X IPA 4
Anggota Kelompok :
Adzholla Hadzna Sungkar (01)
Afifah Dwi Wulandari (02)
Amira Ridha Zhafira (04)
Farrel Yussar Rashif (12)
Febriani Amalina Shalihah (13)
Tri Aswila Latifah (33)
1
LEMBAR PENGESAHAN
PENYUSUN :
Adzholla Hadzna Sungkar (01)
Afifah Dwi Wulandari (02)
Amira Ridha Zhafira (04)
Farrel Yussar Rashif (12)
Febriani Amalina Shalihah (13)
Tri Aswila Latifah (33)
2
KATA PENGANTAR
Karya tulis ini adalah salah satu syarat ketuntasan mata pelajaran
Matematika Peminatan.
Akhir kata semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan penulis pada khususnya, kami menyadari bahwa
dalam pembuatan karya tulis ini masih jauh dari sempurna maka dari itu
kami memohon maaf. Oleh karena itu, kami menerima saran dan kritik
yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir
kata kami sampaikan terimakasih.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan…………………………………………………..…2
Kata Pengantar………………………………………………………….3
Daftar Isi………………………………………………………………...4
Bab I - Pendahuluan
A. Latar Belakang……………………………………….…………..5
B. Masalah…………………………………………………………..5
C. Rumusan Masalah……………………………………………….5
D. Metodologi……………………………………………………….5
Bab II – Pembahasan
A. Pengertian Bunga……………………………………………........6
B. Pengertian Bunga Majemuk………………………………….......6
C. Perbedaan Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk………………...6
D. Contoh Bunga Majemuk……………………………………........7
E. Pengertian Pertumbuhan Penduduk Eksponensial……………..8
F. Penerapan Fungsi Eksponen dalam Pertumbuhan Penduduk….8
G. Contoh Pertumbuhan Penduduk…………………………………9
Daftar Pustaka……………………………………………………….10
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penulis ingin mengetahui penerapan fungsi eksponen dalam kehidupan sehari-hari
utamanya dalam perbankan dan pertumbuhan penduduk.
Model bunga pada Bank Konvensional kalau dihubungkan dengan matematika
ekonomi ternyata ada hubungannya, karena pada umumnya bank-bank yang ada di
Indonesia banyak yang menggunakan model perhitungan dengan model bunga
majemuk yang digunakan untuk menghitung besarnya pengembalian kredit di masa
datang beserta tingkat bunganya.
Model bunga majemuk sudah tidak asing di dalam bank konvensional, bahkan ada
model lain yang dipergunakan untuk perhitungan pinjam-meminjam, contohnya jika kita
meminjam pada rentenir apabila kita terlambat mengembalikannya, bunga itu akan
bertambah setiap harinya.
B. Masalah
Penerapan fungsi eksponensial dalam kehidupan sehari-hari.
C. Rumusan Masalah
Bagaimana contoh penerapan fungsi eksponensial dalam perbankan?
Bagaimana contoh penerapan fungsi eksponensial dalam pertumbuhan penduduk?
D. Metodologi
Metodologi dalam penyusunan tesis ini adalah:
1. Penentuan materi
2. Pengumpulan data
3. Merangkum
4. Penulisan dalam artikel
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bunga
Contoh 1 :
Tuti meminjam uang kepada Bank sebesar Rp 2.000.000,- setelah satu tahun ia mengembalikan
pinjamannya sebesar Rp 2.500.000,- yang terdiri atas Rp 2.000.000,- sebagai pokok pinjaman
dan Rp 500.000,- sebagai bunga/jasa atas pinjaman tersebut.
Contoh 2 :
Susan menabung uang di bank sebesar Rp 1.500.000,- setelah 1 tahun uang Susan menjadi Rp
1.800.000,- yang terdiri atas Rp 1.500.000,- sebagai simpanan dan Rp 300.000 sebagai bunga
atau jasa atas simpanan tersebut.
Dari kedua contoh diatas dapat disimpulkan bahwa bunga adalah jasa dari pinjaman atau
simpanan yang dibayarkan pada akhir suatu jangka waktu yang ditentukan atas persetujuan
bersama.
Jika besarnya bunga dibandingkan dengan jumlah pinjaman atau simpanan dan dinyatakan dalam
bentuk persen, maka nilainya disebut suku bunga dan biasanya dinyatakan dalam P%.
Perhitungan bunga biasanya dinyatakan dalam jangka waktu tertentu; misalnya 1 bulan, 6 bulan,
1 tahun, dan lain-lain.
6
D. Contoh Bunga Majemuk
Modal sebesar Rp 1.000.000,- dibungakan dengan bunga majemuk 10% per semester (6
bulan), tentukan nilai akhir pada tahun kedua!
Diketahui : *n = 2 tahun : 6 bulan
= 24 bulan : 6 bulan
=4
*M = Rp 1.000.000,-
*i = 10%
10
Mn1 = 1.000.000+ 1.000.000 x 100 = 1.000.000 + 100.000
= 1.100.000
10
Mn2 = 1.100.000 + 1.100.000 x 100 = 1.100.000 + 110.000
= 1.210.000
10
Mn3 = 1.210.000 + 1.210.000 x 100 = 1.210.000 + 121.000
= 1.331.000
10
Mn4 = 1.331.000 + 1.331.000 x 100 = 1.331.000 + 133.100
= 1.464.100
Mn = M (1 + i)n
Keterangan :
Mn = Nilai akhir
M = Modal
i = Bunga
n = Periode (waktu)
Mn = M (1+i)n
10
Mn = 1.000.000 (1+100 )4
Mn = 1.000.000 (1+0,1)4
Mn = 1.000.000 (1,1)4
Mn = 1.000.000 (1,4641) = Rp 1.464.100,-
7
E. Pengertian Pertumbuhan Penduduk Eksponensial
8
G. Contoh Pertumbuhan Penduduk
Pada tahun 2010, jumlah penduduk provinsi Banten adalah 4 juta jiwa. Jika
pertumbuhan penduduk di provinsi Banten sekitar 2% per tahun, maka jumlah
penduduk provinsi Bali pada tahun 2014 adalah?
Jawab:
Tahun 2010, y(n=0) = 4 juta
Tahun 2011, y(n=1) = 4 + 2%(4)
= 4 + 0,02(4)
= 4 (1 + 0,02)
Tahun 2012, y(n=2) = 4(1 + 0,02) + 4(1 + 0,02)0,02
= 4(1 + 0,02) + 4 (0,02 + (0,02)2)
= 4 (1 + 2(0,02) + (0,02)2)
= 4 (1 + 0,02)2
Tahun 2013...
Tahun 2014…
yn = a (1 + p)n
Keterangan :
yn : jumlah penduduk pada periode n
a : jumlah awal penduduk
p : persentase pertumbuhan penduduk
n : periode
9
Daftar Pustaka
http://acehmillano.wordpress.com/2013/03/24/bunga-sederhana/
http://hanif40.blogspot.com/2011/10/exponential-growth-pertumbuhan.html
http://www.slideshare.net/natriumz/bmath-w4-fungsi-eksponensial-logaritma
http://www.slideshare.net/arjunaahmadi/bunga-majemuk-27699312
10