Anda di halaman 1dari 15

KERANGKA ACUAN KERJA

PEMBANGUNAN UPT PEMBIBITAN TANAMAN PANGAN


HORTIKULTURA DAN PETERNAKAN
TAHUN 2019

Uraian Pendahuluan1
1. Latar  Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor :
Belakang 413 Tahun 2010 tanggal 17 Juni 2010 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Unit
Pelaksana Teknis pada Lembaga Teknis Daerah dan
Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota
Bandung, terbentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Balai Pembibitan Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Pembenihan Ikan Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kota Bandung, melalui perubahan Bagan
Struktur Organisasi (BSO) di lingkungan pemerintah
Kota Bandung pada tahun 2017 (fungsi perikanan
menjadi UPT tersendiri, berganti nama menjadi UPT
Pembibitan Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Peternakan.
 Salah satu tugas Pokok dari UPT Pembibitan
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan
adalah melaksanakan sebagian tugas Dinas Pangan
dan Pertanian di bidang Pelayanan Teknis
Operasional Pembibitan Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Peternakan.
 Dalam melaksanakan tugas pokoknya UPT
Pembibitan Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Peternakan mempunyai fungsi menyusun rencana
dan pedoman teknis operasional pelaksanaan
pembibitan Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Peternakan; melaksanakan operasional pembibitan
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan
yang meliputi pelaksanaan pembibitan dan
pembenihan, kualitas bibit dan benih, pemeliharaan
sarana dan prasarana serta pelatihan untuk
meningkatkan keterampilan pembibitan dan
pembenihan, serta pemeliharaan sarana dan
prasarana; melaksanakan ketatausahaan UPT; dan
pelaksanaan pengendalian, evaluasi dan pelaporan.
 Perlu disampaikan bahwa Kantor UPT Pembibitan
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan yang
berlokasi di Jalan Pasirluyu sejak bulan Juni 2017
sudah tidak bisa ditempati dan dimanfaatkan lagi
dikarenakan terkena dampak pembangunan proyek
strategis Taman Regol, sehingga Pembangunan
Gedung Kantor dan Sarana Prasarana UPT
Pembibitan Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Peternakan seluas 69.309 m2 yang berlokasi di
Kelurahan Palasari dan Kelurahan Cisurupan
Kecamatan Cibiru Kota Bandung sangat penting
untuk segera direalisasikan sebagai lokasi pengganti.
 Selain itu, hal lain yang melatarbelakangi kegiatan
pembangunan gedung kantor dan sarana prasarana
UPT Pembibitan Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Peternakan adalah :
- Pemanfaatan secara optimal sumber daya lahan
pertanian secara berkelanjutan untuk kegiatan
pengembangan UPT pembibitan tanaman pangan,
hortikultura dan peternakan
- Kebutuhan lahan yang lebih luas untuk
meningkatkan produksi bibit tanaman dan bibit
ternak yang berkualitas
- Peningkatan produksi tanaman anggrek yang
berkualitas diperlukan laboratorium kultur
jaringan yang representatif
- Masyarakat memerlukan tempat untuk edukasi
tentang pertanian dan peternakan
- Pemberdayaan dan peningkatan ekonomi
masyarakat di sekitar lokasi UPT Pembibitan
- Menyediakan lokasi agrowisata untuk
meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat.

2. Maksud  Kerangka Acuan Kerja( KAK ) ini merupakan petunjuk


dan bagi Pelaksana Pembangunan UPT Pembibitan
Tujuan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan yang
memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses
yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterprestasikan kedalam pelaksanaan tugas
Pelaksana Pembangunan Bangunan Gedung.
 Maksud dari Pembangunan UPT Pembibitan Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Peternakan ini adalah
membangun gedung kantor dan sarana prasarana
penunjang operasional kegiatan UPT Pembibitan
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Dinas
Pangan dan Pertanian Kota Bandung.
 Tujuan dari Pembangunan UPT Pembibitan Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Peternakan ini adalah :
a. Tersedianya gedung kantor dan sarana prasarana
penunjang untuk digunakan sebagai operasional
kegiatan UPT Pembibitan Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Peternakan Dinas Pangan dan
Pertanian Kota Bandung
b. Tersedianya lahan yang lebih luas untuk
meningkatkan produksi bibit tanaman dan bibit
ternak yang berkualitas serta tersedianya tempat
untuk edukasi tentang pertanian dan peternakan
bagi masyarakat Kota Bandung khususnya dan
masyarakat luas umumnya.
3. Sasaran Sasaran Pembangunan Gedung Kantor UPT Pembibitan
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan ini
adalah :
a. Tersedianya gedung kantor UPT Pembibitan
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan
b. Tersedianya sarana prasarana Pembibitan dan
Pembesaran Tanaman Pangan (Padi dan Palawija),
Hortikultura (Tanaman Hias, Sayuran dan Buah-
buahan) serta sarana Pembibitan dan Penggemukan
ternak (Ternak Sapi Potong, Sapi Perah, Domba dan
Puyuh)
c. Tersedianya sarana edukasi bagi anak sekolah,
mahasiswa dan masyarakat tentang cara budidaya
dan pembibitan tanaman pangan, hortikultura, serta
pembibitan dan penggemukan ternak, melalui
pelatihan maupun magang/praktek lapangan.
d. Tersedianya sarana agrowisata di Kawasan Bandung
Timur
e. Tersedianya benih/bibit tanaman pangan,
hortikultura, serta bibit ternak yang berkualitas
untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
4. Lokasi Lokasi Pembangunan UPT Pembibitan Tanaman Pangan
Pekerjaan Hortikultura dan Peternakan di kelurahan Palasari dan
Kelurahan Cisurupan Kecamatan Cibiru.
5. Sumber a. Besarnya biaya pekerjaan Pembangunan UPT
Pendanaa Pembibitan Tanaman Pangan, Hortikultura dan
n Peternakan mengikuti pedoman:
1) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
22/PRT/M/2018 tanggal 15 Oktober 2018,
tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.
2) Keputusan Walikota Bandung No. 027/Kep.983-
BPKA/2017 tentang Standar Biaya Belanja
Daerah Pemerintah di Kota Bandung Tahun
Anggaran 2018.
b. Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD
Kota Bandung Tahun Anggaran 2019 pada DPPA
Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung dengan
kode rekening 2.03.2.03.01.01.02.003.5.2.2.49.01
dengan nilai sebesar Rp. 16.167.678.723,86( enam
belas juta seratus enam puluh tujuh enam ratus tujuh
puluh delapan ribu tujuh ratus dua puluh tiga koma
delapan puluh enam rupiah).
6. Nama dan Nama KPA : Ir. Tamsil Tahir, MT
Organisas Nama PPK : Ir. Tamsil Tahir, MT
i PPK/ Satuan Kerja : Dinas Pangan dan Pertanian Kota
KPA Bandung

Data Penunjang
7. Data - Laporan Detail Engineering Design mencakup
Dasar gambar - gambar DED arsitektur, DED struktur,
dan DED mekanikal, elektrikal dan plumbing,
uraian konsep serta perhitungan-perhitungannya.
- Gambar Perencanaan ukuran A3.
- File Elektronik (gambar-gambar, spek teknis, dan
BOQ dalam bentuk adobe pdf) disimpan di
flashdisk .

8. Standar Penyedia diharuskan berpedoman kepada petunjuk


Teknis perencanaan dan kriteria perencanaan yang berlaku di
Indonesia, yaitu: Undang-Undang terkait, Standar
Nasional Indonesia (SNI) terkait, Peraturan Presiden dan
Peraturan Pemerintah terkait, Peraturan Menteri terkait,
dan Peraturan-Peraturan terkait lainnya tentang
bangunan dan kawasan.

9 Studi- Pada tahun 2018 sudah dilaksanakan pekerjaan tahap 1


Studi pekerjaan pembangunan gedung kantor UPT Pembibitan
Terdah Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan dengan
ulu progress 81,986 %.

10. Referen a. Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang


si Jasa Konstruksi.
Hukum b. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III
tentang Perikatan);
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29
tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No.79 Tahun 2015;
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Republik Indonesia Nomor 07/PRT/M/2019
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi Melalui Penyedia ;
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
22/PRT/M/2018 tanggal 15 Oktober 2018, tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara;
g. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor : 11 Tahun
2018 Tanggal 28 Desember 2018 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung
Tahun Anggaran 2019.
h. Keputusan Walikota Bandung Nomor : 910/Kep-
990-BPKA/2017 Tentang Kode Rekening
Penganggaran Urusan Pemerintah Daerah,
Organisasi, Program/Kegiatan, Pendapatan, Dan
Kelompok, Jenis, Obyek Dan Rincian Obyek
Belanja Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan
Daerah;
i. Peraturan Walikota Bandung Nomor : 1600 Tahun
2018 Tanggal 28 desember 2018 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota
Bandung Tahun Anggaran 2019.
j. Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA)
Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor Dinas
Pangan dan Pertanian Kota Bandung Kota Bandung
Tahun Anggaran 2019 tanggal 22 Februari 2019.
Ruang Lingkup

11. Lingku  Lingkup Kegiatan Pekerjaan Pembangunan UPT


p Pembibitan Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Kegiata Peternakan ini adalah :
n Pekerjaan Persiapan yang meliputi :
Pekerjaan Persiapan Non - Teknis
- Mengumpulkan keterangan daerah untuk
pembangunan kawasan
- Studi hasil Detail Engineering Design termasuk
gambar/design dan Master Plan, serta Rencana Kerja
dan Syarat (RKS)

Pekerjaan Persiapan Lapangan


- Survei lokasi dan pengukuran luas lahan
- Mobilisasi dan Demobilisasi
- Papan Nama Proyek
- Rambu dan Papan Peringatan
- Pelaporan, Dokumentasi , Shop drawing dan As Built
Drawing

 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


 Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Tahap 1 Pekerjaan
Gedung dan Pekerjaan Sarana Prasarana
 Pekerjaan Sarana dan Prasarana Tahap 2 meliputi
Pekerjaan retaining wall/ DPT & Perkuatan DPT
Eksisteing, Ramp Komplek kamtor, Jembantak Kolam
retensi, Gerbang & Pagar, Pekerjaan jalan & Drainase
 Masa Pemeliharaan selama 6 bulan

12 Keluaran2  Keluaran yang diminta dari Penyedia Pelaksana pada


. penugasan ini adalah:
1. Dokumen yang dihasilkan selama proses pelaksanaan
yang terdiri dari:
 Metode Pelaksanaan Program kerja, alokasi tenaga
dan konsepsi pelaksanaan pekerjaan.
 Laporan hasil control terhadap kondisi eksisting di
lapangan;
 Shop Drawing pada setiap tahapan pekerjaan yang
akan dilaksanakan;
 Laporan harian berisikan keterangan tentang :
a. tenaga kerja.
b. bahan bangunan yang didatangkan, diterima
atau tidak.
c. peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan
pekerjaan.
d. kegiatan per-komponen pekerjaan yang
diselenggarakan.
e. waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan.
f. kejadian-kejadian yang berakibat menghambat
pelaksanaan.
 Membuat Laporan Mingguan, sebagai resume
Laporan Harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan
hari kerja), dan Laporan Bulanan :
a. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk
pembayaran termijn;
b. Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan;
c. Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan;
d. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan
(Shop drawing dan as built drawing);
e. Time schedule/S curve untuk pelaksanaan
pekerjaan.

13 Peralatan, PPK tidak menyediakan peralatan dan material.


. Material, Fasilitas yang disediakan seperti listrik kerja dan air
Personil kerja agar diperhitungkan biaya penggunaannya.
dan Penyedia Jasa harus mematuhi dan bekerjasama
Fasilias dengan personil yang ditunjuk oleh PPK.
dari
Pejabat
Pembuat
Komitmen
14 Peralatan Untuk mencapai target/ hasil sesuai yang dituntut,
. dan harus menyediakan tenaga dan Peralatan yang
Material kualifikasi serta klasifikasinya sesuai dengan tuntutan
dari persyaratannya, baik untuk bidang pekerjaan teknis
Penyedia maupun administratif dan keuangan. Penyedia jasa
Jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas
Konsultan dan peralatan yang digunakan untuk kelancaran
si pelaksanaan pekerjaan. Fasilitas dan sarana yang
dibutuhkan oleh penyedia antara lain :
a. Ruang Kerja/ Kantor.
b. Penyediaan ruang kerja/ kantor untuk menunjang
pelaksanaan pekerjaan dibutuhkan Tim Konsultan
Perencana yang berfungsi sebagai sarana koordinasi
dan konfirmasi yang bersifat intern dan intra
personil yang berkompeten dalam proyek.
c. Ruangkerja/ kantor tersebut berkedudukan dimana
lokasi kegiatan dilaksanakan dan berada dalam
jarak terdekat, guna memudahkan dalam
mengadakan koordinasi dan konfirmasi selama
masa pekerjaan Konstruksi.
d. Peralatan Kerja. Fasilitas dan sarana yang juga
dibutuhkan dalam menunjang kegiatan proyek
adalah peralatan kerja. Macam peralatan kerja yang
dibutuhkan untuk pekerjaan Pengawasan (Alat
Ukur dan Alat Uji), pelaporan dan dokumentasi yang
harus disediakan sendiri oleh penyedia jasa, antara
lain berupa :Komputer dan Printer, Mobil dan
Sepeda Motor

15 Lingkup Kewenangan Penyedia diatur dalam Peraturan Menteri


. Kewenang Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor
an 22/PRT/M/2018 tentang Pedoman Teknis Bangunan
Penyedia Gedung Teknis Negara, yaitu sebagai berikut :
Jasa a. Melakukan pemeriksaan dan penilaian dokumen
untuk pelaksanaan konstruksi fisik, baik dari segi
kelengkapan maupun segi kebenarannya;
b. Menyusun program kerja yang meliputi jadwal
waktu pelaksanaan, jadwal pengadaan bahan,
jadwal penggunaan tenaga kerja, dan jadwal
penggunaan peralatan berat;
c. Melaksanakan persiapan di lapangan sesuai dengan
pedoman pelaksanaan;
d. Menyusun gambar pelaksanaan (shop drawings)
untuk pekerjaan-pekerjaan yang memerlukannya;
e. Melaksanakan pekerjaan konstruksi fisik di
lapangan sesuai dengan dokumen pelaksanaan;
f. Melaksanakan pelaporan pelaksanaan konstruksi
fisik, melalui rapat-rapat lapangan, laporan harian,
laporan mingguan, laporan bulanan, laporan
kemajuan pekerjaan, laporan persoalan yang
timbul/dihadapi, dan surat-menyurat;
g. Membuat gambar-gambar yang sesuai dengan
pelaksanaan di lapangan (as built drawings) yang
selesai sebelum serah terima I (pertama), setelah
disetujui oleh konsultan manajemen konstruksi dan
diketahui oleh penyedia jasa perencana konstruksi;
h. Melaksanakan perbaikan kerusakan-kerusakan
yang terjadi di masa pemeliharaan konstruksi;
i. Dalam hal satuan kerja mewajibkan menggunakan
metode VE, maka penyedia jasa pelaksana
konstruksi dapat menyusun value-engineering
change proposal (VECP) dalam rangka pemberian
alternatif penawaran yang disertakan pada surat
penawaran;
j. Dalam penyusunan VECP, penyedia jasa pelaksana
konstruksi secara in-house, bagi yang memiliki
tenaga ahli VE, atau bekerja sama dengan pemberi
jasa keahlian VE, harus menggunakan metodologi
yang sesuai dengan standar pelaksanaan studi VE
yang lazim berlaku;
k. Dalam hal terjadi penghematan karena penggunaan
VECP dalam rangka pemberian alternatif
penawaran tersebut, pengaturan biaya hasil
penghematan (H) adalah sebagai berikut:
- 60 % (enam puluh per seratus) dari H digunakan
untuk meningkatkan mutu dan/atau menambah
kegiatan pekerjaan konstruksi fisik atau disetor ke
Kas Negara;
- 25 % ( dua puluh lima per seratus) dari H untuk
tambahan biaya jasa pelaksana konstruksi dan
pelaksana VE;
- 10 % ( sepuluh perseratus) dari H untuk tambahan
biaya jasa konsultan perencanaan konstruksi;
- 5 % dari H untuk tambahan jasa konsultan
manajemen konstruksi untuk kegiatan yang
menggunakan jasa Konsultan Manajemen
Konstruksi, sedangkan untuk kegiatan yang
menggunakan Konsultan Pengawas Konstruksi,
biaya penghematan ini ditambahkan untuk
meningkatkan mutu dan atau menambah kegiatan
pekerjaan konstruksi fisik, atau disetor ke Kas
Negara.
16 Jangka 120 (Seratus Dua Puluh) hari Kalender
. Waktu
Penyelesai
an
Kegiatan
17 Personil Kualifikasi Personil Terlampir

18 Jadwal Sesuai dengan lingkup pekerjaan


Tahapan
Pelaksana
an
Kegiatan
Laporan
19 Laporan Laporan Pendahuluan memuat:
Pendahul  Rencana Kerja Penyedia Jasa Konstruksi secara
uan menyeluruh (konsep rancangan)
 Pra – Rencana
 Mobilisasi Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung
Lainnya
 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima)
rangkap, termasuk 1 (satu) asli dan softcopynya.

20 Laporan  Laporan harian adalah laporan yang dibuat oleh


Harian pelaksana lapangan yang kemudian diolah oleh
bagian teknik. Laporan ini memuat beberapa
informasi penting yang harus ditulis antara lain,
pekerjaan yang sedang dikerjakan termasuk
lokasi pekerjaan, cuaca pada hari tersebut,
berapa jam hujan dan berapa jam cerah, alat-
alat yang digunakan termasuk jumlah alat (alat
berat, alat pendukung, dan alat bantu),bahan-
bahan material yang akan digunakan ,tanda
tangan dari pelaksana dan konsultan pengawas.

21 Laporan - Laporan mingguan berbeda dengan laporan


Mingguan harian karena isi yang dilaporkan tentu lebih
lengkap. Laporan mingguan ini dibuat oleh
teknik berdasarkan kondisi lapangan saat itu.
Pada proyek dengan sistem kontraktor yang
dilaporkan hanya progress saja kepada owner.
Format laporan mingguan ini biasanya mengikuti
format RAB untuk item-item pekerjaan. Isi dari
laporan ini antara lain :
- Volume RAB dan bobot di masing-masing
pekerjaan
- Volume yang sudah dikerjakan (Minggu lalu,
minggu ini dan total)
- Bobot dalam persen di masing-masing item
pekerjaan (Minggu lalu, minggu ini dan total)
- Nilai kumulatif progress pada minggu ini (dalam
persen)

22 Laporan  Laporan bulanan memuat rangkuman laporan mingguan


Bulanan/ dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode
Antara satu bulan, serta hal-hal penting yang harus dilaporkan.
 Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya setiap
tanggal 5 bulan berikutnya sebanyak 5 (lima) rangkap,
termasuk 1 (satu) asli dan softcopynya.

23 Laporan  Laporan akhir memuat hasil akhir pelaksanaan


Akhir pekerjaan Konstruksi
 Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari setelah masa akhir kontrak sebanyak
5 (lima) rangkap, termasuk 1 (satu) asli dan softcopynya.

Hal-Hal Lain
24 Produksi  Penggunaan produk dalam negeri dilakukan sesuai
Dalam besaran komponen dalam negeri pada setiap
Negeri Barang/Jasa yang ditunjukkan dengan nilai Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada saat penawaran.
 Apabila di dalam penggunaan produksi dalam negeri
berbeda dengan yang ditunjukkan dengan nilai TKDN
pada saat penawaran akan dikenakan sanksi sesuai
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 beserta
petunjuk teknisnya, dan ditetapkan dalam SSKK.

25 Persyarata  Penyedia dapat bekerja sama dengan penyedia


n Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil,
Kerjasama yaitu dengan mensubkontrakkan sebagian
pekerjaan yang bukan pekerjaan utama atau
merupakan pekerjaan spesialis;
 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut
adalah pekerjaan yang sudah dicantumkan dalam
dokumen penawaran;
 Diluar yang telah dicantumkan dalam dokumen
penawaran harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu oleh PPK;
 Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian
pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut;
 Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak harus
mengacu kepada Kontrak serta menganut prinsip
kesetaraan.

26 Pedoman  Untuk melaksanakan tugasnya, Penyedia Jasa


Pengumpul Konstruksi harus mencari sendiri informasi yang
an dibutuhkan selaind ari informasi yang diberikan oleh
Data Pejabat Pembuat Komitmen pelaksana kegiatan
Lapangan termasuk melalui KAK ini.
 Penyedia Jasa Konstruksi harus memeriksa kebenaran
informasi yang digunakan dalam pelaksanaan
tugasnya, baik yang berasal dari proyek maupun yang
dicari sendiri. Kesalahan/ Kelalaian pekerjaan sebagai
akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung
jawab sepenuhnya dari Penyedia Jasa Konstruksi.
 Pengumpulan data lapangan harus memenuhi
persyaratan berikut:
a. Tidak merusak lingkungan dan ekosistem yang ada
b. Tidak mengganggu kondisi masyarakat sosial di
lokasi
c. Menghormati kearifan lokal
d. Berkoordinasi dengan masyarakat setempat dan
instansi terkait

27 Alih Jika diperlukan Penyedia Jasa Konstruksi berkewajiban


Pengetahua untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan
n dalam rangka alih pengetahuan kepada personil
proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen.
28 Upah Upah Tenaga Kerja mengacu kepada UMK Kota Bandung
Pekerja Tahun 2019 sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam
Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Barat Nomor:
561/kep 1220 - yanbangsos/2018 tentang Upah Minimum
Kabupaten/Kota di Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
2019

Spesfifikasi Teknis
29 Spesifikasi Persyaratan Teknis :
Teknis
1. Melampirkan Rencana Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K);
2. Metode Pelaksanaan
3. Memiliki kemampuan menyediakan peralatan
utama untuk melaksanakan pekerjaan
4. Memiliki kemampuan menyediakan personel
manajerial untuk pelaksanaan pekerjaan
5. Memiliki kemampuan menyediakan
material/bahan utama
6. Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan
7. Jaminan Penawaran
8. Jadwal Waktu Pelaksanaan.
a. Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang
diusulkan tidak melampaui batas waktu
yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan
ini yang meliputi :
b. Jadwal pelaksanaan pekerjaan dalam bentuk
kurva "S" yang telah mencakup bobot prestasi
dan waktu.
Persyaratan Kualifikasi Perusahaan
30 Persyarata Persyaratan Kualifikasi Perusahaan :
n
1. Peserta Kualifikasi yang berbadan usaha harus
Kualifikasi
memiliki surat izin usaha Jasa Konstruksi
Teknis
(SIUJK) Kualifikasi M1 atau M2 dengan
Klasifikasi Bangunan Gedung yang masih
berlaku.
2. Memiliki Sertifikat Bidang Usaha (SBU)
Kualifikasi M1 atau M2 yang masih berlaku, Sub
Bidang Jasa Pelaksana untuk Konstruksi
Bangunan Komersial (BG004), Sertifikat Bidang
Usaha (SBU) Kualifikasi M1 atau M2 Jasa
Pelaksana Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan,
DAM, dan Prasarana Sumber Daya Air Lainnya
(SI001);
3. Peserta Kualifikasi harus memiliki sertifikat (ISO
9001 : 2015; serta BPJS Ketenagakerjaan yang
masih berlaku.
4. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak dalam
keadaan pailit, kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan dan/atau direksi yang bertindak
untuk dan atas nama perusahaan, tidak sedang
dalam menjalani sanksi pidana. Dengan
mengirimkan data kualifikasi secara elektronik
Penyedia dianggap membuat pernyataan, namun
sebagai aspek legal untuk keabsahan pernyataan
harus membuat surat pernyataan bermaterai dan
disampaikan pada pembuktian kualifikasi.
5. Tidak masuk dalam Daftar Hitam baik untuk
salah satu dan/atau semua pengurus dan untuk
badan usahanya. Dengan mengirimkan data
kualifikasi secara elektronik Penyedia dianggap
membuat pernyataan, namun sebagai aspek legal
untuk keabsahan pernyataan harus membuat
surat pernyataan bermaterai dan disampaikan
pada pembuktian kualifikasi. Apabila peserta
terbukti masuk dalam Daftar Hitam pada website
LKPP maka penawarannya dinyatakan Gugur,
dan apabila sudah ditetapkan sebagai pemenang
dan/atau sudah menerima SPPBJ maka
dibatalkan.
6. Memenuhi Kewajiban Perpajakan Tahun Pajak
2019 masa pajak 2018 (melampirkan copy NPWP
dan SPT Pajak Tahun terakhir)
7. Melampirkan laporan Keuangan Tahun 2018.
8. Memiliki pengalaman paling sedikit 1 (satu)
pekerjaan kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir
dengan mengupload bukti kontrak, Berita Acara
Serah Terima Pertama (BAST -1), kecuali
perusahaan yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga)
tahun.
9. Memiliki Tenaga Ahli tetap dengan kualifikasi
sesuai dengan sub klasifikasi dalam SBU ( untuk
BG004 : Arsitektur(101) /Ahli Bangunan Gedung
(201) dan untuk SBU SI001 : Ahli Teknik Sumber
Daya Air ( 211)) .
10. Untuk Penyedia Non Kecil harus menyertakan
kemampuan keuangan berupa Sisa Kemampuan
Nyata (SKN) dengan nilai paling kurang sama
dengan 10% (sepuluh perseratus) dari nilai total
HPS yang disertai dengan laporan keuangan
(untuk Usaha Menengah (M1 atau M2).
11. Memiliki surat pernyataan kemampuan untuk
menyediakan fasilitas/peralatan/perlengkapan
melaksanakan Pekerjaan ini.
12. Menyampaikan (mengisi) daftar perolehan
pekerjaan yang sedang dikerjakan.
13. Memiliki pengalaman pada sub bidang Pekerjaan
Konstruksi Pembangunan Gedung BG 004 dalam
kurun waktu selama 10 tahun terakhir dengan
Kemampuan Dasar (KD) sebesar 3 NPT (untuk
usahakecil) atau sekurang-kurangnya sama
dengan nilaitotal HPS (untuk usahaM1 atau M2);
14. Mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP),
dengan ketentuan: SKP = KP – jumlah paket yang
sedang dikerjakan
KP = Kemampuan menangani paket pekerjaan :
- Untuk usaha kecil: P = 5
- Untuk usaha non kecil: KP = 6 atau KP = 1,2
N
N = Jumlah paket pekerjaan terbanyak yang
dapat ditangani pada saat bersamaan selama
kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir;
15. Bagi perusahaan yang akan melakukan
KSO/Kemitraan harus menandatangani
Perjanjian KSO/Kemitraan di depan Notaris
16. Menandatangani Pakta Integritas untuk peserta
yang melakukan kemitraan/KSO, yang
ditandatangani oleh seluruh peserta kemitraan.
17. Memiliki alamat tetap dan jelas.
a. Memiliki alamat email;
b. Memiliki nomor telepon kantor/HP yang aktif
c. Alamat kantor yang terdaftar serta mudah
dijangkau dengan jasa pengiriman surat.

Bandung , Mei 2019


Disusun dan ditetapkan
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Drh. SUDARMADJI
NIP. 19651015 199303 1 010
KUALIFIKASI PERSONIL
Pengalaman
(Dibuktikan Bukti yang
NO Posisi Jabatan Kualifikasi Jml dengan CV & harus
Pengalaman dilampirkan
Kerja)
1 Project S1 Teknik 1 Minimal SKA Madya
Manager Sipil 5 Tahun Ahli Manajemen
Proyek (602)
Ijazah, KTP,
NPWP dan
pengalaman
2 Site Manager S1 Teknik 1 Minimal SKA Muda
(1) Sipil 3 Tahun Ahli Teknik
(Struktur) Bangunan
Gedung (201)
Ijazah, KTP,
NPWP dan
pengalaman
3 Site Manager S1 Teknik 1 Minimal SKA Muda
(2) Arsitektur 3 Tahun Arsitek (101)
Ijazah, KTP,
NPWP dan
pengalaman
4 Ahli K3 S1 Teknik 1 Minimal SKA Muda Ahli
3 Tahun K3 Konstruksi
(603), Ijazah,
KTP, NPWP dan
pengalaman
5 Teknik S1 Teknik 1 Minimal SKA Muda
Elektrikal Elektro 3 Tahun Ahli Teknik
Tenaga Listrik
(401)
Ijazah, KTP,
NPWP dan
pengalaman

ANALISA TEKNIS PERSONIL INTI /TENAGA AHLI /TEKNIS/ TERAMPIL

NO Posisi Jabatan ANALISA TEKNIS

1 Project Manager Pemilihan didasarkan kompleksitas proyek pekerjaan


dan manajerial waktu pengerjaan yang tepat, dengan
Sertifikat Keahlian di bidang :
- Ahli Manajemen Proyek (602) dengan kompetensi
merancang program, melaksanakan dan
mengawasi pengelolaan proyek konstruksi
2 Site Manager (1) Pemilihan didasarkan item proyek pekerjaan
pembangunan Gedung dengan tipologi bangunan
tidak sederhana konstruksi beton dan baja serta
Pekerjaan Dinding Penahan Tanah maupun Retaining
Wall, dengan Sertifikat Keahlian di bidang :
- Ahli Teknik Bangunan Gedung (201) dengan
kompetensi merancang, melaksanakan dan
mengawasi pekerjaan struktur bangunan
gedung yang menguasai bangunan gedung.
3 Site Manager (2) Pemilihan didasarkan item proyek pekerjaan
pembangunan gedung dengan tipologi bangunan
tidak sederhana dan berkarakter kontemporer serta
hubungan fungsi antar bangunan serta lingkungan,
dengan Sertifikat Keahlian di bidang :
- Arsitek (101) adalah seorang ahli yang memiliki
kompetensi untuk merancang dan mengawasi
pelaksanaan bangunan gedung, perkotaan dan
lingkungan binaan, yang meliputi aspek
estetika,budaya, dan sosial.
4 Ahli K3 Pemilihan didasarkan pentingnya keselamatan kerja
pada saat proses konstruksi dengan pertimbangan
kondisi tapak yang berkontur dan kompleksitas
proyek pekerjaan, dengan Sertifikat Keahlian di
bidang :
- Ahli K3 Konstruksi (603) dengan kompetensi
membuat dan menyusun program dan
perencanaan keselamatan kerja proyek
konstruksi dan melakukan pengawasan atas
penerapan sistem, program dan perencanaan
keselamatan dan kesehatan kerja dalam
pelaksanaan proyek konstruksi.
5 Teknik Elektrikal Pemilihan didasarkan item proyek pekerjaan berupa
instalasi jaringan listrik skala kawasan perencanaan,
dengan Sertifikat Keahlian di bidang :
- Ahli Teknik Tenaga Listrik (401) dengan
kompetensi melaksanakan pekerjaan
perencanaan dan/atau pemasangan dan/atau
perawatan instalasi listrik, untuk penerangan
dan/atau tenaga di dalam dan/atau di luar
bangunan untuk disambung pada jaringan
tegangan 197KVA, dan melaksanakan
pembangunan pekerjaan jaringan tegangan
rendah di atas dan/atau di bawah tanah.

Anda mungkin juga menyukai