Anda di halaman 1dari 4

Latar Belakang

Dasar Teori

OLED

Organic Light Emitting Diode (OLED) adalah divais yang mampu menghasilkan cahaya dengan prinsip
electroluminescence. Berbeda dengan LED, OLED mengunakan bahan organik yang memiliki unsur
karbon pada lapisan aktifnya [4]. Bahan organik pada lapisan aktif OLED menentukan besar panjang
gelombang yang akan dihasilkan OLED tersebut.

Sejarah dan Struktur OLED


Pada tahun 1953 ditemukan bahwa bahan organik mampu menghasilkan cahaya
[6]. Kemudian pada 1963, dilaporkan bahwa kristal tunggal anthracene menghasilkan
cahaya bila diberi medan listrik yang besar. Namun, pada riset tersebut, OLED tidak
menunjukkan potensi yang besar karena memerlukan tegangan listrik yang tinggi (400V)
serta memiliki pencahayaan dan efisiensi yang rendah [7].
Perubahan yang besar terjadi etika C. W. Tang dan S. A. Van Slyke pada 1987
melaporkan emisi cahaya yang terang dihasilkan OLED dengan struktur jepitan antara
anoda dan katoda seperti pada Gambar 2.2 [8].
Gambar 2.1 Struktur OLED yang dilaporkan C. W. Tang dan S. A. Van Slyke pada tahun 1987 [8]

2.1.3. Prinsip Keja OLED


OLED beroperasi dengan prinsip electrolumincescence yaitu pencahayaan yang
dihasilkan karena adanya aliran listrik. Ketika OLED diberikan tegangan maka arus listrik
akan mengalir dari anoda ke katoda melalui lapisan-lapisan diantara keduanya. Pada
gambar 2.3 ditampilkan mekanisme cara kerja OLED yang memiliki beberapa lapisan,
yaitu ITO (Indium Tin Oxide) sebagai anoda, HIL (Hole Injection Layer), HTL (Hole
Transport Layer), EML (Emissive Layer), ETL (Electron Transport Layer), EIL
(Electron Injection Layer) dan lapisan metal sebagai katoda.

Ketika muatan mencapai lapisan aktif maka pasangan elektron dan hole akan
berekombinasi dan mengemisikan cahaya. Warna dari cahaya yang dihasilkan bergantung
pada material organik yang digunakan sebagai lapisan aktif.
Gambar 2.2 Prinsip Kerja OLED [9]

2.1.4. Kelebihan dan Kelemahan OLED


OLED memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh sumber cahaya lain dan
kekurangan yang sedang diteliti saat ini. Kelebihan OLED adalah proses fabrikasi dapat
dilakukan dengan mudah dan biaya yang murah [10]; warna cahaya dapat divariasikan
bergantung dengan struktur setiap lapisan OLED yang digunakan [10]; konsumsi daya
yang rendah karena divais OLED beroperasi pada tegangan rendah [11]; cahaya yang
dipancarkan dapat dilihat dengan sudut yang lebih luas [11]; lebih ringan dan lebih tipis
dibandingkan LED biasa karena pada umumnya, material-material yang digunakan untuk
membuat OLED lebih ringan [10]; dan sumber cahaya yang fleksibel [10].

Adapun kekurangan OLED adalah material organik yang sensitif terhadap oksigen
dan air sehingga membuat life time atau waktu hidup OLED lebih pendek dibandingkan
LED [10]; efisiensi cahaya pada luminasi lebih rendah dari LED [10]; dan sulitnya
melakukan proses fabrikasi uniform dan steril [12].
2.1.5. Teknologi Fabrikasi OLED
OLED dapat difabrikasi dengan beberapa teknik yaitu, Thermal Vacuum
Evaporation, Ink-jet printing, Spin-coating, dan Laminasi [9].

1. Thermal Vacuum Evaporation


Teknik ini digunakan untuk mendeposisikan berbagai lapisan dari OLED.
Bahan dari lapisan yang ingin ditumbuhkan akan diuapkan dan ditumbuhkan
ke substrat atau ke lapisan yang telah dibuat. Teknologi ini dibatasi dari
ketahanan molekul terhadap suhu yang tinggi.
2. Ink-jet Printing
Teknologi ini mampu membuat OLED dapat difabrikasi dengan lebih cepat
dan murah. Dalam prosesnya bahan yang akan digunakan perlu dipersiapkan
agar memiliki spesifikasi yang sesuai dengan alat pencetak atau printer.
3. Spin-coating
Teknik spin-coating ini digunakan untuk menumbuhkan bahan yang dapat
dilarutkan. Ketebalan lapisan yang ditumbuhkan akan bergantung dengan
konsentrasi larutan dan kecepatan rotasi dari proses spin-coating.
4. Laminasi
Teknik laminasi dilakukan untuk melindungi divais OLED yang telah di
fabrikasi. Transparansi bahan pelindung yang digunakan dapat mempengaruhi
kualitas emisi cahaya yang dipancarkan. Teknik laminasi fabrikasi OLED ini
sedang dikembangkan di Laboratorium Elektronika UI.

Pada seminar ini akan menggunakan metode fabrikasi laminasi. Metode ini dapat dilakukan Commented [AU1]: masuk kategori yg mana?
tanpa memerlukan ruang vakum. Lapisan anoda akan langsung ditumbuhkan pada plastik
laminasi sedangkan pada penelitian lainnya OLED yang telah dibuat, dilapisi dengan plastik
laminasi dan kemudian dilaminasi [13]. Untuk mencegah terjadinya arus singkat antara anoda
dan katoda, digunakan bahan dielektrik diantara lapisan anoda dan lapisan katoda.

Anda mungkin juga menyukai