Do you believe? That nothing is impossible in my life, your life and the life we all :-)
Minggu, 16 Oktober 2016
Membuat Cerpen Berjudul Sahabat... Kenapa Harus Kamu?"
Selamat datang semuanya.. Bicara tentang cerpen pasti kalian semua bisa
membuat cerpen sendiri yang bagus dan menarik. Nah, sama halnya saat ini norma
akan membagikan sebuah cerpen yang diangkat dari pengalaman norma sendiri.
Sebenarnya gak 100% kejadian asli, karena ada tambahan rekayasa untuk
mempercantik cerita dalam cerpen ini. Langsung saja kalian simak yah cerpennya.
Sahabat Kenapa Harus Kamu?
Matahari pagi sudah muncul dari arah timur. Suara ayam berkokok menambah
syahdu suasana hari ini. Seperti biasa di hari Rabu pagi ini Risty harus berangkat ke
sekolah. Tetapi rupanya dia masih tertidur pulas di tempat tidurnya.
Risty ayo bangun! Sudah pagi Bukankah kamu harus pergi ke sekolah?, tanya
Ibu Risty.
Iya bu, (Risty menguap) Ini juga mau bangun, jawab Risty.
Oh, ya sudah. Sana cepat mandi, Ibu Risty langsung keluar dari kamar Risty.
Oke, Bu, jawab Risty.
Setelah mandi, Risty segera memakai pakaian sekolahnya dan bersegera menuju ke
meja makan. Rupanya sudah jam 7 pagi, itu berarti Risty sudah terlambat untuk
pergi ke sekolah.
Setelah sampai di sekolah, memang benar ia terlambat. Dia cemas dan tidak tahu
apa yang harus diperbuatnya. Kalau pun pulang ke rumah lagi, pasti Ibunya akan
bertanya macam-macam dan juga akan memarahinya. Tak disangka ternyata Indra,
teman Risty, juga terlambat.
Loh, Indra.. kamu terlambat juga yah?, tanya Risty.
Iya. Gimana yah cara masuknya?, jawab Indra cemas.
Hmm aku juga bingung, kata Risty sambil menggaruk-garuk kepalanya.
Ternyata Pak Satpam melihat ada dua orang anak yang berdiri di depan gerbang
sekolah. Tanpa berpikir panjang, ia langsung membuka gerbang tersebut.
Ayo masuk! Pelajaran akan segera dimulai, kata Pak Satpam sambil membuka
pintu gerbang sekolah.
Iya, Pak. Makasih, Pak, jawab Risty dan Indra yang segera berlari menuju kelasnya
masing-masing. Risty ke kelas IX C dan Indra ke kelas IX B.
Bel pulang sekolah telah dibunyikan. Itu artinya semua siswa-siswi SMP CITA KASIH
dapat pulang ke rumahnya masing-masing.
Ris, ngerjain tugas matematika yuk. Besok kan harus dikumpulin, ajak Sissy saat
berjalan keluar dari kelas.
Oke hari ini di rumah aku jam 4 sore. Kamu harus datang loh, jangan sampai
enggak, jawab Risty tersenyum.
Jawab Sissy Ya aku pasti datang ke rumah kamu. Aku janji!
Sissy adalah sahabat baik Risty. Dia satu kelas dengan Risty. Dari kecil, mereka
selalu bermain bersama. Mereka selalu bersama dalam keadaan apapun,
dimanapun dan bagaimanapun. Risty tahu kalau Sissy sangat menyukai Indra. Oleh
sebab itu, dia tidak menceritakan soal keterlambatannya masuk ke sekolah
bersama Indra. Dia akan selalu menjaga perasaan sahabat baiknya itu.
Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore.
Oh Tuhan, kenapa Sissy belum sampai juga? Aku sangat khawatir dengannya,
bisik Risty didalam hatinya.
Ting tong, terdengar bel rumah Risty berbunyi. Risty berharap bahwa itu adalah
Sissy, sahabat baiknya. Dan ternyata
Hai Risty, sapa Indra memulai pembicaraan.
H..aI, jawab Risty ragu. Loh kok kamu sih? Bukan Sissy?, sambung Risty
heran.
Hmm, iya. Aku cuma mau main ke rumah kamu aja, bolehkan?, jawab Indra.
Risty berkata Iya boleh kok.
Rupanya Indra menyukai Risty. Risty juga menyukai Indra. Tapi Risty tidak mau
menyakiti perasaan sahabat baiknya, Sissy.
Hari telah berlalu, di hari Kamis pagi ini, seperti biasa Risty pergi ke sekolahnya.
Tapi di hari ini dia tidak melihat sahabat baiknya, Sissy. Risty sangat khawatir
terhadap sahabatnya itu.
Pulang sekolah dia memutuskan untuk pergi ke rumah Sissy.
Ting tong, bel rumah Sissy berbunyi.
Kreeek, terdengar bunyi pintu yang dibuka.
Eh Risty. Ayo masuk, kata Ibu Sissy.
Hmm, gak usah tante. Saya buru-buru. Sebenarnya saya cuma mau tanya kenapa
yah tante, tadi Sissy gak masuk sekolah?, tanya Risty ragu.
Sebenarnya Sissy sedang berada di rumah sakit, jawab Ibu Sissy dengan
perasaan sedih. Sebaiknya besok kamu ke RS. Harapan Kasih, agar kamu tahu apa
yang terjadi dengan Sissy, sambung Ibu Sissy.
Baik tante, jawab Risty sedih.
Oh Tuhan, apa yang terjadi dengan Sissy? Sahabat baikku, kata Risty lirih.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Rupanya Risty mengajak Indra untuk
menjenguk Sissy, karena Sissy pasti akan senang jika Indra menjenguknya.
Sesampai di RS. Harapan Kasih, Risty melihat sahabatnya itu terbaring lemah tak
berdaya, mukanya sangat pucat.
Sissy, apa yang terjadi pada kamu? Tolong jelaskan padaku? Jangan membuatku
cemas seperti ini, tanya Risty sambil menitikkan air mata.
Risty sahabatku, kamu tidak usah menangisi apa yang terjadi pada diriku Aku
minta maaf tidak bisa datang ke rumahmu. Padahal aku sendiri yang mengajakmu,
jawab Sissy mencoba mendengarkan Risty.
Sudahlah, kamu tidak usah minta maaf kepadaku. Tak ada yang perlu dimaafkan.
Ayolah.. jelaskan apa yang terjadi pada dirimu. Aku sangat mengkhawatirkan
keadaanmu, tanya Risty.
Oh.. sahabat, sebenarnya aku mengidap penyakit leukimia, umurku sudah tidak
panjang lagi, jawab Sissy sedih.
Oh sudahlah jangan bercanda seperti itu. Pasti kau hanya bercanda kan? Minggu
depan kita akan ujian nasional, kita akan segera SMA, kata Risty tidak percaya.
Tidak sahabat. Aku tidak bercanda. Ini kenyataan, Sissy meyakinkan.
Risty sedih dan ia lari pulang seakan tidak menerima kenyataan kalau sahabatnya
mengidap penyakit yang sangat parah. Sementara Indra juga pulang ke rumahnya
dan ikut bersedih atas semua yang menimpa Sissy.
Dua minggu berlalu Ujian sekolah dilaksanakan dan Risty akan melanjutkan
sekolahnya ke SMA Cinta Kasih bersama Indra. Risty selalu meminta Indra agar mau
menjenguk Sissy agar Sissy senang. Rupanya dua hari yang lalau Sissy sudah
pulang ke rumahnya. Risty dan Indra berencana untuk menjenguknya hari ini. Tapi
saat di tengah jalan, mereka melihat Sissy diboncengkan motor dan seperti terburuburu untuk menuju ke rumah sakit. Langsung saja Risty dan Indra mengejarnya.
Dan memang benar, kondisi Sissy sangat kritis, dia tidak bisa bertahan lagi. Dia
telah tiada, Tuhan telah menjemputnya. Seketika Risty langsung menangis. Oh
Sahabat mengapa harus kamu? Mengapa secepat ini?, kata Risty.
Hari akan segera malam, Sissy akan dimakamkan pukul 5 sore.
Oh Sissy.. bangunlah kembali.. sahabatku, mohon Risty, Tuhan kenapa harus dia?
Kenapa?, sambungnya.
Sudahlah Risty, semua telah terjadi. Waktu takkan bisa diputar kembali.
Tabahkanlah hatimu, kata Indra.
Heem, jawab Risty. Sahabat.. aku takkan pernah melupakanmu, sambungnya.
SELESAI
Itu dia cerpen sedih dari norma, kalau gak ngena maaf yah. Maklum lah ini tugas
waktu kelas 8 SMP. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di bawah yah. Atau mungkin
ada yang mau komentar tentang cerpen ini insya Allah saya terima dengan lapang
dada.
Sampai bertemu di postingan selanjutnya kawan :)
Komentar
3 tanggapan untuk "Membuat Cerpen Berjudul Sahabat... Kenapa Harus
Kamu?""
Mr Muklis pada 09:31, 07-Okt-16
Sahabat tak akan tergantikan oleh apapun. Meskipun ada kata bangsat di antara
persahabatan. Namun, bangsat juga pernah jadi sahabat. Best friends forever :)
[Hapus]
Jasa Pembuatan Website Murah pada 11:33, 07-Okt-16
Niche post gan! Jgn lpa kunbal
[Hapus]
Setelah beberapa menit yang lalu memposting sebuah dialog drama singkat, kali ini
norma akan membawakan sebuah puisi untuk kalian semua. Jangan harap kalau ini
adalah puisi romantis yah, kalian salah besar kalau begitu.
Sebenarnya sih puisi ini udah kadaluarsa (kayak makanan ringan aja) karena udah
lama banget. Seperti postingan sebelumnya yang lahir pada saat sang pemilik blog
kelas 8 SMP, puisi ini pun demikian.
Tujuan dari pembuatan puisi ini adalah untuk memperingati Ulang Tahun Sang Kota
Tercinta yaitu Kota Tegal :*. Sebenarnya sih ini tugas dari guru bahasa Indonesia
saat itu. Waktu itu saya dan teman-teman satu kelas disuruh buat puisi tentang
Kota Tegal dalam waktu itu juga, saat pelajaran Bahasa Indonesia
#tragisbanget,ckck. Karena saat itu gak mudah cari inspirasi, tapi akhirnya jadi
juga. Kebiasaannya saya kalau bikin tugas mulai paling terakhir tapi selesai lebih
dulu, haha.
Tapi tak disangka-sangka besoknya seorang norma yang bikin puisinya sederhana,
dipanggil sang guru Bahasa Indonesia dan puisinya terpilih untuk mengikuti lomba.
APPAAHHH??? Kenapa gak orang lain coba? Hmmm bukannya saya gak bersyukur,
tapi dari semua kelas 8, masa punya saya yang bikin puisi sesingkat-singkatnya
yang dipilih sih?? haha.
Akhirnya saya sadar dan segera menyalinnya ke dalam kertas folio agar terlihat
rapi. Tentunya dengan sedikit perbaikan dari sang master (sang guru maksudnya).
Katanya biar lebih SEMPURNA, kaya judul lagu aja :)
Sudahlah, daripada kalian penasaran, langsung saja baca puisinya di bawah. Jangan
keras-keras ya, takut tetangga marah :)
TEGAL KOTAKU
Tegal..
Kota yang penuh dengan keramaian,
Rakyatnya...
Hidup penuh perjuangan...
Dengan semangat gotong royong yang tinggi
Saling menghargai,
Saling menghormati,
Dalam menggapai cita abadi...
Membangun Kota Tegalku Kota Bahari...
Disini...
Ku menaruh harapan
Ku menaruh impian
Ku menaruh cita-cita
Dengan belajar, belajar dan belajar
Betapa...
Pantaimu yang indah
Memberikan berjuta kekayaan...
Memberikan kejayaan, kehidupan
Bagi para nelayan...
Tapi...
Aku kenal siapa dirimu...
Karena aku punya
Banyak cerita tentangmu
Yang kutahu dalam
Catatan diarymu
Sejarah Kota Tegal...
Hai semuanya.. Apa kabar? Sebenarnya tulisan ini sudah lama, cuma ngga sempat
posting aja. Ya sudah langsung saja kita ke intinya. Berhubung norma sedang
mengamuk di rumah (maksudnya lagi beres-beres semua buku dari mulai TK, SD,
TPA, SMP + SMK), daripada semuanya dibuang percuma mendingan saya bagikan
saja disini. Iya kan?:) Jadi kali ini norma akan membagikan sebuah tugas waktu
kelas 8 SMP. Yaitu tugas untuk membuat sebuah drama, ya drama singkat gitu sih..
Langsung saja simak dialognya di bawah ini :)
Terpaksa Mencuri
Di siang hari yang panas, para pengurus OSIS sedang mengadakan rapat yang
membahas tentang "BAKTI SOSIAL".
Selvi : "Oh iya Norma, sudah berapa banyak uang yang terkumpul untuk bakti
sosial?"
Leni : "Iya, sudah berapa?"
Norma : "Kurang lebih ada Rp 800.000,- "
Afifah : "Ya sudah, kalau begitu bagaimana kalau kita segera menyerahkan uang itu
kepada orang-orang yang membutuhkan?"
Selvi : "Ya, lebih cepat lebih baik."
Annisa : "Eh teman-teman, Rima nglamun tuh." (dengan nada rendah)
Afifah : "Kagetin aja dia!" (juga dengan nada rendah)
Annisa : "Dooooorr!!!" (sambil menepuk pundak Rima)
Rima : "Jo joko ko joko joko." (kaget dan latah)
Norma : "Wuihhh siapa tuh Joko?? Pacar kamu ya, Rim?"
Semua : "Hahahahaha..."
Leni : "Iyaa pacar Rimaa!! Hahaha..."
Rima : "Iiih.. Bukaan... Dia bukan pacar aku, Joko itu nama kucing aku."
Selvi : "Apa? Nama kucing?" (Heran)
Afifah : "Sudahlah, ayo kita membahas bakti sosial saja, nanti keburu sore!" (jam
menunjukkan pukul 2 siang)
Leni : "Iyaa betul itu."
Rima : "Eh teman-teman, aku mau ke WC sebentar ya? Anis temenin aku ya??"
(menarik tangan Anis)
Semua : "Iyaaa." (saat semua orang sedang fokus melihat Rima dan Anis, Leni
diam-diam mencuri uang di tas Norma)
Afifah : "Oh iya, mana uangnya Nor? Uang untuk bakti sosial."
Norma : "Tunggu sebentar ya.." (membuka tasnya dan mencari uang bakti sosial)
Leni : "Kenapa, Nor? Kok lama banget sih?"
Norma : "Astaghfirullahaladzhim, uangnya tidak ada." (cemas)
Selvi : "Masa sih? Bukannya kamu simpan di dalam tas kamu?"
Leni : "Iya.. Mana mungkin bisa hilang.. Palingan dipakai kamu buat berfoya-foya."
Norma : "Gak... Aku gak kaya gitu, Len"
Afifah : "Iya.. Norma gak mungkin melakukan hal itu. Norma pasti menjaga uang itu
baik-baik."(Diam-diam Leni memindahkan uang curiannya ke dalam tas Rima)
Rima : "Assalamu'alaikum." (Rima dan Annisa datang)
Semua : "Wa'alaikumsalam."
Annisa : "Ada apa ini, kenapa semua kelihatan cemas?"