Anda di halaman 1dari 25

KARYA ILMIAH

PENDIDIKAN GRATIS BAGI SISWA KURANG MAMPU DI


SMA FRATER DON BOSCO BANJARMASIN KELAS XI IA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Disusun oleh:

Nama : Nopta Triawan

Kelas : XI.IA.2

No Absen : 26

SMA FRATER DON BOSCO TAHUN PELAJARAN 2017/2018


PENDIDIKAN GRATIS BAGI SISWA KURANG MAMPU DI SMA
FRATER DON BOSCO BANJARMASIN KELAS XI IA TAHUN
PELAJARAN 2017/2018

Disusun oleh :

Nama : Nopta Triawan

Kelas : XI.IA 2

No. Absen : 26

SMA FRATER DON BOSCO BANJARMASIN

Tahun Ajaran 2017/2018

i
HALAMAN PENGESAHAN

Karya ilmiah yang berjudul

PENDIDIKAN GRATIS BAGI SISWA KURANG MAMPU DI SMA


FRATER DON BOSCO BANJARMASIN KELAS XI IA TAHUN
PELAJARAN 2017/2018

Telah di setujui dan di sah kan pada ... April 2018

Mengesahkan

Kepala SMA FRATER DON BOSCO Banjarmasin Guru pembimbing

Fr. Matias Hamsudin,CMM, S.Pd Dra. Angelina Sri Widyati

ii
KATA PENGANTAR

Pertama – tama saya haturkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas
rahmatnya lah saya dapat membuat tugas karya tulis ilmiah ini dengan sebaik mungkin
meskipun saya menyadari masih ada kesalahan atau kekurangan dalam pembuatan karya tulis
ilmiah ini.

Tidak lupa saya sampaikan terimakasih kepada guru pembimbing yang telah membantu
dan membimbing saya dalam mengerjakan karya imliah ini. Saya juga mengucapkan terima
kasih kepada siswa siswi SMA Frater Don Bosco Banjarmasin yang juga sudah memberi
kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.

Tentunya ada hal-hal yang ingin saya berikan kepada para pembaca dari hasil karya tulis
ilmiah ini. Karena itu saya berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang
berguna bagi kita bersama.

Saya menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
guna sempurnanya makalah ini. Saya berharap semoga karya tulis ilmiah ini bisa bermanfaat
bagi saya khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Banjarmasin, April 2018

Penulis

Nopta Triawan

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ...............................................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................................................................3
A. Pengertian Pendidikan.......................................................................................................................4
B. Pengertian Pendidikan Gratis ............................................................................................................5
C. Penyebab Utama Terjadinya Putus Sekolah di Beberapa Negera .....................................................6
BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................................................................9
A. Waktu dan Tempat Penelitian ...............................................................................................................9
B. Subjek Penelitian ..............................................................................................................................9
C. Teknik Pengambilan Data .................................................................................................................9
D. Cara Menganalisis Data ....................................................................................................................9
BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................................................................. 10
BAB V PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 15
BAB VI PENUTUP ................................................................................................................................... 17
A. Kesimpulan .................................................................................................................................... 17
A. Saran .............................................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 18
LAMPIRAN

iv
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha untuk mewujudkan suasana belajar dan proses


pembelajaran agar siswa siswi secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan masyarakat, bangsa dan negara dan
dapat meraih cita-cita yang diinginkan melewati pendidikan yang ditempuhnya
tersebut. Para pelajar dari kalangan Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD),
Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) bahkan
Perguruan Tinggi pun mendapatkan pendidikan layak dan fasilitas yang memadai
sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih sempurna.

Tetapi pada kenyataan seperti yang kita ketahui, diluar dari kualitas
pendidikan yang semakin maju, diluar sana terdapat saudara saudari kita yang tidak
dapat menempuh pendidikan yang layak dan fasilitas yang memadai. Bahkan
sebagian besar ada yang putus sekolah dan tidak dapat melanjutkan pendidikannya
serta keluarga dari golongan kurang mampu yang memang tidak bisa untuk
menyekolahkan anak-anak mereka karena keterbatasan biaya untuk sekolah.

Oleh karena itu, pemerintah khususnya Menteri Pendidikan Republik


Indonesia membuat program “pendidikan gratis” bagi masyarakat yang kurang
mampu agar anak-anak mereka dapat bersekolah kembali dan mendapatkan
pendidikan yang layak seperti halnya dengan anak-anak mampu yang lainnya.

Pada karya tulis ini, saya akan mencoba memaparkan pendidikan gratis yang
diprogramkan khusus untuk masyarakat kurang mampu yang diharapkan bisa
meninjau lebih lanjut salah satu program pemerintah ini dengan kegiatan atau
aktivitas yang dilakukan pada program pendidikan grati ini kepada para pembaca.

1
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang mendasari pada karya tulis ilmiah ini adalah sebagai
berikut :
1. Apa alasan pemerintah khususnya Menteri Pendidikan ini untuk
mengadakan program pendidikan gratis tersebut?
2. Mengapa program pendidikan gratis untuk siswa kurang mampu ini perlu
diadakan?
3. Apakah dengan diadakan program pendidikan gratis ini dapat
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia?
4. Bagaimanakah pendapat masyarakat mengenai program pendidikan gratis
ini?
5. Apa dampak positif dan negatif dari program pendidikan gratis ini?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mendapatkan informasi mengenai alasan pemerintah lebih lanjut
mengenai diadakannya program pendidikan gratis ini.
2. Untuk membantu mewujudkan cita-cita dan semangat anak-anak yang
berasal dari golongan kurang mampu untuk bisa mengejar cita-citanya
ditengah-tengah kemiskinan di Indonesia.
3. Untuk mengetahui perkembangan kualitas dan mutu pendidikan di
Indonesia setelah diadakannya program pendidikan gratis di Indonesia.
4. Untuk mengetahui pendapat masyarakat di Indonesia mengenai program
pendidikan gratis ini.
5. Untuk mengetahui dan menelaah lebih lanjut mengenai dampak positif
maupun dampak negatif dari program pendidikan gratis yang diadakan oleh
pemerintah.

2
D. Manfaat Penelitian
1. Agar pembaca memahami arti pendidikan.
2. Agar pembaca memahami arti pendidikan gratis.
3. Agar pembaca dapat mengetahui penyebab utama terjadinya putus
sekolah.
4. Agar untuk mengetahui negara mana saja yang mengadakan pendidikan
gratis.

3
BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdaasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan diselenggarakan dengan sistem terbuka melalui tatap muka atau
melalui jarak jauh. (UU Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 Pasal 1 ayat
1 dan pasal 13 ayat 2)
Setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan, bahkan
warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib
mengikuti pendidikan dasar dan setiap warga negara yang berusia 6 tahun
dapat mengikuti program wajib belajar serta orangtua dari anak usia wajib
belajar berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anaknya. (UUD
1945 Pasal 31 ayat 2, UU Sisdiknas Pasal 6 Ayat 1, Pasal 7, dan Pasal 34)

https://www.academia.edu/9802908/PENDIDIKAN_GRATIS_ATAU_BEBAS_PU
NGUTAN_DAN_PERMASALAHANNYA_Oleh_Saparuddin “Pendidikan Gratis
atau Bebas Pungutan dan Permasalahannya” (29 Januari 2018)

4
B. Pengertian Pendidikan Gratis
Apa yang dimaksud dengan pendidikan gratis? Berikut ini akan
disampaikan definisi pendidikan gratis menurut beberapa sumber dan hasil
studi serta pengalaman negara-negara maju dan berkembang dalam
melaksanakan pendidikan gratis. Wikipedia, ensiklopedia gratis, menyebutkan
pendidikan gratis sebagai pendidikan yang diberikan kepada siswa tanpa
pungutan biaya. Akan tetapi, siswa mungkin tetap mempunyai pengeluaran
untuk mendapatkan pendidikan gratis, seperti buku dan bahan ajar lain.
Pendidikan gratis dapat pula diberikan kepada siswa dalam bentuk beasiswa
atau hibah yang menutup semua atau hampir semua pengeluaran siswa untuk
sekolah.
The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization
(UNESCO) menyatakan bahwa salah satu tujuan Education for All (EFA)
adalah bahwa sekolah mesti bebas dari pungutan. Ini berarti bahwa orangtua
tidak perlu membayar iuran sekolah agar anaknya pergi ke sekolah. Selain itu,
orangtua tidak perlu membayar berbagai pengeluaran lain yang membuat
anak-anak miskin tidak bersekolah. Pengeluaran tersebut antara lain membeli
buku teks, biaya partisipasi dalam kegiatan olahraga, dll.

https://www.academia.edu/9802908/PENDIDIKAN_GRATIS_ATAU_BEBAS_PU
NGUTAN_DAN_PERMASALAHANNYA_Oleh_Saparuddin “Pendidikan Gratis
atau Bebas Pungutan dan Permasalahannya” (29 Januari 2018)

5
C. Penyebab Utama Terjadinya Putus Sekolah di Beberapa Negera

Di negara-negara Afrika iuran sekolah merupakan penyebab utama


terjadinya putus sekolah dan penghambat tercapainya pendidikan dasar
universal. Di Malawi dan Uganda, penghapusan iuran sekolah meningkatkan
enrolmen secara besar-besaran. Penghambat lain adalah tidak adanya sekolah,
jarak tempuh yang jauh ke sekolah,dan kesehatan dan nutrisi yang buruk.
Karenanya, ada dua rekomendasi kebijakan yang diberikan. Pertama,
penghapusan semua jenis iuran sekolah. Privatisasi, dengan mengenakan iuran
untuk meningkatkan mutu dan persaingan, tidak akan berhasil. Siswa dari
keluarga miskin akan tersingkir. Demikian juga pemberian kupon kepada
siswa akan membuat keluarga kaya memindahkan anak-anak mereka dari
sekolah-sekolah negeri, yang menyebabkan mereka kurang berhubungan
dengan anak-anak dari keluarga miskin dan mengurangi keinginan mereka
untuk membantu. Kedua, pemberian insentif yang ditargetkan. Contohnya,
pemberian US $6 per tahun untuk anak jalanan di Zambia, pemberian
makanan-sekolah di daerah pedesaan, dan pemberian US $35 per siswa untuk
wilayah yang tidak beruntung yang enrolmennya rendah.
Di Finlandia, pendidikan dasar merupakan pendidikan umum (general
education) yang disediakan tanpa pungutan bagi seluruh kelompok usia
pendidikan dasar. Dalam Undang-undang Pendidikan Dasar Tahun 1998
disebutkan bahwa pendidikan dasar yang berupa sekolah komprehensif
(comprehensive school) berlangsung selama (9) tahun dan diperuntukkan bagi
anak usia antara 7 sampai 16 tahun. Apabila tidak dimungkinkan bagi anak
untuk masuk sekolah karena kesehatan atau alasan lain, pemerintah lokal
berkewajiban untuk menyediakan pendidikan dalam bentuk lain. Undang-
undang tersebut juga mengamanatkan bahwa dalam menempuh pendidikan
dasar siswa bebas dari pungutan untuk iuran, buku, dan lainnya. Siswa juga

6
memperoleh makan gratis satu kali sehari. Transportasi gratis disediakan bagi
siswa yang menempuh perjalanan ke sekolah yang melebihi 5 km.
Meskipun tidak ada wajib belajar, tapi semua anak di Denmark mesti
berada dalam pendidikan sembilan tahun sejak usia tujuh tahun. Taman
kanak-kanak tersedia sebagai pilihan (tidak wajib) bagi anak usia enam tahun,
dan kelas ke-10 tersedia sebagai pilihan setelah anak menyelesaikan sembilan
tahun pendidikan dasar. Orangtua bertanggung jawab atas pendidikan anak-
anaknya. Ada tiga macam pendidikan yang tersedia : sekolah pemerintah kota
(the municipal Folkeskole) yang bebas pungutan, sekolah swasta yang
mengenakan biaya pembelajaran, dan sekolah pribadi di rumah.
Semua anak di Hongkong, terlepas dari suku dan warganegara apapun,
mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan dasar
(sekolah dasar dan sekolah menengah pertama) tanpa pungutan biaya.
Menerima pendidikan sekolah merupakan hak dasar bagi semua anak, yang
dilindungi oleh Undang-undang Pendidikan.
Pendidikan gratis di Bhutan diperuntukan pada jenjang pendidikan dasar
9 tahun. Menteri Pendidikan Bhutan menyatakan bahwa pendidikan gratis di
Bhutan merupakan salah satu pendidikan dasar gratis terlama di dunia.
Negara-negara yang memberikan pendidikan gratis paling lama adalah Inggris
dan Amerika yang menyediakan 11 tahun wajib belajar gratis. Sedangkan
negara-negara seperti Banglasdesh, Nepal, dan Singapura masing-masing
menyediakan 5, 6, dan 7 tahun wajib belajar gratis.
Di Afrika Selatan meskipun konstitusi menjamin hak warganegara untuk
mendapatkan pendidikan dasar, tapi Pemerintah belum mengklarifikasikan
apa itu hak terhadap pendidikan dasar, apakah hal itu berarti pendidikan dasar
gratis untuk semua. Meskipun Internasional Human Rights Treaties,
khususnya the Convention on the Rights of the Child and the African Charter
on Human and Peoples’ Rights menyatakan bahwa negara berkewajiban
menetapkan wajib belajar dan pendidikan gratis, tetapi Pemerintah hanya
menetapkan wajib belajar untuk pendidikan dasar tetapi tidak gratis. Masih

7
terdapat biaya-biaya pendidikan langsung dan tidak langsung, seperti iuran
sekolah, seragam sekolah, buku teks, dll.

https://www.academia.edu/9802908/PENDIDIKAN_GRATIS_ATAU_BEBA
S_PUNGUTAN_DAN_PERMASALAHANNYA_Oleh_Saparuddin
“Pendidikan Gratis atau Bebas Pungutan dan Permasalahannya” (29 Januari
2018)

8
BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada jumat, 16 Maret 2018 di SMA Frater
“Don Bosco” Banjarmasin.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Frater “Don Bosco”
Banjarmasin tahun pelajaran 2017/2018 yang memiliki pemahaman lebih
lanjut mengenai permasalahan yang dibahas penulis.
C. Teknik Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan angket yang
disesuaikan dengan permasalahan yang dibahas penulis kepada 24 orang
siswa/i kelas XI SMA Frater “Don Bosco” Banjarmasin tahun pelajaran
2017/2018.
D. Cara Menganalisis Data
Para siswa/i kelas XI SMA Frater “Don Bosco” Banjarmasin diminta
untuk menjawab angket yang berisikan 5 pertanyaan seputar permasalahan
yang dibahas penulis.

9
BAB IV HASIL PENELITIAN

1. Para responden yang menyetujui adanya program Pendidikan Gratis :


a) 23 dari 24 orang menyetujui adanya program Pendidikan Gratis
(96%).
b) 1 dari 24 orang tidak menyetujui adanya program Pendidikan Gratis
(4%).

Jumlah Siswa yang menyutujui Adanya


Program Pendidikan Gratis
Tidak setuju
4%

Setuju
96%

10
2. Para Responden yang pernah membaca keluhan atau kritikan masyarakat
dari media massa mengenai pendidikan gratis :
a) 6 dari 24 orang yang pernah membaca keluhan atau kritikan
masyarakat dari media massa mengenai pendidikan gratis (25%).
b) 2 dari 24 orang yang tidak pernah membaca keluhan atau kritikan
masyarakat dari media massa mengenai pendidikan gratis (8%).
c) 16 dari 24 orang yang kadang – kadang membaca keluhan atau
kritikan masyarakat dari media massa mengenai pendidikan gratis
(67%).

Jumlah Siswa yang Pernah Membaca Keluhan


atau Kritikan Masyarakat Dari Media Massa
Mengenai Pendidikan Gratis

Pernah
25%

Kadang - kadang Tidak Pernah


67% 8%

11
3. Para Responden yang menyetujui bila anak yang tidak mampu mengikuti
program pendidikan gratis :
a) 24 dari 24 orang yang menyetujui bila anak yang tidak mampu
mengikuti program gratis (100%).

Jumlah Siswa yang Menyetujui Bila Anak yang


Tidak Mampu Mengikuti Program Pendidikan
Gratis

Setuju
100%

12
4. Para responden yang menyetujui bila sewaktu-waktu program pendidikan
gratis ini akan dihapus / ditiadakan oleh pemerintah :
a) 1 dari 24 orang yang menyetujui bila sewaktu-waktu program
pendidikan gratis ini akan dihapus / ditiadakan oleh pemerintah
(4%).
b) 23 dari 24 orang yang tidak menyetujui bila sewaktu-waktu
program pendidikan gratis ini akan dihapus / ditiadakan oleh
pemerintah (96%).

Jumlah Siswa yang Menyutujui Bila Sewaktu-


waktu Program Pendidikan Gratis Ini Akan
Dihapus / Ditiadakan Oleh Pemerintah
Setuju
4%

Tidak Setuju
96%

13
5. Para responden yang menyetujui bila fasilitas yang disediakan pemerintah
di sekolah pendidikan gratis setara dengan fasilitas sekolah mampu :
a) 23 dari 24 orang yang menyetujui bila fasilitas yang disediakan
pemerintah di sekolah pendidikan gratis setara dengan fasilitas
sekolah mampu (96%).
b) 1 dari 24 orang yang tidak menyetujui bila fasilitas yang
disediakan pemerintah di sekolah pendidikan gratis setara dengan
fasilitas sekolah mampu (4%).

Jumlah Siswa yang Menyetujui Bila Fasilitas yang


Disediakan Pemerintah di Sekolah Pendidikan
Gratis Setara dengan Fasilitas Sekolah Mampu
Tidak Setuju
4%

Setuju
96%

14
BAB V PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian dari siswa siswi kelas XI IPA di SMA Frater Don
Bosco Banjarmasin yang saya temui, sekitar 96% yang setuju untuk diadakannya
program “pendidikan gratis” untuk siswa kurang mampu. Hal ini disetujui siswa
sisiwi karena program ini bisa memberi kesempatan bagi mereka yang tidak sekolah
serta memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia karena banyak masyarakat yang
tidak mampu bersekolah. Selain itu ada juga yang berpendapat bahwa pendidikan itu
merupakan hak setiap orang sehingga dengan begitu, masyarakat tidak mampu juga
bisa menuntut ilmu dengan baik. Sedangkan 4% sisanya menjawab tidak setuju
karena program “pendidikan gratis” tidak menguntungkan bagi siswa.

Selain itu, saya meneliti bahwa sekitar 67% siswa siswi kelas XI IPA di SMA
Frater Don Bosco Banjarmasin mengaku bahwa mereka terkadang melihat artikel
mengenai keluhan masyarakat lain tentang program pendidikan gratis tersebut.
Sebanyak 25% siswa pernah melihat keluhan dan kritikan masyarakat tentang
program pendidikan gratis baik berupa televisi, radio,dan internet maupun media
cetak seperti koran, buku atau majalah. Sedangkan sisanya yaitu sebanyak 8% siswa
mengaku tidak pernah sama sekali membaca ataupun melihat kritikan masyarakat
tentang program pendidikan gratis.

Kemudian, dari hasil angket yang saya ambil dari siswa siswi kelas XI IPA di
SMA Frater Don Bosco Banjarmasin, 100% yang setuju bila anak yang tidak mampu
mengikuti program “pendidikan gratis”. Hal ini karena program “pendidikan gratis”
seharusnya ditunjukan pada anak yang kurang mampu dan supaya mereka dapat
merasakan pendidikan dengan baik dan menjadi generasi yang terjamin masa
depannya. Selain itu ada juga yang berpendapat bahwa anak yang kurang mampu
juga memiliki potensi dan memiliki kesempatan untuk mengembangkan potensi yang
mereka miliki.

Dan dari sekian banyak siswa siswi kelas XI IPA di SMA Frater Don Bosco
Banjarmasin, sebanyak 96% siswa menjawab tidak setuju apabila sewaktu-waktu
program pendidikan gratis ini ditiadakan / hapus oleh pemerintah karena hal ini dapat

15
menyebabkan anak-anak kurang mampu tidak akan bisa untuk melanjutkan
pendidikannya dan putus sekolah. Selain itu juga ada yang berpendapat bahwa anak-
anak yang kurang mampu tidak dapat menempuh pendidikan seharusnya. Sedangkan
4% sisanya menjawab setuju karena banyak masyarakat di Indonesia yang mampu.

Dan juga sebanyak 96% siswa menjawab setuju bila fasilitas yang telah
disediakan pemerintah untuk program sekolah pendidikan gratis setara dengan
fasislitas yang telah tersedia di sekolah mampu lainnya karena anak kurang mampu
juga berhak untuk merasakan atau memakai fasilitas pendidikan yang memadai pada
umumnya dan siswa siswi dapat belajar dengan nyaman. Selain itu, supaya siswa
siswi di sekolah pendidikan gratis maupun siswa siswi di sekolah mampu sama-sama
mendapatkan pengetahuan yang setara. Sedangkan 4% sisanya menjawab tidak setuju
karena sekolah mampu seharusnya berkecukupan.

16
BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari karya tulis ilmiah yang bertemakan
pendidikan gratis ini yaitu pendidikan merupakan hak setiap orang. Setiap orang
pantas dan berkesempatan untuk memperoleh pendidikan. Pendidikan juga tidak
mengenal seberapa tua atau mudanya seseorang karena pendidikan itu mutlak
untuk dipenuhi. Tanpa adanya pendidikan, kita tidak bisa menjadi seperti apa yang
kita cita-citakan. Kita tidak bisa mengenyam dan menggapai ilmu kita.

Oleh sebab itu, dengan adanya program pendidikan gratis ini, pemerintah
bermaksud untuk membantu masyarakat kurang mampu mengingat bahwa
generasi penerus bangsa mengharumkan nama bangsa dan dapat mengikuti
olimpiade / perlombaan. Dengan diadakannya pendidikan gratis ini, pemerintah
bisa membantu masyarakat yang kurang mampu dan kualitas pendidikan di
Indonesia bisa sepenuhnya membaik.

A. Saran
Saran saya mengenai program pendidikan gratis ini yaitu :
1. Melengkapi sarana dan prasarana yang memadai di semua sekolah di
Indonesia baik sekolah berbayar maupun sekolah pendidikan gratis agar tidak
menimbulkan kontraversi di antara masyarakat Indonesia.
2. Mendata anak-anak yang kurang mampu untuk dapat bersekolah di sekolah
yang sudah disediakan oleh pemerintah.
3. Mempekerjakan guru yang berpengalaman / sudah menerima gelar sarjana
pendidikan (bisa S1 / S2) untuk memberikan ilmu kepada siswa yang kurang
mampu dengan lebih baik.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/9802908/PENDIDIKAN_GRATIS_ATAU_BEBAS_PU
NGUTAN_DAN_PERMASALAHANNYA_Oleh_Saparuddin

18
LAMPIRAN

19
20

Anda mungkin juga menyukai