Anda di halaman 1dari 10

BUDAYA BETAWI

Suku Betawi adalah sebuah suku bangsa di Indonesia yang penduduknya


umumnya bertempat tinggal di Jakarta. Mereka adalah keturunan penduduk yang
bermukim di Batavia. Suku Betawi, merupakan suku asli Jakarta. Saat ini penduduk asli
betawi agak sulit di temui dikarenakan banyaknya pendatang dari daerah yang jumlahnya
lebih banyak di bandingkan penduduk asli. Betawi merupakan suku yang erat kaitannya
dengan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Suku Betawi telah ada dan mulai
berkembang sejak zaman penjajahan Belanda. Ciri khas suku ini sangat dipengaruhi oleh
orang-orang Belanda dan China yang telah mendominasi wilayah tersebut beberapa
puluh tahun yang lalu.

Orang-orang Betawi juga merupakan sebutan bagi pribumi Jakarta yang telah
mendominasi wilayah Ibukota Republik Indonesia tersebut. Karena sejarah Suku Betawi
berhubungan dengan banyaknya orang-orang asing yang masuk ke daerah Jakarta,
beberapa orang Betawi melakukan perkawinan silang dengan orang-orang asing
tersebut.Berikut ini adalah ciri khas dari Suku Betawi yang baik untuk di ketahui

1. Bahasa
Bahasa Betawi memiliki dasar Bahasa Indonesia pada umumnya, tetapi terdapat
pencampuran baik dari daerah-daerah di Indonesia, maupun kebudayaan asing. Hal yang
membuatnya unik adalah dialek pada bahasa Betawi tersebut. Terdapat dua jenis dialek berdasarkan
daerah. Terdapat Betawi tengah yang memiliki dialek yang umumnya menggunakan huruf "E" dan
Betawi Pinggir berdialek umumnya dengan huruf "A". Contohnya, jika ingin mengucapkan kaya
mengapa, dialeknya menjadi “kenape” untuk Betawi Tengah dan Betawi Pinggir tetap “kenapa”.

2. Musik
Musik Betawi memiliki ciri khas yang unik, dan terdapat beberapa jenis musik yang berasal
dari Suku Betawi, seperti Gambang Kromong yang berasal dari musik Tionghoa, tetapi ada juga
Rebana yang berakar dari musik Arab. Terdapat pula Keroncong Tugu dan seni-seni lainnya, seperti
Lenong dan Tanjidor. Terdapat pula lagu tradisional dari Suku Betawi yang sudah sangat dikenal,
yaitu "Kicir-Kicir".
3. Seni
Suku Betawi memiliki keanekaragaman dalam bidang seni. Selain seni musik yang beragam,
terdapat pula seni tari dan juga drama sebagai ciri khasnya. Tari Betawi terdapat beberapa macam,
yaitu Topeng Betawi, Yapong yang dipengaruhi oleh tari Jaipong. Ciri khas dari Tari Betawi adalah
gerakannya yang dinamis, dan ceria membuat orang yang menonton juga ikut bersemangat. Tidak
berbeda jauh dengan budaya drama pada Suku Betawi. Drama yang sering dikenal adalah Lenong
dan Tonil, yang menggambarkan kehidupan sehari-hari yang diangkat dengan humoris dan kaya
akan pantun maupun lelucon khas Betawi, dipadukan dengan bahasa Betawi yang khas. Seringkali
drama ini mengikutsertakan penonton untuk berinteraksi, menjadikan drama Betawi menjadi salah
satu drama favorit nusantara.

4. Cerita rakyat
Suku Betawi juga memiliki cerita rakyat yang turun temurun diceritakan. Siapa pun pasti
telah mengenal cerita rakyat dari tanah Betawi ini. Contohnya si Pitung, yang menceritakan tentang
jagoan Betawi yang berani dan memerangi kejahatan penjajah dari Belanda. Cerita rakyat dari
Betawi dikenal dengan kehidupannya yang keras dan tak kenal takut.

5. Sifat dan Kebiasaan


Kebanyakan masyarakat Betawi menganut agama Islam. Dikarenakan latar belakang
keturunan penduduk lokal dan bangsa Portugis, suku Betawi memiliki jiwa sosial yang tinggi, dan
nilai-nilai keagamaan sangat dipegang teguh oleh masyarakat Betawi. Masyarakat Betawi juga
mudah akrab dengan masyarakat lain ataupun pendatang dari luar Betawi. Selain berpegang teguh
dengan agama, Suku Betawi juga masih selalu melaksanakan budayanya. Seperti ondel-ondel, dan
seni-seni khas Betawi lainnya, sehingga akan terlihat kebanggaan.
1. Bahasa
Bahasa Betawi atau Melayu Dialek Jakarta atau Melayu Batavia adalah sebuah bahasa yang
merupakan anak bahasa dari Melayu. Mereka yang menggunakan bahasa ini dinamakan orang
Betawi. Bahasa ini hampir seusia dengan nama daerah tempat bahasa ini dikembangkan, yaitu
Jakarta.
Bahasa Betawi adalah bahasa kreol yang didasarkan pada bahasa Melayu Pasar ditambah
dengan unsur-unsur bahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa dari Cina Selatan (terutama bahasa
Hokkian), bahasa Arab, serta bahasa dari Eropa, terutama bahasa Belanda dan bahasa Portugis.
Bahasa ini pada awalnya dipakai oleh kalangan masyarakat menengah ke bawah pada masa-
masa awal perkembangan Jakarta. Komunitas budak serta pedagang yang paling sering
menggunakannya. Karena berkembang secara alami, tidak ada struktur baku yang jelas dari
bahasa ini yang membedakannya dari bahasa Melayu, meskipun ada beberapa unsur linguistik
penciri yang dapat dipakai, misalnya dari peluruhan awalan me- (seperti halnya bahasa Melayu,
termasuk bahasa Indonesia), penggunaan akhiran -in (sama seperti bahasa Bali), serta peralihan
bunyi /a/ terbuka di akhir kata menjadi /e/ atau /ɛ/ pada beberapa dialek lokal. Berikut ini ada
beberapa Kosakata bahasa Betawi

Bahasa Betawi Bahasa Indonesia


ape apa
gimane bagaimana
nape kenapa
ade ada
aje saja
gue/aye saya
elo/lu kamu
langgar Masjid
atu satu
cawan gelas
tisi sendok
emang memang
kagak tidak
kayak/kek seperti
bagen biarkan
congor mulut
gringsangan tidak mau diam
babe ayah
enyak ibu
encang kakak ayah/ibu
engkong Kakek
Nyai Nenek
Empok Kakak Perempuan
Abang Kakak Laki-Laki
encing adik ayah/ibu
Tauke Majikan/Penguasa
centong sendok nasi
centeng Penjaga
syahi teh
Pangkeng kamar tidur
gulem mendung
bupet laci
kempek tas
ponten nilai
bikin buat(membuat)
iye iya(Baiklah)
danta jelas
bego dungu
songong sombong
siape/sape siapa
2. Musik
Sejarah Musik Tradisional Betawi (Sejarah Kesenian Betawi)
Sejarah Musik Tradisional Betawi (Sejarah Kesenian Betawi) - Di tempat Betawi
sanggup kita jumpai kesenian menyerupai seni tari dan seni lainya dan masih banyak lagi
apabila kita menggalinya lebih dalam lagi. Berikut ini terdapat banyak sekali jenis seni
musik tradisional yang masih sanggup dijumpai hingga sekarang, apa saja musik
tradisional Betawi antara lain:

Sejarah Musik Betawi Gambang Kromong


Musik Gambang Kromong dalam sejarah musik betawi gambang kromong awalnya
dipengaruhi oleh beberapa unsur dari musik Cina yaitu dengan digunakannya alat musik
gesek asal China seperti:
- Kongahyan
- Tehyan dan Skong
Sedangkan alat musik betawi sendiri yang dipakai dalam ansambel musik gambang
kromong adalah: gambang, kromong, kemor, kecrek, gendang kempul dan gong.

Nie Hu-kong seorang pimpinan golongan Cina diduga wal terbentuknya musik gambang
kromong, Dan biasanya permainan musik gambang kromong dikolaborasikan dengan
tarian Cokek.

Sejarah Musik Betawi Tanjidor

Seni musik Tanjidor musik Betawi berdasarkan pendapat Sejarawan asal Belanda
yang berjulukan Dr. F. De Haan musik tanjidor berasal dari orkes para budak pada masa
kompeni. Sedangkan pada kurun ke 14 hingga 16 diduga musik Betawi berasal dari
Portugis yang hadir ke betawi pada waktu itu.

"Tanger" Dalam bahasa portugis terdapat kata yang artinya memainkan alat musik, dan
lalu orang betawi mengucapkan kata "Tanger: tersebut dengan kata Tanjidor. Di Cililitan
Besar oleh Para pejabat tinggi kompeni ketika itu membangun villa-villa di daerah:
- Pondok Gede
- Tanjung Timur
- Ciseeng dan
- Cimanggis

Di Villa tersebut terdapat budak-budak yang memiliki keahlian dalam bidang


memainkan alat musik untuk menghibur tuannya ketika pesta atau jamuan makan
menyerupai alat musik Klarinet, Trombon, Piston, Bas Trompet, Tenor, Tambur, Bas
Drum, Simbal dan lain-lain.
Pada tahun 1860 perbudakan dihapuskan para pemain musik membentuk
perkumpulan musik yang dinamakan Tanjidor yang tiruanla memainkan musik sebagai
budak, hingga kini musik Tanjidor tetap dilestarikan.

Sejarah Musik Betawi Keroncong Tugu

Seni musik betawi Keroncong Tugu sudah ada semenjak kurun ke 18. Keberadaan
keroncong tugu awalnya dari masyarakat tugu keturunan mantan tentara portugis yang
dibebaskan dari tawanan belanda atau disebut dengan Mardjikers Sesudah mereka
memluk agama Kristen, mereka ditempatkan di kampung tugu.

Keroncong tugu biasanya dimainkan oleh masyarakat ketika berkumpul menikmati bulan
purnama di tepian sungai Ciliwung. Keroncong tugu juga biasanya dipakai untuk
mengiringi kebaktian di gereja. Alat-alat musik yang biasa dipakai untuk mengiringi
keroncong tugu menyerupai biola, ukulele, banjo, gitar, rebana, kempul dan selo.

Sejarah Musik Betawi Orkes Gambus

Orkes Gambus tumbuh rindang dikalangan betawi keturunan Arab Sejak dulu orkes
gambus menjadi bab dari kesenian musik betawi. sejarah musik betawi yang satu ini
tidak sanggup dipisahkan dari unsur budaya timur tengah. Biasanya orkes gambus
dimainkan untuk mengiringi para penari Zapin.

Sejarah Musik Rebana

Seni musik betawi Rebana, dalam sejarah musik betawi musik rebana dipengaruhi oleh
budaya Timur Tengah jenis musik musik khas betawi yang bernafaskan Islam. Dan sama
menyerupai tanjidor biasanya musik rebana dimainkan untuk memeriahkan pesta atau
arak-arakan pengantin. Beberapa jenis ansambel musik rebana seperti:
- rebana ngarak
- rebana ketimpring
- rebana dor

Sejarah Musik Betawi Orkes Samrah

Orkes Samrah, dalam sejarah musik betawi orkes samrah ialah bentuk kesenian hasil
akulturasi dengan bangsa melayu . Sedangkan Lagu-lagu yang biasanya dibawakan
dalam orkes samrah yaitu lagu-lagu betawi tempo dulu seperti:
- Lagu Burung Putih
- Pulo Angsa Dua dan lain-lain.

Orkes samrah biasanya juga dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu khas betawi seperti:
Jali-jali, Kicir-kicir, Lenggang Kangkung dan lain-lain.
Ondel-ondel

Sekilas ondel-ondel mirip dengan ogoh-ogoh dari Bali. Ondel-ondel dipengaruhi oleh
budaya Hindu. Seperti kita ketahui bersama dahulu tanah Betawi pernah dikuasai oleh
kerajaan Hindu Tarumanegara. Pada saat itu pertanian mulai dikenal di tanah Betawi.
Ondel-ondel diarak saat panen raya untuk menghormati Dewi Sri.

Sedangkan lambat laun filosofi ondel-ondel mulai bergeser. Boneka besar setinggi
sekitar 2 meter tersebut dipercaya sebagai simbol nenek moyang yang menjaga anak-
cucunya yang masih hidup. Makanya ondel-ondel biasanya sengaja ‘ditanggap’ untuk
memeriahkan hajatan besar Betawi. Maksudnya untuk mengusir segala roh jahat yang
akan mengganggu jalannya acara.
3. Seni

Anda mungkin juga menyukai