Anda di halaman 1dari 11

PENENTUAN AKAR PENYEBAB MASALAH

 Setelah melakukan pendataan di Kelurahan dua puluh tiga ilir, kami


kemudian melakukan FGD (Focus Group Discussion) dengan
melibatkan anggota kelompok tanpa ada campur tangan dari
pihak luar atau aparat kelurahan. Setelah melakukan diskusi, kami
pun akhirnya mendapatkan 6 masalah kesehatan yang ada di
Kelurahan 23 ilir, yaitu :
 Penyakit kulit Infeksi
 Hipertensi
 Diabetes Mellitus
 Diare
 Tuberkulosis
 ISPA
1. Penyakit kulit Infeksi
2. Hipertensi
3. Diabetes Mellitus
4. Diare
5. Tuberkulosis
6. ISPA
Man Method
Petugas program TB dan petugas desa kurang bisa
Lupa jadwal
memantau proses pengobatan berlangsung di rumah
pengambilan OAT
Hanya menunggu Penderita tidak secara
Kurang pengetahuan penderita / keluarga / rutin memeriksan
Lupa/bosan
tentang pengobatan PMO datang ke Tidak terpantaunya asupan kondisi tubuh apabila
minum obat
TBC Paru sarana kesehatan gizi penderita ketika di tidak ada keluhan
rumah sehari hari
Keterbatasan waktu
petugas/Tugas Hanya penderita yang Rendahnya rujukan penderita
rangkap datang ke puskesmas yang memerlukan pemeriksaan
Rendahnya deteksi
yang diperiksa BTA BTA oleh pustu, poskesdes.
dini pada masyarakat Kurang
pengetahuan Hanya evaluasi
Memeriksakan diri ke sarana Masih
Tingkat pengetahuan tentang tentang asupan berat badan
TBC Paru masih rendah GIZI kesehatan lain tanpa ada kurangnya
setiap minggu
informasi lebih lanjut capaian TB
paru di
Kebiasaan msyarakat tidak segera
Kelurahan
Pemeriksaan sputum
Efek dua puluh
belum bisa dilaksanakan periksa karena dianggap biasa
OAT
di pustu, poskesdes, tiga ilir
posyandu, dll.
Tidak ada dana
Masalah 80% rumah penderita TB
untuk pemberian
Tidak semua Komunikasi. paru tidak sesuai PHBS
asupan gizi
masyarakat Nomor telp. Kebiasaan masyarakat
tambahan
mempunyai alat Penderita / PMO / Tidak memeriksakan
transportasi keluarga berubah ada dana kesahatan kalau sudah
Kebiasaan masyarakat
atau sulit transport dalam kondisi parah
tidak segera periksa
dihubungi petugas karena dianggap biasa
Beberapa
PMO tidak 80% penderita
mempunyai adalah keluarga Rendahnya
80% rumah penderita TB
sarana pra sejahtera pendapatan
paru tidak sesuai PHBS
transportasi masyarakat

Material Money Environment


Man Method
Kurangnya tenaga medis yang
turun langsung ke lapangan
Belum ada rencana
Kurangnya
pelaksanaan kegiatan yang
Kurangnya penyuluhan
dilaksanakan kader
pehamanan dan mengenai PHBS di
praktik PHBS masyarakat

Kurangnya Cara pegolahan Metode penyampaian


pengetahuan makanan yang kurang penyuluhan yang
mengenai cara bersih kurang menarik
Kurangnya kewaspadaan pengolahan air
mengenai pengaliran untuk konsumsi
Cara pengelolaan tempat sampah
sumber air dan sisa buangan yang salah, yaitu dengan
air dikumpulkan dan dibiarkan terbuka
Diare pada
di sekitar rumah
masyarakat di
Kelurahan 23
Kurangnya tempat Kurangnya alokasi Warung jajan sekitar Ilir
sampah yang tertutup dana untuk rumah tidak bersih
dan terorganisir penanggulanngan
diare
Kurangnya sarana Beberapa sumur tidak
Tidak semua promosi ditutup dan dekat dengan
masyarakat kesehatan Kurangnya tempat sampah
mempunyai dana Kebiasaan masyarakat
tempat sampah transport dalam mengolah
yang sesuai Kondisi petugas Tingginya keberadaan makanan dan
standar ekonomi vektor/rodent di membuang sampah
kelurahan yang lingkungan tempat sembarangan
menengah ke tinggal
bawah

Material Money Environment


Man Method
Kebiasaan jarang berolahraga Belum ada kerjasama dengan tokoh
dan merokok pada masyarakat masyarkat dan tokoh agama
Kurangnya
Tingkat stres penyuluhan
Pelayanan yang kurang
yang tinggi pada mengenai
optimal dalam upaya
masyarakat hipertensi
Minat lansia yang preventif dan promotif
kurang karena
Kurangnya
ketidakhadiran Metode penyampaian
pemahaman mengenai
dokter Belum teraturnya penyuluhan yang
pentingnya kontrol
ulang setelah pelaksanaan kurang menarik
Kurangnya pemahaman
didiagnosa hipertensi kegiatan untuk
mengenai hipertensi dan
olahraga bersama
bahayanya
di masyarakat
Hipertensi
oleh kader
pada
masyarakat di
kelurahan dua
Tidak tersedianya
puluh tiga ilir.
alokasi dana untuk
pelayanan
kesehatan lansia Tidak ada Lansia banyak yang
Kurangnya sarana dana masih bekerja sebagai
Kurangnya promosi transport petani dan pedagang
sarana kesehatan petugas
pemeriksaan Budaya konsumsi
tekanan darah makanan yang asin,
(tensimeter) Kondisi Kurangnya dukungan mengandung banyak
Kurangnya
ekonomi keluarga untuk kontrol santan dan goreng-
sarana
kelurahan yang ke posyandu/ gorengan
transportasi
menengah ke puskesmas
menuju
bawah
lokasi

Material Money Environment


TUBERKULOSIS

KRITERIA
No. MASALAH UxSxG
U S G
1. Kurangnya penemuan kasus TB Paru 4 4 4 64

2. Kurangnya tingkat keberhasilan pengobatan TB 4 4 3 48

3. Kurangnya pemenuhan asupan gizi pada 4 4 2 32


penderita TB
DIARE
KRITERIA
No MASALAH UxSxG

U S G
1. Tidak adanya tempat sampah tertutup dan terorganisir 4 4 3 48
2. Kurangnya sarana promosi kesehatan 3 2 2 12
3. Sosio-ekonomi masyarakat yang rendah 2 2 2 8
4. Tidak tersedia alokasi dana khusus untuk penanggulangan 2 2 1 4
diare
5. Kurangnya tenaga medis yang terjun langsung ke lapangan 3 3 1 9
6. Kurangnya pemahaman dan praktik PHBS 3 4 4 48
7. Kurangnya penyuluhan mengenai PHBS 3 3 3 27
8. Pengolahan makanan kurang baik 4 4 4 64
9. Warung jajan di sekitar rumah tidak bersih 4 4 4 64
10. Beberapa sumber air dari sumur yang tidak ditutup dan 3 3 4 36
dekat tempat sampah
11. Tingginya keberadaan vektor/rodent di lingkungan tempat 3 3 3 27
tinggal
13. Pengelolaan sampah yang kurang baik 3 4 5 60
HIPERTENSI
KRITERIA
NO MASALAH UxSxG
U S G

1. Kurangnya olahraga dan merokok di masyarakat 3 4 4 48

2. Kurangnya pemahaman mengenai hipertensi dan komplikasinya 3 3 2 18


3. Faktor genetik 1 3 2 6
4. Tidak patuh minum obat dan jarang kontrol kesehatan 3 5 4 60
5. Tingkat stres tinggi 2 3 2 12
6. Ekonomi masyarakat menengah ke bawah 2 2 2 8
Alokasi dana untuk promosi kesehatan dan pelayanan kesehatan
7. 2 2 1 4
lansia kurang
8. Kurangnya sarana promosi kesehatan 2 3 1 6
9. Kurangnya penyuluhan tentang hipertensi 3 3 1 9
Budaya konsumsi makanan asin, mengandung banyak santan dan
10. 3 3 3 27
goreng-gorengan
11. Kurangnya sarana transportasi menuju lokasi 2 2 2 8

12. Kurangnya dukungan keluarga untuk kontrol 2 2 2 8


13. Lokasi kelurahan yang jauh 2 2 2 8
Belum teraturnya pelaksanaan kegiatan olahraaga bersama di
14. 2 2 2 8
masyarakat oleh kader

15. Lansia masih banyak yang bekerja sebagai petani dan pedagang 2 2 2 8
TUBERKULOSIS
Pemecahan Masalah
No. Prioritas Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Sasaran Target
Terpilih
1. Kurangnya 1. Pertemuan petugas untuk Sosialisasi TB Paru Masyarakat, Pihak Peningkatan
penemuan kasus TB membuat POA kepada masyarakat Puskesmas, Tokoh pemahaman
Paru penanganan TB Paru yang diwakili oleh masyarakat dan motivasi
2. Penjaringan kasus TB Paru kader dan TOMA terkait masyarakat
melaui pencarian suspek untuk mengenali
kontak serumah kasus TB baru di
3. Sosialisasi TB Paru kepada sekitar.
masyarakat yang diwakili
oleh kader dan TOMAS

2. Kurangnya tingkat 1. Kunjungan rumah oleh Kunjungan rumah Masyarakat, Pihak Pengobatan TB
keberhasilan petugas oleh petugas ke Puskesmas tuntas dan
pengobatan TB 2. Pelatihan petugas penderita TB Paru tingkat
pemegang wilayah keberhasilan-nya
kelurahan meningkat.

3. Kurangnya 1. Pemberian tambahan Pemberian Masyarakat, Pihak Asupan gizi


pemenuhan asupan gizi tambahan asupan Puskesmas, Tokoh penderita TB
asupan gizi pada 2. Pendampingan oleh kader gizi masyarakat cukup.
penderita TB dan PMO dalam terkait
penanganan asupan gizi
3. Usulan pengadaan vitamin
dan susu untuk asupan gizi
penderita TB
DIARE
No. Prioritas Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih Sasaran Target
1. Warung jajan di 1. Melakukan advokasi pada kepala Advokasi ke kepala lurah - Pejabat desa - Adanya quality
sekitar rumah tidak kelurahan dan puskesmas untuk dan puskesmas untuk - Tokoh masyarakat control terhadap
bersih memeriksa kebersihan dan kelayakan memeriksa kebersihan dan terkait makanan yang dijual
warung makan sekitar hunian. kelayakan warung makan di warung sekitar
2. Sosialisasi ke pemilik warung sekitar sekitar hunian. hunian sehingga
mengenai pengelolaan makanan dapat terjamin
yang bersih dan sehat. kebersihannya

2. Tidak adanya 1. Advokasi dan membuat tempat Advokasi dan membuat - Masyarakat - Peningkatan
tempat sampah sampah yang tertutup, serta terpisah tempat sampah yang - Tokoh masyarakat pemahaman dan
tertutup dan antara sampah plastik dan nonplastik tertutup, serta terpisah terkait motivasi masyarakat
terorganisir 2. Penyuluhan pada masyarakat antara plastik dan nonplastik. untuk mengolah
mengenai pentingnya melakukan sampah dengan
pemilahan sampah dan dampak benar
baiknya (demonstrasi) - Terciptanya
3. Bekerjasama dengan pihak lingkungan yang
pengangkutan sampah agar sampah bersih sebagai upaya
yang terkumpul lebih sering diambil pencegahan
terhadap diare

3. Kurangnya 1. Melakukan advokasi kepada pihak Melakukan penyuluhan - Masyarakat - Peningkatan


pemahaman dan Puskesmas dan tokoh masyarakat mengenai PHBS pada - Pihak Puskesmas pemahaman dan
praktik PHBS terkait kegiatan PHBS masyarakat - Tokoh masyarakat motivasi masyarakat
terkait dalam melakukan
2. Melakukan penyuluhan mengenai
PHBS
PHBS pada masyarakat
- Peningkatan self
3. Melakukan demonstrasi PHBS
hygiene
4. Memberikan media visual PHBS

5. Melakukan kunjungan ke rumah


warga sebagai evaluasi setelah 2
minggu penerapan PHBS
HIPERTENSI

No. Prioritas Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih Sasaran Target

1. Budaya malas bergerak 1. Mengadakan kegiatan senam Mengadakan kegiatan - Masyarakat - Meningkatkan motivasi warga
dan merokok pagi rutin setiap minggu. senam rutin tiap minggu, lalu - Pejabat dan tokoh untuk bergerak dan
2. Penyuluhan mengenai melakukan penyuluhan masyarakat terkait berolahraga
hipertensi dan hubungannya mengenai hipertensi, - Mengurangi budaya merokok
dengan gaya hidup. bahayanya, dan
3. Memberi informasi berkaitan hubungannya dengan gaya
hipertensi dan hubungannya hidup.
dengan gaya hidup yang tidak
sehat secara personal.

2. Tidak patuh minum obat 1. Melakukan pemeriksaan Melakukan pemeriksaan - Masyarakat - Meningkatkan kepatuhan
dan jarang kontrol kesehatan gratis untuk warga di kesehatan gratis ke warga di - Pejabat terkait masyarakat minum obat
kesehatan posyandu setiap bulan. posyandu setiap bulan. - Petugas kesehatan - Membantu masyarakat
2. Memberi informasi bahaya sekitar mengontrol kesehatannya
hipertensi dan pentingnya
mengontrol hipertensi secara
rutin.
3. Melakukan kunjungan rutin ke
rumah-rumah warga yang
menderita hipertensi.

3. Budaya makan asin, banyak 1. Memberi saran makan Penyuluhan makanan dan - Masyarakat - Mengupayakan masyarakat
mengandung santan, dan makanan dan minuman yang minuman yang sehat. - Pejabat dan tokoh untuk makan makanan sehat
goring-gorengan sehat. masyarakat terkait
2. Penyuluhan makanan dan
minuman yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai