Anda di halaman 1dari 4

Khutbah Jumat: Semangat Jalankan

Kewajiban, Jauhi Larangan


Sunnatullah

Khutbah Jumat ini menegaskan bahwa Ketaatan dalam melakukan semua kewajiban adalah
salah satu momentum untuk mendekatkan diri kepada Allah ‘azza wa jalla. Dengannya, umat
Islam bisa mendapatkan anugerah secara khusus yang tidak bisa didapatkan oleh yang lainnya.
Begitu juga dengan maksiat, orang yang melakukan perbuatan hina ini akan jauh dan semakin
jauh dari-Nya.

Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Khutbah Jumat: Semangat Jalankan Kewajiban, Jauhi
Larangan". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah
di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat! (Redaksi)

Khutbah I

‫ﺐ ﺛ َﻨَﺎﺋِِﻪ ِﻓْﻲ ﺍﻟ ِﺪّْﻳِﻦ‬ِ ‫ﺻِﺪْﻳَﻦ ِﺑِﻄْﻴ‬ ِ ‫ﺐ ﺃ َْﺳَﺮﺍَﺭ ﺍْﻟﻘَﺎ‬ َ ‫ﻁﻴﱠ‬َ ‫ َﻭ‬،‫ﻕ‬ ِ ‫ﺻِﻔﻴَﺎﺋِِﻪ ِﻓْﻲ ﺍْﻷ َﻓَﺎ‬ ْ َ ‫ َﻭَﺭﻓََﻊ ﻗَْﺪَﺭ ﺃ‬،‫ﻕ‬ ِ ‫ﺏ ﺃ َْﻭِﻟﻴَﺎﺋِِﻪ ِﺑﺄ َْﻧَﻮﺍِﺭ ﺍْﻟِﻮﻓَﺎ‬َ ‫ﻱ ﻧَﱠﻮَﺭ ﻗُﻠُْﻮ‬ْ ‫ﺍ َْﻟَﺤْﻤﺪُ ِ�ِ ﺍﻟﱠِﺬ‬
‫ﺴَﻼُﻡ‬ ‫ﺼَﻼﺓ ُ َﻭﺍﻟ ﱠ‬‫ َﻭﺍﻟ ﱠ‬،‫ﻕ‬ ‫ﻋﻠَﻰ ﺃ َْﻗﺪَﺍِﻡ ﺍﻟ ﱠ‬
ِ ‫ﺴﺒَﺎ‬ َ ‫ﺿْﻴِﻪ‬ ِ ‫ﺐ َﻣَﺮﺍ‬ِ َ ‫ﻄﻠ‬َ ‫ ﻓَﺄ َْﻗﺒَﻠُْﻮﺍ ِﻟ‬،‫ﻕ‬ ِ ‫ﺏ ﺍْﻟَﻤﺬَﺍ‬ َ ‫ﻋْﺬ‬َ ‫ﺷَﺮﺍﺑًﺎ‬ َ ‫ﺏ ُﻣﻌَﺎَﻣَﻼِﺗِﻪ ِﻣْﻦ ﻟَِﺬْﻳِﺬ ُﻣﻨَﺎَﺟِﺘِﻪ‬ َ ‫ﺳﻘَﻰ ﺃ َْﺭﺑَﺎ‬َ ‫ َﻭ‬،‫َﻭﻓَﺎَﻕ‬
،ُ‫ﺷِﺮْﻳَﻚ ﻟَﻪ‬ ‫ﱠ‬
َ ‫ ﺃْﺷَﻬﺪُ ﺃْﻥ َﻻِﺍﻟَﻪَ ﺍِﻻ ﷲ َﻭْﺣﺪَﻩُ َﻻ‬.‫ﻕ‬َ َ ِ ‫ﺳَﻼًﻣﺎ ِﺍﻟَﻰ ﻳَْﻮِﻡ ﺍﻟﺘ ﱠَﻼ‬ َ ‫ﺻَﻼﺓ ً َﻭ‬ َ ،‫ﻕ‬ ِ ‫ﺴﺒَﺎ‬ ْ
‫ﺻَﺤﺎﺑِِﻪ ﺍﻟﺒََﺮَﺭِﺓ ﺍﻟ ﱠ‬ َ َ
ْ ‫ﻋﻠَﻰ ﺃِﻟِﻪ َﻭﺃ‬ َ ‫ﺳ ِﻴِّﺪﻧَﺎ ُﻣَﺤﱠﻤٍﺪ َﻭ‬َ ‫ﻋﻠَﻰ‬َ
ُ‫ﻋْﺒﺪُﻩ‬ َ
َ ‫ َﻭﺃْﺷَﻬﺪُ ﺃﱠﻥ ُﻣَﺤﱠﻤﺪًﺍ‬،‫ﻕ‬َ ِ ‫ﺴﻴَﺎ‬ ُ ‫ﻋﻠَْﻴﻨَﺎ ُﻛْﺮ‬
ّ ِ ‫ﺏ ﺍﻟ‬ َ
َ ‫ َﻭﺃْﻥ ﻳَُﻬْﻮَﻥ ِﺑَﻬﺎ‬،‫ﻕ‬ ْ
ِ ‫ﺷِﺪْﻳﺪَِﺓ ﺍﻻَْﺣَﺮﺍ‬ َ ‫ ﻧَْﺮُﺟْﻮ ِﺑَﻬﺎ ﺍﻟﻨﱠَﺠﺎ َﺓ َ ِﻣْﻦ ﻧَﺎٍﺭ‬،‫ﺻﻔَﺎ َﻣْﻮِﺭﺩَُﻫﺎ َﻭَﺭﺍَﻕ‬ َ ً ‫ﺷَﻬﺎﺩَﺓ‬ َ
‫ﻕ‬ ّ
ِ ‫ﺴْﺒَﻊ ﺍﻟ ِﻄﺒَﺎ‬ ‫ َﺣﺘ ﱠﻰ َﺟﺎَﻭَﺯ ﺍﻟ ﱠ‬،‫ﻕ‬ ْ
ِ ‫ﻋﻠَﻰ ﺍﻟﺒََﺮﺍ‬ َ ‫ﻱ ِﺑِﻪ‬ ُ
َ ‫ﻱ ﺃْﺳِﺮ‬ ‫ﱠ‬
ْ ‫ ﺍ َﻟِﺬ‬،‫ﻕ‬ ْ ْ
ِ ‫ﻋﻠَﻰ ﺍ ِﻻﻁَﻼ‬ َ ‫ﻖ‬ ْ ْ
ِ ‫ﻑ ﺍﻟَﺨﻠ‬ َ
َ ‫ﺳْﻮﻟﻪُ ﺃْﺷَﺮ‬ُ ُ ‫َﻭَﺭ‬

‫ ﻳَﺎ‬:‫ ﻗَﺎَﻝ ﷲُ ﺗ َﻌَﺎﻟَﻰ ﻓِْﻲ ِﻛﺘ َﺎﺑِِﻪ ﺍْﻟَﻜِﺮْﻳِﻢ‬.‫ﺏ ﻧََﻮﺍِﻫْﻴِﻪ‬


ِ ‫ ِﺑﺎْﻣِﺘﺜ َﺎِﻝ ﺃ ََﻭﺍِﻣِﺮِﻩ َﻭﺍْﺟِﺘﻨَﺎ‬،‫ﻋِﺘِﻪ‬ َ ‫ﻱ ِﺑﺘ َْﻘَﻮﻯ ﷲِ َﻭ‬
َ ‫ﻁﺎ‬ ِ ‫ ﺃ َﻳﱡَﻬﺎ ﺍ ْ ِﻻْﺧَﻮﺍُﻥ ﺃ ُْﻭ‬،ُ‫ﺃ َﱠﻣﺎ ﺑَْﻌﺪ‬
َ ‫ﺻْﻴُﻜْﻢ َﻭِﺍﻳَﺎ‬
ً ‫ﺳﻮﻟَﻪُ ﻓَﻘَْﺪ ﻓَﺎَﺯ ﻓَْﻮﺯﺍ‬ ‫ﺼِﻠْﺢ ﻟَُﻜْﻢ ﺃ َْﻋَﻤﺎﻟَُﻜْﻢ َﻭﻳَْﻐِﻔْﺮ ﻟَُﻜْﻢ ﺫُﻧُﻮﺑَُﻜْﻢ َﻭَﻣْﻦ ﻳُِﻄﻊِ ﱠ‬
ُ ‫�َ َﻭَﺭ‬ َ ً‫�َ َﻭﻗُﻮﻟُﻮﺍ ﻗَْﻮﻻ‬
ْ ُ‫( ﻳ‬70) ً ‫ﺳِﺪﻳﺪﺍ‬ ‫ﺃ َﻳﱡَﻬﺎ ﺍﻟﱠِﺬﻳَﻦ ﺁَﻣﻨُﻮﺍ ﺍﺗ ﱠﻘُﻮﺍ ﱠ‬
(71) ً ‫ﻋِﻈﻴﻤﺎ‬ َ

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Sebagai umat Islam, sudah seharusnya kita menjalankan semua kewajiban-kewajiban yang
telah Allah tetapkan, serta menjauhi semua larangan-larangan-Nya. Mengerjakan semua
kewajiban menunjukkan bahwa kita adalah umat Islam yang taat dan patuh atas semua perintah,
sebagaimana melakukan maksiat adalah bentuk tidak patuh dan pembangkangan terhadap
larangan-Nya.
Oleh karena itu, mari kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah ‘azza wa jalla,
dengan menjalankan semua kewajiban-kewajiban yang diperintah oleh-Nya dan menjauhi
semua larangan-larangan-Nya. Serta meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah-ibadah sunnah
dan kebajikan lainnya untuk menambah nilai pahala selama hidup di dunia.

Para jamaah Jumat yang dirahmati Allah,


Melakukan ketaatan dengan memperbanyak beribadah merupakan salah satu upaya
mempertahankan keimanan dalam diri kita. Sebab, tiada cara yang lebih tepat untuk
memperkuat iman selain dekat kepada Allah. Selain iman yang kuat, kita akan menjadi hamba
yang bertakwa kepada-Nya. Dengan bertakwa, kita bisa menjadi hamba yang mulia di sisi-Nya,
sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:

‫ﻋِﻠﻴٌﻢ َﺧِﺒﻴٌﺮ‬
َ َ� ‫ِﺇﱠﻥ ﺃ َْﻛَﺮَﻣُﻜْﻢ ِﻋْﻨﺪَ ﱠ‬
‫�ِ ﺃ َﺗْﻘَﺎُﻛْﻢ ﺇِﱠﻥ ﱠ‬

Artinya: “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang
paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.” (QS Al-Hujurat [49]: 13).

Imam Fakhruddin ar-Razi dalam kitab Tafsir Mafatihul Ghaib, juz 23 halaman 227 menjelaskan
bahwa untuk meraih derajat paling mulia di sisi Allah, terlebih dahulu harus bisa bertakwa
kepada Allah swt. Untuk meraih predikat takwa kepada-Nya, terlebih dahulu kita harus
melakukan semua kewajiban yang Dia perintahkan dan menjauhi semua larangan-larangan-
Nya. Dengan demikian, ia akan meraih kemuliaan di sisi Allah dengan ketakwaannya.

Selain itu, sudah seharusnya bagi umat Islam untuk bertakwa kepada Allah dalam keadaan
apapun, sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Muhammad saw, yaitu:

‫ﺴٍﻦ‬ ٍ ُ‫ﺱ ِﺑُﺨﻠ‬


َ ‫ﻖ َﺣ‬ َ ‫ﻖ ﺍﻟﻨﱠﺎ‬ َ ‫ﺴﻴِّﺌ َﺔَ ﺍْﻟَﺤ‬
ِ ‫ َﻭَﺧﺎِﻟ‬،‫ﺴﻨَﺔَ ﺗ َْﻤُﺤَﻬﺎ‬ ‫ َﻭﺃ َﺗِْﺒﻊِ ﺍﻟ ﱠ‬،‫ﺖ‬ ِ ‫ِﺍﺗ ﱠ‬
ُ ‫ﻖ ﷲَ َﺣْﻴ‬
َ ‫ﺚ َﻣﺎ ُﻛْﻨ‬

Artinya: “Bertakwalah kamu kepada Allah di mana pun engkau berada, dan ikutilah perbuatan
buruk dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik itu akan menghapusnya, dan bergaullah
dengan manusia menggunakan akhlak yang baik.” (HR Muadz bin Jabal).

Jamaah Jumat yang dirahmati oleh Allah,


Takwa menjadi salah satu jalan untuk bisa menjadi ahli surga. Bahkan, dalam sebuah riwayat
disebutkan bahwa mayoritas penduduk surga adalah orang-orang yang bertakwa kepada Allah.
Rasulullah bersabda:
ِ ُ‫ ﺗ َْﻘَﻮﻯ ﷲِ َﻭُﺣْﺴُﻦ ﺍْﻟُﺨﻠ‬:‫ﺱ ﺍ َْﻟَﺠﻨﱠﺔَ؟ ﻗَﺎَﻝ‬
‫ﻖ‬ َ ‫ﻋْﻦ ﺃ َْﻛﺜ َِﺮ َﻣﺎ ﻳُْﺪِﺧُﻞ ﺍﻟﻨﱠﺎ‬
َ ِ‫ﺳْﻮُﻝ ﷲ‬
ُ ‫ﺳِﺌَﻞ َﺭ‬
ُ

Artinya: “Rasulullah pernah ditanya perihal sesuatu yang paling banyak menyebabkan
manusia masuk surga. Rasulullah menjawab, ‘Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik.’”
(HR Abu Hurairah).

Ma’asyiral Muslimin hafidzakumullah,


Selain semangat dalam melakukan ketaatan, umat Islam juga dituntut untuk meninggalkan
semua larangan-larangan-Nya, tidak melakukan kemaksiatan, dan semua pekerjaan-pekerjaan
yang berpotensi menimbulkan dosa dan bisa mengundang kemurkaan-Nya. Sebab, kita tidak
tahu di maksiat yang mana Allah akan murka serta dalam ibadah yang mana Allah akan ridha.
sebagaimana perkataan Sayyid Ali Zainal Abidin dalam kitab al-Fushulul Ilmiah wa Ushulul
Hikamiyah, yaitu:

‫ ﻭﺃ َْﺧﻔَﻰ ﺃ َْﻭِﻟﻴَﺎَءﻩُ ِﻓْﻲ ِﻋﺒَﺎِﺩِﻩ‬،‫ﺼﻴَِﺘِﻪ‬ ُ ‫ ﻭﺃ َْﺧﻔَﻰ‬،‫ﻋِﺘِﻪ‬


َ ‫ﺳْﺨ‬
ِ ‫ﻄﻪُ ِﻓْﻲ َﻣْﻌ‬ َ ‫ِﺍﱠﻥ ﷲَ ﺃ َْﺧﻔَﻰ ِﺭ‬
َ ‫ﺿﺎﻩُ ِﻓْﻲ‬
َ ‫ﻁﺎ‬

Artinya: “Sungguh Allah telah merahasiakan ridha-Nya dalam ketaatan (yang dilakukan
hamba)-Nya, merahasiakan kemurkaan-Nya dalam maksiat-maksiat (kepada)-Nya, dan
merahasiakan kekasih-kekasih-Nya di antara hamba-hamba-Nya.”

Maksudnya, Allah telah merahasiakan ridha-Nya dalam ketaatan yang dilakukan umat Islam,
agar mereka tidak meremehkan ketaatan seperti apa pun. Sebab, sekalipun ketaatan itu biasa
dalam pandangan manusia, bisa jadi luar biasa di sisi Allah. Begitu juga Allah merahasiakan
kemurkaan-Nya atas maksiat yang dilakukan hamba-Nya, agar manusia tidak dengan mudah
melakukan maksiat tersebut. Dengannya, mereka akan takut melakukan maksiat karena tidak
akan tahu dengan maksiat manakah ia akan disiksa.

Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah,


Oleh karenanya, mari kita tingkatkan lagi ibadah-ibadah kepada Allah ‘azza wa jalla, dengan
mengerjakan semua kewajiban, meningkatkan ibadah sunnah, konsisten dalam melakukan
kebajikan terhadap sesama. Dengan harapan, semoga semua ibadah yang kita lakukan bisa
menjadi penyebab untuk meraih rida-Nya, serta bisa menjadi hamba yang bertakwa kepada-
Nya. Memiliki keimanan yang kuat, serta keyakinan yang tidak goyah kepada-Nya.

Tidak hanya itu, mari kita tinggalkan semua kemaksiatan, mulai dari melakukan larangan-
larangan, berbuat keji kepada sesama, dan hal-hal yang menjadi penyebab murka-Nya. Sebab,
orang yang biasa melakukan perbuatan dosa, akan dengan gampang pula dimurkai oleh-Nya,
sehingga ia akan sangat jauh dari ridha Allah swt.
‫‪Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah,‬‬

‫‪Demikian khutbah singkat pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat dan membawa berkah‬‬
‫‪bagi kita semua, serta bisa menjadi penyebab untuk meningkatkan ibadah, ketakwaan,‬‬
‫‪keimanan, dan menjauhi segala larangan. Amin‬‬

‫ﺕ‪،‬‬ ‫ﻋﺎ ِ‬ ‫ﺼﺪَﻗَِﺔ َﻭِﺗَﻼَﻭِﺓ ﺍْﻟﻘُْﺮﺍ َِﻥ َﻭَﺟِﻤْﻴﻊ ﺍﻟ ﱠ‬


‫ﻄﺎ َ‬ ‫ﺼَﻼِﺓ َﻭﺍﻟﱠﺰَﻛﺎِﺓ َﻭﺍﻟ ﱠ‬ ‫ﺑَﺎَﺭَﻙ ﷲُ ِﻟْﻲ َﻭﻟَُﻜْﻢ ِﻓْﻲ َﻫﺬَﺍ ﺍْﻟﻴَْﻮِﻡ ﺍْﻟَﻜِﺮْﻳِﻢ‪َ ،‬ﻭﻧَﻔَﻌَِﻨْﻲ َﻭِﺍﻳَﺎُﻛْﻢ ِﺑَﻤﺎ ﻓِْﻴِﻪ ِﻣَﻦ ﺍﻟ ﱠ‬
‫ِ‬
‫َﻭﺗ َﻘَﺒﱠَﻞ ِﻣ ِﻨّْﻲ َﻭِﻣْﻨُﻜْﻢ َﺟِﻤْﻴَﻊ ﺃ َْﻋَﻤﺎِﻟﻨَﺎ ِﺇﻧﱠﻪُ ُﻫَﻮ ﺍْﻟَﺤِﻜْﻴُﻢ ﺍْﻟﻌَِﻠْﻴُﻢ‪ ،‬ﺃ َﻗُْﻮُﻝ ﻗَْﻮِﻟْﻲ َﻫﺬَﺍ َﻭﺃ َْﺳﺘ َْﻐِﻔُﺮ ﷲَ ِﻟْﻲ َﻭﻟَُﻜْﻢ‪ ،‬ﻓَﺎْﺳﺘ َْﻐِﻔُﺮْﻭﻩُ‪ ،‬ﺍِﻧﱠﻪُ ُﻫَﻮ ﺍْﻟﻐَﻔُْﻮُﺭ ﺍﻟﱠﺮِﺣْﻴُﻢ‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫ﻋْﺒﺪُﻩُ‬ ‫ﺷْﻲٍء َﻭِﻛْﻴًﻼ‪َ .‬ﻭﺃ َْﺷَﻬﺪُ ﺃ َﱠﻥ ُﻣَﺤﱠﻤﺪًﺍ َ‬ ‫ﻋﻠَﻰ ُﻛِّﻞ َ‬ ‫ﺍ َْﻟَﺤْﻤﺪُ ِ�ِ َﺣْﻤﺪًﺍ َﻛَﻤﺎ ﺃ ََﻣَﺮ‪ .‬ﺃ َْﺷَﻬﺪُ ﺃ َْﻥ َﻻِﺍﻟَﻪَ ﺍِﱠﻻ ﷲ َﻭْﺣﺪَﻩُ َﻻ َ‬
‫ﺷِﺮْﻳَﻚ ﻟَﻪُ‪ ،‬ﺍِﻟَﻪٌ ﻟَْﻢ ﻳََﺰْﻝ َ‬
‫ﻰ ﺃ َِﻟِﻪ‬ ‫ﻋﻠَﻰ َ‬
‫ﺳﻴِِّﺪﻧَﺎ ُﻣَﺤﱠﻤٍﺪ َﻭ َ‬
‫ﻋﻠ َ‬ ‫ﺳ ِﻠّْﻢ َ‬
‫ﺻِّﻞ َﻭ َ‬‫ﺙ َﺭْﺣَﻤﺔً ِﻟْﻠﻌَﺎﻟَِﻤْﻴَﻦ‪ .‬ﺍﻟﻠﻬﻢ َ‬ ‫ﺳْﻮﻟُﻪُ َﻭَﺣِﺒْﻴﺒُﻪُ َﻭَﺧِﻠْﻴﻠُﻪُ‪ ،‬ﺃ َْﻛَﺮِﻡ ﺍْﻷ َﱠﻭِﻟْﻴَﻦ َﻭﺍْﻷ َِﺧِﺮْﻳَﻦ‪ ،‬ﺍ َْﻟَﻤْﺒﻌُْﻮ ِ‬
‫َﻭَﺭ ُ‬
‫ﺿْﻴَﻦ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫ﺕ َﻭﺍﻷْﺭ ِ‬ ‫ﺴَﻤَﻮﺍ ِ‬ ‫ً‬
‫ﺻَﻼﺓ ً ﺩَﺍِﺋَﻤﺔ ِﺑﺪََﻭﺍِﻡ ﺍﻟ ﱠ‬ ‫ﱠ‬ ‫َ‬
‫ﺻَﺤﺎﺑِِﻪ َﻭَﻣْﻦ َﻛﺎَﻥ ﻟُﻬْﻢ ِﻣَﻦ ﺍﻟﺘﺎﺑِِﻌْﻴَﻦ‪َ ،‬‬ ‫َ‬
‫‪َ.‬ﻭﺃ ْ‬

‫ﻀْﻮِﺭ‬ ‫ﻋِﺔ َﻭُﺣ ُ‬ ‫ﻄﺎ َ‬‫ﻋﻠَﻰ ﺍﻟ ﱠ‬ ‫ﻈْﻮﺍ َ‬‫ﻄَﻦ‪َ .‬ﻭَﺣﺎﻓِ ُ‬ ‫ﻅَﻬَﺮ ِﻣْﻨَﻬﺎ َﻭَﻣﺎ ﺑَ َ‬ ‫ﺶ َﻣﺎ َ‬ ‫�َ َﺣﱠﻖ ﺗ ُﻘَﺎﺗِِﻪ َﻭﺫَُﺭْﻭﺍ ﺍْﻟﻔََﻮﺍِﺣ َ‬ ‫ﺿُﺮْﻭَﻥ ﺍﺗ ﱠﻘُﻮﺍ ﱠ‬ ‫ﺃ َﱠﻣﺎ ﺑَْﻌﺪُ‪ :‬ﻓَﻴَﺎ ﺃ َﻳﱡَﻬﺎ ﺍْﻟَﺤﺎ ِ‬
‫ﺴ ِﺒَّﺤِﺔ ِﺑﻘُْﺪِﺳِﻪ‪.‬‬‫ﺕ‪َ .‬ﻭﺍْﻋﻠَُﻤْﻮﺍ ﺃ َﱠﻥ ﷲَ ﺃ ََﻣَﺮُﻛْﻢ ِﺑﺄ َْﻣٍﺮ ﺑَﺪَﺃ َ ِﺑﻨَْﻔِﺴِﻪ‪َ .‬ﻭﺛ َﻨَﻰ ﺑَِﻤَﻼِﺋَﻜِﺔ ﺍْﻟُﻤ َ‬ ‫ﺕ َﻭﺍْﻟَﻮﺍِﺟﺒَﺎ ِ‬ ‫ﺼْﻮِﻡ َﻭَﺟِﻤْﻴﻊِ ﺍْﻟَﻤﺄ ُْﻣْﻮَﺭﺍ ِ‬ ‫ﻋِﺔ َﻭﺍﻟ ﱠ‬ ‫ﺍْﻟُﺠْﻤﻌَِﺔ َﻭﺍْﻟَﺠَﻤﺎ َ‬
‫ﺸﺎَء‬‫ﻋﻨﱠﺎ ﺍْﻟﺒََﻼَء َﻭﺍْﻟﻐََﻼَء َﻭﺍْﻟَﻮﺑَﺎَء َﻭﺍْﻟﻔَْﺤ َ‬ ‫ﺕ‪ .‬ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍْﺩﻓَْﻊ َ‬ ‫ﺕ َﻭﺍْﻟُﻤْﺆِﻣِﻨْﻴَﻦ َﻭﺍْﻟُﻤْﺆِﻣﻨَﺎ ِ‬
‫ﺕ ﺍ َْﻷ َْﺣﻴَﺎِء ِﻣْﻨُﻬْﻢ ِﻭﺍْﻷ َْﻣَﻮﺍ ِ‬ ‫ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍْﻏِﻔْﺮ ِﻟْﻠُﻤْﺴِﻠِﻤْﻴَﻦ َﻭﺍْﻟُﻤْﺴِﻠَﻤﺎ ِ‬
‫ﻋﺎَﻣﺔً‪،‬‬ ‫ﺻﺔً َﻭِﻣْﻦ ﺑُْﻠﺪَﺍِﻥ ﺍْﻟُﻤْﺴِﻠِﻤْﻴَﻦ َ‬ ‫ﻄَﻦ‪ِ ،‬ﻣْﻦ ﺑَﻠَِﺪﻧَﺎ َﻫﺬَﺍ َﺧﺎ َ‬ ‫ﻅَﻬَﺮ ِﻣْﻨَﻬﺎ َﻭَﻣﺎ ﺑَ َ‬ ‫ﺸﺪَﺍِﺋﺪَ َﻭﺍْﻟِﻤَﺤَﻦ‪َ ،‬ﻣﺎ َ‬ ‫ﻑ ﺍْﻟُﻤْﺨﺘ َِﻠﻔَﺔَ َﻭﺍﻟ ﱠ‬
‫ﺴﻴُْﻮ َ‬ ‫ﻲ َﻭﺍﻟ ﱡ‬ ‫َﻭﺍْﻟُﻤْﻨَﻜَﺮ َﻭﺍْﻟﺒَْﻐ َ‬
‫ﺷْﻲٍء ﻗَِﺪْﻳٌﺮ‬ ‫ﻋﻠَﻰ ُﻛِّﻞ َ‬ ‫ِﺍﻧﱠَﻚ َ‬

‫ﺸﺎِء َﻭﺍْﻟُﻤْﻨَﻜِﺮ َﻭﺍْﻟﺒَْﻐﻲ ِ‪ ،‬ﻳَِﻌ ُ‬


‫ﻈُﻜْﻢ ﻟَﻌَﻠﱠُﻜْﻢ ﺗ َﺬَﱠﻛُﺮْﻭَﻥ‪.‬‬ ‫ﻋِﻦ ﺍْﻟﻔَْﺤ َ‬
‫ﻱ ﺍْﻟﻘُْﺮﺑَﻰ َﻭﻳَْﻨَﻬﻰ َ‬ ‫ِﻋﺒَﺎﺩَ ﷲِ‪ ،‬ﺍِﱠﻥ ﷲَ ﻳَﺄ ُْﻣُﺮُﻛْﻢ ِﺑﺎْﻟﻌَْﺪِﻝ َﻭﺍ ْ ِﻻْﺣ َ‬
‫ﺴﺎِﻥ َﻭﺍِْﻳﺘ َﺎِء ِﺫ ْ‬
‫ﻓَﺎْﺫُﻛُﺮْﻭﺍ ﷲَ ﺍْﻟﻌَِﻈْﻴَﻢ ﻳَْﺬُﻛُﺮُﻛْﻢ َﻭﻟَِﺬْﻛُﺮ ﷲِ ﺃ َْﻛﺒَُﺮ‬

‫‪Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan‬‬


‫‪Jawa Timur‬‬

Anda mungkin juga menyukai