Anda di halaman 1dari 9

CINTA YANG SALAH

Oleh : Lita Utami

Memang berat menanggung perasaan cinta yang ternyata bertepuk sebelah tangan, cinta
yang aku rasakan ternyata hanya halusinasiku saja. Aku sangat mencintainya dan ingin selalu
bersamannya, namun semua itu hanya fatamorgana. Cintanya bukan untukku, ternyata aku yang
telah salah menilainya, aku terlalu mudah jatuh cinta sehingga aku salah mengartikan
perasaannya padaku. Dia begitu baik dan perhatian, tapi dia menganggapku sebagai adiknya, dan
yang lebih membuat aku kecewa dan patah hati ternyata dia sudah punya kekasih. Dunia rasanya
hancur begitu mendengar, namun apalah dayaku karena aku memang bukan orang yang spesial
buat dia, hanya aku yang terlalu GR dan salah mengartikan semua kebaikannya.
Rama, Dia adalah kakak kelas yang mampu membuatku jatuh cinta dengan diam-
diam.Dia seorang ketua osis dan banyak gadis lain yang menaruh hati padanya, termasuk aku.
Ketampanannya, kecerdasannya, kebaikannya, kepemimpinannya dalam segala kegiatan yang
ada di sekolah mampu membuat jatuh cinta para gadis-gadis. Aku mulai kenal dengannya saat
aku terpilih jadi sekretaris osis, dari situlah aku mulai dekat dan sering bersama sehingga
perlahan aku mulai nyaman dan sangat bahagia kalau bertemu dengannya. Tresno jalaran soko
kulino, mungkin itulah paribasan basa jawa yang aku alami , cintaku tumbuh karena aku selalu
bersama dengannya, apalagi kalau sekolah ada kegiatan , pastilah kami selaku anggota osis
selalu bersama.
“ Jangan lupa nanti kita rapat osis untuk persiapan ulang tahun sekolah kita di aula …”
ucap Tami mengingatkan aku.
“ Okey …” jawabku santai meski aku mulai malas tapi aku harus professional .
“ Ke kantin yuk , haus nih …” ajak Tami sambil menepuk lenganku.
Kami berdua pergi ke kantin dan aku sangat senang karena aku melihat Rama juga ada di sana
dan sedang minum es teh.
“ Andini , nyari apa …” sapa Rama dengan ramah.
“ Es teh …” jawabku .
“ Duduk sini saja , nih masih kosong …” Rama memberiku kursi yang masih kosong ,
sementara Tami memesan dua gelas es teh

1
“ Jangan lupa nanti ada pertemuan osis dan tolong siapkan catatannya , aku tunggu kamu
di aula usai pulang sekolah nanti ..”
“ Beres ...” jawabku santai sambil meneguk es teh yang di berikan oleh Tami.
Kami akhirnya ngobrol tentang persiapan rapat osis yang kebetulan yang ada di kantin itu
adalah semua pengurus osis. Dalam hati aku selalu berdo’a agar aku bisa melupakan cintaku
pada Rama , dia tidak pantas untuk aku benci karena dia sangat sempurna bagiku , itu pun juga
bukan salahnya dia , aku yang selalu terbawa perasaan. Perasaan kagumku padanya menjadi
awal rasa sayang dan cintaku padanya.
Malam minggu sengaja aku pingin jalan – jalan ke Gor karena gabut ada di rumah ,
sehingga begitu Tami , Dani dan Tomi mengajakku jalan – jalan aku langsung mengiyakannya.
Kami duduk di rumput di samping tugu jam sambil menikmati jagung bakar dan es thai teh.Gor
malam itu sangat ramai , maklum malam minggu sehingga banyak yang nongkrong atau sekedar
duduk – duduk saja , seperti yang kami lakukan malam itu.Kami berempat terus bersenda gurau
dan tiba – tiba gurauan kami terhenti kala kami melihat Rama berjalan berdua dengan seorang
cewek.
“ Itu kan Rama …” kata Dani tiba – tiba sambil menuding ke arah Rama .
“ Sepertinya memang bener itu Rama tapi dengan siapa dia berjalan sama cewek …”
ganti Tami yang ngomong.
“ Yang pasti dia itu ceweknya , gitu saja kok repot …” jawabku meski dalam hati aku
merasa sakit.
“ cemburu nih …” Tomi menggodaku.
“ Ngapain harus cemburu , antara aku dan Rama nggak ada apa – apa , kami hanya
sebatas teman dalam osis …” jawabku menutupi kebohonganku sendiri.
“ Yang penting kita harus selalu solid dalam osis dan professional dalam mengemban
tugas sekolah …” Dani mengingat .
“ Itu yang harus kita jalankan , jangan jadikan cinta untuk alasan retaknya organisasi kita
…” giliran Tomi yang memberi support.
Kami terus ngobrol sehingga tanpa terasa tugu jam sudah berdentang sembilan kali.Dani
mengantarku pulang dengan motor PIC nya.
“ Terima kasih Dan , sudah di antar pulang …”

2
“ Mengapa harus terima kasih , selamat tidur semoga mimpikan aku …” godanya dan
pamit, ia pun pergi meninggalkan aku .
Aku langsung ke kamar setelah bersalaman dengan orang tuaku. Entahlah mengapa
perasaanku jadi sedih setelah melihat kejadian di Gor , apakah aku cemburu ? mungkin iya, aku
seperti nggak relah melihat Rama jalan bareng dengan cewek lain .Suara hati yang ada di hatiku
semakin bergemuruh , antara sedih dan ingin tertawa sendiri. Memang kamu siapa kok marah
melihat Rama jalan bareng dengan cewek lain , kamu kan hanya sebatas teman ,dia berhak
punya pacar dan itu pun pantas karena dia memang cowok yang elegant , tapi aku mencintainya
dan ingin menjadi cewek special buatnya , suara hatiku terus bergejolak . lamunanku terhenti
kala ku dengar nada dering panggilan di ponselku berdering , ternyata Rama yang vc.
“ Ada apa Ma …” aku bertanya ingin tahu .
“ Barusan Pak Bambang telepon bahwa besuk pagi jam sembilan panitia osis harus
merapat di aula …” Rama menjelaskan.
“ Okey …”
“ Kok kamu belum tidur , pasti inbox ya …”
“ Ya iyalah dari pada malam minggu kelabu …” aku mulai bersuara dan aku sangat
senang karena dapat vc darinya.
“ Makanya cepat cari pacar biar malam minggunya nggak kelabu …” ia juga mulai
menggoda .
“ Sudah tapi nggak ada yang mau …”
“ Siapa bilang , kamu cewek cantik pinter lagi , pastilah banyak cowok yang naksir kamu
cuma kamunya saja yang nggak mau …”
“ Kamu sendiri ngapain kok belum tidur , lagi malam migguan nih …”
“ Sama seperti kamu , malam minggu kelabu …” ucapnya sambil tertawa , dalam hati
aku ingin ngomong kalau tadi melihatnya dengan cewek di Gor , tapi aku urungkan .
“ Inbox nya jangan malam – malam takut besuk bangun kesiangan , udah dulu ya selamat
bobok dan mimpikan aku …” Rama melambaikan tangannya dan mematikan ponselnya.
Tanpa kau minta aku memang selalu memimpikan kamu Rama , desahku dalam hati ,
namun ucapan Rama jadi aku bingung , dia bilang malam minggunya kelabu , lalu siapa tadi
yang aku lihat di Gor ? . Jam di kamarku berdetak sebelas kali akhirnya aku terlelap dalam pulau
kapok.

3
“ Hari minggu kok masih ada kegiatan sayang …” Tanya mamaku ketika aku pamit mau
ke sekolah.
“ Ada rapat osis untuk persiapan ulang tahun SMA 2 …” jelasku sambil bersalaman.
“ Yang penting kamu harus jaga kesehatan sayang , kalau jadi osis memang harus siap
segalanya …” ucap papa sambil mencium keningku .
“ Nanti sampai jam berapa …” kakakku juga ikutan nimbrung
“ Nggak tentu karena biasanya usai rapat teman – teman selalu ngajak main …” jawabku
santai.
“ Hati – hati dan jangan lama – lama karena nanti kita ada acara ke rumah bude …”
mama mengingatkan.
“ Ya mam , pa , kak , Andini berangkat dulu . Assalamualaikum …” aku pamit ke orang
– orang yang aku cintai setelah bersalaman aku langsung ke luar ke halaman rumahku.
Rapat osis yang hanya di hadiri panitia khusus untuk persiapan ulang tahun SMA 2
sedang berlangsung.Pak Bambang selaku guru pembimbing sekaligus penanggungjawab acara
terus memberi pengarahan , begitu juga Rama selalu ketua osis juga memberi masukan tentang
jenis lomba yang akan di adakan dan pentas seni yang akan di tampilkan waktu hari ulang tahun
SMA 2.
“ Untuk jenis lomba kita nggak usah terlalu banyak , yang kita fokuskan adalah gebyar
pentas seninya biar meriah …” Rama memberi masukan.
“ Kalau aku boleh usul , kita juga adakan jalan santai dan dorprize pada hari minggu dan
senen jam sembilan baru acara pentas seninya …” aku memberanikan diri untuk memberi
usulan.
“ Boleh juga untuk doorprizenya kita bisa menyuruh per siswa untuk membawa minim
satu barang dan nanti barang itu juga akan kembali lagi ke mereka …” Dani menguatkan
usulanku.
“ Untuk cabang lombanya hanya volly , basket dan bulu tangkis , ini juga untuk mencari
bibit buat persiapan Porseni tiga bulan yang akan datang …” jelas Rama dan di setujui oleh
semua peserta rapat.
“ Kalau memang nggak ada yang di tanyakan lagi dan di rasa cukup maka pertemuan ini
bisa di tutup …” ucap Pak Bambang .

4
“ Untuk sementara ini dulu dan kelanjutannya kita sher di grop ,Ndin tolong hasil
pertemuan hari ini kamu catat semua dan besuk kita bisa bicarakan masalah dana yang harus
terkumpul , Tami kamu bisa kalkulasi berapa dana yang kita butukan untuk kegiatan ini …”
perintah Rama .
“ Beres …” jawab Tami selaku bendahara osis,
“ Biar pertemuan ini membawa berkah mari kita tutup dengan bacaan hamdalah bersama
– sama …” Pak Bambang menutup pertemuan pagi itu.
“ Kita renang yuk ke Katak Riang … “ Rama mengajak kami berempat .
“ Boleh , gimana Ndin , Tam , Dan …” Tomi menanyai langsung .
“ Bisa kan Ndin …” ganti Rama yang bertanya kepadaku.
“ Sorry aku nggak bisa ikut karena ada acara keluarga …” ucapku santai karena aku
nggak ingin semakin terluka dengan perasaanku , bagaimana pun aku harus sedikit demi sedikit
mengobati hatiku dan aku nggak mau semakin terperangkap dalam cinta bertepuk sebelah tangan
..
“ Pasti kamu alasan saja …” cetus Tami sambil menyenggol lenganku.
“ Ayolah Ndin , biasanya kita kan selalu renang kalau habis ada pertemuan …” ganti
Dani yang menyudutkan aku.
“ Kalian bisa renang tanpa aku , sorry aku langsung pulang …” aku langsung pergi
meninggalkan mereka berempat.
“ Seperti nggak biasanya Andini , kenapa ya dia …” Rama penasaran dengan sikap
Andini.
“ Mungkin dia memang lagi ada acara keluarga …” Tami membela sahabatnya.
“ Atau mungkin dia cemburu melihat kamu semalam jalan dengan cewek di Gor …”
Tomi langsung spontan menuduh Rama.
“ Kalian ngomong apa , semalam aku di rumah saja …” Rama membela diri.
“ Yang benar saja Ram , semalam kami dengan mata kepala sendiri melihat kamu jalan
bareng dengan cewek di Gor …” giliran Dani yang ngomong.
“ Kalian nggak percaya sama aku …” Rama tetap ngotot membela diri.
“ Sudahlah nggak perlu di bahas , kita jadi renang apa nggak , tapi aku juga nggak ikut
karena cuma aku sendiri ceweknya …” Tami berjalan dan pamit ke teman – temannya.

5
Acara gebyar seni sudah di mulai, semua undangan sudah menempati tempatnya masing
– masing , begitu juga para pengisi acara .Sementara aku ada di depan karena sebagai mc di
dampingi Rama selaku ketua panitia karena dia juga akan memberi laporan ketua panitia. Acara
terus berjalan dengan lancar dan sukses , lelahku jadi tak terasa karena melihat semua acara
begitu meriahnya.
“ Kamu pasti haus …” Rama memberiku sebotol pocari sweet dingin.
“ Makasih Ram …” aku menerimanya dan langsung meminumnya karena aku memang
haus.
Penampilan demi penampilan sudah tampil semuanya dan di tutup dengan do’a oleh
komite sekolah , kemudian tamu undangan di persilahkan untuk ramah tama di kantor kepala
sekolah.
Aku dan Rama juga mendampingi para tamu undangan . Usai semua tamu undangan pulang
akhirnya aku dan Rama juga semua panitia makan bareng – bareng di halaman sekolah dengan
penuh kekeluargaan.kami saling ngobrol dan tertawa bareng dan sesekali mengevaluasi acara
gebyar seni yang barusan selesai.
“ Alkhamdulillah acaranya sukses , ini semua berkat kerja keras dan kebersamaan kita
semua …” ucap Rama merasa sangat senang , dari wajahnya nampak ia begitu bahagia.
“ Semua kerja keras dan capek kita rasanya terbayar dengan suksesnya acara ini …”
Tomi menimpali .
“ Yang penting acara tahun depan harus lebih solid lagi dari tahun ini , tapi aku takut
nggak bisa terwujud …” ucap Tami tiba – tiba.
“ Memang kenapa …” Dani ingin tahu dengan ucapan Tami.
“ Tahun depan ketua osisnya sudah bukan Rama lagi karena dia sudah kelas XII …” jelas
Tami.
“ Tapi aku akan tetap membantu kalau di perlukan …” jelas Rama meyakinkan .
“ Benar , Aku , Tomi dan Rama akan selalu siap membantu kalian …” Dani meyakinkan.
“ Tapi aku percayah pasti kamu dan Andini bisa lebih meriah lagi acaranya karena kalian
tipe cewek yang nggak mau menyerah kalau sudah punya ide …” Rama terus memberi semangat
, dalam hatiku berbisik bukan hanya ide , untuk masalah cinta pun aku juga nggak mau menyerah
seperti yang ku alami saat ini namun aku harus tahu diri dan sadar diri.

6
Usai makan kami beserta panitia lainnya bersih – bersih aula di bantu tukang kebun dan
satpam sekolah.Kami saling membantu satu sama lainnya.Aku merasa Rama terus berusaha
mendekati aku namun aku malah berusaha untuk menghindarinya.Aku tidak ingin semakin jauh
kecewa dan terluka , karena bagaimana pun dia sudah punya cewek lain dan aku nggak mau
menyakitinya karena sama – sama seorang cewek., mungkin hanya cintaku yang salah karena
telah mencintai cinta orang lain.
“ Ya ada apa , aku masih di sekolah …”
Aku melihat Rama menerima telepon .
“ Oke usai dari sini aku langsung jemput kamu …” ku dengar suara Rama masih
teleponan.
“ Lima belas menit lagi aku jemput kamu , udah dulu ya sayang …” ucap Rama dan
mematikan ponselnya , sungguh aku merasa cemburu dan iri namun aku tetap intropeksi diri .
Hari itu jamkos untuk pelajaran matematika karena gurunya sedang ijin mendadak ,
hingga kami hanya santai saja di kelas yang penting tidak rame dan tetap kondusif. Aku seperti
biasa kalau jamkos selalu ku sempatkan untuk ke perpustakaan , baca novel atau sekedar baca
buku kamus.Tami masih memilih – milih buku bacaan sementara aku sudah duduk santai sambil
membaca kamus bahasa Inggris.
“ Mau nggak pinter gimana kalau bacaannya kamus melulu …” suara Rama lirih dan tiba
– tiba sudah ada di depanku.
“ Rama …”
“ Jamkos ya …”
Aku hanya tersenyum .
“ Sama , aku juga jamkos …” jelasnya lirih karena di perpustakaan memang tidak boleh
ngobrol.
Tami sengaja menjauh dari aku ketika ia melihat aku dan Rama duduk berhadapan .dan
di batasi meja perpustakaan , sebenarnya aku mau pindah ke tempat Tami namun aku nggak
enak sendiri karena takut Rama tersinggung. Tuhan , mengapa Engkau selalu mempertemukan
aku dan Rama , jauhkan dia dariku biar aku bisa melupakannya , dia bukan untukku , desahku
dalam hati.
“ Wao , janjian kok di perpustakaan …” suara Dani lirih dan duduk di sampingku.
“ Siapa yang janjian , cuma kebetulan saja …” jawabku sambil menepuk lengan Dani.

7
“ Meskipun janjian juga nggak apa – apa …” ganti Tomi yang datang dan menggodaku ,
ia datang dengan Tami.
“ Ini perpustakaan bukan tempat ngobrol …” jelasku sambil mencubit lengan Tomi.
Kami berlima akhirnya tertawa bareng dengan lirih.
Pagi itu aku sengaja joging sendirian di alun – alun , tak terasa sudah lima
putaran .Nafasku sudah mulai ngos – ngosan akhirnya aku istirahat duduk di kursi yang ada di
pinggir alun – alun. Aku hidupkan ponselku dan mencoba melihat watshap ternyata ada sepuluh
panggilan masuk dan semua itu panggilan dari Rama , ada apa dia kok sampai sepuluh kali
telepon , aku mulai kepo, namun aku mau telepon balik tiba – tiba aku malas .Aku harus bisa
melupakan cintaku yang salah untuk dia dan mengubur jauh – jauh semua perasaanku .Ku buka
watshap dan ternyata Rama juga chating “ Ndin, aku merasa kamu bukan Andini yang aku kenal
dulu , dulu kita selalu bersama, ngobrol dan tertawa rame bareng – bareng ,tapi akhir – akhir ini
aku merasa kamu selalu menghindar, ada apa Ndin. Kalau memang aku salah atau ada
perbuatanku yang bikin kamu marah, tolong jangan seperti ini, kamu terus terang saja biar aku
tahu permasalahannya. Kalau kamu marah karena melihat aku berjalan dengan cewek waktu di
Gor, itu salah .Malam itu aku nggak kemana – mana, mungkin orang lain yang mirip dengan aku,
tapi kalau aku boleh tahu mengapa juga kamu marah, kalau aku boleh jujur aku memang sayang
sama kamu tapi sayang seorang kakak ke adiknya.Aku juga minta maaf karena aku juga sudah
punya cewek. Semoga kamu tetap menganggap aku sebagai kakak meskipun aku tidak bisa
menerima cintamu. Maafkan aku ya Ndin, aku terpaksa chating kamu karena aku telepon
beberapa kali nggak kamu angkat . Aku lebih baik ngomong seperti ini kepadamu dari pada
berlarut – larut, sekali lagi aku minta maaf dan masih banyak cowok di luar sana yang sangat
mengharapkan kamu. “ aku membacanya dengan linangan air mata yang mengalir deras tanpa
bisa ku hentikan.
“ Maafkan aku juga karena tanpa sengaja aku merasa nyaman dan terlenah dengan semua
kebaikanmu padaku sehingga tanpa ku sadari aku mencintaimu, mungkin perasaan itu timbul
karena kita selalu bersama, cintaku memang salah karena telah mencintai milik cewek lain maka
dari itu jalan satu- satunya aku harus tahu diri dan berusaha untuk melupakan semua perasaanku
padamu dengan cara menghindari bertemu denganmu.Terima kasih atas semua kebaikanmu
padaku , sekali lagi aku minta maaf dan akan aku kubur semua perasaanku padamu …”
chatingku pada Rama dengan air mata deras membasahi pipiku , dan tiba – tiba Rama vc.

8
“ Kita tetap berteman dan anggaplah tidak terjadi apa – apa di antara kita sehingga kita
bisa seperti dulu lagi , kamu nggak keberatan kan Ndin …” ucapnya penuh harap.
“ Iya …” aku mencoba tegar di hadapan Rama meski sebenarnya hatiku hancur.
“ Makasih adikku , aku akan tetap menyayangi kamu …” Rama mengulumkan
senyumnya.
“ Iya kak Rama …” aku menghibur diri karena aku juga merasa kagum atas
kejujurannya, Rama memang kakak kelasku.
Beban cinta yang ku rasakan perlahan mulai berkurang, Rama tidak salah hanya cintaku
yang salah karena mencintai cinta orang lain dan untungnya aku bisa menyadarinya, aku merasa
bangga atas semua kejujurannya karena tidak semua cowok mau jujur seperti itu. Apa yang di
katakannya memang benar bahwa aku harus professional dalam berorganisasi osis dengannya
karena bagaimanapun aku masih selalu bertemu dengannya karena Rama ketua osis sementara
aku sekretarisnya.

Pasuruan, 26 desember 2022

Anda mungkin juga menyukai