Anda di halaman 1dari 15

PELAKSANAAN PENGEMBANGAN

TEACHING FACTORY TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR


DI SMK MUHAMMADIYAH 3 PURWOKERTO

Pengembangan Teaching Factory dilakukan melalui beberapa tahapan, sebagai


berikut:
1. Penyusunan dokumen-dokumen, kegiatan ini meliputi workshop sosialisasi
konsep teaching factory dan materi bahan ajar PBET. Dalam sosialisasi
menghadirkan pihak industri mitra dan pengawas sekolah agar dapat
memberikan masukan mengenai implementasi teaching factory di SMK.
2. Peningkatan kompetensi pengelolaan, kegiatan ini meliputi pelatihan
marketing dan pembuatan bahan ajar PBET.
3. Pendampingan, kegiatan ini dalam bentuk pendampingan pengembangan
teaching factory melalui proses jasa servis sepeda motor. Sosialisasi dan
promosi jasa teaching factory, kegiatan promosi hasil jasa teaching factory
ini dilakukan melalui pembuatan leaflet, katalog produk dan media Daring.
PETUNJUK TEKNIS
PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY

Kegiatan Teaching Factory yang akan dilaksanakan oleh sekolah melalui proses
analisis kondisi dan potensi. Adapun analisis kondisi dan potensi sekolah saat ini
dan yang akan datang dikembangkan oleh sekolah dengan membuat prioritas
yang akan diproduksi dalam TF.
1. Analisis Kondisi dan Potensi
Menginventarisir kondisi lingkungan sekolah dengan mengelompokkan
kondisi internal dan eksternal. Kekuatan, peluang, kelemahan dan tantangan
yang dialami sekolah saat ini untuk menentukan prioritas pilihan proses
produksi yang dipilih dalam TF.
Aspek-aspek internal dalam analisis kondisi sekolah diantaranya Kurikulum,
Sumber daya manusia, Fasilitas, Pembiayaan, Manajemen. Adapun aspek
eksternal meliputi Potensi Daerah, dan Mitra Industri Sekolah.
a. Kurikulum
Yang dilakukan di sekolah saat ini dan yang akan dikembangkan ke
depan sesuai dengan renstra. Melakukan sinkronisasi kurikulum dengan
industri.
b. Sumber Daya Manusia
Sumber daya Manusia Sekolah dan mitra industri pasangan sekolah
yang akan dijadikan team proses produksi TF
c. Fasilitas
Fasilitas yang dimiliki di sekolah sebagai fasilitas penunjang dalam TF
Pembiayaan
Pembiayaan proses pembelajaran dan proses produksi TF untuk efisiensi
anggaran (RAPBS/RKAS)
d. Manajemen
Pengelolaan SDA dan SDM untuk proses pembelajaran dan proses
produksi TF yang telah dilakukan saat ini akan menghasilkan produk
sesuai dengan kebutuhan pasar.
e. Potensi Daerah
Mapping potensi daerah atau potensi masyarakat yang bias dijadikan
data penunjang untuk melakukan program dari TF
f. Mitra industri Sekolah
Menginventarisir mitra industri yang akan menjadi pendamping proses
produksi dari TF.
Contoh : Adapun inventarisasi kondisi dan potensi pada SMK adalah sebagai
berikut :
Analisis Kondisi dan Potensi

Kondisi Saat Ini Potensi


Usaha yang
Aspek Ancaman/ Dapat
Kekuatan Kelemahan Peluang
Tantangan Dikembang
kan
1. Kurikul  Mengakom Struktur  Permendikbu  Perkemban Jasa servis
um odir program d no.60 gan sepeda
Integrasi penataan tahun 2014 teknologi motor
model jadwal memungkink manufaktu
pembelajar masih an adanya r sangat
an konvension Sinkronisasi cepat.
berbasis al materi sesuai
jasa kebutuhan
industry
2. Sumb Memiliki  Belum  Industri  Pengatura
er guru yang diberdaya memberi n waktu
Daya berkompete kan kesempatan pelaksanaa
Manu n dan secara bagi Guru n OJT
sia memiliki maksimal untuk tidak
daya  Pengalam mengikuti sesuai
inovasi an kerja OJT di dengan
kreatif di di industri Industri / jadwal
bidang masih IHT yang libur
manufaktur minim Relevan mengajar
.  Kurang dan magang
Memiliki di dunia
tenaga industri.
teaching
factory di
bidang
administr
asi
Kondisi Saat Ini Potensi
Aspek Ancaman/ Usaha yang
Kekuatan Kelemahan Peluang
Tantangan Dapat
3. Fasilit Sarana dan Area yang  Kerja sama  perkemban Dikembang
as prasarana dimiliki dengan gan
bengkel SMK Industri teknologi
sudah terbatas. untuk membutuhk
tersedia melengkapi an
fasilitas penyesuaia
sesuai n mesin.
perkembang  Beberapa
an tekologi pengadaan
di industri barang
 Bantuan yang
blok grand khusus
dari harus
Ditpsmk diimport
dari luar
negeri.
4. Pembia Peran serta Pembayara  Peluang  Banyak
yaan masyarakat n yang dana dari sekolah
(SPP) dan tidak lancar teaching lain yang
pendapatan setiap factory mengajuka
unit bulannya n bantuan
produksi. dan ke
pendapata teaching
n unit factory.
produksi  Membutuh
yang tidak kan biaya
sama di yang tinggi
tiap untuk
bulannya. upgrade
fasilitas
sesuai
standar
industri.
5. Manaj System Manajemen Membangun legal body
emen Manajemen teaching sistem untuk
berbasis factory manajemen manajemen
sekolah belum yang akurat pengelolaan
maksimal dan jasa
transparan. khususnya
terkait
dengan
pajak.
6. Poten Perkemban Belum ada Di sekitar Banyak
si gan regulasi sekolah bermuncula
Kondisi Saat Ini Potensi
Aspek Ancaman/ Usaha yang
Kekuatan Kelemahan Peluang
Tantangan Dapat
Daera penggunaa khusus akses untuk n kompetitor Dikembang
h n sepeda yang memperoleh bengkel
motor di mengatur kebutuhan manufactur/
daerah pengelolaa pendukung Jasa di
Purwokerto n keuangan operasional Purwokerto.
yang teaching teaching
semakin factory di factory
meningkat. SMK. sangat
mudah
7. Mitra Sekolah Jam kerja  Kesempatan Produk hasil Jasa servis
Indust sudah MoU karyawan kerjasama praktik siswa
sepeda
ri dengan PT di Industri dengan selalu
ASTRA berbeda industri dituntut motor
HONDA dengan untuk untuk
MOTOR, jam belajar mengemban menghasilka
DU/DI siswa. gkan unit n Jasa servis
(AHASS produksi di sepeda
OSAKA SMK. motor yang
MOTOR)  Industri memilki
Rekrutmen memberikan kualitas
Karyawan, tempat sesuai
Prakerin untuk praktik tuntutan
kerja industri konsumen.
semakin
bertambah.

Penjelasan :
a. Aspek diisi dengan parameter Teaching Factory
b. Kondisi saat ini : diisi dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
yang ada saat ini
c. Potensi : diisi dengan aspek yang kemungkinan dapat dikembangkan ke
depan dengan melihat kondisi saat ini.

Penyesuaian Kondisi
Potensi Usaha yang
Prioritas Usaha Langkah Kerja Usaha
Dapat Dikembangkan
Jasa servis sepeda Pelayanan Jasa  Menganalisis keterkaitan KD
motor servis sepeda dengan prioritas usaha yang
motor sesuai dikembangkan
dengan standar  Melaksanakan pelatihan
industri. Guru-guru dalam
menerapkan metode PBET
Potensi Usaha yang
Prioritas Usaha Langkah Kerja Usaha
Dapat Dikembangkan
(Production based Education
and Trainning)
 Menyusun program kerja
jangka pendek.
 Melaksanakan pengadaan
alat praktek sesuai standar
Industri
Jasa service sepeda  Melaksanakan pelatihan dan
motor konsultasi sesuai standar
industri..
 Membentuk struktur
organisasi TEFA
 Promosi ke warga
masyarakat lewat media
cetak dan media elektronik
Penjelasan :
a. Potensi usaha diturunkan dari format 1.
b. Prioritas usaha diisi dengan memilih dari beberapa potensi usaha
c. Langkah kerja diisi dengan langkah-langkah yang dilakukan pada waktu
memulai usaha

2. Analisis Kurikulum Berbasis TEFA


Prioritas Kompete
Jenis Uraian Kompetensi Dasar yang
Usaha/ Kelas nsi
Produk Pekerjaan Dibutuhkan
Produk keahlian
Jasa Jasa  Persiapan 3.4 Menerapkan workshop TEKNIK
servis Service Bengkel equipment DAN
sepeda berkala/ BISNIS
motor Tune-up  Menerima SEPEDA
Sepeda Pelanggan MOTOR
Motor
 Menanyakan
Keluhan
3.1. Memahami prinsip-prinsip
kepada
K3
pelanggan X

 Menyerahkan 3.1. Memahami prinsip-prinsip


kepada K3
mekanik
untuk
memeriksa
X
kondisi
sepeda
motor terkait
keluhan

 Pekerjaan 4.4 Menggunakan workshop


service equipment engine
sepeda
motor
4.1 Menggunakan macam-
macam hand tools

 Pengecekan
oleh kepala
mekanik

 Penyerahan
hasil service
Prioritas Kompete
Jenis Uraian Kompetensi Dasar yang
Usaha/ Kelas nsi
Produk Pekerjaan Dibutuhkan
Produk keahlian
sepeda X
motor

 Perhitungan
biaya service
dan
penggantian
komponen
sepeda
motor

 Pembayaran
biaya jasa
service

3.4 Menerapkan workshop


 Penyerahan equipment X
kendaraan
kepada
konsumen/
pelanggan
Prioritas Kompete
Jenis Uraian Kompetensi Dasar yang
Usaha/ Kelas nsi
Produk Pekerjaan Dibutuhkan
Produk keahlian

Petunjuk pengisian:
1. Usaha dan produk yang diprioritaskan (produk unggulan)
2. Spesifikasi/jenis produk yang dihasilkan berdasarkan pesenan/order
3. Proses pengerjaan produk/jasa yang dihasilkan
4. Diisi dengan kompetensi dasar yang dibutuhkan dalam proses pengerjaan
produk/jasa
5. Diisi dengan mata pelajaran yang berkaitan dengan KD
6. Diisi dengan kelas di mana KD tersebut diajarkan atau dibutuhkan
7. Diisi sesuai dengan paket keahlian di mana mata pelajaran terkait

3. Proses Bisnis dan Pembelajaran ( Rencana kegiatan usaha melalui TEFA )


a. Analisis Kompetensi Dasar dan Aktivitas Belajar Siswa
Kompetensi Dasar yang
Uraian Pekerjaan Aktivitas Peserta Didik
Dibutuhkan
 Mendesign produk 3.9 Menerapkan gambar 1. Membuat gambar
 Menghitung RAB konstruksi potongan kerja dan gambar
 Mempersiapkan 4.9 Membuat gambar potongan sesuai
bahan konstruksi potongan pesanan pekerjaan.
 Mempersiapkan 2. Menentukan
peralatan 3.10 Menganalisis gambar kerja material yang
 Mempersiapan alat untuk membuat daftar digunakan
keselamatan kerja. komponen 3. Menghitung
 Melakukan 4.10 Membuat daftar komponen Kebutuhan bahan
pembahanan sesuai gambar kerja sesuai Gambar
 Melakukan 4. Menghitung RAB
perakitan 3.10 Menerapkan daftar sesuai Gambar dan
 Melakukan komponen furnitur biaya produksi.
Finishing 4.10 Membuat daftar komponen
 Melakukan 5. Menentukan dan
furnitur
pemeriksaan hasil memverifikasi
 Melakukan 3.11 Menganalisis kebutuhan peralatan tangan
packing bahan furnitur dan peralatan Mesin
 Melakukan 4.11 Menghitung kebutuhan statis sesuai
Pengiriman bahan furnitur tuntutan produk dan
servis manual.

6. Menyiapkan dan
menggunakan alat
keselamatan kerja
sesuai SOP

7. Melakukan proses
pembuatan Lemari
sesuai SOP

8. Melakukan finishing
sesuai SOP

9. Melakukan
pengecekan hasil
produk

10. Melakukan
analisis harga.
11. Membuat
strategi pemasaran.

Petunjuk Pengisian :
Kolom 1 : Uraian Pekerjaan diisi dengan Pekerjaan Produksi perkomponen
pekerjaan
Kolom 2: Kompetensi dasar diisi dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk
membuat produk/jasa
Kolom 3 : Kompetensi Yang ada Dikurikulum diisi dengan Kurikulum yang berlaku
sesuai pekerjaan
Kolom 4 : Aktifitas Peserta Didik diisi dengan Kegiatan yang dilakukan oleh Siswa
selama produksi

5. Pelaksanaan Program
a. Realisasi TEFA
Analisis Kelayakan Pelaksanaan Kendali Penyerahan
Pesanan
Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Mutu Produk
Komponen  Mendesign Rancangan Disesuaikan Memeriksa Melengkapi
mesin bubut, produk pekerjaan dengan hasil persyaratan
berupa :  Pemilihan disetujui rencana dan pekerjaan administrasi
1.Tool Post material oleh Guru mengacu sesuai SOP (biaya
dan tool pada dengan pembuatan
holder Tail tuntutan cara produk)
stock produk pengecekan dan
2.Follower rest yang dibuat oleh siswa penyerahan
3.Steady rest yang produk jadi
Rancangan divalidasi
pekerjaan Disesuaikan Guru.
 Mempersiapkan disetujui dengan
alat ukur oleh Guru rencana dan Memeriksa
 Mempersiapkan mengacu hasil
alat potong. pada pekerjaan
 Mempersiapan produk sesuai SOP
alat yang dibuat dengan
keselamatan dan fasilitas cara
kerja. yang pengecekan
digunakan oleh siswa
Rancangan yang
pekerjaan Disesuaikan divalidasi
disetujui Guru.
dengan
 Melakukan oleh Guru
rencana dan
pekerjaan
pembubutan. mengacu
 Melakukan pada Memeriksa
pengecekan produk hasil
hasil yang dibuat pekerjaan
dan fasilitas sesuai SOP
dengan
Rancangan yang
cara
pekerjaan digunakan
pengecekan
 Melakukan disetujui
oleh siswa
pekerjaan oleh Guru Disesuaikan
dengan yang
pengefraisan.
rencana dan divalidasi
 Melakukan
mengacu Guru.
pengecekan
hasil pada
produk
yang dibuat Memeriksa
dan fasilitas hasil
Rancangan yang pekerjaan
pekerjaan digunakan sesuai SOP
 Melakukan disetujui dengan
analisis harga oleh Guru cara
pengecekan
Analisis Kelayakan Pelaksanaan Kendali Penyerahan
Pesanan
Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Mutu Produk
 Melakukan Disesuaikan oleh siswa
pemasaran dengan yang
produk. rencana dan divalidasi
mengacu Guru.
pada
produk
yang dibuat
dan fasilitas Memeriksa
yang hasil
digunakan pekerjaan
sesuai SOP
dengan
cara
pengecekan
oleh siswa
yang
divalidasi
Guru.

Petunjuk Pengisian :
Kolom 1 : Jenis pekerjaan (barang/Jasa)
Kolom 2 : Pasar, Alat dan bahan, jumlah, harga, waktu, sdm,
Kolom 3 : Sesuai dengan aktifitas yang direncanakan ( form 4b )
Kolom 4 : Pekerjaan sesuai standar
Kolom 5 : Bukti fisik serah terima sesuai SOP
b. Layanan purna jual:

Nama Produk/Jasa Jenis Produk/Jasa Bentuk Layanan Purna Jual


1 2 3
Pembuatan Mesin bubut Komponen mesin bubut,  Masa garansi 1 bulan /
berupa : berdasarkan complain
1. Tool Post dan tool  Mengisi kuisioner
holder kepuasan pelanggan
2. Tail stock
3. Follower rest
4. Steady rest
Petunjuk Pengisian :
Kolom 1 : Sesuai produk/Jasa
Kolom 2 : Sesuai Jenis produk/Jasa
Kolom 3 : Garansi Jenis produk/Jasa

c. Evaluasi Implementasi TEFA


Aspek Kondisi Ideal
1. Pelatihan yang dilaksanakan sudah berbasis kompetensi
dan produksi mengacu pada Kurikulum 2013 dan atau
1. Proses Kurikulum 2006
Pembelaja 2. Keterlibatan guru dan siswa secara penuh dalam
ran kegiatan teaching factory
3. Adanya sinkrnosasi kurikulum sekolah dengan industri
4. Proses pembelajaran berbasis kewirausahaan
1. Terintegrasi dengan jadwal pembelajaran
2. Pengatura
2. Tersedia jadwal produksi di luar jam pembelajaran
n Waktu
3. Tersedia jadwal piket produksi
Pembelaja
4. Tersedia jadwal prakerin/ magang di industry pasangan
ran
pendamping TEFA
1. Kompetensi yang diperoleh siswa sudah sesuai dengan
3. Ketercapai
kebutuhan industry
an
2. Ketercapaian KKM atau KB
Kompeten
3. Analisis kesesuaian kompetensi yang dibutuhkan
si Siswa
4. Pemetaan kompetensi yang akan diterapkan di TEFA
1. Analisis kondisi dan potensi
4. Perencana
2. Penyesuaian kondisi
an
3. Analisis/ penyesuaian kurikulum berbasis TEFA
Produksi
4. Rencana kegiatan berbasis TEFA
1. Pelaksanaan pekerjaan
5. Pelaksana
2. Kendali mutu
an
3. Layanan berkualitas dan tepat waktu
Produksi
4. Pelaksanaan produksi sesuai K3 dan GMP
1. Marketing dan promotion plan
6. Pemasara 2. Media komunikasi dan promosi untuk TEFA
n 3. Jangkauan pasar
4. Adanya pemetaan konsumen
1. Adanya garansi
7. Layanan 2. Penyediaan suku cadang
Purna Jual 3. Pelayanan pemeliharaan dan perbaikan
4. Fasilitas dan sarana purna jual
1. Legalitas Formal (SK) Pendirian Kepala Sekolah
8. Kelembag 2. Adanya struktur organisasi dan jobdes
aan 3. Adanya Industri pendukung
4. Sertifikat produk/ jasa
1. Sumber dana TEFA Seperti APBN, APBD Prov, APBD
Kota/Kab. Dan pihak ketiga yang tidak mengikat
2. Penerapan administrasi keuangan sesuai standard
keuangan, Seperti. Pajak,uang service karyawan
3. Transparansi laporan keuangan melalui rapat laporan
hasil keuangan secara rutin, bulanan, triwulan &
semester, serta tahunan
9. Keuangan
4. Pemanfaatan keuangan TEFA untuk sepenuhnya
menunjang peningkatan proses pembelajaran seperti :
a. Pemanfaatan asset/alat/fasilitas
b. Pembelian buku-buku referensi yang relefan dengan
TEFA
c. Pemilihan peralatan IT pendukung opresional TEFA
d. Kesejahteraan keluarga besar sekolah
1. Memiliki guru sebagai tenaga ahli produksi standard
industri
10. SDM 2. Jumlah SDM terlatih di setiap usaha sudah memadai
3. Distribusi pekerjaan dan kewenangan sesuai SOP
4. Team work saling mendukung
1. Memiliki peralatan yang sesuai
2. Tata kola penggunaan alat
11. Fasilitas 3. Manajemen maintenance, repair dan kalibrasi
4. Layout bengkel

2. Intrumen penilaian

NILAI
NO INDIKATOR
4 3 2 1 0
1 Proses Pembelajaran
2 Pengaturan Waktu
Pembelajaran
3 Ketercapaian Kompetensi
Siswa
4 Perencanaan Produksi
5 Pelaksanaan Produksi
6 Pemasaran
7 Layanan Purna Jual
8 Kelembagaan
9 Keuangan
10 SDM
11 Fasilitas

Keterangan :
1. Memenuhi Semua Indikator Yang Dipersyaratkan (Nilai 4)
2. Memenuhi 3 Indikator Yang Dipersyaratkan (Nilai 3)
3. Memenuhi 2 Indikator Yang Dipersyaratkan (Nilai 2)
4. Memenuhi 1 Indikator Yang Dipersyaratkan (Nilai 1)
5. Tidak Memenuhi Semua Indikator Yang Dipersyaratkan (Nilai 0)
d. Melakukan program pengembangan usaha:
1) Melakukan kerjasama dengan lembaga pemerintah
2) Melakukan kerjasama dengan DU-DI

Anda mungkin juga menyukai