Anda di halaman 1dari 10

KAJIAN TEORI

1. Sejarah Bola Basket


Permainan bola basket yang kita kenal sekarang ini diciptakan oleh Dr. James Naismith pada
tahun 1891 atas anjuran Dr. Luther Halsey Gulick. Dr. Luther menganjurkan kepada Dr. Naismith untuk
menciptakan permainan baru yang dapat dimainka di dalam gedung, mudah dimainkan, mudah dipelajari,
dan menarik.
Pada mulanya Dr. Naismith menggunakan keranjang sebagai sasarannya. Oleh karena itu
permainan baru itu dinamakan "basketball". Ternyata permainan baru ini mendapat sambutan baik dan
dengan cepat berkembang di seluruh dunia. Pada tahun 1924 permainan bola basket didemonstrasikan
pada Olimpiade di Perancis. Pada tanggal 21 Juni 1932 atas prakarsa Dr. Elmer Beni, direktur sekolah
olahraga di Jenewa diadakan konferensi bola basket. Dalam konferensi ini terbentukla Federasi Bola
Basket International yang diberi nama Federation Internationale de Baskteball Amateur (FIBA).
Pada tahun 1936 untuk pertama kali permainan bola basket masuk ke Indonesia yaitu setelah perang
dunia ke-1 dibawa oleh perantau Cina. Pada PON I di Surakarta bola basket telahmasuk dalam olahraga
yang dipertandingkan. Pada tanggal 23 Oktober 1951 berdirilah Persatuan Basketball Seluruh Indonesia
(PERBASI). Tahun 1953 PERBASI diterima menjadi anggota FIBA, dan tahun 1955 kepanjangan
PERBASI diubah menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia.

2. Peraturan dalam Bermain Bola Basket


Sebelum melakukan praktik permainan bola basket, terlebih dulu Anda harus mengetahui
peraturan dasar dalam permainan bola basket.

a. Ukuran
Lapangan bola basket berbentuk persegi panjang dengan dua standar ukuran, yakni panjang 28,5 meter
dan lebar 15 meter untuk standar National Basketball Association dan panjang 26 meter dan lebar 14
meter untuk standar Federasi Bola Basket Internasional. Tiga buah lingkaran yang terdapat di dalam
lapangan basket memiliki panjang jari-jari yaitu 1,80 meter.
Keliling bola yang digunakan dalam permainan bola basket adalah 75 cm – 78 cm. Sedangkan berat bola
adalah 600 – 650 gram. Jika bola dijatuhkan dari ketinggian 1,80 meter pada lantai papan, maka bola
harus kembali pada ketinggian antara 1,20 – 1,40 meter.
Panjang papan pantul bagian luar adalah 1,80 meter sedangkan lebar papan pantul bagian luar adalah 1,20
meter. Dan panjang papan pantul bagian dalam adalah 0,59 meter sedangkan lebar papan pantul bagian
dalam adalah 0,45 meter.
Jarak lantai sampai ke papan pantul bagian bawah adalah 2,75 meter. Sementara jarak papan pantul
bagian bawah sampai ke ring basket adalah 0,30 meter. Ring basket memiliki panjang yaitu 0,40 meter.
Sedangkan jarak tiang penyangga sampai ke garis akhir adalah 1 meter.
Panjang garis tengah lingkaran pada lapangan basket adalah 1,80 meter dengan ukuran lebar garis yaitu
0,05 meter. Panjang garis akhir lingkaran daerah serang yaitu 6 meter. Sedangkan panjang garis tembakan
hukuman yaitu 3,60 meter.

b. Cara Mendapatkan Nilai dalam Permainan Bola Basket


1) Perolehan angka terjadi pada saaat bola hidup masuk ke keranjang dari atas atau masuk ketika
mengoper bola.
2) Gol yang terjadi di lapangan untuk regu yang sedang melakukan serangan ke jaring akan mendapat
nilai sebagai berikut:
a) Gol dari lemparan bebasi dihitung 1 angka
b) Gol dari lapangan dihitung 2 angka
c) Gol yang dibuat dari daerah 3 angka dihitung 3 angka
3) Bila salah satu pemain tidak sengaja membuat gol dari lapangan ke jaringnya sendiri, angkanya akan
dicatat sebagai gol yang dibuat oleh kapten tim lawannya.
4) Jika pemain dengan sengaja membuat gol ke jaringnya sendiri, maka hal itu dianggap sebagai
pelanggaran dan tidak dihitung.
5) Jika seorang pemain dengan tidak sengaja menyebabkan bola masuk ke jaring dari bawah, dilanjutkan
dengan bola loncat antara 2 pemain dari masing-masing tim.
6) Jika seorang pemain dengan sengaja menyebabkan bola masuk dari bawah jaring, maka hal ini
dianggap sebagai suatu pelanggaran.
1. Bounce Pass
2. Chest Pass
3. Over Head Pass
4. Basseball Pass

b. Teknik Menggiring Bola (Dribbling)


Menggiring bola adalah salah satu cara yang diperbolehkan dalam peraturan untuk membawa bola ke
segala arah. Seorang pemain boleh membawa bola lebih dari satu langkah, asal bola sambil dipantulkan
baik dengan berjalan maupun berlari. Menggiring bola dapat digunakan sebagai salah satu usaha untuk
membawa bola menuju ke depan atau ke lapangan lawan. Cara menggiring bola yang dibenarkan adalah
dengan satu tangan (kiri atau kanan). Kegunaan menggiring bola adalah mencari peluang serangan,
menerobos pertahanan lawan, dan memperlambat tempo permainan.

c. Teknik Menembakkan Bola Basket


Keberhasilan suatu regu dalam permainan selalu ditentukan oleh keberhasilan dalam menembak.
Dasar-dasar teknik menembak sebenarnya sama dengan teknik lemparan. Jadi jika pemain menguasai
teknik mengoper (passing), maka pelaksaanaan teknik menembak bagi pemain tersebut akan sangat
mudah dan cepat dipahami. Bentuk-bentuk teknik gerakan menembak dalam permainan bola basket
antara lain tembakan satu tangan di atas kepala, tembakan lay up, menangkap bola dilanjutkan lay up,
tembakan meloncat dengan dua tangan (jump shot) dan tembakan kaitan.

d. Teknik Dasar Bertumpu Satu Kaki (Pivot)


Gerakan Pivot adalah berputar ke segala arahdengan bertumpu pada salah satu kaki (kaki poros) pada
saat pemain tersebut menguasai bola. Sedangkan kaki yang dipindahkan dapat
melewati depan atau melewati belakang. Gerakan pivot beruna untuk melindungi bola dari perebutan
pemain lawan, untuk kemudian bola tersebut dioperkan kepada temannya atau untuk melakukan tembkan.
Pemain yang jangkung yang dipasang di sekitar basket harus mahir melakukan pivot sehingga dapat
dengan mudah menentukan timing untuk menembak.

3. Pemain dan Wasit


Jumlah pemain dalam permainan bola basket adalah 5 orang dalam satu regu dengan cadangan 5
orang. Sedangkan jumlah wasit dalam permainan bola basket adalah 2 orang. Wasit 1 disebut Referee
sedangkan wasit 2 disebut Umpire. Dalam permainan bola basket, terdapat 5 posisi utama pemain, yaitu
center, power forward, small forward, shooting guard, dan point guard. Biasanya, posisi ini juga
diwakilkan dengan angka untuk mempermudah penyebutannya.
Pemain tengah (center) biasanya ditempati oleh pemain yang bertubuh paling tinggi dalam tim. Pada saat
menyerang, Center bertugas menerima bola dan menembakkannya ke ring, sedangkan pada saat bertahan,
pemain ini menjadi pertahanan terakhir. Power forward juga biasanya juga ditempati oleh pemain
bertubuh tinggi karena bertugas sebagai penangkap bola pantul yang gagal masuk ke dalam ring
(rebound), terutama saat bertahan. Dalam posisi menyerang, seorang PF diharapkan menangkap
bola rebound dan segera menembakkannya kembali ke dalam ring. Small forward, umumnya diisi oleh
pemain yang agresif dalam melakukan serangan ke daerah musuh dan juga memiliki tembakan yang
konsisten dari bagian luar garis tembakan bebas. Shooting guard umumnya diisi oleh pemain dengan
kemampuan bertahan dan mencuri bola yang baik. Dalam posisi menyerang, SG berperansebagai
pemegang bola kedua dan juga menembakkan lemparan tiga angka. Point guard adalah pemimpin
penyerangan yang biasanya memiliki umpan (passing) dan dribble.

KAJIAN TEORI

PENGERTIAN BULU TANGKIS

Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang
(untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan.
Mirip dengan tenis, bulu tangkis bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock")
melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah
lawan melakukan hal yang sama.

Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesirkuno sekitar
2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Tiongkok.

Nenek moyang terdirinya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan
penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi permainan
ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.

Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang


disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai
dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya
dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada
tahun 1854 ketika majalah Punchmempublikasikan kartun untuk ini.

Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Tiongkok,


dan Siam(sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi
permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.

Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania
di Pune, Indiapada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan.
Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona
pada masa itu.

Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini
mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang
penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore bulu tangkis -
sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung
Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.Rancangan peraturan
yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk
pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan
Kejuaraan All England. Bulu tangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di
wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-
negara Skandinavia.

Sejarah Bulutangkis di Indonesia

Sejarah bulutangkis di Indonesia sudah cukup lama. Ada yang memperkirakan, bangsa Indonesia
sudah mengenal bulutangkis sejak tahun 1930-an. Saat itu, bulu tangkis dinaungi oleh Ikatan Sport
Indonesia (ISI). Bulutangkis makin berkembang pasca kemerdekaan. Pada tahun 1947, di Jakarta, berdiri
persatuan bulutangkis bernama Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI). Dan, pada 5 Mei 1951,
terbentuklah Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

PBSI lahir di tengah gejolak revolusi. Saat itu, sebagai bangsa yang baru lahir, Indonesia
berjuang keras agar punya prestasi di tingkat dunia. Bung Karno sendiri menggelorakan “Nation
Building”. Ia menganjurkan agar olahraga bisa menjadi alat untuk mengenalkan Indonesia pada dunia.
Bung Karno kemudian menerbitkan Kepres No 263/1963 untuk mencanangkan Indonesia jadi 10 besar
dalam bidang olahraga. Tim bulutangkis segera menerjemahkan keinginan Bung Karno itu. PBSI pun
berpartisipasi dalam IBF tahun 1953.

Tahun 1958, Indonesia ikut piala Thomas di Singapura. Awalnya, tim bulutangkis Indonesia
belum “direken”. Jaman itu, tahun 1950-an, raksasa bulu tangkis ada di Amerika Serikat, Malaya
(Malaysia), Inggris, Denmark, dan Thailand. Namun, siapa sangka, Indonesia justru tampil perkasa. Dua
bintang Indonesia, Tan Joe Hok dan Ferry Sonnevile, tampil di “All Indonesian Final”. Yang patut
dicatat, zaman itu masih zaman susah. Tidak ada anggaran yang melimpah untuk pembinaan olahraga.
Bahkan, untuk memulangkan Ferry Sonnevile yang sedang belajar di Negeri Belanda, PBSI harus
mengumpulkan dana melalui “Dompet Ferry Sonnevile” untuk beli tiket pesawat.

“Oleh karena itu maka pada saat Saja memberi restu kepada regu Thomas Cup pertama kali saya
telah berkata, hai, anak-anakku, kau pergilah kepertandingan Thomas cup itu. Aku tidak bisa memberi
bekal kepadamu daripada restuku dan daripada permintaan kepadamu, supaja engkau
sekalian dedicate engkau-punja hidup itu kepada sesuatu hal yang luhur dan suci,” demikian pesan Bung
Karno kepada tim Thomas Cup Indonesa.

Tahun 1961, tim bulutangkis Indonesia kembali merebut piala. Indonesia menumbangkan raksasa
Thailand di final. Lalu, di piala Thomas 1964 di Tokyo, Jepang, Indonesia kembali menang setelah
menumbangkan Denmark. Namun, saat piala Thomas 1967 di Jakarta, Indonesia justru gagal.
Penyebabnya, Indonesia diskor karena insiden penonton. Namun, di piala Thomas 1970 di Kuala Lumpur,
Malaysia, Indonesia berhasil membalasnya.

Era Kejayaan

Era 1960-an hingga 1970-an boleh disebut era kejayaan bulutangkis Indonesia. Jaman itu muncul
legenda besar: Rudy Hartono. Namanya tercatat diGuinness Book of World Records sebagai pemegang
rekor All-England. Rudy Hartono merebut juara All-England sebanyak delapan kali. Tujuh kali berturut-
turut, yaitu dari 1967 hingga 1974. Kemudian menang lagi di tahun 1976. Saingan terdekatnya, Erland
Kops, meraih juara 7 kali.

Sementara tim ganda putra Indonesia, Tjuntjun/Johan Wahjudi, merebut juara ganda putra selama
6 kali. Prestasi itu menyamai rekor Fin Kobbero/Poul Erik Nielsen (Denmark).

Tahun 1980-an, China mulai muncul sebagai saingan. Di kejuaraan All-England, Indonesia hanya
menjadi juara di tahun 1981, yakni Liem Swie King. Sisanya didominasi oleh China dan Denmark. Di
ajang piala Thomas, Indonesia hanya menang saat piala Thomas 1984 di Kuala Lumpur. Sedangkan piala
Uber diborong oleh China.

Tahun 1990-an hingga 2000-an, Indonesia bangkit lagi. Tahun 1992, di Olimpiade Bercelona,
Indonesia menorehkan sejarah baru. Dan, sejarah itu dipersembahkan oleh olahraga Bulutangkis. Ini
pertama kalinya kontingen Indonesia membawa pulang medali emas. Dahsyatnya, tim bulutangkis
Indonesia merebut 2 emas, 2 perak, dan 1 perunggu.
Medali emas pertama diraih oleh Susi Susanti di tunggal putri, lalu disusul oleh Alan
Budikusuma di tunggal putra. Medali perak dipersembahkan oleh Ardi B Wiranata (tunggal putra) dan
Eddy Hartono-Rudy Gunawan (ganda putra). Sementara medali perunggu diraih oleh Hermawan Susanto
(tunggal putra).

Empat tahun berikutnya, di Olympiade Atlanta, tim bulu tangkis Indonesia kembali membawa
pulang 1 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu. Kali ini medali emas dipersembahkan pasangan ganda
putra legendaris, Rexy Mainaky-Ricky Subagja. Sedangkan di piala Thomas Indonesia berhasil
menjuarai 5 kali berturut-turut: 1994, 1996, 1998, 2000, dan 2002. Sedangkan di kejuaraan All-England
Indonesia juara tiga kali: Ardi Wiranata (1991) dan Haryanto Arbi (1993 dan 1994). Sedangkan di piala
Uber, Indonesia menang dua kali: 1994 dan 1996.

Panjang lapangan badminton adalah 13,40 mLebar lapangan badminton 6,10 mJarak garis servis depan
dari garis net 1,98 mJarak garis servis tengah dari garis samping lapangan 3,05 mJarak garis servis
belakang (untuk permainan ganda) dari garis belakang lapangan 0,76 mJarak garis samping permainan
tunggal dari garis pinggir lapangan 0,46 mTinggi tiang net 1,55 mTinggi net 1,52 m.

Adapun untuk lapangan badminton yang berukuran kecil atau mini pada umumnya diperuntukkan
bagi anak yang berumur di bawah 9 tahun agak berbeda yakni panjang lapangannya berukuran sekitar
10.05 meter, sementara untuk lebarnya 4,40 meter.

Bidang Permainan Bulu Tangkis/ Badminton

Masing masing garis lapangan pada permainan bulutangkis masing masing terdapat fungsi. Garis
samping terdapat 2 garis yakni dalam dan luar serta garis belakang pula terdapat 2 garis luar dan dalam.
Masing masing permainan bulu tangkis terdapat ketentuan dan aturan yang tidak sama antara partai ganda
maupun yang tunggal.

Lapangan Badminton Pertandingan Partai Tunggal

Pada Bidang permainan, ukuran lapangan badminton bagi partai tunggal adalah di bawah ini:

Panjang bidang permainan 13,40 mLebar bidang permainan 5,18 mPanjang bidang penerima
servis 4,72 mLebar bidang penerima servis 2,59 m

Lapangan Badminton Pertandingan Partai Ganda

Berikut ini bidang, ukuran lapangan bulu tangkis dalam permainan ganda ialah sebagaimana
berikut ini.

Panjang bidang permainan 13,40 mLebar bidang permainan 6,10 mPanjang bidang penerima
servis 3,96 mLebar bidang penerima servis 3,05 m

Garis Lapangan BadmintonArea Servis

Adapun Area servis lapangan badminton turnamen tunggal yakni memiliki panjang 13,40 meter
dan lebar 5,18 meter. Sementara area servis pada pertandingan ganda ukurannya berkisar 6,10 meter
lebarnya dan 11,88 meter panjangnya.

TEKNIK PERMAINAN

Cara memegang raket

Pegangan raket ada tiga macam, yaitu:

1. Pegangan forehand (pegangan dasar)

Pegangan ini dapat di peroleh dengan cara mendirkan raket yang sisinya tegak dengan lantai.
Pegangan ini hampir sama dengan posisi tangan sedang bersalaman.

Cara melakukannya:

 Raket dipegang dalam posisi miring.


 Ibu jari dan jari telunjuk menempel pada tangkai raket yang sempit.
 Pada waktu memegang raket tidak boleh diubah-ubah.
Keuntungannya sebagai berikut.
1) Pegangan ini lebih mudah untuk melakukan pukulan bola di sebelah kanan dari tubuh sehingga bola akan
mudah dipukul dengan pukulanforehand.
2) Untuk melakukan pukulan forehand tidak perlu memutar pegangan raket.

Kelemahannya sebagai berikut.


1) Untuk melakukan pukulan backhand memerlukan kekuatan pergelangan tangan dan kekuatan sendi bahu.
2) Mengalami kesulitan dalam mengembalikan bola yang ada di depan net.

2. Pegangan backhand

Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan memutar seperempat ke kanan dari pegangan forehand.

Cara melakukannya :

 Raket dipegang dalam posisi miring.


 Pada waktu memegang raket ibu jari berada di bagian belakang tangkai raket, sedangkan jari-jari
tangan diletakkan di bagian depan.

Keuntungannya sebagai berikut.


1) Memukul shuttlecock dengan pegangan ini dapat menghasilkan arah bola yang sulit diduga.
2) Bola yang dipukul dapat berjalan cepat dan keras.

Kelemahannya sebagai berikut.


1) Dengan pegangan ini pemain akan mengalami kesulitan jika mengembali bola keras yang arahnya ke
samping kanan badan.
2) Pukulan bola keras dari lawan yang arahnya ke tubuh juga sulit untuk dikembalikan.

3. Pegangan pukul kasur/Amerika

Cara pegangan ini adalah mula-mula raket diletakkan secara mendatar di atas lantai. Kemudian ambil
dan peganglah raket pada pegangannya, sehingga bagian tangan antar ibu jari dan jari telunjuk menempel
pada bagian permukaan yang lebar.
Cara melakukannya:

 Tangan memegang raket di bagian ujung tangkai (handle) seperti memegang pukul kasur.
 Ibu jari dan jari telunjuk menempel pada tangkai.

Keuntungannya sebagai berikut.


1) Jenis pegangan American grip sangat efektif untuk melakukan pukulan smes bola di depan net.
2) Mudah untuk memukul bola-bola atas.
3) Pegangan American grip bagi pemukulan mudah mengarahkan bola, baik ke kanan maupun ke kiri.

Kelemahannya adalah pegangan American grip kurang efektif untuk melakukan pukulan backhand dan
untuk bermain net yang bolanya berada di samping kanan dan kiri.

Teknik Pukulan

Teknik pukulan adalah cara-cara melakukan pukulan pada permainan bulu tangkis dengan tujuan
menerbangkan shuttlecock ke lapangan lawan.Terdapat macam-macam teknik dasar pukulan dalam
permainan bulu tangkis, yaitu:

Pukulan servis

Pukulan servis merupakan pukulan dengan raket untuk menerbangkan shuttlecock ke bidang
lapangan lawan secara diagonal dan bertujuan sebagai permulaan permainan. Macam-macam pukulan
servis, yaitu:

Pukulan servis pendekPukulan servis panjangPukulan servis mendatarPukulan servis


cambukPukulan lob

Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulu tangkis yang bertujuan untuk menerbangkan
shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis lapangan lawan. Pukulan lob dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu:

Overhead lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala dengan cara
menerbangkan shuttlecock melambung ke arah belakang.Underhand lob, yaitu pukulan lob yang
dilakukan dari bawah dengan cara memukul shuttlecock yang berada di bawah badan dan di lambungkan
tinggi ke belakang.
Servis dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang menyeberangi jaring ke area
lawan. Partai tunggal dan gandamemiliki area servis yang berbeda seperti yang diilustrasikan pada
gambar. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok dinyatakan "keluar" dan poin untuk penerima
servis.

Posisi kiri atau kanan tempat servis dilakukan ditentukan dari jumlah poin yang telah
dikumpulkan oleh pemain yang akan melakukan servis. Posisi kanan untuk jumlah poin genap dan posisi
kiri untuk jumlah poin ganjil. Servis dari posisi kanan juga dilakukan saat jumlah poin masih nol.

Pada set pertama pemain/pasangan yang melakukan servis untuk pertama kali ditentukan dengan
undian, sedangkan untuk set berikutnya dilakukan oleh pemenang dari set sebelumnya.

Untuk partai ganda, beberapa peraturan berbeda diterapkan untuk perhitungan poin menggunakan
sistem pindah bola dan sistem reli poin:

WASIT

Wasit dalam sebuah pertandingan badminton ada 8 orang wasit.

Dimana dibagi menjadi berikut :

- 1 Wasit Utama ( sbg pemimpin segala keputusan di lapangan. )

- 1 Service Judge (sbg melihat salah atau benar pemain melakukan servis. )

- 6 Linesman ( sbg pembantu wasit utama dalam menentukan jatuhnya sutlecock di dalam atau di luar
lapangan. )

Anda mungkin juga menyukai