Anda di halaman 1dari 12

PERKONGRUENAN LINEAR

Perkongruenan Linear :

 Merupakan kalimat terbuka yang menggunakan relasi kekongruenan

 Pangkat tertinggi satu

 Bean untuk nuntuk Umum : ax ≡ b (mod m)


Contoh :
 3x ≡ 4 (mod 5), merupakan perkongruenan linear
 X4 – 5x + 7 ≡ 5 (mod 7), bukan merupakan pengkoreanan linear.
Untuk perkongruenan linear 3x ≡ 4 (mod 5),
Jika x = 3 maka : 3.3 ≡ 4 (mod 5)
9 ≡ 4 (mod 5), merupakan suatu kalimat
pengkongruenan linear yang benar.
Jika x = -7 maka : 3 (-7) ≡ 4 (mod 5)
-21 ≡ 4 (mod 5), merupakan suatu kalimat
pengkongruenan linear yang benar.
Dan untuk nilai – nilai x yang lainnya, seperti : ......, -12, -7, -2, 3, 8. ....
Karena ax ≡ b (mod m), berarti ax – b = mk, untuk k ϵ Z atau ax = b + mk

Jadi perkongruenan linier ax ≡ b (mod m) akan mempunyai solusi atau


penyelesaian jika dan hanya jika ada x dan k anggota z yang memenuhi
persamaan ax – b = k.

Misalkan r memenuhi perkongruenan linier ax ≡ b (mod m),berarti ar


kongruen ar ≡ b (mod m),maka setiap bilangan bulat ( (r + m), (r + 2m),
(r + 3m), ..., (r – m), (r – 2m),...) memenuhi perkongruenan itu sebab

a(r +mk) ≡ ar ≡ b (mod m) untuk k ϵ Z.

Diantara bilangan-bilangan bulat ( r + mk ) dengan k = 0, 1, 2, 3, ...,-1,


-2, -3,... ada tepat satu dan hanya satu katakan s dengan 0 ≤ s < m sebab
suatu bilangan bulat meski terletak diantara dua kelipatan m yang berurutan.
Jadi jika r memenuhi perkongruenan ax ≡ b (mod m) dan
km ≤ r < (k+1)m untuk suatu bilangan bulat k maka 0 ≤ ( r – km) < m , jadi s =
r – km untuk suatu bilangan bulat k.

Ini berarti s merupakan solusi ( penyelesaian ) dari perkongruenan

ax ≡ b (mod m).

Contoh :

Misalkan 2x ≡ 4 (mod 2)

Nilai-nilai x yang memenuhi perkongruenan 2x ≡ 4 (mod 2) ini adalah ..., -19,


-12, -5, 2, 9, 16, ... dengan solusi perkongruenan adalah 2. Yaitu residu
terkecil modulo 7 yang memenuhi perkongruenan linier 2x ≡ 4 (mod 2).

Pada persamaan ax = b dengan a ≠ 0 hanya mempunyai satu solusi, banyak


solusi, bahkan ada yang tidak mempunyai solusi.

Contoh :

1. 2x ≡ 1 (mod 4)
Jika 2x ≡ 1 (mod 4) maka 4 │ (2x – 1) tidak mempunyai solusi karena
tidak ada suatu bilangan bulat x yang memenuhi 4 │ (2x – 1) berarti 4 │
(2x – 1)

2. 3x ≡ 5 (mod 11)
Jika 3x ≡ 5 (mod 11) maka 11 │ (3x – 5) hanya mempunyai tepat satu
solusi yaitu 9

3. 2x ≡ 4 (mod 6)
Jika 2x ≡ 4 (mod 6) maka 6 │ (2x – 4) mempunyai beberapa solusi yaitu
yaitu 2 dan 5
TEOREMA 5. 10
Jika (a,m) │b maka perkongruenan linier ax ≡ b (mod m) tidak mempunyai
solusi.

BUKTI : (Pembuktian dengan kontraposisi)

Ambil a, b, m ϵ Z dengan m > 0 dan ax ≡ b (mod m) mempunyai solusi

Adt : ( a, m ) │ b

Karena ax ≡ b (mod m) mempunyai solusimisalkan r maka

ar ≡ b (mod m) atau

ar – b = mk untuk suatu bilangan bulat k

b = ar – mk

Misalkan ( a, m ) = d maka d │ a dan d │m

Karena d │a maka menurut teorema 2.2 maka d │ar untuk suatu r ϵ Z

Karena d │m maka menurut teorema 2.2 maka d │mk untuk suatu k ϵ Z

Karena d │ ar dan d │ mk maka menurut teorema 2.3.3

d │ar – mk atau

d│b

Karena kontraposisi di atas benar maka teorema di atas juga benar.

Contoh :

6x ≡ 7 (mod 8) karena ( 6,8 ) = 2 dan 2 │ 7 maka 6x ≡ 7 (mod 8) tidak


mempunyai solusi .
TEOREMA 5.11

Jika ( a,m ) = 1 maka perkongruenan linier memiliki tepat satu solusi


ax ≡ b (mod m)

BUKTI :

Ambil a, m ϵ Z dengan m > 0 dan ( a,m ) = 1

Adt : ax ≡ b (mod m) memiliki tepat satu solusi

1. Akan ditunjukkan ax ≡ b (mod m) Mempunyai solusi

Karena ( a,m ) = 1 maka menurut teorema 2.10 ada bilangan bulat


r dan s sehingga

ar + ms = 1 Jika kedua ruas dikalikan dengan b maka

(ar) b + (ms) b = b

a (rb) – b = m (-sb)

karena m │ a (rb) – b maka dapat ditulis

a (rb) ≡ b (mod m)

Maka residu terkecil dari rb modulo m adalah solusi dari perkongruenan


itu.

2. Akan ditunjukkan ax ≡ b (mod m) mempunyai tepat satu solusi


(kontradiksi)

Misalkan solusi perkongruenan itu tidak tunggal, misalkan r dan s


masing-masing solusi dari ax ≡ b (mod m) maka

ar ≡ b (mod m) dan as ≡ b (mod m) atau

ar ≡ as (mod m)

karena ( a,m ) = 1 maka menurut teorema 5.6 maka

r ≡ s (mod m)

berarti m │ r – s .... *)

Tetapi karena r dan s adalah solusi dari perkongruenan itu maka r dan s
masing-masing residu terkecil modulo m sehingga
0≤ r <m dan

0≤ s < m atau

-m < r – s < m ... **)

Dari *) dan **) yaitu m │ r – s dan -m < r – s < m maka menurut


teorema 2.5 iv haruslah r – s = 0 atau r = s

Ini berarti bahwa solusi dari perkongruenan linier tunggal untuk


( a,m ) = 1.

Contoh :

1. 4x ≡ 1 ( mod 15 )

4x ≡ 16 ( mod 15 )

x ≡ 4 ( mod 15 )

x = 4 + 15 k untuk suatu k = 0, ±1, ±2, ±3, ...

Residu terkecil dari 4x ≡ 1 ( mod 15 ) adalah 4.

2. 14 x ≡ 27 ( mod 31 )

14 x ≡ 58 ( mod 31 )

7x ≡ 29 ( mod 31 )

7x ≡ 91 ( mod 31 )

x ≡ 13 ( mod 31 )

x = 13 + 31 k untuk suatu k = 0, ±1, ±2, ±3, ...

Residu terkecil dari 14 x ≡ 27 ( mod 31 ) adalah 13.

Jika ( a,m ) = 1 berdasarkan teorema 5.11 maka perkongruenan


ax ≡ 1 ( mod m ) juga mempunyai tepat satu solusi. Solusi itu disebut invers
dari a modulo m yang disebut a-1.

a-1 (mod m ) dapat ditulis dengan ax ≡ 1 (mod m)


Contoh :

Tentukan 2-1 (mod 13)

Jawab :

2x ≡ 1 ( mod 13 )

2x ≡ 14 ( mod 13 )

x ≡ 7 ( mod 13 )

x = 7 + 13 k untuk k = 0, ±1, ±2, ±3, ...

Residu terkecil dari 2x ≡ 1 ( mod 13 ) adalah 7.

TEOREMA 5.12

Jika ( a,m ) = d dan d │ b maka perkongruenan linier ax ≡ b ( mod m )


memiliki tepat d solusi.

BUKTI :

Ambil a, b, d, m ϵ Z dengan m > 0 dan ( a,m ) = d dan d│ b.

Adt : ax ≡ b ( mod m ) memiliki tepat d solusi

1. Akan ditunjukkan d buah solusi.

Ambil a, b, d, m ϵ Z dengan m > 0 dan ( a,m ) = d dan d │ b

Adt : ax ≡ b ( mod m ) memiliki tepat d solusi

Karena ( a,m ) = d berarti akan ada bilangan ( a’ , m’ ) = 1 sehingga


berlaku

a = d a’ dan m = d m’

Karena d │ b maka ada b’ sehingga b = b’ d


Perhatikan bahwa :

ax ≡ b ( mod m )

( da’) x ≡ db’ ( mod m’d )

Karena ( a,m ) = d dan ( a’ , m’ ) = 1 maka

( da’)x ≡ db’ ( mod dm’) jika kedua ruas dibagi dengan d maka

a’ x ≡ db’ ( mod dm’)

Karena ( a’ , m’ ) = 1 maka a’x = b’ ( mod m’) akan memiliki satu

solusi, misalkan solusi itu adalah r. Maka d buah bilangan yaitu :

r , r + m’ , r + 2m’ , ... , r + ( d – 1 )m’ atau

r + km’ untuk k = 0, 1, 2, ... , ( d – 1 ) memenuhi


perkongruenan ax ≡ b ( mod m ) akan berlaku :

ax = a ( r + km ) = da’ ( r + km’)

= da’r + da’km’

Karena a’r ≡ b’ (mad m’) dan m’d = m maka

ax ≡ a’rd + a’km’d ( mod m)

≡ b’d + a’km’d ( mod m)

ax ≡ b’d ( mod m)

ax ≡ b ( mod m)

Jadi r + km’ untuk k = 0, 1, 2, ..., ( d – 1 ) memenuhi perkongruenan


ax ≡ b ( mod m ).

Setiap r + km’ dengan k = 0, 1, 2, ..., ( d – 1 ) memenuhi


perkongruenan ax ≡ b ( mod m ) akan berlaku :

ax = a (r + km) = da’ (r + km’)


= da’r + da’km’

Karena a’r ≡ b’ ( mod m’) dan m’ = m maka

ax ≡ a’rd + a’km’d ( mod m)

≡ b’d + a’km’d ( mod m)

≡ b’d ( mod m)

ax ≡ b ( mod m)

Jadi r + km’ untuk k = 0, 1, 2, ....... ,(d – 1) memenuhi perkongruenan


ax ≡ b ( mod m)

2. Setiap r + km’ dengan k = 0, 1, 2, 3,..., (d – 1) adalah residu terkecil


dari modulo m.

Karena r adalah solusi dari a’x ≡ b’ ( mod m’) berarti r ≥ 0 sehingga


0 ≤ r + km’.

Perhatikan bahwa :

r + km’ ≤ r + (d – 1)m’ ; untuk setiap k = 0, 1, 2, ........, (d – 1)

r + (d – 1)m’ < m’ + (d – 1) m’

r + (d -1) m’ < m’ + dm’ – m’

r + (d – 1)m’ < dm’

r + (d – 1) m’ < m

ini berarti 0 ≤ r + km’ < m

hal ini menunjukkan bahwa (r + km’) untuk k = 0, 1, 2, ...... ,(d – 1)


adalah residu – residu terkecil modulo m atau mempunyai d buah
solusi yang berbeda.
Artinya tidak ada bilangan dari (r + km’) untuk k = 0, 1, 2, ......,(d – 1)
yang kongruen modulo m sebab (r + km’) untuk k = 0, 1, 2,.......,(d -1)
adalah residu – residu terkecil modulo m yang berbeda.

3. Tidak ada solusi lain kecuali d buah solusi itu.

Karena r adalah solusi dari perkongruenan linear ax ≡ b ( mod m),


misalkan ada solusi lain yaitu s, berarti ;

as ≡ b ( mod m) dan ar ≡ b ( mod m). sehingga

as ≡ ar ( mod m)

Karena (a , m) = d dan as ≡ ar ( mod m) maka diperoleh

s ≡ r ( mod m/d)

s ≡ r ( mod m’)

Ini berarti s – r = tm’ atau s = r + tm’ untuk suatu bilangan bulat t.


Karena s residu terkecil modulo m, sedangkan semua residu terkecil
modulo m berbentuk (r + km’) dengan k = 0, 1, 2,........, (d – 1).

Maka s = r + tm’ adalah salah satu solusi di antara (r + km’). Jadi tidak
ada solusi lain kecuali d buah solusi yaitu (r + km’) dengan
k = 0, 1, 2, ......, (d – 1)

Contoh :

Selesaikanlah 6x ≡ 15 ( mod 33)

Jawab :

6x ≡ 15 ( mod 33) karena (6 , 33) = 3 maka

2x ≡ 5 ( mod 11) karena (2 , 11) = 1 maka

2x ≡ 16 ( mod 11)

x ≡ 8 ( mod 11)
ini berarti x = 8 + 11k, untuk setiap k ϵ Z

untuk k = 0 maka x = 8

untuk k = 1 maka x = 19

untuk k = 2 maka x = 30

Jadi 6x ≡ 15 ( mod 33) mempunyai 3 buah solusi yang berbeda yaitu


8, 19, dan 30.

Persamaan Linear DIOPHANTUS

Bentuk umum persamaan linear Diophantus adalah

ax + by = c dengan a, b ≠ 0 dan a, b, c, x , y ϵ Z

Dari persamaan ax + by = c dapat dibentuk

ax ≡ c ( mod b) atau by ≡ c ( mod a)

Untuk menyelesaikan persamaan linear Diophantus kita dapat


menyelesaikan salah satu perkongruenan linear tersebut.

Contoh :

Tentukan himpunan penyelesaian dari 9x + 16y = 35

Jawab :

16y ≡ 35 ( mod 9) karena (16 , 9) = 1 maka

16y ≡ 44 ( mod 9)

4y ≡ 11 ( mod 9) karena (4 , 9) = 1 maka

4y ≡ 20 ( mod 9)

y ≡ 5 ( mod 9)

ini berarti y = 5 + 9t untuk setiap t ϵ Z


Subsitusikan y = 5 + 9t ke persamaan 9x + 16 = 35

9x + 16(5 + 9t) = 35

9x + 80 + 144t = 35

x = -5 – 16t untuk setiap t ϵ Z

Jadi himpunan penyelesaian dari 9x + 16y = 35 adalah

TEOREMA 5.13

Persamaan linear diophantus a’x + b’y = c’ yang diperoleh dari ax + by = c


dengan a’ = a : (a , b), b’ = b : (a , b), c’ = c : (a , b) mempunyai suatu
penyelesaian (solusi) x = r dan y = s, maka himpunan semua penyelesaian
dari ax + by = c adalah

Anda mungkin juga menyukai