Pembimbing
1
KATA PENGANTAR
2
4. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, selaku bendahara dan staf pengajar
bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI
5. dr. Hj. Sophianita G.T Aminy, MKK, PKK, selaku staf pengajar
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI
6. dr. Dini Widianti, M.KK Kes, staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
7. dr. Nurul, selaku koordinator Co-ass di Puskesmas Kecamatan Kemayoran
dan seluruh tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Johar Baru yang telah
memberikan bimbinan dan data kepada penulis untuk kelancaran proses
penulisan laporan ini
8. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini
Dalam menyelesaikan penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan baik
dari segi materi maupun dari bahasa yang disajikan. Untuk itu penulis mohon maaf
atas segala kekhilafan, serta dengan tangan terbuka mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun.
Penulis
3
BAB I
DIAGNOSIS KLINIS
A. BERKAS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 1 tahun
Agama : Islam
Alamat : Kemayoran utara no 294 RT 13 RW 05 kelurahan
kemayoran kecamatan kemayoran
Suku : Jawa
Pekerjaan :-
Pendidikan :-
Tanggal Berobat : 29 November 2018
Tanggal Kunjungan : 3 Desember 2018
II. ANAMNESIS
Anamnesa dilakukan secara alloanamnesa kepada ibu pasien pada tanggal 29
november 2018 pukul 10.00 WIB
1. Keluhan Utama
Luka-luka di kaki, tangan, dan telinga berwarna kemerahan sejak 7 hari
yang lalu
2. Keluhan Tambahan
Kaki, tangan, dan telinga gatal terasa gatal dan nyeri
3. Riwayat Penyakit Sekarang
An. R datang diantar oleh ibunya ke Puskesmas Kecamatan
Kemayoran dengan keluhan luka di bagian kaki, tangan, dan telinga
berwarna kemerahan sejak 7 hari yang lalu. Luka tersebut disertai adanya
cairan berwarna putih kekuningan keluar dari luka, tidak berbau. Luka
terasa gatal dan nyeri. Awalnya ibu pasien mengatakan pasien sempat
terjatuh dan terdapat luka lecet pada kaki kirinya 10 hari yang lalu, ibu
pasien sempat memberikan obat merah tetapi tidak kunjung sembuh 2 hari
4
kemudian timbul bintil bintil berisi cairan putih kekuningan yang mudah
pecah bila digaruk keluar dari bintil tersebut dan menimbulkan luka. Cairan
yang keluar berwarna putih bening, tidak berbau. Ibu pasien mengaku
pasien sering menggaruk garuk daerah luka tersebut karna terasa gatal. 1
hari kemudian, ibunya mengatakan muncul bintil bintil yang sama
menyebar ke kaki kanan, tangan kanan dan kiri hingga ke telinga. Ibu pasien
juga mengatakan bahwa pasien sering menangis karna luka nya terasa nyeri.
5
6. Riwayat Pengobatan
Ibu pasien memberikan obat merah pada luka pasien kemudian memberikan
obat salep yang dibeli sendiri melalui toko obat untuk nama obat ibu pasien
mengaku lupa.
7. Riwayat Atopi
Riwayat alergi makanan dan obat obatan disangkal oleh ibu pasien
9. Riwayat Kebiasaan
Ibu pasien selalu memandikan pasien sebanyak 2x yaitu pagi dan sore hari.
Biasanya pasien dititipkan ke tetangga nya saat ibunya bekerja. Menurut ibu
pasien, pasien sedang aktif merangkak di sekitaran rumah dan ingin selalu
main di luar rumah. Saat bermain biasanya pasien hanya menggunakan baju
dalam dan popok karna seringkali menangis bila dipakaikan baju dan
celana. Ibu pasien juga mengaku setelah bermain jarang sekali
membersihkan bagian tubuh yang kotor.
8. Riwayat Imunisasi
Ibu pasien mengatakan imunisasi dasar telah lengkap diberikan.
9. Riwayat Perkembangan
Perkembangan An. R tidak ada gangguan.
6
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda Vital :
• Frekuensi nadi : 100x/menit
• Frekuensi napas : 22x/menit
• Suhu : 36,7°C
• Tekanan Darah :-
4. Status Gizi
• Klinis : Tampak normal
• Berat badan (BB) : 11,4 kg
• Tinggi badan (TB) : 73 cm
BB / TB = 0 < x > -1
Berdasarkan perhitungan Weight For Length, maka pasien termasuk
kategori gizi baik
B. Status Generalis
a. Kepala
Bentuk : Normocephal
7
Rambut : Rambut hitam
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil bulat,
isokor, refleks cahaya (+/+)
Telinga : (inspeksi, palpasi,)
• Dextra : bentuk normal, tidak terdapat sekret, nyeri tekan tragus (-),
terdapat luka disekitar bagian daun telinga mengeluarkan cairan
berwarna putih kekuningan dengan pinggiran kemerahan.
• Sinistra : bentuk normal, tidak terdapat sekret, nyeri tekan tragus (-
),terdapat luka disekitar bagian daun telinga mengeluarkan cairan
berwarna putih kekuningan dengan pinggiran kemerahan.
Hidung : septum tidak deviasi, sekret (+), nafas cuping hidung (-)
Mulut : bibir tidak sianosis
b. Leher : Pembesaran KGB (-), deviasi trachea (-)
c. Thorak
• Inspeksi : Kedua hemithoraks simetris saat statis dan dinamis
• Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris statis dan dinamis, ictus
cordis tidak teraba
• Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru
• Auskultasi: Vesikuler seluruh lapangan paru, rhonki (-/-), wheezing (-
/-), bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
d. Abdomen
• Inspeksi : Perut datar, simetris
• Auskultasi: Bising usus (+) meningkat
• Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba membesar
• Perkusi : Timpani diseluruh lapang abdomen
e. Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), sianosis (-)
f. Kulit : turgor baik
g. Status Dermatologi
Distribusi : Lokalisata
Lokasi : Kaki, tangan, daun telinga
Lesi : Makula eritema, vesikel dan krusta
Eflorensi : Ukuran : plakat, gambaran linear, bentuk bundar,
8
lokalisasi : multiple
Pemeriksaan Penunjang
PENGOBATAN
• Amoxilin 3 x 1 cth
• Gentamycin salep
a. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a) Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. T
Umur : 27 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kemayoran utara no 294 RT 13 RW 05
Pekerjaan : Supir angkot
Pendidikan : Tamat SMP
Agama : Islam
Suku : Jawa
b) Identitas Pasangan
c) Nama : Ny. E
d) Jenis Kelamin : Perempuan
e) Usia : 23 Tahun
f) Pendidikan : Tamat SMP
g) Pekerjaan : Buruh cuci
h) Agama : Islam
i) Alamat : Kemayoran utara no 294 RT 13 RW 05
j) Suku : Jawa
9
k) Struktur Komposisi Keluarga
Bentuk keluarga ini merupakan nuclear family dengan Tn. T (27) sebagai
kepala keluarga, memiliki satu orang istri Ny. E (23) dan memiliki satu orang
anak yaitu An.R ( Pasien berusia 1 tahun)
10
b. Genogram
Tn R Ny. U Tn. F Ny.S
An. R
Keterangan :
: meninggal : pasien
: perempuan
1. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga ini adalah nuclear family, kelurga yang terdiri dari ayah,
ibu, dan anak dalam satu rumah.
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Duvall
(1984) tahapan siklus keluarga Ny. E termasuk ke dalam tahap II, yaitu
keluarga yang sedang mengasuh anak ( usia anak tertua bayi -30 bulan)
11
Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan Tempat Tinggal
KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI BOBOT
DINILAI
I KOMPONEN RUMAH
31
1 Langit-langit a. Tidakada 0
b. Ada, kotor, sulitdibersihkan, dan rawan
kecelakaan 1 31
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2
3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bamboo dekat dengan
tanah/plesteran 1
yang retak dan berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah
panggung). 2 62
12
6 Ventilasi a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas
lantai 1
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2 62
II SARANA SANITASI 25
13
2 Jamban (sarana pembua- a. Tidakada. 0
b. Ada, bukan leherangsa, tidak ada tutup,
ngan kotoran). disalurkan ke 1
sungai / kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan
kesungai 2 75
atau kolam
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3
e. Ada, leher angsa, septic tank. 4
a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di
3 Sarana Pembuangan halaman 0
b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air
Air Limbah (SPAL) (jarak 1
sumber air (jarak dengan sumber air < 10m).
c. Ada, dialirkan keselokan terbuka 2
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber
air (jarak 3 75
dengan sumber air > 10m).
e. Ada, dialirkan keselokan tertutup (saluran
kota) untuk 4
diolah lebih lanjut.
14
Ruang Keluarga b. Kadang-kadang 1 44
c. Setiap hari dibuka 2
Keterangan :
Hasil Penilaian : Nilai x Bobot
Total : 873 (rumah tidak sehat)
Dari tabel penilaian rumah sehat didapatkan hasil dari penilaian berjumlah 873
dimana jumlah tersebut kurang dari kriteria rumah sehat yaitu antara 1068-1200
sehingga rumah An. R tidak termasuk dalam kriteria rumah sehat.
15
Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal
16
c. Denah Rumah
5 m
DAPUR
KAMAR 2
KAMAR
MANDI
7 m
KAMAR 1
RUANG TAMU/
RUANG KELUARGA
TERAS
17
bahkan lebih. Ny. E biasa menggunakan air dari PAM untuk mencuci
makanan. Keluarga Tn. T mencuci tangan dengan sabun sebelum dan
sesudah makan. Keluarga Tn. T tidak mengerti yang dimaksud dengan pola
gizi seimbang. Keluarga Tn. T tidak pernah mengetahui kandungan gizi dari
makanan yang setiap hari di konsumsi.
d. Perilaku terhadap Lingkungan Kesehatan
Keluarga Tn. T membersihkan rumah setiap hari. Rumah Tn. T terletak di
pemukiman padat penduduk. Keluarga Tn. T tinggal di rumah milik sendiri.
Rumah tersebut memiliki 2 jendela di bagian depan sebagai tempat cahaya
yang masuk ke dalam rumah. Pencahayaan di dalam rumah kurang untuk
penerangan.
18
lain nasi, tahu, tempe, telur, kadang ayam, sayur, jarang sekali memakan
buah. Keluarga Tn.T tidak mengerti yang dimaksud dengan pola gizi
seimbang. Keluarga Tn. T tidak pernah mengetahui kandungan gizi dari
makanan yang setiap hari di konsumsi.
b. Menerapkan Pola Gizi Seimbang
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-
zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh,
dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan,
aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal. Keluarga Tn. T belum
menerapkan pola gizi seimbang. Pengetahuan tentang pemenuhan gizi
seimbang yang minim membuat keluarga ini mengkonsumsi makanan
seadanya tanpa memperhatikan gizi yang terkandung di dalam makanan.
Walaupun mereka sehari-hari telah membiasakan untuk makan 3 kali sehari
tetapi mereka tidak mengetahui bahwa kalori makanan yang mereka
konsumsi kurang. Makanan yang dimakan juga tidak sesuai dengan menu
makan gizi seimbang, tidak membatasi konsumsi makanan yang berlemak
dan berminyak, masih mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan
pengawet.
19
Tabel 4. Food Record Pola Makan An. R Selama Tiga Hari Terakhir
Roti 60 kkal 9 gr 2 gr 4 gr
20
Tabel 4. Food Record Pola Makan An. R Selama Tiga Hari Terakhir
Biscuit 60 kkal 9 gr 2 gr 4 gr
21
Tabel 4. Food Record Pola Makan An. R Selama Tiga Hari Terakhir
Biskuit 60 kkal 9 gr 2 gr 4 gr
Dari table diatas, dapat disimpulkan bahwa An. R mendapat total kalori perhari:
22
Rata-rata asupan pasien selama 3 hari, adalah 1247 kkal +1174 kkal+987 kkal =
3378 kkal/3 =1136 kkal
Rata-rata asupan protein pasien selama 3 hari, adalah 76,01 gr + 48,99 gr + 51,85
gr = 176,85 gr/3 = 58,85 gr
Rata-rata asupan lemak pasien selama 3 hari, adalah 47,19 gr + 32,96 gr + 40,78
gr = 120,93 gr/3 = 40,31 gr
Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi adalah 1136 kkal, dengan rata-rata
asupan karbohidrat 124,64 gr, protein 58,85 gr, dan lemak 40,31 gr.
Kebutuhan energi dan zat gizi total perhari menurut Widya Karya Pangan dan
Gizi (WKPG) :
= 9200 gram
23
a. Total Perhitungan Gizi Sehari An. R
24
Interpretasi terhadap food record pasien An. R:
Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food record pasien
selama 3 hari sebelum datang ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap
harinya menu makan pasien belum sesuai dengan jumlah energi/kalori yang
dibutuhkan setiap harinya. Kebutuhan karbohidrat, protein dan lemak sudah
mencukupi.
Dinamika Keluarga
Tn. T, Ny. E, dan An.R memiliki hubungan keluarga yang kurang baik, kurangnya
komunikasi antar Tn.T dan Ny.E karena masing-masing sibuk untuk bekerja dan
malam hari saat bertemu biasanya dipakai untuk istirahat. An.R lebih sering
dititipkan ke tetangga karena ibu bekerja saat siang hari.
Fungsi Keluarga
a. Fungsi biologis
Keluarga memiliki keturunan sebagai generasi selanjutnya dengan seorang
anak, yaitu An.R (1). Keluarga tidak ada yang memiliki kecacatan ataupun
penyakit menular. Ny. E dan suaminya Tn. E memelihara dan membesarkan
anaknya dengan kurang baik karena keduanya sibuk untuk bekerja, serta
merawat dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarganya. Keluarga Tn.
25
T merasa cukup memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari namun tidak
sesuai dengan pola gizi seimbang dan kurang melakukan olahraga yang
rutin.
b. Fungsi Pendidikan
Keluarga Tn. T menyadari pentingnya mengejar pendidikan. Tn.T
pendidikan terakhir SMP dan Ny.E pendidikan terakhir SMP, rendahnya
pendidikan karena terbatas biaya namun keluarga Tn.T mempersiapkan
tabungan untuk menyekolahkan anaknya. Keluarga Tn. T menyadari akan
pentingnya mengejar pendidikan setinggi mungkin.
c. Fungsi Psikologis
Masing masing anggota keluarga saling menyayangi. Komunikasi di antara
keluarga dirasakan kurang. Tn. T dan Ny. E merasa kurang memberikan
rasa aman, nyaman, dan cukup dalam perhatian terhadap anggota keluarga.
d. Fungsi Sosial
Keluarga Tn. T tinggal di pemukiman yang padat penduduk, aktif dalam
bermasyarakat di lingkungan. Turut serta dalam kegiatan yang ada di RT
maupun RW seperti acara penyuluhan atau kegiatan-kegiatan yang
diadakan lainnya. Keluarga Tn.T berhubugan baik dengan tetangga sekitar.
e. Fungsi Ekonomi
Sumber penghasilan utama pada keluarga adalah dari ayah pasien dan
ditambah dari penghasilan ibu. Keluarga mampu memenuhi kebutuhan
seluruh anggota keluarga, seperti kebutuhan makanan, pakaian, dan tempat
berlindung (rumah). Untuk biaya kesehatan, pasien menggunakan BPJS.
26
2. Keluarga Tn. T memiliki kebiasaan menunda pengobatan ke dokter dan
membeli obat sendiri dari toko obat
3. Rumah keluarga Tn. T tidak memenuhi kriteria rumah sehat yang terlihat
dari hasil penilaian kriteria rumah sehat dimana jumlah nilai yang didapat
di bawah kategori rumah sehat.
4. Keluarga Tn.T belum memahami asupan gizi seimbang yang seharusnya
dikonsumsi sehari-hari, ini terlihat dari pemenuhan kebutuhan kandungan
gizi makanan yang kurang pada pasien.
5. Keluarga Tn.T memiliki komunikasi yang kurang baik antar anggota
keluarga.
27
BAB II
DIAGNOSIS HOLISTIK
A. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal : (alasan kedatangan, kekhawatiran, harapan, persepsi individu
mengenai penyakitnya)
• Alasan datang :
Luka-luka di kaki, tangan, dan telinga berwarna kemerahan yang gatal dan
nyeri.
• Kekhawatiran :
Luka pasien semakin memburuk dan luka tersebut menyebar keseluruh
badannya.
• Harapan :
Pasien tidak merasakan gatal dan nyeri lagi karena penyakitnya tersebut
• Persepsi penyakit :
Pasien memiliki persepsi bahwa persepsi bahwa bahwa penyakit pasien
dapat disembuhkan jika berobat ke dokter dan menggunakan obat terus
menerus secara teratur. Pandangan pasien pada sisi agama yaitu pasien
percaya apabila memohon kesembuhan kepada Allah SWT dan berusaha
maka penyakit yang diderita pasien dapat disembuhkan.
28
• Keluarga pasien jarang membersihkan bagian tubuh yang kotor setelah
bermain dirumah maupun dalam rumah
• Kebiasaan memunda pengobatan ke dokter dengan mengobati penyakit
sendiri yaitu membeli obat di toko obat
29
30
II. Rencana Pelaksanaan (sesuai dengan kelima aspek diatas)
Tabel 7. Rencana Pelaksanaan
• Harapan :
Pasien tidak merasakan
gatal dan nyeri lagi
karena penyakitnya
tersebut
• Persepsi penyakit :
Penyakit pasien dapat
disembuhkan dan
kesembuhan dari Allah
31
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Follow Up
Aspek Klinis • Pasien An.R 1 tahun • Menjelaskan kepada pasien Pasien dan Saat pasien • Pasien melakukan pengobatan
mengenai penyakit dan sesuai dengan saran dokter
didiagnosis Impetigo Keluarga berobat ke
tatalaksana dari penyakitnya • Keluhan yang dirasakan
Krustosa • Memberi penjelasan mengenai pasien Puskesmas berkurang
faktor resiko apa saja dan cara • Tidak berulangnya keluhan
menghindari berulangnya yang serupa
penyakit
Aspek Risiko • Pasien sering berpakaian • Menjelaskan kepada keluarga Keluarga Saat Home • Keluarga memahami dan
mengenai pentingnya menerapkan menggunakan
Internal terbuka untuk bermain di pasien Visit
menggunakan pakaian tertutup pakaian tertutup saat bermain
rumah dan luar rumah saat bermain untuk menjaga untuk menjaga kesehatan
kesehatan kulit kulit.
Aspek Risiko • Kurangnya pengetahuan • Menjelaskan kepada keluarga Keluarga Saat Home • Keluarga dapat memahami
tentang penyakit pasien tentang penyakit pasien
Eksternal keluarga tentang penyakit pasien Visit
• Menjelaskan pentingnya untuk • Keluarga memahami dan
• Kurannya pengetahuan membersihkan bagian tubuh menerapkan mebersihkan
ibu untuk membersihkan untuk kesehatan kulit bagian tubuh
• Menjelaskan mengenai • Keluarga memahami untuk
tubuh pentingnya tidak menunda berobat dengan baik dan ke
• Kebiasaan memunda pengobatan dan tidak mengobati tempat yang tepat
penyakit sendiri
pengobatan ke dokter
dengan mengobati
penyakit sendiri
32
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Follow Up
Aspek Fungsional Secara fungsional pasien dapat Pasien diharapkan dapat menjalani Pasien dan Saat di Pasien dapat mencapai kondisi
digolongkan pada tingkat ke 1 pengobatan sesuai dengan yang Keluarga Puskesmas kesehatan yang maksimal,
berdasarkan ICPC yaitu pasien disarankan oleh dokter Pasien dan home mencegah komplikasi dan dapat
masih dapat melakukan aktivitas visit melakukan aktifitas seperti
sehari-harinya tanpa bantuan biasanya.
orang lain.
33
III. Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
Ad fungsionam : ad bonam
34
IV. LAMPIRAN
35
36