Kesulitan Belajar 1. IDENTIFIKASI KEMAMPUAN AWAL Menurut Makmun (2002:224) dengan mengetahui gambaran tentang entering behavior peserta didik, maka akan memberikan banyak bantuan kepada guru, diantaranya sebagai berikut ini. a. Untuk mengetahui seberapa jauh adanya kesamaan individual antara peserta didik dalam taraf kesiapannya, kematangan, serta tingkat penguasaan dari pengetahuan dan ketarampilan dasar sebagai landasan bagi penyajian bahan baru. b. Dapat mempertimbangkan dalam memilih bahan, prosedur, metode, teknik dan alat bantu belajar-mengajar yang sesuai. c. Membandingkan nilai pre-tes dengan post-tes sehingga diperoleh indikator atau petunjuk seberapa banyak perubahan perilaku itu telah terjadi pada peserta didik, sebagai hasil pengaruh dari pembelajaran. 2. IDENTIFIKASI KEMAMPUAN AWAL PESERTA DIDIK a. Identifikasi Jenis dan Ruang Lingkup Pengetahuan yang Telah Diketahui dan Dikuasai Peserta Didik 1) Pada saat memulai pembelajaran berikan pertanyaan- pertanyaan mengenai materi yang telah diberikan terdahulu (apersepsi). 2) Memberikan pre-tes dengan menggunakan instrumen pengukuran prestasi belajar yang memadai syarat (validitas, realibilitas dan sebagainya) sebelum pembelajaran. b. Identifikasi Tingkat dan Tahap serta Jenis Kemampuan (Kognitif, Afektif, Psikomotor) yang telah dicapai oleh peserta didik 3. IMPLEMENTASI DALAM PEMBELAJARAN. Hal-hal yang harus dilakukan guru dalam memahami kemampuan awal atau perilaku awal peserta didik antara lain sebagai berikut ini. a. Pada awal setiap pembelajaran, guru harus mengindentifikasi dulu perilaku awal atau kemampuan awal peserta didik, baik aspek pengetahuan yang telah dikuasainya, aspek kognitif, afektif dan psikomotor. b. Tidak setiap aspek kemampuan peserta didik pada awal pembelajaran sama pentingnya. Aspek mana yang penting sebagai titik awal dalam interaksi guru dengan peserta didik. selama proses pembelajaran, tergantung pada tujuan pembelajaran. c. Bila menyangkut kemampuan yang menjadi prasyarat untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka guru harus memberikan beberapa pertanyaan secara lisan kepada kelas atau memberikan tes awal berupa tes tulis singkat. d. Perbedaan karakteristik dalam kemampuan awal antara kelas yang satu dengan kelas lainnya, antara peserta didik yang satu dengan peserta didik lainnya dalam satu kelas, harus menjadi dasar pertimbangan perencanaan dan pengelolaan pembelajaran. e. Saat akan melaksanakan pembelajaran kenali minat, motivasi belajar, dan sikap belajar peserta didik sehingga guru dapat menggunakan metode dan media pembelajaran yang menarik serta bagaimana cara guru meningkatkan minat, sikap dan motivasi belajar pada mata pelajaran yang bapak/ibu ampu. f. Pemahaman perilaku awal mengenai aspek kesehatan fisik dan sensorimotorik, menjadi pertimbangan dalam memberikan materi atau tugas yang melibatkan kegiatan fisik dan psikomotor. 4. KESULITAN BELAJAR a. Ciri Peserta Didik Gagal Mencapai Tujuan Belajar Menurut Burton (Makmun, 2002: 307) peserta didik dikatakan gagal jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini. 1) Dalam batas waktu yang ditentukan peserta didik tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau penguasaan minimal yang telah ditetapkan oleh guru. 2) Tidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi yang seharusnya sesuai dengan tingkat intelegensinya. Kasus peserta didik ini disebut underachievers (prestasinya tidak sesuai dengan kemampuan intelektualnya) 3) Tidak mewujudkan tugas-tugas perkembangan, termasuk penyesuaian sosial sesuai dengan pola organisme pada fase perkembangan tertentu. Kasus ini tersebut dikatakan ke dalam slow learners (peserta didik yang lambat belajar). 4) Tidak berhasil mencapai tingkat penguasaan yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan pada tingkat pelajaran berikutnya. Kasus peserta didik ini dapat dikategorikan ke dalam slow learners atau belum matang sehingga mungkin harus menjadi pengulang. 4. KESULITAN BELAJAR b. Diagnostik Kesulitan Belajar Langkah diagnostik kesulitan belajar menurut Ross dan Stanley (Makmun, 2004: 309) itu sebagai berikut ini. a) Siapa yang mengalami gangguan ? b) Di manakah kelemahan itu terjadi ? c) Mengapa kelemahan itu terjadi ? d) Penyembuhan apakah yang disarankan ? e) Bagaimana kelemahan itu dapat dicegah ? 4. KESULITAN BELAJAR c. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Untuk memahami karakteristik dan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar secara seksama, Burton (Makmun, 2002:310) melakukan diagnostik kesulitan belajar berdasarkan pada teknik dan instrumen yang digunakanyang pelaksanaannyayaitu sebagai berikut ini. 1) Diagnosis Umum 2) Diagnosis Analitik 3) Diagnosis Psikologi Pada tahap ini teknik, pendekatan, dan instrumen yang digunakan antara lain sebagai berikut (1) Observasi; (2) Analisis karya tulis; (3) Analisi proses dan respon lisan; (4) Analisis berbagai catatan objektif;(5) Analisi berbagai catatan objektif;(6) Wawancara; (7) pendekatan laboratories dan klinis;(8) Studi kasus. C. MENGIDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK 1) Menandai dan Menemukan Kesulitan Belajar 2) Melokalisasikan Letak Kesulitan Belajar 3) Mengidentifikasi Faktor Penyebab Kesulitan Belajar 4) Membuat Alternatif Bantuan 5) Melakukan Tindak Remedial atau Membuat Referal 5. IMPLEMENTASI DALAM PEMBELAJARAN a. Pahami gejala-gejala anak yang memiliki kesulitan belajar. b. Identifikasi kesulitan belajar serta bantulah peserta didik mengatasi kesulitan belajarnya. c. Berikan layanan pembelajaran remedial bila permasalahannya bertalian dengan pembelajaran dan masih dalam kesanggupan guru. d. Membuat rujukan kepada tenaga ahli (konselor pendidikan, dokter, psikolog) bila permasalahannya di luar kemampuan guru. e. Bantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar untuk mengoptimalkan prestasi belajarnya, meningkatkan kepercayaan diri, minat, dan sikap postif terhadap pelajaran. f. Bekerja sama dengan rekan sejawat dan orangtua untuk lebih memahami faktor penyebab kesulitan belajar dalam diri peserta didik. g. Cegahlah terjadinya kesulitan belajar pada peserta didik dengan merancang pembelajaran yang sesuai dengan keragaman peserta didik.