Anda di halaman 1dari 26

ASSESSMENT RUMAH

Kelompok melakukan kunjungan ke 10 rumah di kelurahan dua puluh tiga


ilir. Kelompok mengambil tiga rumah sebagai sampel perbandingan untuk
assessment, semua kunjungan di rumah susun dua pulih tiga ilir.

KELUARGA MU
1.1. Pengenalan Anggota Keluarga secara Umum
Keluarga Ny. F terdiri dari terdiri dari 5 orang, yaitu Tn. M, Ny. F, Anak M,
A, AN. Ny. F saat ini berusia 49 tahun. Tn M saat ini berusia 52 tahun. Ny.
F saat ini tidak bekerja. Tn. M juga bekerja sebagai pengemudi bentor. Ny.
F dan Tn. M memiliki tiga orang anak yang tinggal bersama mereka di
rumah.

1.2. Assessment Pribadi


1.2.1. Tn. M
Status dalam keluarga : Kepala keluarga (Bapak)
Umur : 52 tahun
Pekerjaan : Pengemudi bentor
Pendidikan terakhir : SMP
Agama : Islam
Asal : Palembang
BB : 70 kg
TB : 172 cm
IMT : 23,7
Golongan darah :A
Tekanan Darah : 130/80
 Riwayat genetik
Tn. M mengaku memiliki riwayat penyakit darah tinggi dalam
keluarga.
 Pekerjaan
Tn. M bekerja sebagai pengemudi bentor di daerah 23 ilir. Tn. M
bekerja dari pagi sampai malam.
 Gaya hidup
Tn. M memiliki kebiasaan tidur yang tidak teratur yakni tidur
kurang dari 6 jam dan bangun jam 5. Tidak pernah ada keluhan dari
tidurnya. Tn. D mengaku sebagai perokok, sehari Tn. D dapat
meghabiskan 2 bungkus rokok dan merokok di dalam rrumah. Tn.
M tidak minum alkohol, dan tidak memiliki riwayat
penyalahgunaan obat-obatan.
 Diet
Ny. F makan nasi dan lauk setiap harinya dan sering makan
makanan yang mengandung banyak minyak.
 Penyakit yang pernah diderita
Tn. M mengaku sering mengalami batuk-batuk namun belum
pernah berobat ke puskesmas. tn. M juga memiliki keluhan yang
sama yaitu gatal-gatal pada malam hari terutama di lipatan paha, sela
jari tangan dan kaki, kemaluan dan bokong, M juga sudah berobat
namun keluhan masih dirasakan.

1.2.2. Ny. F
Status dalam keluarga : Anggota keluarga (istri)
Umur : 49 tahun
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Pendidikan terakhir : SMP
Agama : Islam
Asal : Palembang
BB : 81 kg
TB : 148 cm
IMT : 31,5
Golongan darah :A
Tekanan Darah : 150/90 mmHg
 Riwayat genetik
Ny. F mengaku memiliki riwayat penyakit hipertensi dalam
keluarga yang di derita oleh ayah Ny. F.
 Pekerjaan
Ny. F saat ini adalah seorang ibu rumah tangga. Ny. F mengurus
suaminya dan mengurus lima orang anaknya. Belakangan ini,
mengaku sering merasa pusing dan berat pada tengkuk. Ia selalu
berobat ke puskesmas untuk penyakit darah tingginya.
 Gaya hidup
Ny. F tidur kurang setiap hari sekitar pukul 22.00 sampai
dengan pukul 04.00. Ny. F cenderung memiliki aktivitas yang lebih
sering berada di sekitar rumah. Ny. F tidak merokok, tidak minum
alkohol, tidak ada riwayat penyalahgunaan obat-obatan dan tidak
memiliki gangguan kejiwaan, ataupun perilaku lain yang berpotensi
menyebabkan penyakit.
 Diet
Ny. F makan nasi dan lauk setiap harinya dan sering makan
makanan yang mengandung banyak minyak dan asin. Gizi Ny. S
tergolong berlebih.
 Penyakit yang pernah diderita
Ny. F mengaku memiliki penyakit darah tinggi dan selalu
kontrol ke puskesmas dua puluh tiga ilir. Ny F juga selalu
mengkonsumsi obat darah tinggi dengan teratur. Ny. F juga
mengaku sering megalami gatal-gatal pada malam hari terutama
pada bagaian sela jari tangan dan kaki, lipatan pada. Ny F sudah
berobat ke puskesmas dan diberi obat namun keluhan masih
dirasakan.
1.2.3. An. M
Status dalam keluarga : Anggota keluarga (anak)
Umur : 32 tahun
Pekerjaan : Pengemudi Bentor
Pendidikan terakhir : SMA
Agama : Islam
Asal : Palembang
BB : 60 kg
TB : 162 cm
Golongan darah :A
 Riwayat genetik
Ibu menderita darah tinggi
 Pekerjaan
M sehari-harinya bekerja sebagai pengemudi bentor. M bekerja
dari pagi sampai sore ia jarang mengganti baju dan dalaman ketika
berkeringat.
 Gaya hidup
M seharinya merokok dan minum kopi. M mengaku dapat
merokok sebanyak lebih kurang 2 bungkus perhari dan sering
merokok didalam rumah. M mengatakan sering batuk-batuk dan
sesak napas
 Diet
M makan nasi dan lauk setiap harinya. M juga sering makan
makanan yang mengandung minyak.
 Penyakit yang pernah diderita
M mengaku sering mengalami batuk-batuk namun belum pernah
berobat ke puskesmas. M juga memiliki keluhan yang sama yaitu
gatal-gatal pada malam hari terutama di lipatan paha, sela jari
tangan dan kaki, kemaluan dan bokong, M juga sudah berobat
namun keluhan masih dirasakan.

1.2.4. An. A
Status dalam keluarga : Anggota keluarga (anak)
Umur : 14 tahun
Pekerjaan : Siswi
Pendidikan terakhir : SD
Agama : Islam
Asal : Palembang
BB : 46 kg
TB : 150 cm
Golongan darah : tidak tahu
 Riwayat genetik
Ibu menderita darah tingi.
 Pekerjaan
Tidak bekerja.
 Gaya hidup
A tidur cukup setiap hari sekitar pukul 21.00 sampai dengan
pukul 06.00. AD sering bermain bersama anak-anak tetangga di
sekitar rumah.
 Diet
AD makan nasi dan lauk setiap harinya. A kadang jajan di
warung dekat rumah. Gizi AD tergolong cukup.
 Penyakit yang pernah diderita
AD mengaku terkadang mengalami diare, namun sembuh
sendiri. AN juga terkadang mengalami batuk pilek dan demam,
selain itu A juga memiliki keluhan yang sama seperti anggota
keluarga yang lainnya yaitu gata-gatal pada sela jari tangan dan
kaki, lipatan paha serta bokong. A sering menggaruk bintil yang
gatal sehingga menyebabkan koreng. A belum pernah berobat.

1.2.5. An. P
Status dalam keluarga : Anggota keluarga (anak)
Umur : 21 tahun
Pekerjaan : tidak bekerja
Pendidikan terakhir : tidak sekolah
Agama : Islam
Asal : Palembang
BB : 49 kg
TB : 156 cm
Golongan darah : tidak tahu
 Riwayat genetik
Ibu menderita Hipertensi
 Pekerjaan
Tidak bekerja.
 Gaya hidup
P tidur cukup setiap hari sekitar pukul 21.00 sampai dengan
pukul 06.00. AN sehari-hari bersama dengan ibu dan ayah di rumah.
 Diet
AN makan nasi dan lauk setiap harinya. Gizi AN tergolong
cukup.
 Penyakit yang pernah diderita
P mengaku pernah mengalami batuk-batuk yang hilang timbul.
P juga memiliki keluhan yang sama yaitu gata-gatal pada sela jari
tangan dan kaki. P pernah berobat ke puskesmas karena keluhan
gatal yang dialami namun keluhan tidak berkurang.

1.2.6. An. AP
Status dalam keluarga : Anggota keluarga (anak)
Umur : 8 bulan
Pekerjaan : tidak bekerja
Pendidikan terakhir : tidak sekolah
Agama : Islam
Asal : Palembang
BB : 8 kg
PB : 70 cm
Golongan darah : tidak tahu
 Riwayat genetik
Ayah menderita gastritis.
 Pekerjaan
Pelajar.
 Gaya hidup
AP tidur cukup setiap hari sekitar pukul 21.00 sampai dengan
pukul 06.00. Terkadang AP juga tidur ketika siang hari, sekitar
pukul 13.00 hingga pukul 14.00.
 Diet
AP mendapat asi eksklusif. Saat ini AP mengonsumsi susu
formula dan mpasi.
 Penyakit yang pernah diderita
Ibu mengaku AP terkadang batuk, pilek, dan demam, serta juga
pernah mengalami mencret, namun tidak sering.

1.3. Assessment Lingkungan


Rumah Ny. F terdiri dari satu lantai, berdinding bata, serta berlantai
ubin. Rumah tampak kotor. Pencahayaan dalam rumah dan kamar kurang,
menggunakan lampu. Ruangan sedikit lembab. Ventilasi rumah kurang,
hanya berasal dari satu jendela di samping pintu. Cahaya matahari masuk
ke sebagian rumah. Rumah berdekatan dengan rumah warga lainnya. Di
sekitar rumah terdapat lahan yang menjadi tempat pembuangan sampah.
Gambar 1. Kondisi sekitar rumah
Rumah terdiri dari ruang tengah, kamar tidur, dapur, dan toilet. Ruang
tengah digunakan sebagai ruang tidur untuk Ny. F. Kondisi rumah cukup
kotor, lembab. Kamar tidur digunakan untuk Ny. F dan anak-anak untuk
tidur. Kamar tidur memiliki ventilasi dan pencahayaan yang kurang.

Gambar 2. Ruang tengah


Gambar 3. Tempat tidur

Gambar 4. Kamar mandi keluarga


Kamar mandi keluarga terbilang sederhana dengan bebarapa ember
untuk menampung air dan satu kloset jongkok. Jenis jamban yang dipakai
sehari-hari septic tank dengan saluran limbah pembuangan akhir di sungai.

1.4. Assessment Perilaku


 Perilaku keluarga yang dapat menyebabkan penyakit yaitu kondisi rumah
yang kotor, memakai handuk dan pakaian bersamaan, jarang mengganti
seprai, anak-anak yang dekat dengan Ny. F yang menderita scabies, serta
tidak memakai alas kaki jika keluar ke lingkungan sekitar rumah.
 Jam tidur keluarga cukup terjaga baik.
 Anak yang memakai pakaian dan handuk berasaam membuat anak Ny. F
tertular penyakit scabies.

1.5. Rangkuman Hasil Assessment


Dari hasil assessment yang telah dilakukan pada keluarga Ny. F, keluhan
yang sama didapatkan adalah Scabies. Ny. F juga menderita Hipertensi.
Intervensi akan dilakukan berdasarkan prioritas masalah yang telah
didapatkan dari hasil assessment ini.
BAB IV
PENENTUAN AKAR PENYEBAB MASALAH

Setelah melakukan pendataan di Kelurahan dua puluh tiga ilir, kami


kemudian melakukan FGD (Focus Group Discussion) dengan melibatkan anggota
kelompok tanpa ada campur tangan dari pihak luar atau aparat kelurahan.
Setelah melakukan diskusi, kami pun akhirnya mendapatkan 7 masalah kesehatan
yang ada di Kelurahan 23 ilir. Adapun 7 masalah kesehatan tersebut, yaitu :
1. Penyakit kulit Infeksi
2. Hipertensi
3. Diabetes Mellitus
4. Diare
5. Tuberkulosis
6. ISPA

Masalah U S G UxSxG Ranking


1 2 3 3 18 VI

2 3 4 5 60 III
3 3 4 4 48 IV

4 4 4 4 64 II
5 5 4 5 100 I
6 3 3 3 27 V
Man Method
Petugas program TB dan petugas kurang bisa
Lupa jadwal
memantau proses pengobatan berlangsung di rumah
pengambilan OAT
Hanya menunggu Penderita tidak secara
Lupa/bosan
Kurang pengetahuan penderita / keluarga / rutin memeriksan
minum obat tentang pengobatan PMO datang ke Tidak terpantaunya asupan kondisi tubuh apabila
TBC Paru sarana kesehatan gizi penderita ketika di tidak ada keluhan
rumah sehari hari
Keterbatasan waktu
petugas/Tugas Hanya penderita yang Rendahnya rujukan penderita
Rendahnya deteksi
rangkap datang ke puskesmas yang memerlukan pemeriksaan
dini pada masyarakat
yang diperiksa BTA BTA oleh jejaring.
Kurang
pengetahuan Hanya
tentang asupan Memeriksakan diri ke sarana Masih
Tingkat pengetahuan tentang evaluasi berat
GIZI kesehatan lain tanpa ada kurangnya
TBC Paru masih rendah badan setiap
informasi lebih lanjut
minggu capaian TB
paru di
Kelurahan
Pemeriksaan sputum Kebiasaan msyarakat tidak segera
Efek dua puluh
belum bisa dilaksanakan periksa karena dianggap biasa
OAT tiga ilir
diskesmas.
70% penderita
adalah keluarga 32.5% rumah penderita
Masalah pra sehat
Komunikasi. TB paru tidak sesuai
Nomor telp. PHBS
Penderita / PMO / Kebiasaan masyarakat
keluarga berubah Kurangnya memeriksakan
atau sulit dana kesahatan kalau sudah
Kebiasaan masyarakat
dihubungi transport dalam kondisi parah
tidak segera periksa
petugas
karena dianggap biasa
Beberapa
PMO tidak
mempunyai Rendahnya
sarana pendapatan
transportasi masyarakat
13

Material Money Environment


Man Method
Kurangnya tenaga medis yang
turun langsung ke lapangan
Belum ada rencana
Kurangnya
pelaksanaan kegiatan yang
Kurangnya penyuluhan
dilaksanakan kader
pehamanan dan mengenai PHBS
praktik PHBS di masyarakat

Kurangnya Cara pegolahan Metode penyampaian


pengetahuan makanan yang kurang penyuluhan yang
mengenai cara bersih kurang menarik
Kurangnya kewaspadaan pengolahan air
mengenai pengaliran untuk konsumsi
Cara pengelolaan tempat sampah
sumber air dan sisa yang salah, yaitu dengan
buangan air dikumpulkan dan dibiarkan Diare pada
terbuka di sekitar rumah masyarakat
di Kelurahan
Kurangnya tempat Warung jajan sekitar 23 Ilir
Kurangnya alokasi
sampah yang tertutup dana untuk rumah tidak bersih
dan terorganisir penanggulanngan
diare
Kurangnya Beberapa sumur tidak
Tidak semua sarana promosi ditutup dan dekat dengan
masyarakat kesehatan Kurangnya tempat sampah
mempunyai dana Kebiasaan masyarakat
tempat sampah transport dalam mengolah
yang sesuai petugas Tingginya keberadaan makanan dan
Kondisi
standar vektor/rodent di membuang sampah
ekonomi
kelurahan yang lingkungan tempat sembarangan
menengah ke tinggal
bawah

14

Material Money Environment


Man Method
Kebiasaan jarang berolahraga Belum ada kerjasama dengan tokoh
dan merokok pada masyarakat masyarkat dan tokoh agama
Kurangnya
Tingkat stres penyuluhan
Pelayanan yang kurang
yang tinggi pada mengenai
optimal dalam upaya
masyarakat hipertensi
Minat lansia yang preventif dan promotif
kurang karena
Kurangnya
ketidakhadiran
pemahaman mengenai Metode penyampaian
dokter
pentingnya kontrol Belum teraturnya penyuluhan yang
ulang setelah pelaksanaan kurang menarik
Kurangnya pemahaman
didiagnosa hipertensi kegiatan untuk
mengenai hipertensi dan
olahraga bersama
bahayanya Hipertensi
di masyarakat
Keturunan oleh kader pada
masyarakat
di kelurahan
dua puluh
Tidak tersedianya
alokasi dana untuk tiga ilir.
pelayanan
kesehatan lansia Tidak ada Lansia banyak yang
Kurangnya dana masih bekerja sebagai
Kurangnya sarana promosi transport petani dan pedagang
sarana kesehatan petugas
pemeriksaan Budaya konsumsi
tekanan darah makanan yang asin,
(tensimeter) mengandung banyak
Kondisi Kurangnya Kurangnya dukungan
Kurangnya santan dan goreng-
ekonomi alokasi dana keluarga untuk
sarana gorengan
kelurahan yang untuk promosi kontrol ke posyandu/
transportasi
menengah ke keseshatan puskesmas
menuju
bawah
lokasi

15

Material Money Environment


BAB V
PENETAPAN PRIORITAS PENYEBAB MASALAH

5.1 Prioritas Penyebab Masalah TB Paru


Masalah utama capaian TB paru tidak mencapai target sasaran:
a. Garis Hitam = Kurangnya penemuan kasus TB Paru
b. Garis Biru = Kurangnya pemenuhan asupan gizi pada penderita TB Paru
c. Garis Merah = Kurangnya tingkat keberhasilan pengobatan TBC paru
Prioritas Akar Penyebab Masalah TB Paru
KRITERIA
No. MASALAH UxSxG
U S G
1. Kurangnya penemuan kasus TB Paru 4 4 4 64
2. Kurangnya tingkat keberhasilan 4 4 3 48
pengobatan TB
3. Kurangnya pemenuhan asupan gizi pada 4 4 2 32
penderita TB

5.2 Prioritas Penyebab Masalah Diare


Prioritas Akar Penyebab Masalah Diare
KRITERIA
No. MASALAH UxSxG
U S G
1. Tidak adanya tempat sampah tertutup 4 4 3 48
dan terorganisir
2. Kurangnya sarana promosi kesehatan 3 2 2 12
3. Sosio-ekonomi masyarakat yang rendah 2 2 2 8
4. Tidak tersedia alokasi dana khusus untuk 2 2 1 4
penanggulangan diare
5. Kurangnya tenaga medis yang terjun 3 3 1 9
langsung ke lapangan
6. Kurangnya pemahaman dan praktik 3 4 4 48
PHBS
7. Kurangnya penyuluhan mengenai PHBS 3 3 3 27
8. Pengolahan makanan kurang baik 4 4 4 64
9. Warung jajan di sekitar rumah tidak 4 4 4 64
bersih
10. Beberapa sumber air dari sumur yang tidak 3 3 4 36

16
ditutup dan dekat tempat sampah
11. Tingginya keberadaan vektor/rodent di 3 3 3 27
lingkungan tempat tinggal
13. Pengelolaan sampah yang kurang baik 3 4 5 60

Berdasarkan tabel prioritas akar penyebab masalah diare dan perhitungan


UxSxG (Urgency, Seriousness, dan Growth), masalah utama pada masyarakat
dapat disimpulkan antara lain disebabkan oleh:
a. Pengelolaan sampah yang kurang baik
b. Pengolahan makanan yang kurang baik
c. Kurangnya pemahaman dan praktik PHBS

5.3 Prioritas Penyebab Masalah Hipertensi


Prioritas Akar Penyebab Masalah Hipertensi
KRITERIA
No. MASALAH UxSxG
U S G
Kurangnya olahraga dan merokok di
1. 3 4 4 48
masyarakat
Kurangnya pemahaman mengenai hipertensi
2. 3 3 2 18
dan komplikasinya
3. Faktor genetik 1 3 2 6
Tidak patuh minum obat dan jarang
4. 3 5 4 60
kontrol kesehatan
5. Tingkat stres tinggi 2 3 2 12
6. Ekonomi masyarakat menengah ke bawah 2 2 2 8
Alokasi dana untuk promosi kesehatan dan
7. 2 2 1 4
pelayanan kesehatan lansia kurang
8. Kurangnya sarana promosi kesehatan 2 3 1 6
9. Kurangnya penyuluhan tentang hipertensi 3 3 1 9
Budaya konsumsi makanan asin,
10. mengandung banyak santan dan goreng- 3 3 3 27
gorengan
11. Kurangnya sarana transportasi menuju lokasi 2 2 2 8
12. Kurangnya dukungan keluarga untuk kontrol 2 2 2 8
13. Lokasi kelurahan yang jauh 2 2 2 8
Belum teraturnya pelaksanaan kegiatan
14. 2 2 2 8
olahraaga bersama di masyarakat oleh kader
Lansia masih banyak yang bekerja sebagai
15. 2 2 2 8
petani dan pedagang

17
Berdasarkan tabel prioritas akar penyebab masalah hipertensi dan perhitungan
UxSxG (Urgency, Seriousness, dan Growth), masalah utama pada masyarakat
dapat disimpulkan antara lain disebabkan oleh:
a. Kurangnya olahraga dan kebiasaan merokok di masyarakat
b. Tidak patuh minum obat dan jarang kontrol ke posyandu/ puskesmas
c. Budaya konsumsi makanan asin, mengandung banyak santan dan goreng-
gorengan

18
BAB VI
ANALISIS DIAGNOSIS KOMUNITAS KELURAHAN

23 ILIR MENURUT TEORI L. GREEN

6.1 TB

Educational &
Organizational
Assessment

Predisposing Factors

Administrative & Behavioral &


- Rendahnya
Policy Assessment Environmental
pengetahuan
masyarakat tentang Assessment
- Pengetahuan pengobatan
masyarakat tentang tuberculosis Behavior Epidemiological
penyakit tuberculosis - Pola pikir Assessment Social
hanya mengandalkan - Kurangnya Assessment
masyarakat yang
informasi dari media pemahaman tentang Dari 10 keluarga,
menganggap
elektronik. pengobatan Kurangnya
penyakit tuberculosis ditemukan 2 kasus
- Kurangnya sarana tuberculosis pemahaman
adalah penyakit biasa tuberculosis pada 2
promosi kesahatan - Kebiasaan tidak tentang
sehingga sering keluarga terdiri dari
bagi masyarakat 23 memakai masker pengobatan
mengalami orang dewasa usia >20
ilir dari sisi sumber penundaan dalam tuberculosis
Environment tahun
daya (men, money, pengambilan obat
material, machine, - Kebiasaan jalan - Tinggal di hunian
method, information) keluar tanpa padat penduduk
menggunakan - Puskesmas jauh dari
masker tempat tinggal
Reinforcing Factors

- Program tenaga
medis yang terjun ke
langsung ke lapangan
tidak berjalan

Enabling Factors

- Adanya promosi
kesehatan lingkungan
pada masyarakat
Kelurahan 23 ilir
oleh Puskesmas

19
6.2 Diare

Educational &
Organizational
Assessment

Predisposing Factors Behavioral &


Administrative &
Policy Assessment Environmental
- Rendahnya
Assessment
pengetahuan
- Pengetahuan masyarakat tentang Epidemiological
masyarakat tentang Behavior Social
PHBS Assessment
penyakit diare hanya - Pola pikir Assessment
mengandalkan - Kurangnya
masyarakat yang Dari 10 keluarga,
informasi dari media pemahaman tentang Kurangnya
menganggap ditemukan 2 kasus
elektronik. PHBS pemahaman
penyakit diare adalah diare pada 2 keluarga
- Kurangnya sarana - Kebiasaan jajan tentang
penyakit biasa terdiri dari anak dan
promosi kesahatan sembarangan PHBS
- Kebiasaan jajan orang dewasa
bagi masyarakat sembarangan Environment
Kelurahan 23 iir dari
sisi sumber daya Reinforcing Factors
- Tidak adanya
(men, money,
sampah tertutup
material, machine, - Program tenaga
- Tinggal di hunian
method, information) medis yang terjun ke
padat penduduk
- Belum ada program langsung ke lapangan
- Tempat makan yang
khusus untuk PHBS kurang berjalan
kurang bersih
Enabling Factors

- Adanya promosi
kesehatan lingkungan
pada masyarakat
Kelurahan 23 ilir
oleh Puskesmas

20
6.3 Hipertensi

Educational &
Organizational
Assessment

Predisposing Factors

- Rendahnya
pengetahuan
masyarakat tentang
dampak hipertensi
- Pola pikir
masyarakat yang
Administrative & menganggap
Policy Assessment penyakit hipertensi
adalah penyakit tidak Behavioral &
- Pengetahuan berbahaya Environmental
masyarakat tentang - Kebiasaan diet yang Assessment
penyakit hipertensi dapat meningkatkan
hanya mengandalkan tekanan darah seperti Behavior
informasi dari media makanan asin,
elektronik dan berlemak, dan kopi - Kurangnya Epidemiological Social
informasi dari mulut - Kurangnya aktivititas pemahaman tentang Assessment Assessment
ke mulut. fisik penyebab dan
- Kurangnya sarana - Kebiasaan merokok dampak dari penyakit Dari 10 keluarga Kualitas
promosi kesahatan hipertensi ditemukan 5 kasus hidup
Reinforcing Factors - Kebiasaan diet yang hipertensi pada 4 masyarakat
bagi Kelurahan
Karya Mulya di sisi dapat meningkatkan keluarga, sebagian - Mudah
- Program tenaga tekanan darah seperti marah
sumber daya (men, besar berusia lebih dari
medis yang terjun ke makanan asin, - Sulit tidur
money, material, 40 tahun
langsung ke lapangan berlemak, dan kopi
machine, method,
tidak berjalan - Kebiasaan merokok
information)
- Kurangnya kesadaran
- Belum ada program
dari anggota lain Environment
khusus untuk
tentang penyebab
pencegahan - Adanya anggota
dan dampak asap
hipertensi, seperti keluarga yang
rokok bagi anggota
olahraga rutin merokok
keluarga
bersama misalnya
senam seminggu Enabling Factors
sekali di kelurahan
- Adanya promosi
kesehatan pada
masyarakat
Kelurahan 23 ilir
oleh Puskesmas.

21
BAB VII
ALTERNATIF PEMECAHAN PENYEBAB MASALAH

7.1 Alternatif Intervensi TB

Pemecahan
Prioritas Alternatif Pemecahan
No. Masalah Sasaran Target
Masalah Masalah
Terpilih
1. Kurangnya 1. Pertemuan petugas Sosialisasi TB Masyarakat, Peningkatan
penemuan untuk membuat Paru kepada Pihak pemahaman
kasus TB Paru POA penanganan masyarakat Puskesmas, dan motivasi
TB Paru yang diwakili Tokoh masyarakat
2. Penjaringan kasus oleh kader dan masyarakat untuk
TB Paru melaui TOMA terkait mengenali
pencarian suspek kasus TB
kontak serumah baru di
3. Sosialisasi TB Paru sekitar.
kepada masyarakat
yang diwakili oleh
kader dan TOMAS
2. Kurangnya 1. Kunjungan rumah Kunjungan Masyarakat, Pengobatan
tingkat oleh petugas rumah oleh Pihak TB tuntas
keberhasilan 2. Pelatihan petugas petugas ke Puskesmas dan tingkat
pemegang wilayah
pengobatan penderita TB keberhasilan-
kelurahan
TB Paru nya
meningkat.
3. Kurangnya 1. Pemberian tambahan Pemberian Masyarakat, Asupan gizi
pemenuhan asupan gizi tambahan Pihak penderita TB
asupan gizi 2. Pendampingan oleh asupan gizi Puskesmas, cukup.
kader dan PMO Tokoh
pada penderita
dalam penanganan masyarakat
TB asupan gizi terkait
3. Usulan pengadaan
vitamin dan susu
untuk asupan gizi
penderita TB

22
7.2 Alternatif Intervensi Diare

Pemecahan
Prioritas Alternatif Pemecahan
No. Masalah Sasaran Target
Masalah Masalah
Terpilih
1. Warung jajan 1. Melakukan Advokasi ke - Pejabat - Adanya
di sekitar advokasi pada kepala lurah desa quality
rumah tidak kepala kelurahan dan puskesmas - Tokoh control
untuk
bersih dan puskesmas masyarakat terhadap
memeriksa
untuk memeriksa kebersihan dan terkait makanan
kebersihan dan kelayakan yang dijual
kelayakan warung warung makan di warung
makan sekitar sekitar hunian. sekitar
hunian. hunian
2. Sosialisasi ke sehingga
pemilik warung dapat
sekitar mengenai terjamin
pengelolaan kebersihann
makanan yang ya
bersih dan sehat.
2. Tidak adanya 1. Advokasi dan Advokasi dan - Masyaraka - Peningkatan
tempat membuat tempat membuat t pemahaman
sampah sampah yang tempat sampah - Tokoh dan
tertutup dan tertutup, serta yang tertutup, masyarakat motivasi
terorganisir terpisah antara serta terpisah terkait masyarakat
sampah plastik dan antara plastik untuk
nonplastik dan nonplastik. mengolah
2. Penyuluhan pada sampah
masyarakat dengan
mengenai benar
pentingnya - Terciptanya
melakukan lingkungan
pemilahan sampah yang bersih
dan dampak sebagai
baiknya upaya
(demonstrasi) pencegahan
3. Bekerjasama terhadap
dengan pihak diare
pengangkutan
sampah agar
sampah yang
terkumpul lebih
sering diambil

23
3. Kurangnya 1. Melakukan Melakukan - Masyaraka - Peningkatan
pemahaman advokasi kepada penyuluhan t pemahaman
dan praktik pihak Puskesmas mengenai - Pihak dan
PHBS pada
PHBS dan tokoh Puskesmas motivasi
masyarakat
masyarakat terkait - Tokoh masyarakat
kegiatan PHBS masyarakat dalam
2. Melakukan terkait melakukan
penyuluhan PHBS
mengenai PHBS - Peningkatan
pada masyarakat self hygiene
3. Melakukan
demonstrasi PHBS
4. Memberikan media
visual PHBS
5. Melakukan
kunjungan ke
rumah warga
sebagai evaluasi
setelah 2 minggu
penerapan PHBS

7.3 Alternatif Intervensi Hipertensi

Alternatif Pemecahan
Prioritas
No. Pemecahan Masalah Sasaran Target
Masalah
Masalah Terpilih
1. Budaya malas 1. Mengadakan Mengadakan - Masyarakat - Meningkatkan
bergerak dan kegiatan senam kegiatan - Pejabat dan motivasi warga
merokok pagi rutin setiap senam rutin tokoh untuk bergerak
minggu. tiap minggu, masyarakat dan berolahraga
2. Penyuluhan lalu terkait - Mengurangi
mengenai melakukan budaya merokok
hipertensi dan penyuluhan
hubungannya mengenai
dengan gaya hipertensi,
hidup. bahayanya,
3. Memberi dan
informasi hubungannya
berkaitan dengan gaya
hipertensi dan hidup.
hubungannya

24
dengan gaya
hidup yang
tidak sehat
secara personal.
2. Tidak patuh 1. Melakukan Melakukan - Masyarakat - Meningkatkan
minum obat pemeriksaan pemeriksaan - Pejabat kepatuhan
dan jarang kesehatan gratis kesehatan terkait masyarakat
kontrol untuk warga di gratis ke - Petugas minum obat
kesehatan posyandu setiap warga di kesehatan - Membantu
bulan. posyandu sekitar masyarakat
2. Memberi setiap bulan. mengontrol
informasi kesehatannya
bahaya
hipertensi dan
pentingnya
mengontrol
hipertensi
secara rutin.
3. Melakukan
kunjungan rutin
ke rumah-
rumah warga
yang menderita
hipertensi.
3. Budaya 1. Memberi saran Penyuluhan - Masyarakat - Mengupayakan
makan asin, makan makanan makanan dan - Pejabat dan masyarakat
banyak dan minuman minuman tokoh untuk makan
mengandung yang sehat. yang sehat. masyarakat makanan sehat
santan, dan 2. Penyuluhan terkait
goring- makanan dan
gorengan minuman yang
sehat.

25
26

Anda mungkin juga menyukai