Anda di halaman 1dari 2

URAIAN PROSES

1. Reaksi dan kondisi operasi


Pembuatan aseton dari isopropil alkohol dengan proses dehidrogenasi berjalan secara
endotermis dengan bantuan katalis ZnO. Persamaan reaksi overall adalah sebagai
berikut :
CH3CHOCH3  CH3COCH3 + H2 ∆H = 58,13 kJ/mol ini aku ngitung
Proses dehidrogenasi berlangsung pada fase gas dengan suhu 350 °C dan tekanan 2,1
atm. Konversi isopropil alkohol mencapai 88%. Karena reaksi berjalan secara
endotermis, maka akan terjadi penurunan suhu. Berdasarkan teori kesetimbangan,
penurunan suhu pada reaksi endotermis akan menyebabkan penurunan konversi. Oleh
karena itu, pada proses ini digunakan reaktor yang djalankan secara isotermal dengan
bantuan pemanas reaktor berupa steam untuk mempertahankan konversi. Pada reaktor
ini digunakan katalis berupa ZnO.
2. Tahapan proses
Pembuatan aseton dari isopropil alkohol dapat dibagi menjadi 3 tahap :
a. Tahap persiapan bahan baku
b. Tahap sintesis aseton
c. Tahap pemurnian produk
Berikut penjelasan secara terperinci
a. Tahap Persiapan Bahan Baku
Tahap ini bertujuan untuk menyiapkan bahan baku berupa isopropanol sebelum di
reaksikan di reaktor. Isopropanol yang digunakan dengan kemurnian 99,85%.
Isopropanol dari Isopropanol Storage Tank (T-01) pada suhu 30 °C dan tekanan 1
atm dialirkan ke Isopropanol Pump (P-01) untuk dinaikkan tekanannya hingga 2,2
atm. Kemudian umpan segar dimasukkan ke Vaporizer (HE-01) untuk diuapkan
sebanyak 80%. Hasil keluaran vaporizer berupa isopropil alkohol campuran cair-
gas.
Hasil keluaran vaporizer dialirkan ke KO Drum 1 (KO-01) untuk dipisahkan fase
cair dan gas. Hasil atas KO-01 berupa gas dialirkan menuju Furnace (F-01) untuk
dinaikkan suhunya menjadi 350°C sesuai suhu reaktor. Hasil bawah KO-01
dikembalikan ke vaporizer untuk dicampurkan lagi dengan isopropil alkohol.

b. Tahap Sintesis Aseton


Tahap sintesis aseton terjadi di Fixed Bed Multitube Reactor (R-01). Reaktor
bekerja pada suhu 350 °C dengan pemanas berupa steam dan ZnO sebagai katalis.
Konversi isopropil alkohol di dalam reaktor sebesar 88%. Isopropanol fase gas
keluar dari Furnace (F-01) masuk ke reaktor (R-01). Di dalam reaktor, isopropanol
dialirkan pada tube-tube dan dikontakkan dengan katalis ZnO kemudian terurai
menjadi aseton dan H2. Hasil keluaran reaktor berupa produk aseton, H2, air, dan
isopropanol berfase gas.
c. Tahap Pemurnian Produk
1. Pemisahan Aseton
Hasil keluaran reaktor (R-01) diturunkan tekanannya menjadi 1,1 atm kemudian
didinginkan menggunakan Product Gas Cooler (HE-02) dengan memanfaatkan
campuran hasil bawah keluaran KO Drum 2 (KO-2) dan Absorber (A-01).
Selanjutnya gas di kondensasi menggunakan Condenser (HE-03) menghasilkan
campuran aseton, isopropil, H2, dan air fase cair-gas dengan suhu 35 °C.
Kemudian campuran cair-gas ini dipisahkan menggunakan KO Drum 2 (KO-
2). Hasil atas KO-2 berupa gas aseton, H2, isopropanol, dan air masuk ke
Absorber (A-01) untuk diserap sisa gas isopropanol dan aseton dengan air
sebagai solvennya, sedangkan hasil bawah KO-02 berupa aseton, isopropanol,
dan air. Hasil atas A-01 berupa gas H2 dan sedikit aseton, hasil bawah A-01
berupa aseton, air, dan isopropanol kemudian dicampur dengan hasil bawah
KO-2. Campuran tersebut dipisahkan menggunakan Distillation Tower 1 (MD-
01). Hasil atas MD-01 diinginkan produk berupa aseton dengan kemurnian......
massa. Kemudian disimpan di Acetone Storage Tank (T-02) pada suhu 30 °C
dan tekanan 1 atm. Hasil bawah MD-01 berupa air, isopropil, dan aseton yang
dipisahkan kembali dengan Distillation Tower 2 (MD-02).

2. Recovery Isopropanol
Hasil atas MD-02 berupa campuran isopropanol, air dengan sedikit aseton yang
kemudian di recycle menuju Mixer 1 (M-01) dengan dinaikkan dahulu
tekanannya menjadi 2,2 atm menggunakan Recycle Pump (P-02). Sedangkan
hasil bawah MD-02 didinginkan dengan Waste Water Cooler (HE-04)
kemudian dialirkan menuju Unit Pengoahan Limbah.

Anda mungkin juga menyukai