Anda di halaman 1dari 27

BAB III

DATA UMUM PUSKESMAS SALAMAN 1

A. Keadaan Geografi Dan Lingkungan


1. Keadaan Geografi
a. Luas Wilayah Kerja
Luas wilayah kerja Puskesmas Salaman 1 adalah 38,89 km2
b. Batas-batas wilayah Puskesmas Salaman 1 adalah :
₋ Utara : Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang.
₋ Selatan : Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, dan
Kecamatan Samigaluh, Daerah Istimewa Yogyakarta.
₋ Barat : Wilayah kerja Puskesmas Salaman 2, Kabupaten
Magelang
₋ Timur : Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Gambar 2. Peta Kecaatan Salaman, Kabupaten Magelang

28
c. Pembagian Wilayah
Jumlah desa wilayah kerja Puskesmas Salaman 1 sebanyak 10 desa
dengan 65 dusun, yang semuanya merupakan desa swasembada. Desa
di wilayah kerja Puskesmas Salaman 1 antara lain:
1) Ngargoretno 6) Sidomulyo
2) Paripurno 7) Kebonrejo
3) Kalirejo 8) Salaman
4) Menoreh 9) Kalisalak
5) Ngadirejo 10) Banjarharjo
d. Kondisi wilayah terdiri dari :
Kondisi wilayah kerja Puskesmas Salaman 1 terdiri dari :
1) Daerah dataran 60% : Meliputi 5 desa
2) Daerah pegunungan 30% : Meliputi 3 desa
3) Daerah bergelombang 10% : Meliputi 2 desa.

Kondisi Wilayah Kerja Puskesmas Salaman

Daerah bergelobang 10%

Daerah pegunungan 30%


Daerah Dataran

Daerah Dataran 60%

0% 20% 40% 60% 80%

Grafik 1. Kondisi wilayah kerja puskesmas Salaman 1

e. Transportasi
1) Jarak puskesmas - RSU Tidar : 15 km
2) Jarak puskesmas - Kantor Dinas Kabupaten : 10 km
3) Jarak puskesmas - RSU Muntilan : 20 km
4) Jarak puskesmas - desa terjauh : 10 km

29
Semua desa/balai desa dapat terjangkau dengan kendaraan bermotor
roda dua. Angkutan umum berupa ojek, andong, angkudes, pick-up,
dan bus umum.
2. Profil Puskesmas
a. Situasi Puskesmas
Puskesmas Salaman 1 merupakan Puskesmas Rawat Inap, pertama kali
didirikan sebagai Rumah Sakit Pembantu (RSP), dan semenjak adanya
Puskesmas sekitar tahun 70-an, diberlakukan sebagai puskesmas
dengan rawat inap.
1) Luas tanah : 17.270 m2
2) Luas gedung : 1.600 m2
3) Jumlah tempat tidur : 76 buah tempat tidur
4) Ruang pelayanan yang tersedia :
 Ruang UGD : 1 ruang
 Ruang pendaftaran : 2 ruang
 Ruang radiologi : 1 ruang
 Kamar operasi minor : 1 ruang
 BP umum : 2 ruang
 BP Gigi : 1 ruang
 Ruang poli Penyakit Dalam : 1 ruang
 Ruang poli Kebidanan dan Kandungan : 1 ruang
 Ruang KIA/KB : 4 ruang
 Ruang Laboratorium : 1 ruang
 Ruang Pelayanan Obat : 1 ruang
 Gudang Obat : 1 ruang
 Ruang Dapur : 1 ruang
 Ruang Gizi : 1 ruang

30
b. Sarana Kesehatan
1) Puskesmas pembantu : 4 buah (Ngargoretno,Kalisalak,
Ngadirejo,Kalirejo), dengan jumlah
tenaga medis yang terbatas.
2) Polindes : 1 buah (Ngadirejo)
3) Pos Kesehatan Desa (PKD) : 5 buah (Kalirejo, Sidomulyo,
Paripurno, Kebonrejo, Banjarharjo)
4) Bidan Puskesmas : 15 orang
5) Bidan Desa : 10 orang
6) Posyandu : 72 buah
7) Posyandu Lansia : 50 buah

3. Keadaan Penduduk
a. Jumlah penduduk : 45.480 jiwa
b. Laki-laki : 21.894 jiwa
c. Perempuan : 23.586 jiwa
d. Jumlah rumah tangga : 12.900 KK
e. Kepadatan penduduk : 1.118,07 jiwa/ km2
f. Jumlah pasangan usia subur : 7.855 pasangan

31
Tabel 2. Komposisi Penduduk Per Desa di Wilayah Puskesmas Salaman 1
Tahun 2017
No. Nama Desa Laki-laki Perempuan

1. Ngargoretno 1.558 1.554


2. Paripurno 1.735 1.650

3. Kalirejo 2.446 2.575

4. Menoreh 4.119 3.956

5. Ngadirejo 2.543 2.546

6. Sidomulyo 1.951 1.883

7. Kebonrejo 2.812 2.820

8. Salaman 2.055 2.074

9. Kalisalak 1.960 1.892

10. Banjarharjo 682 681

Total 21.894 23.586

Sumber Data :BPS Kabupaten Magelang

4. Keadaan Sosial Budaya


a. Agama
Penduduk di wilayah kerja puskesmas Salaman 1 mayoritas adalah
pemeluk agama Islam. Data lebih rinci dapat dilihat dari tabel
dibawah ini.
Tabel 3. Data Pemeluk Agama di Wilayah Kerja Puskesmas
Salaman 1
Agama Jumlah Persentase
Islam 42.547 99,31 %
Kristen Protestan 1484 0,37 %
Katolik 1449 0,31 %
Budha 0 0%
Hindu 0 0%
Total 45.480 100 %

32
b. Sarana Peribadatan
Berdasarkan data statistik Kecamatan Salaman tahun 2013 dirinci
menurut desa terdapat 246 rumah peribadatan di wilayah kerja
Puskesmas Salaman 1, meliputi 102 masjid, 142 langgar/surau dan 2
gereja.

c. Tingkat Pendidikan
Tabel 4. Data Tingkat Pendidikan di Wilayah Kerja
Puskesmas Salaman 1
Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase
Tidak/belum pernah sekolah 3.940 8,24 %
Tidak/belum tamat SD 6.242 13,68 %
Tamat SD/sederajat 21.476 46,17%
Tamat SLTP/sederajat 7.581 17,11 %
Tamat SLTA/sederajat 5.781 13,77%
Tamat akademi/PT 460 1,00 %
Total 45.480 100 %

Tingkat pendidikan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Salaman


1 didominasi oleh penduduk yang tamat SD/ sederajat, dan
penduduk yang tamat akademi/ PT berjumlah paling sedikit.
d. Sarana pendidikan :
 TK : 25
 SD / MI : 29
 SLTP / Mts : 10
 SLTA / MA :5

33
5. Sosial Ekonomi
Tabel 5. Data Mata Pencaharian Penduduk di Wilayah Kerja
Puskesmas Salaman 1 (10 tahun ke atas)

Mata Pencaharian Jumlah Persentase


Buruh tani 5.321 22,85 %
Tani 8.906 30,41 %
Buruh 4.786 6,60 %
PNS / ABRI 1.273 3,00 %
Sopir angkutan 1.332 4,34 %
Pedagang 3.268 11,16 %
Pensiunan PNS /ABRI 867 2,96 %
Pengusaha 1.680 5,73 %
Lain-lain 3.847 13,13 %
Total 33.014 100 %

Dapat dilihat dari data mata pencaharian penduduk, total penduduk


yang memiliki pencaharian adalah 33.014 dari jumlah penduduk 45.480.
Berdasarkan data diatas disimpulkan terdapat 8.949 penduduk tidak
memiliki mata pencaharian. Dapat dilihat mata pencaharian penduduk
tertinggi adalah di bidang pertanian dan yang terendah adalah pensiunan
PNS/ABRI.

B. Visi, Misi, Filosofi Puskesmas Salaman 1


1. Visi Puskesmas Salaman 1
Visi merupakan gambaran yang ingin dicapai di masa depan oleh
segenap komponen masyarakat, melalui pembangunan kesehatan, visi
puskesmas Salaman 1 adalah “Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan
yang bermutu, terjangkau dan dipercaya sehingga terwujud
masyarakat Salaman Sehat”.
Melalui visi ini diharapkan masyarakat kecamatan Salaman telah
mencapai tingkat kesehatan tertentu yang ditandai oleh penduduknya yang
hidup dalam lingkungan yang sehat, mempraktekkan perilaku hidup bersih
dan sehat, baik jasmani, rohani, maupun sosial, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata, serta mempunyai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

34
2. Misi Puskesmas Salaman 1
a. Meningkatkan mutu pelayanan
b. Menjalin kemitraan dengan pelanggan dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan
c. Meningkatkan mutu dan profesionalisme SDM
d. Meningkatkan kesejahteraan karyawan
e. Meningkatkan kebersihan dan keindahan lingkungan Puskesmas
f. Memelihara agar orang tetap sehat dengan membentuk lingkungan yang
sehat, dengan mengikutkan peran serta masyarakat dan mendorong
kemandirian untuk hidup sehat
g. Memberikan pelayanan rawat inap yang berkualitas pada masyarakat
setaraf dengan Rumah Sakit tipe D.
3. Filosofi Puskesmas Salaman 1
a. Memperlakukan pelanggan sebagaimana diri kita ingin diperlakukan
b. Mencegah lebih baik dari pada mengobati
c. Kepuasan pelanggan adalah prioritas kami
4. Dimensi Mutu Puskesmas Salaman 1
a. Cepat, tepat dan akurat
b. Efektif dan efisien
c. Disiplin dan setia kawan
d. Jujur dan transparan
e. Biaya terjangkau
f. Bersih, indah, aman dan nyaman
g. Ramah tamah dan peduli
5. Definisi Mutu Puskesmas Salaman 1
Pelayanan kesehatan yang cepat, tepat dan akurat, efektif dan efisien
dengan biaya terjangkau, dalam lingkungan kerja yang bersih, indah, aman
dan nyaman yang dilandasi dengan sikap karyawan yang jujur, disiplin dan
setia kawan dengan memberikan pelayanan sesuai dengan prosedur dan
standar, sehingga memberikan hasil yang memuaskan.

35
C. Struktur Organisasi

Kepala Puskesmas

dr. Hery Sumantyo, MPH

Kepala Sub Bagian TU


Sri Wigati, SE

Keuangan
Dr. HerySumantyo,
Kelompok MPH
Jabatan Fungsional Titik Kadarsih, S.Sos, Santosa

Unit Pelayanan Kesehatan Unit Penggerak Pembangunan Unit Pemberdayaan Masyarakat


Kesehatan dan Keluarga
Rawat Jalan  Sanitarian : Woro W, ST  PromKes : Suratmi. S.Sos
 Poli Umum : dr. Satoto  P2M : Andang B, A.Md.Kep  Jamkesmas : Tri Setyowati Elnur,SE
 UGD : dr. Siti Aimatus  UKS : drg. Saptaya  KesehatanKel : Kasiyem, Eni Pujiati, A.MdKeb
 Spesialis :-  Perkesmas : Sri Kustinah, S.Kep  PeningkatanGizi : Wahyu Sri Lestari, A.Md
 Poli Gigi : drg. Saptaya
 KIA/KB : dr..Riyono
Rawat Inap
 Rawat inap : dr. Fitri Indriani
 Dapur/Gizi : Wahyu Sri L, A.Md
Puskesmas Pembantu
Penunjang
 Laboratorium : Sarkoyir, Retno, A.Md,  Kalisalak : Himatul Khoiriyah, S.kep.Ns
Sutina Daniyati  Kali rejo : Jamiatul B, S.kep.Ns
 Rontgen : Heri Wibowo,A.Md  Ngargoretno : Andang B, A.MdKep
 Ngadirejo : Sri Kustinah, S.Kep

36
Peta Jabatan Puskesmas Salaman 1
Kepala Puskesmas

1 dr. Hery Sumantyo, MPH

Administrasi Kesehatan
Dokter Spesialis Apoteker KaSubBag TU
1 1. Endaryanti S.Farm.Apt 1 1. Sri Wigati, SE
Penyakit Dalam
Pengadministrasi
AsistenApoteker 1 1. Umum
Ahmad Humam
Anak Perawat PelaksanaKeperawat
2 1. KhusnitaHerawati
1. Andang B, A.Md.Kep an
2. B Febriana E, A.Md.Kep 2. Siti Farida Pengadministrasi
tiKoiriyah
Bedah 3. Dwi Daryanti 4 Pelayanan Umum
4. Emsi Setyati, A.Md.Kep 3. Sri Susilowati
1. Gressi Tri
5. HimatulKh, S.Kep.Ns dari Sri L
6. Jamiatul B, S.Kep PerekamMedis Cahyani
Obsgyn 7. Magdalena, A.Md.Kep 5
1 1. Han Wicaksono, A.Md
8. Minuk T B A, A.Md.Kep 2. Luki Ariyani
9. Nunik D, A.Md.Kep PelaksanaGizi
10. Nurul F, A.Md.Kep
20 11. Putri M. ,A.Md.Kep 3. Nurul Makrifah
12. R. Suci H. ,A.Md.Kep BidanDesa Verifikator
Dokter Umum 13. Siti Aminah PelaksanaKebidanan
1. dr. Siamsasi Roharni
4.Keuangan
Nurzimah
14. Sri Kustinah, S.Kep 1. Titik Kadarsih,
2. dr. Fitri Indriani 15. Surini, A.Md.Kep
Ngargoretno 2
S.Sos
5 3. dr. Riyono 16. Tugi Harini 1 UswatunKhasanah 5. SitiAminah
4. dr. Siti Aimmatus S. 17. Priyo Sulistyono, S.Kep PelaksanaRadiografi 2. Santosa
5. dr. M. Satoto 18. Slamet Suryono Paripurno 1 1. Joko Sujono
19. Esah Fitriana, A.MdKep Pengadministrasi
20. Dian Apriliani 1 HimatulKhoiriyah
PenataBoga Kepegawaian
Kalirejo 1 1. Tri Setyowati E.
Dokter Gigi 1 Erma N, A.Md.Keb S.E
Pengadministrasi
1 1. drg. Saptaya Peny. Kes. Menoreh
Masyarakat Perlengkapan
1 1. Suratmi, S.Sos 1 WijiPangesti

Ngadirejo PetugasKebersihan
Bidan Puskesmas Sanitarian 1 Dewi Eta Sari,
PranataLabkes 2 1. Rudi Prindarto
1. Woro Wiharyati, ST A.Md.Keb 2. Solikin
1. Kasiyem, A.Md.Keb 1 Sidomulyo 1. SutinaDariyati
2. Eny Pujiati, A.Md 2. 3
3. 1 Siti Munifah Pramu Kantor
3. Emmy R, A.Md.Keb
4. Endang W, A.Md.Keb 2. Retno S., A.Md
8 Nutrisionis Kebonrejo
5. Tutik Andriyani
6. Triomy L, A.Md.Keb 1 Puji Astuti T 3. Sarkoyir Penjaga Kantor
7. Ratri Adiningsih Radiografer
8. Retno Sekarsari
2 1. Wahyu Sri L., A.Md Salaman 1. Maryanto
1 Indah Listai, A.MdKeb 1 1. HeriWibowo, 4 2. Muh. Tasor
A.Md 3. Prihanto
Perawat Gigi Kalisalak 4. Waluyo
1. Kamidjo, SKM 1 Rekno Sri Hastuti
Fisiotherapis 2 2. Titik Isyati Teknisi Elektromedis 37Pengemudi
Banjarharjo 1 1. Imam Turmudi 1 1. MochTholib
1 Nur Latifah
D. Data Sumber Daya Puskesmas
1. Man (Ketenagakerjaan)
Tabel 6. Tenaga Kerja di Puskesmas Salaman 1
No Kategori Tenaga Jumlah
1. Kepala Puskesmas 1
2. Kasubag TU 1
3. Dokter Spesialis Dalam/Anak/Obsgyn -/-/-
4. Dokter umum 4
5. Dokter gigi 1
6. Bidan desa PNS / PTT 7/ 3
7. Bidan Puskesmas PNS/ Bidan PONED PNS/THL 3/9/3
8. Perawat PNS / THL 19
9. Pelaksana Keperawatan 10
10. Perawat Gigi 2
11. Administrasi Kesehatan 10
12. Promosi Kesehatan -
13. Perekam Medis 1
14. Nutrisionis 2
15. Sanitarian 2
16. Pranata Labkes 3
17. Apoteker / Ass. Apoteker 1/2
18. Radiografi / Pelaksana 1/1
19. Teknisi Elektromedis 1
20. Pengadministrasian Umum 1
21. Pengadministrasi Pelayanan Umum (Obat/loket) PNS/THL 5
22. Verifikator Keuangan 2
23. Pengadministrasi Kepegawaian 1
24. Pengadministrasi Perlengkapan -
25. Petugas Kebersihan PNS/THL 2/4
26. Penjaga Kantor (PNS / THL) 4/1
27. Pengemudi (PNS / THL) 1/1
28. Tenaga Dapur THL 6
29. Tukang Kebun PNS/ THL 2/6
30. Petugas Cuci THL 1
TOTAL 124

38
Dari tabel di atas terlihat bahwa pekerja terbanyak di Puskesmas Salaman
1 adalah perawat kesehatan.

Deskripsi Kerja Ketenagakerjaan


a. Dokter/Kepala Puskesmas
Tugas pokok : Mengusahakan agar fungsi puskesmas terselenggara
dengan baik.
Fungsi :
1) Sebagai manager:
 Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di Puskesmas.
 Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
secara vertikal dan horizontal.
 Menerima konsultasi dari semua kegiatan di Puskesmas.
2) Sebagai seorang dokter:
 Melakukan pemeriksaan dan pengobatan penderita
 Merujuk kasus yang tidak bisa diatasi
 Melakukan penyuluhan kesehatan kepada penderita dan
masyarakat
b. Dokter Umum
Tugas pokok : Mengusahakan agar pelayanan pengobatan di wilayah
kerja Puskesmas dapat berjalan dengan baik.
Fungsi :
1) Mengawasi pelaksanaan pelayanan obat di Puskesmas.
2) Memberikan pelayanan pengobatan di wilayah kerja Puskesmas baik
di Puskesmas, Pustu atau Pusling.
3) Memberikan bimbingan, edukasi dan motivasi kepada penderita dan
masyarakat.
4) Membantu membina kerjasama lintas sektoral dalam pengembangan
peran masyarakat.
5) Melakukan pencatatan dan pelaporan.
c. Dokter Gigi
Tugas Pokok : Mengusahakan agar pelayanan kesehatan gigi dan mulut
di wilayah kerja Puskesmas agar dapat berjalan dengan baik.

39
Fungsi :
1) Mengawasi pelaksanaan kesehatan gigi di Puskesmas.
2) Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di dalam wilayah
kerja Puskesmas secara teratur.
3) Supervisi dan bimbingan teknis pada program gigi di Puskesmas.
4) Memberikan penyuluhan kesehatan gigi pada penderita dan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.
5) Membantu dan membina kerjasama lintas sektoral dalam
pengembangan peran serta masyarakat.
6) Memberikan penyuluhan kesehatan.
7) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.
d. Perawat Gigi
Tugas Pokok : Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi di puskesmas.
Fungsi:
1) Membantu dokter gigi dalam pelayanan kesehatan di puskesmas.
2) Memeriksa, menambal, membersihkan karang gigi dan mengobati
gigi yang sakit.
3) Merujuk kasus yang perlu ditindak lanjuti dari seorang dokter gigi.
4) Melaksanakan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dan UKGS (Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah).
5) Melaksanakan kunjungan kesehatan gigi.
e. Tata Usaha
Tugas pokok :
1) Menghimpun dan menyusun semua laporan kegiatan Puskesmas.
2) Menghimpun, mengatur dan menyimpan semua surat masuk.
Fungsi :
1) Mengumpulkan, membuat surat yang masuk/keluar yang didisposisi.
2) Mengumpulkan laporan berkala setiap tugas Puskesmas.
3) Penyiapan dan pengaturan tata usaha kepegawaian Puskesmas.
4) Melakukan laporan berkala ketatausahaan.
f. Petugas Puskesmas

40
Tugas Pokok : Melaksanakan dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan
Perkesmas di wilayah kerja Puskesmas agar berjalan dengan baik.
Fungsi :
1) Melaksanakan kegiatan Perkesmas baik di dalam maupun luar
gedung.
2) Menyiapkan blanko-blanko dan pencatatan untuk kegiatan
Puskesmas.
3) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.
4) Memantau masyarakat/kasus-kasus rawan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas.
5) Melakukan pendataan sasaran secara periodik.
g. Petugas Pengobatan
Tugas pokok :
1) Melaksanakan pengobatan rawat jalan di wilayah Puskesmas.
2) Memeriksa dan mengobati penyakit menular secara pasif atas
delegasi dari dokter.
3) Melaksanakan penyuluhan kesehatan.
4) Melakukan rujukan kasus bila tidak mampu mengatasi.
5) Melakukan pencatatan dan pelaporan.
6) Melakukan kegiatan Puskesmas.
7) Ikut dalam kegiatan Puskesling dan Pustu.
h. Petugas P2M
Tugas pokok : Melaksanakan dan mengkoordinir kegiatan pencegahan
dan pemberantasan penyakit menular di wilayah kerja Puskesmas.
Fungsi :
1) Melaksanakan pengamatan penyakit di wilayah kerja Puskesmas.
2) Melaksanakan tindakan pemberantasan penyakit menular.
3) Melaksanakan penyuluhan kesehatan tentang penyakit menular.
4) Melakukan penyuluhan, pencatatan dan pelaporan.
5) Melakukan pengobatan terhadap penderita penyakit menular atas
delegasi dari dokter.
6) Melakukan kunjungan rumah.

41
7) Ikut dalam kegiatan Puskesling dan kegiatan terpadu lain yang
terkait P2P.
8) Memberikan penyuluhan kesehatan.
9) Melakukan pencatatan dan pelaporan.
i. Petugas KIA
Tugas Pokok : Melaksanakan kegiatan pelayanan KIA di wilayah kerja
Puskesmas agar dapat berjalan dengan baik.
Fungsi :
1) Melaksanakan pemeriksaan secara berkala ibu hamil, ibu menyusui,
bayi, dan anak.
2) Mengatur dan menjaga tempat kerja dengan rapi.
3) Memberikan jelang imunisasi pada bayi dan ibu hamil.
4) Melakukan pembinaan dukun bayi.
5) Melakukan pembinaan kepada bidan desa.
6) Melaksanakan kegiatan Posyandu dan kegiatan terpadu lain yang
terkait dengan KIA.
7) Melakukan penyuluhan kesehatan.
8) Melakukan pencatatan dan pelaporan.
9) Melakukan rujukan kasus bila tidak mampu mengatasi.
j. Petugas Gizi
Tugas pokok : Melaksanakan kegiatan dan mengkoordinir perbaikan
gizi di wilayah kerja Puskesmas.
Fungsi :
1) Melaksanakan pemberian makanan tambahan.
2) Memantau keadaan gizi di masyarakat khususnya kasus-kasus
kurang gizi.
3) Membantu meningkatkan kerja sama lintas sektoral terkait dengan
gizi.
4) Memberikan penyuluhan gizi, melatih kader gizi.
5) Melakukan pencatatan dan pelaporan.
6) Melakukan pembagian vitamin A secara periodik.
7) Melakukan monitoring garam beryodium secara periodik.

42
8) Melakukan pembinaan Posyandu.
9) Melakukan rujukan kasus gizi.
k. Petugas Sanitarian
Tugas pokok : Merubah, mengendalikan atau menghilangkan semua
unsur fisik dan lingkungan yang memberikan pengaruh buruk
terhadap kesehatan masyarakat.
Fungsi :
1) Penyuluhan terhadap masyarakat tentang penggunaan air bersih,
jamban keluarga, rumah sehat, kebersihan lingkungan dan
pekarangan.
2) Membantu masyarakat dalam pembuatan sumur, perlindungan
mata air, penampungan air hujan dan sarana air bersih lainnya.
3) Pengawasan higiene, perusahaan dan tempat – tempat umum.
4) Melakukan pencatatan dan pelaporan.
5) Aktif memperkuat kerjasama lintas sektoral.
6) Ikut serta dalam Puskesling dan kegiatan terpadu yang terkait
dengan H.S.
7) Memberikan penyuluhan kesehatan.
8) Pengawasan, penyehatan perumahan.
9) Pengawasan pembuangan sampah.
10) Pengawasan makanan dan minuman.
11) Pembuatan SPAL (Sistem Pembuangan Air Limbah).
l. Pelayanan Imunisasi
Tugas pokok : Melaksanakan dan mengkoordinir imunisasi di wilayah
kerja Puskesmas.
Fungsi :
1) Melaksanakan kegiatan imunisasi di lapangan dan Puskesmas.
2) Melakukan penyuluhan kepada pasien tentang imunisasi.
3) Melakukan pencatatan dan pelaporan.
4) Menyelenggarakan dan memonitor Cold Chain dari imunisasi.
5) Menyediakan persediaan vaksin secara teratur.

43
6) Melakukan sweeping untuk daerah-daerah yang cakupannya
kurang.
7) Memberikan penyuluhan kesehatan.
m. Petugas Unit Gawat Darurat
Tugas pokok : Melaksanakan kegiatan untuk pelayanan kasus gawat
darurat di Puskesmas.
Fungsi :
1) Menyiapkan ruang gawat darurat dalam keadaan siap untuk
pelayanan.
2) Melakukan pencatatan dan pelaporan.
3) Melakukan rujukan kasus gawat darurat bila tidak mampu ke
Puskesmas yang lebih mampu atau ke Rumah Sakit.
4) Melakukan penanganan kasus gawat darurat sesuai standar dan
prosedur.
n. Petugas Apotek
Tugas pokok : Menerima resep, memeriksa, meracik dan
membungkus dan memberikan obat.
Fungsi :
1) Melaksanakan sebagian kegiatan pengelolaan obat yang meliputi
peresepan, pembungkusan dan pemberian obat pada pasien.
2) Membantu pelaksanaan kegiatan petugas gudang obat.
3) Membantu dalam penyimpanan obat dan administrasi dari obat di
apotek.
4) Membantu distribusi obat ke Puskesling, Pustu, dan PKD.
5) Melakukan pencatatan dan pelaporan obat.
6) Mengatur kebersihan dan kerapihan kamar obat.
o. Petugas Laboratorium
Tugas pokok : Melakukan pelayanan pemeriksaan laboratorium.
Fungsi :
1) Membantu menegakkan diagnosa penyakit.
2) Melaksanakan pemeriksaan spesimen.
3) Membantu rujukan spesimen.

44
4) Ikut membantu kegiatan lain yang berhubungan dengan kegiatan
laboratorium.
5) Memberikan penyuluhan kesehatan.
6) Melakukan pencatatan dan pelaporan.
p. Petugas Pendaftaran
Tugas pokok : Melakukan proses pelayanan di loket pendaftaran pada
semua pengunjung Puskesmas.
Fungsi :
1) Melakukan pelayanan pendaftaran secara berurutan.
2) Memberikan penjelasan kepada pasien tentang proses pendaftaran.
3) Memberikan gambar status/catatan medis untuk setiap pasien.
4) Mencatat semua kunjungan pasien pada buku.
5) Menata kembali dengan rapi status yang sudah dipergunakan hari
tersebut.
6) Melakukan pencatatan dan pelaporan.
q. Petugas Gudang Obat
Tugas Pokok : Mengelola obat-obat yang ada di puskesmas.
Fungsi:
1) Membantu dokter atau kepala puskesmas dalam pengelolaan obat
di puskesmas.
2) Mempersiapkan pengadaan obat di puskesmas.
3) Mengatur penyimpanan obat.
4) Mengatur administrasi obat dan mengatur distribusi obat.
5) Menyediakan obat untuk Puskesling, Pustu, dan Poliklinik
Kesehatan Desa (PKD).
6) Mengatur dan menjaga kerapihan, kebersihan dan pencahayaan
dalam obat.

45
2. Material (Sarana)
a. Sarana Fisik
Gedung puskesmas meliputi;
1) Ruang UGD : 1 ruang
2) Ruang pendaftaran : 2 ruang
3) Ruang radiologi : 1 ruang
4) Kamar operasi minor : 1 ruang
5) BP umum : 2 ruang
6) BP Gigi : 1 ruang
7) Ruang poli Penyakit Dalam : 1 ruang
8) Ruang poli Kebidanan dan Kandungan : 1 ruang
9) Ruang KIA/KB : 4 ruang
10) Ruang Laboratorium : 1 ruang
11) Ruang Pelayanan Obat : 1 ruang
12) Gudang Obat : 1 ruang
13)
14) Ruang Dapur : 1 ruang
15) Ruang Gizi : 1 ruang
b. Sarana penunjang medis
1) Dental unit dan dental chair : dalam keadaan lengkap
2) Perlengkapan medik umum :
 KIA-set dan KB
 Poliklinik-set
 IUD-set
 Peralatan surgical
 Perlengkapan laboratorium
 Alat UGD obstetri dan neonatal
 Radiologi
 EKG
c. Sarana obat
1) Obat yang tersedia dalam jumlah cukup, jenis terbatas, dan dalam
keadaan baik.

46
2) Obat-obatan berasal dari obat DAU Kabupaten, DAU Propinsi,
Askes.
3) Disamping itu ada dana obat dari APBD Kabupaten untuk suplemen.
d. Sarana penunjang
1) Mobil ambulans : 1 buah
2) Mobil Pusling : 1 buah
3) Sepeda motor : 5 buah
4) Lemari es dan freezer : 5 buah
5) Alat komunikasi radio medis, telepon, komputer dan alat-alat
penyuluhan.
e. Sarana Pelayanan Puskesmas
Enam program Kesehatan Dasar Puskesmas (Upaya Kesehatan Wajib)
Salaman 1, yaitu :
1) KIA dan KB
2) Gizi
3) Kesehatan Lingkungan
4) P2M
5) Promosi Kesehatan
6) Pengobatan
Tiga Program Kesehatan Pengembangan Puskesmas Salaman 1, yaitu:
1) Perawatan Kesehatan Masyarakat.
2) Usaha Kesehatan Sekolah
3) Kesehatan Jiwa
3. Money (Sumber dan Penggunaan Dana)
Sumber pendanaan Puskesmas Salaman 1 berasal dari :
a. Pendapatan Puskesmas
 Retribusi dan Biaya Pelayanan/ Tindakan Medis
 Lain-lain : parkir
b. Penerimaan
Dana puskesmas diperoleh dari :
 Dana dari APBD Kabupaten untuk operasional meliputi gaji,
sarana dan prasarana aparatur serta sarana dan prasarana publik

47
 Dana dari APBD Kabupaten melalui Dinas Kesehatan untuk
pemeliharaan kendaraan roda dua dan roda empat
 Dana dari BPJS Kesehatan
 Bantuan Operasional Kesehatan
Merupakan bantuan pemerintah kepada pemerintah daerah dalam
melaksanakan SPM Bidang Kesehatan untuk pencapaian MDG’s
tahun 2015 melalui peningkatan kinerja Puskesmas dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan
preventif.

4. Method (P1P2P3)
Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang berkerja secara
sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien
(KepMenkes RI No.128/MENKES/SK/2004).
Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh puskesmas
membentuk fungsi-fungsi manajemen. Ada tiga fungsi manajemen
puskesmas yang dikenal yakni P1, P2, dan P3.
5. Machine (Alat Kesehatan)
Alat kesehatan standar puskesmas untuk pemeriksaan dasar.

E. Proses (Manajemen Di Puskesmas)


Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan pemerintah. Puskesmas
memiliki wilayah kerja dan berhubungan langsung dengan dengan keluarga di
rumah-rumah mereka. Dalam mencapai tujuan puskesmas yang berdaya guna
dibutuhkan suatu proses (manajemen) yang baik dari puskesmas tersebut.
Manajemen adalah ketrampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dengan menggerakkan orang lain dan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sejalan dengan pengertian manajemen
yang dirumuskan, maka akan dilakukan kegiatan pokok puskesmas hingga
didapatkan fungsi manajemen yang lebih mengandung pengertian tentang
perencanaan (P1), pergerakan pelaksanaan (P2), pengawasan, pengendalian dan
penilaian (P3).

48
1. Perencanaan (P1)
a. Tahap Persiapan
Kepala puskesmas membentuk tim yang terdiri dari ketua, sekretaris
dan penanggungg jawab masing-masing unit. Bahan perencanaan
mengacu pada buku Pedoman Perencanaan tingkat Puskesmas.
Kepala Puskesmas memberikan bahan perencanaan kepada
masing-masing penanggungjawab dan menjelaskan mengenai
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP), kemudian mengadakan
pengkajian bahan perencanaan tersebut untuk menentukan tujuan dan
sasaran kegiatan.
b. Tahap Analisis Situasi
Tim Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) mengumpulkan data umum
dan data pencapaian target. Data umum diantaranya adalah data
kependudukan dan data wilayah yang diperoleh dari kantor kelurahan
dan kecamatan. Data sekolah diperoleh dari kantor pendidikan nasional
kecamatan. Sedangkan data pencapaian target diperoleh dari data
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas.
Tiap unit mengumpulkan data hasil pencapaian kegiatan selama
satu tahun kemudian diolah dan ditampilkan dalam bentuk grafik, tabel
dan peta. Data tersebut dianalisa dan dengan membandingkan dengan
target yang mengacu pada SPM sebelumnya. Hasil analisa digunakan
untuk laporan kegiatan tahunan dan acuan langkah berikutnya.
c. Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
Masing-masing tim mengajukan rencana usulan kegiatan (RUK)
dengan mempertimbangkan faktor-faktor pendukung dan penghambat
untuk menghasilkan hasil yang seoptimal mungkin. Prioritas masalah
ditentukan oleh kepala Puskesmas beserta tim. Setelah prioritas
ditentukan maka dipikirkan pemecahan masalah yang paling realistis
dan logis. Alternatif pemecahan masalah harus memperhatikan biaya,
sarana, tenaga, waktu serta teknologi yang ada.

49
d. Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) disusun untuk setahun yang akan
datang oleh pemimpin Puskesmas beserta tim dilaksanakan setelah
dilakukan stratifikasi.
RPK disusun berdasarkan priotitas masalah dan dirangkum dalam
dokumen perencanaan. RPK disusun dengan memperhitungkan dana
yang dimiliki dan dana yang didapatkan. Berdasarkan hasil kunjungan
kami ke Puskesmas Salaman 1, kami belum melakukan pengamatan
pada dokumen perencanaan Puskesmas yang seharusnya berisi :
Persiapan, Analisis Situasi, Rencana Usulan Kegiatan (RUK), Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK).
2. Penggerakan, Pelaksanaan dan Pengendalian (P2)
a. Pengorganisasian
Puskesmas sebagai organisasi fungsional dalam menjalankan fungsinya
telah mempunyai struktur organisasi yang sesuai dengan fungsi
Puskesmas dan uraian yang jelas mengenai target, wewenang dan
tanggung jawab masing-masing staf, yang ditentukan pada lokakarya
mini tahunan.
Masing-masing staf mempunyai uraian yang jelas mengenai target,
wewenang dan tanggung jawab yang ditentukan pada Lokakarya Mini
Tahunan. Karena Puskesmas Salaman 1 merupakan Puskesmas rawat
inap maka pembagian tugas agak berbeda dengan Puskesmas yang lain.
Tenaga Puskesmas dibagi menjadi 3 kelompok tugas yaitu:
1) Murni bertugas di lapangan
2) Murni bertugas di rawat inap
3) Campuran (bertugas di lapangan dan rawat inap)
Untuk petugas rawat inap, jadwal kerja dibagi dalam 4 shift yaitu
pagi, sore, malam dan libur.
b. Kepemimpinan dan Pengisian Staf
Pemimpin Puskesmas Salaman 1 berfungsi sebagai manajer, konsultan
medis, dan penggerak masyarakat. Sebagai manajer pimpinan

50
mendelegasikan tugas-tugas kepada staf sesuai kemampuannya.
Pengisian staf dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga tiap unit,
kemudian diinventarisasikan sesuai dengan jenis tenaga yang
dibutuhkan. Setiap staf yang mengalami kesulitan dapat berhubungan
langsung dengan kepala Puskesmas.
c. Kerjasama Lintas Program
Penggalangan kerja sama lintas program dilaksanakan dalam bentuk
Lokakarya Mini Tahunan. Pada lokakarya ini dibahas pembagian tugas
masing-masing staf berupa:
1) Tugas Pokok merupakan tugas pelayanan dan pembinaan
kesehatan masyarakat, yaitu tugas yang berhubungan dengan
fungsi Puskesmas dan berhubungan dengan pelayanan dan
pembinaan kesehatan masyarakat di Puskesmas yang dilaksanakan
dalam bentuk kegiatan pokok.
2) Tugas integrasi merupakan tugas pengembangan peran serta
masyarakat, yaitu tugas yang dibebankan kepada seseorang yang
berkaitan dengan pengembangan dan pembinaan peran serta
masyarakat.
3) Tugas tambahan merupakan tugas yang dibebankan kepada setiap
petugas berdasarkan kesepakatan bersama serta atas perintah
pimpinan.
Masing-masing petugas sesuai tugas pokok, integrasi dan tambahan
dibuatkan uraian tugas dan uraian kegiatan. Untuk memudahkan
pelaksanaan tugas dibuatkan prosedur kerja yang merupakan rangkaian
kerja yang berkaitan satu sama lain. Selain itu juga dibuatkan protap-
protap baik medis teknis maupun teknis administratif.
Lokakarya Mini Tahunan kemudian dilanjutkan dengan rapat kerja
bulanan, yang membahas pencapaian kegiatan tiap bulan, masalah-
masalah yang dihadapi serta rencana kegiatan pada bulan berikutnya.
Pada rapat ini juga dibahas mengenai masalah individu berkaitan
dengan motivasi kerja. Yang paling penting dari Lokakarya Mini

51
tahunan ini adalah keluarannya, yaitu mengenai pembagian tugas dan
masukan program.
d. Kerjasama Lintas Sektoral
Puskesmas menjalin kerjasama lintas sektoral yang terkait dengan
kesehatan dan mempunyai persamaan sasaran untuk merumuskan dan
menetapkan tujuan-tujuan kegiatan kerjasama. Kerjasama ini dilakukan
dalam bentuk rapat koordinasi kecamatan (konferensi desa) yang
dilakukan setiap tiga bulan sekali. Dalam pertemuan tersebut dibahas
program-program sektoral yang mempunyai kesamaan sasaran dengan
program kesehatan, contoh kesehatan ibu dan anak. Bentuk hasil
pertemuan tersebut dapat berupa informasi yang akan ditindaklanjuti
oleh Puskesmas sendiri ataupun dalam bentuk kesepakatan dan
pembentukan tim. Puskesmas yang menjalin kerjasama dengan
Puskesmas Salaman 1 yakni Puskesmas disekitar Kawedanan Salaman
yakni : Puskesmas Salaman 1I, Puskesmas Kajoran I, Puskesmas
Kajoran II, Puskesmas Borobudur, Puskesmas Tempuran.
e. Kerjasama Lintas Wilayah
Puskesmas menjalin kerjasama lintas wilayah dengan Puskesmas lain
terkait dengan masalah kesehatan yang menuntut adanya kerja sama
dan kesamaan dalam tujuan yang ingin dicapai.
f. Pembimbingan
Pembimbingan oleh kepala puskesmas dilakukan dalam bentuk
penyampaian informasi kebijakan terbaru kepada para staf dan
konsultasi jika staf menemui masalah dalam pelaksanaannya. Kepala
puskesmas berusaha mencarikan jalan keluar, selain itu juga
memberikan pembinaan dalam segi administrasi dan teknis serta peran
serta masyarakat. Para staf dapat memperoleh peningkatan pengetahuan
atau wacana dari kepustakaan yang dimiliki puskesmas.
3. Pengawasan, Penilaian dan Pertanggungjawaban (P3)
Proses memperoleh kepastian, kesesuaian penyelenggaraan, dan
pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan undang- undang yang
berlaku. Pengawasan terdiri atas pengawasan internal dari atasan langsung

52
(Kepala Puskesmas) terhadap seluruh staf dan pengawasan eksternal yang
dilakukan sebagian masyarakat dan dinas kesehatan terhadap kegiatan
yang dilaksanakan Puskesmas, dengan ruang lingkup administratif,
keuangan, teknis pelayanan yang dilakukan di Puskesmas Salaman 1.
Penilaian dilakukan pada akhir tahun meliputi penilaian terhadap
penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai, dibandingkan dengan
rencana tahunan dan standar pelayanan. Untuk program KIA dan
imunisasi, penilaian hasil kegiatan adalah dengan sistem Kewaspadaan
Dini (SKD) yaitu pemantauan adanya kenaikan kasus.
Pertanggung-jawaban dilakukan melalui laporan pertanggung-
jawaban tahunan yang berisi tentang pelaksanaan kegiatan, perolehan
sumber dana (keuangan), dan penggunaan sumber daya. Laporan per-
tanggungjawaban dibuat oleh Kepala Puskesmas pada setiap akhir tahun
anggaran yang mencakup didalamnya pelaksanaan kegiatan serta
perolehan dan penggunaan berbagai sumber daya termasuk keuangan,
disampaikan kepada dinas kesehatan kabupaten/ kota serta pihak- pihak
terkait lainnya, termasuk masyarakat.

53
F. Data 20 Besar Penyakit Terbesar di Puskesmas Salaman 1

Tabel 7. Data 20 Besar Penyakit di Puskesmas Salaman 1 Kabupaten


Magelang, Bulan Januari–April 2017 (Diagnosis Berdasarkan ICD-X)

Jumlah
No Diagnosis penyakit Persentase
kunjungan
1. Infeksi saluran pernapasan akut 613 20,81 %
2. Dispepsia 492 16,23 %
3. Myalgia 231 7,62 %
4. Hipertensi Esensial 200 6,59 %
5. Dermatitis Eksfoliata 193 6,36 %
6. Gastritis ulseratif akut dengan perdarahan 163 5,37 %
7. Kehamilan dengan riwayat ANC kurang 141 4,65 %
8. Unspesified Fever 135 4,45 %
9. Karies Dental 114 3,76 %
10. Konjungtivitis 96 3,16 %
11. Amebiasis Intestinal Kronis 93 3,06 %
12. Morbiditas dengan penyebab tidak diketahui 86 2,83 %
13. Rheumatisme 77 2,54 %
14. Asma 72 2,37 %
15. Migrain 71 2,34 %
16. Demam Tifoid 59 1,94 %
17. Luka akibat KLL 55 1,81 %
18. Suspek Glaukoma 51 1,68 %
19. Nasofaringitis akut 48 1,58 %
20. Penyakit Jantung Kongestif 41 1,35 %
Total 3031 100%
Sumber: SIMPUS Puskesmas Salaman 1 2017

Berdasarkan data di atas, infeksi akut pada saluran napas bagian atas
mempunyai frekuensi tertinggi sebesar 613 penderita (20,81%) dari 3031
total pasien.

54

Anda mungkin juga menyukai