Anda di halaman 1dari 9

Short Case

Corpus Alienum Kornea OD ec. Gram

Oleh:
Yudistira Wardama, S.Ked 04084821820031

Pembimbing:
dr. H. Ibrahim, Sp.M (K)

BAGIAN / DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
2019
HALAMAN PENGESAHAN

Short Case

Corpus Alienum Kornea OD ec. Gram

Oleh:

Yudistira Wardana, S.Ked 04084821820031

Telah diterima sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik di
Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang Periode 29 Juli – 2 September
2019

Palembang, Agustus 2019

Pembimbing

dr. H. Ibrahim, Sp.M (K)


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan short case yang
berjudul “Corpus Alienum Kornea OD ec. Gram”.

Laporan kasus ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mengikuti Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata di RSMH Palembang. Pada
kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada dr. H. Ibrahim,
Sp.M (K) atas bimbingan yang telah diberikan.

Dalam menyelesaikan penulisan ini, penulis tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan baik dari segi materi dan bahasa yang disajikan. Untuk itu penulis
memohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan, serta mengharapkan kritik
dan saran demi kesempurnaan tulisan ini.

Akhirnya, penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis
pada khususnya, serta semua pihak yang membutuhkan.

Palembang, Agustus 2019

Penulis
STATUS PASIEN

I. Identitas Pasien
Nama : Tn. RU
Umur : 39 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Pekerjaan : Buruh Bangunan
Alamat : Jl. Residen A. Rozak RT 15/06, 8 Ilir, Palembang
Tanggal Pemeriksaan : 8 Agustus 2019

II. Anamnesis
a. Keluhan Utama
Mata kanan terasa mengganjal disertai mata merah sejak 3 hari yang lalu.

b. Riwayat Perjalanan Penyakit


Sejak 3 hari yang lalu, pasien mengeluh terdapat rasa mengganjal pada
mata kanan karena terkena serpihan besi dari arah depan pada saat
menggerinda besi. Pasien tidak menggunakan kacamata pelindung saat
sedang menggerinda. Mata berair-air (+), mata merah (+), pandangan
kabur (+), nyeri saat berkedip (+), gatal (-), silau (+), kotoran mata (-).
Pasien kemudian meneteskan obat tetes insto yang dia beli sendiri di
warung sebanyak 6 tetes perhari, namun keluhan tidak berkurang. Pasien
kemudian datang ke IGD RSMH.
Sehari-hari pasien bekerja sebagai tukang gerinda besi didekat rumahnya.

c. Riwayat Penyakit Dahulu


 Keluhan yang sama sebelumnya (-)
 Memakai kacamata (-)
 Trauma (-)
 Darah tinggi (-)
 Kencing manis (-)

d. Riwayat Penyakit dalam Keluarga


Riwayat keluhan yang sama dalam keluarga disangkal

III. Pemeriksaan Fisik


a. Status Generalis
Keadaan umum : pasien tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Tekanandarah : 120/70 mmHg
Nadi : 84 kali/menit regular
Frekuensinapas : 18 kali/menit
Suhu : 36,6o C

b. Status Oftalmologis
Okuli Dekstra Okuli Sinistra

Visus 6/21 ph (-) 6/6


Tekanan Intraokular P= N+0 P= N+0

KBM Ortoforia
GBM
Segmen Anterior
Palpebra Tenang Tenang
Konjungtiva Mix injeksi Tenang
Kornea Tampak benda asing Jernih
ukuran 1x1 mm di zona
parasentral arah jam 3
BMD Sedang Sedang
Iris Gambaran baik Gambaran baik
Pupil Bulat, Central, Refleks Bulat, Central, Refleks
Cahaya (+), diameter 3 Cahaya (+), diameter 3
mm mm
Lensa Jernih Jernih
Segmen Posterior
Refleks Fundus + +
Papil Bulat, batas tegas, Bulat, batas tegas,
warna merah, c/d 0/3, warna merah, c/d 0/3,
a:v 2/3 a:v 2/3
Makula Refleks fovea (+) Refleks fovea (+)
Retina Kontur pembuluh darah Kontur pembuluh darah
baik baik

IV. Pemeriksaan Penunjang


 Slit Lamp

V. Diagnosis Banding
a. Corpus Alienum Kornea OD e.c gram
b. ...

VI. Diagnosis Kerja


Corpus Alienum Kornea OD e.c gram

VII. Tatalaksana
a. Informed consent
 Menjelaskan kepada pasien mengenai keluhan yang dialami
 Menjelaskan kepada pasien, karena sudah terdapat keluhan nyeri di
mata kanan, maka akan dilakukan tindakan ekstraksi untuk membuang
benda asing tersebut.
b. KIE
 Memberitahu pasien agar tidak menggosok matanya agar tidak
memperberat lesi
 Menggunakan alat/kacamata pelindung pada saat bekerja atau
berkendara.
 Apabila keluhan bertambah berat setelah dilakukan tindakan, seperti
mata bertambah merah, bengkak atau disertai dengan penurunan visus
segera kontrol kembali
 Menjelaskan kepada pasien mengenai tata cara pemakaian obat
 Kontrol ulang ke poli mata keesokan harinya

c. Farmakologis
 Pro ekstrasi corpus alienum
 Bebat tekan selama 6-8 jam
 Levofloxacin ED OD 1 gtt /4 jam OD
 Cendo Lyteers ED 1 gtt / 4 jam OD
 Cloramfenicol EO 1 UE / 8 jam OD

VIII. Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

IX. Lampiran

Gambar 1 Tampak depan kedua bola mata Tn. RU

ANALISIS KASUS

Bp. RU, 39 tahun, datang ke IGD RSMH Palembang dengan keluhan rasa
mengganjal di mata kanan yang 2disertai
Gambar Tampak mata
corpusmerah
alienumsejak 3 hari
(lingkaran yangpada
merah) lalu.zona
Pasien
parasentral
mengatakan matanya terasa mengganjal sesaat setelahODmenggerinda besi. Pasien
berkerja tanpa menggunakan kacamata pelindung. mata merah (+), mata berair
(+), nyeri saat berkedip (+), pandangan kabur (+), silau (+), sekret (-) dan Riwayat
keluhan yang sama (-), memakai kacamata (-), penggunaan obat tetes mata insto 6
tetes/hari (+), alergi (-), kencing manis (-), darah tinggi (-), dan riwayat penyakit
yang sama dalam keluarga disangkal.
Dari anamnesis, didapatkan keluhan adanya rasa mengganjal di mata kanan,
mata merah, mata berair, silau, dan nyeri saat berkedip. Adanya faktor risiko yaitu
pekerjaan sehari-hari pasien sebagai tukang gerinda besi, saat bekerja tidak
menggunakan kacamata pelindung. Dari pemeriksaan mata, didapatkan pada
palepebra ada blefarospasme, konjugtiva mix injeksi, dan di kornea tampak gram
di parasentral arah jam 3.
Corpus alienum adalah benda asing, salah satu penyebab terjadinya cedera
mata, sering mengenai sklera, kornea, dan konjungtiva. Meskipun kebanyakan
bersifat ringan, namun beberapa kasus bisa berakibat serius. Corpus alienum yang
masuk ke dalam bola mata akan berkomplikasi menimbulkan infeksi sekunder dan
menimbulkan kerusakan yang lebih parah pada mata.
Umumnya benda asing di kornea bisa menyebabkan terjadinya reaksi
inflamasi, yang mengakibatkan dilatasi dari pembuluh darah perikornea (a. siliaris
anterior), yang nantinya akan menyebabkan edema pada kelopak mata,
konjungtiva, dan kornea. Di sisi lain, pelepasan sel darah putih sebagai respon
imun spesifik tubuh akan mengakibatkan reaksi inflamasi pada kamera okuli
anterior dan menimbulkan terbentuknya infiltrat pada kornea. Oleh sebab itu, jika
tidak segera ditindaklanjuti, benda asing dapat menyebabkan infeksi dan nekrosis
jaringan mata.
Gejala yang ditimbulkan bisa berupa nyeri, sensasi mengganjal, fotofobia,
mata merah, dan mata berair. Dalam pemeriksaan oftalmologi dapat ditemukan
visus normal atau menurun, adanya injeksi konjungtiva atau injeksi siliar atau
keduannya, terdapat benda asing pada bola mata, fluorescence test (+).
Tujuan dari penatalaksanaan adalah mengurangi nyeri, mencegah infeksi
sekunder, dan mencegah kerusakan dari fungsi mata yang bersifat permanen.
Ekstraksi corpus alienum dilakukan dengan cara menggunakan kapas/cotton bud,
atau spuit 1cc. Setelah benda asing berhasil dikeluarkan, dilakukan irigasi pada
mata yang terkena corpal dengan menggunakan RL + Povidone Iodine 10 %. Lalu
mata diberikan antibiotik salep dan dilakukan bebat tekan selama 6-8 jam untuk
proses re-epitelisasi kornea.

Anda mungkin juga menyukai