Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR PEMASANGAN KONDOM KATETER METODA SAYEBA.

LANGKAH
PERSIAPAN
A. ALAT:
1. Tidak steril : 2 penggantung infus, 1 mangkok urine, kondom terbungkus,
kateter karet terbungkus, sarung tangan terbungkus, urobag, set infus, larutan
NaCl steril, lampu sorot.
2. Steril : 1 pasang spekulum vagina, 1 klem ovarium, 1 klem tampon, 1 klem tali
pusat, tali kasur, 1 gunting benang, tampon kassa, mangkok, kassa.
B. OBAT-OBATAN: injeksi Oksitosin, inj Metil Ergometrin, tablet Misoprostol, inj.
antibiotika ( derivat Penisilin atau Cefalosporin, infus Metronidazole, inj
Gentamisin).
C. PASIEN:
1. Persetujuan tindakan medis (informed consent).
2. Dipasang infus NaCl 0,9 % atau larutan lan untuk mencegah dan mengatasi
syok.
3. Dipasang kateter urine menetap dihubungkan dengan urobag. Dipasang
selama ybs mempergunakan kondom kateter.
4. Posisi lithotomi.
5. Desinfeksi daerah vulva , vagina dan sekitarnya.
D. PENOLONG: melakukan persiapan diri dengan alat – alat pelindung.

PEMASANGAN KONDOM KATETER METODA SAYEBA.


1. Kondom, kateter dan sarung tangan yang masih dibungkus, dibuka bungkusnya
dan diletakkan di meja steril.
2. Larutan NaCl ditusuk dengan set infus lalu digantung di gantungan infus. Jarum
infus dilepas.
3. Cuci tangan dan memakai sarung tangan steril.
4. Masukkan ujung kateter ke dalam kondom lalu ikat pangkalnya.
5. Pasang spekulum vagina dan dipegang oleh asisten. Pegang bibir depan serviks
dengan klem ovarium (bila perlu).
6. Masukkan kondom kateter ke dalam kavum uetri dengan bantuan klem tampon
atau klem ovrium sampai menyentuh permukaan endometrium bagian atas
(fundus).
7. Rangkai atau hubungkan pangkal kateter dengan ujung set infus. Isikan cairan NaCl
melalui set infus – kateter ke dalam kondom sekitar 250 – 500 cc.
Lihat /raba kondom yang mulai tampak menonjol di ostium uteri eksternum, stop
pengisian kondom atau sampai perdarahan berhenti.
8. Evaluasi adakah perdarahan masih keluar dari samping kondom.
9. Pasang tampon kassa di vagina untuk menahan kondom agar tidak keluar dari
kavum uteri
10. Ikat atau klem kateter agar larutan NaCl tidak keluar. Lepaskan set infus dari ujung
kateter.
11. Berikan uterotonika dan kontraksi uterus dipertahankan dengan pemberian
uterotonika.
12. Berikan antibotika, sebaiknya tripel : Ampisilin, Gentamisin dan Metronidazole
injeksi.
13. Setelah 24 – 48 jam tampon dan kondom dilepas secara bertahap ( sekitar 5
menit).

CATATAN:
1. Pemasangan kondom kateter dianggap berhasil bila perdarahan berhenti.
Bila pasien berada di luar rumah sakit, maka tetap harus dirujuk ke rumah sakit
dengan fasilitas transfusi dan operasi.
2. Pemasangan kondom kateter dianggap gagal bila masih tampak perdarahan dari
kavum uteri (pada langkah 8). Bila gagal kondom tidak perlu dikeluarkan tetapi
tetap diikat atau diklem dan dipasang tampon vagina lalu dirujuk untuk
penanganan selanjutnya sehingga kondom tetap menekan kavum uteri, walaupun
tidak menghentikan perdarahan akan tetapi tetap mengurangi jumlah
perdarahan.
3. Selama melakukan tindaan ini resusitasi cairan tetap dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai