Anda di halaman 1dari 14

5 Alat Musik dan Penjelasannya

1.Kolintang

Kolintang adalah alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Utara. alat
musik tradisional Kolintang telah diakui keindahannya di dunia internasional. Mengutip
dari wawancara goodnewsfromindonesia.id dengan Beiby Sumanti, pendiri Sanggar
Bapontar, diceritakan bahwa Kolintang telah sukses melakukan pertunjukan di berbagai
negara, salah satunya berhasil menghibur para tamu pada acara Malam Tamu Ratu
Denmark di Istana Kepresidenan.

Selain sudah dikenal eksistensinya pada kancah internasional, Kolintang


memiliki beberapa fakta menarik yang membuat alat musik tradisional khas Miahasa,
Sulawesi Utara ini layak diperjuangkan untuk memperoleh pengakuan dunia. Mari kita
simak beberapa fakta menariknya.

Asal usul nama Kolintang terinspirasi dari nada yang dikeluarkan dari suatu alat
musik seperti “Tong” untuk nada rendah, “Ting” untuk nada tinggi, dan “Tang” untuk
nada tengah, serta menggunakan istilah “ber tong ting tang” sambil mengungkapkan
kalimat “Maimo Kumolintang” untuk mengajak orang memainkannya, sehingga lambat
laun ungkapan tersebut berubah menjadi Kolintang.

Pada zaman dahulu, musik Kolintang digunakan untuk upacara ritual adat yang
berhubungan dengan pemujaan roh leluhur, namun seiring berjalannya waktu musik
Kolintang lebih difungsikan sebagai pengiring tarian, pengiring lagu, atau pertunjukan
musik. Selain itu, kreativitas para generasi muda juga telah menciptakan kolaborasi
antara Kolintang dengan alat musik modern sebagai pengiring lagu dengan genre pop,
jazz dan rock. Kolintang terbuat dari kayu khusus yang ringan namun cukup padat
kemudian disusun membentuk garis-garis sejajar. Pada umumnya kayu yang
digunakan adalah kayu telur, kayu bandaran, kayu wnuang, dan kayu kakinik.
Selanjutnya kayu dari pohon tersebut dikeringkan terlebih dahulu sebelum diproses
menjadi bilah bilah kecil, yang mana bilah tersebut dikurangi panjangnya hingga
menghasilkan nada yang sesuai.

Berdasarkan suara yang dihasilkan, alat musik Kolintang terbagi menjadi 9 jenis,
yaitu loway (bass), cella (cello), karua (tenor 1), karua rua (tenor 2), uner (alto 1), uner
rua (alto 2), katelu (ukulele), ina esa (melodi 1), ina rua (melodi 2), dan ina taweng
(melodi 3).

Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan mallet (tongkat kecil
dengan bagian ujung dibalut sebuah kain atau benang). Biasanya mallet berjumlah tiga
yang diberi nomor tersendiri untuk memainkannya. Mallet nomor 1 biasanya digunakan
di tangan kiri, sedangkan nomor dua dan tiga dipegang di tangan kanan biasanya di
sela-sela jari sesuai dengan accord yang dimainkan.

Alat Musik Kolintang dapat dikenali dari bentuknya yang unik, yakni serangkaian
bilah kayu yang disusun di atas sebuah rak dengan ukuran bilah yang semakin
menyusut (mengecil). Panjang pendeknya bilah ini menyesuaikan dengan nada
yang ingin dihasilkan.
Kolintang sejenis alat music idiophone karena bunyinya berasal dari kayu
2.Angklung

Angklung berupakan alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Alat musik
angklung berupa tabung tabung yang dirangkai sedemikian rupa dan menghasilkan
bunyi apabila digerakkan. Sejarah mencatat angklung sudah dikenal masyarakat
sebelum era Hindu masuk ke Nusantara. Saat ini, alat musik tradisional angklung
menjadi sala satu ikon budaya Jawa Barat serta Indonesia di mata internasional.
Melansir dari laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif
(Kemenparekraf) angklung tercatat sebagai warisan budaya ole United Nations
Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO)

Sejarah Alat Musik Angklung Menurut Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten


Purwakarta, alat musik angklung dipercaya sudah ada sebelum Indonesia mengenal
pengaruh Hindu. Era Hindu sendiri terjadi sekitar abad ke-5 Masehi. Meskipun dikenal
sebagai alat musik tradisional Jawa Barat, menurut Jaap Kunst dalam Music in Java
alat musik angklung juga ditemui di daerah Sumatra Selatan dan Kalimantan. Sejarah
penggunaan angklung di Jawa Barat sendiri tercatat di masa Kerajaan Sunda, yaitu
sekitar abad ke-12 hingga ke-16. Di era tersebut, permainan angklung dilakukan untuk
melakukan pemujaan terhadap Nyai Sri Pohaci sebagai lambang Dewi Sri (Dewi Padi
atau Dewi Kesuburan). Merujuk kisah yang tercatat dalam Kidung Sunda, selain untuk
pemujaan, alat musik angklung juga dimainkan untuk memacu semangat prajurit dalam
peperangan. Seiring dengan berkembangnya zaman, angklung masih digunakan
sebagai alat musik untuk berbagai pertunjukkan. Setelah proklamasi, pertunjukkan
angklung dilakukan oleh tokoh angklung nasional, Daeng Soetigna dalam Perundingan
Linggarjati 1946. Daeng Soetigna dikenal dengan julukannya sebagai Bapak Angklung
Indonesia. Ia berhasil menciptakan angklung dengan tangga nada diatonis sehingga
alat musik itu bisa dimainkan secara harmonis bersama dengan alat musik Barat
lainnya. Usahanya melestarikan angklung dilanjutkan oleh sang murid, Udjo Ngalagena.
Udjo Ngalegna dikenal sebagai pendiri tempat wisata seni budaya unggulan di Bandung
bernama Saung Angklung Udjo. Seiring dengan kepopulerannya di mancanegara,
tahun 2010 UNESCO menetapkan angklung sebagai warisan budaya yang harus
dilestarikan.

Cara Memainkan Alat Musik Angklung Angklung merupakan alat musik melodis yang
menghasilkan bunyi apabila digoyang. Angklung juga termasuk jenis alat musik
tradisional yang sumber suaranya berasala dari kayu atau disebut idiophone. Bunyi
tersebut berasal dari benturan antara tabung dan bilah bambu yang dirangkai
sedemikian rupa. Melansir Rumah Belajar berikut tiga cara memainkan alat musik
angklung:

1. Teknik kurulung atau getar Teknik kurulung adalah cara yang paling umum
digunakan untuk memainkan angklung. Cara memainkan angklung dengan teknik ini
adalah satu tangan memegang rangka angklung sementara tangan lainnya
menggoyangkan angklung. Goyangan dilakukan sesuai nada yang diinginkan hingga
tabung-tabung bambu yang ada saling beradu dan menghasilkan bunyi.

2. Teknik cetok atau sentak Teknik cetok dalam permainan angklung dilakukan dengan
cara menarik tabung dasar dengan cepat menggunakan jari ke telapak tangan. Teknik
ini dapat menghasilkan bunyi satu kali saja atau stacato.

Angklung biasanya dibuat dengan jenis bambu hitam (Awi wulung) atau bambu ater
(Awi temen), yang mempunyai ciri khas berwarna kuning keputihan saat mengering.
Angklung dirangkai dengan mengumpulkan 2 hingga 4 tabung bambu beda ukuran dan
dirangkai menjadi satu dengan cara diikat dengan rotan . Angklung yang digunakan
memiliki fungsi pada tradisinya, yakni sebagai pengiring ritus bercocok-tanam.
Setelah masyarakat di sana menganut Islam, dalam perkembangannya, kesenian
tersebut juga digunakan untuk mengiringi khitanan dan perkawinan.
3. Biola

Biola berasal dari Italia Utara. Alat musik gesek atau apa pun yang menyerupai biola
dan busurnya baru sampai ke permukaan pada abad ke-10. Sebelumnya, jenis alat
musik seperti kecapi dimainkan dengan cara dipetik. Instrumen dawai busur muncul
kemudian di Kekaisaran Cina, Kekaisaran Bizantium, dan dunia Arab-Muslim.

Alat musik ini dimainkan dengan busur yang terbuat dari bulu kuda. Rebab sering kali
dianggap sebagai salah satu nenek moyang biola tertua. Rebab adalah alat musik
dawai busur pertama di dunia Arab-Muslim dan menyentuh Eropa melalui Spanyol.
Rebab yang kemudian disebut "Vihuela" di Spanyol dan "Viola" dalam bahasa Italia.

Evolusi baru atas biola kemudian hadir: viola da gamba dan viola da braccio yang


digunakan sebelum biola ada. Biola adalah akordofon yang dimodifikasi yang
dimainkan menggunakan busur untuk menggetarkan senar dan menciptakan suara.
Lyre, yang mirip dengan biola awal-awal, dimainkan dengan cara dipetik dan tangan kiri
memainkan senar di leher untuk mengubah nada. Biola pertama kali muncul pada
tahun 1520. Dalam istilah Italia “violino” berarti biola kecil. Kami sering melihat ini di
lembar spesifikasi Italia untuk alat musik, yang ukuran violino berbeda dengan biola
yang kita lihat saat ini. Alat musik ini dibuat di Brescia, Venesia, Antwerpen, dan
Brussel.

Versi terakhir untuk alat musik ini dibuat oleh bengkel perajin biola Andrea Amati
di Cremona. Tampilan dan suara instrumen tidak lagi berubah selama satu abad
kemudian. Butuh beberapa waktu hingga akhirnya terdengar musik konser untuk
permainan biola dan biola telah menjadi bagian dari banyak pertunjukkan
orkestra, kuartet, simfoni, dan karya seperti esembel.
Kebangkitan Biola Mulai Bergengsi di Italia

Biola pertama kali dibuat pada tahun 1564. Catherine de 'Medici memesan satu buah
biola untuk putranya Charles IX, Raja Prancis. Alat musik tersebut kemudian menjadi
bagian dari istana kerajaan yang sejak saat itu telah membantu bengkel Amati menjadi
terkenal. Anak dan cucu Amati melanjutkan bisnis keluarga dan akan menjadi luthier.

Kualitas biola yang dibuat di kota menjadikan Cremona menjadi rumah biola. Faktanya,
Cremona adalah rumah bagi bengkel keluarga Guarneri yang terkenal (daftar bengkel
paling terkenal adalah Andrea, Giovanni, Giuseppe, Pietro, dan Bartolomeo) sebagai
perajin alat musik. Dan lagi, Italia menjadi rumah bagi banyak luthier sampai masa
sekarang dan masih menjadi rumah bagi biola.

Para luthier pemula belajar khusus ke sana untuk Calon mempelajari teknik yang telah
digunakan oleh bengkel Italia selama berabad-abad. Tidak lagi diherankan, biola
buatan tangan Italia memiliki kualitas terbaik.

Seorang luthier memilih kayu (sering kali cemara, ebony, maple, boxwood, willow, dan
rosewood) tergantung pada kualitas tonalnya, kemudian memahatnya menggunakan
alat tradisional seperti yang dimiliki luthier pertama saat membuat biola pada abad ke-
16.

Pada saat itu, Raja Henry dari Prancis merupakan salah seorang pertama yang mulai
emndirikan program belajar untuk kelas biola, sebuah profesi yang akhirnya diakui oleh
raja. Pelatihan ini berlangsung selama 6 tahun dan dibimbing oleh seorang master dari
serikat.

Sejarah Biola: Komposer Terbaik Sepanjang Abad ke-


17
Butuh satu abad setelah perintah kerajaan untuk Antonio Stradivari mengubah
penampilan biola.

Metode pembuatannya masih dirahasiakan. Dari seribu lebih alat musik yang dibuat
oleh orang Italia, masih ada sekitar 650 dalam kondisi baik karena kualitas
pengerjaannya yang menakjubkan. Biola Stradivarius tetap menjadi legenda sejati di
dunia musik. Faktanya, biola Stradivarius menjadi alat musik dengan suara terbaik
sepanjang masa.
Pada abad ke-17, biola menjadi alat musik penting di banyak orkestra karena komposer
Monteverdi dan Lully menggunakannya dalam komposisi mereka. Monteverdi sendiri
adalah pemain biola dan merupakan orang pertama yang menggunakan biola dalam
komposisinya. Musisi hebat itu terus berkolaborasi dengan anak Andrea Amati, Antonio
dan Girolamo, serta cucunya Nicolo. Dua yang pertama adalah luthier untuk Henry IV
dari orkestra Prancis.

Kedatangan sonata menjadikan biola masuk dalam bagian penting dari komposisi di
abad ke-17. Lully menjadi pemain biola kerajaan.

Kedatangan sonata menjadikan biola masuk dalam bagian penting dari komposisi di
abad ke-17. Lully menjadi pemain biola kerajaan.

Komposer tersebut tidak hanya membuat versi musik dari karya Molière untuk Louis
XIV tetapi mereka juga dengan antusias menampilkannya, khususnya dalam George
Dandin ou Le Malade Imaginaire.

Pada dasarnya, kedua komposer itu telah menciptakan genre baru dalam
melakukannya.

Biola menjadi instrumen penting untuk komposisi musik selama ini. Hal ini akan terus
berkembang selama abad-abad berikutnya.

Biola Semasa Abad ke-18


Teknik biola juga terus berkembang selama abad ke-18. Musisi seperti Vivaldi,
Locatelli, dan Tartini terus berusaha keras untuk hal itu. Mozart menulis banyak sonata
untuk biola sejauh ini.

Selama periode ini, biola sudah paten sebagai bagian dari orkestra. Hebatnya, banyak
konduktor penting adalah pemain biola itu sendiri. Kota Paris menjadi tempat
pertemuan pemain biola terhebat di Eropa. Mozart telah menghabiskan banyak waktu
untuk menulis di sana.

Vivaldi juga mengubah konser biolanya yang juga telah terkenal di ibu kota Prancis.
Konsernya yang paling terkenal adalah Le Quattro Stagioni, yang terlaksana pada
tahun 1723 mewakili bagian-bagian utama dalam satu tahun. Lagu-lagunya menjadi
beberapa musik klasik paling terkenal di dunia.

Biola terus menguatkan performanya sebagai alat musik terbaik selama abad ke-18.
Selama abad ini, bentuk dan metode pembuatan biola berkembang. Faktanya,
peningkatan penggunaan alat musik biola ini menyebabkan semakin banyak komposer
dan musisi mencari biola yang lebih baik. Untuk memenuhi kebutuhan mereka yang
terus meningkat, luthier menciptakan biola baru dengan memanjangkan leher, bass bar,
dan diameter tiang suara.

Karena hal itu, para luthier mengambil desain biola buatan Amati dan Stradivarius dan
memodifikasinya. Kemudian biola relatif tidak mengalami banyak perubahan sejak saat
itu.
Sejarah Biola Modern
Meskipun musik modern tidak cenderung menggunakan alat musik yang lebih tua
seperti biola, biola masih menjadi alat musik yang digemari dan dipelajari kebanyakan
orang modern ini.

Namun, ia memiliki citra sebagai alat musik kelas atas. Beberapa calon musisi
menghindari mendalami permainan ini karena biaya dan waktu yang dibutuhkan hingga
bertahun-tahun.

Namun, kami semua telah mendengar Canon bermain jutaan kali. Berkat versi
covernya di YouTube, karya itu menjadi populer kembali. Bahkan, beberapa yang
memainkan cover dnegan biola elektrik.

Selain itu, cara-cara terbaru untuk membeli barang telah mengubah segalanya.
Daripada memanggil luthier untuk membuatkan biola, Anda sekarang bisa
mendapatkan biola akustik atau elektrik dengan harga yang wajar dari toko online.

Alat musik yang dulunya digunakan hanya untuk kalangan istana kerajaan sekarang
dapat digunakan dalam musik rock, pop, atau folk. Biola elektrik hadir dalam berbagai
bentuk, beberapa lebih minimalis daripada yang lain karena tidak perlu diukir dan
menghilangkan beberapa teknik manufaktur tradisional. Beberapa menghilangkan kotak
suara dan kayu yang biasa digunakan dalam membuat biola, perubahan ini menjadikan
biola nampak jauh berbeda dari biola lama.

Cara apa yang lebih baik untuk membuat biola menarik lagi?
Telah hadir beberapa grup modern terkenal yang menggunakan biola. Faktanya,
beberapa dari grup ini menggabungkan pendidikan musik tradisional (seringkali dari
konservatori ternama) dengan kepekaan modern ketika mereka memainkan alat musik
seperti cello atau biola

Dipandang baik dari depan maupun dari belakang, badan biola menyerupai
bentuk jam pasir. Dua buah lekukan menyerupai huruf C pada kedua sisi samping
biola memberikan ruang bagi busur biola untuk bergerak.

Biola termasuk kelompok musik yang sumber bunyinya dari dawai(kawat atau
senar) atau di sebut chardophone. Alat music ini berfungsi sebagai, pengiring lagu
pop atau akustik
4. Kendang

Kendang, merupakan salah satu alat musik khas Nusantara yang berasal dari
pulau Jawa, Provinsi Jawa Tengah. Kendang begitu dikenal oleh banyak orang,
mulai dari pecinta musik lokal hingga asing atau pun mancanegara. Sudah
mengetahui sekaligus mengenal alat musik pukul satu ini.

Kendang sendiri memiliki pengertian alat musik yang dimainkan dengan cara di
tabuh atau dipukul. Alat musik satu ini berasal dari salah satu provinsi yang ada
di Indonesia yaitu Jawa Tengah.

Alat musik tabuh ini terbuat dari atau berbahan kayu, berbentuk tabung yang
ditutup dengan kulit binatang pada kedua alas nya. Kendang juga memiliki
sebutan lain yakni gendang. Biasanya alat musik yang satu ini mempunyai fungsi
sebagai pengatur suatu irama lagu. Semakin cepat kendang di tabuh, maka
cepat pula irama yang dimainkan.

Sejarah dan Perkembangan Alat Musik Kendang

Menurut sejarah yang sudah beredar di setiap kalangan masyarakat. Alat musik
satu ini sudah dimainkan sejak tahun 3.000 tahun yang lalu, tepatnya mulai
diperkenalkan di negara Tiongkok China.
Bangsa China biasanya memainkan alat musik satu ini untuk upacara kesenian,
acara ritual keagamaan. Selain itu kendang juga berfungsi sebagai tanda waktu,
sekaligus alarm bagi bangsa China pada saat itu. Bahkan kendang juga memiliki
fungsi lain oleh masyarakat China, yaitu sebagai awal mula peperangan dengan
kaum musuh.

Sejarah Kendang atau Gendang di Indonesia

Sedangkan sejarah kendang mulai masuk di Nusantara, dimulai pada tahun


pertengahan abad ke 9 masehi. Kendang mulai masuk di Indonesia melalui
pulau Jawa.

Saat pertama kali masuk ke Indonesia, kendang punya sebutan yang berbeda-
beda. Mulai dari murdala, muraja, padahi, pataha, murawa atau muraba.
Penamaan alat musik satu ini mempunyai alasan tersendiri pada setiap daerah
di pulau Jawa. Hingga akhirnya nama kendang atau gendang lah yang sampai
kini dikenal oleh masyarakat luas.

Awal mula atau sejarah kendang sendiri melahirkan berbagai sudut pandang
opini yang terus berkembang.

Terdapat sebuah fakta bahwa kendang sudah ada, sebelum candi Borobudur di
Jawa Tengahberdiri. Hal ini diperkuat dengan adanya bukti temuan relief pada
candi buddha terbesar di dunia ini. Terdapat bentuk relief yang diukir di candi
Borobudur, menyerupai alat musik kendang. Seperti bentuk silindris yang
langsing, bentuk tong asimetris, dan juga bentuk kerucut. Pada bangunan candi
lainnya, pun ditemukan relief bangunan yang memiliki corak berbentuk kendang.

Sejarah Kendang di Dunia

Pada tahun 3000 sebelum masehi, bangsa Sumeria Kuno dan Mesopotamia
mengenal frame drum raksasa. Lalu kemudian alat musik satu ini tersebar
sampai ke benua Afrika.

Kemudian diikuti oleh negara lain seperti Yunani pada tahun 2.000 sebelum
masehi. Oleh beberapa negara tadi kendang dipakai sebagai iringan musik saat
perang. Ini dilakukan untuk menambah kekuatan mental, serta pengobar
semangat pasukan perang.

Tahun 600-an bangsa Persia mengenal genderang pendek yang terbuat dari
tanah liat. Lalu genderang itu mulai dibuat dari bahan logam, namun juga tak
jarang masih menggunakan kayu. Genderang itu pun menyebar ke Eropa, Afrika,
dan Asia.

Sejarah alat musik pun terus berkembang, berbagai macam jenis kendang mulai
diperkenalkan satu persatu. Dari tahun ke tahun, selalu ada inovasi yang terus
digencarkan sehingga membuat alat musik ini semakin dikenal di dunia. Maka
tak heran mulai dari kawasan benua Asia hingga Eropa sudah mengenal alat
musik berbahan kulit hewan satu ini.

Kendang juga merupakan alat musik yang sudah banyak dipakai untuk
mengiringi berbagai genre musik di dunia. Nah yang paling sering menggunakan
kendang sebagai iringan musik adalah, genre lagu dangdut.

Bahan Dan Juga Pembuatan Gendang


Kendang memiliki bahan utama yaitu, kayu nangka, kelapa atau cempedak, kulit
kerbau, kulit kambing dan juga tali rotan. Alat musik kendang terdapat kedua sisi
lubang kayu yang ditutup dengan kulit binatang seperti, kulit kerbau, atau pun
sapi, yang digunakan untuk menghasilkan nada rendah. Sisi lainnya ditutup
menggunakan kulit kambing yang digunakan untuk memperoleh nada tinggi.

Kemudian diberi tali pengikat, yang menggunakan bahan tali rotan yang
berbentuk huruf “Y”. Tali tersebut dapat dikencangkan atau dikendurkan untuk
mengubah atau mengganti nada dasar, juga untuk menaikkan nada suara bisa
mengencangkan tarikan kulit gendang.

1. Pemotongan Kayu

Potong kayu yang sudah ditebang bisa pohon nangka, maupun cimpedak
kelapa. Potonglah pohon tersebut secara horizontal atau tegak lurus sesuai
dengan ukuran yang sesuai. Pada umumnya kendang memiliki ukuran 30 cm
sampai dengan 45 cm. Kemudian lubangi bagian tengah kayu yang sudah

dipotong sesuai ukuran dengan alat pahat. Pada langkah ini para pembuat
kendang haruslah ekstra hati-hati, agar bagian yang lain tidak ikut terpotong
maupun rusak. Sebab bila tahap ini gagal, anda harus mengganti dengan kayu
yang lain.
2. Pengamplasan

Setelah proses pemotongan kayu selesai, para pengrajin kendang haruslah


mengamplas bagian sisi luar. Jika sudah dipastikan seluruh permukaan halus.

3. Pemasangan Kulit

Masuk ke tahap pemasangan kulit di kedua sisi kendang. Seperti yang sudah
dijelaskan di awal. Alat musik kendang terdapat kedua sisi lubang kayu yang
ditutup dengan kulit binatang seperti, kulit kerbau, atau pun sapi, yang digunakan
untuk menghasilkan nada rendah. Juga sisi lainnya yakni menggunakan kulit
kambing yang digunakan untuk memperoleh nada tinggi. Kemudian diberi tali
pengikat, yang menggunakan bahan tali rotan yang berbentuk huruf “Y”.

4. Mengatur Tinggi Rendahnya Nada

Pastikan dengan sungguh-sungguh kalau kulit dan juga tali rotan sudah
terpasang dengan benar. Lalu anda juga bisa mengatur tinggi rendahnya nada
dengan mengencangkan atau mengendurkan tali rotan.

5. Finishing

Dimana pada bagian ini, kita bisa menghias kendang yang sudah melalui proses
tahap pertama dan juga kedua. Kita bisa menambah ukiran-ukiran sesuai selera,
selain itu juga bisa menambahkan warna pada kendang. Dengan mengoleskan
cat kayu pada kendang kita.

Bagaimana pasti anda sudah tidak sabar untuk membuat salah satu musik yang
sudah banyak dikenal oleh dunia satu ini. Pastikan pula dalam membuat
kendang, anda ditemani atau didampingi oleh ahlinya. Agar proses pembuatan
kendang tetap aman, dan kendang yang anda buat bisa dimainkan.

Cara Memainkan Alat Musik Kendang

1. Langkah atau tips pertama yang harus kita lakukan dalam bermain alat musik
gendang adalah dengan meletakkan tangan kanan di bagian gendang yang
berukuran kecil (sebelah kanan atau sisi kanan). Sedangkan tangan kiri
diletakkan di bagian gendang yang berukuran lebih besar (sebelah kiri atau sisi
kiri. Buat posisi tangan pada kendang senyaman mungkin dan jangan terlalu
tegang atau ragu karena dapat mempengaruhi dalam permainan kendang itu
sendiri.

2. Untuk tangan yang bagian kanan cara memukulnya lebih menggunakan jari
bagian telunjuk dan juga jari manis di bagian badan gendang. Buatlah ketukan
pada gendang sesuai dengan lagu yang ingin di mainkan. Nah, untuk
mengetahui sebuah ketukan di dalam lagu. Langkah atau hal yang harus
dilakukan adalah dengan menghayati lagu terlebih dahulu. Kemudian mengingat
ketukan tersebut, lalu menuangkannya ketukan kendang yang sudah ada di
hadapan anda. Perlahan-lahan tabuh kendang dan juga nikmati lagu yang
dialunkan.

3. Tips terakhir, tangan kiri memukul gendang dengan cara yang berbeda
dengan tangan kanan. Tangan kiri memukul gendang dengan ujung jari
telunjuk dan jari manis dibarengi dengan bagian dalam tangan untuk
perpaduan musik yang anda mainkan. Pastikan ketukan yang anda
mainkan pada gendang haruslah seirama dengan lagu yang di mainkan.

Berbagai Macam Fungsi Kendang


Setiap alat musik yang ada di dunia, pasti mempunyai fungsi tersendiri untuk
dimainkan. Nah, tak terkecuali alat musik yang berbahan dasar kayu, dan juga
kulit binatang yang satu ini yakni kendang. Kendang memiliki fungsi-fungsi yang
berbeda dengan alat musik lainnya tentunya.

1. Sebagai pengendali tempo dan irama setiap gending.


2. Untuk mengawali atau pun mengakhiri gendingan.
3. Sebagai melodi lagu.
4. Pendukung ritmis pada wadrita-wadrita lain dan sinden yang memberi
variasi pada lagu.
5. Sebagai iring-iringan sebuah kesenian, seperti tarian, karawitan, dan juga
gamelan jawa.
6. Pelengkap instrumen sebuah genre lagu misalnya dangdut.

Kendang sejenis alat music membranophone yaitu alat musik yang sumbernya dari kulit
atau paber glass
5. Suling
Suling berasal dari Jawa Barat.

Anda mungkin juga menyukai