1. Pendahuluan
Pelayanan yang berkualitas merupakan cerminan dari sebuah proses yang
berkesinambungan dengan berorientasi pada hasil yang memuaskan. Dalam
perkembangan masyarakat yang semakin kritis, mutu pelayanan rumah sakit tidak
hanya disorot dari aspek klinis medisnya saja namun juga dari aspek keselamatan
pasien dan aspek pemberian pelayanannya, karena muara dari pelayanan rumah
sakit adalah pelayanan jasa. Peningkatan mutu adalah program yang disusun secara
objektif dan sistematik untuk memantau dan menilai mutu serta kewajaran asuhan
terhadap pasien, menggunakan peluang untuk meningkatkan asuhan pasien dan
memecahkan masalah – masalah yang terungkap.
2. Latarbelakang
Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar
dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di rumah sakit
menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan dan penelitian, serta mencakup
berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Agar rumah sakit harus memiliki sumber
daya manusia yang professional baik di bidang teknik medis maupun administrasi
kesehatan. Untuk menjaga dan meningkatkan mutu, rumah sakit harus mempunyai
suatu ukuran yang menjamin peningkatan mutu dan keselamatan pasien di semua
tingkatan.
Jaminan keselamatan pasien oleh Rumah Sakit diwujudkan melalui program kerja
Komite mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakitpasien. Program kerja ini
direncanakan untuk tahun 2016. Progrma kerja menjadi pedoman rinci bagi
pengurus Komite mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit pasien untuk
melaksanakan kegiatan.
3. Tujuan
1.1. Tujuan umum:
Tujuan umum program kerja Komite mutu dan keselamatan pasien di Rumah
Sakit adalah membantu Rumah Sakit dalam memberikan jaminan mutu dan
keselamatan pasien.
1.2. Tujuan khusus:
1.1.3.1. Mengembangkan pelayanan klinik melalui keterlibatan dalam
evaluasi Pedoman praktik Klinik dan Clinical pathway
1.1.3.2. Melaksanakan manajemen mutu melalui Indikator area klinis,
manajerial dan sasaran keselamatan pasien
1.1.3.3. Terlibat dalam pengelolaan Insiden Keselamatan Pasien
1.1.3.4. Melaksanakan Risiko Manajemen Klinis melalui FMEA.
1.1.3.5. Mengembangkan program keselamatan pasien antara lain menyusun
kebijakan dan prosedur terkait dengan program keselamatan pasien.
1.1.3.6. Terlibatdalam melakukan pendidikan dan pelatihan internal mutu dan
keselamatan pasien.
1.1.3.7. Melakukan pencatatan, pelaporan, analisa masalah terkait dengan
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
dan Kejadian Sentinel.
1.1.3.8. Secara berkala membuat laporan kegiatan kepada Direktur.
b. Proses
1) Terlaksana sosialisasi kepada seluruh staf Rumah Sakit tentang 6 sasaran
keselamatan pasien.
2) Terlaksana sosialisasi kepada Komite mutu, keselamatan pasien,
koordinator keselamatan pasien di unit-unit, kepala ruang dan instalasi,
struktural di semua level tentang manajemen risiko keselamatan pasien di
Rumah Sakit.
3) Terlaksana supervisi 6 Sasaran keselamatan pasien di unit-unit pelayanan.
4) Terlaksana telusur mutu sasaran keselamatan pasien.
5) Terlaksana sosialisasi hasil audit mutu sasaran keselamatan pasien.
6) Terlaksana penyusunan Rencana Tindak Lanjut hasil audit mutu sasaran
keselamatan pasien.
7) Terlaksana manajemen risiko keselamatan pasien setiap terjadi insiden
keselamatan pasien.
8) Terlaksana pemberian penghargaan terhadap partisipasi karyawan dalam
peningkatan keselamatan pasien.
9) Terlaksana pencatatan dan pelaporan
10) Terlaksana peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengurus Komite
mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakitpasien melalui pelatihan dan
studi banding (bench mark).
c. Out put
1) Kepatuhan pelaksana terhadap SPO 100%
2) Insiden keselamatan pasien 0%
3) Pencatatan dan pelaporan terlaksana 100%
6. Jadwalpelaksanaan program kerja Komite mutu dan keselamatan pasien di Rumah
Sakit
Rincian kegiatan program kerja komite keselamtan pasien tahun 2016 dapat dilihat
pada tabel sbb:
Tabel Program Kerja Komite Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit
2016
Bulan
KEGIATAN dan RINCIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan
internal mutu dan keselamatan pasien.
a. Workshop PMKP √
b. Workshop SKP √
7. Pelaksana
Program kerja Komite mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit 2016
dilaksanakan oleh pengurus Komite mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit.
8. Pembiyaan
Pembiayaan kegiatan Komite mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit 2016
dibebankan kepada Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura.
9. Pelaporan
Pelaporan program kerja Komite mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit
kepada Direktur Rumah Sakit secara tertulis selambat-lambatnya 14 (empat belas
hari) setelah program berakhir (31 Desember 2016).
10. Penutup
Kerangka Acuan program kerja Komite mutu dan keselamatan pasien di Rumah
Sakitpasien ini disusun untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaannya. Hal-hal
yang belum tercantum dalam kerangka acuan ini akan diatur dan ditetapkan
kemudian sesuai kebutuhan dan situasi setempat dengan memperhatikan tujuan
program kerja Komite mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit sejauh tidak
menyimpang dari ketentuan yang ada.