Dasar Teori
OLED
Organic Light Emitting Diode (OLED) adalah divais yang mampu menghasilkan cahaya dengan prinsip
electroluminescence. Berbeda dengan LED, OLED mengunakan bahan organik yang memiliki unsur
karbon pada lapisan aktifnya [4]. Bahan organik pada lapisan aktif OLED menentukan besar panjang
gelombang yang akan dihasilkan OLED tersebut.
Ketika muatan mencapai lapisan aktif maka pasangan elektron dan hole akan
berekombinasi dan mengemisikan cahaya. Warna dari cahaya yang dihasilkan bergantung
pada material organik yang digunakan sebagai lapisan aktif.
Gambar 2.2 Prinsip Kerja OLED [9]
Adapun kekurangan OLED adalah material organik yang sensitif terhadap oksigen
dan air sehingga membuat life time atau waktu hidup OLED lebih pendek dibandingkan
LED [10]; efisiensi cahaya pada luminasi lebih rendah dari LED [10]; dan sulitnya
melakukan proses fabrikasi uniform dan steril [12].
2.1.5. Teknologi Fabrikasi OLED
OLED dapat difabrikasi dengan beberapa teknik yaitu, Thermal Vacuum
Evaporation, Ink-jet printing, Spin-coating, dan Laminasi [9].
Pada seminar ini akan menggunakan metode fabrikasi laminasi. Metode ini dapat dilakukan Commented [AU1]: masuk kategori yg mana?
tanpa memerlukan ruang vakum. Lapisan anoda akan langsung ditumbuhkan pada plastik
laminasi sedangkan pada penelitian lainnya OLED yang telah dibuat, dilapisi dengan plastik
laminasi dan kemudian dilaminasi [13]. Untuk mencegah terjadinya arus singkat antara anoda
dan katoda, digunakan bahan dielektrik diantara lapisan anoda dan lapisan katoda.