Anda di halaman 1dari 7

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI


TENTANG
PANCASILA, UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 1945, NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DAN BHINNEKA
TUNGGAL IKA

DENGAN MASYARAKAT KECAMATAN KANDANGAN,


KABUPATEN KEDIRI
PROVINSI JAWA TIMUR
TANGGAL 4 – 6 APRIL 2019

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT


REPUBLIK INDONESIA
2019
LAPORAN KEGIATAN
SOSIALISASI TENTANG
PANCASILA, UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 1945, NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DAN BHINNEKA
TUNGGAL IKA

A. PENDAHULUAN

MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan
umum. MPR merupakan lembaga permusyawaratan rakyat yang berkedudukan sebagai
lembaga negara. Berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang nomor 17 Tahun 2014 tentang
MPR, DPR, DPD dan DPRD, MPR mempunyai tugas:
a. Memasyarakatkan ketetapan MPR;
b. Memasyarakatkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika;
c. Mengkaji sistem ketatanegaraan, Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia, serta pelaksanaannya; dan
d. Menyerap aspirasi masyarakat berkaitan dengan pelaksanaan Undang-Undang Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.

Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut, Anggota MPR berkewajiban


melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat yang salah satunya kegiatannya adalah
dengar pendapat dengan masyarakat di daerah pemilihannya.

Kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh setiap Anggota MPR dengan masyarakat,
merupakan wadah untuk dialog dengan masyarakat agar Anggota MPR lebih dekat
dengan masyarakat serta sebagai wadah untuk menampung saran dan pendapat dari
masyarakat mengenai pelaksanaan nilai-nilai luhur bangsa dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebagaimana terdapat pada Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.

B. DASAR HUKUM

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.


b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD.
c. Peraturan MPR Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib Majelis Permusyawaratan
Rakyat Republik Indonesia.

C. TUJUAN

1. Untuk mendapatkan masukan dan saran dari masyarakat terhadap pelaksanaan


Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan
masyarakat.
2. Lebih memasyarakatkan dan membudayakan pentingnya membangun komunikasi
antara masyarakat dengan wakilnya dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

D. PELAKSANAAN

1. Nama Instansi/Organisasi/Dapil : Masyarakat Kecamatan Kandangan


2. Provinsi/Kab/Kota : Kecamatan Kandangan, Kabupaten
Kediri
3. Tempat Pelaksanaan : Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri
Provinsi Jawa Timur
4. Tanggal Pelaksanaan : 5 April 2019
5. Narasumber Anggota : Ir. ENDRO HERMONO, M.B.A.
6. Jumlah Peserta : 150 (seratus limapuluh) orang

E. PERTANYAAN PESERTA

1. Adakah solusi untuk menangkal paham neo kolonialisme dan neo imperialisme yang
saat ini terjadi di Indonesia?
2. Bagaimana jika terdapat pejabat yang korupsi, apakah di kalangan pejabat belum ada
pemahaman tentang 4 Pilar Kebangsaan?
3. Apakah tidak sebaiknya sosialisasi 4 Pilar ini banyak diselenggarakan di universitas-
universitas mengingat mahasiswa merupakan generasi yang sangat aktif dalam
agenda-agenda perubahan?
4. Bagaimana menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini?

F. MASUKAN DAN SARAN PESERTA

Sosialisasi 4 Pilar memang harus dilakukan secara berkala kepada segenap elemen
bangsa mulai dari aparat pemerintahan, partai politik, organisasi masyarakat dan pelajar.
Dengan demikian diharapkan fenomena adanya pejabat yang tidak mengetahui 4 Pilar
dan korupsi tidak lagi ada. Hal ini dikarenakan dengan intensitas sosialisasi diharapkan
akan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya 4 Pilar Kebangsaan. Sosialisasi kepada
mahasiswa tentu penting, tidak hanya mahasiswa namun juga pelajar dimulai dari
generasi yang paling muda pada tingkat SD.

Dengan adanya pemahaman terhadap 4 Pilar Kebangsaan diharapkan akan dapat


menjadi counter attack bagi paham neo kolonialisme dan neo imperialisme yang saat ini
marak berkembang di tengah masyarakat. Sosialisasi sendiri dapat dikembangkan melalui
beragam cara seperti pendidikan pramuka, kegiatan outbond, penggunakan media budaya
seperti wayang dan lain sebagainya. Untuk pelajar, cara-cara seperti pengadaan lomba
cerdas cermat juga dinilai efektif. Dengan demikian, para generasi ini akan memiliki
pemahaman dan implementasi nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara.

3. PENUTUP

Dengan terlaksananya kegiatan sosialisasi dengan masyarakat diharapkan sebagai


umpan balik bagi anggota dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
masyarakat terhadap nilai-nilai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yaitu
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika, sehingga dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Demikian laporan kegiatan ini dibuat dengan harapan laporan ini dapat memberikan
gambaran mengenai pelaksanaan dengar pendapat dengan masyarakat.

Blitar, April 2019


Anggota MPR RI,

( IR. ENDRO HERMONO, M.B.A )


A-369

LAMPIRAN KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai