Anda di halaman 1dari 10

PEDAGOGIK

KARAKTERISTIK DAN PENGEMBANGAN


POTENSI
PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR

Kegiatan Pembelajaran 7:

Identifikasi Kemampuan Awal dan


Kesulitan Belajar
1. IDENTIFIKASI KEMAMPUAN AWAL
Menurut Makmun (2002:224) dengan mengetahui gambaran
tentang entering behavior peserta didik, maka akan memberikan
banyak bantuan kepada guru, diantaranya sebagai berikut ini.
a. Untuk mengetahui seberapa jauh adanya kesamaan individual
antara peserta didik dalam taraf kesiapannya, kematangan, serta
tingkat penguasaan dari pengetahuan dan ketarampilan dasar
sebagai landasan bagi penyajian bahan baru.
b. Dapat mempertimbangkan dalam memilih bahan, prosedur,
metode, teknik dan alat bantu belajar-mengajar yang sesuai.
c. Membandingkan nilai pre-tes dengan post-tes sehingga diperoleh
indikator atau petunjuk seberapa banyak perubahan perilaku itu
telah terjadi pada peserta didik, sebagai hasil pengaruh dari
pembelajaran.
2. IDENTIFIKASI KEMAMPUAN AWAL PESERTA DIDIK
a. Identifikasi Jenis dan Ruang Lingkup Pengetahuan yang Telah
Diketahui dan Dikuasai Peserta Didik
1) Pada saat memulai pembelajaran berikan pertanyaan-
pertanyaan mengenai materi yang telah diberikan terdahulu
(apersepsi).
2) Memberikan pre-tes dengan menggunakan instrumen
pengukuran prestasi belajar yang memadai syarat (validitas,
realibilitas dan sebagainya) sebelum pembelajaran.
b. Identifikasi Tingkat dan Tahap serta Jenis Kemampuan
(Kognitif, Afektif, Psikomotor) yang telah dicapai oleh peserta
didik
3. IMPLEMENTASI DALAM PEMBELAJARAN.
Hal-hal yang harus dilakukan guru dalam memahami kemampuan awal atau perilaku awal
peserta didik antara lain sebagai berikut ini.
a. Pada awal setiap pembelajaran, guru harus mengindentifikasi dulu perilaku awal atau
kemampuan awal peserta didik, baik aspek pengetahuan yang telah dikuasainya, aspek
kognitif, afektif dan psikomotor.
b. Tidak setiap aspek kemampuan peserta didik pada awal pembelajaran sama pentingnya.
Aspek mana yang penting sebagai titik awal dalam interaksi guru dengan peserta didik.
selama proses pembelajaran, tergantung pada tujuan pembelajaran.
c. Bila menyangkut kemampuan yang menjadi prasyarat untuk mencapai tujuan
pembelajaran, maka guru harus memberikan beberapa pertanyaan secara lisan kepada
kelas atau memberikan tes awal berupa tes tulis singkat.
d. Perbedaan karakteristik dalam kemampuan awal antara kelas yang satu dengan kelas
lainnya, antara peserta didik yang satu dengan peserta didik lainnya dalam satu kelas,
harus menjadi dasar pertimbangan perencanaan dan pengelolaan pembelajaran.
e. Saat akan melaksanakan pembelajaran kenali minat, motivasi belajar, dan sikap belajar
peserta didik sehingga guru dapat menggunakan metode dan media pembelajaran yang
menarik serta bagaimana cara guru meningkatkan minat, sikap dan motivasi belajar pada
mata pelajaran yang bapak/ibu ampu.
f. Pemahaman perilaku awal mengenai aspek kesehatan fisik dan sensorimotorik,
menjadi pertimbangan dalam memberikan materi atau tugas yang melibatkan kegiatan
fisik dan psikomotor.
4. KESULITAN BELAJAR
a. Ciri Peserta Didik Gagal Mencapai Tujuan Belajar
Menurut Burton (Makmun, 2002: 307) peserta didik dikatakan gagal jika
memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini.
1) Dalam batas waktu yang ditentukan peserta didik tidak mencapai ukuran
tingkat keberhasilan atau penguasaan minimal yang telah ditetapkan oleh
guru.
2) Tidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi yang seharusnya sesuai
dengan tingkat intelegensinya. Kasus peserta didik ini disebut underachievers
(prestasinya tidak sesuai dengan kemampuan intelektualnya)
3) Tidak mewujudkan tugas-tugas perkembangan, termasuk penyesuaian
sosial sesuai dengan pola organisme pada fase perkembangan tertentu.
Kasus ini tersebut dikatakan ke dalam slow learners (peserta didik yang
lambat belajar).
4) Tidak berhasil mencapai tingkat penguasaan yang diperlukan sebagai
prasyarat bagi kelanjutan pada tingkat pelajaran berikutnya. Kasus peserta
didik ini dapat dikategorikan ke dalam slow learners atau belum matang
sehingga mungkin harus menjadi pengulang.
4. KESULITAN BELAJAR
b. Diagnostik Kesulitan Belajar
Langkah diagnostik kesulitan belajar menurut
Ross dan Stanley (Makmun, 2004: 309) itu sebagai
berikut ini.
a) Siapa yang mengalami gangguan ?
b) Di manakah kelemahan itu terjadi ?
c) Mengapa kelemahan itu terjadi ?
d) Penyembuhan apakah yang disarankan ?
e) Bagaimana kelemahan itu dapat dicegah ?
4. KESULITAN BELAJAR
c. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Untuk memahami karakteristik dan faktor-faktor penyebab
kesulitan belajar secara seksama, Burton (Makmun,
2002:310) melakukan diagnostik kesulitan belajar
berdasarkan pada teknik dan instrumen yang digunakanyang
pelaksanaannyayaitu sebagai berikut ini.
1) Diagnosis Umum
2) Diagnosis Analitik
3) Diagnosis Psikologi
Pada tahap ini teknik, pendekatan, dan instrumen yang
digunakan antara lain sebagai berikut (1) Observasi; (2)
Analisis karya tulis; (3) Analisi proses dan respon lisan; (4)
Analisis berbagai catatan objektif;(5) Analisi berbagai
catatan objektif;(6) Wawancara; (7) pendekatan
laboratories dan klinis;(8) Studi kasus.
C. MENGIDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK
1) Menandai dan Menemukan Kesulitan Belajar
2) Melokalisasikan Letak Kesulitan Belajar
3) Mengidentifikasi Faktor Penyebab Kesulitan
Belajar
4) Membuat Alternatif Bantuan
5) Melakukan Tindak Remedial atau Membuat
Referal
5. IMPLEMENTASI DALAM PEMBELAJARAN
a. Pahami gejala-gejala anak yang memiliki kesulitan belajar.
b. Identifikasi kesulitan belajar serta bantulah peserta didik mengatasi kesulitan
belajarnya.
c. Berikan layanan pembelajaran remedial bila permasalahannya bertalian
dengan pembelajaran dan masih dalam kesanggupan guru.
d. Membuat rujukan kepada tenaga ahli (konselor pendidikan, dokter, psikolog)
bila permasalahannya di luar kemampuan guru.
e. Bantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar untuk mengoptimalkan
prestasi belajarnya, meningkatkan kepercayaan diri, minat, dan sikap postif
terhadap pelajaran.
f. Bekerja sama dengan rekan sejawat dan orangtua untuk lebih memahami
faktor penyebab kesulitan belajar dalam diri peserta didik.
g. Cegahlah terjadinya kesulitan belajar pada peserta didik dengan merancang
pembelajaran yang sesuai dengan keragaman peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai