ﻋ ْﻨ ُﻪ َأ ﱠ
َ ﷲ
ُ ﻲا
َﺿ ِ ﻦ َأﺑِﻲ ُه َﺮ ْﻳ َﺮ َة َر
ْﻋَ
[ﺐ ]رواﻩ اﻟﺒﺨﺎري ْ ﻀَ ﻻ َﺗ ْﻐ
َ :ل َ ﻗَﺎ،ًﺐ َﻓ َﺮ ﱠد َد ِﻣﺮَارا
ْ ﻀ
َ ﻻ َﺗ ْﻐَ :ل َ ﻗَﺎ
ﺳﱠﻠ َﻢ
َ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َو
َ ﷲ ُ ﺻﱠﻠﻰ ا َ ﷲ ِ لا ِ ﺳ ْﻮُ ﻦ َر ْﻋ َ ﻋ ْﻨ ُﻪ َ ﷲ ُ ﻲا َﺿ ِ س َر ٍ ﻦ َأ ْو ِ ﺷﺪﱠاد ا ْﺑ َ ﻦ َأﺑِﻲ َﻳ ْﻌﻠَﻰ ْﻋَ
ﺤ ُﺘ ْﻢ
ْ ﺴﻨُﻮا ا ْﻟ ِﻘ ْﺘَﻠ َﺔ َوِإذَا َذ َﺑ
ِﺣ
ْ َﻓِﺈذَا َﻗ َﺘ ْﻠ ُﺘ ْﻢ َﻓ َﺄ،ٍﻲء ْ ﺷَ ﻋﻠَﻰ ُآﻞﱢ َ ن َ ﺣﺴَﺎ ْﻹ ِ ﺐ ْا َ ﷲ َآ َﺘ َ نا ِإ ﱠ: ل
َ ﻗَﺎ
. ﺤ َﺘ ُﻪ
َ ح َذ ِﺑ ْﻴْ ﺷ ْﻔ َﺮ َﺗ ُﻪ َو ْﻟ ُﻴ ِﺮ
َ ﺣ ُﺪ ُآ ْﻢ
َ ﺤ ﱠﺪ َأ
ِ ﺤ َﺔ َو ْﻟ ُﻴ
َ ﺴﻨُﻮا اﻟ ﱢﺬ ْﺑ
ِﺣْ َﻓَﺄ
[]رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ
ﻦ
ْﻋ َ ﻋ ْﻨ ُﻬﻤَﺎَ ﷲ ُ ﻲا َﺿ ِ ﻞ َر ٍ ﺟ َﺒ
َ ﻦ ُﻣﻌَﺎذ ﺑْﻦ ِ ﺣ َﻤ
ْ ﻋ ْﺒ ِﺪ اﻟ ﱠﺮ
َ ﺟﻨَﺎ َد َة َوَأﺑِﻲُ ﻦ ِ ب ْﺑ
ْ ﺟ ْﻨ ُﺪ
ُ ﻦ َأﺑِﻲ َذ ّرْﻋ َ
ﺴ َﻨ َﺔ
َﺤَ ﺴ ﱢﻴ َﺌ َﺔ ا ْﻟ
َوَأ ْﺗ ِﺒ ِﻊ اﻟ ﱠ،َﺣ ْﻴ ُﺜﻤَﺎ ُآ ْﻨﺖ
َ ﷲ
َ ﻖا ِ ِا ﱠﺗ: لَ ﺳﱠﻠ َﻢ ﻗَﺎ
َ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َو
َ ﷲ ُ ﷲ ﺻﻠﱠﻰ ا ِ لاِ ﺳ ْﻮُ َر
"ﻦ ٍﺴ َﺣَ ﻖ ٍ ﺨُﻠ ُ س ِﺑ
َ ﻖ اﻟﻨﱠﺎ ِ َوﺧَﺎِﻟ،ﺤﻬَﺎُ َﺗ ْﻤ
[]رواﻩ اﻟﺘﺮﻣﺬي وﻗﺎل ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ وﻓﻲ ﺑﻌﺾ اﻟﻨﺴﺦ ﺣﺴﻦ ﺻﺤﻴﺢ
ﺻ ﻠﱠﻰَ ﻲ ﻒ اﻟ ﱠﻨ ِﺒ ﱢ
َ ﺧ ْﻠَ ﺖ ُ ُآ ْﻨ: ل َ ﻋ ْﻨ ُﻬ َﻤ ﺎ َﻗ ﺎ
َ ﷲ ُ ﻲا َ ﺿ ِ س َر ٍ ﻋﺒﱠﺎ َ ﻦ ِ ﷲ ْﺑِ ﻋ ْﺒ ِﺪ ا َ س ِ ﻦ َأﺑِﻲ ا ْﻟ َﻌﺒﱠﺎْﻋ َ
ﷲ
َ ﻆا ِ ﺣ َﻔ ْ ا،َﻈﻚ ْ ﺤ َﻔ
ْ ﷲ َﻳ
َ ﻆا ِ ﺣ َﻔ ْ ْا:ت ٍ ﻚ َآِﻠﻤَﺎ َ ﻋﱢﻠ ُﻤ
َ ﻼ ُم ِإﻧﱢﻲ ُأ َﻏ ُ ﻳَﺎ: ل َ َﻓﻘَﺎ،ًﺳﱠﻠ َﻢ َﻳﻮْﻣﺎ َ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َو
َ ﷲ ُ ا
ﻷ ﱠﻣ َﺔ َﻟ ْﻮ ُ ن ْا
ﻋَﻠ ْﻢ َأ ﱠ
ْ وَا،ِﻦ ِﺑ ﺎﷲ ْ ﺳ َﺘ ِﻌ
ْ ﺖ ﻓَﺎَ ﺳ َﺘ َﻌ ْﻨ
ْ ﷲ َوِإذَا ا َ لا ِ ﺳ َﺄ
ْ ﺖ ﻓَﺎَ ﺳ َﺄ ْﻟ
َ ِإذَا،َﺠ ْﺪ ُﻩ ُﺗﺠَﺎ َه ﻚ ِ َﺗ
ﺟ َﺘ َﻤ ُﻌ ﻮا
ْ نا ِ َوِإ،َﷲ َﻟ ﻚ ُ ﻲ ٍء َﻗ ْﺪ َآ َﺘ َﺒ ُﻪ ا
ْ ﺸ َ ﻻ ِﺑ ك ِإ ﱠَ ﻲ ٍء َﻟ ْﻢ َﻳ ْﻨ َﻔ ُﻌ ْﻮ
ْ ﺸَ ك ِﺑَ ن َﻳ ْﻨ َﻔ ُﻌ ْﻮ
ْ ﻋﻠَﻰ َأ َ ﺖ ْ ﺟ َﺘ َﻤ َﻌ
ْا
ﻼ ُم
َ ﻷ ْﻗَ ﺖ ْا ِ ُر ِﻓ َﻌ،َﻋَﻠ ْﻴ ﻚ
َ ﷲ ُ ﻲ ٍء َﻗ ْﺪ َآ َﺘ َﺒ ُﻪ ا ْ ﺸَ ﻻ ِﺑك ِإ ﱠ َ ﻀ ﱡﺮ ْو ُ ﻲ ٍء َﻟ ْﻢ َﻳْ ﺸ َ ك ِﺑ َ ﻀ ﱡﺮ ْو
ُ ن َﻳ ْ ﻋَﻠ ﻰ َأَ
ﻒ
ِ ﺤ ُﺼ ﺖ اﻟ ﱡ ِ ﺟ ﱠﻔ
َ َو
ن ﻣَﺎ
ﻋَﻠ ْﻢ َأ ﱠ
ْ وَا،ِﺸ ﱠﺪة ﻚ ﻓِﻲ اﻟ ﱢ َ ﷲ ﻓِﻲ اﻟ ﱠﺮﺧَﺎ ِء َﻳ ْﻌ ِﺮ ْﻓ ِ ف ِإﻟَﻰ اْ َﺗ َﻌ ﱠﺮ،َﺠ ْﺪ ُﻩ َأﻣَﺎ َﻣﻚ
ِ ﷲ َﺗ
َ ﻆا ِ ﺣ َﻔ
ْ ا: ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﺻﺤﻴﺢ وﻓﻲ رواﻳﺔ ﻏﻴﺮ اﻟﺘﺮﻣﺬي: ]رواﻩ اﻟﺘﺮﻣﺬي وﻗﺎل
.[ﺴ ِﺮ ُﻳﺴْﺮًا ْ ن َﻣ َﻊ ا ْﻟ ُﻌ
ب َوَأ ﱠ
ِ ج َﻣ َﻊ ا ْﻟ َﻜ ْﺮ َ ن ا ْﻟ َﻔ َﺮ
َوَأ ﱠ،ِﺼ ْﺒﺮ
ﺼ َﺮ َﻣ َﻊ اﻟ ﱠ
ْ ن اﻟ ﱠﻨ ﻋَﻠ ْﻢ َأ ﱠ
ْ وَا،َﻄ َﺌﻚِﺨْ ﻦ ِﻟ ُﻴ
ْ ﻚ َﻟ ْﻢ َﻳ ُﻜ
َ َوﻣَﺎ َأﺻَﺎ َﺑ،َﺼ ْﻴ َﺒﻚ
ِ ﻦ ِﻟُﻴ
ْ ك َﻟ ْﻢ َﻳ ُﻜ
َ ﻄَﺄ
َﺧ
ْ َأ
1. Maksudnya adalah bertakwalah kepada Allah dengan menjalankan perintahnya dan menjauhkan larangannya.
2. Dengan pertolongan dan perlindungan-Nya.
3. Maksudnya adalah segala sesuatu telah ditakdirkan dan dibukukan pencatatannya oleh Allah ta’ala.
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / اﻟﻔﻮاﺋﺪ ﻣﻦ اﻟﺤﺪﻳﺚ:
1. Perhatian Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam mengarahkan umatnya serta
menyiapkan generasi mu’min idaman.
2. Termasuk adab pengajaran adalah menarik perhatian pelajar agar timbul keinginannya
terhadap pengetahuan sehingga hal tersebut lebih terkesan dalam dirinya.
3. Siapa yang konsekwen melaksanakan perintah-perintah Allah, nicsaya Allah akan
menjaganya di dunia dan akhirat.
4. Beramal saleh serta melaksanakan perintah Allah dapat menolak bencana dan
mengeluarkan seseorang dari kesulitan.
5. Tidak mengarahkan permintaan apapun (yang tidak dapat dilakukan makhluk) selain
kepada Allah semata.
6. Manusia tidak akan mengalami musibah kecuali berdasarkan ketetapan Allah ta’ala .
7. Menghormati waktu dan menggunakannya kepada sesuatu yang bermanfaat
sebagaimana Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam memanfaatkan waktunya saat beliau
berkendaraan.
اﻟﺤــﺪﻳﺚ اﻟﻌﺸﺮون
HADITS KEDUA PULUH
ل
ُ ﺳ ْﻮ
ُ ل َر َ ﻗَﺎ: ل َ ﻋ ْﻨ ُﻪ ﻗَﺎ
َ ﻲ اﷲ َﺿ ِ ﻷ ْﻧﺼَﺎرِي ا ْﻟ َﺒ ْﺪرِي َر َ ﻋ ْﻤﺮٍو ا َ ﻦْ ﻋ ْﻘ َﺒ َﺔ ِﺑ
ُ ﺴ ُﻌ ْﻮ ٍد
ْ ﻦ َأﺑِﻲ َﻣ
ْﻋ
َ
ﺢ
ِ ﺴ َﺘ
ْ ِإذَا َﻟ ْﻢ َﺗ،ﻷ ْوَﻟ ﻰ
ُ ﻼ ِم اﻟ ﱡﻨ ُﺒ ﱠﻮ ِة ا
َ ﻦ َآ
ْ س ِﻣ
ُ ك اﻟﻨﱠﺎَ ن ِﻣﻤﱠﺎ َأ ْد َر
ِإ ﱠ: ﺳﱠﻠ َﻢ
َ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َو
َ ﷲ ُ ﺻﻠﱠﻰ ا
َ ﷲ ِ ا
.ﺖ َ ﺷ ْﺌ
ِ ﺻ َﻨ ْﻊ ﻣَﺎ ْ ﻓَﺎ [ ]رواﻩ اﻟﺒﺨﺎري
ل
َ ﺳ َﺄ
َ ﻼ ً ﺟ ُ ن َر َأ ﱠ: ﻋ ْﻨ ُﻬ َﻤ ﺎ
َ ﷲ ُ ﻲا َ ﺿِ ﺼ ﺎرِي َر َ ﻷ ْﻧ
َ ﷲا ِ ﻋ ْﺒ ِﺪ اَ ﻦ ِ ﺟ ﺎ ِﺑ ْﺮ ْﺑ
َ ﷲ ِ ﻋ ْﺒ ِﺪ اَ ﻦ َأ ِﺑ ﻲ
ْ ﻋَ
ﺖ
ُ ﺻ ْﻤ ُ َو،ِﺖ اْﻟ َﻤ ْﻜ ُﺘ ْﻮ َﺑ ﺎت ُ ﺻ ﻠﱠ ْﻴ
َ ﺖ ِإذَا َ َأ َرَأ ْﻳ: لَ ﺳ ﱠﻠ َﻢ َﻓ َﻘ ﺎ
َ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َو
َ ﷲُ ﺻ ﻠﱠﻰ ا َ ﷲ ِ لاَ ﺳ ْﻮُ َر
ﺠ ﱠﻨ َﺔ ؟
َ ﻞ ا ْﻟُﺧ ُ َأَأ ْد،ًﺷﻴْﺌﺎ
َ ﻚ َ ﻋﻠَﻰ َذِﻟ َ َوَﻟ ْﻢ َأ ِز ْد،َﺤﺮَام
َ ﺣ ﱠﺮﻣْﺖ ا ْﻟ َ َو،َﻼل َﺤ
َ ﺖ ا ْﻟ
ُ ﺣَﻠ ْﻠ
ْ َوَأ،ََر َﻣﻀَﺎن
. َﻧ َﻌ ْﻢ: لَ ]رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ[ ﻗَﺎ
Kosa kata / ﻣﻔﺮدات:
اﻟﻤﻜﺘﻮﺑﺎت: Shalat-shalat fardu (تُ ) أﺣﻠﻠـ: (saya) menghalalkan
(ت
ُ ) ﺣﺮﱠﻣـ: (saya) mengharamkan أ/ هﻞ: Apakah
Terjemah hadits / اﻟﺤﺪﻳﺚ ﺗﺮﺟﻤﺔ :
Dari Abu Abdullah, Jabir bin Abdullah Al Anshary radhiallahuanhuma : Seseorang bertanya
kepada Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, seraya berkata : Bagaimana pendapatmu jika
saya melaksanakan shalat yang wajib, berpuasa Ramadhan, Menghalalkan yang halal dan
mengharamkan yang haram13) dan saya tidak tambah sedikitpun, apakah saya akan masuk
surga ?. Beliau bersabda : Ya. (Riwayat Muslim)
Catatan :
* Seseorang yang bertanya dalam riwayat diatas adalah : An Nu’man bin Qauqal.
1. Maksud mengharamkan yang haram adalah: menghindarinya dan maksud menghalalkan yang halal adalah :
mengerjakannya dengan keyakinan akan kehalalannya .
2. Penghalalan dan pengharaman merupan aturan syariat, tidak ada yang berhak
menentukannya kecuali Allah ta’ala.
3. Amal saleh merupakan sebab masuknya seseorang kedalam syurga.
4. Keinginan dan perhatian yang besar dari para shahabat serta kerinduan mereka terhadap
syurga serta upaya mereka dalam mencari jalan untuk sampai kesana.
ﷲ
ِ لا ُ ﺳ ْﻮ ُ ل َر َ َﻗ ﺎ: ل َ ﻋ ْﻨ ُﻪ َﻗ ﺎَ ﷲ ُ ﻲا َ ﺿِ ﺷ َﻌﺮِي َر ْﻷ َ ﺻ ْﻢ ْا
ِ ﻦ ﻋَﺎ ِ ﻚ ا ْﻟﺤَﺎ ِرﺛِﻲ ا ْﺑ
ْ ﻲ ﻣَﺎِﻟ ْ ﻦ َأ ِﺑ
ْﻋ َ
ﷲ
ِ نا َ ﺳ ْﺒﺤَﺎ ُ َو،ِﻸ ا ْﻟ ِﻤ ْﻴﺰَان ُ ﷲ َﺗ ْﻤ ِ ﺤ ْﻤ ُﺪ َ وَا ْﻟ،ِﻹ ْﻳﻤَﺎن
ِ ﻄ ُﺮ ْاْ ﺷَ اﻟﻄﱡ ُﻬ ْﻮ ُر: ﺳﱠﻠ َﻢَ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َو
َ ﷲ ُ ﺻﻠﱠﻰ ا َ
ﺼ َﺪ َﻗ ُﺔ وَاﻟ ﱠ،ٌﻼ ُة ُﻧ ْﻮر َ ﺼ وَاﻟ ﱠ،ِﻷ ْرض َ ﺴ ﻤَﺎ ِء َو ْا
ﻦ اﻟ ﱠ
َ ن – َﻣ ﺎ َﺑ ْﻴ ِ ﻸ – َأ ْو َﺗ ْﻤ ﻶ ُ ﷲ َﺗ ْﻤ ِ ﺤ ْﻤ ُﺪ َ وَا ْﻟ
ﺴ ُﻪ َﻓ ُﻤ ْﻌ ِﺘ ُﻘ َﻬ ﺎ َأ ْو ُﻣ ْﻮ ِﺑ ُﻘ َﻬ ﺎَ س َﻳ ْﻐ ﺪُو ﻓَﺒ َﺎ ِﺋ ٌﻊ َﻧ ْﻔ
ِ ُآﻞﱡ اﻟ ﱠﻨ ﺎ. ﻚ َ ﻋَﻠ ْﻴ
َ ﻚ َأ ْو
َ ﺠ ٌﺔ َﻟ
ﺣﱠ
ُ ن ُ وَا ْﻟ ُﻘﺮْﺁ،ٌُﺑ ْﺮهَﺎن
[]رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ
ﺳﱠﻠ َﻢ ِﻓ ْﻴﻤَﺎ َﻳ ْﺮ ِو ْﻳ ِﻪ َ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َو َ ﷲ ُ ﺻﻠﱠﻰ ا َ ﻲ ﻦ اﻟﱠﻨ ِﺒ ﱢ ِﻋ َ ،ُﻋ ْﻨﻪ َ ﷲ ُ ﻲا َﺿ ِ ﻦ َأﺑِﻲ َذ ﱟر ا ْﻟ ِﻐﻔَﺎرِي َر ْﻋ َ
ﺟ َﻌ ْﻠ ُﺘ ُﻪ َﺑ ْﻴ َﻨ ُﻜ ْﻢ
َ ﻰ َﻧ ْﻔﺴِﻲ َو َ ﻈ ْﻠ َﻢ ﻋَﻠ ﺖ اﻟ ﱡ ُ ﺣﺮﱠ ْﻣ َ ﻋﺒَﺎدِي ِإﻧﱢﻲ ِ ﻳَﺎ: ل َ ﻞ َأﻧﱠ ُﻪ ﻗَﺎ ﺟﱠ َ ﻋ ﱠﺰ َو َ ﻦ َر ﱢﺑ ِﻪ ْﻋ َ
ﻳَﺎ. ﺳ َﺘ ْﻬ ُﺪ ْوﻧِﻲ َأ ْه ِﺪ ُآ ْﻢ ْ ﻓَﺎ،ُﻦ َه َﺪ ْﻳ ُﺘﻪ ْ ﻻ َﻣ ل ِإ ﱠ ﻋﺒَﺎدِي ُآﻠﱡ ُﻜ ْﻢ ﺿَﺎ ﱞ ِ ﻳَﺎ. ﻼ َﺗﻈَﺎَﻟﻤُﻮا َ َﻓ،ًﺤﺮﱠﻣﺎ َ ُﻣ
ﻻ ﻋﺒَﺎ ِدي ُآﻠﱡ ُﻜ ْﻢ ﻋَﺎ ٍر ِإ ﱠ ِ ﻳَﺎ. ﻃ ِﻌ ْﻤ ُﻜ ْﻢ ْ ﻄ ِﻌ ُﻤ ْﻮﻧِﻲ َأ ْ ﺳ َﺘ
ْ ﻃ َﻌ ْﻤ ُﺘ ُﻪ ﻓَﺎ
ْ ﻦ َأ ْ ﻻ َﻣﻋﺒَﺎدِي ُآﻠﱡ ُﻜ ْﻢ ﺟَﺎ ِﺋ ٌﻊ ِإ ﱠ ِ
ﻏ ِﻔ ُﺮ ْ ﻞ وَاﻟ ﱠﻨﻬَﺎ ِر َوأَﻧَﺎ َأ ِ ن ﺑِﺎﻟﱠﻠ ْﻴَ ﻄ ُﺌ ْﻮ
ِﺨ ْ ﻋﺒَﺎدِي ِإ ﱠﻧ ُﻜ ْﻢ ُﺗ ِ ﻳَﺎ. ﺴ ُﻜ ْﻢ ُ ﺴ ْﻮﻧِﻲ َأ ْآ ُ ﺳ َﺘ ْﻜ
ْ ﺴ ْﻮ ُﺗ ُﻪ ﻓَﺎ َ ﻦ َآ ْ َﻣ
،ﻀ ﱡﺮ ْوﻧِﻲ ُ ﺿﺮﱢي َﻓ َﺘ ُ ﻦ َﺗ ْﺒُﻠﻐُﻮا ْ ﻋﺒَﺎدِي ِإ ﱠﻧ ُﻜ ْﻢ َﻟ ِ ﻳَﺎ،ْﻏ ِﻔ ْﺮ َﻟ ُﻜﻢ ْ ﺳ َﺘ ْﻐ ِﻔ ُﺮ ْوﻧِﻲ َأ
ْ ﻓَﺎ،ًﺟ ِﻤﻴْﻌﺎ َ ب َ اﻟ ﱡﺬ ُﻧ ْﻮ
ﺟ ﱠﻨ ُﻜ ْﻢ آَﺎﻧُﻮا ِ ﺴ ُﻜ ْﻢ َو
َ ﺧ َﺮ ُآ ْﻢ َوِإ ْﻧ ِ ن َأ ﱠوَﻟ ُﻜ ْﻢ وَﺁ ﻋﺒَﺎدِي َﻟ ْﻮ َأ ﱠ ِ ﻳَﺎ. ﻦ َﺗ ْﺒُﻠﻐُﻮا َﻧ ْﻔﻌِﻲ َﻓ َﺘ ْﻨ َﻔ ُﻌ ْﻮﻧِﻲ ْ َوَﻟ
ن َأ ﱠوَﻟ ُﻜ ْﻢ ﻋﺒَﺎدِي َﻟ ْﻮ َأ ﱠ ِ ﻳَﺎ. ﺷﻴْﺌًﺎ َ ﻚ ﻓِﻲ ُﻣ ْﻠﻜِﻲ َ ﺣ ٍﺪ ِﻣ ْﻨ ُﻜ ْﻢ ﻣَﺎ زَا َد َذِﻟ ِ ﻞ وَا ٍﺟ ُ ﺐ َر ِ ﻋﻠَﻰ َأ ْﺗﻘَﻰ َﻗ ْﻠ َ
ﻦ ْ ﻚ ِﻣ َ ﺺ َذِﻟ َ ﺣ ٍﺪ ِﻣ ْﻨ ُﻜ ْﻢ ﻣَﺎ َﻧ َﻘ ِ ﻞ وَا ٍﺟ ُ ﺐ َر ِ ﺠ ِﺮ َﻗ ْﻠ َ ﻋﻠَﻰ َأ ْﻓ َ ﺟ ﱠﻨ ُﻜ ْﻢ آَﺎﻧُﻮا ِ ﺴ ُﻜ ْﻢ َو َ ﺧ َﺮ ُآ ْﻢ َوِإ ْﻧ ِ وَﺁ
ﺣ ٍﺪ
ِ ﺻ ِﻌ ْﻴ ٍﺪ وَا َ ﺟﱠﻨ ُﻜ ْﻢ ﻗَﺎﻣُﻮا ﻓِﻲ ِ ﺴ ُﻜ ْﻢ َو َ ﺧ َﺮ ُآ ْﻢ َوِإ ْﻧ ِ ن َأ ﱠوَﻟ ُﻜ ْﻢ وَﺁﻋﺒَﺎدِي َﻟ ْﻮ َأ ﱠ ِ ﻳَﺎ. ﺷﻴْﺌ ًﺎ َ ُﻣ ْﻠﻜِﻲ
ﻂ
ُ ﺨ ْﻴِ ﺺ ا ْﻟ َﻤ ُ ﻻ َآﻤَﺎ َﻳ ْﻨ ُﻘ ﻋ ْﻨﺪِي ِإ ﱠ ِ ﻚ ِﻣﻤﱠﺎ َ ﺺ َذِﻟ َ ﺴَﺄَﻟ َﺘ ُﻪ ﻣَﺎ َﻧ َﻘ ْ ﺣ ٍﺪ َﻣ ِ ﺖ ُآﻞﱠ وَا ُ ﻄ ْﻴ َﻋ ْ ﺴَﺄُﻟ ْﻮﻧِﻲ َﻓَﺄ َ َﻓ
ﻦ ْ ﺼ ْﻴﻬَﺎ َﻟ ُﻜ ْﻢ ُﺛﻢﱠ ُأ ْو ِﻓ ْﻴ ُﻜ ْﻢ ِإﻳﱠﺎهَﺎ َﻓ َﻤ ِ ﺣ ْ ﻋﻤَﺎُﻟ ُﻜ ْﻢ ُأ َ ﻲ َأ َ ﻋﺒَﺎدِي ِإ ﱠﻧﻤَﺎ ِه ِ ﻳَﺎ. ﺤ َﺮ ْ ﻞ ا ْﻟ َﺒَﺧ ِ ِإذَا ُأ ْد
. ﺴ ُﻪ َ ﻻ َﻧ ْﻔ
ﻦ ِإ ﱠ ﻼ َﻳُﻠ ْﻮ َﻣ ﱠ َ ﻚ َﻓ َ ﻏ ْﻴ َﺮ َذِﻟ
َ ﺟ َﺪ َ ﻦ َوْ ﷲ َو َﻣ َ ﺤ َﻤ ِﺪ ا ْ ﺧﻴْﺮًا َﻓ ْﻠ َﻴَ ﺟ َﺪ َ َو
[]رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ
Kosa kata / ﻣﻔﺮدات:
ﺗﻈﺎﻟﻤﻮا : (kalian) saling ﺿﺎل: sesat
menzalimi اﺳﺘﻬﺪوﻧﻲ: Hendaklah kalian minta
( هﺪﻳـ)ﺗـ()ـﻪ: (aku) berikan hidayah hidayah dariku
(kepadanya)
ﺟﺎﺋﻊ : Lapar ( أﻃﻌﻤـ)ﺗـ()ـﻪ: (Aku) berikan
اﺳﺘﻄﻌﻤﻮﻧﻲ : Mintalah makan makan (kepadanya)
kepada-Ku ﻋﺎر: Telanjang
(آﺴﻮ)ﺗـ()ـﻪ : (Aku) memberi pakaian اﺳﺘﻜﺴﻮﻧﻲ: Mintalah pakaian kepada-Ku.
(kepadanya)
ﺗﺨﻄﺌﻮن : (kalian) melakukan ﺗﺒﻠﻐﻮا: (kalian) sampai, dapat
kesalahan زاد: Menambah
أﺗﻘﻰ : Yang paling bertaqwa ﻧﻘﺺ: Mengurangi
أﻓﺠﺮ : Orang yang paling اﻟﻤﺨﻴﻂ: Jarum
durhaka ( أوﻓﻴـ)آﻢ: (Aku) sempurnakan
ﺻﻌﻴﺪ : Tempat, bukit. (balasannya)(kepada kalian)
( أﺣﺼﻴـ)هﺎ: (Aku) menghitung(nya)
Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahuanhu dari Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam
18)
sebagaimana beliau riwayatkan dari Rabbnya Azza Wajalla bahwa Dia berfirman : Wahai
hambaku, sesungguhya aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku telah
menetapkan haramnya (kezaliman itu) diantara kalian, maka janganlah kalian saling berlaku
zalim. Wahai hambaku semua kalian adalah sesat kecuali siapa yang Aku beri hidayah, maka
mintalah hidayah kepada-Ku niscaya Aku akan memberikan kalian hidayah. Wahai hambaku,
kalian semuanya kelaparan kecuali siapa yang aku berikan kepadanya makanan, maka
mintalah makan kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian makanan. Wahai hamba-Ku, kalian
semuanya telanjang kecuali siapa yang aku berikan kepadanya pakaian, maka mintalah
pakaian kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian pakaian. Wahai hamba-Ku kalian semuanya
melakukan kesalahan pada malam dan siang hari dan Aku mengampuni dosa semuanya,
maka mintalah ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni. Wahai hamba-Ku sesungguhnya
tidak ada kemudharatan yang dapat kalian lakukan kepada-Ku sebagaimana tidak ada
kemanfaatan yang kalian berikan kepada-Ku. Wahai hambaku seandainya sejak orang
pertama diantara kalian sampai orang terakhir, dari kalangan manusia dan jin semuanya
berada dalam keadaan paling bertakwa diantara kamu, niscaya hal tersebut tidak menambah
kerajaan-Ku sedikitpun . Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama diantara kalian
sampai orang terakhir, dari golongan manusia dan jin diantara kalian, semuanya seperti
orang yang paling durhaka diantara kalian, niscaya hal itu mengurangi kerajaan-Ku
1. Hadits seperti ini disebut hadits qudsi, yaitu hadits yang maknanya dari Allah dan redaksinya dari Rasulullah saw.
sedikitpun juga. Wahai hamba-Ku, seandainya sejak orang pertama diantara kalian sampai
orang terakhir semunya berdiri di sebuah bukit lalu kalian meminta kepada-Ku, lalu setiap
orang yang meminta Aku penuhi, niscaya hal itu tidak mengurangi apa yang ada pada-Ku
kecuali bagaikan sebuah jarum yang dicelupkan di tengah lautan. Wahai hamba-Ku,
sesungguhnya semua perbuatan kalian akan diperhitungkan untuk kalian kemudian diberikan
balasannya, siapa yang banyak mendapatkan kebaikaan maka hendaklah dia bersyukur
kepada Allah dan siapa yang menemukan selain (kebaikan) itu janganlah ada yang dicela
kecuali dirinya. (Riwayat Muslim)
ﺻﻠﱠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ َ ﷲ ِ لا ِ ﺳ ْﻮُ ب َر ِ ﺻﺤَﺎ ْ ﻦ َأ ْ ن ﻧَﺎﺳًﺎ ِﻣ َأ ﱠ: ﻋ ْﻨ ُﻪَ ﷲ ُ ﻲا َﺿ ِ ﻦ َأﺑِﻲ َذ ﱟر َر ْﻋ َ
ن
َ ﺼ ﱡﻠ ْﻮ َ ﺟ ْﻮ ِر ُﻳُﻷ ُ ﻞ اﻟ ﱡﺪ ُﺛ ْﻮ ِر ِﺑ ْﺎُ ﺐ َأ ْه َ َذ َه،ِل اﷲ َ ﺳ ْﻮُ ﺳﱠﻠ َﻢ َﻳ ﺎ َر َ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َوَ ﷲ ُ ﺻﻠﱠﻰ ا َ ﻲ ﻗَﺎﻟُﻮا ﻟِﻠ ﱠﻨ ِﺒ ﱢ
ﺲ َﻗ ْﺪ َ َأ َو َﻟ ْﻴ: ل َ ل َأ ْﻣ ﻮَاِﻟ ِﻬ ْﻢ َﻗ ﺎ ِ ﻀ ْﻮ ُ ن ِﺑ ُﻔ َ ﺼ ﱠﺪ ُﻗ ْﻮ
َ َو َﺗ،ُﺼ ْﻮم ُ ن َآ َﻤ ﺎ َﻧ َ ﺼ ْﻮ ُﻣ ْﻮ ُ َو َﻳ،ﺼﻠﱢﻲ َ َآﻤَﺎ ُﻧ
ﺻ َﺪ َﻗ ًﺔ َو ُآ ﻞﱢَ ﺻ َﺪ َﻗ ًﺔ َو ُآ ﻞﱢ َﺗ ْﻜ ِﺒ ْﻴ َﺮ ٍة َ ﺤ ٍﺔ ْ ن َﻟ ُﻜ ْﻢ ِﺑ ُﻜ ﻞﱢ َﺗ
َ ﺴ ِﺒ ْﻴ ِإ ﱠ: ن َ ﺼ ﱠﺪ ُﻗ ْﻮَ ﷲ َﻟ ُﻜ ْﻢ َﻣ ﺎ َﻳ َﺘُ ﻞا َ ﺟ َﻌ
َ
ﺻ َﺪ َﻗ ًﺔ َ ﻋ ﻦ ُﻣ ْﻨ َﻜ ٍﺮ َ ﻲ ٍ ﺻ َﺪ َﻗ ًﺔ َو َﻧ ْﻬ
َ ف ِ ﺻ َﺪ َﻗ ًﺔ َوَأ ْﻣ ٍﺮ ِﺑ ﺎ ْﻟ َﻤ ْﻌ ُﺮ ْو
َ َو ُآﻞﱢ َﺗ ْﻬِﻠ ْﻴَﻠ ٍﺔ،ًﺻ َﺪ َﻗﺔ َ ﺤ ِﻤ ْﻴ َﺪ ٍة ْ َﺗ
ن َﻟ ُﻪ ِﻓ ْﻴ َﻬ ﺎُ ﺷ ْﻬ َﻮ َﺗ ُﻪ َو َﻳ ُﻜ ْﻮ
َ ﺣ ُﺪﻧَﺎ َ ﷲ َأ َﻳ ْﺄﺗِﻲ َأ
ِ لا َ ﺳ ْﻮُ َﻳ ﺎ َر: ﺻ َﺪ َﻗ ًﺔ َﻗ ﺎﻟُﻮا َ ﺣ ِﺪ ُآ ْﻢ َ ﻀ ِﻊ َأ
ْ َوﻓِﻲ ُﺑ
ﺿ َﻌﻬَﺎ ِﻓ ﻲ َ ﻚ ِإذَا َو َ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ ِو ْز ٌر ؟ َﻓ َﻜ َﺬِﻟ َ ن َ ﺣ ﺮَا ٍم َأ َآ ﺎَ ﺿ َﻌﻬَﺎ ِﻓ ﻲ َ َأ َرَأ ْﻳ ُﺘ ْﻢ َﻟ ْﻮ َو: لَ ﺟ ٌﺮ ؟ ﻗَﺎ ْ َأ
. ﺟ ٌﺮ ْ ن َﻟ ُﻪ َأ
َ ل آَﺎ ِﻼَ ﺤ َ ا ْﻟ
[]رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ
1. Yang dimaksud dengang mereka adalah para shahabat Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam
yang fakir dari kalangan Muhajirin.
2. Tashbih adalah ucapan Shubhanallah.
1. Maksudnya adalah melakukan jima’ dengan istri.
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / اﻟﻔﻮاﺋﺪ ﻣﻦ اﻟﺤﺪﻳﺚ:
1. Sikap bijak dalam menanggapi berbagai kondisi serta mendatangkan kabar gembira bagi
jiwa serta menenangkan perasaan.
2. Para shahabat berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan.
3. Luasnya keutamaan Allah ta’ala serta banyaknya pintu-pintu kebaikan yang dibuka bagi
hamba-Nya.
4. Semua bentuk zikir sesungguhnya merupakan shodaqoh yang dikeluarkan seseorang
untuk dirinya.
5. Kebiasaan-kebiasaan mubah dan penyaluran syahwat yang disyariatkan dapat menjadi
ketaatan dan ibadah jika diiringi dengan niat saleh.
6. Anjuran untuk meminta sesuatu yang dapat bermanfaat bagi seorang muslim dan yang
dapat meningkatkan dirinya ke derajat yang lebih sempurna.
7. Didalam hadits ini terdapat keutamaan orang kaya yang bersyukur dan orang fakir yang
bersabar.
Tema hadits dan ayat-ayat Al Quran yang terkait :
1. Iri terhadap kebaikan orang lain:
2. Pintu-pintu kebaikan terbuka luas : 2 : 177, 5 : 2
3. Mencari yang halal dan menjauhkan yang haram :
4. Menggunakan sesuatu sesuai yang telah ditetapkan:
ُآ ﻞﱡ: ﺳ ﱠﻠ َﻢَ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َو َ ﷲ ُ ﺻ ﻠﱠﻰ ا َ ﷲ ِ لا ُ ﺳ ْﻮُ ل َر َ َﻗ ﺎ: ل َ ﻋ ْﻨ ُﻪ َﻗ ﺎ
َ ﷲ ُ ﻲا َ ﺿ ِ ﻲ ُه َﺮ ْﻳ َﺮ َة َر ْ ﻦ َأ ِﺑ
ْ ﻋ َ
،ٌﺻ َﺪ َﻗﺔَ ﻦ ِ ﻦ ا ْﺛ َﻨ ْﻴ َ ل َﺑ ْﻴ ُ ﺲ َﺗ ْﻌ ِﺪُ ﺸ ْﻤ ﻄُﻠ ُﻊ ِﻓ ْﻴ ِﻪ اﻟ ﱠ ْ ﻞ َﻳ ْﻮ ٍم َﺗ
ُآ ﱡ،ٌﺻ َﺪ َﻗﺔ َ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َ س ِ ﻦ اﻟﻨﱠﺎَ ﻼﻣَﻰ ِﻣ َﺳ ُ
ﻄ ﱢﻴ َﺒ ُﺔ
ﺻ َﺪ َﻗ ٌﺔ وَا ْﻟ َﻜِﻠ َﻤ ُﺔ اﻟ ﱠ
َ ﻋ ُﻪ َ ﻋَﻠ ْﻴﻬَﺎ َﻣﺘَﺎ َ ﻋَﻠ ْﻴﻬَﺎ َأ ْو َﺗ ْﺮ َﻓ ُﻊ َﻟ ُﻪ
َ ﺤ ِﻤُﻠ ُﻪ
ْ ﻞ ﻓِﻲ دَاﱠﺑ ِﺘ ِﻪ َﻓ َﺘَﺟُ ﻦ اﻟ ﱠﺮ ُ َو ُﺗ ِﻌ ْﻴ
. ﺻ َﺪ َﻗ ٌﺔ
َ ﻖ ِ ﻄ ِﺮ ْﻳ ﻦ اﻟ ﱠ ِﻋ َ ﻷذَى َ ﻂ ْاُ ﺻ َﺪ َﻗ ٌﺔ َو ُﺗ ِﻤ ْﻴ
َ ﻼ ِة َ ﺼ ﺸ ْﻴﻬَﺎ ِإﻟَﻰ اﻟ ﱠ ِ ﻄ َﻮ ٍة َﺗ ْﻤ ْ ﺧ
ُ ﻞ َو ِﺑ ُﻜ ﱢ،ٌﺻ َﺪ َﻗﺔ
َ
[]رواﻩ اﻟﺒﺨﺎري وﻣﺴﻠﻢ
ا ْﻟ ِﺒ ﱡﺮ: ل َ ﺻ ﻠﱠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴ ﻪ وﺳ ﻠﻢ َﻗ ﺎ َ ﻲ ﻦ اﻟ ﱠﻨ ِﺒ ﱢِ ﻋ َ ،ُﻋ ْﻨﻪ َ ﷲُ ﻲا َﺿ ِ ن َر َ ﺳ ْﻤﻌَﺎ َ ﻦ ِسﺑ ِ ﻦ اﻟﱠﻨﻮﱠا
ْﻋ َ
. [ﺴﻠِﻢ ْ ] َروَا ُﻩ ُﻣ. س
ُ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ اﻟﻨﱠﺎَ ﻄِﻠ َﻊن َﻳ ﱠ ْ ﺖ َأَ ﻚ َو َآ ِﺮ ْه َ ﺴِ ك ﻓِﻲ َﻧ ْﻔَ ﻹ ْﺛ ُﻢ ﻣَﺎ ﺣَﺎ ِ ﻖ َو ْا ِ ﺨُﻠُ ﻦ ا ْﻟ
ُﺴ ْﺣُ
ﺳ ﱠﻠ َﻢ
َ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َو َ ﷲُ ﺻ ﻠﱠﻰ ا َ ﷲ ِ لاَ ﺳ ْﻮ ُ ﺖ َر ُ َأ َﺗ ْﻴ: ل َ ﻋ ْﻨ ُﻪ َﻗ ﺎ
َ ﷲُ ﻲا َ ﺿ ِ ﻦ َﻣ ْﻌﺒَﺪ َر ِ ﺼ َﺔ ْﺑَ ﻦ وَا ِﺑْﻋ
َ َو
ﺖ ِإَﻟ ْﻴ ِﻪْ ﻃ َﻤَﺄ ﱠﻧ ْ ا ْﻟ ِﺒ ﱡﺮ َﻣ ﺎ ا،َﺖ َﻗ ْﻠ َﺒ ﻚ
ِ ﺳ َﺘ ْﻔ
ْ ِا: ل َ َﻗ ﺎ،ْ َﻧ َﻌ ﻢ: ﺖُ ﻦ ا ْﻟ ِﺒ ﱢﺮ ُﻗ ْﻠ
ِ ﻋَ ل ُ ﺴﺄ ْ ﺖ َﺗ
َ ﺟ ْﺌِ :ل َ َﻓﻘَﺎ
كَ ن َأ ْﻓ َﺘ ﺎ ْ َوِإ،ِﺼ ْﺪر ﺲ َو َﺗ َﺮ ﱠد َد ِﻓ ﻲ اﻟ ﱠ ِ ك ﻓِﻲ اﻟ ﱠﻨ ْﻔ َ ﻹ ْﺛ ُﻢ ﻣَﺎ ﺣَﺎِ َو ْا،ُن ِإَﻟ ْﻴ ِﻪ ا ْﻟ َﻘ ْﻠﺐ
ﻃ َﻤَﺄ ﱠْ ﺲ وَاُ اﻟﻨﱠ ْﻔ
"ك َ س َوَأ ْﻓ َﺘ ْﻮ ُ اﻟﻨﱠﺎ
[]ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ روﻳﻨﺎﻩ ﻓﻲ ﻣﺴﻨﺪي اﻹﻣﺎﻣﻴﻦ أﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻨﺒﻞ واﻟﺪارﻣﻲ ﺑﺈﺳﻨﺎد ﺣﺴﻦ
Kosa kata / ﻣﻔﺮدات:
اﻟﺒـﺮ : Kebaikan اﻹﺛـﻢ : Dosa
ﺣﺎك : Mengganggu ﻄﻠِﻊ
ﻳﱠ : Diketahui, diselidiki
Terjemah hadits / اﻟﺤﺪﻳﺚ ﺗﺮﺟﻤﺔ :
Dari Nawwas bin Sam’an radhiallahuanhu , dari Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam
beliau bersabda : “Kebaikan adalah akhlak yang baik, dan dosa adalah apa yang terasa
mengaggu jiwamu dan engkau tidak suka jika diketahui manusia “ Riwayat Muslim. Dan dari
Wabishah bin Ma’bad radhiallahuanhu dia berkata : Saya mendatangi Rasulullah saw, lalu
beliau bersabda : Engkau datang untuk menanyakan kebaikan ?, saya menjwab : Ya. Beliau
bersabda : Mintalah pendapat dari hatimu, kebaikan adalah apa yang jiwa dan hati tenang
karenanya, dan dosa adalah apa yang terasa mengganggu jiwa dan menimbulkan keragu-
raguan dalam dada, meskipun orang-orang memberi fatwa kepadamu dan mereka
membenarkannya.
(Hadits hasan kami riwayatkan dari dua musnad Imam Ahmad bin Hanbal dan Ad Darimi dengan
sanad yang hasan.
ﻰﷲ ﺻَﻠ ﱠ ِ لا ُ ﺳ ْﻮ ُ ﻈﻨَﺎ َرَﻋَ َو: ل َ ﻦ ﺳَﺎرﻳ َﺔ رَﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻪ ﻗَﺎ ِ ض ْﺑ ِ ﺢ ا ْﻟ ِﻌ ْﺮﺑَﺎ ٍ ﺠ ْﻴ
ِ ﻦ َأﺑِﻲ َﻧ ْﻋ َ
ل
َ ﺳ ْﻮ ُ ﻳَﺎ َر: َﻓ ُﻘ ْﻠﻨَﺎ،ُﺖ ِﻣ ْﻨﻬَﺎ ا ْﻟ ُﻌ ُﻴ ْﻮن
ْ َو َذ ِر َﻓ،ُﺖ ِﻣ ْﻨﻬَﺎ ا ْﻟ ُﻘُﻠ ْﻮب ْ ﺟَﻠ ِ ﻈ ًﺔ َو
َﻋ ِ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ َﻣ ْﻮ
ﺴ ْﻤ ِﻊ وَاﻟ ﱠ،ﺟﻞﱠ َ ﻋ ﱠﺰ َو َ ﷲ ِ ﺻ ْﻴ ُﻜ ْﻢ ِﺑ َﺘ ْﻘﻮَى ا ِ ُأ ْو: ل
َ ﻗَﺎ،ﺻﻨَﺎ ِ َﻓَﺄ ْو،ٍﻈ ُﺔ ُﻣ َﻮ ﱢدع َﻋ ِ َآَﺄ ﱠﻧﻬَﺎ َﻣ ْﻮ،ِاﷲ
َﻓ َﻌَﻠ ْﻴ ُﻜ ْﻢ.ﺧ ِﺘﻼَﻓًﺎ ًآ ِﺜﻴْﺮًا
ْ ﺴ َﻴﺮَى ا َ ﺶ ِﻣ ْﻨ ُﻜ ْﻢ َﻓ
ْ ﻦ َﻳ ِﻌ
ْ َﻓِﺈ ﱠﻧ ُﻪ َﻣ،ٌﻋ ْﺒﺪ َ ﻋَﻠ ْﻴ ُﻜ ْﻢ َ ن َﺗَﺄ ﱠﻣ َﺮ ْ ﻋ ِﺔ َوِإَ وَاﻟﻄﱠﺎ
ت
ِ ﺤ َﺪﺛَﺎ ْ َوِإﻳﱠﺎ ُآ ْﻢ َو ُﻣ،ِﺟﺬ ِ ﻋَﻠ ْﻴﻬَﺎ ﺑِﺎﻟ ﱠﻨﻮَا َ ﻋﻀﱡﻮا َ ﻦ َ ﻦ ا ْﻟ َﻤ ْﻬ ِﺪ ﱢﻳ ْﻴ
َ ﺷ ِﺪ ْﻳ
ِ ﺨَﻠﻔَﺎ ِء اﻟﺮﱠا
ُ ﺳ ﱠﻨ ِﺔ ا ْﻟ
ُ ﺴ ﱠﻨﺘِﻲ َوُ ِﺑ
ﻼَﻟ ٌﺔَﺿ َ ﻋ ٍﺔَ ن ُآﻞﱠ ِﺑ ْﺪ َﻓِﺈ ﱠ،ِﻷ ُﻣ ْﻮر
ُ ْا
[ ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﺻﺤﻴﺢ: ] َروَاﻩ داود واﻟﺘﺮﻣﺬي وﻗﺎل
Kosa kata / ﻣﻔﺮدات:
(وﻋﻈـ)ﻧﺎ : menasihati (kami) ﻣﻮﻋﻈﺔ : Nasihat
(وﺟﻠـ)ت : takut اﻟﻘﻠﻮبbentuk jamak dari ﻗﻠﺐ: hati
ﺗَﺄﻣﱠﺮ : Memerintah ( ﻳﻌﺶ )ﻳﻌﻴﺶ: hidup
(ﻋﻠﻴـ)آﻢ : Kalian harus (إﻳﺎ)آﻢ : Kalian jangan
ﺧُﻠﻨِﻲ ِ ﻞ ُﻳ ْﺪٍ ﺧ ِﺒ ْﺮﻧِﻲ ِﺑ َﻌ َﻤ ْ َأ،ِل اﷲ َ ﺳ ْﻮ ُ ﺖ ﻳَﺎ َر ُ ُﻗ ْﻠ: ل َ ﻋ ْﻨ ُﻪ ﻗَﺎ
َ ﷲ ُ ﻲا َﺿِ ﻞ َر ٍ ﺟ َﺒ
َ ﻦ ِ ﻦ ُﻣﻌَﺎ ِذ ْﺑ ْﻋ َ
ﺴ َﺮ ُﻩﻦ َﻳ ﱠ ْ ﻰ َﻣ َ ﺴ ْﻴ ٌﺮ ﻋَﻠ ِ َوِإ ﱠﻧ ُﻪ َﻟ َﻴ،ٍﻈ ْﻴﻢِﻋ َ ﻦ ْﻋ َ ﺖ َ ﺳَﺄ ْﻟَ َﻟ َﻘ ْﺪ: ل َ ﻗَﺎ،ِﻦ اﻟﻨﱠﺎر ِﻋ َ ﻋ ُﺪﻧِﻲ ِ ﺠ ﱠﻨ َﺔ َو ُﻳﺒَﺎ
َ ا ْﻟ
ﺼ ْﻮ ُم
ُ َو َﺗ،َﻲ اﻟ ﱠﺰآَﺎة َ َوُﺗ ْﺆ ِﺗ،َﻼة َﺼ َو ُﺗ ِﻘ ْﻴ ُﻢ اﻟ ﱠ،ًﺷﻴْﺌﺎ َ ك ِﺑ ِﻪ ُ ﺸ ِﺮ ْ ﻻ ُﺗ َ ﷲ َ َﺗ ْﻌ ُﺒ ُﺪ ا: ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪَ ﷲ َﺗﻌَﺎﻟَﻰ ُ ا
ُ ﺨ ْﻴ ِﺮ ؟ اﻟﺼﱠ ْﻮ ُم
،ٌﺟ ﱠﻨﺔ َ ب ا ْﻟ ِ ﻋﻠَﻰ َأ ْﺑﻮَا َ ﻚ َ ﻻ َأ ُدﱡﻟ َ َأ: ل َ ُﺛﻢﱠ ﻗَﺎ،َﺞ ا ْﻟ َﺒ ْﻴﺖ ﺤﱡ ُ َو َﺗ،ََر َﻣﻀَﺎن
ُﺛﻢﱠ،ِف اﻟﱠﻠ ْﻴﻞ ِ ﺟ ْﻮ َ ﻞ ﻓِﻲ ِﺟ ُ ﻼ ُة اﻟ ﱠﺮ َﺻ َ َو،َﺊ ا ْﻟﻤَﺎ ُء اﻟﻨﱠﺎر ُ ﻄ ِﻔ
ْ ﻄ ْﻴ َﺌ َﺔ َآﻤَﺎ ُﻳ
ِﺨ َ ﺊ ا ْﻟُ ﻄ ِﻔْ ﺼ َﺪ َﻗ ُﺔ ُﺗ
وَاﻟ ﱠ
:ل َ ن} َﻗﺎ َ َﻳ ْﻌ َﻤُﻠ ْﻮ- – َﺣﺘﱠﻰ َﺑَﻠ َﻎ..ﺟ ِﻊ ِ ﻦ ا ْﻟ َﻤﻀَﺎ ِﻋ ُ ك { َﺗ َﺘﺠَﺎﻓَﻰ
َ ﺟ ُﻨ ْﻮ ُﺑ ُﻬ ْﻢ َ ﺧ ِﺒ ُﺮْ ﻻ ُأ َ َأ: ل َ ُ ﺛ ﱠﻢ ﻗَﺎ
ﻷ ْﻣ ِﺮ َ س ْا ُ َر ْأ: ل َ ﷲ ﻗَﺎ ِ لا َ ﺳ ْﻮ ُ ﺖ َﺑﻠَﻰ ﻳَﺎ َر ُ ﺳﻨَﺎ ِﻣ ِﻪ ؟ ُﻗ ْﻠ َ ﻋ ُﻤ ْﻮ ِد ِﻩ َو ِذ ْر َو ِة
َ ﻷ ْﻣ ِﺮ ُو َسا ِ ِﺑ َﺮ ْأ
ﻚ ُآﱢﻠ ِﻪ ؟ َ ك َذِﻟ ِﻼ َ ك ِﺑ َﻤَ ﺧ ِﺒ ُﺮ ْ ﻻ ُأ َ َأ:ل َ ُﺛﻢﱠ ﻗَﺎ.ﺠﻬَﺎ ُد ِ ﺳﻨَﺎ ِﻣ ِﻪ ا ْﻟَ ﻼ ُة َو ِذ ْر َو ُة
َﺼ ﻋ ُﻤ ْﻮ ُد ُﻩ اﻟ ﱠ َ ﻼ ُم َو َﺳ ْﻹ ِ ْا
،ِﻲ اﷲ ﻳَﺎ َﻧ ِﺒ ﱠ: ﺖ ُ ُﻗ ْﻠ.ﻚ َهﺬَا َ ﻋَﻠ ْﻴ
َ ُآﻒﱠ: ل ِ ﺧ َﺬ ِﺑِﻠﺴَﺎ ِﻧ ِﻪ َوﻗَﺎ َ َﻓَﺄ. ﷲ ِ لا َ ﺳ ْﻮ ُ ﻰ ﻳَﺎ َر َ ﺑَﻠ: ﺖ ُ َﻓ ُﻘ ْﻠ
ﻋﻠَﻰ َ س ﻓِﻲ اﻟﻨﱠﺎ ِر ُ ﻞ َﻳ ُﻜﺐﱠ اﻟﻨَﺎ ْ َو َه،َﻚ ُأ ﱡﻣﻚ َ َﺛ ِﻜَﻠ ْﺘ: لَ ن ِﺑﻤَﺎ َﻧ َﺘ َﻜﱠﻠ َﻢ ِﺑ ِﻪ ؟ َﻓﻘَﺎ َ ﺧ ُﺬ ْوَ َوِإﻧﱠﺎ َﻟ ُﻤﺆَا
ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ: ]رواﻩ اﻟﺘﺮﻣﺬي وﻗﺎل. ﻢ ْ ﺴ َﻨ ِﺘ ِﻬ
ِ ﺣﺼَﺎ ِﺋ ُﺪ َأ ْﻟ َ ﻻ ﻰ َﻣﻨَﺎ ِﺧ ِﺮ ِه ْﻢ – ِإ ﱠ َ ﻋَﻠ: ل َ ه ِﻬ ْﻢ –َأ ْو ﻗَﺎ ِ ﺟ ْﻮ
ُ ُو
[ﺻﺤﻴﺢ
Kosa kata / ﻣﻔﺮدات:
ﻳﺴﻴﺮ: Mudah ﺟﻨﱠﺔ
ُ : Tameng, pelindung
ﺗﻄﻔﺊ: Memadamkan ﺟﻮف اﻟﻠﻴﻞ: Pertengahan malam
ﺗﺘﺠﺎﻓﻰ: jauh. ( ﺟﻨﻮﺑـ)هﻢ: jamak dari ﺟﻨﺐ:
ﻣﻀﺎﺟﻊjamak dari ﻣﻀﺠﻊ: tempat Pinggang
berbaring, tempat tidur ﻋﻤﻮد: tiang
ذروة : Puncak ﺳﻨﺎم: Punuk onta
ﻣﻼك : kunci semuanya ُآﻒﱠ : Tahanlah
ﻳﻜﺐ : Dimasukkan ( ﻣﻨﺎﺧﺮ)هﻢ: jamak dari ﻣﻨﺨﺮ:
ﺣﺼﺎﺋﺪ : jamak dari ﺣﺼﻴﺪة: hidung
panen, buah, akibat أﻟﺴﻨﺔjamak dari ﻟﺴﺎن:
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ اﻟﺤﺪﻳﺚ:
Dari Mu’az bin Jabal radhiallahuanhu dia berkata : Saya berkata : Ya Rasulullah,
beritahukan saya tentang perbuatan yang dapat memasukkan saya ke dalam syurga dan
menjauhkan saya dari neraka, beliau bersabda: Engkau telah bertanya tentang sesuatu yang
besar, dan perkara tersebut mudah bagi mereka yang dimudahkan Allah ta’ala, : Beribadah
kepada Allah dan tidak menyekutukannya sedikitpun, menegakkan shalat, menunaikan
zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji. Kemudian beliau (Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa
sallam) bersabda: Maukah engkau aku beritahukan tentang pintu-pintu syurga ?; Puasa
adalah benteng, Sodaqoh akan mematikan (menghapus) kesalahan sebagaimana air
mematikan api, dan shalatnya seseorang di tengah malam (qiyamullail), kemudian beliau
membacakan ayat (yang artinya) : “ Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya….”.
Kemudian beliau bersabda: Maukah kalian aku beritahukan pokok dari segala perkara,
tiangnya dan puncaknya ?, aku menjawab : Mau ya Nabi Allah. Pokok perkara adalah Islam,
tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah Jihad. Kemudian beliau bersabda : Maukah
kalian aku beritahukan sesuatu (yang jika kalian laksanakan) kalian dapat memiliki semua itu
?, saya berkata : Mau ya Rasulullah. Maka Rasulullah memegang lisannya lalu bersabda:
Jagalah ini (dari perkataan kotor/buruk). Saya berkata: Ya Nabi Allah, apakah kita akan
dihukum juga atas apa yang kita bicarakan ?, beliau bersabda: Ah kamu ini, adakah yang
menyebabkan seseorang terjungkel wajahnya di neraka –atau sabda beliau : diatas
hidungnya- selain buah dari yang diucapkan oleh lisan-lisan mereka .
(Riwayat Turmuzi dan dia berkata: Haditsnya hasan shaheh)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / اﻟﻔﻮاﺋﺪ ﻣﻦ اﻟﺤﺪﻳﺚ:
1. Perhatian shahabat yang sangat besar untuk mela-kukan amal yang dapat memasukkan
mereka ke syurga.
2. Amal perbuatan merupakan sebab masuk syurga jika Allah menerimanya dan hal ini tidak
bertentangan dengan sabda Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam “Tidak masuk syurga
setiap kalian dengan amalnya ”. Makna hadits tersebut adalah bahwa amal dengan
sendirinya tidak berhak memasukkan seseorang ke syurga selama Allah belum
menerimanya dengan karunia-Nya dan Rahmat-Nya.
3. Mentauhidkan Allah dan menunaikan kewajibannya adalah sebab masuknya seseorang
kedalam syurga.
4. Shalat sunnah setelah shalat fardhu merupakan sebab kecintaan Allah ta’ala kepada
hambanya.
5. Bahaya lisan dan perbuatannya akan dibalas dan bahwa dia dan mencampakkan
seseorang ke neraka karena ucapannya.
22)
(Hadits ini dikatagorikan sebagai hadits dho’if . Lihat Qowa’id wa Fawa’id Minal Arbain An Nawawiah, karangan
Nazim Muhammad Sulthan, hal. 262. Lihat pula Misykatul Mashabih, takhrij Syekh Al Albani, hadits no. 197, juz 1.
Lihat pula Jami’ Al Ulum wal Hikam,oleh Ibnu Rajab).
ﻲ
ﻞ ِإﻟَﻰ اﻟ ﱠﻨ ِﺒ ﱢ ٌﺟ ُ ﺟَﺎ َء َر: ل َ ﻋ ْﻨ ُﻪ ﻗَﺎ
َ ﻲ اﷲ َﺿ ِ ﻋﺪِي َر ِ ﺳﻌْﺪ اﻟﺴﱠﺎ َ ﻦ ْ ﺳﻬْﻞ ِﺑ َ ﻦ َأﺑِﻲ ا ْﻟ َﻌﺒﱠﺎسْﻋ َ
ﷲ
ُ ﻲا َ ﺣﱠﺒ ِﻨ
َ ﻋ ِﻤ ْﻠ ُﺘ ُﻪ َأ
َ ﻞ ِإذَا
ٍ ﻋ َﻤ
َ ﻋﻠَﻰ َ ﷲ ُدﱠﻟﻨِﻲ ِ لا َ ﺳ ْﻮ
ُ ﻳ َﺎ َر: ل َ ﺳﱠﻠ َﻢ َﻓﻘَﺎ
َ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َو
َ ﷲ
ُ ﺻﻠﱠﻰ ا
َ
س
ُ ﻚ اﻟﻨﱠﺎ َ ﺤ ﱡﺒِ س ُﻳِ ﻋ ْﻨ َﺪ اﻟﻨﱠﺎِ وَا ْز َه ْﺪ ِﻓ ْﻴﻤَﺎ،ُﻚ اﷲَ ﺤﱡﺒ
ِ ا ْز َه ْﺪ ﻓِﻲ اﻟ ﱡﺪ ْﻧﻴَﺎ ُﻳ: لَ َﻓﻘَﺎ،ُﺣﱠﺒﻨِﻲ اﻟﻨﱠﺎس
َ َوَأ
.
[]ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ رواﻩ اﺑﻦ ﻣﺎﺟﺔ وﻏﻴﺮﻩ ﺑﺄﺳﺎﻧﻴﺪ ﺣﺴﻨﺔ
Kosa kata / ﻣﻔﺮدات:
( دﻟـ)ﻧﻲ: Tunjukkan ( أﺣﺒـ)ﻧﻲ: Mencintai(-ku)
(kepadaku) ازهﺪ: Bersikap zuhud-lah
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ اﻟﺤﺪﻳﺚ
Dari Abu Abbas Sahl bin Sa’ad Assa’idi radhiallahuanhu dia berkata : Seseorang
mendatangi Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau berkata : Wahai Rasulullah,
tunjukkan kepadaku sebuah amalan yang jika aku kerjakan, Allah dan manusia akan
mencintaiku, maka beliau bersabda: Zuhudlah terhadap dunia maka engkau akan dicintai
1. Hadits dho’if adalah hadits yang lemah kedudukannya dan tidak dapat dijadikan sebagai dalil.
Allah dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia maka engkau akan dicintai
manusia.
(Hadits hasan riwayat Ibnu Majah dan lainnya dengan sanad hasan) .
ﻄﻰ َ َﻟ ْﻮ ُﻳ ْﻌ: ﺻ ﻠﱠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴ ﻪ وﺳ ﻠﻢ َ ﷲ ِ لا َ ﺳ ْﻮُ ن َر َأ ﱠ،ﻋ ْﻨ ُﻬ َﻤ ﺎ
َ ﷲ
ُ ﻲاَ ﺿ ِ س َر ٍ ﻋ ﱠﺒ ﺎ
َ ﻦ ِ ﻦ ا ْﺑ
ْﻋ
َ
ﻲ
ْ ﻋ
ِ ﻋَﻠ ﻰ ا ْﻟ ُﻤ ﱠﺪ َ ﻦ ا ْﻟ َﺒﱢﻴ َﻨ َﺔ
َﻟ ِﻜ ﱠ،ْل َﻗ ْﻮ ٍم َو ِد َﻣ ﺎ َء ُهﻢ
َ ل َأ ْﻣ ﻮَا
ٌﺟﺎ َ ﻋ ﻰ ِر َ ﻻ ﱠد
َ ،ْﻋﻮَا ُهﻢ
ْ س ِﺑ َﺪ
ُ اﻟﱠﻨ ﺎ
. (( ﻦ َأ ْﻧ َﻜ َﺮ
ْ ﻋﻠَﻰ َﻣَ ﻦ َ وَا ْﻟ َﻴ ِﻤ ْﻴ
[ وﺑﻌﻀﻪ ﻓﻲ اﻟﺼﺤﻴﺤﻴﻦ،]ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ رواﻩ اﻟﺒﻴﻬﻘﻲ وﻏﻴﺮﻩ هﻜﺬا
Kosa kata / ﻣﻔﺮدات:
ﻳُﻌﻄَﻰ : Diberikan ادﻋﻰ : Menuduh
اﻟﺒﻴﱢﻨﺔ : Bukti اﻟﻤﺪﻋﻲ : Orang yang menuduh
اﻟﻴﻤﻴﻦ : Sumpah اﻧﻜﺮ : Mengingkari
ﻻ
َ : ﷲ ﺻ ﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴ ﻪ وﺳ ﻠﻢ ِ لا ُ ﺳ ْﻮ ُ ل َر َ َﻗ ﺎ: ل َ ﻋ ْﻨ ُﻪ َﻗ ﺎَ ﷲ ُ ﻲا َ ﺿ ِ ﻦ َأ ِﺑ ﻲ ُه َﺮ ْﻳ َﺮ َة َر ْ ﻋ َ
ﺾ
ٍ ﻋَﻠ ﻰ َﺑ ْﻴ ِﻊ َﺑ ْﻌ َ ﻀ ُﻜ ْﻢ ُ ﻻ َﻳ ِﺒ ْﻊ َﺑ ْﻌَ ﻻ َﺗ ﺪَا َﺑﺮُوا َو َ ﻀ ﻮا َو ُ ﻏ َ ﻻ َﺗﺒَﺎ َ ﺸ ﻮا َو ُﺟ َ ﻻ َﺗﻨَﺎ
َ ﺳ ﺪُوا َوَ َﺗﺤَﺎ
ﻻ
َ ﻻ َﻳ ْﻜ ِﺬ ُﺑ ُﻪ َو
َ ﺨ ُﺬُﻟ ُﻪ َو
ْ ﻻ َﻳ
َ ﻈِﻠ ُﻤ ُﻪ َوْ ﻻ َﻳ َ ﺴ ِﻠ ِﻢ
ْ ﺧ ﻮ ا ْﻟ ُﻤ ُ ﺴ ِﻠ ُﻢ َأ
ْ ا ْﻟ ُﻤ. ﺧﻮَاﻧ ًﺎ ْ ﷲ ِإ ِ ﻋ َﺒ ﺎ َد ا
ِ َو ُآ ْﻮ ُﻧ ﻮا
ن
ْ ﺸ ﱢﺮ َأ
ﻦ اﻟ ﱠ َ ئ ِﻣٍ ﺐ ا ْﻣ ِﺮِ ﺴ َﺤ َ ت – ِﺑ ٍ ث َﻣﺮﱠا َ ﻼ َ ﺸ ْﻴ ُﺮ ِإﻟَﻰ
َ ﺻ ْﺪ ِر ِﻩ َﺛ ِ اﻟ ﱠﺘ ْﻘﻮَى َه ُﻬﻨَﺎ – َو ُﻳ. ﺤ ِﻘ ُﺮ ُﻩْ َﻳ
ﺿ ُﻪ
ُ ﻋ ْﺮِ ﺣ َﺮا ٌم َد ُﻣ ُﻪ َوﻣَﺎُﻟ ُﻪ َوَ ﺴِﻠ ِﻢْ ﻋﻠَﻰ ا ْﻟ ُﻤَ ﺴِﻠ ِﻢ
ْ ُآﻞﱡ ا ْﻟ ُﻤ،َﺴِﻠﻢ ْ ﺤ ِﻘ َﺮ َأﺧَﺎ ُﻩ ا ْﻟ ُﻤ
ْ َﻳ
[]رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ
ﻦ ْﻋ َ ﺲ َ ﻦ َﻧ ﱠﻔ ْ َﻣ: ل َ ﺳﱠﻠ َﻢ ﻗَﺎ َ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َو
َ ﷲ ُ ﺻﻠﱠﻰ ا َ ﻲ ﻦ اﻟﱠﻨ ِﺒ ﱢ
ِﻋ َ ،ُﻋ ْﻨﻪ َ ﷲ ُ ﻦ َأﺑِﻲ ُه َﺮ ْﻳ َﺮ َة َرﺿِﻲ ا ْﻋ َ
ﺴ َﺮ ﻦ َﻳ ﱠ ْ َو َﻣ،ِب َﻳ ْﻮ ِم ا ْﻟ ِﻘﻴَﺎ َﻣﺔ ِ ﻦ ُآ َﺮ ْ ﻋ ْﻨ ُﻪ ُآ ْﺮ َﺑ ًﺔ ِﻣَ ﷲ ُ ﺲا َ ب اﻟ ﱡﺪ ْﻧﻴَﺎ َﻧ ﱠﻔ ِ ﻦ ُآ َﺮ ْ ﻦ ُآ ْﺮ َﺑ ًﺔ ِﻣ ٍ ُﻣ ْﺆ ِﻣ
ﷲ ﻓِﻲ اﻟ ﱡﺪ ْﻧﻴَﺎ ُ ﺳ َﺘ َﺮ ُﻩ ا
َ ﺴﻠِﻤ ًﺎ ْ ﺳ َﺘ َﺮ ُﻣَ ﻦ ْ َو َﻣ،ِﺧ َﺮة ِ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ ﻓِﻲ اﻟ ﱡﺪ ْﻧﻴَﺎ وَاﻵ َ ﷲ ُ ﺴ َﺮ ا ﺴ ٍﺮ َﻳ ﱠ ِ ﻋﻠَﻰ ُﻣ ْﻌ َ
ﺲُ ﻃ ِﺮﻳْﻘًﺎ َﻳ ْﻠ َﺘ ِﻤ َ ﻚ َ ﺳَﻠَ ﻦ ْ َو َﻣ.ﺧ ْﻴ ِﻪِ ن َأ ِ ﻋ ْﻮَ ن ا ْﻟ َﻌ ْﺒ ُﺪ ﻓِﻲ َ ن ا ْﻟ َﻌ ْﺒ ِﺪ ﻣَﺎ آَﺎ ِ ﻋ ْﻮ َ ﷲ ﻓِﻲ ُ ﺧ َﺮ ِة وَا ِ وَاﻵ
نَ ﷲ َﻳ ْﺘُﻠ ْﻮِ تا ِ ﻦ ُﺑ ُﻴ ْﻮ
ْ ﺖ ِﻣ ٍ ﺟ َﺘ َﻤ َﻊ َﻗ ْﻮ ٌم ﻓِﻲ َﺑ ْﻴ ْ َوﻣَﺎ ا،ِﺠ ﱠﻨﺔ َ ﻃ ِﺮﻳْﻘًﺎ ِإﻟَﻰ ا ْﻟ َ ﷲ ِﺑ ِﻪ ُ ﻞا َ ﺳ ﱠﻬ َ ﻋﻠْﻤًﺎ ِ ِﻓ ْﻴ ِﻪ
ﺣﻔﱠ ْﺘ ُﻬ ُﻢَ َو،ُﺣ َﻤﺔ ْ ﺸ َﻴ ْﺘ ُﻬ ُﻢ اﻟ ﱠﺮِﻏَ ﺴ ِﻜ ْﻴ َﻨ ُﺔ َو
ﻋَﻠ ْﻴ ِﻬ ْﻢ اﻟ ﱠ
َ ﺖ ْ ﻻ َﻧ َﺰَﻟ ﺳ ْﻮ َﻧ ُﻪ َﺑ ْﻴ َﻨ ُﻬ ْﻢ ِإ ﱠ
ُ ﷲ َو َﻳ َﺘﺪَا َر ِ ب ا َ ِآﺘَﺎ
. ﺴ ُﺒ ُﻪَ ع ِﺑ ِﻪ َﻧْ ﺴ ِﺮْ ﻋ َﻤِﻠ ِﻪ َﻟ ْﻢ ُﻳ
َ ﻓِﻲ ﻄَﺄ
َ ﻦ َﺑْ َو َﻣ،ُﻋ ْﻨ َﺪﻩ
ِ ﻦ ُ َو َذ َآ َﺮ ُه ُﻢ ا،ُﻼ ِﺋ َﻜﺔ
ْ ﷲ ِﻓ ْﻴ َﻤ َ ا ْﻟ َﻤ
Kosa kata / ﻣﻔﺮدات:
ﻧﻔﱠﺲ : Meringankan atau ( آﺮﺑﺔ )آﺮب: Cobaan berat
menghilangkan ُﻣ ْﻌﺴِﺮ : Orang yang kesulitan
ﺴ َﺮﻳﱠ : Memudahkan ﻋﻮن : Pertolongan
ﺳ َﺘ َﺮ : Menutupi ﺳﻬّﻞ : Memudahkan
ﺳﻠﻚ : Menempuh ( ﻳﺘﺪارﺳﻮﻧـ)ـﻪ: (Mereka) saling
اﺟﺘﻤﻊ : Berkumpul mempelajari-(nya)
اﻟﺴﻜﻴﻨﺔ : Ketenangan
Pelajaran.
1. Kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya yang beriman sangat luas dan ampunannya
menyeluruh sedang pemberian-Nya tidak terbatas.
2. Sesungguhnya apa yang tidak kuasa oleh manusia, dia tidak diperhitungkan dan dipaksa
menunaikannya.
3. Allah tidak menghitung keinginan hati dan kehendak perbuatan manusia kecuali jika
kemudian dibuktikan dengan amal perbuatan dan praktek.
4. Seorang muslim hendaklah meniatkan perbuatan baik selalu dan membuktikannya,
diharapkan dengan begitu akan ditulis pahalanya dan ganjarannya dan dirinya telah siap
untuk melaksanakannya jika sebabnya telah tersedia.
5. Semakin besar tingkat keikhlasan semakin berlipat-lipat pahala dan ganjaran.
ﷲ
َ نا ِإ ﱠ: ﷲ ﺻ ﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴ ﻪ وﺳ ﻠﻢ ِ لا ُ ﺳ ْﻮ
ُ ل َر َ َﻗ ﺎ: ل َ ﻋ ْﻨ ُﻪ َﻗ ﺎَ ﷲ ُ ﻲا َﺿ ِ ﻦ َأﺑِﻲ ُه َﺮ ْﻳ َﺮ َة َر ْﻋ َ
ﺐ
ﺣ ﱠ َ ﻲ ٍء َأْ ﺸ َ ﻋ ْﺒﺪِي ِﺑ َ ﻲ ب ِإَﻟ ﱠَ َوﻣَﺎ َﺗ َﻘ ﱠﺮ،ِﺤ ْﺮب َ ﺎ َﻓ َﻘ ْﺪ ﺁ َذ ْﻧ ُﺘ ُﻪ ﺑِﺎ ْﻟﻦ ﻋَﺎدَى ﻟِﻲ َوِﻟﻴ ْ َﻣ: ل َ َﺗﻌَﺎﻟَﻰ ﻗَﺎ
ﺣ َﺒ ْﺒ ُﺘ ُﻪ
ْ َﻓِﺈذَا َأ،ُﺣ ﱠﺒﻪ
ِ ﺣﺘﱠﻰ ُأ َ ﻞ ِ ﻲ ﺑِﺎﻟﱠﻨﻮَا ِﻓ
ب ِإَﻟ ﱠ
ُ ﻋ ْﺒﺪِي َﻳ َﺘ َﻘ ﱠﺮ َ ل ُ ﻻ َﻳﺰَا َ َو،ِﻋَﻠ ْﻴﻪ
َ ﺿ ُﺘ ُﻪ
ْ ﻲ ِﻣﻤﱠﺎ ا ْﻓ َﺘ َﺮ
ِإَﻟ ﱠ
ﺟَﻠ ُﻪْ َو ِر،ﺶ ِﺑ َﻬ ﺎ ُ ﻄ ِ َو َﻳ َﺪ ُﻩ اﱠﻟ ِﺘ ﻲ َﻳ ْﺒ،ِﺼ ُﺮ ِﺑ ﻪ
ِ ﺼ َﺮ ُﻩ اﱠﻟ ﺬِي ُﻳ ْﺒ َ ﺴ َﻤ ُﻊ ِﺑ ِﻪ َو َﺑ
ْ ﺳ ْﻤ َﻌ ُﻪ اﱠﻟﺬِي َﻳ َ ﺖُ ُآ ْﻨ
ﻋ ْﻴ َﺬ ﱠﻧ ُﻪ
ِﻷُ ﺳ َﺘﻌَﺎ َذﻧِﻲ ْ ﻦا ِ َوَﻟ ِﺌ،ُﻄ َﻴ ﱠﻨﻪ
ِﻋ ْﻷ ُ ﺳَﺄَﻟﻨِﻲَ ﻦ ْ َوَﻟ ِﺌ،اﱠﻟﺘِﻲ َﻳ ْﻤﺸِﻲ ِﺑﻬَﺎ ]رواﻩ
[اﻟﺒﺨﺎري
Kosa kata / ﻣﻔﺮدات:
ﻋﺎدى: Memusuhi ( ﺁذﻧـ)ﺗـ()ـﻪ: (Aku) izinkan,
ﺗﻘﺮب: Mendekatkan diri, beribadah umumkan (kepadanya)
اﻟﻨﻮاﻓﻞjamak dari ( ﻧﺎﻓﻠﺔperkara- ( اﻓﺘﺮﺿـ)ﺗـ()ـﻪ: (Aku) wajibkan
perkara sunnah) (padanya)
( اﺳﺘﻌﺎذ)ﻧﻲ: Minta perlindungan ﻳﺒﻄﺶ: Memukul, menampar.
(kepada-Ku) ( أﻋﻴﺬﻧـ)ـﻪ: (Aku) lindungi (dia)
ﷲ
َ نا
ِإ ﱠ: ل
َ ﺻﻠﱠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻗَﺎ َ ﷲ ِ لا َ ﺳ ْﻮ
ُ ن َر
َأ ﱠ: ﻋ ْﻨ ُﻬﻤَﺎ
َ ﷲ
ُ ﻲا َﺿ ِ ﻋﺒﱠﺎس َر َ ﻦ ِ ﻦ ا ْﺑِﻋَ
ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ
َ ﺳ ُﺘ ْﻜ ِﺮهُﻮا
ْ ن َوﻣَﺎ ا
ُ ﺴﻴَﺎ
ْ ﻄُﺄ وَاﻟ ﱢﻨ
َﺨ
َ ا ْﻟ: ﻦ ُأ ﱠﻣﺘِﻲ
ْﻋ
َ ﻲْ َﺗﺠَﺎ َو َز ِﻟ
[]ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ رواﻩ اﺑﻦ ﻣﺎﺟﺔ واﻟﺒﻴﻬﻘﻲ وﻏﻴﺮهﻤﺎ
Kosa kata / ﻣﻔﺮدات:
ﺗﺠﺎوز: Melewatkan, memaafkan اﻟﻨﺴﻴﺎن: Lupa
اﺳﺘﻜﺮهﻮا: (Mereka) dipaksa
اﻟﺤﺪﻳﺚ اﻷرﺑﻌﻮن
Hadits Keempat Puluh
ﻲ
ﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ِﺑ َﻤ ْﻨ ِﻜ َﺒ ﱠ ِ لاُ ﺳ ْﻮ
ُ ﺧ َﺬ َر َ َأ: ل َ ﻋ ْﻨ ُﻬﻤَﺎ ﻗَﺎَ ﻋ َﻤ ْﺮ رﺿﻲ اﷲ ُ ﻦ ِ ﻦ ا ْﺑْﻋ َ
ﻋ ْﻨ ُﻬﻤَﺎ
َ ﷲ ُ ﻲا
َﺿ ِ ﻋ َﻤ َﺮ َر ُ ﻦ ُ ن ا ْﺑ
َ وَآَﺎ. ﻞ ٍ ﺳ ِﺒ ْﻴ
َ ﺐ َأ ْو ﻋَﺎ ِﺑ ُﺮٌ ﻏ ِﺮ ْﻳ
َ ﻚ َ ﻦ ﻓِﻲ اﻟ ﱡﺪ ْﻧﻴَﺎ َآَﺄﱠﻧ ْ ُآ: ل َ َﻓﻘَﺎ
ﻦ
ْ ﺧ ْﺬ ِﻣ ُ َو،َﻈ ِﺮ ا ْﻟ َﻤﺴَﺎء
ِ ﻼ َﺗ ْﻨ َﺘ
َ ﺖ َﻓ َ ﺤْ ﺻ َﺒ
ْ َوِإذَا َأ،َﺼﺒَﺎح ﻈ ِﺮ اﻟ ﱠ ِ ﻼ َﺗ ْﻨ َﺘَ ﺖ َﻓَ ﺴ ْﻴ َ ِإذَا َأ ْﻣ: ل ُ َﻳ ُﻘ ْﻮ
[]رواﻩ اﻟﺒﺨﺎري .ﻚ
َ ﻚ ِﻟ َﻤ ْﻮ ِﺗ
َ ﺣﻴَﺎ ِﺗ
َ ﻦ ْ َو ِﻣ،َﺿﻚ ِ ﻚ ِﻟ َﻤ َﺮ َ ﺤ ِﺘ
ﺻﱠ ِ
Kosa kata / ﻣﻔﺮدات:
ﻏﺮﻳﺐ: Orang asing ﻋﺎﺑﺮ ﺳﺒﻴﻞ: Pengembara
( أﻣﺴﻴـ)ـﺖ: (engkau berada) di sore ( أﺻﺒﺤـ)ـﺖ: (Engkau berada) di pagi
hari hari.
( ﻣﻨﻜﺒـ)ي: (kedua) pundak (ku)
Dari Abu Muhammad Abdillah bin Amr bin ‘Ash radhiallahuanhuma dia berkata : Rasulullah
saw bersabda : Tidak beriman salah seorang diantara kalian hingga hawa nafsunya
mengikuti apa yang aku bawa “ Hadits hasan shahih dan kami riwayatkan dari kitab Al
Hujjah dengan sanad yang shahih.
(Hadits ini tergolong dho’if. Lihat Qowa’id Wa Fawa’id minal Arba’in An-Nawawiyah,
karangan Nazim Muhammad Sulthan hal. 355, Misykatul Mashabih takhrij Syekh Al Albani,
hadits no. 167, juz 1, Jami’ Al Ulum wal Hikam oleh Ibn Rajab)
ل
َ ﻗَﺎ: ل ُ ﺻﻠﱠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ َﻳ ُﻘ ْﻮ َ ﷲ ِ لا َ ﺳ ْﻮ
ُ ﺖ َر ُ ﺳ ِﻤ ْﻌ
َ :ل َ ﻋ ْﻨ ُﻪ ﻗَﺎ
َ ﷲ ُ ﻲا َﺿ ِ ﺲ َر ٍ ﻦ َأ َﻧ ْﻋ َ
ﻻ
َ ﻚ َو َ ن ِﻣ ْﻨ َ ﻋﻠَﻰ ﻣَﺎآَﺎ َ ﻚ َ ت َﻟُ ﻏ َﻔ ْﺮ َ ﺟ ْﻮ َﺗﻨِﻲ َ ﻋ ْﻮ َﺗﻨِﻲ َو َر َ ﻚ ﻣَﺎ َد َ ِإ ﱠﻧ،َﻦ ﺁ َدمَ ﻳَﺎ ا ْﺑ: ﷲ َﺗﻌَﺎﻟَﻰ ُ ا
،َﻦ ﺁ َدمَ ﻳَﺎ ا ْﺑ،َت َﻟﻚ ُ ﻏ َﻔ ْﺮ
َ ﺳ َﺘ ْﻐ َﻔ ْﺮ َﺗﻨِﻲ
ْ ن اﻟﺴﱠﻤَﺎ ِء ُﺛﻢﱠ ا َ ﻋﻨَﺎ
َ ﻚ َ ﺖ ُذ ُﻧ ْﻮ ُﺑ
ْ ﻦ ﺁ َد َم َﻟ ْﻮ َﺑَﻠ َﻐ
َ ﻳَﺎ ا ْﺑ،ُأﺑَﺎﻟِﻲ
ﻚ ِﺑ ُﻘﺮَا ِﺑﻬَﺎَ ﻷ َﺗ ْﻴ ُﺘ
َ ﺷﻴْﺌًﺎ
َ ك ﺑِﻲ ْ ﺸ ِﺮ
ْ ﻻ ُﺗ َ ض ﺧَﻄﺎَﻳَﺎ ُﺛﻢﱠ َﻟ ِﻘ ْﻴ َﺘﻨِﻲ ِ ﻷ ْر َ ب ْاِ ﻚ َﻟ ْﻮ َأ َﺗ ْﻴ َﺘﻨِﻲ ِﺑ ُﻘﺮَا َ ِإ ﱠﻧ
َﻣ ْﻐ ِﻔ َﺮ ًة
[ ]رواﻩ اﻟﺘﺮﻣﺬي وﻗﺎل ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﺻﺤﻴﺢ
Kosa kata / ﻣﻔﺮدات:
( دﻋﻮ)ﺗـ()ﻧﻲ: (engkau) berdoa, memohon ( رﺟﻮ)ﺗـ()ﻧﻲ: (engkau) mengharap
(kepada-Ku) (kepada-Ku)
أﺑﺎﻟﻲ: (aku) pedulikan ﻋﻨﺎن: awan (yang dimaksud adalah
banyaknya)
ﻗﺮاب: Sepenuh ﺧﻄﺎﻳﺎbentuk jamak dari ( ﺧﻄﺄkesalahan)
( َأ َﺗﻴْـ)ﺗَـ()ﻧِﻲ: (engkau) mendatangi-(Ku) ( َﻟ ِﻘﻴْـ)ﺗَـ()ﻧِﻲ: (engkau) menemui-(Ku)
Terjemah Hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ اﻟﺤﺪﻳﺚ:
Dari Anas Radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda: Allah
ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, sesungguhnya Engkau berdoa kepada-Ku dan memohon
kepada-Ku, maka akan aku ampuni engkau, Aku tidak peduli (berapapun banyaknya dan
besarnya dosamu). Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak) awan di langit
kemudian engkau minta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni engkau. Wahai anak
Adam sesungguhnya jika engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi
kemudian engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan Aku sedikitpun maka akan Aku
temui engkau dengan sepenuh itu pula ampunan “
(Riwayat Turmuzi dan dia berkata : haditsnya hasan shaheh).
-= 0 0 =-