Anda di halaman 1dari 1

Sebuah Penyesalan dalam Nikmat yang Semu

Oleh Eka Kodri Ramdani, S.Pd

Reza : Aku mengingat perjuangan para pahlawan dulu sangatlah berat. Mengorbankan harta, tenaga, pikiran dan
tumpah darah demi berdirinya negeri merah putih tercinta ini. Lalu aku berpikir, apakah aku juga akan
berjuang di zaman yang serba mudah ini? Sekolah gratis, ini itu mudah... Hmmm... mungkin hidupku
takkan sesulit dulu.
(Suara hentakan kaki)
Ibu : Reza, kamu siap pergi sekolah hari ini?
Reza : Siap, bu. Tenang saja Reza pasti baik-baik saja.
Ibu : Mohon maaf, ibu tak bisa mengantarmu ke SMP. Padahal ibu ingin mengantarmu di hari pertama sekolah.
Tapi, kalau ibu tidak jualan hari ini, ibu takut besok kamu tak bisa jajan, nak.
Reza : Iya bu, Reza janji akan menjadi anak baik. Assalamualaikum.
(mengecup tangan ibunya kemudian berjalan pelan)
(Di tengah perjalanan 2 anak SMP yang sedang mabuk)
Zaskia : Heh culun! Sini lo!
Reza : Hmsss... Ada apa kak? Hmmmsss... Saya mau pulang.
Randi : Zaskia, dia baru kelas 7 kan? Nangis dianiaya OSIS lu? Hahahaha
Zaskia : Lo, culun... jika terus seperti ini. Iya kan Randi?
Randi : Iya, Zas... cobalah minuman surga yang menenangkan ini. Digituin aja mewek!
Reza : Hmmmsss... tidak kak.
Zaskia : Lo belum coba, kekuatan dan keberanian akan meningkat apalagi jika lo tambah pil sakti double surga ini.
Hahahaha...
Randi : Betul sekali! Hai kau syaitan-syaitan, godalah anak ini menjadi lebih kuat dan menjadi bagian yang
menyenangkan di kehidupan fana penipu ini. Kelaurlah!
(Syaitan-syaitan menari diakhiri pemberian minuman dan pil sakti)
Syaitan: “Jadilah, pengikut kami wahai anak adam... kami janjikan kesenangan di dunia. Jadilah teman kami
selamanya anak adam, tak perlu dengarkan mereka kau akan masuk ke dalam api. Sesungguhnya, kami
yang mempunyai surga untukmu di sini.”
Reza : Baiklah aku mau coba, tetapi untuk kali ini saja... (Menelan pil dan minum)
(Menunduk dan membangkitkan muka dan tertawa)
Reza : Hahahahahaha....
Zaskia : Bagus! Hahahaha...
Randi : Ya, luar biasa hahahaha....
(Syaitan membawa Reza keluar sambil terus tertawa diikuti oleh Zaskia dan Randi)
Ibu : Aku khawatir, dengan rintangan yang kau hadapi. Aku takut, kau anak polos terperangkap dalam
kesenangan semu, aku khawatir mengapa selarut ini kamu belum pulang dan kenapa kau berubah cepat
sekali anakku...
(Telepon berbunyi)
Ibu : Iya halo, ini dengan bu Rukinah.
Guru : Halo, bu. Mohon maaf anak ibu sedang diamankan di kantor polisi atas tuduhan penganiayaan terhadap
anggota OSIS. Mohon ibu ke kantor polisi sebentar agar Reza bisa diurus.
Ibu : Apa?! (Heuk... Heuk... Heuk...) dadaku sesak sekali Heuk..... A...llahuakbar! (Jatuh)
Reza : Aku tersesat dalam nikmat sesaat... dan kini kupulang dalam sesal yang dalam, aku tak tahu kenapa ibu tak
mau datang mengurusku. Sehingga 2 hari ini, akhirnya aku bisa pulang karena kebaikan orang tua dari
korbanku. Maafkan aku bu, mungkin kau sangat membenciku!
(Berjalan loyo)
Reza : Bu... ibu... assalamualaikum Reza pulang, bu. (Kaget)
Reza : Ibu! Ibu kenapa? (lari dan berusaha membangunkan) ibu.... maafin Reza bu, Reza menyesal bu bangunlah
kembali! Aku tak mau merindukanmu dalam sesal selama hidupku ini... Ibu!
Ya, singkatnya itulah penyesalan selalu datang di akhir... tetaplah teguh! Tantangan kita sebagai generasi
pembangun bangsa sangatlah berat daripada para pahlawan yang dulu mengangkat senjata. Karena, saat ini
kita harus bisa melawan diri kita sendiri! Mari menjadi anak yang baik!
(Ditutup dengan penampilan angklung Can’t Help Falling in Love with You)

Anda mungkin juga menyukai