A LKS Ski Fix
A LKS Ski Fix
~JASMERAH~
{IR. Soekarno}
Disusun Oleh :
Dea Aulia Rahmah
Ega Ishesholihah
Fauzan Malikul Husna
Fenti Meylani Lestari
Misi utama pengutusan Nabi Muhammad saw. adalah untuk menyempurnakan keluhuran akhlak.
Sejalan dengan itu, dijelaskan dalam al-Qur’an bahwa Beliau diutus hanyalah untuk menebarkan kasih
sayang kepada semesta alam. Dalam struktur ajaran Islam, pendidikan akhlak adalah yang terpenting.
Penguatan akidah adalah dasar. Sementara, ibadah adalah sarana, sedangkan tujuan akhirnya adalah
pengembangan akhlak mulia. Nabi Muhammad saw. bersabda, “Mukmin yang paling sempurna
imannya adalah yang paling baik akhlaknya”. Oleh karena itu, pelajaran Agama Islam diorientasikan
kepada akhlak yang mulia dan diorientasikan kepada pembentukan anak didik yang penuh kasih sayang.
Bukan hanya penuh kasih sayang kepada sesama muslim, melainkan kepada semua manusia, bahkan
kepada segenap unsur alam semesta. Hal ini selaras dengan Kurikulum 2013 yang dirancang untuk
mengembangkan kompetensi yang utuh antara pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Siswa tidak hanya
diharapkan bertambah pengetahuan dan wawasannya, tetapi meningkat juga kecakapan dan
keterampilannya serta semakin mulia karakter dan kepribadiannya.
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diajak
berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru
dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan kegiatan lain
yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam. Tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
Buku ini sangat terbuka terhadap masukan dan akan terus diperbaiki dan disempurnakan. Untuk
itu, kami mengundang para pembaca untuk memberikan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan
penyempurnaan edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih. Mudahmudahan
kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan
generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045).
Kelompok 9
i
DAFTAR ISI
Materi ...................................................................................................................................................................3
Materi ...................................................................................................................................................................3
Materi ...................................................................................................................................................................3
Materi ...................................................................................................................................................................3
Materi ...................................................................................................................................................................3
ii
UJI KOMPETENSI SISWA ............................................................................................................................3
Materi ...................................................................................................................................................................3
Materi ...................................................................................................................................................................3
iii
BAB
1
Meneladani Perjuangan Rasulullah
saw di Mekah
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. Meyakini kebenaran dakwah Nabi Muhammad saw di Mekah.
2. Bersikap tangguh dan rela berkorban menegakkan kebenaran sebagai ’ibrah dari sejarah
strategi dakwah Nabi di Mekah.
3. Menganalisis substansi, strategi, dan penyebab keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw di
Mekah.
4. Menyajikan keterkaitan antara substansi dan strategi dengan keberhasilan dakwah Nabi
Muhammad saw di Mekah.
1
Peta Konsep
Meneladani Perjuangan
2
Materi
Cermati gambar dan kisah berikut!
(Sumber:
httptheluhai.com
20140128great-
journalists-and-
great-
journalism-how-
to- make-a-
name-for-
yourself-pt-2)
Gambar 5.1
3
tangannya. Ternyata ia masih tetap ingin membunuh Rasulullah saw. Seperti
sebelumnya, Allah pun kembali memerintahkan bumi untuk menelan kaki kuda
Suraqah. Bahkan, kini amblasnya hingga ke batas pusarnya. Karena takut ditelan
bumi, Suraqah kembali memohon pertolongan Rasulullah saw. dengan amat
memelas. “Wahai Muhammad, selamatkanlah diriku. Aku tidak akan
menyakitimu lagi setelah ini.”
Aktivitas 1:
Setelah membaca kisah di atas, kemukakan pendapat kamu tentang kisah
tersebut! Kemudian, pelajaran apa saja yang dapat dipetik dari kisah di atas?
4
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S. al-‘Alaq/96:1-
5)
Itulah wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad saw. sebagai
awal diangkatnya sebagai rasul. Kemudian, Nabi Muhammad saw. menerima
ayat-ayat al-Qur’ān secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun. Ayat-
ayat tersebut diturunkan berdasarkan kejadian faktual yang sedang terjadi
sehingga hampir setiap ayat al-Qur’ān turun disertai oleh Asbābun Nuzµl
(sebab/kejadian yang mendasari turunnya ayat). Ayat-ayat
yang turun sejauh itu dikumpulkan sebagai kompilasi bernama al-Mus¥af
yang juga dinamakan al-Qur’ān.
2) Akhlak Mulia
Ada dua tahapan yang dilakukan Rasulullah saw. dalam menjalankan misi dakwah
tersebut, yaitu dakwah secara sembunyi-sembunyi yang hanya terbatas di
kalangan keluarga dan sahabat terdekat dan dakwah secara terang-terangan
kepada khalayak ramai.
7
Bagaimana ajaran Islam bisa diterima dan dianut oleh
mereka yang sebelumnya terbiasa dengan adat-istiadat masyarakat Arab
yang begitu mengakar kuat? Bagaimana mereka meyakini agama baru
yang dibawa oleh Rasulullah saw. sebagai agama paling benar dan
sempurna kemudian menjadi pemeluknya? Bagaimana pula reaksi orang-
orang yang mengetahui bahwa mereka telah meninggalkan agama nenek
moyang, yaitu menyembah berhala?
8
mengamati musuh dari jauh dan segera berlari kepada kaumnya untuk
menyelamatkan dan memperingatkan mereka tentang bahaya yang akan
datang.”
Seriring dengan itu, turun pula wahyu Allah Swt. agar Rasulullah
saw. melakukannya secara terang-terangan dan terbuka. Mengenai hal
tersebut, Allah Swt. berfirman, yang artinya: “Maka sampaikanlah
(Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musyrik.” (Q.S. al-
¦ijr/15:94). Baca pula firman Allah dalam Q.S. asy-Syua’ara/26:214-216.
9
masyarakat Mekah yang telah muak dengan praktik-praktik kotor jahiliah.
Kenyataan ini mendorong para pemuka Quraisy datang kembali kepada
Abu °alib, paman yang selalu membela Rasul. Mereka membawa seorang
pemuda yang gagah yang bernama Umarah bin al-Walid bin al-Mugirah
untuk ditukarkan dengan Nabi Muhammad saw. yang ditolak oleh Abu
thalib. Nabi Muhammad saw. terus saja berdakwah. Untuk yang ketiga
kalinya, para pembesar Quraisy datang kepada Abu thalib. Mereka
berkata, “Wahai Abu thalib, Anda orang yang terhormat dan terpandang di
kalangan kami. Kami telah meminta Anda untuk menghentikan
kemenakanmu, tetapi Anda tidak juga memenuhi tuntutan kami! Kami
tidak akan tinggal diam menghadapi orang yang memaki nenek moyang
kami, tidak menghormati harapan-harapan kami, dan mencaci- maki
berhala-berhala kami. Sebaiknya, Anda sendirilah yang menghentikan
kemenakan Anda, atau jika tidak, kami akan lawan hingga salah satu pihak
binasa”.
10
kami tak akan memutus satu perkara tanpa persetujuanmu. Kalau
kedudukan raja yang engkau cari, kami akan nobatkan engkau menjadi
raja. Jika engkau mengidap penyakit syaraf yang tidak dapat engkau
sembuhkan, akan kami usahakan penyembuhannya dengan biaya yang
kami tanggung sendiri hingga engkau sembuh”. Mendengar tawaran itu,
Nabi Muhammad saw. membacakan surat al-Sajdah kepada Utbah. Ia
terdiam dan tertegun serta insaf bahwa ia berhadapan dengan seorang
yang tidak gila harta, tidak berambisi pada kekuasaan, dan bukan pula
orang yang gila.
Apa yang menyebabkan mereka begitu keras menolak dan geram terhadap
ajaran yang dibawa Rasulullah saw.? Apa yang salah dengan ajaran tentang
kebenaran dan kasih sayang yang merupakan idaman semua manusia beradab?
Sebetulnya mereka mengetahui dan memahami betul bahwa ajaran Ilahi yang
dibawa Rasulullah saw. adalah ajaran yang lurus, benar, dan haq.
Ada beberapa alasan mengapa kaum kafir menolak dan menentang ajaran yang
dibawa Rasulullah saw, diantaranya adalah sebagai berikut.
11
Bangsa Arab jahiliah dikenal sebagai bangsa yang sangat angkuh
dan sombong. Mereka menganggap bahwa semua yang telah mereka
lakukan adalah sesuatu yang benar. Mereka menganggap mereka tidak
salah dengan apa yang mereka lakukan. Kesombongan mereka tercermin
dari sya’ir-sya’ir yang mereka buat, terutama kesombongan kaum Quraisy
yang merasa suku mereka yang paling terhormat dan paling berpengaruh.
Mereka memandang bahwa mereka lebih mulia dan tinggi derajatnya dari
golongan bangsa Arab lainnya. Mereka tidak menerima ajaran persamaan
hak dan derajat yang dibawa Islam. Oleh karenanya, mengakui dan
menerima ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw. akan
menurunkan dan menjatuhkan derajat dan martabat serta mengancam
kedudukan mereka.
2. Suatu hari, Uqbah bin Abi Mu’i¯ melihat Rasulullah saw. ber¯awaf, lalu
menyiksanya. Ia menjerat leher Rasulullah saw. dengan sorbannya dan
menyeret ke luar masjid. Beberapa orang datang menolong Rasulullah
saw. karena takut kepada Bani Hasyim.
3. Penyiksaan lain dilakukan oleh pamannya sendiri, yaitu Abu Lahab dan
istrinya Ummu Jamil yang tiada tara kejinya. Rasulullah saw. bertetangga
dengan mereka. Mereka tak pernah berhenti melemparkan barang-barang
kotor kepadanya. Suatu hari mereka melemparkan kotoran domba ke
kepala Nabi. Sekali lagi Hamzah membalasnya dengan menimpakan
barang yang sama ke kepala Abu Lahab.
E. Perjanjian Aqabah
Kerasnya penolakan dan perlawanan Quraisy, mendorong Nabi
Muhammad saw. melancarkan dakwahnya kepada kabilah-kabilah Arab di luar
suku Quraisy. Dalam melakukan dakwah ini, Nabi Muhammad saw. tidak saja
menemui mereka di Ka’bah pada saat musim haji, ia juga mendatangi
perkampungan dan tempat tinggal para kepala suku. Tanpa diketahui oleh seorang
pun, Nabi Muhammad saw. pergi ke thaif. Di sana ia menemui ¢aqif dengan
harapan agar ia dan masyarakatnya mau menerimanya dan memeluk Islam. ¢aqif
dan masyarakatnya menolak Nabi dengan kejam. Meski demikian Nabi berlapang
dada dan meminta ¢aqif untuk tidak menceritakan kedatangannya ke thaif agar ia
tidak mendapat malu dari orang Quraisy. Permintaan itu tidak dihiraukan oleh
¢aqif, bahkan ia menghasut masyarakatnya untuk mengejek, menyoraki,
13
mengusir, dan melempari Nabi. Selain itu Nabi mendatangi Bani Kindah, Bani
Kalb, Bani Hanifah, dan Bani Amir bin Sa‘sa’ah ke rumah-rumah mereka. Tak
seorang pun dari mereka yang mau menyambut dan mendengar dakwah Nabi.
Bahkan, Bani Hanifah menolak dengan cara yang sangat buruk. Amir
menunjukkan ambisinya, ia mau menerima ajakan Nabi dengan syarat jika Nabi
memperoleh kemenangan, kekuasaan harus berada di tangannya.
14
mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak, tidak mengumpat dan
memfitnah, baik di depan atau di belakang, jangan menolak berbuat kebaikan.
Siapa mematuhi semua itu akan mendapat pahala surga dan kalau ada yang
melanggar, persoalannya kembali kepada Allah Swt.
16
menggunakan kata-kata dusta dan keji, memakan harta anak yatim, dan
mencemarkan nama baik perempuan yang tak bersalah. Ia meminta kami
menyembah Allah Swt. dan tidak mempersekutukan-Nya. Jadi, yang kami
sembah hanya Allah Swt. Yang Tunggal, tidak mempersekutukan- Nya
dengan apa dan siapa pun. Segala yang diharamkan kami jauhi dan yang
dihalalkan kami lakukan. Karena itulah kami dimusuhi, dipaksa
meninggalkan agama kami. Karena mereka memaksa kami, menganiaya
dan menekan kami, kami pun keluar menuju negeri Paduka ini. Padukalah
yang menjadi pilihan kami. Senang sekali kami berada di dekat Paduka,
dengan harapan di sini tidak ada penganiayaan”. Mendengar pernyataan
yang demikian fasih dan santun, akhirnya Raja Najasyi memberikan
perlindungan kepada kaum muslimin hingga kemudian mereka hidup
untuk beberapa lama di negeri yang jauh dari tanah kelahirannya.
2. Hijrah ke Madinah
Aktivitas 3:
Agar ingatanmu tentang sejarah perjuangan dakwah di Mekah makin melekat,
coba kamu buat tabel tentang perjuangan dakwah di atas! Mintalah petunjuk guru
untuk melakukannya!
17
Menerapkan Perilaku Mulia
Perilaku yang dapat diteladani dari perjuangan dakwah Rasulullah saw. pada
periode Mekah di antaranya adalah seperti berikut.
Hal ini penting mengingat waktu yang kita miliki sangatlah terbatas. Jika
waktu yang kita gunakan lebih banyak untuk kegiatan yang percuma, siap-
siaplah untuk menyesal karena waktu yang telah lewat tidak akan kembali
lagi. Misalkan karena kamu tidak belajar dengan sungguh-sungguh sementara
kamu ingin lulus dengan nilai yang tinggi, kamu akan menyesal karena
mendapatkan nilai yang rendah dan harus mengulang lagi.
Dalam harta kita terdapat sebagian hak orang lain yang membutuhkannya.
Islam mengajarkan bahwa bersedekah itu tidak akan mengurangi harta sedikit
pun, bahkan ia akan mendatangkan harta yang lebih banyak lagi.
19
UJI KOMPETENSI SISWA
I. Berilah tanda (x) pada huruf ab,c,d atau E yang dianggap sebagai
jawaban yang paling tepat!
20
A. Memperbaiki Akhlak masyarakat
Mekah
B. Melatih masyarakat Mekah agar
pandai mempelajari Al-Qur’an
C. Memperbaiki tauhid masyarakat
Mekah
D. Mengubah kebiasaan taklid
E. Menyampaikan persamaan hak dan derajat manusia
8. Allah SWT berfirman:
َض َع ِن ْال ُم ْش ِر ِكيْن
ْ ع ِب َما تُؤْ َم ُر َو اَع ِْر ْ فَا
ْ َ صد
Ayat di atas merupakan perintah untuk…
A. Menyampaikan ajaran Islam secara terang-terangan
B. Menyebarkan agama Islam secara sembunyi-sembunyi
C. Melakukan Haji
D. Membaca
E. Mengesakan Allah Swt.
9. Berikut yang tidak termasuk metode dakwah Rasulullah Saw. Adalah….
A. Berdakwah dengan sikap tasamuh
B. Berdakwah dengan memaksakan
kehendak
C. Berdakwah dengan sikap perilaku
jujur dan amanah
D. Berdakwah dengan sikap sabar dan
tawakal
E. Berdakwah dengan sikap lemah l
embut
10. Allah SWT berfirman:
اِ ْق َرأْ َو َربُّكَ ْاْلَ ْك َر ُم
Arti ayat di atas adalah…
A. Bacalah, dan Tuhanmu yang maha
pemurah
B. Yang mengajar manusia dengan
perantara Kalam
C. Dia mengajarkan kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya
D. Bacalah dengan menyebut Nama
Tuhanmu yang menciptakan
E. Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah
11. Ketika Nabi Muhammad Saw. Mengumpulkan kaum Quraisy di bukit
Safa untuk berdakwah, beliau mendapat tantangan keras dari pemuka
kaum Quraisy, yaitu…
A. Abu Jahal D. Abu Talib
B. Abu lahab E. Hamzah
C. Musailamah
21
12. Perjanjian Nabi Muhammad Saw, dengan 12 orang dari Yastrib yang
kemudian mereka memeluk Islam adalah..
A. Piagam Madinah
B. Perjanjian Aqabah ll
C. Perjanjian Aqabah l
D. Perjanjian dengan kaum Yahudi
E. Perjanjian Hudaibiyah
13. Tujuan hijrah kaum muslimin ke Abisinia adalah…
A. Memperoleh dukungan
B. Dakwah agama Islam
C. Menghindari bahaya penyiksaan
D. Mencari Wahyu Allah SWT.
E. Bersembunyi dari kejaran kaum kafir Quraisy
14. Inti dari ajaran Rasulullah Saw. Pada periode Mekah adalah…
A. Menghancurkan berhala-berhala
orang Quraisy
B. Memaksa diri untuk berbuat baik
C. Mencari kehidupan dunia sebanyak
mungkin
D. Membiasakan untuk mengucapkan
kalimat yang baik
E. Menyeru untuk bertauhid
15. Salah satu penerapan sikap mulia yang dapat anda lakukan dari
perjuangan dakwah Nabi Muhammad Saw, periode Mekah yaitu…
A. Mencoba membujuk dengan segala
cara agar orang lain memeluk Islam
B. Mencari teman sebanyak –
banyaknya untuk diajak berdakwah
C. Merasa paling benar di antara
orang lain
D. Tidak putus asa ketika mengalami
ke gagalan
E. Mau bertemu dengan siapapun
tanpa membeda-bedakan
22
5. Terjemahkan ayat 1 – 7 Surah al-Muddatsir
III. Jawab lah pertanyaan- pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan
benar!
menjadi Nabi!
23
BAB
2 Meneladani Perjuangan Dakwah
Rasulullah saw. di Madinah
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. Meyakini kebenaran dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah.
2. Menunjukkan sikap semangat ukhuwah dan kerukunan sebagai ibrah dari
sejarah strategi dakwah Nabi di Madinah.
3. Menganalisis substansi, strategi, dan keberhasilan dakwah Nabi
Muhammad saw. di Madinah.
4. Menyajikan keterkaitan antara substansi dan strategi dengan keberhasilan
dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah.
24
Peta Konsep
Meneladani
Perjuangan
Menganalisis faktor-faktor
Dakwah Rasulullah
keberhasilan dakwah di
saw. di Madinah
Madinah
25
Materi
26
Aktivitas 1:
Analisis apakah hijrah yang dahulu dilakukan oleh Rasulullah saw. dan para
sahabat masih relevan atau sesuai untuk dilakukan saat ini! Jelaskan manfaat dari
Wafatnya istri tercinta Siti Khadijah dan Pamannya Abu thalib, yang
selalu menjadi pembela utama dari ancaman para kafir Quraisy, beban
Rasulullah saw. dalam berdakwah menyebarkan ajaran Islam makin berat.
Di sisi lain, kesediaan penduduk Madinah (Yastrib) memikul tanggung jawab
bagi keselamatan Rasulullah saw. merupakan tanda yang jelas bagi kelanjutan
dakwah Rasululllah. Beberapa faktor yang mendorong Rasulullah saw. hijrah
ke Madinah antara lain seperti berikut.
a. Pada tahun 621 M, telah datang 13 orang penduduk Madinah menemui
Rasulullah saw. di Bukit Aqaba. Mereka berikrar memeluk agama
Islam.b. Pada tahun berikutnya, 622 M datang lagi sebanyak 73
orang dari Madinah ke Mekah yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj
yang pada awalnya mereka datang untuk melakukan ibadah haji, tetapi
kemudian menjumpai Rasulullah saw. dan mengajak beliau agar hijrah ke
Madinah. Mereka berjanji akan membela dan mempertahankan Rasulullah
saw. dan pengikutnya serta melindungi keluarganya seperti mereka
melindungi anak dan istri mereka.
Faktor lain yang mendorong Rasulullah saw. untuk hijrah dari Kota
Mekah adalah pemboikotan yang dilakukan oleh kafir Quraisy kepada Rasulullah
saw. dan para pengikutnya (Bani Hasyim dan Bani Muthallib). Pemboikotan yang
dilakukan oleh para kafir Quraisy di antaranya adalah seperti berikut.
27
tersebut berlangsung selama tiga tahun dan sangat dirasakan dampaknya oleh
kaum Muslimin. Kaum muslimin merasakan derita dan kepedihan atas blokade
ekonomi tersebut. Namun, semua itu tidak menyurutkan kaum muslim untuk tetap
bertahan dan membela Rasulullah saw.
28
nonmuslim. Nabi Muhammad saw. juga mulai menyusun strategi ekonomi,
sosial, serta dasar-dasar pemerintahan Islam. Kaum Muhajirin adalah kaum
yang sabar. Meskipun banyak rintangan dan hambatan dalam kehidupan yang
menyebabkan kesulitan ekonomi, namun mereka selalu sabar dan tabah dalam
menghadapinya dan tidak berputus asa. Nabi Muhammad saw. dalam
menciptakan suasana agar nyaman dan tenteram di Kota Madinah, dibuatlah
perjanjian dengan kaum Yahudi. Dalam perjanjiannya ditetapkan, dan diakui
hak kemerdekaan tiap-tiap golongan untuk memeluk dan menjalankan
agamanya. Secara rinci isi perjanjian yang dibuat Nabi Muhammad saw.
dengan kaum Yahudi sebagai berikut.
29
semesta (sampai akhir zaman), yaitu hubungan rasa kasih sayang dan
persatuan, bukan rasa kebencian dan kehancuran.
b. Azan, Śalat, Zakat, dan Puasa
Ketika Nabi Muhammad saw tiba di Madinah, bila waktu śalat tiba,
orang-orang berkumpul bersama tanpa dipanggil. Lalu terpikir untuk
menggunakan terompet, seperti Yahudi, tetapi Nabi tidak menyukainya;
lalu ada yang mengusulkan menabuh genta, seperti Nasrani. Menurut satu
sumber atas usul Umar bin Kha¯¯ab dan kaum muslimin serta menurut
sumber lain berdasarkan perintah Allah Swt. melalui wahyu, panggilan
śalat dilakukan dengan a§an. Selanjutnya Nabi saw. memerintahkan kepada
Abdullah bin Zaid bin Sa’labah untuk membacakan lafadz azan kepada
Bilal dan menyerukannya manakala waktu śalat tiba karena Bilal memiliki
suara yang merdu. Bila waktu śalat tiba, Bilal naik ke atas rumah seorang
perempuan Bani Najjar yang berada di dekat masjid dan lebih tinggi
daripada masjid untuk menyerukan azan dengan lafal:
31
Terbentuknya negara Madinah membuat Islam makin kuat. Pada
sisi lain, timbul kekhawatiran dan kecemasan yang amat tinggi di kalangan
Quraisy dan musuh-musuh Islam lainnya. Kenyataan ini mendorong orang
Quraisy dan yang lainnya melakukan berbagai macam bentuk ancaman
dan gangguan. Untuk itu, Nabi Muhammad saw. mengatur siasat dan
membentuk pasukan perang serta mengadakan perjanjian dengan berbagai
kabilah yang ada di sekitar Madinah. Upaya kaum muslimin
mempertahankan Madinah melahirkan banyak peperangan. Berikut
diuraikan beberapa peperangan yang terjadi antara kaum muslimin dengan
musuh-musuh mereka.
1) Perang Badar
32
Pasukan Khalid bin Walid berbalik menyerang; pasukan
pemanah dapat dilumpuhkan dan satu per satu pasukan Nabi berguguran di
medan pertempuran. Dalam pertempuran ini, sekitar 70 orang pasukan
Nabi gugur sebagai syuhada’. Setelah peperangan ini, Nabi Muhammad
saw. menindak tegas Abdullah bin Ubay dan pasukannya. Bani Nadir, satu
dari dua suku Yahudi Madinah yang berkomplot dengan Abdullah bin
Ubay, diusir dari Madinah. Kebanyakan mereka pergi dan menetap di
Khaibar.
3) Perang Ahzab/Khandaq
Bani Nadir yang menetap di Khaibar berkomplot dengan musyrikin
Quraisy untuk menyerang Madinah. Pasukan gabungan mereka
berkekuatan 24.000 pasukan. Pasukan ini berangkat ke Madinah pada
tahun ke-5 Hijrah. Atas usul Salman al-Farisi, umat Islam menggali Parit
untuk pertahanan. Oleh karena itu, perang ini disebut dengan Perang
Khandaq (Parit). Selain itu, peperangan ini disebut dengan Perang Ahzab
(sekutu beberapa suku) karena Bani Nadir (orang Yahudi yang terusir dari
Madinah), musyrikin Quraisy, dan beberapa suku Arab yang masih
musyrik berkomplot melawan pasukan Islam. Pasukan musuh yang
hendak masuk ke Madinah tertahan oleh parit. Karena itu, mereka
mengepung Madinah dengan membangun kemah- kemah di luar parit.
Pengepungan ini berlangsung selama satu bulan dan berakhir setelah badai
kencang menerpa dan memporak-porandakan kemah-kemah mereka.
Kenyataan ini memaksa pasukan Ahzab menghentikan pengepungan dan
kembali ke negeri masing-masing tanpa mendapat hasil apa pun. Dalam
suasana kritis, orang-orang Yahudi dan Bani Quraizah di bawah
pimpinan Ka’ab bin Asad melakukan pengkhiatan. Setelah musuh
menghentikan pengepungan dan meninggalkan Madinah, para pengkhianat
itu dihukum mati.
4) Perang Hunain
33
Perang Tabuk merupakan perang terakhir yang diikuti oleh Nabi
Muhammad saw.. Perang ini terjadi karena kecemburuan dan
kekhawatiran Heraklius atas keberhasilan Nabi Muhammad saw.
menguasai seluruh jazirah Arab. Untuk itu, Heraklius menyusun kekuatan
yang sangat besar di utara Jazirah Arab dan Syria yang merupakan daerah
taklukan Romawi. Dalam pasukan besar ini bergabung Bani Gassan dan
Bani Lachmides. Menghadapi peperangan ini, banyak sekali kaum
muslimin yang “mendaftar” untuk turut berperang. Olah karena itu,
terhimpun pasukan yang sangat besar. Melihat besarnya jumlah tentara
Islam, pasukan Romawi menjadi ciut nyalinya dan kemudian menarik diri,
kembali ke negerinya. Nabi tidak melakukan pengejaran, tetapi berkemah
di Tabuk. Dalam kesempatan ini, Nabi membuat perjanjian dengan
penduduk setempat. Dengan demikian, wilayah perbatasan itu dapat
dikuasai dan dirangkul masuk dalam barisan Islam
Pada tahun ke-6 Hijrah, ketika haji telah disyariatkan, Nabi Muhammad
saw. dengan 1.000 orang kaum muslimin berangkat ke Mekah untuk
melaksanakan ibadah haji. Karena itu, Nabi saw. beserta kaum muslimin
berangkat dengan pakaian ihram dan tanpa senjata. Sebelum sampai di Mekah,
tepatnya di Hudaibiyah, Nabi Muhammad saw. dan kaum muslimin tertahan
dan tidak boleh masuk ke Mekah. Sambil menunggu izin untuk masuk ke
Mekah, Nabi saw. dan kaum muslimin berkemah di sana. Nabi saw. dan kaum
muslimin tidak mendapat izin memasuki Mekah dan akhirnya dibuatlah
Perjanjian Hudaibiyah.
34
Perjanjian Hudaibiyah berisi lima kesepakatan, yaitu:
1) kaum muslimin tidak boleh mengunjungi Ka’bah pada tahun ini dan
ditangguhkan sampai tahun depan,
Dengan adanya perjanjian ini, harapan untuk mengambil alih Ka’bah dan
menguasai Mekah kembali terbuka. Ada dua faktor yang mendorong Nabi
Muhammad saw. untuk menguasai Mekah. Pertama, Mekah adalah pusat
keagamaan bangsa Arab. Bila Mekah dapat dikuasai, penyebaran Islam ke
seluruh Jazirah Arab akan dapat dilakukan. Kedua, orang-orang Quraisy adalah
orang-orang yang mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar. Dengan
dikuasainya Mekah, kemungkinan besar orang-orang Quraisy, yang
merupakan suku Nabi Muhammad saw. sendiri, akan memeluk Islam. Dengan
Islamnya orang-orang Quraisy, Islam akan mendapat dukungan yang besar.
Setahun kemudian, Nabi Muhammad saw. bersama kaum muslimin
melaksanakan ibadah haji sesuai dengan perjanjian. Dalam kesempatan ini
banyak penduduk Mekah yang masuk Islam karena melihat kemajuan yang
diperoleh oleh penduduk Madinah.
Bersatu kita teguh dan bercerai kita rubuh. Ungkapan yang semakna
dengan ini adalah bersatu itu rahmat dan berpecah belah itu azab. Ungkapan ini
jelas sekali menganjurkan untuk selalu memperhatikan dan membangun
persaudaraan dengan siapa saja. Sebab, melalui hubungan persaudaraan itu,
hidup menjadi lapang, berbagai kesulitan dapat diatasi, dan berbagai harapan,
keinginan, serta tujuan dapat dicapai. Sebaliknya, perpecahan menyebabkan hidup
menjadi sempit, berbagai kesulitan datang menghampiri, dan harapan, keinginan
serta cita-cita sukar untuk diraih. Melalui persaudaraan, beban berat menjadi
ringan, kesulitan menjadi kemudahan, keputusasaan menjadi harapan. Melalui
persaudaraan, ketakutan dan kekerdilan dapat pula dihapuskan. Oleh karena itu,
jalinlah ukhuwah, sambungkan tali persaudaraan sebanyak-banyaknya. Ingatlah
ungkapan seribu teman itu sedikit dan satu musuh itu banyak. Menjalin
persaudaraan berarti menghapuskan atau menghilangkan permusuhan.
Bermusuhan merupakan sikap tercela yang menimbulkan banyak kerugian.
Sekarang, ingat-ingatlah apakah engkau mempunyai musuh? Jika punya,
datanglah kepadanya dan mintalah maaf darinya serta ajaklah dia mengubur
permusuhan dan mulailah menjalin persahabatan dengannya. Setelah itu,
rasakanlah baik- baik, mana yang lebih enak: bermusuhan atau bersahabat?
Pastilah perasaanmu akan merasakan kelegaan dan kebahagiaan saat bersahabat.
Persahabatan dan persaudaraan haruslah dibangun di atas prinsip kesetaraan dan
persamaan. Dengan prinsip ini akan lahir sikap saling menghormati dan saling
membela serta saling mendukung. Jadilah seperti sekumpulan semut. Setiap
bertemu dengan temannya, mereka saling menyapa dan memberi salam, bekerja
sama membangun tempat tinggal, dan mengumpulkan bahan makanan. Janganlah
kamu menjadi sekumpulan kepiting yang selalu saling menarik dan menjatuhkan
jika ada temannya yang ingin naik/maju!
37
Jadi, tersenyumlah kepada setiap orang. Jalinlah persahabatan dan
persaudaraan sebanyak-banyaknya. Kamu pasti akan menemukan banyak
keuntungan dan kemudahan. Ingatlah selalu keteladan yang ditunjukkan oleh Nabi
Muhammad ketika ia membangun Madinah. Ia persatukan suku Aus dan Khazraj,
ia persaudarakan kaum Anśar dan Muhajirin, dan ia buat perjanjian damai dengan
orang Yahudi Madinah serta dengan suku-suku yang ada di sekitar Madinah.
Hasilnya, Nabi Muhammad saw. berhasil meraih kejayaan dan Islam pun
memancarkan sinarnya ke seluruh penjuru dunia. Itulah sebabnya Madinah diberi
gelar munawwarah (memancarkan cahaya. bersinar) sehingga ada yang
menyebutnya dengan al-Madinah al-Munawwarah. Jadi, dengan persahabatan dan
persaudaraan yang kukuh berbagai kesulitanmu akan hilang, duniamu menjadi
lapang, dan bintang terang akan menghampirimu serta harapan dan cita-citamu
akan tercapai.
38
UJI KOMPETENSI SISWA
39
8. Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad saw dari Makkah ke Madinah
merupakan batu loncatan untuk mendirikan masyarakat yang baru di
negeri yang aman. Di bawah ini langkah-langkah yang tidak dilakukan
Nabi Muhammad Saw. di Madinah adalah....
A. memberlakukan hukum syariat Islam secara kaffah
B. mengupayakan adanya kerja sama dengan kaum kafir Quraisy
C. mendirikan masjid sebagai tempat ibadah dan pusat konsolidasi
D. mempersaudarakan kaum Muhajirin dari kaum Anshar
E. menjalin hubungan dengan nonmuslim yang tertuang dalam piagam
madinah
9. Substansi dakwah yang tidak dilakukan oleh Rasullulah Saw. Pada
periode Madinah adalah.... menerapkan hukum-hukum islam secara
kaffah
A. menyebarkan dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia
B. mendirikan pemerintahan Islam dan membangun masyarakat islam
C. konsolidasi dengan kaum kafir Quraisy tentang bentuk pemerintahan
D. pengembangan daulat Islam menjadi suatu bentuk Negara adidaya
10. Target dari dakwah periode Madinah adalah mendirikan daulat Islam
yang didasarkan pada aqiqah Islam dan menerapkan hukum Islam secara
keseluruhan. Berikut ini yang bukan merupakan tantangan untuk
mencapai target tersebut adalah....
A. pengkhianatan kaum munafik
B. serangan dari kafir Quraisy Makkah
C. gangguan yang dilancarkan Yahudi
D. banyaknya sahabat yang murtad
E. adanya invasi bangsa Romawi
11. Peperangan yang pertama kali diikuti oleh Rasulullah Saw adalah....
A. peperangan Uhud.
B. peperangan Badar.
C. peperangan Khandak.
D. peperangan Tabuk.
E. peperangan Hunain.
12. Masjid mempunyai peranan penting dalam menyatukan umat dan
menyusun kekuatan dalam membangun daulat Islam karena di masjid....
A. tempat berkumpulnya semua manusi dan berbagai unsur
B. berbagi ajaran Islami diturunkan melalui wahyu Allah Swt.
C. Rasulullah saw. membuat benteng moral berupa semangat jihad
D. pokok tauhid dan syariat sangat ditekankan dengan baik
E. ada larangan bersikap tidak peduli pada ajaran Islam
13. Pada tahun keenam Hijriyah , sekitar 1.500 orang kaum muslim akan
melakukan ibadah haji di kota Makkah, tetapi dihalang-halangi oleh kafir
Quraisy. Inillah yang menjadi latar belakang terjadinya perjanjian....
A. Ji’ranah B. Hudaibiyah C. Aqabah D. Arafah E. Tan’im
40
14. Adanya peperangan dalam perkembangan ajaran islam merupakan
sesuatu yang tidak dapat dielakkan dalam perjalanan dakwah. Islam
membolehkan perang dengan beberapa alasan. Pernyataan berikut yang
bukan merupakan alasannya adalah....
A. untuk memperlancar jalannya dakwah Islam
B. memberi kesempatan bagi yang ingin memeluk Islam
C. dalam rangka membela diri, kehormatan dan harta benda
D. sebagai bukti akan kemampuan dalam menghadapi musuh
E. supaya tidak dihancurkan oleh kekuatan Romawi dan Persia
15. Perjanjian Hudaibiyah merupakan perjanjian antara kaum muslim dan
kaum kafir Quraisy. Salah satu hikmah dari adanya perjanjian tersebut
adalah....
A. kafir Quraisy bila ingin memeluk Islam harus diketahui walinya
B. pengakuan eksitensi kaum muslim oleh kafir Quraisy
C. umat Islam tidak jadi melakukan ibadah haji
D. adanya gencatan senjata selama dua puluh tahun
E. terbukanya kedok kaum munafik
41
BAB
3
Al-Quran sebagai Pedoman Hidup
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu:
1. Menjelaskan makna iman kepada kitab-kitab Allah Swt.
2. Menjelaskan kandungan dalil naqli tentang iman kepada kitab-kitab Allah
Swt.
3. Menunjukkan perilaku yang mencerminkan iman kepada kitab-kitab Allah
Swt.
4. Mengimplementasikan perilaku iman kepada kitab-kitab Allah dalam
kehidupan sehari-hari.
42
Materi
Al-Quran sebagai Pedoman Hidup
Al-Qur’ān adalah kitab suci umat Islam yang diwahyukan oleh Allah Swt.
melalui Malaikat Jibril secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad saw. Al-
Qur’ān merupakan kitab suci terakhir yang diwahyukan dan merupakan
penyempurna kitabkitab sebelumnya (taurat, zabut, dan injil). Isi kitab suci al-
Qur’ān mencakup seluruh inti wahyu yang telah diturunkan kepada para nabi dan
rasul sebelumnya. Al-Qur’ān adalah mukjizat Nabi Muhammad saw. yang
terbesar dan abadi di antara mukjizat-mukjizat lainnya. Al-Quran menjadi
pedoman hidup dan dasar hukum bagi kehidupan seluruh umat manusia dalam
mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Dalam hadis yang bersumber dari Hudzaifah bin Yaman, Rasulullah saw.
meramalkan kelak pada suatu masa akan terjadi perpecahan dan perselisihan
sepeninggal beliau. Hudzaifah berkata, Aku bertanya kepada Rasulullah: Wahai
Rasulullah, apa yang paduka perintahkan kepadaku jika aku menjumpai hal itu?
Beliau menjawab, “Pelajarilah kitab Allah dan amalkan, karena itu solusinya.”
Lalu aku mengulang pertanyaan itu 3x, dan Rasul juga menjawab 3x: “Pelajarilah
kitab Allah dan amalkanlah, karena itu kunci keselamatan.”
Suhuf Kitab
1. Wahyu Allah Swt. yang 1. Wahyu Allah Swt. yang
disampaikan kepada para disampaikan kepada para
rasul, tetapi masih berupa rasul sudah berbentuk
“lembaran-lembaran” yang buku/kitab.
terpisah 2. Isi kitab lebsih lengkap
2. Isi ṡuḥuf sangat simpel. jikadibandingkan dengan isi
ṡuḥuf.
43
a. Al-Hudā, artinya al-Qur’ān sebagai petunjuk seluruh umat manusia.
b. Al-Furqān, artinya al-Qur’ān sebagai pembeda antara yang baik dan
buruk.
c. Asy-Syifā', artinya al-Qur’ān sebagai penawar (obat penenang hati).
d. Aż-Żikr, artinya al-Qur’ān sebagai peringatan adanya ancaman dan
balasan.
e. Al-Kitāb, artinya al-Qur’ān adalah firman Allah Swt. yang dibukukan.
44
UJI KOMPETENSI SISWA
1. Berikut ini yang termasuk perilaku orang yang beriman kepada kitab suci
yang diturunkan Allah Swt. kepada para nabi-Nya adalah ....
a. hanya meyakini satu kitab suci saja
b. berlomba-lomba untuk mempertahankan kebenaran masing-masing
c. selalu menjalankan ajaran semua kitab suci yang diturunkan Allah
Swt.
d. menyeleksi isinya kemudian menjalankan yang dianggap mudah
untuk diamalkan
e. mengimani keberadaan semua kitab suci, tetapi hanya menjalankan isi
kitab suci yang diyakininya saja
2. Nabi Muhammad saw. menjelaskan bahwa tidak akan tersesat orang yang
berpegang teguh kepada al-Qur’ān dan sunah, maksudnya adalah ....
a. bagi orang yang selalu membawanya ke mana saja ia pergi
b. bagi orang yang selalu mengamalkannya di mana saja ia berada
c. bagi orang yang selalu mengkajinya siang dan malam
d. bagi orang yang selalu berdakwah untuk kebenaran al-Qur’ān
e. bagi orang yang meyakini dalam hatinya
45
II. Jawablah soal-soal berikut dengan tepat!
Pilihan jawaban
No Pernyataan Sangat Kurang Tidak Skor
Setuju
Setuju Setuju Setuju
Yakin bahwa al-Qur’ān adalah
1.
wahyu dari Allah Swt.
Yakin bahwa orang yang
2. membaca al-Qur’ān akan
mendapat pahala
Yakin bahwa al-Qur’ān
3. sebagai penenteram jiwa di
kala sedang risau
Yakin bahwa al-Qur’ān tidak
bisa menyelesaikan seluruh
4.
permasalahan
umat manusia
Yakin bahwa al-Qur’ān
5. diturunkan hanya untuk orang
yang beriman
Jumlah Skor
No Perilaku Keterangan
Belajar al-Qur’ān (mengaji) di
1.
sekolah
Membaca tadarus al-Qur’ān di
2.
sekolah
46
Belajar al-Qur’ān (mengaji) di
3.
rumah
Membaca tadarus al-Qur’ān di
4.
rumah
5. Mengikuti pengajian remaja
47
BAB
4 Masa Kejayaan Islam yang Dinantikan
Kembali
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu:
a. Mendeskripsikan perkembangan peradaban Islam pada abad pertengahan.
b. Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi kejayaan umat Islam pada
abad pertengahan.
c. Menjelaskan hikmah dari perkembangan Islam pada abad pertengahan.
Menampilkan sikap semangat menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan
dan kerja keras sebagai implementasi dari kejayaan umat Islam pada abad
pertengahan.
48
Materi
Periodisasi Sejarah Islam
Harun Nasution dalam buku Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya membagi
sejarah Islam ke dalam tiga periode besar berikut :
1. Periode Klasik (650‒1250)
Tentu saja kemajuan umat Islam baik pada masa Bani Umayyah maupun
Bani Abbasiyah terjadi tidak secara tiba-tiba. Akan tetapi, ada penyebabnya, yaitu
disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.
49
Faktor internal antara lain:
Selain faktor tersebut di atas, kejayaan Islam ini disebabkan pula oleh adanya
gerakan ilmiah atau etos keilmuan dari para ulama yang ada pada Periode Klasik
tersebut, antara lain seperti berikut.
b) Melaksnakan isi hadis, di mana banyak hadis yang menyuruh kita untuk
terus-menerus menuntut ilmu, meskipun harus ke negeri Cina. Bukan
hanya ilmu agama yang dicari, tetapi ilmu-ilmu lain yang berhubungan
dengan kehidupan manusia di dunia ini.
50
d) Ulama yang berdiri sendiri serta menolak untuk menjadi pegawai
pemerintahan.
1) Ilmu Filsafat
a. Al-Kindi (809‒873 M),
b. Al Farabi (wafat tahun 916 M),
c. Ibnu Bajah (wafat tahun 523 H),
d. Ibnu Thufail (wafat tahun 581 H),
e. Ibnu Shina (980‒1037 M),
f. Al-Ghazali (1085‒1101 M),
g. Ibnu Rusd (1126‒1198 M).
2) Bidang Kedokteran
a. Jabir bin Hayyan (wafat 778 M),
b. Hurain bin Ishaq (810‒878 M),
c. Thabib bin Qurra (836‒901 M),
d. Ar-Razi atau Razes (809‒873 M).
3) Bidang Matematika
a. Umar Al-Farukhan,
b. Al-Khawarizmi.
c. Bidang Astronomi
d. Al-Farazi: pencipta Astro lobe
e. Al-Gattani/Al-Betagnius
f. Abul Wafa: menemukan jalan ketiga dari bulan
g. Al-Farghoni atau Al-FrageniusBidang Seni Ukir
4) Ilmu Tafsir
a. Ibnu Jarir ath Tabary,
b. Ibnu Athiyah al-Andalusy (wafat 147 H),
c. As Suda, Muqatil bin Sulaiman (wafat 150 H),
d. Muhammad bin Ishak dan lain-lain.
5) Ilmu Hadis
a. Imam Bukhori (194‒256 H),
b. Imam Muslim (wafat 231 H),
c. Ibnu Majah (wafat 273 H),
d. Abu Daud (wafat 275 H),
e. At-Tarmidzi, dan lain-lain.
51
A Miqdad bin Amr (ahli filsafat yang dicintai Allah dan Rasul-Nya)
C Al-Ghazali (450‒505 H)
Nama lengkapnya Abu Hamid al-Ghazali, lahir di Desa Gazalah, dekat Tus,
Iran Utara pada tahun 450 H dan wafat pada tahun 505 H di Tus juga. Beliau
dididik dalam keluarga dan guru yang zuhud (hidup sederhana dan tidak tamak
terhadap duniawi). Beliau belajar di Madrasah Imam AI-Juwaeni. Setelah beliau
menderita sakit, beliau ber-khalwat (mengasingkan diri dari khalayak ramai
dengan niat beribadah mendekatkan diri kepada Allah Swt.) dan kemudian
52
menjalani kehidupan tasawuf selama 10 tahun di Damaskus, Jerusalem, Mekah,
Madinah, dan Tus. Adapun jasa-jasa beliau terhadap umat Islam antara lain
sebagai berikut.
Di antara bukunya yang terkenal, yaitu Ihyā 'Ulūm ad-D³n, yakni membahas
masalah-masalah ilmu akidah, ibadah, akhlak, dan taṡawwuf berdasarkan al-
Qur’ān dan hadis. Dalam bidang filsafat, beliau menulis tahāfu al-Falāṡ³fah (tidak
konsistennya para filsuf). Al-Ghazali merupakan ulama yang sangat berpengaruh
di dunia Islam sehingga mendapat gelar Hujjatul Islām (bukti kebenaran Islam).
D AI-Kindi (805‒873 M)
Nama lengkapnya Yakub bin Ishak AI-Kindi, lahir di Kufah pada tahun 805
M dan wafat di Bagdad pada tahun 873 M. AI-Kindi termasuk cendekiawan
muslim yang produktif. Hasil karyanya di bidang-bidang filsafat, logika,
astronomi, kedokteran, ilmu jiwa, politik, musik, dan matematika. Beliau
berpendapat, bahwa filsafat tidak bertentangan dengan agama karena sama-sama
membicarakan tentang kebenaran. Beliau juga merupakan satu-satunya filosof
Islam dari Arab. Ia disebut Failasuf al-Arab (filosof orang Arab).
E AI-Farabi (872‒950 M)
Nama lengkapnya Abu Nashr Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Uzlag AI-
Farabi, lahir di Farabi Transoxania pada tahun 872 M dan wafat di Damsyik pada
tahun 950 M. Beliau keturunan Turki. Al-Farabi menekuni berbagai bidang ilmu
pengetahuan, antara lain: logika, musik, kemiliteran, metafisika, ilmu alam,
teologi, dan astronomi. Di antara karya ilmiahnya yang terkenal berjudul Ar-Royu
Ahlul al-Mad³nah wa aI-Fad³lah (pemikiran tentang penduduk negara utama).
Nama lengkapnya Abu Ali AI-Husein Ibnu Abdullah Ibnu Sina, lahir di Desa
Afsyana dekat Bukhara, wafat dan dimakamkan di Hamazan. Beliau belajar
bahasa Arab, geometri, fisika, logika, ilmu hukum Islam, teologi Islam, dan ilmu
kedokteran. Pada usia 17 tahun, ia telah terkenal dan dipanggil untuk mengobati
Pangeran Samani, Nuh bin Mansyur. Beliau menulis lebih dari 200 buku.
53
UJI KOMPETENSI SISWA
I. Berilah tanda (x) pada huruf ab,c,d atau E yang dianggap sebagai
jawaban yang paling tepat!
54
7. Salah satu peninggalan karya seni muslim pada masa kejayaan Islam
adalah Istana al Hamra, Cordoba yang berada di ….
a. Kairo
b. Mesir
c. Agra
d. Istambul
e. Andalusia
8. Kerajaan Usmani dalam menjalankan roda pemerintahan sangat
menghargai agama, dengan bukti….
a. agama bebas berkembang dan pemerintah semaksimal mungkin
memberi bantuan
b. dalam menjalankan roda pemerintahan, pemerintah memerlukan fatwa
ulama
c. mengangkat pegawai pemerintah untuk mengajarkan agama
d. pembangunan tempat ibadah dibiayai oleh pemerintah
e. anggaran negara disisihkan untuk kepentingan agama
9. Berikut ini adalah salah satu tokoh bidang geografi adalah ….
a. Ibnu Rusyd
b. Ibnu Majah
c. Ibnu Yunus
d. al Makdisi
e. Ibnu Sina
10. Aliran terekat yang muncul pada masa Kerajaan Usmani adalah aliran ….
a. Mualawiyah
b. Syabiyah
c. Ismailiyah
d. Qadariyah
e. Naqsabadiyah
3. Apa saja kemajuan yang diraih pada masa pemerintahan dinasti Umayah?
55
7. Jelaskan beberapa nilai positif mempelajari masa kejayaan Islam!
10. Sebutkan empat ilmuan di bidang filsafat pada masa kejayaan Islam!
56
BAB
5
Bangun dan Bangkitlah Wahai
Pejuang Islam
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama, cinta damai, responsif
danpro-aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, Peserta didik mampu:
a. Mendeskripsikan perkembangan Islam pada masa modern (1800 –
sekarang)
b. Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi kemunduran umat Islam.
c. Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi kebangkitan umat Islam.
d. Menjelaskan hikmah dari perkembangan Islam pada masa modern.
e. Menampilkan sikap semangat menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan
dan kerja keras sebagai implementasi dari semangat umat Islam pada masa
modern.
57
Materi
Perkembangan Penduduk Muslim
Perkembangan penduduk muslim yang cukup signifikan tentu saja
berpengaruh terhadap perilaku umat Islam itu sendiri. Pada zaman Rasulullah
saw., umat Islam masih sedikit dan oleh karena itu penanganannya juga tidak
serumit saat ini. Berbagai macam kelompok muslim yang satu sama lain memiliki
persepsi tentang Islam, menjadikan Islam berwarna-warni. Sepanjang masih
saling menghargai dan toleransi antara intern agama, Islam isnya Allah akan
berkembang pesat dengan baik. Akan tetapi, apabila setiap kelompok mengklaim
bahwa kelompoknyalah yang paling benar, inilah awal dari kehancuran.
Berdasarkan analisis tersebut, kita sebagai pemeluk Islam harus waspada dan terus
belajar tentang Islam secara kaffah sehingga akhirnya kita menajdi orang Islam
yang arif lagi bijaksana.
58
Yang pertama kali. Kesadaran tersebut membuat penguasa dan pejuang-
pejuang Turki tergugah untuk belajar dari Eropa. Guna pemulihan kembali
kekuatan Islam, Kerajaan Turki mengadakan suatu gerakan pembaharuan dengan
mengevaluasi yang menjadi penyebab mundurnya Islam dan mencari ide-ide
pembaharuan dan ilmu pengetahuan dari Barat. Benih pembaharuan dunia Islam
sesungguhnya telah muncul sekitar abad XIII M. ketika dunia Islam mengalami
kemunduran di berbagai bidang. Saat itu pula lahirlah Taqiyudin Ibnu Taimiyah,
seorang muslim yang sangat peduli terhadap nasib umat Islam dengan mendapat
dukungan muridnya Ibnu Qoyyim al Jauziyah (691‒751). Mereka ingin
mengembalikan pemahaman keagamaan umat Islam kepada pemahaman dan
pengamalan Rasulullah saw.
59
UJI KOMPETENSI SISWA
I. Berilah tanda (x) pada hruf a,b,c,d, atau e yang dianggap sebagai
jawaban yang paling tepat!
1. Yang melatar belakangi bangkitnya umat Islam pada abad ke -18 adalah .…
a. tidak adanya misi Islam
b. benturan antara kekuatan Barat dan kekuatan Islam
c. kekuatan Islam yang makin meningkat
d. kekuatan Eropa sudah mulai melemah
e. lemahnya umat Islam dalam beribadah
4. “Kekuasaan raja yang absolut harus dibatasi oleh syariat, raja harus bermusyawarah dengan
ulama dan intelektual.” Gagasan ini dimunculkan oleh ….
a. Al-Tahtawi
b. Rasyid Ridha
c. Syah Waliyullah
d. Muhammad Ali Pasya
e. Jamaludin Al-Afgani
5. Ijtihad merupakan dasar penting dalam menafsirkan kembali ajaran Islam. Hal ini
dikemukakan oleh …
a. Al-Tahtawi
b. Rasyid Ridha
c. Syah Waliyullah
60
d. Muhammad Abduh
e. Jamaludin Al-Afgani
II. Isilah pertanyaan- pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan
benar
61
BAB
6
Rahmat Islam Bagi Nusantara
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. Memahami strategi dakwah dan perkembangan Islam di Indonesia.
2. Mendeskripsikan strategi dakwah dan perkembangan Islam di Indonesia.
62
Materi
Pertama, teori Gujarat. Islam dipercayi datang dari wilayah Gujarat – India melalui peran
para pedagang India muslim pada sekitar abad ke-13 M.
Kedua, teori Mekkah. Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari Timur Tengah
melalui jasa para pedagang Arab muslim sekitar abad ke-7 M.
Ketiga, teori Persia. Islam tiba di Indonesia melalui peran para pedagang asal Persia dalam
perjalanannya singgah ke Gujarat sebelum e Nsantara sekitar abad ke- 13 M.
Baik teori Gujarat maupun teori Persia, keduanya sama-sama menetapkan bahwa
Islam masuk di Nusantara pada abad ke 13-M. Namun teori Mekah menetapkan
kedatangan Islam ke Nusantara jauh sebelum itu, yaitu pada abad ke 7M, saat Rasulullah
masih hidup.
Terkait dengan strategi dakwah Islam, terdapat beberapa cara dan jalur yang
dipergunakan dalam penyebaran Islam di Indonesia, seperti perdagangan , perkawinan,
pendidikanm kesenian, tasawuf dan politik. Secara garis besar ada dua bentuk gerakan
pembaruan Islam di Indonesia yaitu yang pertama Gerakan Pendidikan dan Sosial, yang
kedua Gerakan Politik.
Diantara partai poliik Islam yang tumbh sebelum zaman kemerdekaan adalah
Persaudaraan Musimin Indonesia (Permi), Serikat Islam (SI), dann Partai Islam Indonesi
(PII). SI didirikan di Solo pada tanggal 11bNovember 1911 sebagai kelanjuta dai Serikat
Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh Haji Samanhudi pada tanggal 16 Oktober 1905.
63
UJI KOMPETENSI SISWA
I. Berilah tanda (x) pada huruf ab,c,d atau E yang dianggap sebagai jawaban yang
paling tepat!
1. Menurut teori Mekkah Islam sudah masuk ke Indonesia pada abad ke-7 bukan
abad ke13, pernyataan dibawah ini yan merupakan buktinya, kecuali.....
a. Adanya makam Syekh Mukaidin di Baros tertanda tahun 674
b. Berita Marco Polo yang pernah singgah di Sumatra tahun 1292
c. Peranan bangsa Arab dalam menyebarkan Islam sambil berdagang
d. Berita Tiongkok tentang Raja Ta Cheh mengirim utusan ke Kalingga
e. Diteukannya makan Fatimah binti Maimun di Leran tertanda tahun 1082
2. Kegitan di bawah ini yang tidak termasuk strategi penyebaran dakwah Islam di
Indonesia adalah....
a. Pernikahan
b. Ajaran tasawuf
c. Akulturasi budaya
d. Peperangan
e. Perdagangan
3. Munculnya kerajaan Islam di Indonesia , menunjukan bahwa Islam begitu
mudah dietrima oleh masyaraat melalui pendekatan akulturasi budaya. Berikut
ini yang bukan termauk akulturasi budaya adalah....
a. Ajaran Islam sangat le ntur dan flexible memasuki tradisi lokal
b. Ajaran Islam mempertimbangkan kondisi sosial masyarakat
c. Ajaran Islam mewajibkan adanya integritas ilmu sosial
d. Pengaruh ajaran Islam sejalan dengan fitrah manusia
e. Adat dapat dijadikan sebagai landasan agama
4. Syarif Hidayatulloh adalah seorang wali yang berdakwah dan berkedudukan
di....
a. Gresik,Jawa Timur
b. Cirebon,Jawa Barat
c. Ngampel,Jawa Timur
d. Demak, Jawa Tengah
e. Kudus, Jawa Tengah
5. Gerakan pembaharu Islam yang berfokus kepada pemberantasan syirik dan
bid’ah adalah....
a. Thawalib
b. Jam’iyat Khair
c. Al-Irsyad
d. Persatuan Ulama
e. Muhammadiyah
64
II. Isilah pertanyaan- pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan
benar
III. Jawab lah pertanyaan- pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar!
65
BAB
7
Rahmat Islam Bagi Alam Semesta
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. Menunjukkan sikap semangat melakukan penelitian di bidang ilmu pengetahuan
sebagai implementasi dari pemahaman dan perkembangan Islam di dunia. Buku Guru
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 275
2. Menganalisis faktor-faktor kemajuan dan kemunduran peradaban Islam di dunia.
3. Mendeskripsikan faktor-faktor kemajuan dan kemunduran peradaban Islam di dunia.
66
Materi
Sejarah peradaban umat Islam dari periode klasik hingga modern mengalami masa-
masa pasang dan surt. Berdasarkan teori periodisasi dari Harun Nasution, masa-masa
kejayaan peradaban Islam berada pada awal periode lasik (650-1000M). Pada masa tersebut
terjadi ekspansi dan itegrasi (penyatuan wilayah), sedangkan bagian pada periode lasik
(1000-1250M) dalah masa mulai munculnya benih-benih perpecahan, meskipun masih
berjaya.
Pada periode pertengahan bagian pertama (1250-1500M), benih perpecahan sudah
mulai berdampak, sehingga terjadi kemundran. Pada masa berikutnya (1500-1700M)
peradaban Islam kembali mengalami kejayaan, yaitu pada masa-masa awal Tiga Kerajaan
Besar. Sedangkan pada masa berikutnya (1700-1800M), peradaban Islam kembali terpuruk,
sehingga timbul kesadaran kembali pada diri para tokoh Islam, untuk kembali bangkit dari
keterpurukan, yaitu dari tahun 1800 hingga sekarang. Kebangkitan tersebut kemudian
melahirkan gerakan modernisasi dalam Islam.
Pada masa keemasannya, peradaban Islam mengalami kemajuan di semua bidang
kehidupan. Di bidang sains dan keagamaan misalnya, hampir semua disiplin keilmuan
mengalami kemajuan, seperti; filsafat, kedokteran, astronomi, matematika, fisika, kimia,
sejarah, geografi, geometri, kesenian, bahasa, sastra, kepustakawan, fiqh, tasawuf, dan
bidang lain.
Pada setiap disiplin keilmuan tersebut, terlahir banyak pakar. Banyak diantaranya
bukan hanya di pakar di satu bidang saja, melainkan juga ahli di bidang keahlian. Para
ilmuwan tersebut banyak memberikan sumbangan nyata dalam memelopori kebangkitan
dan pencerahan dunia, terutama Eropa dan sekitrnya.
Banyak tokoh dan ahli sejarah dari kalngan mereka yang secaa jujur mengakui
besarnya peran peradaban umat Islam terhadap dunia Barat. Diantara ilmuwan Islam yang
dimaksud adalah; Al-Kindi, Al-Farabi, Al-Battani, Ibu Sina, Ibnu Rusyd, Ibnu Batutah,
Jabir Ibnu Hayyan, Umar Khayyam, Ibnu Nafis, dan lain-lain. Para ilmuwan Islam tersebut
juga banyak menimbulkan bukti-bukti fisik karya mereka, baik dalam bentuk arsitektur
bangunan ataupun yang lain.
67
UJI KOMPETENSI SISWA
I. Berilah tanda (x) pada hruf a,b,c,d, atau e yang dianggap sebagai jawaban yang
paling tepat!
1. Faktor terpenting yang mendukung berkembangnya Islam di pelosok dunia adalah...
a. Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia
b. Bangsa Arab adalah kaum pedagang yang suku merantau
c. Tentara Islam yang kuat dan kerjasama yang baik
d. Dunia mengalami kekacauan politik dan peradaban
e. Romawi dan Persia mengalami kemunduran
2. Bangunan masjid yang monumental dalam perkembangan peradaban Islam di India,
yaitu....
a. Baitul Maqdis
b. Masjid Aya Sophia
c. Masjid Nabawi
d. Baitul Hikmah
e. Taj Mahal
3. Universitas yang dianggap tertua di dunia, yang berdiri pada tahun 972 adalah
a. Oxford
b. Al-Azhar
c. Cambridge
d. Ummul Quro
e. Ummu Durman
4. Salah satu bkti peninggalan peradaban Islam di Spanyol adalah....
a. Tajmahal
b. Masjid Qiblatain
c. Istana Al-hambra
d. Masjid Sultan Ahmet
e. Observatorium Maragha
5. Al-Qann Fi at-Tibb adalah karya besar di bidang kedokteran yang ditulis oleh....
a. Al-kindi
b. Al-Farabi
c. Ibnu Sina
d. Ibnu Rusyd
e. Ibnu Thfail
II. Isilah pertanyaan-pertanyan di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan
benar
1. Seseorang yang makin banyak ilmunya harus semakin lurus hidupnya, danlebih . . . .
68
2. Seseorang yang memiliki etos tinggi dalam menggapai ilmu pengetahuandiwujudkan
dalam setiap . . . .
3. Mengambil pelajaran dan contoh (uswah) bagaimana caranya umat Islamdahulu
mampu menjadi Negara Super Power dunia, pusat peradaban danilmu pengetahuan,
maka sebagai generasi muda Islam harus . . . .
4. Tanggung jawab yang tinggi untuk senantiasa memperjuangkan tercapainya
kemuliaan Islam dan kaum muslimin, maka sebagai generasi umat Islam harus . . . .
5. Mempertahankan kebiasaan lama yang baik, yang dicontohkan oleh para ulama
assalafus shalih dan para cendekiawan muslim, di antaranya adalah. . . .
69
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M, D. 2010. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Alim, Muhammad. Pendidikan Agama Islam: Upaya Pembentukan Pemikiran dan
Kepribadian Muslim. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.
Departemen Agama RI, 2007. Syamil al-Qur'an. Terjemah Per-Kata. Jakarta: Syamil
International, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir al-Qur'an.
Keputusan Menteri Agama RI (KMA) Nomor 211 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama Islam pada Sekolah.
Mujib, Abdul. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media
Peraturan Menteri Agama R.I. No. 16 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan Agama.
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian.
Prabandani, Sri dan Siti Masruroh, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional, 2011.
Prahara, Erwin Yudi, Materi Pendidikan Agama Islam, Ponorogo: STAIN Ponorogo Press,
2009.
Taufiq, Ahmad dan Muhammad Rohmadi, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Krakter
Berbasis Agama, Surakarta: Yuma Pustaka, 2010.
70