Anda di halaman 1dari 36

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “IMPETIGO KRUSTOSA


DENGAN FAKTOR RESIKO ASPEK EKSTERNAL PENGETAHUAN IBU
MENGENAI MENJAGA KEBERSIHAN TUBUH MELALUI
PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS
KEMAYORAN” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diseminarkan dalam
rangka memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran
Keluarga. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI.

Jakarta, November 2018

Pembimbing

dr. Erlina, Wijayanti, MPH, DipIDK

1

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa Rahmatullahii wa Barakatuuh


Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada tim
penulis sehingga Laporan Diagnosis dan Intervensi Komunitas yang berjudul
“IMPETIGO KRUSTOSA DENGAN FAKTOR RESIKO ASPEK
EKSTERNAL PENGETAHUAN IBU MENGENAI MENJAGA
KEBERSIHAN TUBUH MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN
KELUARGA DI PUSKESMAS KEMAYORAN” ini dapat diselesaikan.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber
pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan
Masyarakat, semoga dapat memberikan manfaat.
Penyelesain laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing,
staf pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-orang sekitar yang
terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. dr. Yusnita, M.Kes, selaku koordinator dan staf pengajar serta dosen
pembimbing Kepaniteraan kedokteran keluarga Ilmu Kedokteran
Masyarakat Kedokteran Universitas YARSI
2. dr. Erlina, Wijayanti, MPH, DipIDK, selaku pembimbing dan kepala
bagian Ilmu Kesehatan Masayarakat dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
3. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes, selaku sekretaris dan staf pengajar bagian
Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

2

4. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, selaku bendahara dan staf pengajar
bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI
5. dr. Hj. Sophianita G.T Aminy, MKK, PKK, selaku staf pengajar
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI
6. dr. Dini Widianti, M.KK Kes, staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
7. dr. Nurul, selaku koordinator Co-ass di Puskesmas Kecamatan Kemayoran
dan seluruh tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Johar Baru yang telah
memberikan bimbinan dan data kepada penulis untuk kelancaran proses
penulisan laporan ini
8. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini
Dalam menyelesaikan penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan baik
dari segi materi maupun dari bahasa yang disajikan. Untuk itu penulis mohon maaf
atas segala kekhilafan, serta dengan tangan terbuka mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun.

Jakarta, November 2018

Penulis

3

BAB I
DIAGNOSIS KLINIS
A. BERKAS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 1 tahun
Agama : Islam
Alamat : Kemayoran utara no 294 RT 13 RW 05 kelurahan
kemayoran kecamatan kemayoran
Suku : Jawa
Pekerjaan :-
Pendidikan :-
Tanggal Berobat : 29 November 2018
Tanggal Kunjungan : 3 Desember 2018

II. ANAMNESIS
Anamnesa dilakukan secara alloanamnesa kepada ibu pasien pada tanggal 29
november 2018 pukul 10.00 WIB
1. Keluhan Utama
Luka-luka di kaki, tangan, dan telinga berwarna kemerahan sejak 7 hari
yang lalu
2. Keluhan Tambahan
Kaki, tangan, dan telinga gatal terasa gatal dan nyeri
3. Riwayat Penyakit Sekarang
An. R datang diantar oleh ibunya ke Puskesmas Kecamatan
Kemayoran dengan keluhan luka di bagian kaki, tangan, dan telinga
berwarna kemerahan sejak 7 hari yang lalu. Luka tersebut disertai adanya
cairan berwarna putih kekuningan keluar dari luka, tidak berbau. Luka
terasa gatal dan nyeri. Awalnya ibu pasien mengatakan pasien sempat
terjatuh dan terdapat luka lecet pada kaki kirinya 10 hari yang lalu, ibu
pasien sempat memberikan obat merah tetapi tidak kunjung sembuh 2 hari

4

kemudian timbul bintil bintil berisi cairan putih kekuningan yang mudah
pecah bila digaruk keluar dari bintil tersebut dan menimbulkan luka. Cairan
yang keluar berwarna putih bening, tidak berbau. Ibu pasien mengaku
pasien sering menggaruk garuk daerah luka tersebut karna terasa gatal. 1
hari kemudian, ibunya mengatakan muncul bintil bintil yang sama
menyebar ke kaki kanan, tangan kanan dan kiri hingga ke telinga. Ibu pasien
juga mengatakan bahwa pasien sering menangis karna luka nya terasa nyeri.

Ibu pasien mengatakan bahwa 4 hari sebelum ke puskesmas, ibu


pasien memberikan salep bayi yang dibeli sendiri dari toko obat untuk
mengobati luka tersebut. Namun, setelah salep habis luka pasien belum ada
perubahan dan semakin memburuk. Ibu pasien mengaku tidak mengingat
nama obat yang dibeli dari toko obat tersebut.

Ibu Pasien merasa khawatir jika keadaan pasien semakin memburuk


dan luka tersebut menyebar keseluruh badannya. Ibu Pasien berharap
penyakit pasien dapat sembuh sehingga pasien tidak merasakan gatal dan
nyeri lagi karena penyakitnya tersebut. Ibu pasien memiliki presepsi bahwa
penyakit pasien dapat disembuhkan jika berobat ke dokter dan
menggunakan obat terus menerus secara teratur. Dalam hal beribadah, ibu
pasien mengaku belum mengajarkan cara beribadah kepada anaknya karna
usianya masih terlalu kecil dan belum mengerti. Orang tua pasien
mengatakan penyakit datangnya dari Allah SWT dan penyakit ini
merupakan ujian dari Allah SWT dan hanya Allah-lah yang Maha
Menyembuhkan.

4. Riwayat Penyakit Dahulu


• Riwayat penyakit serupa disangkal oleh ibu pasien
• Riwayat penyakit dahulu tidak ada

5. Riwayat Penyakit Keluarga


• Riwayat penyakit serupa di keluarga disangkal

5

6. Riwayat Pengobatan
Ibu pasien memberikan obat merah pada luka pasien kemudian memberikan
obat salep yang dibeli sendiri melalui toko obat untuk nama obat ibu pasien
mengaku lupa.

7. Riwayat Atopi
Riwayat alergi makanan dan obat obatan disangkal oleh ibu pasien

8. Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien adalah seorang anak berusia 1 tahun, tinggal satu rumah bersama
kedua orang tuanya. Pasien merupakan anak satu satunya. Ibu pasien
bekerja sebagai buruh cuci dan Ayah pasien bekerja sebagai supir angkot.
Kebutuhan pasien dan keluarga merasa tercukupi dari pendapatan ayah
pasien dan ibu pasien, sebesar kurang lebih Rp 2.000.000,00/ bulan.

9. Riwayat Kebiasaan
Ibu pasien selalu memandikan pasien sebanyak 2x yaitu pagi dan sore hari.
Biasanya pasien dititipkan ke tetangga nya saat ibunya bekerja. Menurut ibu
pasien, pasien sedang aktif merangkak di sekitaran rumah dan ingin selalu
main di luar rumah. Saat bermain biasanya pasien hanya menggunakan baju
dalam dan popok karna seringkali menangis bila dipakaikan baju dan
celana. Ibu pasien juga mengaku setelah bermain jarang sekali
membersihkan bagian tubuh yang kotor.

8. Riwayat Imunisasi
Ibu pasien mengatakan imunisasi dasar telah lengkap diberikan.

9. Riwayat Perkembangan
Perkembangan An. R tidak ada gangguan.

III. PEMERIKSAAN FISIK


A. Pemeriksaan Umum :
1. Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang

6

2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda Vital :
• Frekuensi nadi : 100x/menit
• Frekuensi napas : 22x/menit
• Suhu : 36,7°C
• Tekanan Darah :-

4. Status Gizi
• Klinis : Tampak normal
• Berat badan (BB) : 11,4 kg
• Tinggi badan (TB) : 73 cm

BB / TB = 0 < x > -1
Berdasarkan perhitungan Weight For Length, maka pasien termasuk
kategori gizi baik

B. Status Generalis
a. Kepala
Bentuk : Normocephal

7

Rambut : Rambut hitam
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil bulat,
isokor, refleks cahaya (+/+)
Telinga : (inspeksi, palpasi,)
• Dextra : bentuk normal, tidak terdapat sekret, nyeri tekan tragus (-),
terdapat luka disekitar bagian daun telinga mengeluarkan cairan
berwarna putih kekuningan dengan pinggiran kemerahan.
• Sinistra : bentuk normal, tidak terdapat sekret, nyeri tekan tragus (-
),terdapat luka disekitar bagian daun telinga mengeluarkan cairan
berwarna putih kekuningan dengan pinggiran kemerahan.
Hidung : septum tidak deviasi, sekret (+), nafas cuping hidung (-)
Mulut : bibir tidak sianosis
b. Leher : Pembesaran KGB (-), deviasi trachea (-)
c. Thorak
• Inspeksi : Kedua hemithoraks simetris saat statis dan dinamis
• Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris statis dan dinamis, ictus
cordis tidak teraba
• Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru
• Auskultasi: Vesikuler seluruh lapangan paru, rhonki (-/-), wheezing (-
/-), bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
d. Abdomen
• Inspeksi : Perut datar, simetris
• Auskultasi: Bising usus (+) meningkat
• Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba membesar
• Perkusi : Timpani diseluruh lapang abdomen
e. Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), sianosis (-)
f. Kulit : turgor baik
g. Status Dermatologi
Distribusi : Lokalisata
Lokasi : Kaki, tangan, daun telinga
Lesi : Makula eritema, vesikel dan krusta
Eflorensi : Ukuran : plakat, gambaran linear, bentuk bundar,

8

lokalisasi : multiple

Pemeriksaan Penunjang

Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

PENGOBATAN
• Amoxilin 3 x 1 cth
• Gentamycin salep

II. BERKAS KELUARGA

a. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a) Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. T
Umur : 27 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kemayoran utara no 294 RT 13 RW 05
Pekerjaan : Supir angkot
Pendidikan : Tamat SMP
Agama : Islam
Suku : Jawa

b) Identitas Pasangan
c) Nama : Ny. E
d) Jenis Kelamin : Perempuan
e) Usia : 23 Tahun
f) Pendidikan : Tamat SMP
g) Pekerjaan : Buruh cuci
h) Agama : Islam
i) Alamat : Kemayoran utara no 294 RT 13 RW 05
j) Suku : Jawa

9

k) Struktur Komposisi Keluarga

Bentuk keluarga ini merupakan nuclear family dengan Tn. T (27) sebagai
kepala keluarga, memiliki satu orang istri Ny. E (23) dan memiliki satu orang
anak yaitu An.R ( Pasien berusia 1 tahun)

Tabel 1. Anggota Keluarga yang tinggal serumah


No. Nama Kedudukan Jenis Umur Pendidikan Pekerjaan
dalam Kelamin (tahun)
Keluarga
1. Tn.T Suami Laki-laki 27 SMP Supir
Angkot
2. Ny.E Istri Perempuan 23 SMP Buruh
Cuci
3. An.R Anak Perempuan 1 - -

10

b. Genogram
Tn R Ny. U Tn. F Ny.S

Tn. D Ny. A Tn. T ( 27) Ny. F Ny. E ( 23)

An. R

Keterangan :

: laki – laki -------- : tinggal serumah

: meninggal : pasien

: perempuan

1. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga ini adalah nuclear family, kelurga yang terdiri dari ayah,
ibu, dan anak dalam satu rumah.

2. Tahapan Siklus Keluarga

Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Duvall
(1984) tahapan siklus keluarga Ny. E termasuk ke dalam tahap II, yaitu
keluarga yang sedang mengasuh anak ( usia anak tertua bayi -30 bulan)

11

Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan Tempat Tinggal

KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI BOBOT
DINILAI
I KOMPONEN RUMAH
31

1 Langit-langit a. Tidakada 0
b. Ada, kotor, sulitdibersihkan, dan rawan
kecelakaan 1 31
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2

a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman


2 Dinding bambu/ilalang) 1
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan
bata atau 2
batu yang tidak diplester/papan yang tidak kedap
air.
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang
diplester) 3 93
Papan kedap air.

3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bamboo dekat dengan
tanah/plesteran 1
yang retak dan berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah
panggung). 2 62

4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0


b. Ada 1 31
5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0
b. Ada 1 31

12

6 Ventilasi a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas
lantai 1
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2 62

7 Lubang asap dapur a. Tidak ada 0


b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas
lantai dapur 1 62
c. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas
lantai dapur 2
(asap keluar dengan sempurna) atau ada
exhaust fan
Atau ada peralatan lain yang sejenis.

a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk


8 Pencahayaan membaca 0
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk
membaca 1 31
dengan normal
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat
dipergunakan untuk membacadengan normal. 2

II SARANA SANITASI 25

1 Sarana Air Bersih a. Tidakada 0


b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi
(SGL/SPT/PP/KU/PAH). syarat kesh. 1
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat
kesh. 2
e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesh. 3 75
d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi
syarat kesh. 4

13

2 Jamban (sarana pembua- a. Tidakada. 0
b. Ada, bukan leherangsa, tidak ada tutup,
ngan kotoran). disalurkan ke 1
sungai / kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan
kesungai 2 75
atau kolam
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3
e. Ada, leher angsa, septic tank. 4
a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di
3 Sarana Pembuangan halaman 0
b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air
Air Limbah (SPAL) (jarak 1
sumber air (jarak dengan sumber air < 10m).
c. Ada, dialirkan keselokan terbuka 2
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber
air (jarak 3 75
dengan sumber air > 10m).
e. Ada, dialirkan keselokan tertutup (saluran
kota) untuk 4
diolah lebih lanjut.

4 Saran Pembuangan a. Tidak ada 0


Sampah/Tempat Sampah b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1 25
c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2
d. Ada, kedap air dan bertutup. 3
PERILAKU
III PENGHUNI 44

1 Membuka Jendela a. Tidak pernah dibuka 0


Kamar Tidur b. Kadang-kadang 1 44
c. Setiap hari dibuka 2

2 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0

14

Ruang Keluarga b. Kadang-kadang 1 44
c. Setiap hari dibuka 2

3 Mebersihkan rumah a. Tidak pernah 0


dan halaman b. Kadang-kadang 1 44
c. Setiap hari 2

4 Membuang tinja bayi a. Dibuang kesungai/kebun/kolam sembarangan 0


Dan balita kejamban b. Kadang-kadang ke jamban 1 44
c. Setiap hari dibuang ke jamban 2

a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam


5 Membuang sampah sembarangan 0
Pada tempat sampah b. Kadang-kadang dibuang ketempat sampah 1 44
c. Setiap hari dibuang ketempat sampah. 2

TOTAL HASIL PENILAIAN

Keterangan :
Hasil Penilaian : Nilai x Bobot
Total : 873 (rumah tidak sehat)

Dari tabel penilaian rumah sehat didapatkan hasil dari penilaian berjumlah 873
dimana jumlah tersebut kurang dari kriteria rumah sehat yaitu antara 1068-1200
sehingga rumah An. R tidak termasuk dalam kriteria rumah sehat.

15

Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal

Status kepemilikan rumah: Milik sendiri

Daerah perumahan: Padat

Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan

Luas rumah: 7 x 5 m2 An. R tinggal di rumah bersama


dengan kedua orang tuanya.
Jumlah penghuni dalam satu rumah: 3 orang
Jumlah penghuni 3 orang. Rumah
Tidak bertingkat terdiri dari ruang tamu dan ruang
keluarga yg menjadi satu, serta
Lantai rumah dari: keramik
memiliki dua kamar tidur. Rumah
Dinding rumah dari: Tembok memiliki dapur dan kamar mandi.
Pasien tidur bersama kedua
Jamban keluarga: Ada
orangtuanya. Pencahayaan kurang
Tempat bermain: Tidak ada dan sirkulasi udara lembab.
Ketersediaan air bersih cukup dari
Penerangan listrik: 650 watt
PAM dan pembuangan sampah
Ketersediaan air bersih: Ada dilakukan terkadang diletakkan
saja didepan rumah terkadang di
Tempat pembuangan sampah : Tidak ada
tempat sampah tetangga.

b. Kepemilikan barang-barang berharga:

- Sebuah sepeda motor


- Sebuah televisi
- Kursi
- Meja makan
- Satu unit dispenser
- Satu unit rice cooker
- Handpone 2 buah

16

c. Denah Rumah
5 m

DAPUR
KAMAR 2

KAMAR

MANDI
7 m
KAMAR 1

RUANG TAMU/

RUANG KELUARGA

TERAS

Gambar 3. Denah Rumah Keluarga Ny. E

Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga


a. Perilaku terhadap Sakit dan Penyakit
Ketika ada anggota keluarga Tn.T yang sakit, biasanya keluarga membeli
obat dahulu di toko obat terdekat kemudian jika tidak sembuh dan mulai
menggangu kegiatan sehari-hari keluarga Tn.T pergi berobat ke puskesmas
yang ditempuh dengan menggunakan sepeda motor.
b. Perilaku terhadap Pelayanan Kesehatan
Keluarga Tn. T memiliki jaminan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS).
c. Perilaku terhadap Makanan
Keluarga Tn. T rata-rata makan 3 kali sehari, yaitu pagi, siang dan malam
hari. Menu sehari-hari seringkali diolah sendiri oleh istrinya Ny.E antara
lain nasi, tahu, tempe, telur, kadang ayam dan sayur, jarang sekali memakan
buah. Air minum didapat dari air galon yang di isi ulang dan 8 gelas perhari

17

bahkan lebih. Ny. E biasa menggunakan air dari PAM untuk mencuci
makanan. Keluarga Tn. T mencuci tangan dengan sabun sebelum dan
sesudah makan. Keluarga Tn. T tidak mengerti yang dimaksud dengan pola
gizi seimbang. Keluarga Tn. T tidak pernah mengetahui kandungan gizi dari
makanan yang setiap hari di konsumsi.
d. Perilaku terhadap Lingkungan Kesehatan
Keluarga Tn. T membersihkan rumah setiap hari. Rumah Tn. T terletak di
pemukiman padat penduduk. Keluarga Tn. T tinggal di rumah milik sendiri.
Rumah tersebut memiliki 2 jendela di bagian depan sebagai tempat cahaya
yang masuk ke dalam rumah. Pencahayaan di dalam rumah kurang untuk
penerangan.

Sarana Pelayanan Kesehatan


Tabel 3. Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan


Cara mencapai Pelayanan Kendaraan Bermotor Pasien berobat ke
Kesehatan Puskesmas Kemayoran
dengan menggunakan
sepeda motor. Pasien
mengaku merasa cukup
memuaskan dengan
pelayanan kesehatann
yang ada di Puskesmas.
Tarif Pelayanan Badan Penyelenggara
Kesehatan Jaminan Sosial
Kualitas Pelayanan Cukup memuaskan
Kesehatan

Pola konsumsi Makanan Keluarga


a. Kebiasan makan
Keluarga Tn. T rata-rata makan 3 kali sehari, yaitu pagi, siang dan malam
hari. Menu sehari-hari seringkali diolah sendiri oleh istrinya Ny.E antara

18

lain nasi, tahu, tempe, telur, kadang ayam, sayur, jarang sekali memakan
buah. Keluarga Tn.T tidak mengerti yang dimaksud dengan pola gizi
seimbang. Keluarga Tn. T tidak pernah mengetahui kandungan gizi dari
makanan yang setiap hari di konsumsi.
b. Menerapkan Pola Gizi Seimbang
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-
zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh,
dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan,
aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal. Keluarga Tn. T belum
menerapkan pola gizi seimbang. Pengetahuan tentang pemenuhan gizi
seimbang yang minim membuat keluarga ini mengkonsumsi makanan
seadanya tanpa memperhatikan gizi yang terkandung di dalam makanan.
Walaupun mereka sehari-hari telah membiasakan untuk makan 3 kali sehari
tetapi mereka tidak mengetahui bahwa kalori makanan yang mereka
konsumsi kurang. Makanan yang dimakan juga tidak sesuai dengan menu
makan gizi seimbang, tidak membatasi konsumsi makanan yang berlemak
dan berminyak, masih mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan
pengawet.

19

Tabel 4. Food Record Pola Makan An. R Selama Tiga Hari Terakhir

Minggu , 25 November 2018

Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Roti 60 kkal 9 gr 2 gr 4 gr

Pisang 97 kkal 25,8 gr 1,3 gr 0,6 gr


PAGI
Susu Coklat 150 kkal 11 gr 7 gr 8g

1 gelas air putih

Jumlah 307 kkal 42,8 gr 10,3 gr 12,6 gr

Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Bubur Ayam 372 kkal 36,12 gr 27,56 gr 12,39 gr

Usus ayam 94 kkal 0 gr 17,66 gr 2 gr


SIANG
Tahu isi goreng 134 kkal 8,65 gr 10,25 gr 6,64 g

1 gelas air putih

Jumlah 600 kkal 44,77 gr 55,41 gr 20,99 gr

Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Biscuit kelapa 130 kkal 19 gr 2 gr 5 gr

roti 60 kkal 9 gr 1,3 gr 0,6 gr


MALAM
Susu Coklat 150 kkal 11 gr 7 gr 88 g

Jumlah 340 kkal 30 gr 10,3 gr 13,6 gr

20

Tabel 4. Food Record Pola Makan An. R Selama Tiga Hari Terakhir

Senin, 26 November 2018

Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Nasi tim 242 kkal 53,18 gr 4,43 gr 0,4 gr

PAGI Susu 150 kkal 11 gr 7 gr 8g

1 gelas air putih

Jumlah 392 kkal 64,18 gr 11,43 gr 8,4 gr

Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Biscuit 60 kkal 9 gr 2 gr 4 gr

Bihun 200 kkal 40 gr 1 gr 0,17 gr


SIANG
1 gelas air putih

Jumlah 260 kkal 40, gr 3 gr 4,17 gr

Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Bubur Ayam 372 kkal 36,12 gr 27,56 gr 12,39 gr

Susu 150 kkal 11 gr 7 gr 8g


MALAM
1 gelas air putih

Jumlah 522 kkal 47,12 gr 34,56 gr 20,39 gr

21

Tabel 4. Food Record Pola Makan An. R Selama Tiga Hari Terakhir

Selasa, 27 November 2018

Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Biskuit 60 kkal 9 gr 2 gr 4 gr

PAGI Susu 150 kkal 11 gr 7 gr 8g

1 gelas air putih

Jumlah 210 kkal 20 gr 9 gr 12 gr

Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Susu 150 kkal 11 gr 7 gr 8g

Bubur Ayam 372 kkal 36,12 gr 27,56 gr 12,39 gr


SIANG
1 gelas air putih

Jumlah 522 kkal 47,12 gr 34,56 gr 20,39 gr

Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Susu 150 kkal 11 gr 7 gr 8g

Pisang 105 kkal 26,95 gr 1,29gr 0,39 gr


MALAM
1 gelas air putih

Jumlah 255 kkal 37,95 gr 8,29 gr 8,39 gr

Dari table diatas, dapat disimpulkan bahwa An. R mendapat total kalori perhari:

• Tanggal 25 November 2018: 1247 kkal, 117,57 gr karbohidrat, 76,01 gr


protein dan 47,19 gr lemak
• Tanggal 26 November 2018: 1174 kkal, 151,3 gr karbohidrat, 48,99 gr
protein dan 32,96 gr lemak
• Tanggal 27 November 2018: 987 kkal, 105,07 gr karbohidrat, 51,85 gr
protein dan 40,78 gr lemak

22

Rata-rata asupan pasien selama 3 hari, adalah 1247 kkal +1174 kkal+987 kkal =
3378 kkal/3 =1136 kkal

Rata-rata asupan karbohidrat pasien selama 3 hari, adalah 117,57 gr + 151,3 gr

105,07 gr = 373.94 gr/3 =124,64 gr

Rata-rata asupan protein pasien selama 3 hari, adalah 76,01 gr + 48,99 gr + 51,85
gr = 176,85 gr/3 = 58,85 gr

Rata-rata asupan lemak pasien selama 3 hari, adalah 47,19 gr + 32,96 gr + 40,78
gr = 120,93 gr/3 = 40,31 gr

Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi adalah 1136 kkal, dengan rata-rata
asupan karbohidrat 124,64 gr, protein 58,85 gr, dan lemak 40,31 gr.

Kebutuhan energi dan zat gizi total perhari menurut Widya Karya Pangan dan
Gizi (WKPG) :

An. R berusia 12 bulan, maka BBI nya adalah:

=Berat badan lahir (gram) + (usia x 500 gram )

= 3200 gram + (12 x 500 gram)

= 3200 gram + 6000 gram

= 9200 gram

23

a. Total Perhitungan Gizi Sehari An. R

Kebutuhan Energi = BB ideal (Menurut Kurva CDC) x RDA

Tabel 5. Recomended Diettary Allowences (RDA) untuk Bayi dan Anak


Golongan Kecukupan Energi (kkal/KgBBI)
Umur Laki-Laki Perempuan
0–1 110 - 120 110 -120
1–3 100 100
4–6 90 90
6–9 80 - 90 60 – 80
10 - 14 50 - 70 40 – 55
14 - 18 40 - 50 40

1. Kebutuhan kalori: 100 kal/kg BBI = 100 x 11,4 = 1140 kal/hari


2. Kebutuhan zat gizi:
• Protein 10% dari total kalori = (10% x 1140 kalori) : 4 = 28,5 gram
• Lemak 20% dari total kalori = (20% x 1140 kalori) : 9 = 25,3 gram
• Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentase protein dan
lemak = (70% x 1140 kalori) : 4 = 199,5 gram

Table 6. Rangkuman Foodrecall Dan Kebutuhan Gizi Pasien.


Kebutuhan Kebutuhan Minggu Senin Selasa Rata-
gizi rata
Kalori 1.140 1247 1174 987 1136
kkal
kkal/hari kkal kkal kkal
Karbohidrat 199,5 gr 117,57 gr 151,3 gr 105,07 gr 124,64 gr
Protein 28,5 gr 76,01 g 48,99 gr 51,85 g 58,85 gr
Lemak 25,3 gr 47,19 gr 32,96 gr 40,78 gr 40,31 gr

24

Interpretasi terhadap food record pasien An. R:
Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food record pasien
selama 3 hari sebelum datang ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap
harinya menu makan pasien belum sesuai dengan jumlah energi/kalori yang
dibutuhkan setiap harinya. Kebutuhan karbohidrat, protein dan lemak sudah
mencukupi.

Pola Dukungan Keluarga


a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Pasien mau menjalani pengobatan ke fasyankes terdekat. Pasien ingin
sembuh dari penyakitnya. Pasien memiliki kartu BPJS sehingga pasien
dapat berobat ke Puskesmas Kemayoran. Lokasi rumah yang dekat dengan
fasyankes memudahkan keluarga untuk mendapatkan akses layanan
kesehatan dengan kendaraan yang pasien miliki.
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Keluarga Tn. T kurang memiliki rasa ingin tahu terhadap penyakit dan
kebiasaan menunda pengobatan ke dokter dengan membeli obat sendiri dari
toko obat,

Dinamika Keluarga
Tn. T, Ny. E, dan An.R memiliki hubungan keluarga yang kurang baik, kurangnya
komunikasi antar Tn.T dan Ny.E karena masing-masing sibuk untuk bekerja dan
malam hari saat bertemu biasanya dipakai untuk istirahat. An.R lebih sering
dititipkan ke tetangga karena ibu bekerja saat siang hari.

Fungsi Keluarga
a. Fungsi biologis
Keluarga memiliki keturunan sebagai generasi selanjutnya dengan seorang
anak, yaitu An.R (1). Keluarga tidak ada yang memiliki kecacatan ataupun
penyakit menular. Ny. E dan suaminya Tn. E memelihara dan membesarkan
anaknya dengan kurang baik karena keduanya sibuk untuk bekerja, serta
merawat dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarganya. Keluarga Tn.

25

T merasa cukup memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari namun tidak
sesuai dengan pola gizi seimbang dan kurang melakukan olahraga yang
rutin.

b. Fungsi Pendidikan
Keluarga Tn. T menyadari pentingnya mengejar pendidikan. Tn.T
pendidikan terakhir SMP dan Ny.E pendidikan terakhir SMP, rendahnya
pendidikan karena terbatas biaya namun keluarga Tn.T mempersiapkan
tabungan untuk menyekolahkan anaknya. Keluarga Tn. T menyadari akan
pentingnya mengejar pendidikan setinggi mungkin.
c. Fungsi Psikologis
Masing masing anggota keluarga saling menyayangi. Komunikasi di antara
keluarga dirasakan kurang. Tn. T dan Ny. E merasa kurang memberikan
rasa aman, nyaman, dan cukup dalam perhatian terhadap anggota keluarga.
d. Fungsi Sosial
Keluarga Tn. T tinggal di pemukiman yang padat penduduk, aktif dalam
bermasyarakat di lingkungan. Turut serta dalam kegiatan yang ada di RT
maupun RW seperti acara penyuluhan atau kegiatan-kegiatan yang
diadakan lainnya. Keluarga Tn.T berhubugan baik dengan tetangga sekitar.
e. Fungsi Ekonomi
Sumber penghasilan utama pada keluarga adalah dari ayah pasien dan
ditambah dari penghasilan ibu. Keluarga mampu memenuhi kebutuhan
seluruh anggota keluarga, seperti kebutuhan makanan, pakaian, dan tempat
berlindung (rumah). Untuk biaya kesehatan, pasien menggunakan BPJS.

Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam Keluarga


Ada beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini, yaitu:
1. Keluarga Tn.T membiarkan anak memiliki kebiasaan berpakaian terbuka
saat bermain di rumah maupun di luar rumah dan jarang mebersihkan bagian
tubuh yang kotor setelah bermain.

26

2. Keluarga Tn. T memiliki kebiasaan menunda pengobatan ke dokter dan
membeli obat sendiri dari toko obat
3. Rumah keluarga Tn. T tidak memenuhi kriteria rumah sehat yang terlihat
dari hasil penilaian kriteria rumah sehat dimana jumlah nilai yang didapat
di bawah kategori rumah sehat.
4. Keluarga Tn.T belum memahami asupan gizi seimbang yang seharusnya
dikonsumsi sehari-hari, ini terlihat dari pemenuhan kebutuhan kandungan
gizi makanan yang kurang pada pasien.
5. Keluarga Tn.T memiliki komunikasi yang kurang baik antar anggota
keluarga.

27

BAB II
DIAGNOSIS HOLISTIK
A. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal : (alasan kedatangan, kekhawatiran, harapan, persepsi individu
mengenai penyakitnya)
• Alasan datang :
Luka-luka di kaki, tangan, dan telinga berwarna kemerahan yang gatal dan
nyeri.
• Kekhawatiran :
Luka pasien semakin memburuk dan luka tersebut menyebar keseluruh
badannya.
• Harapan :
Pasien tidak merasakan gatal dan nyeri lagi karena penyakitnya tersebut
• Persepsi penyakit :
Pasien memiliki persepsi bahwa persepsi bahwa bahwa penyakit pasien
dapat disembuhkan jika berobat ke dokter dan menggunakan obat terus
menerus secara teratur. Pandangan pasien pada sisi agama yaitu pasien
percaya apabila memohon kesembuhan kepada Allah SWT dan berusaha
maka penyakit yang diderita pasien dapat disembuhkan.

2. Aspek Klinis : (diagnosis kerja dan diagnosis banding)


• Diagnosis kerja : Impetigo Krustosa
• Dasar diagnosis : Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
• Diagnosis banding : Impetigo bulosa
3. Aspek Risiko Internal: (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah
kesehatan pasien)
Faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien adalah :
• Pasien sering berpakaian terbuka untuk bermain di rumah maupun di luar
rumah
4. Aspek Eksternal : (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah
kesehatan pasien)
• Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit yang diderita pasien

28

• Keluarga pasien jarang membersihkan bagian tubuh yang kotor setelah
bermain dirumah maupun dalam rumah
• Kebiasaan memunda pengobatan ke dokter dengan mengobati penyakit
sendiri yaitu membeli obat di toko obat

5. Aspek Fungsional: (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari)


• Menurut International Classification Primary Care (ICPC), pasien
mempunyai aspek fungsional pasien mampu melakukan kegiatan sehari-
hari seperti sebelum sakit. Dapat disimpulkan derajat fungsional pasien
menurut ICPC saat ini adalah derajat 1, dikarenakan pasien masih dapat
melakukan aktivitas sehari-harinya tanpa bantuan orang lain.

29

30

II. Rencana Pelaksanaan (sesuai dengan kelima aspek diatas)
Tabel 7. Rencana Pelaksanaan

Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Follow Up


Aspek Personal • Alasan datang : • Menjelaskan kepada keluarga Pasien dan Saat pasien • Keluarga Pasien memahami
pasien bahwa penyakit yang Keluarga berobat ke mengenai bahwa penyakit
Luka-luka di kaki,
pasien alami saat ini adalah pasien Puskesmas yang dialaminya yaitu
tangan, dan telinga impetigo krustosa yang dan home impetigo krustosa
berkaitan dengan kebiasaan dan visit • Keluarga memahami hal-hal
berwarna kemerahan
gaya hidup pasien. apa saja yang harus dilakukan
yang gatal dan nyeri. • Menjelaskan kepada keluarga untuk mengobati penyakitnya.
• Kekhawatiran : pasien untuk mengikuti saran • Kekhawatiran pasien
dokter mengenai tatalaksana mengenai kesembuhan
Luka pasien semakin selanjutnya. penyakitnya sudah berkurang
memburuk dan luka • Memotivasi keluarga pasien • Pasien berdoa kepada Allah
untuk tetap berdoa kepada Allah SWT untukkesembuhan
tersebut menyebar SWT untuk memohon penyakit.
keseluruh badannya. kesembuhan

• Harapan :
Pasien tidak merasakan
gatal dan nyeri lagi
karena penyakitnya
tersebut
• Persepsi penyakit :
Penyakit pasien dapat
disembuhkan dan
kesembuhan dari Allah

31

Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Follow Up
Aspek Klinis • Pasien An.R 1 tahun • Menjelaskan kepada pasien Pasien dan Saat pasien • Pasien melakukan pengobatan
mengenai penyakit dan sesuai dengan saran dokter
didiagnosis Impetigo Keluarga berobat ke
tatalaksana dari penyakitnya • Keluhan yang dirasakan
Krustosa • Memberi penjelasan mengenai pasien Puskesmas berkurang
faktor resiko apa saja dan cara • Tidak berulangnya keluhan
menghindari berulangnya yang serupa
penyakit

Aspek Risiko • Pasien sering berpakaian • Menjelaskan kepada keluarga Keluarga Saat Home • Keluarga memahami dan
mengenai pentingnya menerapkan menggunakan
Internal terbuka untuk bermain di pasien Visit
menggunakan pakaian tertutup pakaian tertutup saat bermain
rumah dan luar rumah saat bermain untuk menjaga untuk menjaga kesehatan
kesehatan kulit kulit.

Aspek Risiko • Kurangnya pengetahuan • Menjelaskan kepada keluarga Keluarga Saat Home • Keluarga dapat memahami
tentang penyakit pasien tentang penyakit pasien
Eksternal keluarga tentang penyakit pasien Visit
• Menjelaskan pentingnya untuk • Keluarga memahami dan
• Kurannya pengetahuan membersihkan bagian tubuh menerapkan mebersihkan
ibu untuk membersihkan untuk kesehatan kulit bagian tubuh
• Menjelaskan mengenai • Keluarga memahami untuk
tubuh pentingnya tidak menunda berobat dengan baik dan ke
• Kebiasaan memunda pengobatan dan tidak mengobati tempat yang tepat
penyakit sendiri
pengobatan ke dokter
dengan mengobati
penyakit sendiri

32

Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Follow Up
Aspek Fungsional Secara fungsional pasien dapat Pasien diharapkan dapat menjalani Pasien dan Saat di Pasien dapat mencapai kondisi
digolongkan pada tingkat ke 1 pengobatan sesuai dengan yang Keluarga Puskesmas kesehatan yang maksimal,
berdasarkan ICPC yaitu pasien disarankan oleh dokter Pasien dan home mencegah komplikasi dan dapat
masih dapat melakukan aktivitas visit melakukan aktifitas seperti
sehari-harinya tanpa bantuan biasanya.
orang lain.

33

III. Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
Ad fungsionam : ad bonam

34

IV. LAMPIRAN

35

36

Anda mungkin juga menyukai