Modul Klistrikan Sistem Penerangan Dan Panel Instrument
Modul Klistrikan Sistem Penerangan Dan Panel Instrument
A. Deskripsi
Modul dasar-dasar engine ini disusun berlandaskan kurikul.um spektrum 2013
yang berstandar nasional. Dalam penyusunannya, modul ini mengacu pada
kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan diperkaya dengan pengenalan,
penjelasan, dan cara perawatan sistem penerangan dan panel instrument. Adapun
materi yang disajikan dalam modul dikemas dalm bentuk teori dan praktik.
Pemebelajaran tersebut bertujuan untuk mendudkung peserta didik SMK pada
Kompotensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan agar dapat memahami sistem
penerangan luar dan dalam beserta panel instrument.
Dengan terbitnya modul ini. Diharapkan keterampilan peserta didik dalam
melakukan praktik dapat meningkat. Selain itu, diharapkan pula para peserta didik
dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan melakukan cara perawatan sistem
penerangan dan panel instrument.
B. Prasyarat
Untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran dalam modul ini, diharapkan
peserta didik terlebih dahulu telah memiliki kompotensi dasa sebagaimana yang telah
diisyarakatkan pada kurikulum spektrum 2013. Adapun kompotensi dasar sebagai
penunjang yang harus dimiliki peserta didik tersebut adalah sebagai berikut ini
Page 1
BAB II PEMBELAJARAN
Pembelajaran 1 :
Mengidentifikasi cara perawatan sistem
penerangan dan panel instrument
Tujuan pembelajaran :
A. Sistem Penerangan
Page 2
Gambar 1 : Rangkaian sistem lampu kepala
Page 3
c. Lampu kota/jarrak
Cara kerjanya : Apabila saklar kontrol lampu (head light) di putar satu kali, maka saklar
yang semula off kini terhubung ke terminal tail (lihat gambar). Sehingga arus dari baterai
akan mengalir melewati fusible link > fuse > saklar kontrol lampu > lampu kota > massa.
Karena lampu teraliri arus maka, lampu akan menyala. Semua lampu kota umumnya
disambung secara palel.
d. Lampu rem
Lampu rem atau brake lamp atau stop lamp merupakan salah satu bagian dari
sistem penerangan yang ada pada kendaraan. Sistem rem berfungsi untuk memberikan
tanda isyarat ke pada pengenra lain yang ada di belakang, bahwa kendaraan kita sedang
melakukan pengereman. Lampu rem terletak pada bagian belakang kendaraan dan pada
umumnya bohlam lampu rem menjadi satu dengan bohlam lampu belakang (kota). Satu
bohlam lampu tersebut memiliki dua filament (kawat pijar), satu filament untuk lampu
belakang dan satu filament yang lain untuk lampu rem. Filament yang menghasilkan
nyala lampu yang lebih terang digunakan untuk lampu rem dan filament yang
menghasilkan nyala lampu lebih redup digunakan untuk lampu belakang (kota).
Page 4
Komponen-komponen lampu rem antara lain :
1. Baterai
Baterai berfungsi sebagai penyedia tenaga listrik untuk menyalakan sistem
penerangan pada kendaraan, termasuk sebagai sumber tenaga listrik untuk lampu rem.
2. Fuse
Fuse atau sekering berfungsi sebagai pengaman arus pada sistem kelistrikan,
sehingga bila terjadi hubungan pendek (konsleting) maka tidak akan merusak komponen-
komponen pada sistem kelistrikan. Jika terjadi hubungan pendek atau arus yang lewat
terlalu besar (melebihi spesifikasi arus pada fuse) maka fuse akan putus.
3. Pedal rem
Pedal rem berfungsi sebagai pijakkan pengendara saat melakukan pengereman
(mengaktifkan rem). letak pedal rem pada kendaraan mobil manual terletak pada bagian
tengah, sedangkan untuk kendaraan otomatis letak pedal rem berada di sebelah kiri
4. Saklar rem (brake switch)
Saklar berfungsi untuk memutus dan menghubungkan aliran kelistrikan dari
baterai menuju ke beban. Pada sistem kelistrikan lampu rem, sakla rem berfungsi untuk
memutuskan arus positif (untuk pengendali positif) dari baterai yang menuju ke lampu
rem. Saklar rem (brake switch) pada kendaraan mobil dibagi menjadi dua tipe yaitu
saklar mekanik dan saklar hidrolik, Saklar rem mekanik dipasangkan pada pedal sehingga
bila pedal ditekan maka saklar akan terhubung.
Sedangkan saklar rem hidrolik dipasangkan pada master silinder rem dan akan
terhubung jika tekanan minyak rem pada master silinder sudah mencapai sekitar 0,5 bar
sampai 1,5 bar.
Page 5
4. Lampu rem
Lampu rem merupakan komponen pada kelistrikan lampu rem sebagai penghasil
cahaya saat pengereman dilakukan. Bohlam lampu rem menjadi satu dengan bohlam
lampu belakang. Nyala dari bohlam lampu rem disebabkan oleh panasnya filament,
sehingga filament menghasilkan nyala terang.
5. Kabel
Kabel pada sistem kelistrikan berfungsi sebagai penghantar (penghubung)
antara komponen kelistrikan satu sama lainnya.
Rangkaian kelistrikan lampu rem
Rangkaian sistem kelistrikan lampu rem pengendali positif tanpa relay dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
Page 6
Arus positif baterai akan mengalir menuju fuse, kemudian dari fuse akan masuk ke
saklar. Ketika pedal rem diinjak maka saklar rem pada posisi tidak tertekan maka saklar
akan menghubungkan arus menuju ke lampu rem sehingga pada saat pedal rem diinjak
lampu rem akan menyala dan sebaliknya jika pedal rem tidak diinjak maka saklar rem
pada posisi tertekan maka saklar akan memutuskan arus yang menuju ke lampu rem
sehingga pada posisi pedal rem tidak diinjak maka lampu rem tidak akan menyala.
Rangkaian sistem kelistrikan lampu rem pengendali positif dengan relay dapat dilihat
pada gambar di bawah ini :
Arus positif baterai akan mengalir menuju fuse, kemudian dari fuse akan
masuk ke saklar rem dan terminal 30 relay. Ketika pedal rem diinjak maka saklar rem
pada posisi tidak tertekan maka saklar akan menghubungkan arus menuju ke relay
terminal 85, sehingga kumparan pada relay akan dialiri listrik dan menjadi elektromagnet
dan akan meng on kan relay sehingga terminal 30 dan 87 terhubung. Arus dari baterai
yang di relay terminal 30 akan diteruskan melalui terminal 87 menuju ke lampu rem
sehingga pada saat ini lampu rem akan menyala dan sebaliknya jika pedal rem tidak
diinjak maka saklar rem pada posisi tertekan maka saklar akan memutuskan arus yang
menuju ke relay terminal 85lampu rem sehingga pada posisi pedal rem tidak diinjak
maka lampu rem tidak sehingga relay akan menjadi off dan terminal 30 dan 87 pada
relay tidak akan terhubung sehingga tidak ada arus yang menuju ke lampu rem, dan
akibatnya lampu rem tidak akan menyala.
e. Lampu mundur
Lampu mundur (back up light) dipasang pada bagian belakang kendaraan dan berwarna
putih berfungsi untuk member tanda kepada pengebdara lain atau orang yang berada
dibelakang pada saat kendaraan mundur, Karena lampu mundur switch (saklar) nya
dipasang pada transmisi, Lampu mundur akan menyala bila tuas transmisi diposisikan
Page 7
mundur dengan kunci kontak ON.
Page 8
G. Lampu Hazard (hazard warning light)
Lampu hazard digunakan pada saat keadaan darurat untuk memberi isyarat
keberadaan kendaraan dari bagian depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti atau
parkir dalam keadaan darurat. Lampu yang digunakan menyatu dengan lampu tanda
belok, tapi pada saat dinyalakan seluruh lampu mengedip serempak depan dan belakang
kiri kanan.
H. Lampu kabut
Lampu kabut digunakan pada saat cuaca berkabut, jalanan berdebu atau hujan lebat.
Penggunaan lampu harus mengikuti aturan yang berlaku yakni :
Pemasangan kedua lampu harus berjarak sama baik yang kanan dari titik tengah kendaran.
Lampu kabut dihubungkan bersama-sama lampu jarak dekat (pada saklar dim). Lampu
kabut.tidak dihidupkan bersama-sama dengan lampu jarak dan hanya dihidupkan bersama
lampu kota. Lampu kabut boleh menggunakan lensa wama putih atau warna kuning.
Page 9
2. sistem penerangan dalam
Page
10
3. PANEL KONTROL (PANEL INSTRUMEN KENDARAAN)
Pembahas secara singkat tentang fungsi-fungsi Alat Instrument/Panel Control yang terdapat
pada dashboard kendaraan.
Untuk memudahkan pengemudi melihat kondisi bahan bakar, tekanan oli, suhu
pendingin, minyak rem, output system pengisian dan beberapa fungsi system kelistrikan
lainya, maka kendaraan dilengkai dengan lampu indikator dan perlengkapan ukur yang
dipasangkan pada dashboard .
Kelengkapan kontrol ini setiap kendaraan tidak sama, namun perlengkapan yang paling
umum pada setiap kendaraan antara lain :
1. Speedometer :
Speedometer berfungsi untuk menampilkan laju kecepatan kendaraan selama
kendaraan meluncur dan dilengkapi dengan odometer yang mencatat jarak yang
ditempuh kendaraan dari awal diproduksi. Trip meter yang berfungsi untuk mencatat
jarak tempuh sesuai dengan keinginan pengemudi . Trip meter dapat di diatur ulang dari
nol kilometer.
2. Fuel Gauge
Fuel gauge berfungsi untuk menampilkan data jumlah bahan bakar yang ada
dalam tangki bensin.
3. Engine Coolant/Temperatur Gauge
Temperatur gauge berfungsi untuk menampilkan suhu mesin pada saat kunci
kontak dihubungkan. Sebagian kendaraan menggunakan lampu indkator sebagai acuan,
lampu akan menyala bila mesin mengalami overhating.
4. Engine Oil Pressure indicator
Berfungsi untuk memberikan petunjuk kepada pengemudi tentang kondisi
tekanan oli. Sebagian kendaraan menggunakan gauge, sehingga pengemudi tahu persis
berapa tekanan oli, sebagian kendaraan lain menampilkan dalam bentuk sinyal lampu.
5. Charging Indicator
Charging indicator berfungsi untuk menginformasikan kondisi pengisian, lampu
Page
11
akan menyala apabila pengisian tidak normal. Untuk sekarang ini penggunaan lampu
indikator telah menggantikan amperemeter dan voltmeter.
6. Turn Signal Indicator
Berfungsi untuk memberikan petunjuk kepada sipengemudi arah belok yang
akan ditentukan. Lampu tanda belok dirangkai secara parallel, lampu indikator juga akan
menginformasikan apakah lampu tanda belok berfungsi atau tidak.
7. High Beam Warnin Light
Berfungsi untuk memperingatkan pengemudi kalau lampu jarak jauh dalam keadaan
aktif.
8. Park Brake Indicator
Berfungsi untuk memberikan informasi kepada pengemudi bahwa rem parkir
dalam keadaan aktif (mengerem).
9. Tachometer
Tachometer berfungsi untuk mencatat/mendata putaran mesin saat mesin
beroprasi. Rata-rata tachometer dilengkapi dengan zona bahaya pada rpm tertentu. Ini
menginformasikan, bila rpm tetap pada zona bahaya , mesin akan rusak.
Page
12
Rangkuman
1. Sistem penerangan luar
a. Lampu utama
b. Lampu belakang
c. Lampu jarak/lampu kota
d. Lampu sein
e. Lampu rem
f. Lampu mundur
g. Lampu plat nomor
2. Sistem penerangan dalam
a. Lampu ruangan
b. Lampu meter
3. Panel instrument
1. Speedometer
2. Fuel Gauge
3. Engine Coolant/Temperatur Gauge
4. Engine Oil Pressure indicator
5. Charging Indicator
6. Turn Signal Indicator
7. High Beam Warnin Light
8. Park Brake Indicator
9. Tachometer
Page
13
Jawablah pertanyaan dibawah ini :
4. Buatlah diagram rangkaian sistem penerangan luar pada lampu rem dengan
menggunakan relay?
Page
14
Pembelajaran 2 :
Cara perawatan sistem Penerangan
Gangguan-gangguan yang terjadi pada sistem penerangan dapat disebabkan oleh beberapa
hal yaitu terjadi kerusakan pada salah satu komponen sistem penerangan dan tidak adanya
arus yang mengalir pada rangkaian sistem penerangan. Gangguan yang terjadi pada sistem
penerangan harus segera ditangani dengan carapemeriksaan dan perbaikan, adapun
langkah-langkah pemeriksaan dan perbaikan sistem penerangan sebagai berikut :
a. Baterai
Baterai merupakan sumber utama untuk sistem penerangan, oleh karena itu baterai
harus selalu dirawat agar selalu dalam keadaan baik sehingga dapat memberikan hasil
yang optimal pada sistem penerangan. Hal-hal yang dilakukan dalam perawatan
baterai meliputi:
1. Periksa keadaan kotak baterai, apakah terjadi kerusakan seperti: cekung atau
cembung dan retak sehingga menyebabkan kebocoran. Jika terjadi kebocoran
baterai perlu diganti.
2. Periksa keadaan terminal baterai, apabila terdapat jamur bersihkan dengan
menggunakan air panas. Terminal yang kotor dapat menyebabkan kebocoran arus
sehingga tegangan yang dihasilkan baterai tidak maksimal.
3. Periksa keadaan elektrolit baterai. Elektrolit baterai tidak boleh di bawah lower
dan tidak boleh di atas upper. Jika kurang dari batar lower isi dengan air accu
4. Periksa tegangan baterai menggunakan Voltmeter dengan cara menghubungkan
kabel warna merah ke (+) baterai dan kabel hitam ke (-) baterai. Apabila hasil
pengukuran menunjukan nilai 12,4 V maka baterai harus di charger sampai penuh.
5. Periksa berat jenis tiap sel pada baterai menggunakan hydrometer.
Lepaskan tutup ventilasi pada tiap sel, masukkan ujung hydrometer ke dalam
lubang sel yang paling dekat dengan terminal (+) baterai. Tekan bola karet
sampai pelampung terangkat. Tiap sel harus memiliki berat jenis 1,230 atau
lebih dan perbedaan tiap sel tidak boleh melebihi 0,050. Jika perbedaan
berat jenis tiap sel melebihi 0,050 baterai perlu diganti.
Page
15
b. Kunci Kontak
Periksa kunci kontak dengan menggunakan Ohm meter dengan cara mengghubungkan
kabel Ohm meter pada kaki-kaki kunci kontak. Kaki kunci kontak ada yang mempuyai 3
kaki (B, IG, ST) dan juga 4 kaki (B, IG, ACC, ST). Hubungkan kabel merah Ohm meter
ke B kunci kontak dan kabel hitam ke salah satu terminal kunci kontak lainnya (ACC, IG,
ST), putar kunci kontak untuk mengetahui ada tidaknya hubungan. Apabila tidak ada
hubungan maka kunci kontak perlu diganti
c. Sekering
Periksa keadaan sekering secara visual apabila sekering putus maka sekering perlu
diganti.
d. Saklar Utama
Periksa hubungan antara terminal-terminal saklara menggunakan Ohm meter sambil
mengoprasikan saklar utama. Tidak adanya arus yang mengalir dari saklar dapat
disebabkan karena rusaknya saklar dan putusnya sambungan kabel pada saklar. Jika saklar
rusak maka saklar harus diganti tetapi jika sambungan kabel putus cukup diperbaiki
.
Page
16
Page
17
SISTEM PENERANGAN DAN PANEL INSTRUMENT
e. Relay
Periksa keadaan relay dengan menggunakan Ohm meter, tes lamp dan baterai. Pertama kita
hubungkan terminal 30 dan 86 relay ke (+) baterai, terminal 85 relay ke (-) baterai dan
hubungkan tes lamp diantara terminal 87 relay dan (-) baterai. Apabila tes lamp menyala
maka relay masih bagus, tetapi jika tes lamp mati maka relay perlu diganti.
f. Flasher
Periksa flasher dengan menggunakan tes lamp dan baterai dengan cara menghubungkan
terminal B flasher ke (+) baterai, terminal E flasher ke (-) baterai dan hubungkan tes lamp
diantara terminal L flasher dengan (-) baterai. Apabila tes lamp menyala dan berkedip maka
flasher masih baik, apabila tes lamp mati maka flasher perlu diganti.
g. Konektor
Periksa konektor secara visual, apabila terjadi korosi/ karat maka bersihkan konektor
menggunakan amplas halus. Karat yang ada pada konektor akan menyebabkan kebocoran
arus sehingga arus yang dihasilkan tidak optimal.
Page 18
SISTEM PENERANGAN DAN PANEL INSTRUMENT
h. Lampu
Apabila lampu mati, maka lepaskan lampu dari dudukannya kemudian lakukan pemeriksaan
dengan menggunakan Ohm meter. Apabila tidak ada hubungan maka lampu perlu diganti.
Page 19
SISTEM PENERANGAN DAN PANEL INSTRUMENT
Rangkuman :
1. Cara merawat sistem kelistrikan penerangan yaitu dengan cara melakukan perawatan,
pemeriksaan dan perbaikan pada komponen sistem kelistrikan penerangan yang
mengalami kerusakan. Komponen-komponen tersebut meliputi: fuse, relay, flasher,
konektor, lampu, saklar dan yang paling utama baterai yang merupakan sumber arus
untuk sistem penerangan.
2. Perawatan sistem kelistrikan penerangan bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja
sistem kendaraan sehingga pengemudi merasa aman dan nyaman dalam berkendara.
Buatlah langkah-langkah
cara mengganti dan
memasang bola lampu
pada sistem penrangan
mobil
Page 20