No.

Dokumen : KPS-PED-02-01
PT. KARYA PUTRA SUKSES Revisi : 00
Berlaku Efektif : 12 Maret 2018
RISK REGISTER MUTU Halaman : 1 dari 1
Tanggal Review : 12 Maret 2018
Review Selanjutnya : 12 Maret 2019 dan/atau jika ada perubahan / terjadi risiko yang kritikal
Fungsi : Produksi P-1
MONITORING
PENGENDALIAN TAMBAHAN /
ANALISA RISIKO EVALUASI RISIKO (PROGRAM / ACTUAL PLAN) PENILAIAN TINGKAT RISIKO (RESIDUAL)
MITIGASI/TREATMENT
UNTUK TINGKAT RISIKO MODERATE KEATAS

SOP, Kebijakan, NILAI

No PENYEBAB DAMPAK dilakukan sehari-hari
TUJUAN RISIKO RENCANA STATUS TINGKAT TINGKAT
Man, Money, Machine, Material, Dimensi Kinerja, finansial, hukum LIKELYHOOD (L) SEVERITY (S) NILAI TINGKAT PELAKSANA/ LIKELYHOOD (L) SEVERITY (S)
Specific, Measurable, PENGENDALIAN SAAT INI (Substitusi / Eliminasi / (C/P) RISIKO RISIKO
Achievable, Realistic,
PEMILIK RISIKO NAMA PROSES Dimensi Waktu, Kualitas, Method
(YANG SUDAH DILAKUKAN)
RISIKO TINGKAT RISIKO
Terhadap Mitigasi
BATAS WAKTU PENANGGUNG
(Complete / (L X S)
Timely Keamanan Dicari akar masalahnya: Why, why, HARUS BERDAMPAK TERHADAP (L X S) Teknis / Administrasi) yang ditetapkan
JAWAB
Progress)
why, why, why PEMILIK RISIKO
FK PPL OPS PRO FK PPL PJS PRO

1. MELAPORKAN KE ATASAN ATAS

1 PACKING OST 1080
MENGHAMBAT DALAM DALAM PEMAKINGAN KARENA DUS KENDALA TERSEBUT.
BAGIAN PACKING PACKING BOX PROSES PEMACKINGAN DUS YG ADA UKURANYA BERBEDA YANG TIDAK SESAUI KARYAWAN LEBIH 1 2 1 1
SEHINGGA TIDAK SESUAI SEHARUSNYA 80.5 YG DATANG 75 LAMA DALAM MENYUSUN BARANG 2. PROSES 6 LOW 0
DENGAN SCADULE KEDALAM DUS PEMAKINGAN DISESUAIKAN DENGAN
UKURAN YANG ADA,

1. KORDINASI DENGAN BAGIAN LAIN. SKEDULE PRODUKSI

PROSES PACKING TERSENDAT
WAKTU PENGERJAAN MATERIAL TERHAMBAT DARI SEHINGGA WAKTU PENGERJAAN DISARING BERDASARKAN
2 PACKING GST 1061 BAGIAN PACKING PACKING BOX 2. 4 2 2 2 24 MODERATE BAHAN YANG READY DAN MARET 2018 APRIL 2018 PPIC ON PROSES 2 2 1 1 8 LOW
LEBIH LAMBAT BAGIAN LAIN LEBIH LAMBAT, TIDAK SESUAI
DENGAN SCHEDULE MENGERJAKAN TYPE LAIN YANG SUDAH MELIHAT KEMAMPUAN
SIAP PACKING KAPASITAS PRODUKSI

WAKTU PENGERJAAN 1. ALUR PROSES TERHENTI, SEHINGGA

PENGERJAAN POTONG LEBIH LAMBAT, KOMPRESOR TIDAK STABIL, WAKTU PENGERJAAN LEBIH LAMA PERBAIKAN DENGAN TEAM MAINTANCE, FREKUENSI PREVENTIF
3 KOMPONEN SAMPINGAN BAGIAN POTONG POTONG MENYEBABKAN 2. TERJADINYA BARANG RIJECK 3 4 3 2 35 MODERATE DIPERSERING SEHINGGA MARET 2018 APRIL 2018 MAINTENANCE ON PROSES 2 1 2 2 12 LOW
GST 1061 TERJADINYA BARANG SERING MENGALAMI KERUSAKAN KARENA BAHAN MASIH DALAM DAN PENGECEKAN MESIN RUTIN. MESIN RUTIN TERAWAT
RIJECK PROSES SAAT TERJADI KERUSAKAN

ADANYA CONTROLLING YANG

WAKTU PENGERJAAN DIPERCEPAT JELAS DAN TEGAS DARI PPIC
PENGERJAAN KOMPONEN KURANG WAKTU SCHEDULE PENGIRIMAN BARANG DAN MEMBUTUHKAN SDM YG LEBIH 1. MELEMBURKAN KARYAWAN. 2. BERKAITAN DENGAN
4 BAGIAN POTONG POTONG 3 3 3 2 30 MODERATE MARET 2018 APRIL 2018 PPIC ON PROSES 3 1 2 2 16 LOW
NICHI PENGERJAAN DAN SDM BERUBAH-UBAH KARENA DALAM PROSESNYA BARANG MENAMBAH SDM YG ADA PERJALANAN PRODUKSI
BELUM SIAP UNTUK DIKERJAKAN SESUAI DEADLINE YANG
TELAH DITETAPKAN

MENINGKATKAN HASIL DAYA KERJA MP KURANG MP TIDAK SEPENUHNYA PAHAM HASIL KAPASITAS KERJA RENDAH, MEMBERIKAN PENGARAHAN DAN
5 KERJA BAGIAN FINISHING TATAK FINISHING TATAK BAIK ALUR PROSES TIDAK SESUAI TARGET MENGAWASI KENERJA KARYAWAN 2 3 2 1 15 LOW

MENINGKATKAN HASIL PENGERJAAN BARANG ALAT PENUNJANG BELUM CUKUP PRODUK YANG DIHASILKAN KURANG MENGAJUKAN PENAMBAHAN ALAT KERJA
6 BAGIAN FINISHING TATAK FINISHING TATAK DARI SCADULE YG DIRENCAKANA 2 3 2 1 15 LOW
KERJA TIDAK SESUAI SCADULE (KURANG MAKSIMAL) (HASIL TIDAK MAKSIMAL) (MESIN)

KARYAWAN SULIT UNTUK BERGERAK,

JARAK MEJA KERJA TERLALU MERUBAH JARAK MEJA KERJA AGAR TIDAK
7 MEMPERBAIKI AREA KERJA BAGIAN FINISHING TATAK KERAPIHAN TEMPAT KERJA RUANG GERAK TERBATAS DEKAT DAN SERING TERJADI INTERAKSI TERLALU RAPAT 2 3 3 1 20 LOW
DILUAR PEKERJAAN

Dibuat Oleh, Diperiksa oleh, Disetujui oleh,

Fungsi / Divisi MR/Coordinator ISO Direktur

 Kriteria Kemungkinan (Likelyhood/Possibilility)
Level Frekuensi Kejadian Perundangan dan Persyaratan Lainnya
RANK Kemungkinan (L) (FK) (PPL)

4 Sering Terjadi dalam 1 bulan, ada yang terjadi, 1 x sebulan, 12x setahun Ada regulasi dan terjadi pelanggaran berat (> 75% bobot
pelanggaran)

3 Cenderung Terjadi 6-11x setahun Ada regulasi dan terjadi pelanggaran sedang (50 - 75% bobot
pelanggaran)

2 Jarang/Mungkin 2-5x setahun Ada regulasi dan terjadi pelanggaran ringan (25 - 49% bobot
Dapat Terjadi pelanggaran)
Ada regulasi namun pelanggaran masih dapat ditoleransi
1 Kecil Kemungkinan < 1x setahun (> 25% bobot pelanggaran)

Kriteria Dampak (Severity)

DAMPAK TERHADAP OPERSASIONAL PERUSAHAAN DAMPAK TERHADAP PROSES

RANK Level Dampak (S) (OPS) (PRO)

Kinerja sangat buruk, pemberitaan negatif, Hampir

4 Sangat Berat sebagian besar output tidak bisa digunakan (>80% - 100 Semua sasaran tidak dapat tercapai
%)dan mendapatkan kerugian yang sangat besar

Kinerja buruk, pemberitaan negatif, sebagian besar

3 Berat output tidak bisa digunakan (>40% - 80%) dan Sasaran-sasaran penting tidak dapat tercapai
mendapatkan kerugian yang cukup besar

Kinerja kurang, ada pemberitaan negatif, sebagian

output tidak bisa digunakan (>20% - 40%) dan kerugian
2 Sedang Mempengaruhi pencapaian beberapa sasaran
yang diderita cukup berdampak bagi perusahaan namun
tidak terlalu signifikan

Kinerja kurang, mungkin ada pemberitaan negatif ,

sebagian kecil output tidak bisa digunakan (<20%)dan Penyimpangan Kecil terhadap sasaran yang dapat diabaikan (yang
1 Ringan
kerugian yang diderita tidak terlalu berdampak bagi mudah diperbaiki kembali)
perusahaan

‘Matriks Risiko’ dibawah ini harus digunakan sebagai petunjuk dalam proses Penilaian Risiko

TINGKAT RISIKO NILAI TINGKAT RISIKO (L x S) TINDAKAN PERBAIKAN

EXTREME (Sangat Tinggi) > 49 Perhatian dan dukungan dari manajemen puncak diperlukan. Rencana,
tindakan, dan akuntabilitas perlakuan risiko harus jelas dan terukur.
HIGH (Tinggi) 37 - 49 Pelaksanaanya harus segera dilakukan

Penanganan melalui pemantauan khusus dan spesifik atau melalui

MODERATE (Sedang) 22 - 36 prosedur yang sudah ditetapkan. Akuntabilitas biasanya terletak pada
manajemen operasional dan harus ditetapkan secara jelas
Penanganan cukup dengan prosedur rutin saja, tidak perlu memerlukan
LOW (Rendah) < 21
sumber daya yang spesifik
 SEVERITY (S)
LXS
2 3 4 5 6 7 8

8 16 (LOW) 24 (MODERATE) 32 (MODERATE) 40 (HIGH) 48 (HIGH) 56 (EXTREME) 64 (EXTREME)

7 14 (LOW) 21 (LOW) 28 (MODERATE) 35 (MODERATE) 42 (HIGH) 49 (HIGH) 56 (EXTREME)

L
I 6 12 (LOW) 18 (LOW) 24 (MODERATE) 30 (MODERATE) 36 (MODERATE) 42 (HIGH) 48 (HIGH)
K
E
L 5 10 (LOW) 15 (LOW) 20 (LOW) 25 (MODERATE) 30 (MODERATE) 35 (MODERATE) 40 (HIGH)
Y
H
O
O 4 8 (LOW) 12 (LOW) 16 (LOW) 20 (LOW) 24 (MODERATE) 24 (MODERATE) 32 (MODERATE)
D

3 6 (LOW) 9 (LOW) 12 (LOW) 15 (LOW) 18 (LOW) 21 (LOW) 24 (MODERATE)

2 4 (LOW) 6 (LOW) 8 (LOW) 10 (LOW) 12 (LOW) 14 (LOW) 16 (LOW)