I E
t UJ
J\, l'
1'
o
I
J
ITI
!3
3
D
E H F w
ITI
E m t I
N
T (#T
-
F
o
H
F
-
e
CA
*
f, D
B tF
?
*
te)
*,
IT
f
I
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT
REPUBUK INDONESIA
KATA PENGANTAR
Sesuai amanat Pasal 5 huruf a dan huruf b Undang Undang Nomor 17 Tahun 2014 sebagaimana telah diubah dengan Undang
Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3), Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
ditugasi untuk memasyarakatkan Ketetapan MPR, Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal lka kepada masyarakat di seluruh wilayah tanah air.
Dalam rangka melaksanakan tugas sesuai amanat Undang Undang Nomor 17 Tahun 20t4 jo. Undang Undang Nomor 42
Tahun 2014 tersebut, maka Majelis Pemusyawaratan Rakyat Republik Indonesia melaksanakan pemasyarakatan empat pilar MPR yang
terdiri dari pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai
konstitusi negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal lka sebagai semboyan negara.
pemasyarakatan empat pilar MPR RI harus dapat dipahami secrra utuh dan menyeluruh oleh seluruh lapisan masyarakat.
Oleh karena itu pemyampaian materi empat pilar MPR RI oleh para narasumber sosialisasi harus dilakukan melalui metode dan bahasa
yang sesuai dengan segmentasi masyarakat, sehingga materi sosialisasi empat pilar MPR RI mudah dipahami oleh masyarakat.
Buku bahan tayang materi sosialisasi empat pilar MPR RI yang berisi Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai konstitusi negara serta Ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik
Indonelia sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggat lka sebagai semboyan negara adalah alat bantu bagi para narasumber
sosialisasi dalam menyampaikan materi sosialisasi empat pilar MPR RI.
(l
semoga penerbitan buku bahan tayang empat pitar MPR RI ini dapat mempermudah masyarakat dalam memahami materi
sosialisasi empat pilar MPR RI.
.{
*
i
SAMBUTAN
PIMPINAN BADAN SOSIALISASI
MA' ELIS PERM USYAWARATAN RAI(YAT RE PU BLIK IN DON ESIA
Assalam u'a la ikum Wara hmatullahi Waba rakatuh
Untuk lebih memberikan pemahaman dan wawasan tentang kebangsaan, MPR memasyarakatkan nilai Kehidupan
Bermasyaraka! Berbangsa, dan Bernegara yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sefta
Ketetapan MpR, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika. Pemasyarakatan ini sangat penting agar nilai-nilai
luhur yang terkandung di dalamnya dapat hidup ditengah-tengah masyarakat.
Mengingat pentingnya nilai-nilai luhur budaya bangsa tersebut, sesuai dengan amanat Pasal 5 Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2Ot4 jo Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD; MPR membentuk Badan Sosialisasi yang salah
satu tugasnya memasyarakatkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Usaha untuk mewujudkan cita-cita reformasi dan pelaksanaan nilai-nilai kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara
secara konsekuen sefta untuk mengakhiri berbagai persoalan yang terjadi saat ini, jelas memerlukan kesadaran dan komitmen
seluruh warga masyarakat untuk memantapkan persatuan dan kesatuan nasional, yang hanya dapat dicapai apabila setiap warga
masyarakat mampu hidup dalam kemajemukan dan mengelolanya dengan baik.
pancasita, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka
Tunggal Ika, serta Ketetapan MPR merupakan modal untuk membangun bangsa yang majemuk. Oleh Karena itu, pemahaman yang
komprehensif terhadap materitersebut merupakan suatu keharusan dan kebutuhan.
Dalam rangka memudahkan menyampaikan materi sosialisasi, Badan Sosialisasi sebagai Alat Kelengkapan MPR yang beftugas
menyusun materi dan metodologi serta memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan pemasyarakatan secara menyeluruh,
telah menyusun dan menerbitkan buku Bahan Tayang Materi Sosialisasi. Bahan Tayangan ini merupakan
alat bantu unfuk
memudahkan narasumber atau Anggota MPR dalam menyampaikan dan menjelaskan miteri, agar dapat dengan
mudah dipahami
oleh masyarakat. oleh karena itu, penggunaan bahan tayangan ini tetap mengacu kepada oa'nai-uanan y.ng 6tun
oiteroittan oen
MPR RI.
1, Pancasila;
2. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
3. Negara Kesatuan Republik Indonesia;
4. Bhinneka Tunggal Ika;
5. Ketetapan MPR.
Menjadi harapan Badan Sosialisasi MPR, buku ini dapat mendukung peran Anggota MPR dalam melaksanakan tugas sosialisasi.
Jakarta, Januailz}!7
PIMPINAN BADAN SOSIALIASI MPR RI,
Ketua,
SAMBUTAN
PIMPINAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA PERIODE 2OL4.2OL9
Nilai-nilai Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 serta Ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan nilai dan norma bangsa yang
harus dipahami masyarakat yang menjadi landasan dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Upaya yang perlu dilakukan agar dapat diketahui dan dipahami oleh seluruh komponen masyarakat adalah dengan melakukan
penyebarluasan materi tersebut kepada masyarakat. Untuk itu, kegiatan pemasyarakatan (sosialisasi) nilai-nilai luhur bangsa menjadi
suatu kebutuhan.
Sesuai dengan amanat Pasal 5 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 20t4 jo Undang-Undang Nomor 42Tahun 2014 tentang MPR,
DPR, DPD, dan DPRD yang menetapkan bahwa tugas Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia adalah memasyarakatkan
Ketetapan MPR; memasyarakatkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika; mengkaji sistem ketatanegaraan, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, sefta pelaksanaannya; dan menyerap aspirasi masyarakat berkaitan dengan pelaksanaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014, disusun buku bahan tayang yang memuat materi
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal
Ika dan Ketetapan MPR.
Bahan Tayangan ini merupakan alat bantu untuk memudahkan narasumber atau Anggota MPR dalam menjelaskan materi
sosialisasi agar dapat dengan mudah dipahami oleh masyarakat. Oleh karena
itu, penggunaan bahan tayangan ini haruslah tetap
mengacu kepada buku-buku yang telah diterbitkan oleh MPR.
('a
Akhirnya, semoga penerbitan buku Bahan Tayangan Materi Sosialisasi ini agar dapat mendukung tenruujudnya pemahaman
yang utuh dan lengkap mengenai nilai-nilai luhur bangsa oleh berbagai elemen masyarakat.
a ./
BAHAN TAYANG
MATERI SOSIATISAS EMPAT P tAR MPR RI
(!.
1
SOSIAL SASI EMPAT PILAR
MPR RI
Pancasila sebagai Dasar dan
Ideo ogi Negara
TUGAS dan
PERATURAN MPR RI NOMOR l TAHUN KEWAJ IBAN
2Ot4 Tentang ANGGOTA MPR
Tata Tertib MPR Rl MEMASYARAKATKAN
{1
Pasal 6 hurufa dan b, Pasal 13 hurufc EMPAT PILAR MPR RI
tr
C.
3
TANTANGAN KEBANGSAAN
Menurut TAP MPR No.Vt Tahun 2001 Tentang Etika Keh dupan Berbangsa
6
TANTANGAN KEBANGSAAN 4
Menurut TAP MPR No.Vl Tahun 2001 Tentang Etika Kehidupan Berbangsa
ta
( s
t'
I
-m
cII
c/\
-
z
!
D
zrl
2
F
jtl
! m
E
zf') o
D
g
2
r ln
7
I
z
I
-
m
o
F
o
o
ztn
o
v
o)
7
PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN IDEOLOGI NEGARA
Pancasila sebagai ideologi neg ara, dapat dimaknai sebagai sistem kehidupan
nasion al yang meliputi aspek etika/moral, politik, ekonom-i, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan dalam rangka penc apaian cita-cita dan tujuan 6angsa
yang berlandaskan dasar negara.
Sumber : Buku Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara ,2OL2, hal. 87 - 94
8
PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Rangkaian dokumen sejarah perumusan Pancasila yang bermula dari 1 luni 1945 , 22 Juni ,:g4', hingga
teks final 18 Agustus 1945, dapat dimaknai sebagai satu kesatuan dalam proses kelahiran pancasila
sebagai dasar negara. (Sumber: Buku Empat Pilar MPR, 2OL2, hal 41)
I SEJARAH PEMBENTUKAN
BADAN PENYEL D K USAHA.USAHA PERS APAN
KEMERDEKAAN INDONESIA (BPUPKI)
Dimasa Akhir Perang Asia Timur Raya Tahun L945, Pada Tanggal 29 Apri L945,
Dibentuk Suatu Badan Yang Diberi Nama BPUPKI Yang Bertugas Untuk Menyelidiki
Ha -hal Penting Yang Berhubungan Dengan Berbagai Hal Yang Diperlukan untuk
Kemerdekaan Bangsa lndonesia.
SUSUNAN PENGURUS
BPUPKI TERDIRI DARI
69 ORANG + 7
ANGGOTA ISTIMEWA.
KETUA BPUPKI
MASA S DANG ADALAH MASA S DANG II
( 29 Mei - l Juni 1945)
DR. K.R.T RADJIMAN (10 - 17 Juli 1945
WEDIODININGRAT
MEMBICARAKAN
MEMBAHAS
PERUMUSAN DASAR
RANCANGAN UNDANG-
NEGARA INDONES!A
UNDANG DASAR
MERDEKA
10
SUSUNAN PENGURUS BPUPKI
Ketua : Dr. K.R.T Radjiman Wediodiningrat
WakilKetua I : ltjibangase Yosio
WakilKetua ll : Raden PanjiSoeroso
Anggota Anggota Anggota Tambahan
Masa Sidang I (29 Mei - 1 Juni 1945) Masa Sidang I (29 Mei - 1 Juni 1945) Masa Sidang ll (10 - 17 Juli 1945)
Sumber : Setjen tVIPR Rl, Konstitusi dan IVPR Dalam Dinamika Sejarah, 2014, hal 61-62
lIl
fitI
N
tll
sG
N
F
o
N
z
G
L
G
- ol
(u
f
-?
tr
L
(,
tr
tr
G
F !
rE
o 5
gl
zu,
E
oLG
o
tr
E
G
5
c
Y E
s(,
EI v
o
CD
-L
g
G
a-
fl
G
o 4
E
ut
I
ko Y
:
tr
L
(,
J
€
-o- U'
E
I
YI
zo
o-
r
i-
]
1A
E
IJ
tr X
o
nt
tr 9F= FT
\J
t'
E
tr
AqETH
--
!^.
l'f .' DIA
tv
'J l+i !
lrt
3 q3' ch
ol.
pc D
!!I
?
at
E
H
a'> p
H
2
I
-r
$
rl
)
V (./
g
E'
)
-/o\ {
J
q
tr
!qr
f
o
tr E'
rl
u nl
1l
f
lo
5 l-
g
$
D
o
5
tr !
o
rl
f
o
lo
D
!r
lr
!t
N
0
t
N
J
Ir
IT
UI
Ft
V
A
fI- .Fl
rF{
t- L.
,IY
An
bY$ FfY - d- lE.-
A VA. i.( /t
€
=$
.\ a U
--l h
,i.11 AF- rlr -!
dJ(
iI: r-.4
I "l'" F' tt
xul hu \rrl NG
Eo{Jq i/vil sE
at
VF l-
a Ns -a:ocq
.i 4-
,ryA il
G
!-o -{
1:tA * E
:TE
.H vtJfr{
a\ N
fiE
.;g
a
tEa
I ft ao
{ rd- ,a.
rfi
\,
ta- -L
l-
i(I
-- G
L
l _d
dq
.! iF G
ta
=t
7 ^c0l- 4="ta
-!a
G
c
t
,irA- E
IU
-X
)l
r;;F I
. \t/
rEY
E{ \J
.
. Vri
Fiil
=
E
aa
a l-rl L
o
G
E
Il
UI
.t
i.-t
''r$
(o
F
14
PIAGAM JAKARTA 22 JUNI 1945
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan lndonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat lndonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Negara lndonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat lndonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.
Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa lndonesia dan seluruh tumpah darah lndonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
J(emerdekaan Kebangsaan lndonesia itu dalam suatu Undang'Undang Dasar Negara lndonesia,
yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasar kepada : Ketuhanan denoan kewaii n menialankan svariat lslam baoi oemeluk-
pemeluknya , Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam . permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat lndonesia.
15
SUSUNAN PENGURUS
PANtflA PERS APAN KEMERDEI(tuAN INDONES A (ppKt)
o Ketua : Soekarno
a
Wakil Ketua : Drs. Moh. Hatta
Sumber: Setjen IVPR Rl, Konstitusi dan tVPR Dalam Dinamika Sejarah, 2}14,hal 95-g7
,
a
A?E
I
__.ap
n;r.
Eg
:t .tr
s
fr tF
iI
_.1, F,
O
* ,a-a .
o)
{
o ara,
.a
H
o
rL* a,
,
I
lf
J
17
PEMBUKAAN UUD TAHUN 1945
(Disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI)
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan
di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia
dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan
Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.
Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
trnuln, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebagsaan
Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu
susunan Negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Pers-atuan Indonesia dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam pennusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewrriudkan
suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pengakuan Terhadap Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
Eksistensi Bangsa keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
lndonesia sebagai Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Negara yang ber Tuhan
Kemudian daripadaitu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia
1. Hakikat Tujuan yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Negara; Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
2. Cara Mencapai bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
Tujuan Negara kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
Melalui Hukum Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Dasar dan Negara Indonesia, ydng terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Kedaulatan Rakyat; Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang
3. Prinsip Dasar Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan
Penyelenggaraan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Negara. permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewuiudkan suatu Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
{9
I
TISAR NILA N LAI
YANG TERKANDUNG DALAM PANC S LA
S LA KETUHA
Pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa fndonesia adalah
SILA KEN/ANUSI
Pada
SILA KERA
DALAIM P E Rt\/l U SYAWARATAN/P
tidak
SILA K
INDONES A
UNDANG-UNDANG DASAR
mengatur 4 hal penting :
UUD NRI
Tahun
1945 Hasi
Perubahan
1, Perubahan
pertama tahun
1999, dltetapkan
Tanggal 19
Oktober 1999.
2. Perubahan
kedua tahun
2000, ditetapkan
tanggal 1B
Agustus 2000.
3. Perubahan
ketiga tahun
2001, ditetapkan
tanggal 9
November 2001,
4. Perubahan
keempat tahun
2002, ditetapkan
tanggal 10
Agustus 2002.
27
PROSES PERUBAHAN
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
Tuntutan Sebetum Latar Belakang Tujuan Perubahan
Reformasi Perubahan Peru ba ha n
1. Menyempumakan aturan
Antara lain: Pembukaan 1, Kekuasaan tertinggi di tangan
dasar, mengenai:
1. Amandemen UUD 1945 2. Batang Tubuh MPR
- 16 bab 2. Kekuasaan yang sangat besar 1. Tatanan negara
2. Penghapusan doktrin pada Presiden 2. Kedaulatan Rakyat
- 37 pasal
Dwi Fungsi ABRI
- 49 ayat
3. PasaFpasal yang terlalu "luwes" 3. HAM
sehingga dapat menimbulkan 4. Pembagian kekuasaan
3. Penegakan hukum,
- 4 pasal Aturan mulUtaEir
HAM, dan 4. Kewenangan pada Presiden
5. Kesejahteraa n Sosial
Peralihan 6. Eksistensi negara demokrasi
pemberantasan KKN - 2 ayat Aturan untuk mengatur haFhal penting
dengan undang-undang dan negara hukum
4. Otonomi Daerah Tambahan 5. Rumusan UUD 1945 tentang 7. Hal-hal lain sesuai dengan
5. Kebebasan Pers 3. Penjelasan semangat penyelenggara perkembangan aspirasi dan
6. Mewujudkan kehidupan negara belum cukup didukung kebutuhan bangsa
demokrasi ketentuan konstitusi
2
BENTUK DAN KEDAULATAN
BAB I
30
PENATAAN KEKUA AAN/LEMBAGA N ARA
I
kpu BPK bank
sentra I
Presiden
kementerian
DPR MPR DPD MA MK KY
badan-badan lain
negara yang fungsinya
dewan ber kaitan dengan
pertimbangan
kekuasaan
TNI/POtRI kehakinran
Presf cJen
MAJ ELIS PERM USYAWARATAN RAKYAT 31
BAB II
ANGGOTA
DPR
d tambah
UTUSAN
DAERAH dan
GOLONGAN
LEMBAGA YANG
BERWENANG PROSES PERUBAHAN OBJEK PERUBAHAN
1. Pembukaan Undang-
Undang Dasar
Putusan dllakukan (Kesepakatan Dasar)
dengan perc€tuiuan sidang MPR dihadiri
sekurang-kurangnya oleh sekurang-
2. Bentuk Negara
Kesatuan Republik
50o/o f l anggota kurangnya 213 dari Indonesia
dari seluruh anggota jumlah anggota MPR
MPR [Pasal 37 (3)**xx1
[Pasal 37 (5)xxxx]
[Pasal 37 (4)xx**1
DEWAN PERWAKILAN RAI(YAT 33
BAB VII
anggota DPR
dapat
anggota DPR
dipilih melalui DPR
memegang
diberhentikan
dari jabatantryd,
yang syarat-
pem ihan umum kekuasaan syarat dan tata
IPasal 19 (1)'''x] membentuk UU caranya
IPasal 20 (1)x] diatur dalam
undang-undang
(Pasal 228'o*)
mengajukan
[Pasal 23 (2)***]
RAPBN
memberi
Presiden pertimbangan
[Pasal 23 (2)xxx]
DPD
TIDAK
setuju menjad UU
Preside
Perpu itu
Dalam hal ihwal harus
kegent ngan yang mendapat
memaksa, berhak persetujuan
menetapkan DPR
Perpu [Pasal 22 (2)]
[Pasal 22 (t)]
t dak harus dicabut
setuju [Pasal 22 (3)]
37
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
BAB VIIA
KEWENANGAN DPD
I. RUU yang berkaitan dapat ikut memberi
dengan: mengajukan membahas pertimbangan a
i. Otonomi daerah o o o
2. Hubungan pusat dan daerah o o o
3. Pembentukan dan pemekaran
serta penggabungan daerah o o o
4. Pengelolaan sumber daya
alam dan sumber daya
ekonomi lainnya
o o o
5. Perimbangan keuangan pusat
dan daerah o o
6. RAPBN
o o
7. Pajak
o o
8. Pendidikan
o o
9. Agama
o o
II. Pemilihan anggota BpK o
SYARAT, MASA JABATAN, WEWENANG, KEWAJIBAN DAN
39
HAK PRESIDEN/WAKIL PRESIDEN
BAB III
Preside I
Wak
Presiden
DPR Presiden
dengan menyatakan perang, membuat perdamaian dan
perjanjian dengan negara lain dan internasional lainnya
yang menimbulkan akibat yang luas dan mendasar bagi
kehidupan rakyat
IPasal 11 (1)xxxx dan (2)**x]
dengarl
memberi grasi dan rehabilitasi peft mbangan
dengan IPasal 14 (1)x]
pert mbangan memberi amnesti dan abolisi
- - - r ->, [Pasal L4 (2)xl
memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda
kehormatan yang diatur dengan
undang-undang
15
1Il
^
3
m
=
{
lrl
! F
F{
-
o
o
z
CL Iil
=
=
o
2
tO
o o
o I
J
c J
o F
s1 o )1+
's3 CL o
-O 3 =olo
oion
sEe. s 5; oY,r
q?J= ^
I
qJ
\O t-
-!ct
(6
,^.12.=
EdEH
11 tD E
z
o='E
v?l )
-Nlo= a =.tr E7
tiO nr
ilE
{?l
-
=9Fo-) tooo
-o) J -o
r+
tr
Ei.
A
o z
=
!
m
F
{
l{
3
E
z
o
=
5
J
42
PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
Presiden dan Wakil Pres den dipi ih dalam satu
pasangan secara angsung oleh rakyat
[Pasal 64 (1)*xx1
Dalam hal tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih
MPR
mengajukan selambat-lambatnya a
res
P sden dua calon
Wapres
dalam waktu 6O hari
menyelenggarakan
sidang MPR untuk
terp ih
memilih Wapres
[Pasal 8 (21xxx1
@
MEKANISME PENGUSULAN PEMBERHENTIAN
PRESIDEN DAN/ATAU WAKIL PRESIDEN
Presiden
dan/atau Wakil
Pendapat DPR bahwa Presiden DPR Presiden terus
dan/atau Wakil Presiden telah menyelenggarakan wajib menyelenggarakan menjabat
melakukan pelanggaran hukum sidang untuk memutuskan
sidang paripurna
ataupun telah tidak lagi usul DPR paling lambat 30
untuk meneruskan
memenuhisyarat usul pemberhentian
hari sejak usul diterima usul DPR tidak
[Pasal 78 (6)x*x] .diterima
[Pasal 78 (2)xxx] kepada MPR
[Pasal 78 (S;xxx1 Keputusan diambil dalam
Pengajuan permintaan DPR
kepada MK hanya dapat sidang paripurna, dihadiri
dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya 3/4
sekurang-kurangnya 213 dari jumlah anggota, disetujui usul DPR
jumlah anggota yang hadir sekurang-kurangnya 2/3 diterima
dalam sidang paripurna yang jumlah yang hadir, setelah
dihadiri oleh sekurang- Presiden dan/atau wakil Presiden
presiden diberi kesempatan
kurangnya 213 darijumlah dan/atau Wakil
anggota menyampaikan penjelasan
Presiden
7B
[Pasal 78 (3)xxx] diberhentikan
terbulGl
Gubernur,
Bupati, PEMERINTAHAN DAERAH
Walikota dlpilih KEPALA PEMERINTAH
secara DAERAH
demokratis mengatur dan mengurus sendiri urusan
[Pasal 18 (+;xx1 pemerintahan menurut asas otonomi dan
tugas pembantuan [Pasal 18 1Z;xx1
menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali
urusan pemerintahan yang oleh UU ditentukan
sebagai urusan Pemerintah Pusat
xx1
[Pasal 18 (S;
berhak menetapkan peraturan daerah dan
peraturan-peraturan ain untuk melaksanakan
otonomi dan tugas pembantuan
[Pasal 18 (0;xx1
46 PEMERINTAHAN DAERAH
(Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah)
kpu
[Pasal 22E (5)xxx]
Militer
ewenang
1. Mengusulkan pengangkatan hakim agung [Pasal24B (1)***];
2. Mempunyai wewenang a n da am rangka menjaga dan
menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta
perilaku hakim fPasal 248 (1)***].
50
KEKUASAAN KEHAKIMAN (MAHKAMAH KONSTITUSI)
BAB IX
Hakim konstitusi
harus memiliki integritas mempunyai
dan kepribadian yang sembilan orang anggota
tidak tercela, adil, hakim konstitusi yang
negarawan yang menguasai ditetapkan oleh Presiden,
konstitusi dan
ketatanegaraan, serta tidak
MK yang diajukan masing-
masing tiga orang oleh MA,
merangkap sebagai pejabat tiga orang oleh DPR dan tiga
negara orang oleh Presiden
IPasat24C (5)...] [Pasat24C (3).."]
BPK
@ PA,AIT PUNGU.TIN LAIN, MACAM
DAN HARGA MATA UANG,
DAN HAL.HAI LAIN MENGENAI
KEUANGAN NEGARA
Pajak dan pungutan lain yang bersifat
memaksa untuk kepertuan nega.a
(Pasal 23A*xx)
diatur an
Undang-Undang
diatur dengan
ditetapkan dengan
Hal-hal lain
mengenai BANK SENTRAL Macam dan harga
keuangan negara BAB VIII mata uang
(Pasal 23C*xx (Pasal 23Bxxxx)
bank sentra
Pasal 23D xxx*
Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemer ntahan tu
dengan tidak ada kecualinya [Pasal 27 (L)]
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan [Pasal 27 (2)]
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut sefta dalam upaya
pembelaan negara [Pasal 27 (3)**]
Kemerdekaan berserikat dan berkumpu , mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tul san dan sebaga nya ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 28)
,6
c_rtr EC q
-9 os .=F GrU
ai
f
P'b (o*.'g=lY
=
h. orE
9-.rd
-rvL-m
,E;' V= rrl
_ul-_
FroXc -*c!'l: lU-
nt lu E.(1J.5P..Z E
lu,^Y-+
-
tEhcErolu:
)-ll=6t(o--
-v-lU--.
I
Gj:Q,ia =:- = EH=o.,gPH
tt-E=-;..1
O)ru! luco
E',; >r d', s6-
L. V IULd
.srgHV'" - ^-nr
cii ,o c+=
>rJ-i;.ly= "C.<o-
E
or ro
= S _-" 3
E
vl:'-^
v-^-
lUJmv tr*:R!0-
ro F o -; -
f-roc.i-Y
J\--
+JC=L i ---.q c
C ro.i 9 tt E:'Xi -
(u E r:/r
gro_t or3 > It:
El( 6-V
t =;]f
-L-J o=
6F6
qJ
@ 6.= .c
EY* a-
o
l{
o C Ql ro
z
(o rtr
T)
= roo 6.E X
tr
oJ! 'x
q'7 :+ =CC
q.r x; \7
-
x CL- (o->
=
ErZ
H o-a
r=
(:
'fijc
- !- r,L
t={ o f o.t
oE
.--ut!
! rO C; IU-L
J€
q a) i;
(u j4 f6
: HTE.;
_vvLtu
JU
L E -,o -o-
o
I'L
trE i ._-
cq) OA5)
E oy-_
Y !ttsL
I
I '69 l
lioo
ctE! trE E
r Clt
d' rE
C
G: tri(oH:eo!
-L(U'irn.- olu.-
;-GE+= f oE oE
TE*E E ro J iiE (, x
.H€+
(ororu
LTL
E* EE =!1f
o.) tr o
-P:-tU-fJ
.-- o
t!J-!Z b bPs
-_ruL
.- '. r 0J tU tn Y.=.-
H gl og.l *tr*
-:r -ll!1 ru
En=
=stB
P tr +{ or-
61 EL trL
o- -.E d - *
(o H< EE*
tY;Ise=.
.=!E0J(tr(nv"
iIrno)
(J ji
X ro-:l e*
^
a)
-^=.!3tr"d e(u_7iLJro;=
i'; 3:
!--=^
\, ..t- h! rr !
J (U._
E - ^ l- -! roU
E'F g.E E --Lv-!'vt
.::llJ,uOJOJ{u-co
>.! ELr- - (Jo cO
EEP5fr ^= ^ - \/ 6-
(O ro ro c-c6 - a{ tu J _)z a{
o E-tr-o 9=
eo=(!Ei; .! # ro >.=
eUllEa-
tr ELtr > o x f ar:vt:';
--rUL--ltd _lY!-19
g-L..-6
Ec> OJ (u P *C (o
.Et ='r
o-o !q
gvLT^LvL
-ctrtsIcclf
L_.L rO rO
L^:v
or; *
CL CL oJ
-Qo rz
l-Tl
llol
a
BAB
Pertahanan dan
Keamanan Negara Usaha peftahanan dan
keamanan negara
Tiap-tiap warrga negara TNI (AD, AL, AU) POLRI dilaksanakan melalui
berhak dan wajib sistem peftahanan dan
selta dalam usaha sebagai alat negara keamanan rakyat
peftahanan dan sebagai alat negara
bertugas yang menjaga semesta oleh TNI dan
keamanan negara keamanan dan POLRI, sebaga
mempertahankan,
[Pasal 30 (1)xx] ketertiban masyarakat kekuatan utama, dan
melindungi, dan bertugas melindungi, rakyat, sebagai
memelihara keutuhan mengayomi, melayani kekuatan pendukung
dan kedaulatan negara masyarakat, serta [Pasal 30 (Z;xx1
IPasal 30 (3)xx] menegakkan hukum
[Pasal 30 (4)xx]
Cabang-cabang produksi yang Bumi dan air dan kekayaan alam yang
penting bagi negara dan terkandung di dalamnya dikuasai oleh ,
=
F
z
d
F
BAHAN TAYANG
N EGARA KESATUAN REPUBTIK IN DONESIA
-+
+
62
BENTUK NEGARA INDONESIA
63
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
BATAS WILAYAH
tI
I BATAS ZEE
r
4{r
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri
Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan
undang-undang
(Pasal 25A; xx
65
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
DALAM UNDANG.UNDANG DASAR
Negara rndonesia ialah Negara Kesatuanr y?ng berbentuk Republik
[Pasal 1 (1)]
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan
kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.
I Pasal 18 (1)x*]
,_,,-1|'
rtF.IYl
(BPS 2010)
{^z !- ,.(i.
l:a
.r- 1t-J-t
BERAGAM
L.340
ADAT SUKU IJ
BE
Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan suara lebih dari lima puluh persen dari jumlah
suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya dua puluh persen suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih
dari setengah jumlah provinsi di Indonesia, dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden
lPasal 6A (3)***J
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten
dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan
undang-undang.
I Pasal 18 (r1**1
Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa
yang diatur dengan undang-undang.
[Pasal 188 (1)**]
Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya
sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia, yang diatur dalam undang-undang.
lPasal 18B (2)**I
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang
batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.
(Pasal 25A**)
Yang menjadi warga negara ialah orang orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan
dengan undang-undang sebagai warga negara.
lPasal 26 (t)x*1
Negara menjamin kemerdekaan tiap tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
lPasal 29 (211
Negara memajukan kebudayaan nasional lndonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan
masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.
[Pasal 32 (1)****]
Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.
lPasal 32 (2)****I
Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
(Pasal 36A**)
BAHAN TAYANG
KETETAPAN MPR RI
T
.I'
=
n
@
+
1'
l,
n
q)
J
(o
o-
J
0)
q)
il,
t
F
q)
1'
o
q) a
u t-
o N
a
q)
x
o.
o
(o
il
o)
xo
o
o
(.)
x
o
o
q,
E
g)
{
73
PASAL T
TAPMPRS/TAP MPRYANG DICABUT DAN DINYATAIGN
TIDAKBERLAKU
Kedelapan TAP tersebut telah berakhir masa berlakunya dan/atau telah diatgr
di dalam Undang-Undang Dasar N egara Republik Indonesia Tahun 1945
!"r !r, !- o-
g)
(J.J
F 5F S++F s.
)q
f; flf;
m=
ss-gf; FD
3 53 A:eFp=
-J
= q3 -U
!
X dX ErtX 3
-=7 !
n
z z jx:-
OD
c+
7
o
I
f,
3 =qgl
g E:u6
_ o_ x;E.g
o +=.P J
\
Hil
7
E S qe8i l-
XlE
(o H ik
U F;3q{E
I
I
I
I
i
a' E Fr{a
q gq *i,3 I H2E
OTIIN
:
i
i
tEsE
o E qgsg 22
. -x =P EE X
b
I
i3 x g**s
d
=o
q6=+
=:
EI
{
EI
z
or J e-= =oi
v {z
I
=
E
oJ A=e-s
3 rP
= Yo=
ilU.
CJ
,rd
-r
d q do
=
=
=o,l=
co
J
,(OJC=
- a'
_)
q=
-(,
rl
s{
75
Pasal 2
d$ e
'l il
r.l
ii or !
3N
i,]
rl
ii
ll -' 0) 3
J
(o
x0, !
F
z
+ P
-uo LL^F
o
;r
+
m
x
o
= =E
g,: =
1
H - H aE sqd -o
\
qF I m
3
HI TD
€ s fr s =
e.E E
g s [E 3 "] [ q n d n
*it
iJ
= R ? = o-d i = x
l-
!
; 1.t li
+;3 = q 3 3 fiE =q C o
7
L\
=
n F u q 5; ia fq $ zm H
I
,
;; 3=t
E 33 s
o rC)
X o - ;':'3 0) z
t
p * di E ro
I
=
= ry [i r- x-<
= x
m
i
F :9 fif, tfr E + {m
9,P dd R; xrc6 d z
o)D
= =ol;1 3; o ol:+co C
-===
=
o)
{
ct)
N
G
ut
rG
t\
r\
!
7
{
@
0.
o
t,
0.
0.
f,
o)
r\
80
Pasal 4
Substansi:
Setiap korban perjuangan menegakkan dan melaksanakan Amanat Penderitaan Rakyat
dalam melanjutkan pelaksanaan Revolusi 1945 mencapai masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila adalah Pahlawan Ampera.
81
Pasal 4
Substansi:
Perlu berfungsinya lembaga-lembaga negara dan penyelen ggara
negara, menghindarkan praktek KKN serta upaya pemberantasan KKN harus dilakukan secara
tegas terhadap siapapun juga.
82
J
?
-
G
t,?
E
I
J
J I
J
+
I =
o
6
N
c
L a
o !a
H
g,
{r
IU
o E 6
G d
c.
Esa
Ec
ut
q H
o
z
D
=G
UlElt
oE
rlU
L-
G=
*,L
E=
g5 d
2
o=
Or
c H a.
og
o=
e
a
a
= H
N= F
\i0lo
rr
Ec
:=
l sro O)
C
co.')
\G
htL
CJ
ro !
ro
C
E - =
TIE crE E O)
O) I
crU roc
rG c
0.) ! O)
eb
tro. u)
L
U ! o-
-o C ro
C C
ro f
O- G Ot f !
zE
I
th C O) ro
-o ro C L
(U
o
\f NE rU
L
!
C O)
!
CJ
-G o.i {D
O]
OJ
= C
L
c) ro
o_ E
o Z.
C :l
C
o o.
== Fl
rU
O) ru
L
O)
I
c, ro l
C
<E
_o ! ro ro
E L !
FF J
q) 0l C
a- f
c.;
+
CY)
@
@
Pasal 4
Hasi I Kaiian:
Berbagai amanat yang terdapat dalam ketetapan ini tetap diperlukan sebagai
pedoman datam penyusunan berbagai kebijakan maupun penyusunan peraturan perundang-u ndangan
untuk mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Nasional sefta menjamin keutuhan NKRI
maka ketetapan ini tetaP berlaku
(memiliki daya laku/ validity dan daya gunalefficacy)
85
Substansi:
Mengamanatkan pemisa han lembaga TNI dan polRl, menentukan peran
dan fungsi
masing-masing, serta tenuujudnya kerjasama dan sating membantu.
t
@
Pasal 4
Substansi:
Ketetapan ini mengamanatkan tentang jati diri, peran, susunan dan kedudukan, tugas bantuan,
dan keikutsertaan TNI dan POLRI dalam penyelenggaraan negara.
87
Pasal 4
ad kbn
peru n da
Etika Keh id u pa n da n Bernega ra maka Keteta pa n n r aku
m laku/
88
Pasal 4
Hasil Kaiian:
Dengan dijadikan TAP IVIPR Rl No. Vll/l\4PR/2001tentang Visi lndonesia lVlasa Depan
sebagai salah satu landasan operasional dari Undang-Undang tentang Rencana Pembangunan
Jangka panjang Nasional Tahun 2005-2025, bahkan menjadi sumber inspirasi, motivasi, kreativitas,
serta arah kebijakan penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara maka
ketetapan ini tetap berlaku (memiliki daya laku/validity dan daya guna/efficacy).
tt
89
Pasal 4
,;
t
, @
11. Ketetapan MPR Nomor IXIMPR/2001 Tentang Pembaruan
Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya AIam
Substansi:
. Ketetapan ini mendorong pembaharuan agraria melalui proses yang berkesinambungen berkenaan dengan
penataan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan sumber daya agraria, dilaksanakan
dalam rangka tercapainya kepastian dan perlindungan hukum;
. Pengelolaan sumber daya alam yang terkandung di daratan, laut dan angkasa dilakukqn secara optimal, adil,
berkelanjutan, dan ramah lingkungan untuk keadilan dan kemakmuran bagi seluruh ra(ys1 lndonesia.
a
I
n
daya alam secara OIeh tnt
r
,
91
?
sudah tida
karena telah te'rbe
,,
,
,
I
) 92
SAL6
P MPRS,/TAPMPRYA G DIN KAN TIDAK
PERLU LAGI DILAKUKANTINDAKA UKUM LEBIH
LA JUT, AIK RE A BERSI FI AL (ETNMALI@,
TELAH DICABUT, MAUPUN TELAH SEL SAI
,
DILAKSA AKAN
L
l
)
ta a a
a