Anda di halaman 1dari 21

Mengenal 5 Kesenian Daerah Masyarakat Betawi, Ada Apa Saja?

Suku Betawi merupakan suku asli yang menetap wilayah DKI Jakarta. Mereka merupakan keturunan
penduduk yang tinggal di Batavia atau nama DKI Jakarta pada masa kolonial sejak abad ke-17. Beberapa
tokoh betawi yang namanya populer ialah Dedy Mizwar, Ismail Marzuki, hingga Siti Nurbaya Bakar.

Walaupun hidup di era teknologi yang sangat modern, masyarakat Betawi juga tak lupa untuk melestarikan
budaya dan kesenian daerah mereka. Bahkan, ada beberapa kesenian yang sudah dikenal masyarakat luar
negeri. Berikut lima kesenian daerah masyarakat Betawi yang wajib kamu ketahui.

1. Tanjidor

Tanjidor merupakan kesenian khas masyarakat Betawi yang sangat identik dengan iringan musik yang khas.
Alat musik yang sering digunakan di pertunjukan Tanjidor ialah klariet, terompet, piston, trombone, dan
masih banyak lagi. Pemain musik kesenian ini biasanya sekitar 7 sampai 10 orang. 

Pada awalnya, tanjidor lebih sering dimainkan oleh para budak untuk menghibur majikannya. Seiring
dihapuskannya perbudakan, tanjidor digunakan sebagai iringan pesta atau perayaan pernikahan. Adanya
Tanjidor sendiri tak lepas dari pengaruh budaya Eropa, khususnya Portugis.

2. Ondel-Ondel
Pastinya kamu sudah tak asing lagi dengan sebuah boneka yang bernama Ondel-Ondel. Boneka ini sering
kali ditampilkan saat hari ulang tahun Jakarta. Pada saat hari jadi tersebut, Ondel-Ondel akan diarak
mengelilingi kota sambil diiringi alunan musik yang khas.

Pada umumnya, boneka Ondel-Ondel mempunyai bentuk dan corak yang sama, walaupun warnanya cukup
bervariasi. Pada awalnya, Ondel-Ondel berfungsi sebagai penolak malapetaka atau makhluk halus yang
bergentayangan. Seiring berjalannya waktu, Ondel-Ondel lebih sering dipertunjukkan untuk merayakan
pernikahan, pesta rakyat, hingga penyambutan tamu kehormatan.

3. Lenong

Lenong merupakan salah satu teater khas Betawi yang berkembang pada abad ke-19. Lenong sangat identik
dengan pertunjukan komedi. Ada juga beberapa alat musik untuk memeriahkan pertunjukan seperti kendang,
kromong, gong, kecrek, dan masib banyak lagi.

Para peemain Lenong disebut panjak dan ronggeng, panjak sendiri berarti pemain laki – laki, sedangkan
ronggeng ialah pemain perempuan. Pada awal perkembangannya, Lenong menceritakan tentang kisah
kerajaan. Seiring dengan berjalannya waktu, cerita-cerita Lenong diangkat dari kisah kehidupan sehari-hari.

4. Wayang Golek Betawi

Wayang tak hanya berasal dari daerah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, atau DI Yogyakarta saja,
melainkan juga ada yang berasal dari Betawi. Wayang yang berasal Betawi ini mempunyai jenis wayang
golek. Dalam sejarahnya, wayang golek betawi diciptakan oleh seorang yang bernama Tizar Purbaya.
Pertunjukan wayang golek betawi merupakan perpaduan dari berbagai jenis kesenian seperti lenong,
wayang, hingga gambang kromong. Keunikan dari wayang golek betawi ialah ada beberapa boneka yang
dapat mengeluarkan asap, berjoget, hingga bahkan berubah menjadi hantu.

5. Palang Pintu

Palang Pintu merupakan sebuah kesenian Betawi yang merupakan perpaduan antara silat dan juga pantun.
Palang pintu biasanya ditampilkan pada salah satu rangkaian dalam pernikahan masyarakat Betawi. Dalam
hal ini, sang pengantin pria akan mendapat tantangan dari mempelai wanita untuk menguji kepiawaian bela
diri serta kepandaian dalam mengaji.

Nantinya, para jawara yang mewakili sang mempelai laki-laki dan perempuan akan saling menunjukan
kemampuan dalam menujukkan gerakan silat sambil melontarkan pantun satu sama lain. Walaupun
melakukan gerakan silat, tak jarang penonton akan dibuat tertawa karena pantun-pantun yang dilontarkan.

Nah, itu dia lima kesenian daerah masyarakat Betawi yang ada di DKI Jakarta. Ternyata masyarakat Betawi
memiliki berbagai kesenian yang unik ya. Semoga kesenian tersebut dapat dilestarikan ke depannya.
9 Jenis Alat Musik Betawi dan Cara Memainkannya. Sudah Tahu?
Kebudayaan Betawi terbentuk dari pengaruh berbagai etnis penduduk, mulai dari Tionghoa, Arab, India,
hingga Sunda. Oleh sebab itu, ragam alat musik Betawi terpengaruh dengan campuran etnis tersebut.
Berikut informasi selengkapnya!

Alat musik Betawi biasanya hanya terlihat pada pertunjukan kesenian daerah. Entah itu acara adat atau
pertunjukan cerita rakyat. Oleh sebab itu, banyak orang yang tidak familiar dengan nama-nama alat musik
tersebut. Untuk menambah wawasanmu, yuk simak daftar alat musik tradisionalnya di bawah ini!

1. Gambang Kromong

Pertama ada gambang kromong yang tercipta dari perpaduan budaya pribumi dan Tionghoa. Sebenarnya, ini
bukanlah alat musik, melainkan orkestra atau kumpulan dari berbagai instrumen musik. Di dalamnya ada
gambang, kromong, kongahyan, tehyan, sukong, ningning, suling, gendang, kecrek, kempul, jutao, dan
gong. Rata-rata, instrumennya harus kamu pukul untuk menghasilkan bunyi, tetapi ada juga yang perlu
ditiup. Alat musik ini biasanya digunakan untuk mengiringi pertunjukan Lenong serta pesta pernikahan adat.

2. Marawis

Berikutnya, ada marawis yang merupakan perpaduan budaya Betawi dan Timur Tengah. Bentuknya mirip
rebana, tetapi tidak pipih melainkan sedikit gempal. Untuk mengeluarkan bunyinya, kamu harus memukul
marawis pada bagian zapin, sarah, atau zahefah. Tergantung lokasi pukulan, suara yang kamu hasilkan pun
akan berbeda.
3. Gendang

Lebih populer di daerah Jawa, gendang juga ternyata termasuk alat musik Betawi, lo. Instrumen ini terbuat
dari kayu berbentuk bulat dengan selaput membran di bagian ujungnya. Saat kamu pukul bagian selaput
tersebut dengan tangan, alat musik tradisional ini akan mengeluarkan suara.

4. Gender

Selanjutnya, ada alat musik Betawi bernama gender yang terbuat dari logam. Bentuknya kotak dengan bilah
papan logam yang terbuat dari kuningan atau besi di bagian atas. Instrumen ini bisa kamu gunakan dengan
cara dipukul dan berfungsi sebagai pemimpin sebuah lagu dalam pementasan.

5. Konghyan, Tehyan, dan Sukong

Instrumen konghyan, tehyan, dan sukong tergolong alat musik gesek. Di atasnya ada dua dawai yang perlu
kamu gesek dengan tongkat bersenar plastik untuk menghasilkan suara. Pada bagian bawah, ada resonator
berupa tempurung kelapa yang terbelah dan berlapis kulit tipis. Wujud ketiganya mirip, tetapi ukuran dan
bentuk gagangnya berbeda sehingga nada yang keluar pun tidak sama.
6. Gambus

Tergolong alat musik petik, instrumen satu ini dikenal dengan nama gambus. Bentuknya mirip seperti
mandolin, alat musik yang berasal dari Timur Tengah. Di atasnya, ada tujuh senar yang terbagi menjadi
enam senar dengan tiga nada bersuara kembar dan satu senar bas. Biasanya, instrumen ini dimainkan
bersama gendang untuk mengiringi musik pementasan kesenian.

7. Klarinet

Selanjutnya, ada klarinet yang tergolong alat musik tradisional tiup dari Betawi. Bentuknya mirip dengan
saksofon dan sama-sama dimainkan dengan satu reed. Penggunaannya lebih sering terlihat pada pementasan
tanjidor atau pentas seni khas Betawi lainnya.

8. Kecrek

Alat musik kecrek terbuat dari lempengan besi yang tersusun di atas balok kayu. Untuk memainkannya,
kamu membutuhkan dua tongkat kecil yang ujungnya terbuat dari besi. Pukulkan ujung tongkat ke
lempengan besi, makan akan keluar suara “crek, crek, crek” yang khas.
9. Rebab

Berbentuk alat musik gesek, ada juga rebab yang di atasnya terdapat tiga dawai. Instrumen satu ini biasanya
masuk sebagai bagian dari orkestra gambang kromong. Meski kerap digunakan dalam pagelaran musik
Betawi, rebab sebenarnya berasal dari Timur Tengah, lo.

***
10 Makanan Khas Betawi yang Legendaris, Semuanya Enak! 
Kekayaan kuliner Indonesia memang tak perlu dipertanyakan lagi. Setiap hidangan memiliki cita rasa yang
khas. Semua resepnya diturunkan dari nenek moyang yang masih dilestarikan sampai saat ini.

Sayangnya, gak semua makanan tradisional masih dilestarikan dengan baik. Bahkan, beberapa di antaranya
mulai sulit ditemukan. Kalau kamu sedang ke Jakarta, masukkan 10 makanan khas Betawi berikut ini ke
dalam daftar kulineranmu ya.

1. Kerak telor

Kerak telor terbuat dari campuran telur, ketan, dan ebi. Masakan ini sudah ada sejak tahun 1970-an yang
disajikan untuk pesta besar.

2. Asinan betawi

Asinan khas Betawi menggunakan sayuran sebagai bahan utamanya. Setelah itu, disiram campuran bumbu
kacang, cuka, dan cabai.
3. Nasi ulam betawi

Nasi ulam betawi ada dua jenis, yakni basah dan kering. Dibumbui dengan rempah spesial, lalu dilengkapi
sayuran dan lauk-pauk.

4. Ketoprak

Ketoprak sering ditemukan di berbagai penjual kaki lima. Beberapa bahan utamanya yakni tahu, bihun,
taoge, dan saus kacang.

5. Semur jengkol

Semur jengkol dimasak dengan cara merebus jengkol bersama bumbu spesial sampai empuk. Ada yang
disajikan kering atau basah sesuai selera.
6. Soto betawi

Soto betawi menggunakan jeroan sebagai bahan utamanya. Kuahnya terbuat dari campuran santan dan susu,
rasanya lebih gurih.

7. Soto tangkar

Soto tangkar menggunakan iga sapi sebagai bahan utamanya. Dibumbui dengan campuran rempah dan
santan, bikin rasanya lebih lezat.

8. Bubur ase
Bubur ase merupakan kombinasi asinan dan semur yang sangat unik. Sayangnya, kini bubur ase makin sulit
ditemukan di mana-mana.

9. Gabus pucung

Gabus pucung terbuat dari ikan gabus yang dibumbui kuah hitam. Warna hitamnya berasal dari pucung atau
kluwek, jadi mirip rawon.

10. Laksa betawi

Laksa khas Betawi memiliki kuah yang kental, karena terbuat dari campuran santan dan kelapa sangrai.

Dari beberapa makanan khas Betawi di atas, kamu pernah mencicipi yang mana saja? Dengan terus
mencicipinya, kita turut menjaga kelestarian kuliner tradisional, lho.
9 Minuman Khas Betawi yang Paling Favorit, Segar dan
Menyehatkan
Makanan khas Betawi memiliki cita rasa unik yang sulit ditemukan di daerah lainnya. Gak hanya makanan,
banyak pula minuman khasnya yang sehat, sekaligus menyegarkan.

Dari sekian banyaknya jenis minuman khas Betawi, berikut di antaranya yang paling favorit. Rasanya segar
banget dan dikenal menyehatkan badan.

1. Es selendang mayang dikenal sebagai minuman tradisional khas Betawi yang


terbuat dari tepung beras. Diberi siraman gula merah, manisnya terasa
menyegarkan

2. Es goyang menyerupai es potong yang terbuat dari campuran santan dan tepung
beras. Sebelum disajikan, biasanya gerobak digoyang-goyangkan biar es
membeku merata
3. Bir pletok terbuat dari campuran jahe, serai, dan daun pandan. Biasanya diberi
kayu secang biar warnanya kemerahan. Meski namanya bir, tapi tak mengandung
alcohol

4. Sejak zaman dahulu, kopi jahe biasanya disajikan untuk tamu yang berkunjung
saat sore hari. Terbuat dari campuran kopi dan rempah

5. Es campur betawi punya ciri khas tersendiri, karena ada tambahan bubur
sumsum. Rasanya gak kalah enak dengan es campur lainnya
6. Aer manis dipercaya bisa menyehatkan tubuh. Terbuat dari campuran batang
serai dan daun jeruk yang ditambahkan gula batu

7. Es cincau terbuat dari santan, gula, garam, dan cincau segar. Es cincau sering
disajikan saat perjamuan sederhana, segar banget!

8. Tuak dikenal sebagai minuman tradisional Betawi yang mulai langka. Terbuat
dari campuran nira pohon aren, lalu dijual dalam kemasan bambu betung
9. Sesuai namanya, es kolang-kaling terdiri dari kolang-kaling, daun pandan, dan
sirup manis. Kamu bisa menemukannya di PKL, harganya murah
8 jenis senjata tradisional Betawi (DKI Jakarta) lengkap
penjelasannya
Bagi masyarakat Betawi yang menurut arkeolog Uka Tjandrasasmita sebagai penduduk natif Sunda Kelapa
memiliki senjata tradisional yang belum terpengaruh kebudayaan asing sejak zaman Neolithikum atau
zaman Batu Baru (3000-3500 tahun yang lalu).

Hal tersebut bisa ditemukan pada bukti arkeologis di daerah Jakarta dan sekitarnya dimana terdapat aliran-
aliran sungai besar seperti Ciliwung, Cisadane, Kali Bekasi, Citarum pada tempat-tempat tertentu sudah
didiami sejak masa silam.

Nama Senjata Tradisional Betawi

Senjata Tradisional Betawi banyak ragamnya. Pada kesempatan ini, kita akan membahas 8 senjata
tradisional Betawi yang sangat unik. Kedelapan senjata tersebut antara lain: golok betawi, keris, belati, badik
cangkingan, trisula, toya, pisau raut, dan cundrik. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Golok

Golok merupakan senjata tradisional Betawi yang paling terkenal. Senjata tersebut sering dijadikan
aksesoris keseharian busana adat Betawi oleh kaum pria. Golok terselip pada ikat pinggang hijau dan
dipakai saat bekerja atau sedang bepergian sebagai alat menjaga diri.

Berdasarkan fungsinya, orang Betawi pada umumnya memisahkan golok yang dipakai untuk bekerja
(Gablongan) dengan golok simpenan (Sorenan). Golok simpenan hanya dipakai saat hendak menyembelih
hewan atau untuk melindungi diri.

Sedangkan berdasarkan bentuknya, golok Betawi dibedakan menjadi tiga, yaitu:

 Golok betok yang pendek,


 Golok ujung turun (ujungnya lancip), dan
 Golok gobang (panjang dan terbuat dari bahan berkualitas tinggi). 
2. Keris

Selain golok, masyarakat Betawi juga mengenal keris sebagai salah satu senjata tradisionalnya. Bentuk
Keris Betawi sebagaimana bentuk keris di Jawa pada umumnya, sehingga banyak budayawan yang
berpendapat bahwa keris Betawi adalah warisan dari budaya Sunda dan Cirebon.

3. Belati

Masyarakat Betawi tidak banyak mengenal jenis senjata tikam. Hal ini karena adat budaya masyarakat
Betawi yang tidak suka dengan perkelahian berlebihan. Meskipun begitu, mereka juga mengenal belati
sebagai salah satu kelengkapan senjatanya.

Belati Betawi berbentuk mirip golok, tetapi berukuran lebih kecil. Selain itu, bilahnya cenderung lebih tebal
dengan ujung yang lancip dan melengkung.

4. Badik Cangkingan
Pada jaman dahulu, kaum muda Betawi yang bepergian jauh dari rumah sering membawa senjata untuk
melindungi diri. Senjata dengan ukuran kecil yang mereka bawa bentuknya mirip rencong khas Aceh atau
badik khas Sulawesi.

Mungkin karena sering dibawa bepergian (dicangking), senjata tersebut kemudian dinamai badik
cangkingan. Untuk saat ini, senjata tradisional Betawi jenis ini sudah jarang dipakai.

5. Trisula

Pengaruh budaya Hindu di pulau Jawa pada masa silam meninggalkan banyak benda bersejarah.
Diantaranya adalah budaya penggunaan trisula sebagai senjata pada kehidupan masyarakat Betawi.

Trisula Betawi sedikit serupa dengan trisula khas Palembang, hanya saja bilah bagian tengah cenderung
lebih panjang dan kedua bilah di sisi kiri kanan dibuat melengkung ujungnya.

6. Toya

Pada jaman dahulu, Betawi dikenal mempunyai banyak jawara dan perguruan silat. Tidak mengherankan
bila kita juga menemukan adanya senjata tongkat bernama Toya ini. Senjata Toya  pada masa lalu dipakai
sebagai alat latihan bagi murid-murid perguruan silat.

Jika dipakai sebagai alat menjaga diri, Toya pada umumnya dilengkapi dengan gerigi kasar pada kedua
ujungnya untuk memberikan efek lebih besar pada musuh yang terkena pukulan.
7. Pisau Raut

Jenis senjata tradisional Betawi yang lainnya adalah Pisau Raut. Senjata ini tidak dipakai sebagai senjata
dalam pertempuran, tetapi dikenakan untuk sarana budaya.

Para pengantin pria biasanya memakai senjata ini sebagai aksesoris pakaian pengantin adat Betawi. Pisau
raut diselipkan pada ikat pinggang depan perut dengan dilengkapi rangkaian bunga melati.

8. Cunrik

Saat sedang bepergian, kaum wanita Betawi di masa lalu juga sering membawa senjata untuk melindungi
diri. Yang membedakan, senjata tradisional Betawi yang dibawa kaum wanita ini tidak berbentuk seperti
senjata pada umumnya.

Senjata ini dibuat mirip aksesoris tusuk konde tetapi cukup mematikan karena ketajamannya. Senjata ini
bernama Cunrik.

Demikian pembahasan kami mengenai Senjata Tradisional Betawi (DKI Jakarta) ini, semoga memotivasi
kaum muda  Betawi khususnya untuk melestastarikan warisan budaya nenek moyang mereka yang
bersejarah ini.
Budaya dan Kekhasan
Provinsi DKI Jakarta

Anda mungkin juga menyukai